Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN

PENETAPAN KADAR AIR SIMPLISIA


1.

Tujuan
Mengetahui tujuan penetapan kadar air simplisia
Mengetahui cara penetapan kadar air simplisia

2.

Prinsip
Penguapan air dengan pembawa cairan kimia yang mempunyai titik didih dari pada air dan tidak

dapat tercampur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih rendah dari air.
3.

Teori Dasar
Kandungan air dalam simplisia merupakan salah satu parameter simplisia standarisasi,

tingginya kandungan air dalam simplisia akan memungkinkan tumbuhnya mikroba dan
terjadinya kerusakan senyawa yang terkandung dalam simplisia tersebut.
Jumlah kandungan air dalam simplisia harus memenuhi ketentuan batas yang telah
ditetapkan, sehingga simplisia tersebut memenuhi standar sebagai bahan obat. Ada beberapa
metode untuk menetapkan kadar air, diantaranya metode titrasi, termogravimetri, dan cara
destilasi.
Pada uji kadar air, air dalam bahan pangan artinya bebas dan terikat. Air bebas,
terdapat dalam ruang-ruang antar sel dan intergranular dan pori-pori yang terdapat pada
bahan. Air yang terikat secara lemah karena terserap ( teradsorbsi ) pada permukaan kolodi
makromalekulaer, seperti protein, pektin pati, selulosa. Selain itu air juga terdispersi diantara
koloid tersebut dan merupakan pelarut zat-zat yang ada didalam sel. Air yang ada dalam
bentuk ini masih tetap mempunyai sifat air bebas dan dapat di kristalkan pada proses
pembekuan.
Air yang dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat. Ikatannya bersifat ionik
sehingga relatif sukar dihilangkan atau diuapkan. Air ini tidak membeku meskipun pada suhu
00F. Kadar air adalah banyaknya hidrat yang terkandung zat atau banyaknya air yang diserap
dengan tujuan untuk memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan
air dalam bahan.

Metode penentuan kadar air dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya yaitu
oven pengering ( thermgrafimetri ), titrasi karl fisher ( dengan reaksi kimia ) dan Destilasi
Azeotrof.

4.

Alat dan Bahan

Alat
Seperangkat alat destilasi azeotrop

seperti gambar

Beaker Glass

Timbangan Analitis

Bahan
Simplisia yang akan di uji
Aquadest
Toluena
Asam Kromat

Batu Didih
Mantel Penangas/Penangas Udara

5. Prosedur kerja
Tabung penerima dan kondesnor dibesihkan, bilas dengan air lalu keringkan dalam lemari
pengering.

200ml Toluena dan 2ml air dimasukan kedalam labu destilasi

Panaskan labu destilasi hingga larutan mendidih selama 2 jam, dinginkan selama 30 menit
dan volume air dibaca pada skala dengan ketelitian 0.05ml

Hasil yang pertama adalah volume destilasi yang pertama

Zat uji yang diperkirakan mengandung 2-3 ml air ditimbang seksama dan dimasukan kedalam
labu detilasi

Masukkan batu didih, panaskan perlahan selama 15 menit

Saat larutan mendidih, penyulingan dimulai dengan kecepatan 2 tetes perdetik hingga
sebagian besar air tersuling

Kecepatan dinaikan menjadi 4 tetes perdetik

Setelah air tersuling seluruhnya bagian dalam kondensor dibilas dengan Toluena jenuh air

Destilasi dilanjutkan selama 5 menit lalu pemanasan dihentikan

Tabung penerima didinginkan pada suhu kamar. Air yang masih menempel pada dinding
tabung penerima dilepaskan dengan mengetuk-ngetuk tabung.

Lapisan air dan Toluena dibiarkan memisah dan volume yang terbaca disebut volume
destilasi yang ke-dua

Kadar air dinyatakan persentasi menurut rumus :


kadar air (%) = 100 x (n1-n)/w
dengan :
w

= Berat zat uji dalam gram

= Volume destilasi pertama/ volume air setelah penyulingan dalam ml

n1

= Volume destilasi ke-dua atau volume total air dalam ml

6. Hasil Percobaan

Nama bahan

: Kayu Manis

Nama latin bahan

: Cinamomum Burmani

Nama simplisia

: Cinamomi Cortex

Klasifikasi ilmiah

o
o
o
o
o
o
o

Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Familli
Genus
Spesies

: Plantae
: Maghliophyta
: Magnoliopsida
: Laurales
: Lauraceae
: Cinnamomum
: Cinnamomum Verum

Bobot awal bahan

: 3 gram

: 1,6 ml

n1

: 1,4 ml

Perhitungan kadar air :

Kadar air % =

= 6.666 %

7. Pembahasan
Tujuan dari penetapan kadar air adalah untuk mengetahui batas maksimal atau rentang
besarnya kandungan air didalam bahan. Hal ini terkait dengan kemurnian dan adanya
kontaminan dalam simplisia tersebut. Dengan demikian, penghilangan kadar air hingga
jumlah tertentu berguna untuk memperpanjang daya tahan bahan selama penyimpanan.
Simplisia dinilai cukup aman bila mempunyai kadar air kurang dari 10%. Penetapan kadar air
dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Metode Titrimetri
Metode ini berdasarkan atas reaksi secara kuantitatif air dengan larutan
anhidrat belerang di oksidasi dan iodium dengan adanya dapar yang bereaski

dengan ion hidrogen. Kelemahan metode ini adalah stoikiometri tidak tepat
dan reprodusibilitas bergantung pada beberapa faktor seperti kadar relatif
komponen pereaksi, sifat pelarut inert yang digunakan untuk melarutkan zat
dan teknik yang digunakan untuk melarutkan zat dan teknik yang digunakan
pada penetapann tertentu.
b. Metode Azeotropi ( Destilasi Toluena)
Metode ini efektif untuk penetapan kadar air karena terjadi penyulingan
berulang kali didalam labu dan menggunakan pendingin balik untuk mencegah
adanya penguapan berlebih. Sistem yang digunakan tertutup dan tidak
dipengaruhi oleh kelembaban.
c. Metode Gravimetri
Dengan menghitung susut pengeringan hingga tercapai bobot tetap.
8. Kesimpulan
Dapat kami simpulkan dari hasil penentuan kadar air pada 3 gram kayu manis
terkandung 6,666% air menandakan simplisia yang kami gunakan memenuhi syarat kadar air
simplisisa. Karena syarat kadar air dari simplisia dinyatakan layak jika kadar air < 10%.
9. Daftar Pustaka

http://digilib.litbag.depkes.go.id./go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2000-drs-1263-

simplisia
Farmakope edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
http://prezz507.blogspot.com/2009/09/teknologi-penyiapan-simplisia.html.
http://tanamanobat.org/396/kayu-manis/.

Anda mungkin juga menyukai