Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)

PERCOBAAN II

KEADAAN PADAT SISTEM KRISTAL

DAN MASSA JENIS

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ayu pratiwi

NIM : A 251 22 018

KELAS :B

KELOMPOK : 1

ASISTEN. : Olivia Indrawati I somang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
PERCOBAAN II

KEADAAN PADAT SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS

I.Tujuan

Memperlihatkan bagaimana besaran-besaran struktur kristal dapat dihubungkan dengan


besaran-besaran yang dapat diukur seperti massa jenis dan volume
molar.Memperkenalkan kepada praktikan berbagai macam system kristal.

II. DASAR TEORI


Kristal adalah benda padat yang berbentuk polydes / polyhidral atau
bidang banyak yang berbentuk tertentu dan selalu dibatasi oleh bidang datar.
Keteraturan bentuk kristal ini disebabkan oleh mineral – mineral tersebut
tersusun dari atom – atom maupun molekul – molekul yang teratur satu
sama lain. Bidang datar yang membatasi bagian luar kristal tersebut disebut
bidang muka kristal atau disingkat dengan bidang Kristal (Austin, 1986).
Untuk memudahkan mempelajari letak dan arah bidang kristal , maka
diperlukan sumbu kristal. Sumbu kristal adalah garis – garis lurus yang
melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang.
Satuan panjang ini dapat sama dan tidak sama. Dalam kristalografi satuan
panjang disebut dengan para meter. Berdasarkan jumlah parameter dan
kedudukan sumbu yang satu dengan yang lainnya, kristal dapat dibagi
menjadi beberapa golongan yang disebut dengan sisten Kristal (Justiana,
2009).
Kristal digambarkan oleh sel satuan yang ditentukan besar sumbu kristal
a, b, c serta sudut kristal α, β dan γ. Hingga saat ini baru terdapat 7 macam
sistem kristal. Dasar penggolongan sistem kristal tersebut ada tiga hal, yaitu:
jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain
parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu Kristal (Warmada,
2004).

Sistem kristal ini merujuk pada kristal yang mmpunyai tiga buah sumbu
tidak sama panjang dan berptongan membentuk sudut yang tidak sama
besar. Penamaan sumbunya mengikuti penamaan pada sistem kristal
orthorhombic yaitu a adalah sumbu brachy, b adalah sumbu macro dan c
adalah sumbu vertikal. Biasanya sumbu brachy merupakan sumbu yang
terpendek di antara ketiganya. Sistem kristal ini terbagi menjadi dua kelas
yaitu : pinacoidal class, pedial class. Sistem ini mempunyai tiga sumbu yang
satu dengan lainnya tidak saling tegak lurus. Demikian juga panjang
masing-masing sumbu tidak sama (Justiana, 2009).
VII.pembahasan

Kristal merupakan benda padat yang terbentuk dari komposisi atom-


atom, ion-ion atau molekul-molekul dengan susunan berulang dan jarak
yang teratur dalam tiga dimensi. Keteraturan susunan tersebut terjadi karena
kondisi geometris yang harus memenuhi adanya ikatan atom yang berarah
dan susunan yang rapat.

Percobaan ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana besaran-


besaran struktur kristal dapat dihubungkan dengan besaran-besaran yang
dapat diukur seperti massa jenis dan volume molar serta memperkenalkan
kepada praktikan berbagai macam sistem Kristal (Staf Pengajar Kimia
Fisika I, 2013).

Pada percobaan ini menggunakan empat bahan yaitu logam


aluminium, logam zink, batu kapur (CaCO3), dan logam besi (paku).
A. Logam Aluminium
Pada logam aluminium, hal pertama yang dilakukan adalah
menimbang logam aluminium sehingga diperoleh massanya adalah 0,06
gram,memasukkan logam aluminium ke dalam gelas ukur yang telah terisi
air sebanyak 10 mL, dan menghitung volume logam aluminium dengan cara
melihat pertambahan volume pada air. Adapun nilai volume unit sel (Vms)
dari logam aluminium adalah 0,5 ml
B logam besi
Pada logam besi hal pertama yang di lakukan adalah menimbang
logam besi sehingga di peroleh masanya 4,11 gram dan memasukan logam
besi kedalam gelas ukur yang telah terisi air se banyak 10 ml dan
menghitung volume logam besi dengan cara melihat pertambahan volume
pada air .adapun volume unti sel (Vms) dari logam besi adalah 1 ml
C.logam magnesium
Pada logam magnesium hal pertama yang di lakukan adalah menimbang
logam besi sehingga di peroleh masanya 0,03 gram dan memasukan logam
magnesium kedalam gelas ukur yang telah terisi air se banyak 10 ml
menghitung volume logam magnesium yang dimasukkan kedalam gelas
ukur dengan cara melihat pertambahan volume pada air ,adapun nilai
volume unit sel (vms) dari logam magnesium adalah 0,2 ml
VIII. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

Besaran besaran yang digunakan pada percobaan ini adalah volume molar (Vm),
Volume unit sel (Vμs) dan massa jenis (ρ). Ada 7 sistem Kristal, yaitu:

1. kubik,

2. tetragonal,

3. ortorombik,

4. heksagonal,

5. trigonal,

6. moniklinik, dan

7. triklinik.
DAFTAR PUSTAKA

Austin, GT. (1986). Schrwev’s Chemical Proses Industries. McGraw-Hill:


N.J.

Warmada.I.W. ( 2004 ). Agromineralogi. Yogyakarta : Fakultas Teknik


UGM.

Justiana.S.M. ( 2009 ). Chemistry 3. Jakarta : Yudhistira.

Staf pengajar kimia fisika I. ( 2013 ). Penuntun Praktikum Kimia Fisika I.


Palu : UNTAD Press.

Anda mungkin juga menyukai