Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RAHUL

NIM :A25121071

:MEDIA SEDERHANA
Sambutan
Upaya peningkatan kompetensi profesional dosen perguruan tinggi selalu menjadi pokok
perhatian Direktorat Jenderal PendidikanTinggi (Ditjen DIKTI). Hal ini didasarkan pada konsepsi
bahwa dosen merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam proses
pembelajaran,dan secara langsung mempengaruhi peningkatan kualitas belajar mahasiswa. Menurut
KPPTJP DIKTI 1996-2005, agar dapat berfungsi secara profesional, seorang dosen hendaknya memiliki
tiga kompetensi, yaitu penguasaan bidang ilmu, keterampilan kurikulum,dan keterampilan pedagogis
(pembelajaran dan pengembangan cara mensikapi pemahaman materi ajar).
Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan
program Applied Approach (AA) untuk dosen senior merupakan dua buah program pelatihan yang
dapat dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kompetensi profesional dosen dalam memangku
jabatan fungsional, terutama dalam peningkatan keterampilan pedagogis. Program PEKERTI yang
dikembangkan sejak tahun 1993 dan program AA sejak tahun 1987 telah menjadi program yang
memperoleh banyak tanggapan positif dari berbagai kalanganpendidikan tinggi.
Dalam perjalanannya, banyak perubahan dan adaptasi yang dilakukan terhadap program
PEKERTI dan AA, dengan maksud agar program tersebut lebih efektif, dan lebih dapat
mengakomodasikan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi. Hasil penelitian terhadap program
PEKERTI dan AA (1996-1999), serta masukan yang disampaikan oleh peserta Temu Wicara Evaluasi
PEKERTI & AA pada tahun 1997 menunjukkan kebutuhan penyempumaan program PEKERTI & AA,
baik dari segi substansi maupun penyelenggaraannya.Tindak lanjut penyempurnaan kedua program
tersebut telah dilaksanakan dengan melibatkan Tim Inti PEKERTI & AA di berbagai

1. Penggabungan program PEKERTI & AA menjadi satu program


utuh yang menerapkan sistem moduler (materi lama dan
tambahan materi baru dikemas menjadi 28 buku)
2.Penyelenggaraan program PEKERTI & AA yang bersifat luwes
terstandar - luwes karena penyelenggara dapat memilih sendiri materi pelatihan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing
perguruan tinggi, terstandar karena ada standar minimum yang
perlu dipenuhi untuk proses sertifikasi.
Diharapkan, dengan penyempurnaan tersebut, program PEKERTI& AA menjadi lebih bermanfaat
dan mampu memberikan alternatif jalan keluar dalam pemecahan masalah yang dialami dosen
perguruan tinggi berkenaan dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Pada akhirnya, dari semua
upaya tersebut diharapkan, secara bertahap, akan dapat diperoleh peningkatan kualitas mutu lulusan
perguruan tinggi yang berdampak langsung terhadap pembangunan masyarakat Indonesia.
Semoga segala upaya yang telah dilakukan PAU-PPAI-UT dan Tim Inti PEKERTI-AA di berbagai
perguruan tinggi dapat bermanfaat dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jakarta, Februari 2001


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembinaan Akademik dan
Kemahaiswaan
Direktur,

Suprodjo Pusposutardjo
NIP. 130 257 144
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkarn kemampuan dosen perguruan tinggi
dalam hal pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI)
melalui Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan
Aktivitas Instruksional (PAU-PPAI) Universitas Terbuka
menyelenggarakan Program Pelatihan Keterampilan Dasar Teknik
Instruksional (PEKERTI) dan program Applied Approach (AA).
Program PEKERTI, yang diselenggarakan sejak tahun 1993,
ditujukan untuk dosen pemula agar menguasai konsep-konsep dasar
dalam pembelajaran dan memiliki kemampuan mengajar yang
memadai. Sementara itu, program AA yang diselenggarakan sejak tahun
1987, ditujukan untuk dosen senior agar memiliki wawasan dan
keterampilan untuk mengembangkan profesinya sebagai dosen, yang
pada akhirnya mamnpu meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil
belajar mahasiswa. Program AA ini merupakan kelanjutan dari program
PEKERTI.
Berdasarkan hasil evaluasi program PEKERTI-AA dan beberapa
kali Temu Wicara PEKERTI-AA disepakati bahwa kurikulum program
PEKERT-AA perlu direvisi dan disempurnakan sehingga menjadi lebih
luwes dan mampu mengakomodasikan berbagai kebutuhan perguruan
tinggi. Penyempurnaan tersebut menjadikan program PEKERTI-AA
berbentuk moduler.
Perubahan dan penyempurnaan yang dilakukan dituangkan
secara jelas dalam buku Pedoman Penyelenggaraan PEKERTI-AA yang
baru dan 28 judul buku yang digunakan untuk program PEKERTI-AA,
yang meliputi:
1. Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi I.
2. Prinsip Belajar dan Pembelajaran.
3. Desain Instruksional.
4. Metode Pembelajaran.
Media Sederhana

Pendahuluan
Pada pembahasan mengenai media pembelajaran
terdapat empat topik yang akan dibahas. Topik pertama
berkenaan dengan makna media dan peran media dalam proses komunikasi dan
pendidikan atau dalam proses pembelajaran. Selain makna dan peran media, pada
bagian ini akan dibahas pula beberapa manfaat media dalam proses pembelajaran.
Pada topik kedua hal yang dibahas berhubungan dengan macam-macam media.Topik
ketiga membahas mengenai cara-cara memilih media. Sedangkan topik terakhir akan
membahas cara-cara atau hal-hal yang perlu dipertimbangkan apabila dosen akan
menggunakan media untuk perkuliahan.
Terhadap kepentingan mengajar, bahan ajar ini mempunyai relevansi yang cukup
besar, karena paling tidak dosen memahami akan makna dan manfaat media di
dalam proses pembelajaran. dapat memilih media yang.akan digunakan dengan
pertimbangan yang tepat. serta dapat mengembangkan dan memproduksi sendiri
jenis media yang paling sederhana dan dengan cara yang sederhana pula.
Dengan demikian, dosen diharapkan dapat menciptakan perkuliahannya yng efektif
dan efisien .disamping itu. Proses perkuliahannya pun akan lebih menarik dan
sistematis.
Bahan ajar ini ditutup dengan suatu rangkuman pendek. Bagi mereka yang tertarik
untuk mempelajari media pembelajaran secara lebih mendalam, kami sediakan
daftar bacaan yang relevan sebagai referensi.

Setelah membaca bahan ajar ini, Anda diharapkan dapat:


1. menjelaskan makna media
2 menjelaskan peran media dalam proses komunikasi dan pendidikan
3. menyebutkan macam-macam media dan beberapa ciri utamanya
4. menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses pemilihan media
5. mempersiapkan dan menggunakan overhead dan
transparancy (OHT).

Uraian atau pembahasan tentang media pembelajaran ini akan diusahakan


sesingkat dan sepraktis mungkin. Pembahasan ini diharapkan dapat memberi
inspirasi bagi dosen mengenai media pembelajaran yang memungkinkan dapat
dipersiapkan apabila akan melaksanakan perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai