Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN KIMIA

PERCOBAAN I

DESTILASI SEDERHANA

OLEH :

NAMA : FITRIANI

STAMBUK : F1C119070

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : RAHMAU UDITA SURYA AREDEA PURI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki sumber daya laut yang sangat melimpah. Tetapi

diberbagai daerah diindonesia terdapat beberapa daerah yang mengalami

ketersediaan air bersih. Akibatnya ditempat tersebut air menjadi barang yang

ekslusif. Air bersih sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia.

Penyediaan air bersih memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan

lingkungan atau kesehatan masyarakat. Salah satu metode yang digunakan untuk

memperoleh air yang murni yaitu menggunakan metode destilasi.

Destilasi merupakan suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan

perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap. Dalam destilasi campuran zat

didihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam

bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap

terlebih dahulu sedangkan zat yang memiliki titik didih yang lebih tinggi akan

mengembun dan akan menguap apabila mencapai titik didihnya. Penerapan pada

proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing

komponen akan menguap pada titik didihnya. Salah satu jenis destilasi yaitu

destilasi sederhana

Destilasi sederhana merupakan teknik pemisahan kimia untuk

memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang

jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi ini untuk memperoleh

senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat

mencapai titik didih masing-masing. Ketika titik didih dua cairan berbeda secara
signifikan satu sama lain atau untuk memisahkan cairan dari padatan atau

komponen yang tidak mudah menguap. Berdasarkan latar belakang diatas maka

dilakukanlah percobaan destilasi sederhana.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang pada percobaan destilasi sederhana adalah

bagaimana mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana?

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan destilasi sederhana adalah

untuk mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan destilasi sederhana adalah

dapat mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Destilasi adalah pemanas dan kondensor/pendingin. Pada bagian pemanas

terdapat elemen pemanas yang berfungsi untuk mendidihkan air baku. Pada

bagian pendingin terdapat spiral yang mengelilingi uap air panas. Spiral tersebut

diisi air dingin yang mengalir. Air pendingin yang mengalir pada alat destilasi

pada akhirnya akan dibiarkan terbuang karena tidak memungkinkan untuk

langsung dikembalikan ke sistem karena suhu air sudah tinggi serta tidak

ditampung karena belum tersedianya bak penampungan. tujuan dari destilasi yaitu

memperoleh cairan murni dari cairan yang telah tercemari zat terlarut atau

bercampur dengan cairan lain yang berbeda titik didihnya (Rastegar et all., 2020)

Destilasi sederhana dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih

yang jauh atau dengan salah satu komponen yang bersifat volatile. Jika campuran

dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih

dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu

kecenderungan sebuah substansiuntuk menjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada

tekanan atmosfer. Proses yang terjadi pada destilasi ini adalah perubahan dua fasa

cair yang menjadi fase uap dan fasa cair dengan pendidihan dan kondensasi

pengembunan(Marlina and Dian, 2018).

Aseton memiliki berat molekul 58,08 g/mol, kepadatan 0,79 g/cm 3 pada

20℃ , dan bau yang menyengat, dan merupakan pelarut yang banyak digunakan

dalam industri dan juga ditemukan di banyak komoditas domestik umum.

Konsentrasi aseton yang lebih tinggi dari 173 ppm dapat sangat mempengaruhi

sistem saraf pusat dan merusak organ-organ penting tubuh. Selain itu, kerusakan
pada mata dan hidung adalah efek lain dari paparan aseton dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, nilai ambang batas kerja aseton telah ditetapkan menjadi 250

ppm, dengan mempertimbangkan rata-rata tertimbang waktu 8 jam (Amiri et all.,

2020).

Evaporasi/Penguapan adalah proses difusi utama dari siklus hidrologi di

mana air berubah dari keadaan cair menjadi uap karena transfer energi panas.

Estimasi penguapan diperlukan dalam perhitungan neraca air, pengelolaan irigasi,

peramalan hasil panen, peramalan aliran sungai dan pemodelan ekosistem dalam

hidrologi, agronomi, kehutanan dan perencanaan sumber daya lahan. Estimasi

akurat dari penguapan sangat penting untuk pengelolaan sumber daya air yang

efektif. Oleh karena itu, kebutuhan akan model yang andal untuk mengukur

kehilangan penguapan dari sumber daya air yang semakin langka menjadi lebih

besar dari sebelumnya. Penguapan adalah fenomena yang kompleks dan nonlinier

karena tergantung pada beberapa faktor meteorologi yang saling berinteraksi

seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan jam sinar matahari yang cerah

(Singh et all., 2019).

Kondensasi merupakan pemindahan panas, pengendalian suhu,

pendingin udara, desalinasi air berbasis di atmosfer atau penguraian. Tambahan

untuk pemindahan panas kondensasi dapat berpotensi meningkatkan efisiensi

keseluruhan sistem. Sewaktu uap kondensasi pada energy permukaan yang

rendah, substrat hidrofobik (misalnya polimer), uap ini berkondensasi dalam

tetesan pertama. Berbeda daric air tipis yang terbentuk ketika berkondensasi pada

energy permukaan yang tinggi, permukaan hidrofilik (misalnya oksida logam


bersih). Kondensasi merupakan pembentukan titik-titik air yang berbeda dengan

kondensasi lain promotor atau penahan hidrofobik yang tepat dapat menurunkan

energy permukaan dan memungkinkan kondensasi air yang tidak bagus pada

permukaan metalik dari penukar panas yang umum (Chang et all., 2019)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan destilasi sederhana dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Juni

2021 pukul 13.00-15.30 WITA dan bertempat di laboratorium Kimia Organik,

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan destilasi sederhana adalah

labu alas bulat, thermometer, elektromantel, gelas ukur 100 mL, pendingin

(kondensor), labu erlenmeyer, gelas kimia 250 mL, adaptor, konektor, cutter,

pompa, selang karet, statif dan klem.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan destilasi sederhana

adalah adalah aseton (C3H6O) 47 mL, akuades (H2O) 47 mL, tisu, plastik wrap,

aluminium foil, es batu dan vaseline.


C. Prosedur Kerja

Alat destilasi
dirangkai

47 mL akuades 47 mL aseton

dicampur
dimasukkan ke dalam labu alas
bulat

94 mL campuran
akuades dan aseton

dipanaskan
diamati dan dicatat suhu pada tetesan
pertama
dikontrol suhunya pada suhu aseton
dihentikan pemanasan jika larutan
berhenti mendidih

Destilat

diukur volumenya
dihitung % rendemennya

% Rendemen = 39,36%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Rangkaian Alat Destilasi

8 7 6 5 4
Keterangan :

1. Hot plate

2. Labu destilasi

3. Konektor

4. Statif

5. Klem

6. Kondensor

7. Adaptor

8. Labu Erlenmeyer
2. Data Pengamatan

No. Perlakuan Hasil Pengamatan


1. 47 mL akuades + 47 mL aseton Tidak terbentuk dua fase homogen
94 mL campuran akuades dan
2. Tetesan pertama pada suhu 51°C
aseton
3. Dihentikan proses pemanasan Destilat yang diperoleh 37 mL

3. Analisis Data

Diketahui : Volume akuades = 47 mL

Volume aseton = 47 mL

Volume canpuran = 94 mL

Volume destilat = 39,36 mL

Ditanya : % Rendemen = ...?

Penyelesaian :

Volume destilat
% rendemen = ×100%
Volume campuran

37 mL
= ×100%
94 mL

= 39,36%

B. Pembahasan

Destilasi merupakan suatu metode pemisahan komponen dalam campuran

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) diantara

komponen penyusun campuran tersebut. Dalam penyulingan, campuran zat

dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali

kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap

lebih.
Percobaan destilasi sederhana menggunakan alat destilasi. Langkah

pertama yang dilakukan adalah merangkai alat destilasi sederhana yaitu dengan

menyiapkan statif dan klem, yang kedua ujungnya dihubungkan dengan konektor

dan adaptor. Statif dan klem berfungsi untuk menyangga bagian-bagian dari

peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh. Adaptor berfungsi untuk

menghubungkn antara kondensor dan erlenmeyer. Sedangkan konektor berfungsi

untuk menghubungkan adaptor dan erlenmeyer. Erlenmeyer berfungsi sebagai

wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Kemudian

memasangkan saluran air masuk dan saluran air keluar. Setelah itu labu alas bulat

ditempatkan diatas elektromantel, dimana elektromantel berfungsi sebagai

pemanas yang bertujuan untuk memanaskan sampel. Sedangkan labu alas bulat

berfungsi sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi.

Selanjutnya pompa berfungsi untuk mengatur tegangan dalam ember yang berisi

air dan kemudian ditambahkan es batu. Es batu dalam percobaan ini berfungsi

untuk membantu proses pendinginan saat uap mengalir melalui kondensor.

Kemudian menambahkan batu didih yang berfungsi untuk mempercepat proses

pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada

sampel serta menyebarkan panas keseluruh bagian sampel. Kemudian

memasangkan thermometer kedalam salah satu ujung konektor. termometer

berfungsi untuk mengukur suhu larutan. Setelah merangkai alat destilasi maka

proses destilasi selanjutnya dapat dilakukan.

Percobaan destilasi sederhana menggunakan bahan yaitu akuades dan

aseton, dikarenakan akuades dan aseton memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
Dimana akuades memiliki titik didih sebesar 100℃ dan aseton memiliki titik

didih sebesar 56℃ , yang menyebabkan aseton akan terlebih dahulu menguap

dibandingkan dengan akuades. Perlakuan selanjutnya yaitu memasukkan

campuran aseton dan akuades kedalam labu alas bulat. Proses yang terjadi pada

saat destilasi yaitu terjadi perubahan fasa cair menjadi gas dengan pendidihan

kemudian mengembun proses tersebut dinamakan proses penguapan dan

kondensasi. Kemudian campuran akuades dan aseton didihkan dan diukur

suhunya menggunakan thermometer. Setelah itu mengamati suhu tetesan pertama

yang disesuaikan dengan suhu aseton. Diperoleh suhu tetesan pertama yaitu

sebesar 51℃ , Apabila aseton menguap maka kondensor mendinginkan uap agar

dapat mencair dan mengalir ke erlenmeyer.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh persen rendemen sebesar 39,36%.

Rendemen tersebut merupakan rendemen yang cukup baik. Rendemen yang baik

apabila mencapai 50% dan lebih. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

dalam proses destilasi yaitu suhu atau pemanasan. Jika pemanasan terlalu besar

dikhawatirkan akan terjadi flooding. ciri dari flooding yaitu tertahannya caira

diatas kolom pada saat terjadi flooding transfer massa yang dihasilkan tidak

maksimal. Ketika terjadi flooding cairan tidak dapat mengalir kebawah lagi, tetapi

akan terakumulasi atau bahkan dapat ikut terbawa ke atas oleh uap, sehingga

proses destilasi harus segera dihentikan. Apabila pemanasan kecil proses

pemisahan akan berlangsung lama, akan tetapi hasil atau konsentrasi yang

diperoleh akan lebih baik dan mendekati sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

Amiri., V., Hossein R., Ali M., Giovanni N and Ahmad I A., 2020,
Nanostructured Metal Oxide-Based Acetone Gas Sensors: A Review,
Sensors, 20 (1).

Chang, H. C., Manjunath C. Rajagopal, Muhammad J. H., Junho O., Longnan L.,
Jiaqi L., Hanyang Z., Gowtham K., Sreenath S., Yuquan M., Chenhui S.,
Placid M. F., Srinivasa M. S., Sanjiv S., Nenad M., 2020, Composite
Structured Surfaces For Durable Dropwise Condensation, International
Journal Of Heat And Mass Transfer, doi.org/10.101016

Marlina., L and Dian W P., 2018, Pengambilan Minyak Biji Alpukat Dengan
Metode Ekstraksi, Jurnal Ilmiah Berkala, 12 (1).

Rastegar, S., Hadi K., NadeR, B., Mohammad B. S., 2020, Distilled Water
Production With Combination Of Solar Still and Thermosyphon Heat Pipe
Heat Exchanger Coupled With Indirect ater Bath heater – experimental
study and thermoeconomic analysis, Applied Thermal Engineering, DOI :
org/10.1016/j.applthhermaling.2020.115437

Singh., A., Singh R M., Kumar A R S., Ashish K., Subodh H and Tripathi V K.,
2019, Evaluation of soft computing and regression-based techniques for
the estimation of evaporation, Journal of Water and Climate Change, 12
(1).
V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada percobaan Destilasi

Sederhana, dapat ditarik kesimpulan prinsip dasar dari proses destilasi secara

sederhana adalah memanfaatkan perbedaan rumus titik didih dari komponen

campuran untuk dapat terspisah. Pada titik didih komponen yang lebih rendah,

maka komponen tersebut akan mengalami penguapan pada suhu didihnya,

sedangkan komponen lain dengan titik didih yang lebih tinggi akan menetap atau

tidak menguap. Volume hasil destilat yang diperoleh pada percobaan destilasi

sederhana adalah 37 ml dengan presentase rendamen 39,36%

Anda mungkin juga menyukai