Dosen Pengampu:
Apt. Ricka Islamiyati, M. Farm
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Nadiful Irfandani (202005054)
2. Nining Febri Muzdalifah (202005056)
3. Novita Eka Putri (202005057)
4. Regihana Febby Dewanti (202005065)
5. Vionadila Laili Rohmaniyah (202005079)
6. Zuhroul Khoiriyah (202005082)
7. Mei Lina (202005084)
I. Tujuan
Mahasiswa mampu menghitung kadar air dan mahasiswa mampu
membahas akibat kadar air.
II. Dasar Teori
Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan, kecuali
dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih dari 60ᵒC (BPOM, 2014).
Standarisasi simplisia mempunyai pengertian bahwa simplisia yang
akan digunakan untuk obat atau sebagai bahan baku harus memenuhi
standar mutu. Sebagai parameter standar yang digunakan adalah
persyaratan yang tercantum dalma monografi resmi terbitan Departemen
Kesehatan RI seperti Materia Medika Indonesia.
Keterangan:
A = Berat sampel sebelum dipanaskan (g)
B = Berat sampel setelah dipanaskan (g)
2. Uji Kadar Air
V. Hasil
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang dilakukan adalah penetapan kadar air
pada simplisia. Penetapan kadar air dalam simplisia perlu diperhatikan
karena kandungan air yang tinggi akan menginisiasi pertumbuhan mikroba
jamur, reaksi pembusukan, serta reaksi enzimatis yang pada akhirnya
diikuti reaksi hidrolisis terhadap senyawa kimia dalam simplisia yang
kemungkinan bisa berakibat toksik. Oleh karena itu simplisia perlu
distandarisasi salah satunya dengan penetapan kadar air yang bertujuan
untuk mengukur kadar air dalam simplisia sehingga dapat terjamin
keamanan kualitas dan hasil simplisia yang diperoleh.
Penentuan kadar air pada suatu simplisia perlulah dilakukan
terutama untuk bahan yang dikeringkan dan disimpan lama, karena apabila
di dalam simplisia yang akan disimpan dalam waktu yang cukup lama
memiliki kelebihan jumlah air, maka simplisa tersebut akan menjadi cepat
lembap sehingga sangat memungkinkan simplisia tersebut menjadi rusak
karena pertumbuhan mikroba atau jamur yang lebih cepat dan
pembusukan yang kemudian terjadi reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis
merupakan reaksi dimana terjadi penguraian molekul- molekul suatu zat
oleh air (H2O). Untuk menghindari kelembapan dan pertumbuhan
mikroba, maka kadar air yang baik yang terdapat pada simplia yaitu
kurang lebih 8% untuk rimpang, artinya pada kadar tersebut, simplisia
aman untuk digunakan.
Dalam praktikum kali ini simplisia yang diuji adalah rimpang jahe.
Langkah pertama yang dilakukan dimasukan serbuk jahe 20 gram dalam
labu, ditambah 200 toluen murni yang telah dijenuhkan, ditunggu sampai
mendidih, selanjutnya dihitung jumlah air yang terkumpul dalam alat
sterling. Yang terakhir dihitung kadar air simplisia menggunakan rumus
Pujiastuti, E., Sugiarti, L., Islamiyati, R., Susiloningrum, D., & Nafi’ah,
L. N. (2023). Petunjuk Praktikum OBAT TRADISIONAL. Institut
Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus.
LAMPIRAN