Anda di halaman 1dari 8

1.

IRFAN ABDUL RONI (2018210316)


2. CYNTHIA DEWI (2018210318)
3. RIANTIKA KURNIATI (2019212172)
PENETAPAN KADAR BELLADONA HERBA FI III

Ditimbang saksama 10 gr serbuk


+ 50 mL campuran (4 bagian eter P dan 1 bagian etanol (95%)P.
Dikocok, dibiarkan selama 10 menit
+ campuran 1,5 mL amonia encer P dan 2 mL air
Dibiarkan selama 2 jam sambil sering dikocok
Dipindahkan ke dalam perkolator kecil yang dialasi kapas
Ditekan kuat – kuat setelah cairan berhenti mengalir
Dilanjutkan perkolasi mula – mula dengan 25 mL campuran eter – etanol diatas, kemudian
dengan eter P hingga alakaloida tersari sempurna
PENETAPAN KADAR BELLADONA HERBA FI III

Diselesaikan perkolasi dalam waktu 3 jam


Disuling perkolat diatas tangas air hingga sisa lebih kurang 20 mL
Dipindahkan ke dalam corong pisah, dibilasi labu suling sebanyak 3 kali, tipa kali dengan
10 mL kloroform P.
Ditambahkan 20 mL asam sulfat 0,5 N pada kumpulan sari dan cairan cucian, dikocok,
dibiarkan memisah dipisahkan lagi lapisan bawah
Diulangi proses penyarian beberapa kali, tiap kali dengan 10 mL campuran (3 bagian asam
sulfat 0,1 Ndan 1 bagian etanol (95%) P hingga alkaloida tersari sempurna
Dicuci kumpulan sari asam berturut – turut dengan 10 mL, 5 mL dan 5 mL kloroform P
PENETAPAN KADAR BELLADONA HERBA FI III

Disari setiap cairan cucian dengan 20 mL asam sulfat 0,1 N yang sama
Dinetralkan kumpulan sari asam dengan amonia encer P, ditambahkan 5 mL amonia encer P
Disari beberapa kali, tiap kali dengan 25 mL kloroform P hingga alkaloida tersari sempurna.
Dicuci tiap sari kloroform dengan 10 mL air yang sama
Disaring sari kloroform melalui kapas yang telah dibasahi dengan kloroform P
Disuling sari kloroform hingga sebagian besar kloroform tersuling, dipindahakn ke dalam
cawan dangkal (cawan penguap)
Diuapkan sisa kloroform, dipanaskan sisa pada suhu100°C selama 15 menit, dilarutkan
dalam sedikit kloroform P, diuapkan hingga kering.
PENETAPAN KADAR BELLADONA HERBA FI III

Dipanaskan pada suhu 100°C selama 15 menit


Dilarutkan sisa dalam 2 mL kloroform P, ditambahkan asam sulfat 0,05 N
Dihangatkan hingga kloroform habis, didinginkan
Dititrasi dengan natrium hidroksida 0,05 N menggunakan indikator larutan merah metil P

1 mL asam sulfat 0,05 N setara dengan 14,47 mg alkaloida


Jumlah dihitung sebagai hiosiamina C17H23NO3
METODOLOGI

Tanggal pelaksanaan : Juli – Agustus 2012


Tempat pelaksanaan : Instalasi Penenganan Pasca Panen, Laboratorium Galenik, dan Laboratorium
Instrumentasi Biologi di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Obat dan Obat Tradisonal (B2P2TO2T) Tawangmangu, Jawa Tengah
Alat : Pisau, tray, oven, kondensor destilasi, labu pemanas, statif dan klem,
timbangan analitik, erlenmayer destilat, kompor gas, termometer, gas, label,
kamera digital, pipet kapiler, penggaris, pensil, buku tulis, moisture balance
Bahan : Tanaman lempuyang wangi yang berumur 4-6 bulan diambil dari desa
Ngroto Kandean Kecamatan Plaosan Jawa Timur, air, vaseline, vanillin,
natrium sulfat dan aquades
Cara kerja penelitian meliputi : Pengeringan simplisia tanaman lempuyang wangi, pengukuran kadar
air, pengukuran berat kering, destilasi minyak atsiri, dan dilakukan uji
organoleptik terhadap simplisia tanaman lempuyang wangi

Metode pengeringan yang : 1. Pengeringan menggunakan suhu 50°C (P1)


dipakai pada penelitian ini   2. Pengeringan menggunakan sinar matahari langsung (P2)
  3. Pengeringan menggunakan kering angin (P3).
 
• Berat kering simplisia diperoleh setelah simplisia tanaman lempuyang wangi sudah kering
getas dan kadar airnya dibawah 10 %. Simplisia yang dikeringkan dilakukan penimbangan
dan pengukuran kadar air secara berkala sampai bobot konstan dan kadar air dibawah 10%.
• Pengukuran kadar air simplisia menggunakan alat moisturebalance apabila kadar airnya
sudah dibawah 10% maka pengeringan dihentikan. Simplisia dari masing-masing metode
pengeringan didestilasi dengan ditambahkan air dengan perbandingan 1:100. Minyak atsiri
yang sudah diperoleh dihitung rendemennya.
• Masing – masing metode pengeringan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan (triplo).
Parameter yang diamati adalah berat kering, kadar air simplisia, dan rendemen minyak atsiri
minyak atsiri serta nilai kesukaan terhadap simplisia tanaman lempuyang wangi

Anda mungkin juga menyukai