Anda di halaman 1dari 118

Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan

Direktorat J enderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan


Departemen Pendidikan Nasional
Gedung D Lantai 15 J l. J endral Sudirman Pintu I Senayan J akarta
Telp/fax. 021-57974128, 57974129, 57974130, 57974131, 57974132, 57974133
bermutu_diknas@yahoo.com
BAHAN BELAJAR MANDIRI
Profil Kebutuhan Guru
Paket Pembelajaran Manajemen Program BERMUTU
Better Education through Reformed Management and
Universal Teacher Upgrading

BERMUTU


Profil Kebutuhan Guru
Drs. H. Dadang Yudhistira, S.H., M.Pd.
Pengembang
(Pengembang Bahan Belajar Mandiri (BBM) Manajemen
Kepala SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya)

Dr. Sultan, M.Pd. Universitas Negeri Malang
Penelaah
Dr. Harsono, MS Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Bambang Supeno, M.Pd. Universitas Negeri Jember

Yance Ferdian
Perancang Grafis:
Bagus Dwipayana
Alamsyah Yuni Dili Marsudi
Rindy Andina, A.Md.
Arief Mukti Yuliyanto
























Profil Kebutuhan Guru
2008
Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan
Departemen Pendidikan Nasional
Gedung D Lantai 15 Jl. Jendral Sudirman Pintu I Senayan Jakarta
Telp/fax. 021-57974128, 57974129, 57974130, 57974131, 57974132, 57974133
bermutu_diknas@yahoo.com

Profil Kebutuhan Guru i


Profil Kebutuhan Guru
Kata Pengantar
Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK)
melaksanakan Program Better Education through Reformed Management and
Universal Teacher Upgrading (BERMUTU) dimulai pada tahun 2008 sampai tahun
2013 yang tersebar di 75 Kabupaten/Kota di 16 provinsi. Program BERMUTU
bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran sebagai dampak peningkatan
kompetensi, kualifikasi, dan kinerja guru. Salah satu komponen strategis Program
BERMUTU untuk mencapai tujuan tersebut adalah penguatan peningkatan mutu dan
profesional guru secara berkelanjutan.
Besarnya jumlah guru yang belum memenuhi kualifikasi minimal S1/D4
menjadi dasar pemikiran untuk memberdayakan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang
mewadahi guru SD, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang mewadahi guru
bidang studi di SMP, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), Musyawarah
Kerja Program Studi (MKPS). Pada Program BERMUTU, peningkatan kompetensi guru
akan ditingkatkan dengan memberdayakan KKG dan MGMP sehingga mampu
menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan profesional guru termasuk
pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi bagi guru yang belum memiliki Ijazah
S1/D4 dan juga bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Paket Pembelajaran Model BERMUTU telah dikembangkan untuk
dimanfaatkan sebagai perangkat utama dalam proses pendidikan dan pelatihan
terakreditasi bagi guru di KKG/MGMP, dan kepala sekolah serta pengawas sekolah
di KKKS/MKKS, KKPS/MKPS. Paket Pembelajaran Model BERMUTU untuk bidang studi
yang dirancang dengan mengintegrasikan pendekatan penelitian tindakan kelas,
lesson study, dan studi kasus, diharapkan dapat memandu guru-guru untuk
melakukan kajian kritis terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan,
memperbaiki dan mengembangkan kurikulum pembelajarannya, serta
mempraktikkan pembelajaran yang baik berdasarkan metode PAKEM dan strategi
pembelajaran inovatif lainnya. Sementara itu, Paket Pembelajaran Model BERMUTU
untuk bidang manajemen dirancang untuk menjadi panduan praktis bagi kepala
sekolah dan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas pengelolaan dan
penyeliaan.
Paket Pembelajaran Model BERMUTU dikembangkan dengan melibatkan
sejumlah widyaiswara dari P4TK, dosen LPTK, guru, kepala sekolah dan pengawas
sekolah, serta mengintegrasikan berbagai masukan dari praktisi lapangan dan nara
sumber ahli dari LPTK. Dengan Paket Pembelajaran Model BERMUTU, beragam
kegiatan pengembangan profesional guru di KKG/MGMP, dan pengembangan kepala
sekolah dan pengawas di KKKS/MKKS, KKPS/MKPS dapat dilaksanakan secara aktif.
Penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya disampaikan kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam pengembangan Paket Pembelajaran Model
BERMUTU ini yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan Diklat, Ditjen PMPTK.
Semoga Paket Pembelajaran Model BERMUTU ini dapat bermanfaat bagi guru-guru
dan komtopikas pendidikan pada umumnya, sehingga pada akhirnya dapat tercapai
cita-cita luhur peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.

Jakarta, 20 November 2008
Direktur Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan

Sumarna Surapranata, Ph,D.
NIP. 131 470 163

Profil Kebutuhan Guru iii


Profil Kebutuhan Guru
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................... i
Daftar isi.... ....................................................................... iii
Pendahuluan ....................................................................... 1
Topik1. Bagaimanakah Melakukan Pendampingan pada Guru dalam
Pembelajaran? ....................................................... 7
Unit 1. Pengenalan Karakteristik Pembelajaran yang Baik ................. 8
A. Pengantar .............................................................. 9
B. Tujuan ................................................................ 10
C. Bahan, Alat dan Nara Sumber ..................................... 10
D. Lampiran .............................................................. 11
E. Langkah Kegiatan .................................................... 11
Unit 2. Penilaian Kinerja Guru ................................................. 33
A. Pengantar ............................................................. 35
B. Tujuan ................................................................ 35
C. Bahan, Alat dan Nara Sumber ..................................... 36
D. Langkah Kegiatan .................................................... 36
E. Lampiran .............................................................. 39
Unit 3. Pendampingan Guru .................................................... 49
A. Pengantar ............................................................. 51
B. Tujuan ................................................................ 52
C. Bahan, Alat dan Nara Sumber Belajar ............................ 52
D. Langkah Kegiatan .................................................... 53
E. Lampiran .............................................................. 59
Topik 2. Pendataan Profil Guru dan Analisis .................................73
Unit 4. Membuat Daftar Kualifikasi, Kompetensi dan
Permasalah Guru .......................................................... 74
A. Pengantar ............................................................. 75
B. Tujuan ................................................................ 76
C. Bahan, Alat dan Nara Sumber Belajar ............................ 76
D. Sumber Belajar ...................................................... 76
E. Langkah Kegiatan .................................................... 77
F. Lampiran .............................................................. 79

BERMUTU iv


Profil Kebutuhan Guru
Unit 5. Tingkat Aktivitas Guru dalam KKG/MGMP .......................... 93
A. Pengantar ............................................................. 95
B. Tujuan ................................................................ 95
C. Bahan, Alat dan Nara Sumber Belajar ............................ 95
D. Langkah Kegiatan .................................................... 96
E. Lampiran ............................................................ 100
Daftar Pustaka ................................................................... 102
Glosarium ...................................................................... 103




Profil Kebutuhan Guru 1


Profil Kebutuhan Guru
Pendahuluan
Paket Pembelajaran BERMUTU merupakan program inovatif untuk
meningkatkan kualitas pengajaran melalui kelompok kerja guru, kepala
sekolah, dan pengawas. Program ini akan diadakan di 75 kabupaten/kota
di 16 propinsi di Indonesia dengan harapan akhirnya program ini dapat
dijadikan model pengembangan profesional yang sistematis bagi KKG dan
MGMP di seluruh Indonesia.
Ada dua Paket Pembelajaran BERMUTU, yaitu Paket Pembelajaran
Bidang Ilmu untuk guru SD dan SMP, serta Paket Pembelajaran Manajemen
untuk kepala sekolah dan pengawas.
Terdapat tiga tujuan utama dari program ini.
Tujuan
Meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas
dalam memperbaiki kualitas pengajaran.
Memberikan kontribusi pada peningkatan kualifikasi para peserta
dengan adanya angka kredit yang diberikan kepada yang berhasil
menyelesaikan program ini.
Memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas sistem
pengembangan tenaga profesional melalui tersedianya program
kelompok kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas yang dapat
diterapkan, sistematis, dan berkelanjutan
Paket Pembelajaran Manajemen merupakan acuan program
pengembangan profesional yang sistematis dan fleksibel kepala sekolah
dan pengawas di KKKS/MKKS, KKPS/MKPS.
Paket Pembelajaran Manajemen Bermutu
Paket Pembelajaran Manajemen terdiri dari empat Bahan Belajar
Mandiri (BBM) tentang aspek manajemen, yaitu:
Struktur Paket
(1) Bahan Belajar Mandiri (BBM) Pemetaan Kebutuhan dan Profil
Guru
(2) Bahan Belajar Mandiri (BBM) Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
(3) Bahan Belajar Mandiri (BBM) Himpunan & Pengelolaan Dana
(4) Bahan Belajar Mandiri (BBM) Diseminasi Best Practice
Keempat Panduan Paket Manajemen merupakan bagian-bagian dari
sebuah keseluruhan, dan perlu dipelajari secara berurutan dari yang
pertama (Profil Kebutuhan Guru) hingga yang terakhir (Diseminasi Praktik
Unggul). Tiap Panduan dibuat berkaitan dengan panduan sebelumnya.
Di samping keempat Panduan tersebut, kepala sekolah dan
pengawas juga akan mempelajari dasar keterampilan TIK/ICT melalui

BERMUTU 2


Profil Kebutuhan Guru
Panduan TIK/ICT dalam Pembelajaran. Adapun tujuannya adalah agar
kepemimpinan dalam KKG/MGMP memiliki keterampilan yang sama
dengan para guru dan memahami sumber-sumber TIK/ICT yang diperlukan
dalam gugus guna mengakses Laman (Website) Cakrawala Guru serta
menyelesaikan persyaratan studi BERMUTU.
Selain itu, para kepala sekolah and pengawas didorong untuk
mengikuti Paket Pembelajaran Bermutu Bidang Ilmu. Pada pertemuan
awal, mereka bersama dengan para guru Paket Bidang Ilmu memperoleh
pemahaman tentang Pengantar Program Bermutu. Untuk pengelolaan
KKG/MGMP yang efektif mereka juga akan memperoleh pemahaman
tentang strategi inti dalam paket peningkatan guru tersebut: PTK, Studi
Pelajaran (Lesson Study), dan Studi Kasus. Hal ini akan membantu mereka
dalam merencanakan program secara tepat, serta memastikan/menjamin
bahwa segala persiapan telah dilaksanakan dan bahan-bahan telah berada
pada tempatnya untuk melaksanakan program.
Sebagai bukti telah mempelajari Paket ini, para peserta diwajibkan
menyelesaikan 4 (empat) buah tugas, sebuah untuk tiap Panduan. Tugas-
tugas tersebut berupa latihan dalam kerja (on-the-job training) dan
terkait erat dengan pengelolaan efektif kegiatan para guru di sekolah dan
pada/dalam tingkat KKG/MGMP. Keempat tugas tersebut akan
dikumpulkan dalam portofolio Paket Pembelajaran Manajemen yang
selanjutnya dinilai oleh mitra LPTK, serta digunakan untuk perolehan
angka kredit promosi. Tugas-tugas tersebut adalah sebagai berikut.
Proses Belajar Paket Pembelajaran Manajemen
Tugas: Penyusunan data base kompetensi, kualifikasi dan kinerja
guru, baik di tingkat sekolah maupun di KKG/MGMP di
sekolah masing masing.
Panduan 1: Profil Kebutuhan Guru
Tugas: Penyusunan Rencana Strategis yang lengkap dengan Analisis
SWOT, Visi, Misi, program, dan kebijakan operasional
Panduan 2: Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
Tugas: Penyusunan Proposal untuk Hibah Kegiatan KKG/MGMP
Panduan 3: Himpunan dan Pengelolaan Dana
Tugas: Penulisan naskah tentang keberhasilan best practice
Panduan 4: Diseminasi Best Practice
Setiap Paket Pembelajaran BERMUTU Bidang Manajemen memiliki
bobot untuk dipelajari oleh Kepala Sekolah dan atau Pengawas Sekolah
selama 16 kali pertemuan dalam waktu 1 semester sampai satu tahun.
Namun demikian, proses pertemuan di KKKS/MKKS, KKPS/MKPS diatur
untuk mengakomodasikan peserta mempelajari beberapa Paket
Pembelajaran selama 16 kali pertemuan, sehingga diperoleh pola
pertemuan sebagai berikut ini.
Kalender pembelajaran

Profil Kebutuhan Guru 3


Profil Kebutuhan Guru

Berikut ini adalah uraian pola pertemuan di KKKS/MKKS, KKPS/MKPS:
No.
Pertemuan Keterangan Tugas Mandiri
1
Pengantar Program
BERMUTU
Penilaian Kebutuhan
Guru dan Peran
Kepala Sekolah
sebagai Pembina
Diskusi awal tentang
Model BERMUTU
Diskusi tentang
Pembinaan dan
pengembangan
KKG/MGMP
Penjelasan tentang
Penilaian Kebutuhan
Guru dan Peran Kepala
Sekolah sebagai
Pembina
Pengenalan
Karakteristik
Pembelajaran yang
baik.
Latihan Penilaian Guru
Berbasis Kinerja
Latihan dan Praktik
Pendampingan guru
Latihan Analisis
Kebutuhan Guru,
Kualifikasi, Kompetensi
dan Permasalahan Guru.
Latihan Peningkatan
Aktivitas Guru dalam
KKG/MGMP
Kepala Sekolah dan Pengawas
membaca dan mempelajari
bahan-bahan: bahan ajar
cetak, AV, dan web-based.
Kepala Sekolah dan Pengawas
mengerjakan latihan dan
tugas-tugas Analisis
Kebutuhan guru dan
pendataan profil guru
Kepala Sekolah dan Pengawas
membaca dan mempelajari
bahan-bahan: bahan ajar
cetak, AV, dan web-based
tentang Kebutuhan Guru,
Profil Guru, dan Kepala
Sekolah sebagai Pembina.
2
3
4

5
Keterampilan
ICT
Penjelasan tentang
peran dan fungsi ICT
dalam Pembelajaran
Latihan praktis
pengenalan ICT dan
peralatan pendukung
program ICT
Kepala Sekolah dan Pengawas
mengerjakan latihan dan
tugas-tugas pengenalan ICT
dan peralatan pendukungnya.
6
7
Pengelolaan Kualitas
Pendidikan dalam
gugus
Penjelasan tentang
Konsep Kualitas
Pendidikan, Kendali
Mutu, dan Penjaminan
Kualitas Pendidikan
Identifikasi dimensi dan
Kepala Sekolah dan Pengawas
membaca dan mempelajari
bahan-bahan: bahan ajar
cetak, AV, dan web-based
tentang Pengelolaan Kualitas
Pendidikan
8
9
10
16 x pertemuan dalam waktu 1 tahun
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI
Pengantar & Profil
Guru
ICT Kualitas Keuangan Diseminasi
Pengantar
Program
BERMUTU
Penilaian
Kebutuhan
Guru dan
Peran Kepala
Sekolah
sebagai
Pembina
Keteram-
pilan ICT
Pengelolaan
Kualitas
Pendidikan dalam
gugus
Himpunan &
Pengelolaan
Keuangan
dalam gugus
Diseminasi Best
Practice dalam
gugus

BERMUTU 4


Profil Kebutuhan Guru
No.
Pertemuan Keterangan Tugas Mandiri
indikator kualitas
pendidikan
Evaluasi dan Refleksi
Kegiatan KKG/MGMP
Kepala Sekolah dan Pengawas
mengerjakan latihan dan
tugas-tugas identifikasi
dimensi dan indikator
kualitas pendidikan
Kepala Sekolah dan Pengawas
melakukan reviu dan refleksi
terhadap kegiatan
KKG/MGMP berdasarkan
pengetahuan, pengalaman,
dan dokumentasi yang
tersedia.
11
Himpunan &
Pengelolaan Keuangan
dalam gugus
Praktik menulis
proposal hibah
Praktik perencanaan
keuangan untuk unit
pendidikan
Kepala Sekolah dan Pengawas
membaca dan mempelajari
bahan-bahan: bahan ajar
cetak, AV, dan web-based
tentang Pengelolaan
Keuangan
Kepala Sekolah dan Pengawas
mengerjakan latihan
penulisan proposal hibah
untuk unit pendidikan
Kepala Sekolah dan Pengawas
mengerjakan latihan dan
tugas-tugas perencanaan
keuangan untuk unit
pendidikan
12
13
14
Diseminasi Best
Practice dalam gugus
Penjelasan tentang Best
Practice dalam
pendidikan
Strategi umum
diseminasi Best Practice
Latihan perencanaan
diseminasi Best Practice
dalam gugus
Seminar
Kepala Sekolah dan Pengawas
membaca dan mempelajari
bahan-bahan: bahan ajar
cetak, AV, dan web-based
tentang Best Practice dan
Diseminasi
Kepala Sekolah dan Pengawas
mengerjakan latihan dan
tugas-tugas perencanaan
diseminasi Best Practice
15
16

KESIMPULAN

Program BERMUTU diciptakan untuk membuka era baru
pengembangan guru, kepala sekolah dan pengawas yang diangkat
berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14/2005. Program ini
berpotensi mentransformasikan kelompok kerja pendidik menjadi sumber
pengembangan mutu profesional yang berkelanjutan. Keberhasilan
pengembangan mutu profesional ini sangat tergantung dari kepempinan
dan peran kepala sekolah dan pengawas dalam pengelolaan mutu dan
relevansi KKG/MGMP pada masa yang akan datang.






Profil Kebutuhan Guru 5


Profil Kebutuhan Guru




















































PANDUAN IV: BEST PRACTICE
1. Hakikat Best Practice
2. Penulisan Best Practice
3. Diseminasi Best Practice
PANDUAN III: PENGELOLAAN DANA
KKG/MGMP
1. Penyusunan proposal hibah
KKG/MGMP
2. Pertanggungjawaban
penggunaan dana
3. Pengelolaan dan pelaporan
dana yang akuntabel dan
transparan
PANDUAN II: PENGELOLAAN KUALITAS KKG/MGMP
1. Analisis Lingkungan KKG/MGMP
2. Penyusunan Rencana Strategis KKG/MGMP
3. Pelaksanaan Pengelolaan KG/MGMP
4. Pemberdayaan KKG/MGMP
5. Mereviu Hasil Kegiatan KKG/MGMP
6. Analisis Kemajuan KKG/MGMP
7. Penyusunan laporan dan tindak lanjut
PANDUAN I: PROFIL KEBUTUHAN GURU
1. Pengenalan Karakteristik Pembelajaran yang Baik
2. Penilaian Kinerja Guru
3. Pendampingan Guru
4. Kualifikasi, Kompetensi, dan Permasalahan Guru
5. Tingkat Akativitas Guru dalam KKG/MGMP
BAHAN BELAJAR MANDIRI (BBM)
MANAJEMEN


BERMUTU 6


Profil Kebutuhan Guru














































STANDAR KOMPETENSI PENGAWAS
1. Kompetensi Kepribadian
2. Kompetensi Supervisi Manajerial
3. Kompetensi Supervisi Akademik
4. Kompetensi Evaluasi Pendidikan
5. Kompetensi Penelitian Pengembangan
6. Kompetensi Sosial

STANDAR KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
1. Kompetensi Kepribadian
2. Kompetensi Manajerial
3. Kompetensi Kewirausahaan
4. Kompetensi Supervisi
5. Kompetensi Sosial
STANDAR KOMPETENSI GURU
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi
Pengawas Kepala Sekolah dan Guru

Profil Kebutuhan Guru 7


Profil Kebutuhan Guru









Topik 1 :
Bagaimanakah Melakukan
Pendampingan pada Guru dalam
Pembelajaran?
















BERMUTU 8


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1









Unit 1:
Pengenalan Karakteristik Pembelajaran
yang Baik

















Profil Kebutuhan Guru 9


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
A. Pengantar
Peningkatan profesionalisme guru melalui KKG/MGMP menjadi
tanggung jawab guru, pengawas, dan kepala sekolah sebagai mitra
kerja, sehingga guru mampu memiliki kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial dan profesional yang dipersyaratkan.
Panduan Profil Guru ini membangun kemampuan kepala sekolah
dan pengawas dalam mengidentifikasikan pengajaran dan
pembelajaran yang efektif (Unit 1); menilai kebutuhan guru (Unit 2);
mendampingi guru dalam peningkatan kinerja (Unit 3); dan menyusun
profil guru di sekolah masing masing (Unit 4).
Salah satu persoalan kualitas guru adalah masih ditemukan guru
yang rendah pemahamannya terhadap karakteristik Pembelajaran
yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Dalam
pelaksanaan pendidikan khususnya di sekolah, guru adalah sutradara
sekaligus aktor (pelaku) pendidikan dalam pembelajaran. Sangatlah
besar pengaruh guru terhadap keberhasilan konsep-konsep
pembaharuan dalam bidang pembelajaran. Guru adalah agen
pembelajaran (learning agent) dan agen perubahan (change agent).
Dalam suatu perubahan, perilaku guru beragaman. Diantaranya
proaktif, reaktif, tetapi ada pula yang apatis. Perilaku guru yang
diharapkan adalah guru proactive dalam mengimplementasikan
perkembangan teknologi informasi, metodologi, strategi, dan
pendekatan pembelajaran.
Diakui, bahwa kepala sekolah dan pengawas memiliki peran
strategis dalam meningkatkan kualitas guru. Namun tanpa dimilikinya
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang memadai, maka
Kepala Sekolah dan Pengawas akan mengalami kesulitan untuk
meningkatkan kualitas guru. Kenyataan di lapangan masih ada kepala
sekolah dan pengawas yang belum memahami tentang PAKEM. Juga
dimungkinkan masih ada yang tidak pernah melakukan observasi dan
menilai kinerja guru, takut melakukan supervisi klinis, takut untuk
mengamati guru dalam pembelajaran di kelas, bahkan jarang tahu
tentang kesulitan dan keberhasilan guru dalam pembelajaran, serta
kurang tahu sikap peserta didik terhadap layanan pembelajaran yang
diberikan guru.
Agar kepala sekolah dan pengawas dapat berperan meningkatkan
kualitas guru dalam menciptakan PAKEM dalam pembelajaran, maka
Kepala sekolah dan Pengawas perlu dibekali dengan pengenalan
karakteristik PAKEM dalam pembelajaran.
Tugas yang akan dinilai oleh LPTK sebagai kelengkapan belajar
dari panduan ini mulai di Unit I. Tugas tersebut adalah untuk
menyusun salah satu data base tentang guru di sekolah berdasarkan
kompetensi, kwalifikasi dan kinerja guru, baik di tingkat sekolah
maupun di KKG/MGMP. Sebagai RTL dari Unit 1 ini, kepala sekolah dan
pengawas akan melakukan observasi kelas dari semua guru di tingkat
sekolah; dan hasilnya akan disimpan di portofolio untuk menjadi
sumber profil guru.

BERMUTU 10


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1
Bahan Belajar Mandiri (BBM) unit 1 tentang pengenalan
karakteristik pembelajaran yang baik (PAKEM) ini menggunakan atau
memanfaatkan unit PAKEM yang telah dikembangkan sebelumnya dari
program MBE/DBE dan semacamnya. Dalam lampiran dicantumkan
sumber belajar tambahan yang dapat baca oleh peserta dalam waktu
mereka sendiri.

B. Tujuan
Topik 1 ini bertujuan memberi motivasi pada diri kepala sekolah
dan pengawas tentang teknik PAKEM. Setelah menyelesaikan Bahan
Belajar Mandiri (BBM) kegiatan unit 1, kepala sekolah dan pengawas,
diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi dan memetakan karakteristik PAKEM.
2. mengidentifikasi jenis pertanyaan yang efektif
3. mengorganisasikan kelas sesuai dengan tugas pembelajaran
PAKEM.
4. mendesiminasikan model praktik mengajar kepada guru untuk
membantu meningkatkan kualitas profesionalisme guru.
5. memfasilitasi guru untuk meningkatkan kualitas profesionalisme-
nya dengan mengoptimalkan KKG/MGMP.

C. Bahan, Alat dan Nara Sumber
Belajar
Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 1,
kepala sekolah dan pengawas menggunakan bahan, alat dan sumber
belajar antara lain sebagai berikut.
1. Studi Kasus: Pembelajaran Konvensional dan PAKEM.
2. Contoh model pembelajaran efektif dan menyenangkan; atau
kunjungan kelas; atau studi banding ke sekolah lain yang telah
berhasil dalam mengimplementasikan PAKEM
3. Handout: Model dan karakteristik PAKEM
4. Kajian Pustaka tentang teori dan model PAKEM
5. Lembar observasi modeling PAKEM
6. Lembar pengorganisasian kelas
7. Lembar keterampilan bertanya





Profil Kebutuhan Guru 11


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
D. Lampiran
Lampiran 1: Bahan Tayangan Untuk Fasilitator
Lampiran 2: Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan Peserta
Lampiran 3: Bahan Bacaan tentang PAKEM Untuk Peserta
Lampiran 4: Bahan Bacaan tentang Ketrampilan bertanya Untuk
Peserta

E. Langkah Kegiatan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 1, dilaksanakan melalui
alur kegiatan sebagai berikut.












Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 1,
Kepala sekolah dan pengawas, diharapkan melakukan langkah-langkah
kegiatan sebagai berikut.
1. Pengantar (50 menit)
Fasilitator membuka sesi ini, selanjutnya menjelaskan tentang
kebijakan Program BERMUTU, dengam merangkumkan hal
penting tentang program dari Pendahuluan Panduan ini.
Kemudian dijelaskan tujuan sesi adalah memberi motivasi pada
diri kepala sekolah dan pengawas tentang teknik PAKEM dan
menyampaikan informasi yang berkaitan dengan isu-isu penting
tentang Model Pembelajaran efektif dan menyenangkan.
Fasilitator meminta peserta untuk menambahkan isu-isu lain
yang ada di sekolah.
Fasilitator bersama peserta bertanya jawab tentang
pengalaman mempraktikkan model pembelajaran efektif.

Penguatan
dan
Penyusunan RTL


Pengantar dan
Pengenalan
BERMUTU

Penyajian
studi kasus
atau
Observasi

Pemodelan
PAKEM dan
Diskusi tentang
ciri-ciri PAKEM

Penyusunan RPP dan
Praktik
PAKEM serta
diskusi .
4
50
1
30
2
60
3
30
30
5

BERMUTU 12


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1
Salah seorang peserta membantu fasilitator mencatat di papan
tulis temuan inti pengalaman mempraktikkan model
pembelajaran efektif.

2. Penyajian studi kasus pembelajaran atau
observasi lapangan (30 menit).
Untuk dapat menginventarisasi karakteristik pembelajaran
yang baik, peserta membedakan antara pembelajaran
konvensional dan PAKEM, melalui berbagai alternatif diantaranya:
a. Alternatif ke-1: Penyajian studi kasus pembelajaran.
Fasilitator menyajikan studi kasus pembelajaran melalui
bacaan untuk membandingkan antara pengajaran yang
konvensional dan PAKEM. (Lihat contoh studi kasus Berikut ini.)
Dia menyampaikan beberapa pertanyaan untuk
dipertimbangkan oleh peserta selama pembacaan studi kasus:
1) Apa kelebihan yang telah dimiliki guru?
2) Apa kekurangan guru tersebut dalam mengajar?
3) Bagaimana sebaiknya guru mengajar yang bermakna dan
menyenangkan yang memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik?
Selanjutnya:
Peserta diklat secara berkelompok mengkaji pelaksanaan
model yang disajikan dalam bentuk Studi Kasus
Pembelajaran.
Peserta diklat memberikan tanggapan atas kelebihan dan
kekurangan, serta memberikan solusi pemecahannya, yang
dicatat dalam lembaran studi kasus Berikut ini.
Salah satu kelompok mempresentasikan hasilnya, dan
kelompok lain menanggapi dan menambahkan.
Berikut ini tertulis sebuah studi kasus tentang pembelajaran
yang ditampilkan seorang guru di dalam kelas.










Profil Kebutuhan Guru 13


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
Contoh : Studi Kasus melalui bacaan




b. Alternatif ke-2:
Observasi kelas tentang Pemodelan PAKEM (mengamati guru
mengajar)
Alternatif observasi terhadap pemodelan PAKEM dilakukan
jika memungkinkan atas dasar pertimbangan waktu,
ketersediaan guru dan sekolah yang telah sukses menerapkan
PAKEM atau pertimbangan lain.


Studi Kasus Pembelajaran yang Konvensional
Seorang guru masuk ruang kelas disambut oleh siswa dengan
memberikan salam. Guru tersebut langsung memberikan penjelasan
secara klasikal, mata pelajaran IPA tentang ciri-ciri makhluk hidup.
Setelah selesai memberi penjelasan guru mengintruksikan agar dibuat
kelompok diskusi, dan setiap kelompok diberi Lembar Kerja. Siswa diberi
kebebasan untuk berdiskusi, sementara guru asyik dengan memeriksa
Pekerjaan Rumah (PR) siswa. Setelah selesai setiap kelompok diberi
kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Akhir pelajaran guru
memberi kesimpulan dari materi pembahasan tersebut dan memberikan
tugas rumah secara individu.







Studi Kasus PAKEM
Seorang Guru akan membahas mata pelajaran IPA dengan Kompetensi
Dasar: Ciri-ciri mahluk hidup di kelas 3. Guru membawa siswa ke luar kelas
untuk mengamati berbagai makhluk hidup yang ada di lingkungan sekolah.
Guru memberikan penugasan untuk mengamati satu jenis makhluk hidup,
sebagai bahan diskusi oleh masing-masing kelompok dan dipandu dengan
LKS. Dalam LKS berisi komponen pertanyaan yang diberikan mulai dari
nama makhluk hidup, tempat ditemukan, keadaan, ciri-cirinya, dengan
tujuan untuk menggali potensi dan menemukan konsep yang diharapkan
dari pembahasan materi tersebut.
Guru mengamati setiap kelompok dan memberikan penilaian kinerja
untuk setiap siswa dalam kelompok. Setelah selesai sesuai dengan waktu
yang ditentukan, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, siswa
dari kelompok lain menanggapinya. Guru memposisikan diri sebagai
moderator dan fasilitator. Setelah selesai presentasi guru memberikan
penguatan materi dan kesimpulan dan akhir kegiatan memberikan
penerapan konsep pada kehidupan sehari-hari dan penguatan PLH
mengenai pentingnya menyayangi dan memelihara makhluk hidup.

BERMUTU 14


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1
Contoh:


Selama peserta mengamati pembelajaran baik melalui
audio visual, atau modeling, dan observasi langsung melalui
lapangan, peserta melakukan pengamatan dengan
menggunakan lembar/format observasi PAKEM seperti contoh-
contoh Format 1 Pengamatan PAKEM berikut ini.

Format 1:
Pengamatan PAKEM

Komponen Pembelajaran
Hal Baru yang Berbeda dengan
Kebiasaan Pembelajaran Selama ini
Kegitan Peserta didik a.
b.

Kegiatan Guru a.
b.

Sumber Belajar yang Digunakan a.
b.

Interaksi Peserta didik dengan Guru a.
b.

Interaksi Antara Peserta didik dengan
Peserta didik
a.
b.

Interaksi Antara Peserta didik dengan
Sumber Belajar
a.
b.



Interaksi Antara Peserta didik-Guru
dan Sumber Belajar
a.
b.

Jenis Pertanyaan atau Penugasan yang a.
Fasilitator mengajak peserta untuk melihat model pembelajaran yang
sudah berhasil mengimplementasikan PAKEM.
Peserta diberi format lembar observasi pembelajaran yang disediakan.
(Lihat Format 1 berikut ini.)




Profil Kebutuhan Guru 15


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
Dikerjakan Peserta didik b.

Pengelolaan Kelas a.
b.

Strategi pembelajaran yang diterapkan
oleh guru
a.
b.

Penilaian pembelajaran a.
b.


3. Pemodelan PAKEM dan Diskusi (60 menit)
Dalam sesi ini ditampilkan pemodelan pembelajaran dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Saudara atau fasilitator mempraktikkan pemodelan
pembelajaran konvensional dan salah satu model PAKEM,
dengan ketentuan:
- Saudara peserta membagi diri dalam beberapa kelompok
(tiap kelompok maksimal 5 orang).
- Satu dari peserta bertindak masing-masing sebagai model,
dan yang lainnya berperan sebagai peserta didik.
- Model 1 mempraktikkan salah satu model pembelajaran
konvensional, dan model 2 mempraktikkan salah satu
model pembelajaran PAKEM.
- Contoh materi/SK/KD atau indikator pembelajaran yang
disajikan disesuaikan dengan mata pelajaran yang dipilih
oleh peserta/fasilitator.
b. Peserta melaksanakan observasi atau pengamatan pemodelan
pembelajaran dengan menggunkan format Observasi PAKEM
(Lihat Format 2: Observasi PAKEM dan Pembelajaran
Konventional.)
Format 2:
Format 2: Observasi PAKEM dan Pembelajaran Konventional.
No. Aspek Yang Diamati Pemodelan 1 Pemodelan 2
1. Kegiatan Peserta
didik

2. Kegiatan Guru
3. Sumber Belajar yang
Digunakan


BERMUTU 16


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1
4. Interaksi Peserta
didik dengan Guru

5. Interaksi Antara
Peserta didik dengan
Peserta didik

6. Interaksi Antara
Peserta didik dengan
Sumber Belajar

7. Interaksi Antara
Peserta didik-Guru
dan Sumber Belajar

8. Jenis Pertanyaan
atau Penugasan yang
Dikerjakan Peserta
didik

9. Pengelolaan Kelas
10. Strategi
pembelajaran yang
diterapkan oleh guru

11. Penilaian
pembelajaran


Setelah saudara mengamati pemodelan pembelajaran antara
Pemodelan 1 dan Pemodelan 2, secara berkelompok saudara
diskusikan kekurangan, kelebihan dan tanggapan saudara untuk
masing-masing pemodelan, dengan memfokuskan pengamatan pada
setiap aspek-aspek yang dicantumkan dalam Format 2.
Selanjutnya, saudara bersama anggota kelompok lainnya
memberikan komentar atas pemodelan 1 dan pemodelan 2. Pada
tahap pertama, masing-masing kelompok memberikan komentar atas
aspek-asprek tertentu, misalnya kelompok 1 memberikan komentar
tentang penampilan guru, kelompok 2 tentang peserta didik, dan
seterusnya.
Catatan: Saudara dapat mengembangkan format pengamatan PAKEM
di atas sesuai dengan aspek-aspek yang saudara kembangkan dalam
mengidentifikasi model pembelajaran PAKEM.
Pada kegiatan selanjutnya, saudara merangkum secara pleno
seluruh temuan dan komentar atas pemodelan 1 dan pemodelan 2,
untuk melihat secara utuh perbedaan, kekurangan dan kelebihan
antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran PAKEM,
dengan menggunakan contoh Format 2 lagi



Profil Kebutuhan Guru 17


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan Simulasi Praktik PAKEM serta Diskusi
(30 menit)
Pada sesi ini saudara peserta diklat secara berkelompok
menyusun Rencana Perlaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
latihan atau simulasi praktik PAKEM.
Saudara bersama kelompok melakukan simulasi PAKEM, salah
seorang menjadi model dan yang lainnya berperan sebagai
peserta didik.
Selanjutnya saudara peserta diklat mendiskusikan
keberhasilan dan hambatan pelaksanaan model PAKEM
berdasarkan contoh studi kasus pembelajaran atau simulasi
yang disajikan fasilitator atau teman-teman saudara.
Peserta diklat mencatat hasil diskusi pada kertas besar untuk
dipajang.



5. Penguatan dan Penyusunan RTL (20 menit)
a. Fasilitator memberikan penguatan hasil diskusi tentang
karakteristik pembelajaran yang baik dan ketrampilan
bertanya.
b. RTL untuk Unit 1 terdiri dari pelaksanaan observasi kelas dari
semua guru dalam selokah kepala sekolah masing masing.
(Pengawas dapat ikut dalam pelaksanaan) Peserta akan
memakai Format 1 sebagai Lember Kerja untuk pengamatan.
Hasil observasi akan disimpan dalam portofolio dan dibawa
kepada pertemuan berikut. Sebelum pelaksanaan peserta
diminta untuk membaca Lampiran 3: Bahan Bacaan Untuk
Peserta tentang PAKEM, yang sangat membantu dalam
pengertian tentang pelaksanaan PAKEM.





Untuk memperdalam wawasan dan ketrampilan kepala
sekolah dan pengawas dalam hal observasi pembelajaran,
kepala sekolah dan pengawas dapat memperdalam dengan
ketrampilan bertanya dan perorganisasian pembelajaran,
sebagaimana Lampiran 4 dari Unit ini.

BERMUTU 18


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1







LAMPIRAN

BAHAN BELAJAR MANDIRI (BBM) MANAJEMEN
UNIT 1
Pengenalan Karakterisrtik Pembelajaran Yang Baik



1. Bahan Tayangan Untuk Fasilitator
2. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan Peserta
3. Bahan Bacaan Untuk Peserta tentang PAKEM
4. Bahan Bacaan Untuk Peserta tentang Ketrampilan Bertanya

Profil Kebutuhan Guru 19


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
1. Bahan Tayangan Untuk Fasilitator





TUJUAN PELATIHAN
MODEL PEMBELAJARAN PAKEM

Setelah menyelesaikan modul kegiatan unit 1, Kepala Sekolah dan
Pengawas Satuan Pendidikan, diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi dan memetakan karakteristik mengajar yang efektif
dan menyenangkan.
2. mendesiminasikan kepada para guru model praktik mengajar kepada
guru untuk membantu meningkatkan kualitas profesionalisme guru.
3. memfasilitasi guru untuk meningkatkan kualitas profesionalismenya
dengan mengoptimalkan KKG/MGMP.
BEBERAPA ISU TENTANG
MODEL PEMBELAJARAN PAKEM
Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran
efektif dan menyenangkan (PAKEM).
Pembelajaran masih sering mengutamakan pengisian LKS yang sebagian
besar bentuk pertanyaannya tertutup.
Pengelompokkan siswa masih didasarkan atas pengaturan tempat
duduk.
Kegiatan yang dilakukan siswa seringkali belum mencerminkan belajar
kooperatif yang benar.
Pembelajaran belum membelajarkan aspek kecakapan hidup.
Perbedaan individual siswa belum diperhatikan oleh guru.
Guru merasa khawatir untuk melaksanakan PAKEM di kelas VI SD atau
kelas IX SMP, karena takut nilai UN rendah.
Pajangan hasil karya kreatif siswa cenderung seragam dan terpola.



BERMUTU 20


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1
Tahapan Kegiatan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan unit 1, dilaksanakan
melalui alur kegiatan sebagai berikut.



















DISKUSI KELOMPOK

Peserta mengidentifikasi keberhasilan dan hambatan dalam
pelaksanaan model pembelajaran PAKEM.
Diskusi tentang Pemodelan

Setelah pemodelan, para peserta diminta untuk mengisi lembar
pengamatan yang disiapkan fasilitator (lihat Lembar Kerja
Format 1: Pengamatan Pelaksanaan Model Pembelajaran PAKEM
dan mendiskusikan hasilnya.
PAPARAN NARA SUMBER

Setelah nara sumber memberikan penjelasan, maka peserta:
Menanggapi paparan nara sumber/fasilitator
Mencatat hal-hal yang penting
Menanyakan hal-hal yang belum jelas

Penguatan
dan
Penyusunan RTL


Pengantar dan
Pengenalan
BERMUTU

Penyajian
studi kasus
atau
Observasi

Pemodelan
PAKEM dan
Diskusi tentang
ciri-ciri PAKEM

Penyusunan RPP dan
Praktik
PAKEM serta
diskusi .
4
50
1
30
2
60
3
30
30
5

Profil Kebutuhan Guru 21


Profil Kebutuhan Guru Unit-1





Studi Kasus: Pelaksanaan Model Pembelajaran PAKEM

Peserta diklat, masih secara berkelompok mengkaji
pelaksanaan model PAKEM yang disajikan dalam bentuk
Studi Kasus Pembelajaran,
Peserta diklat memberikan tanggapan atas kelebihan dan
kekurangan, serta memberikan solusi pemecahannya yang
dicatat dalam lembaran Studi Kasus.
Salah satu kelompok mempresentasikan hasilnya,
sedangkan kelompok yang lain menanggapi atau
menambahkan.
Pemodelan PAKEM

Dalam sesi ini ditampilkan pemodelan pembelajaran:
Peserta diklat atau fasilitator mempraktikkan salah satu
model mengajar yang efektif, bermakna dan menyenangkan.
Contoh pembelajaran yang disajikan disesuaikan dengan
mata pelajaran yang dipilih oleh peserta/fasilitator.
Dalam pemodelan ini, peserta diklat dibagi dalam beberapa
kelompok (tiap kelompok maksimal 5 orang) dan berperan
sebagai siswa.

BERMUTU 22


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1




















RANGKUMAN

Fasilitator memberikan penguatan terhadap hasil diskusi tentang
model pembelajaran PAKEM antara lain:
model pembelajaran PAKEM merupakan pembelajaran yang
mengembangkan kecakapan hidup.
dalam model pembelajaran PAKEM, siswa belajar
bekerjasama (kooperatif).
model pembelajaran PAKEM memperhatikan keragaman
individu, misalnya antara laki-laki dan perempuan, antara
yang cepat belajar dengan yang lamban belajar, juga
kondisi sosial ekonomi tinggi/rendah.
model pembelajaran PAKEM mengembangkan potensi
semua siswa.
model pembelajaran PAKEM mendorong siswa memiliki
pengalaman belajar dan menghasilkan karya kreatif
model pembelajaran PAKEM perlu terus ditingkatkan
kualitas dan kuantitasnya.

Profil Kebutuhan Guru 23


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
2. Bahan Bacaan untuk Fasilitator dan
Peserta
Salah satu model kerja kelompok yang bernuansa PAKEM dan
menghemat waktu untuk penguasaian informasi pada jam belajar
adalah JIGSAW, yang dijelaskan dalam kotak berikut ini.












Model Pembelaj aran J igsaw ( Model Tim Ahli )
( Aronson, Blaney, Stephe, Sikes, and Snapp,1978 )

Langkah-langkah:
1. Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota Tim.
2. Tiap orang dalam Tim diberi bagian materi yang berbeda.
3. Tiap orang dalam Tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
4. Anggota dari Tim yang berbeda telah mempelajari bagian/sub
bagian yang sama bertemu dengan kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan sub bab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai Tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan berghambar mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6. Tiap ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberi evaluasi.
8. Penguatan materi.

BERMUTU 24


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1
3. Bahan Bacaan untuk Peserta
tentang PAKEM
Apa yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan PAKEM?
A. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan
berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak
orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia
selama mereka normal terlahir memiliki kedua sifat itu.
Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan
pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita
olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat
anugerah Tuhan tersebut. Suasana pembelajaran yang
menyenangkan ditunjukkan oleh guru ketika memuji anak
atas hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang
menantang, dan guru yang mendorong anak untuk
melakukan percobaan merupakan pembelajaran yang subur
seperti yang dimaksud.

B. Mengenal anak secara perorangan
Para peserta didik berasal dari lingkungan keluarga yang
bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam
model PAKEM, perbedaan individual perlu diperhatikan dan
harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak
dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama,
melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya.
Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor
sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat
membantunya bila mendapat kesulitan sehingga anak
tersebut belajar secara optimal.














Profil Kebutuhan Guru 25


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
C. Memanfaatkan Perilaku Anak Dalam Pengorganisasian
Belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami
bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain.

Perilaku ini dapat dimanfaatkan
dalam pengorgani-sasian belajar.
Dalam melakukan tugas atau
membahas sesuatu, anak dapat
bekerja berpasangan atau dalam
kelompok.
Berdasarkan pengalaman, anak akan
menyelesaikan tugas dengan baik
bila mereka duduk berkelompok.
Duduk seperti ini memudahkan
mereka untuk berinteraksi dan
bertukar pikiran. Namun demikian,
anak perlu juga menyelesaikan
tugas secara perorangan agar bakat
individunya berkembang.

D. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,kreatif, dan
kemampuan memecah kan masalah


Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal tersebut
memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk
menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif
pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif,
berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri
anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah
mengembangkannya, antara lain dengan sesering-seringnya mem-
berikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka.

BERMUTU 26


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1

Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata Apa yang
terjadi jika lebih baik daripada yang dimulai dengan kata-
kata Apa, berapa, kapan, yang umumnya tertutup
(jawaban betul hanya satu).

E. Mengembangkan Ruang Kelas sebagai Lingkungan Belajar
yang Menarik



Ruang kelas yang menarik
merupakan hal yang sangat
disarankan dalam PAKEM.
Hasil pekerjaan siswa
sebaiknya dipajang untuk
memenuhi ruang kelas
seperti itu. Selain itu, hasil
pekerjaan yang dipajang
diharapkan memotivasi siswa
untuk bekerja lebih baik dan
menimbulkan inspirasi bagi
siswa lain. Yang dipajang
dapat berupa hasil kerja
perorangan, berpasangan,
atau kelompok.

Profil Kebutuhan Guru 27


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model,
benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas
yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan peserta didik
yang ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam KBM
karena pajangan tersebut dapat dijadikan sumber belajar
dan rujukan ketika membahas suatu masalah.

F. Memanfaatkan Lingkungan sebagai Sumber Belajar




Lingkungan (fisik, sosial atau budaya)
merupakan sumber yang sangat kaya
bahan belajar anak. Lingkungan dapat
berperan sebagai media belajar, tetapi
juga sebagai objek kajian (sumber
belajar). Penggunaan lingkungan sebagai
sumber belajar sering membuat anak
merasa senang dalam belajar. Belajar
dengan menggunakan lingkungan tidak
selalu harus keluar kelas. Bahan dari
lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas
untuk menghemat biaya dan waktu.
Pemanfaatan lingkungan dapat
mengembangkan sejumlah keterampilan
seperti mengamati (dengan seluruh
indera), mencatat, merumuskan
pertanyaan, berhipotesis, meng-
klasifikasikan, membuat tulisan, dan
membuat gambar/diagram.








Lingkungan dapat digunakan sebagai
sumber belajar. Anak-anak aktif
mengamati salah satu tumbuhan
yang ada di halaman sekolah untuk
mempelajari materi simbiosis

BERMUTU 28


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1

G. Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan
Kegiatan Belajar.


Mutu hasil belajar akan meningkat bila
terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru
kepada peserta didik merupakan salah
satu bentuk interaksi antara guru dan
peserta didik. Umpan balik hendaknya
lebih mengungkap kekuatan daripada
kelemahan peserta didik. Selain itu,
cara memberikan umpan balik pun
harus secara santun. Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik lebih
percaya diri dalam menghadapi tugas-
tugas belajar selanjutnya. Guru harus
konsisten memeriksa hasil pekerjaan
peserta didik dan memberikan
komentar atau catatan. Catatan guru
berkaitan dengan pekerjaan peserta
didik agar lebih bermakna bagi
pengembangan diri peserta didik
daripada hanya sekedar angka. Namun
demikian, dalam kegiatan umpan balik
guru perlu menampilkan apa adanya
dari segala hasil belajar dan kemajuan
belajar peserta didik, sehingga tidak
hanya menampilkan yang baik saja.

H. Membedakan antara anak aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan
para peserta didik kelihatan sibuk bekerja dan bergerak.
Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta
peserta didik duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut
bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental
lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya,
mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan
gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat
berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan
tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau
takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya
menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang
datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya.
Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan
PAKEM.



Anak kelas 1 ini
menggunakan alat bantu
belajar, untuk memahami
konsep nilai tempat
puluhan dan satuan

Profil Kebutuhan Guru 29


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
4. Bahan untuk Peserta Tentang
Keterampilan Bertanya
Pendapat Kim dan Keiloy,1987, mengajukan pertanyaan adalah
salah satu teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru.
Pertanyaan digunakan dengan tujuan untuk merangsang peserta didik
berpikir,menilai kemajuan peserta didik, mengecek penjelasdan yang
telah diberikan guru, memotivasi peserta didik untuk tetap menaruh
perhatian pada pelajaran, dan lain-lain.
Mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang
sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy, 1987). Pendapat ini
didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa
pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua teknik
mengajar. Kita menggunakan pertanyaan selama pembelajaran untuk
merangsang peserta didik berpikir, menilai kemajuan peserta didik,
mengecek penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi peserta
didik untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran, mengontrol
peserta didik tetap fokus pada pelajaran, dan banyak hal lagi. Cara
peserta didik menjawab atau jawaban yang diharapkan dari peserta
didik ditentukan oleh tingkat dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh
guru, apakah tingkat ingatan, pemahaman, analisis, atau evaluasi.
Pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi,
yaitu:
1) mendorong minat dan motivasi peserta didik untuk berparsipasi
aktif dalam pembelajaran,
2) mengevaluasi persiapan peserta didik dan mencek pemahaman
peserta didik terhadap suatu tugas,
3) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didik,
4) mereviu apa yang telah diajarkan.
5) mengarahkan peserta didik untuk menemukan kemungkinan-
kemungkinan baru dalam menggali permasalahan,
6) meransang peserta didik mencari bahan untuk data
7) mengembangkan dan membangun konsep diri peserta didik
sevara individu (Carin dan Sund, 1971; Carin 1997: 97) .
Sedangkan Chemprecha (1979: 11) dalam Siswoyo (1997: 13)
menyatakan bahwa tujuan utama bertanya di dalam kelas adalah
untuk membantu peserta didik mengembangkan cara belajar melalui
penemuan diri dan bukan menguji sejauh mana peserta didik telah
menghafal pelajaran yang telah diberikan.
Pada proses pembelajaran, di samping pertanyaan guru yang
memegang peranan penting, juga harus diciptakan agar peserta didik
dapat mengajukan pertanyaan. Untuk menciptakan suasana yang
mendukung bagi peserta didik untuk bertanya, maka guru perlu
membuat atau menciptakan kerangka pertanyaan. Tahap pertama
dalam menciptakan kerangka pertanyaan adalah merangsang minat

BERMUTU 30


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1
peserta didik dengan cara memberi peserta didik kesempatan untuk
berhubungan langsung dengan benda-benda atau alat-alat yang
meransang rasa ingin tahu peserta didik.
Berdasarkan kontak dengan benda-benda, peserta didik dapat
merespon pertanyaan guru dan menjawab sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh guru. Respon peserta didik dapat berupa penggunaan
kata-kata untuk mendeskripsikan, menggambar atau membangun
sesuatu, atau melakukan pengukuran, pertanyaan yang dapat diajukan
termasuk ke dalam klasifikasi observasi. Dengan demikian pertanyaan
yang diajukan oleh guru hendaknya tidak mengandalkan kemampuan
verbal dalam bentuk pertanyaan lisan, namun harus didukung oleh
situasi yang kondusif agar peserta didik termotivasi untuk menjawab
maupun mengajukan pertanyaan.
Bloom (1956) mengklasifikasikan pertanyaan berdasarkan domain
kognitif, yaitu pertanyaan ingatan (recall), pemahaman
(comprehension), aplikasi (aplication, analisis (analysis), sintesis
(syntesis), dan evaluasi (evaluation).
a. Pertanyaan Ingatan
Pertanyaan ingatan diajukan untuk mengungkap
pengetahuan peserta didik mengenai fakta, kejadian, dan
definisi. Guru mengajukan pertanyaan ingatan biasanya untuk
mengetahui apakah peserta didik telah memperoleh sejumlah
fakta yang dikehendaki atau tidak. Pertanyaan ingatan dapat
berbentuk dua tipe, yaitu: 1) pertanyaan yang menuntut
jawaban ya atau tidak dan 2) pertanyaan yang menuntut
jawaban peserta didik dengan hasil mengingat. Pertanyaan yang
yang sering diajukan dalam jenis ini diawali dengan kata apa,
siapa, dimana, bilamana (kapan), atau definisikan.
Berikut ini contoh pertanyaan ingatan:
Apakah fungsi darah?
Apakah definisi gaya?
Siapa penemu mesin uap?
Dimana Louis Pasteur dilahirkan?
Kapan mikroskop ditemukan?
Apakah lambang unsur hidrogen?

b. Pertanyaan Pemahaman
Pertanyaan pemahaman diajukan apabila guru meminta
peserta didik untuk memahami sesuatu dengan cara
mengorganisasikan informasi yang telah diperoleh, menyusun
kembali kata-kata dengan menggunakan kalimat sendiri. Pertanyaan
pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga tipe, yaitu:


Profil Kebutuhan Guru 31


Profil Kebutuhan Guru Unit-1
1). pertanyaan yang meminta peserta didik memberikan penjelasan
dengan menggunakan kata-kata sendiri, misalnya: jelaskan apa yang
dimaksud dengan rangkaian listrik tertutup?;
2) pertanyaan yang meminta peserta didik menyatakan ide pokok suatu
hal dengan menggunakan kata-kata sendiri, misalnya: faktor apa
saja yang harus diperhatikan ketika melakukan percobaan
perpindahan panas secara konduksi?;
3). pertanyaan yang meminta peserta didik untuk membandingkan atau
membedakan, misalnya: bandingkan pembiasan yang terjadi dalam
akuarium berbentuk persegi dengan dalam akuarium berbentuk
bulat? (Siswoyo , 1997: 17).

c. Pertanyaan Aplikasi
Pertanyaan aplikasi diajukan apabila guru ingin meminta
peserta didik untuk dapat menggunakan informasi atau konsep
yang telah dimiliki untuk menjelaskan atau memecahkan
masalah pada situasi baru. Contoh pertanyaan aplikasi,
misalnya:
Bagaimana caranya mendapatkan garam bersih dari garam
kotor yang sudah bercampur dengan pasir?

d. Pertanyaan Analisis
Pertanyaan analisis diajukan apabila guru meminta peserta
didik untuk dapat menemukan jawaban dengan cara: (a)
mengidentifikasi motif-motif masalah yang ditampilkan, (b)
mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang
suatu kesimpulan, (c) menarik kesimpulan berdasarkan informasi
yang ada atau membuat generalisasi berdasarkan informasi yang
ada.
Contoh pertanyaan analisis misalnya:
Berdasarkan data panjang tali, massa bandul, dan waktu
ayun bandul, apakah yang mempengaruhi frekuensi ayunan
bandul?

e. Pertanyaan sintesis
Pertanyaan sintesis diajukan apabila guru meminta peserta
didik untuk dapat memberikan jawaban lebih dari satu
kemungkinan dan mengembangkan potensi peserta didik untuk
berkreasi. Contoh pertanyaan sintesis: Apa yang akan terjadi
bila seberkas cahaya melaui dua medium optik yang berbeda?





BERMUTU 32


Pengenalan Karakteristik Mengajar yang Baik Unit-1
f. Pertanyaan evaluasi
Pertanyaan evaluasi diajukan apabila guru menghendaki
peserta didik untuk dapat memberikan penilaian atau pendapat
terhadap suatu isu yang ditampilkan. Pertanyaan evaluasi dapat
diajukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
merancang, mempertimbangkan, dan mengkritik. Contoh
pertanyaan yang bersifat evaluatif adalah sebagai berikut.
Dapatkan kamu memikirkan suatu cara untuk memecahkan
masalah ini? (merancang)
Setujukan kamu dengan adanya kebijaksanaan bahwa
orang yang meninggal di rumah sakit dan tidak ada
keluarganya, maka organ-organ tubuhnya dapat secara
otomatis disumbangkan pada orang yang memerlukannya?
(membuat pertimbangan)
Apakah kesimpulan yang diperoleh oleh kelompok
temanmu didasarkan pada bukti-bukti yang benar?

Selanjutnya, tentang Karakteristik Pembelajaran PAKEM dan
Ketrampilan Bertanya, dapat saudara temukan pada buku sumber atau
sumber-sumber lain berupa buku atau referensi.

Profil Kebutuhan Guru 33


Profil Kebutuhan Guru Topik-2








Unit 2:
Penilaian Kinerja Guru








Profil Kebutuhan Guru 35


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
A. Pengantar
Kepala sekolah dan pengawas sebagai supervisor mempunyai tugas,
wewenang serta tanggung jawab untuk memberikan layanan
pembelajaran kepada guru. Salah satu bentuk layanan pembelajaran yang
diberikan diantaranya adalah Penilaian Kinerja Guru dan kegiatan
observasi kelas baik melalui kegiatan supervisi klinis, pendampingan
(melalui class visits) maupun kegiatan lain yang berguna untuk memotret
profil kinerja guru dalam pembelajaran.
Penilaian kinerja guru akan digunakan untuk menentukan kebijakan
dalam rangka meningkatkan kualitas profesionalisme guru. Kepala
Sekolah dan Pengawas dituntut mampu menilai kompetensi guru, baik
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional
guru secara berkesinambungan, baik untuk kepentingan kenaikan pangkat
guru, sertifikasi maupun untuk tujuan meningkatkan kualitas proses dan
hasil pembelajaran.
Kepala sekolah dan pengawas perlu menetapkan indikator kunci
kinerja guru profesional, sebelum melakukan kegiatan observasi kelas.
Indikator kunci kinerja guru profesional yang dirumuskan didasarkan atas
standar-standar sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor 16
Tahun 2007 serta standar pengelolaan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan.
Bahan Belajar Mandiri (BBM) Unit 2 tentang Penilaian Kinerja Guru
dalam Pembelajaran ini dikembangkan dari kebijakan yang telah ada
sebelumnya, diantaranya Peraturan Mendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, kinerja guru
berdasarkan Peraturan Mendiknas RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, serta indikator kinerja guru berdasarkan
panduan dari program MBE/DBE dan semacamnya.

B. Tujuan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini bertujuan membimbing dan
memotivasi kepala sekolah dan pengawas dalam menilai kinerja guru.
Setelah menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 2,
kepala sekolah dan pengawas, diharapkan mampu:
1. menyusun indikator kunci kinerja guru profesional (IKKGP).
2. melakukan penilaian terhadap seluruh kompetensi guru baik
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan kompetensi
profesional guru.
3. menyusun rencana tindak lanjut untuk menilai kinerja guru serta
untuk memfasilitasi guru dalam meningkatkan kualitas
profesionalismenya dengan mengoptimalkan KKG/MGMP.


BERMUTU 36


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
C. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar
Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 2,
kepala sekolah dan pengawas, menggunakan bahan, alat, dan sumber
belajar sebagai berikut.
a. Indikator Kunci Kinerja Guru profesional (IKKGP).
b. Teknik observasi kelas dan pemanfaatannya.
c. Teknik melakukan penilaian terhadap kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional guru.
d. Kajian Pustaka tentang teknik observasi kelas dan cara menilai
kompetensi guru.
e. Informasi Nara Sumber.
f. Studi Kasus: observasi kelas guru dalam pembelajaran.

D. Langkah Kegiatan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 2, dilaksanakan melalui
alur kegiatan sebagai berikut.















Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan 2, Kepala
sekolah dan pengawas, diharapkan melakukan langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut.
1. Pengantar dan Tukar Pengalaman (25 menit)
a. Pada sesi ini fasilitator menyampaikan pengantar dan tujuan
sesi ini, yaitu membimbing dan memotivasi kepala sekolah

Presentasi Penguatan
dan Penyusunan RTL
untuk menilai kinerja
guru


Pengantar
dan Tukar
Pengalaman


Presentasi
Nara
Sumber
Menulis tentang
IKKGP dan Teknik
Observasi/ Menilai
Kompetensi Guru
dan
mendiskusikannya
25
1
25
2
35
3
15
4

Profil Kebutuhan Guru 37


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
dan pengawas dalam menilai kinerja guru. Selanjutnya
disampaikan pula hasil yang diharapkan melalui penyajian
sesi ini serta langkah kegiatan yang harus dilakukan saudara
peserta diklat.
b. Kemudian saudara peserta diklat bekerja dalam kelompok
untuk menggali dan bertukar pengalaman tentang IKKGP dan
teknik observasi kelas berdasarkan pengalaman mereka
dalam supervisi kelas.
c. Selanjutnya saudara menyusun dan mengidentifikasi pokok-
pokok IKKGP dan teknik observasi kelas.

2. Presentasi Nara Sumber (25 menit)
a. Fasilitator atau nara sumber memberikan tayangan contoh
IKKGP dan teknik observasi kelas (lihat bahan bacaan dalam
lampiran).
b. Secara aktif saudara Peserta diklat memberikan tanggapan,
masukan dan tanya jawab atas tayangan yang disampaikan
nara sumber, untuk penguatan atas IKKGP dan Teknik
Observasi Kelas.

3. Menulis IKKGP, Teknik Observasi Kelas/Teknik menilai
kompetensi guru dan Instrumen Observasi Kelas dan
mendiskusikannya.
(35 menit)
a. Saudara diminta untuk mengkaji sumber-sumber bahan ajar
yang berhubungan dengan IKKGP dengan menggunakan
Lampiran 1: Bahan Bacaan Peserta tentang Indicator.
b. Saudara diminta untuk mendiskusikan IKKGP dan Teknik
Observasi Kelas berdasarkan contoh studi kasus
pembelajaran yang disajikan fasilitator atau hasil saudara
membaca referensi.
c. Saudara diminta untuk mendiskusikan IKKGP dan Teknik
Observasi Kelas yang cocok untuk diterapkan pada berbagai
kondisi guru di sekolah dan kemudian melalui kegiatan
simulasi saudara diminta untuk mempraktikkan salah satu
model Teknik Observasi Kelas.
d. Selanjutnya saudara menyusun IKKGP, satu per setiap item
dari empat kompetensi (lihat Lampiran 1), untuk bahan
presentasi.

4. Presentasi dan Penyusunan RTL untuk Penilaian Kinerja Guru.
(15 menit)
a. Fasilitator meminta perwakilan masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan hasil penyusunan tentang IKKGP
dan teknik observasi kelas.

BERMUTU 38


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
b. Saudara peserta diklat merumuskan kesimpulan penting
tentang IKKGP dan teknik tbservasi kelas.
c. RTL: Saudara peserta diklat diminta untuk melakukan
penilaian kepada setiap guru dari sekolah masing masing
berdasarkan indikator yang telah disusun; dan menyimpan
hasil dalam portofolio.


Profil Kebutuhan Guru 39


Profil Kebutuhan Guru Topik-2





LAMPIRAN


PAKET PEMBELAJARAN MANAJEMEN
UNIT 2
Penilaian Kinerja Guru



1. Bahan Bacaan Peserta tentang Indikator
Kunci Kinerja Guru profesional.
2. Bahan Bacaan untuk Peserta tentang
Observasi dalam pembelajaran.

BERMUTU 40


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
1. Bahan Bacaan Peserta tentang Indikator
Kunci Kinerja Guru Profesional.
Materi:

Aspek yang dinilai
Penilaian kinerja guru sesuai dengan Peraturan Mendiknas
Nomor 16 tahun 2007 meliputi berbagai standar kompetensi guru
yaitu:

1. Kompetensi Paedagogik
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
a. Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang
mendidik.
b. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/
bidang pengembangan yang diampu.
c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
d. Memanfaatkan teknolgi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran.
e. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
f. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik.
g. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
h. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
Indikator Kunci Kinerja Guru profesional (IKKG ):
Penilaian kinerja guru adalah upaya pemotretan keberhasilan guru
dan sekaligus menggambarkan kondisi objektif kegiatan belajar mengajar
secara utuh. Kinerja guru merupakan keterpaduan kinerja standar
kompetensi guru yang tidak terlepas dari pola kesisteman sekolah dalam
upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Keterpaduan kinerja itu
dapat dilihat dari berbagai indikator yang mengacu pada standar
kompetensi yang ditetapkan Menteri Pendidikan Nasional.
Penilaian kinerja guru dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan setiap tengah semester tahun pelajaran. Hasil penilaian
akan ditindaklanjuti untuk pembinaan dan pada kurun waktu tertentu
dilakukan penilaian akhir untuk mengajukan rekomendasi.

Profil Kebutuhan Guru 41


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
i. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan
kebudayaan nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,
dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
3. Kompetensi Sosial
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat tugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Profesional
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara ber-kelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Instrumen dan Responden
Pengumpulan hasil penilaian kinerja guru menggunakan
instrumen penilaian kinerja guru yang dilengkapi, data administrasi
guru, data pribadi, dan kuesioner. Agar data yang diperoleh cukup
lengkap dan objektif selain kepala sekolah dilibatkan juga perwakilan
unsur-unsur responden yaitu:

BERMUTU 42


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
1. Guru lain
2. Perwakilan peserta didik
3. Wali peserta didik dan unsur komite sekolah

Metode Penilaian
Pelaksanaan penilaian kinerja guru dilakukan dengan cara
1. Tim datang mengamati kegiatan guru
2. Pemeriksaan dokumen, wawancara, pengisian kuesioner
3. Studi kasus, bila konfirmasi masyarakat

Teknik Penilaian
1. Tim penilai kinerja guru sedikitnya 2 orang
2. Rentang nilai 1-100
3. Selisih nilai 1 dan 2 tidak lebih 20
4. Jika nilai suatu komponen < 70 pembinaan bagi kinerja guru
perlu perhatian khusus
5. Hasil isian kuesioner digunakan sebagai cross check dan bahan
pertimbangan
6. Pada saat mengajukan rekomendasi kinerja guru perlu
dipertimbangkan data sekunder dan data pribadi
7. Sebagai dasar pertimbangan mengajukan rekomendasi perlu
juga dilihat keberhasilan guru dalam membangun kerja sama
dengan berbagai unsur.

Analisis Data
Skore/nilai setiap aspek kompetensi guru inti masingmasing diberi
bobot sesuai jumlah aspek kompetensi guru kelas/mata pelajaran sebagaimana
contoh berikut.











Profil Kebutuhan Guru 43


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
RANGKUMAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU
Contoh:
TAHUN ................/......................
Nama Sekolah :.......................................................................
Nama Guru :.....................................................................
N
o
Standar
Kompetensi
Aspek Kompetensi Inti Guru
skor
mak
Jml
skor
1 Kompetensi
Paedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari
aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip
prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait
dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik.
5. Memenfaatkan teknolgi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi
peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
4

3

6


6

1

2


2
7


4

3

2 Kompetensi
Kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang
jujur, berakhlak mulia , dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

2


3

2

3

3

3 Kompetensi
Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif,
serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras,
2



BERMUTU 44


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
N
o
Standar
Kompetensi
Aspek Kompetensi Inti Guru
skor
mak
Jml
skor
kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua dan
masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat tugas di seluruh
wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman social budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi
sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.


3



2


2
4 Kompetensi
Profesional
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
3. Mengembangkan materi pembelajaran
yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
20


3


2

4

2

Jumlah 92 /
91



Nilai Kinerja guru kelas = skore Pa ) + ( skore Ke) + skore So) X ( skore Pr )
92
X 100

Nilai Kinerja guru Mapel = ( skore Pa ) + ( skore Ke) + skore So) X ( skore Pr )
91
X 100

Kualifikasi Hasil Penilaian

Nilai kinerja guru dikualifikasisan sebagai berikut.
Rentang nilai Kualifikasi Keterangan
86 100 A Sangat Baik
71 85 B Baik

Profil Kebutuhan Guru 45


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
55 - 70 C Cukup
41 - 54 D Kurang
0 - 42 E Sangat Kurang



C.9. Rekomendasi Hasil Penelitian Kinerja Guru
No Rentang
nilai
Kualifikasi Rekomendasi Interpretasi rekomendasi
86 100 A R.1 1. Guru berkinerja sangat baik
2. Pembinaan karier dioptimalkan
71 85 B R.2 1. Guru berkinerja baik
2. Pembinaan karier dioptimalkan
55 - 70 C R.3 1. Guru berkinerja cukup
2. Perlu pembinaan standar
kompetensinya
41 - 54 D R.4 1. Guru berkinerja kurang
2. Perlu pembinaan khusus
0 - 42 E R.5 1. Guru berkinerja sangat kurang
2. Tidak layak menjadi guru







BERMUTU 46


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
2. Bahan Bacaan Peserta tentang Observasi
Pembelajaran

Tujuan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran:
1. Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang akan membantu
pembuatan keputusan manajemen yang efektif oleh pengawas
satuan pendidikan.
2. Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan
pembelajaran bersama para guru, dan merencanakan berbagai
tindakan yang diperlukan.
3. Menyumbang pada akuntabilitas. Supervisor perlu mengetahui
bahwa kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan sesuai
dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, sesuai
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan sesuai dengan tujuan
pada tingkat satuan pendidikan.
4. Menyediakan sumber informasi kemajuan/prestasi utama bagi para
pengambil keputusan
Observasi Kelas
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi
kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk
memperoleh data seobjektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam
situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru
dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum,
aspek-aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang
berlangsung adalah:
1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
2) cara penggunaan media pengajaran
3) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
4) keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1)
persiapan observasi kelas; (2) pelaksanaan observasi kelas; (3)
penutupan pelaksanaan observasi kelas; (4) penilaian hasil observasi;
dan (5) tindak lanjut. Pada saat melaksanakan observasi kelas ini,
sebaiknya supervisor menggunakan instrumen observasi tertentu, antara
lain berupa evaluative check-list, activity check-list. (Lihat Bahan
bacaan)

Profil Kebutuhan Guru 47


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
5. Memberikan masukan terhadap pengambilan keputusan. Apakah
pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah cukup baik, atau
perlu adanya inovasi dan revisi dalam kegiatan pembelajaran.

Kerangka Kegiatan dan Indikator Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran
No Kompetensi Indikator
1. Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
1. Mampu mendeskripsikan kompetensi/tujuan
pembelajaran
2. Mampu memilih/menentukan materi
3. Mampu mengorganisir materi
4. Mampu menentukan strategi/metode pembelajaran
5. Mampu menentukan sumber belajar dan media
pembelajaran
6. Mampu menyusun perangkat penilaian
7. Mampu menentukan teknik penilaian
8. Mampu mengalokasikan waktu
2. Pelaksanaan
Pembelajaran
1. Mampu membuka pempelajaran (set induction)
2. Mampu mengorganisasi materi pembelajaran
3. Mampu menggunakan metode
4. Mampu memanfaatkan media/alat peraga
5. Mampu menggunakan bahasa yang komunikatif
6. Mampu memotivasi peserta didik
7. Mampu mengorganisasikan kegiatan
8. Mampu beriteraksi secara komunikatif dengan
peserta didik
9. Mampu membimbing peserta didik membuat
kesimpulan
10. Mampu memberikan umpan balik
11. Mampu melaksanakan penilaian
12. Mampu mengelola waktu
3. Penilaian Prestasi
Belajar Peserta
didik
1. Mampu menentukan soal berdasarkan tingkat
kesukaran
2. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda
3. Mampu menindak lanjuti soal yang tidak valid
4. Mampu memeriksa jawaban
5. Mampu mengklasifikasikan hasil penilaian
6. Mampu mengolah hasil penilaian
7. Mampu menganalisis hasil penilaian
8. Mampu membuat interpretasi kecenderungan hasil
penilaian
9. Mampu menentukan korelasi antara soal
berdasarkan hasil penilaian
10. Mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil
penilaian
11. Mampu menyimpulkan hasil penilaian secara jelas
dan logis

BERMUTU 48


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
No Kompetensi Indikator
4. Pelaksanaan Tindak
Lanjut
Pembelajaran
1. Mampu mengkondisikan peserta didik belajar secara
mandiri
2. Mampu melakukan kesepakatan materi berikutnya


Profil Kebutuhan Guru 49


Profil Kebutuhan Guru Topik-2








Unit 3:
Pendampingan Guru











Profil Kebutuhan Guru 51


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
A. Pengantar

Untuk menjamin adanya peningkatan mutu secara terus menerus,
pelaksanaan pembelajaran yang efektif hendaknya terus dikawal dalam
setiap langkahnya. Setelah kepala sekolah melakukan evaluasi pengajaran
di tiap-tiap kelas, kepala sekolah perlu membuat rencana pendampingan
terhadap guru-guru guna membantu mereka melakukan perbaikan.
Ada tiga kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan meningkatkan
kualitas guru dalam pembelajaran, yaitu (1) supervisi klinis pembelajaran,
(2) pendampingan guru dalam pembelajaran, dan (3) penilaian kinerja
guru.
Kegiatan supervisi klinis adalah bentuk layanan kepala sekolah dan
atau pengawas kepada guru dalam rangka meningkatkan kualitas guru
untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran dengan cara kepala
sekolah dan pengawas melalukan pengamatan terhadap cara guru
memproses pembelajaran. Supervisi klinis dilakukan melalui prosedur pre-
conference, inti supervisi klinis di kelas dan post-conference.
Kegiatan pendampingan pembelajaran, meski tujuannya sama yakni
untuk meningkatkan kualitas guru untuk memperbaiki dan meningkatkan
pembelajaran, pendampingan lebih bersifat formatif. Artinya kegiatan
pendampingan tidak ditujukan untuk memutuskan atau menilai sesuatu
kinerja guru, tetapi lebih kepada pembinaan agar guru secara
berkesinambungan melakukan umpan balik (feed back) untuk perbaikan
kualitas pembelajaran. Kata formatif sendiri berasal dari form artinya
membentuk, sehingga tidak berhubungan dengan nilai. Kegiatan dan
prosedur pendampingan pada umumnya hampir sama dengan supervisi
klinis.
Sedangkan kegiatan penilaian lebih bersifat sumatif (sumatif berasal
dari kata sum artinya menjumlah ) dan bertujuan untuk memberikan
suatu keputusan (judgement) atau nilai atas hasil kinerja guru. Penilaian
terhadap kinerja guru dapat dijadikan dasar untuk menentukan nilai
Daftar Penilaian Pekerjaan PNS (DP3) tahunan, nilai untuk bahan kenaikan
pangkat guru dan sertifikasi guru.
Bagaian dari proses ini pengamatan sudah diparagakan pada Unit
1 dan 2. Dalam Unit 3 ini kita akan mengkaji apa itu proses pendampingan.
Pendampingan pembelajaran PAKEM dilakukan melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut.
Pertama, pertemuan awal (pre conference) untuk mencari tahu
kesiapan guru. Guru memaparkan kesiapannya dan
sangat mungkin mengemukakan kekurang siapan
terhadap aspek tertentu. Dalam kesempatan
ini Pendamping memberikan masukan dan ikut serta
memperbaiki RPP agar pada saat KBM guru tersebut
benar-benar siap (ini adalah upaya preventive untuk
mencegah terjadinya ketimpangan dalam pelaksanaan
pembelajaran.


BERMUTU 52


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2

Kedua, pertemuan dalam saat pembelajaran dalam
bentuk observasi pembelajaran. Pendamping sebagai
observer dan di saat itulah Pendamping mencatat hal-
hal positif yang dilakukan oleh guru dalam KBM sehingga
mencapai tingkat keberhasilan pembelajaran.
Ketiga, pertemuan akhir (post conference) dalam bentuk dialog
profesional khusus antara Pendamping dan Guru. Guru
memaparkan kesan positif atas keberhasilannya dalam
melaksanakan pembelajaran. Pendamping memberi
penguatan untuk menumbuhkan motivasi. Di akhir
pertemuan ini Pendamping menyodorkan pertanyaan
harapan Bagaimana pembelajaran yang akan datang?
Kapan lagi kita dapat melakukan kegiatan bersama
seperti ini? Dan beberapa pertanyaan yang sangat
memotivasi guru untuk melakukan perubahan, bukan
memerintah, menasihati, atau mencela guru.

Bahan Belajar Mandiri (BBM) unit 3 tentang pendampingan guru dalam
pembelajaran ini menggunakan atau memanfaatkan materi pendampingan
pembelajaran yang telah dikembangkan sebelumnya melalui panduan supervisi
klinis atau dari program MBE/DBE dan semacamnya.

B. Tujuan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini bertujuan membimbing dan
memotivasi kepala sekolah dan pengawas agar mampu melaksanakan
penilaian dan pendampingan terhadap guru dalam pembelajaran.
Selanjutnya setelah menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan
Unit 3, Kepala sekolah dan pengawas, diharapkan mampu:
1. memahami model, teknik dan strategi pembinaan
profesionalisme guru yang berkesimabungan melalui kegiatan
pendampingan.
2. menerapkan pendampingan di kelas
3. membuat rekomendasi sebagai bahan kajian/acuan untuk
membuat kebijakan peningkatan profesional guru melalui
KKG/MGMP

C. Bahan, Alat dan Nara Sumber Belajar
Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan unit 3,
Kepala sekolah dan pengawas, menggunakan bahan,alat dan sumber
belajar sebagai berikut.
a. Contoh modeling Pendampingan Guru berkesinambungan
b. Contoh skrip pendampingan

Profil Kebutuhan Guru 53


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
c. Studi Kasus: Pembinaan Guru dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
yang efektif.
d. Kertas Plano, Spidol, White board, OHP/LCD, Lem kertas/lakban,
Kertas Plano, Spidol Permanen, Kertas HVS/Folio

D. Langkah Kegiatan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 3, dilaksanakan melalui
alur kegiatan sebagai berikut.

Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan 3, Kepala
sekolah dan pengawas, diharapkan melakukan langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut.
1. Pengantar dan penjelasan tujuan sesi (10 menit)
Pada sesi ini Fasilitator menyampaikan pentingnya masalah
pendampingan dan supervisi klinis serta bagaimana kedua hal
tersebut dilaksanakan. Selanjutnya dijelaskan tujuan dari sesi
pelatihan yang akan dilakukan yaitu agar kepala sekolah dan
pengawas mampu melaksanakan penilaian dan pendampingan
terhadap guru dalam pembelajaran.
Fasilitator melakukan tanya jawab tentang pengalaman saudara
peserta dalam melakukan monitoring, supervisi dan pendampingan di
sekolahnya. Pertanyaan-pertanyaan berikut disarankan:
a. Berapa kali anda mengamati guru di kelas?
b. Tantangan apa yang anda hadapi ketika mengamati guru di kelas?
c. Bagaimana anda memberikan umpan balik?
d. Bagaimana guru menanggapi hasil pengamatan anda dan umpan
balik yang diberikan.

Refleksi dan
Rekomendasi

Pengantar
dan penjelsan
tujuan sesi

Modeling
Pendampingan

Diskusi hasil
modeling dan
pelaporan

Simulasi
pendampingan
4

Pembuatan Draft
RTL
Pendampingan

10
1
40
2
50
3
40
40
6
20
5

BERMUTU 54


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2

2. Simulasi Pendampingan (45 menit)
- Fasilitator memberikan contoh model pelatihan pendampingan.
- Saudara diminta untuk menyimak dan mengamati teknik dan
prosedur dalam model pendampingan, berikut ini.

Contoh: PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN Bahasa Indonesia di SD/MI
Prosedur 30





30






Pra Pendampingan
Dramatisasi model pendampingan
satu orang berperan sebagai KS dan satu orang lagi
sebagai guru, pendamping dan guru saling berdialog untuk
membicarakan perencanaan pembelajaran BI untuk besok
dengan peserta didiknya (sesuai panduan skrip). Guru
menuliskan ide-idenya dalam bentuk RPP
Proses Pendampingan
Guru yang didampingi mempraktikan/mensimulasikan
pembelajaran yang didampingi bersama pendamping.
Dalam proses ini pendamping dan guru saling membantu
pelaksanaan pembelajara sesuai yang direncanakan,
(peserta sebagai peserta didik).

Contoh: Script Pendampingan yang digunakan dalam simulasi
pendampingan
Para pelaku: Pendamping dan Guru
Pra Pendampingan melakukan dialog bersama guru yang
akan didampingi untuk melaksanakan pembelajaran Bahasa
Indonesia besoknya.
Pendamping Maaf, Bu? untuk besok, pembelajaran Bahasa Indonesia, KD apa
yang Ibu pilih dan kegiatan apa saja yang akan ibu lakukan bersama
sama dengan peserta didik Ibu ?
Guru Ya, Bu/Pak, besok saya kebetulan pelajaran Bahasa Indonesia,
tentang menulis, tepatnya KD Membuat Poster, Indikatornya,
Mengidentifikasi Ciri-ciri kalimat poster, sedangkan Materi Pokoknya
adalah Ciri-ciri kalimat poster Bu?
Pendamping Wah, bagus sekali Bu, itu materi yang sangat menarik bagi anak-
anak, karena anak-anak biasanya suka menonton iklan di TV kan Bu?
Bisa Ibu menceritakan kepada saya kira-kira urutan kegiatan yang
akan ibu lakukan besok seperti apa serta sumber belajar yang akan
ibu gunakan sebagai stimulusnya apa.
Guru Ya, Sebetulnya pelajaran ini sangat menarik, tapi biasanya anak-
anak itu hanya suka menonton dan menirukan iklan, tapi disuruh
unuk menulis iklan sangat sulit sekali Bu! Tapi tidak apalah saya
akan mencoba menceritakan urutan kegiatan yang akan saya

Profil Kebutuhan Guru 55


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
lakukan besok, jika ada yang kurang pas saya tolong dibantu ya Bu?
Pendamping Tentu saja Bu, kita inikan sebagai kerabat kerja ,tanpa Ibu tentu
anak-anak kita ini tidak akan berhasil, jadi disini kita saling berbagi
ide, ide saya dan ibu akan kita satukan sehingga muncul suatu
kegiatan yang betul-betul dapat meningkatan pengetahuan,
keterampilan serta sikap peserta didik yang kita inginkan bersama,
jadi ibu tidak perlu takut ya?
Guru Baiklah Bu, saya akan ceritakan, besok kegiatan awal adalah, saya
akan mengajukan pertanyaan kepada anak-anak :pernahkah kamu
melihat atau membaca iklan? Jika pernah dimana dan apa ciri-
cirinya bahasa iklan itu. Setelah itu anakanak saya suruh buka buku
paket untuk membaca contoh iklan yang ada dalam buku, lalu
menugaskan anak untuk menyalin iklan itu kebuku tulisnya,
sementara anak-anak menulis saya mengerjakan/memindahkan
tabungan anak-anak, setelah beberapa saat pekerjaan anak-anak
saya suruh kumpulkan untuk dinilai. Bagaimana Bu, tentang
skenario pembelajaran saya tadi baguskan Bu?
Pendamping Ya, Cukup bagus, kalau seperti itu skenario Ibu, kira-kira
keterampilan apa yang sedang ibu kembangkan pada peserta didik
Ibu?
Guru I .. ya , ya Buk , kalau begitu hanya keterampilan menyalin iklan,
bukan keterampilan menulis iklan, ya, Bu? Kalau begitu apa yang
harus saya lakukan Bu?
Pendamping Bagaimana kalau setiap anak ditugasi dulu menggunting salah satu
iklan yang ada dikoran atau majalah (tentu saja sehari sebelumnya
anak sudah diberi tugas itu ya, Bu!.
Bentuk iklan tadi akan menjadi sumber belajar bagi anak-anak,
anak-anak diminta mengamati iklan yang dibawanya (penampilan,
isinya, susunan kalimatnya sifat dari iklan tersebut (apakah ajakan,
himbauan, atau peringatan). Setelah anak-anak tahu ciri-ciri,
bahasa, penampilan serta sifat dari iklan sudah dipahami anak,
mereka ditugasi membuat
sebuah poster/iklan yang lebih kreatif dari yang mereka lihat.
Guru Wah ... sangat menarik sekali Bu!. Saya ingin mencobanya Bu, saya
akan tuangkan apa yang Ibu katakan tadi dalam RPP saya, dan
sekarang saya juga akan menugaskan anak-anak membawa satu
iklan yang ada di majalah atau di koran bekas, terima kasih Bu,
bimbingan ibu betul-betul sangat bermanfaat bagi saya, besok saya
akan mencoba bersama anak-anak dan saya mohon ibu
mendampingi saya lagi di kelas besok.
Pendamping Ya, Bagus nanti tulis RPPnya yang rapi ibu akan baca lagi, dan besok
ibu akan memdampingi dalam pelaksanaannya, ingat kita adalah
mitra kerja , Ibu tidak perlu sungkan sama saya
Guru Baiklah bu, terima kasih bantuanya, hari ini betul-betul luar biasa
bagi saya , ibu membimbing saya
Proses
Pendampingan


BERMUTU 56


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
Guru Mengimplementasikan apa yang direncanakan tadi
Pendamping Mendampingi dan ikut membantu memotivasi dan sekali-sekalli
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik untuk mempertajam
pemahamannya, di samping itu pendamping juga akan memotret
apa yang dilakukan peserta didik dan guru selama PBM berlangsung
(pendamping dibekali format pendampingan)
Kegiatan
Akhir/Refleksi

Pendamping Duduk bersama guru dan memberi kesempatan kepada guru untuk
mengungkapkan pengalamannya, apa yang dirasakan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran tadi (kesuksesanya, serta kelemahan
yang ia rasakan) serta apa yang akan dia lakukan berikutnya agar
anak lebih terampil lagi menulis poster/iklan.
Guru Mengungkapkan pengalamanya, antara lain: saya merasa lebih enjoi
karena anak-anak begitu aktif, mereka begitu pintar dan teliti
tentang ciri-ciri penulisan iklan/poster, serta hasil penulisan iklanya
juga sangat bervariasi, ini betul-betul luar biasa yang sebelumnya
saya tidak pernah percaya, tapi sekarang betul-betul menjadi
kenyataan, Sebetulnya ada sedikit kendala saya Bu,ada dua anak
yang belum bisa membaca, tapi tadi dia sudah bisa menggambar
suatu produk yang akan diiklankanya, saya rasa ini suatu kemajuan
yang luar biasa juga bagi anak tersebut (sambil memperlihat hasil
karya anak-anak yang bervariasi)
Pendamping Memberikan motivasi tentang keberhasilannya serta memberikan
solusi keluhannya antara lain, saya sangat bangga kepada ibu
ternyata ibu adalah guru yang berpotensi untuk maju,dan tadi
hasilnya sangat memuaskan, mengenai dua anak yang tadi saya rasa
kita harus tetap meningkatkan kemampuan nya, hari ini dia sudah
mampu menggambar, mungkin besok dia sudah bisa menulis satu
kata dibawah gambar, besoknya lagi satu kata lagi, ini sudah
kemajuan bagi anak tersebut, yang penting ibu memberikan
semangat kepada semua anak untuk meningkatkan hasil belajarnya
setiap hari
Guru Ya, bu, terima kasih atas bimbingan ibu, saya tunggu pembelajaran
BI model yang lain ya bu?
Pendamping Terima kasih juga, keberhasilan tentu sangat dipengaruhi dari
perencanaan serta interaksi denngan orang lain dari apa yang kita
pikirkan, baik, sukses untuk sekolah kita, untuk ibu dan khususnya
pada anak-anak kita, wassalam!

3. Diskusi kelompok (50 menit)
Untuk mengorganisasi hasil pengamatan atas kegiatan model
pendampingan yang disajikan, saudara Peserta diminta berkumpul
dalam kelompok-kelompok kecil (4-5 orang tiap kelompok). Masing-
masing kelompok berdiskusi dengan masalah yang berbeda. Misalnya:
Kelompok 1: Apa tujuan pendampingan?
Kelompok 2: Bagaimanakah prosedur pendampingan?

Profil Kebutuhan Guru 57


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
Kelompok 3: Apa etika pendampingan?
Kelompok 4: Keterampilan apa yang diperlukan untuk
pendampingan?

4. Simulasi Pendampingan (40 menit)
Pada sesi ini saudara diminta secara berkelompok menyiapkan
skenario simulasi pendampingan. Sesi Simulasi ini, akan dilakukan
oleh 2 orang wakil dari kelompok: yang satu berperan sebagai guru
dan yang satu berperan sebagai kepala sekolah.
Simulasi 1
2 orang dari salah satu kelompok mensimulasikan
pendampingan dengan memperhatikan langkah-langkah
pendampingan yang baik dan benar mencakup pra-
pendampingan, proses, dan refleksi setelah pendampingan,
dan yang lain mengamati dan dilanjutkan diskusi untuk
memberikan umpan balik terhadap simulasi 1. Simulasi
dilaksanakan dengan berfokus pada kasus berikut ini.

Guru mengajarkan matematika pada pokok
bahasan operasi hitung pecahan. Ternyata, guru
tersebut menyampaikan konsep yang kurang tepat pada
peserta didik sehingga dikhawatirkan mereka akan
mengalami salah pengertian/kesalahan konsep.

Rangkaian proses refleksi setelah proses belajar
mengajar di kelas difokuskan pada bagaimana mengatasi
masalah tersebut dengan menempuh langkah-langkah
pendampingan dan langkah-langkah pemberian umpan balik.

5. Refleksi dan rekomendasi (20 menit)
a. Pada sesi ini saudara diminta untuk memberikan komentar,
tanggapan, penilaian atau masukan perbaikan tentang
hambatan, kelebihan serta upaya perbaikan agar kegiatan
pendampingan dapat dilaksanakan dengan santun dan dirasakan
sebagai bagian dari bentuk layanan Kepala sekolah atau
Pengawas terhadap kebutuhan guru.
b. Selanjutnya saudara diminta untuk menyusun rekomendasi
untuk terlaksananya pendampingan secara efektif dan
bermakna untuk peningkatan proses pembelajaran.

6. Membuat Rencana Pendampingan (40 menit)
a. Pada sesi ini saudara Kepala Sekolah dan Pengawas sebagai
peserta pelatihan diminta untuk masing-masing peserta

BERMUTU 58


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
membuat draft Rencana Pendampingan dengan masalah yang
berbeda.
b. Kemudian saudara diminta untuk mempresentasikan draft
Rencana. Peserta lain dan fasilitator memberikan umpan balik
dan menambahkan untuk penyempurnaan Rencana yang akan
dilaksanakan oleh Kepala sekolah dan Pengawas Sekolah di
sekolah atau lingkungan gugus sekolah.
c. RTL: Saudara melaksanakan pendampingan berdasarkan
Rencana Pendampingan yang telah disusun di tingkat sekolah
massing masing. Kemudian Laporan Hasil Pendampingan
disusun (sebagaimana saudara dapat melihat pada Lampiran 3
dan 4).

Berikut ini ditampilkan langkah-langkah sederhana yang bisa
dilakukan oleh Kepala sekolah dan Pengawas Sekolah dalam
menyusun Rencana Pendampingan, diantaranya adalah:
a. Kepala Sekolah atau pengawas sekolah dengan bantuan urusan
kurikulum atau urusan pengajaran di sekolah/gugus sekolah
menentukan Jadwal untuk melaksanakan pendampingan, atau
atas inisiatif guru menentukan jadwal pendampingan.
b. Dalam menyusun Rencana Pendampingan, kepala sekolah atau
pengawas sekolah melakukan tahapan kegiatan pre-confrence,
proses pendampingan dan post conference, sebagaimana bisa
saudara lakukan sebagaimana contoh skrip pendampingan di
atas.
Catatan: untuk lebih intensif dalam melakukan pendampingan,
sebaiknya saudara membaca dahulu bahan bacaan tentang
prosedur pendampingan, sebagaimana ditampilkan dalam
Lampiran 1 dan 2.


Profil Kebutuhan Guru 59


Profil Kebutuhan Guru Topik-2



LAMPIRAN


PAKET PEMBELAJARAN MANAJEMEN
UNIT 3
Pendampingan Guru



1. Bahan Bacaan Untuk Peserta tentang
Pendampingan Guru
2. Bahan Bacaan Untuk Peserta tentang
Pembinaan Guru melalui KKG/MGMP
3. Contoh Laporan Hasil Pendampingan
4. Lembar Kerja Peserta

BERMUTU 60


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
1. Bahan Bacaan untuk Peserta tentang
Pendampingan Guru
A. Mengapa pendampingan perlu dilakukan?
Pelatihan PAKEM yang telah dilaksanakan belum cukup untuk
membekali guru dalam menerapkan PAKEM di kelas. Hal tersebut
dikarenakan keterbatasan waktu, kurang dalam praktik, dan masih
banyak hal lain yang belum sempat dibahas lebih mendalam selama
pelatihan berlangsung.
Pemahaman dan kemampuan guru tentang PAKEM masih
sangat bervariasi. Ada yang sudah memahami dan melaksanakan
dengan baik, ada yang memahami tetapi belum melaksanakan
dengan baik, ada pula yang masih setengah-setengah. Oleh karena
itu, pendampingan di sekolah sangat diperlukan untuk menyamakan
persepsi tersebut.
Pendampingan dilakukan juga dikarenakan adanya inovasi
dalam pembelajaran yang terus berlangsung. Dengan demikian,
pendampingan dilakukan agar inovasi segera dapat ditransfer.
Selanjutnya, guru diharapkan dengan cepat menerima sesuatu yang
baru, yang terus berubah dan guru dapat berusaha membuat suatu
inovasi.

B. Apa Tujuan Pendampingan?
a. Memantau sejauh mana PAKEM telah diterapkan.
b. Meningkatkan kinerja guru dalam merencanakan dan
melaksanakan PAKEM.
c. Membantu guru menemukan masalah pembelajaran dan
mencari pemecahannya.
d. Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam mengembangkan
variasi pembelajaran.
e. Meningkatkan kemitraan (guru, Kepala Sekolah, Pengawas
Sekolah).
f. Memberi pengahargaan kepada guru , Kepala Sekolah dan
Pengawas Sekolah.
g. Memberi contoh model PAKEM konkret di kelas.
h. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru.
i. Mengevaluasi proses pembelajaran untuk menemukan
kelebihandan kekurangan agar tercapai pembelajaran yang
lebih baik.
j. Memberi motivasi kepada guru dalam melaksanakan PAKEM.
k. Memberi contoh pembinaan profesional kepada pengawas,
kepala sekolah dan pembina lainnya.

Profil Kebutuhan Guru 61


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
l. Memberikan pengalaman langsung dan bekal yang lebih baik
kepada guru dalam melaksanakan PAKEM.
m. Melakukan inovasi dalam pembelajaran.
n. Meningkatkan penguasaan konsep pembelajaran.
o. Menyediakan media konsultasi bagi guru.
p. Menentukan indikator keberhasilan pendampingan dengan
melibatkan guru.

C. Prosedur Pendampingan
a. Konsultasi pendampingan (dilakukan sehari atau beberapa
hari sebelum pendampingan)
Menentukan jadwal pelaksanaan pendampingan.
Mendiskusikan rencana pembelajaran yang telah disusun
guru.
Mengkonsultasikan indikator-indikator keberhasilan
pendampingan kepada guru.
Melibatkan Kepala sekolah dan Pengawas sekaligus
membuat kesepakatan peran, tugas, dan fungsi masing-
masing dalam kegiatan pendampingan pembelajaran di
kelas.
Pendamping dapat berperan sebagai salah satu anggota
tim pengajar, sebagai pengamat atau sebagai model.

b. Pelaksanaan Pendampingan pembelajaran
Kegiatan ini dilakukan satu hari setelah pendamping
mendiskusikan tentang rencana pembelajaran. Pendamping
masuk kelas dan mendampingi guru yang sedang mengajar.
Hal-hal yang dilakukan selama KBM berlangsung:
Mengamati secara langsung proses KBM.
Mencatat berbagai temuan dalam pembelajaran
Mengamati pajangan yang ada
Mengamati model pengelolaan kelas
Melakukan interaksi dengan peserta didik
Meminta secara santun tanggapan atau persepsi dari
peserta didik tentang penampilan atau keberhasilan atau
penyajian guru dalam pembelajaran (apakah sudah
menyenangkan? atau memberikan pengalaman belajar
yang bermakna? atau sejenis komentar lainnya).
Mengamati dan mengukur apakah pendampingan telah
sesuai dengan indikator-indikator keberhasilan
pendampingan, yang telah ditetapkan. Format atau

BERMUTU 62


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
instrumen pengamatan dapat saudara buat sesuai
dengan kebutuhan.
Bila memungkinkan memberikan masukan secara santun
tanpa mengambil alih tugas utama guru misalnya dengan
berbisik atau tertulis ketika KBM berlangsung.

c. Refleksi hasil pendampingan
Setelah saudara melakukan pengamatan, saudara
diminta untuk melakukan refleksi dengan mempertanyakan
kepada guru tentang hal-hal berikut.
Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Bagian kegiatan pembelajaran mana yang paling
dianggap berhasil.
Tingkat keaktifan peserta didik selama pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang masih perlu diperbaiki dan
dapat bisa dikembangkan
Apa yang akan dilakukan untuk pembelajaran berikutnya.
Mengamati dan mengukur apakah pendampingan telah
sesuai dengan indikator-indikator keberhasilan
pendampingan, yang telah ditetapkan.

D. Tugas Pendamping
Tugas-tugas pendamping antara lain:
1. Memberi motivasi, memuji, meberikan penguatan.
2. Menyampaikan temuan-temuan positif terlebih dahulu, baru
kemudian menyampaikan beberapa kekurangan/kelemahan
guru dalam mengajar.
3. Bersama guru menganalisis kemampuan apa saja yang
dikembangkan pada diri peserta didik, dan kemampuan apa
yang masih belum dikembangkan.
4. Membahas pengelolaan kelas dan dampaknya, misalnya sejauh
mana peserta didik aktif (seluruh, sebagian, sepanjang waktu
atau sebentar).
5. Membahas pengelolaan waktu misalnya apakah guru terlalu
banyak memberikan informasi sehingga peserta didik
kekurangan waktu untuk berkarya.
6. Mendiskusikan temuan lain seperti jenis pertanyaan yang
diajukan guru/peserta didik, bantuan terhadap peserta didik
yang menemui kesulitan mengerjakan tugas, suasana dan
disiplin kelas, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Profil Kebutuhan Guru 63


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
Meminta secara santun tanggapan atau persepsi dari
peserta didik tentang penampilan atau keberhasilan atau
penyajian guru dalam pembelajaran (apakah sudah
menyenangkan? atau memberikan pengalaman belajar
yang bermakna? atau sejenis komentar lainnya).
Mengamati dan mengukur apakah pendampingan telah
sesuai dengan indikator-indikator keberhasilan
pendampingan, yang telah ditetapkan. Format atau
instrumen pengamatan dapat saudara buat sesuai
dengan kebutuhan.

Fasilitator yang melaksanakan pendampingan sebaiknya juga
mempunyai catatan pribadi apa saja yang sudah disarankan selama
pendampingan, dan juga membuat laporan ringkas untuk kepala
sekolah dan pengawas.

E. Tips pendampingan efektif
Pendampingan yang dilakukan hendaknya terfokus untuk
membantu meningkatkan guru dalam mengelola PAKEM. Sebelum
pembelajaran dilakukan pendamping harus melakukan diskusi
terlebih dahulu untuk mendapatkan gambaran tentang
pembelajaran yang akan diobservasi. Selain itu juga perlu
memeriksa persiapan guru, apakah sesuai rencana pembelajaran
yang telah dirancang.
Selama pembelajaran berlangsung, pendamping melakukan
observasi pada seluruh pembelajaran (pendekatan, metode
pembelajaran, aktivitas peserta didik, pengorganisasian kelas,
teknik bertanya, sumber belajar, karya peserta didik, penguasaan
materi guru dan bentuk penilaiannya). Observasi pembelajaran
dilakukan dengan berbagai teknik (misalnya pendamping ikut
terlibat secara langsung dalam pembelajaran, mencatat temuan-
temuannya, melakukan wawancara dengan guru dan peserta didik
dan sebagainya.
Setelah pembelajaran perlu dilakukan diskusi. Berilah
kesempatan kepada guru untuk merefleksi diri. Ungkapkan hasil
temuan-temuan dalam pembelajaran dan tanyakan dengan santun
dalam suasana kesejawatan kepada guru. Berikan saran-saran yang
konkrit, konstruktif, operasional, dan tidak menggurui. Bersikaplah
sopan, ramah dan santun. Berilah kesempatan yang lebih banyak
kepada guru untuk mengungkapkan pendapat. Kemudian berilah
motivasi dan tuntun secara bertahap untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Jika diperlukan dilakukan microteaching


BERMUTU 64


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
2. Bahan Bacaan untuk Peserta tentang
Pembinaan Guru melalui KKG/MGMP
Guru perlu dibentuk dan dibimbing agar berkelayakan dan
bekemampuan serta memiliki keterampilan ilmiah dalam mendidik. Guru
sangat berpeluang untuk menjadi seorang pendidik profesional. Seorang
professional mampu memenuhi kompetensi yang disyaratkan. Profesi guru
dalam hal guru sebagai seorang profesional memiliki empat kompetensi
yakni: Kompetansi Pedagogis, Kompetansi Sosial, Kompetansi
Kepribadian,dan Kompetansi Profesional (substansi Materi).
Keempat kompetensi tersebut bersifat holistik dan integratif yang
ditunjukkan dalam kinerja guru. Dengan demikian, sosok guru secara utuh
menunjukkan kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik
secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu
(diciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah
(pedagogical content); (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan; dan (d)
pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan.
Kompetensi berupa keahlian, wawasan, pengetahuan dan
keterampilan sangat berkaitan dengan ruang dan waktu. Setiap waktu
(jaman) memiliki perbedaan kebutuhan, karakter, dan perkembangan
iptek tertentu. Kebutuhan masyarakat lima tahun kebelakang dengan
tahun sekarang akan memiliki perbedaan. Mewujudkan guru sebagai
profesi memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi tidak menutup
kemungkinan dapat lebih cepat dari rencara. Hal ini dimungkinkan atas
motivasi guru tersebut. Guru yang memiliki instrinsic motivation akan
memacu diri dalam peningkatan kualitas diri menuju keberhasilan.
Setiap kurun waktu memiliki perbedaan yang mengisyaratkan
seorang guru memaculajukan kemampuan dan kemauan dalam
kesanggupan mengembangkan kompetensinya, menuju tingkat guru
profesional. Guru dapat melakukan upaya pengembangan profesi secara
mandiri melalui kegiatan pengembangan profesi. Dukungan KKG/MGMP
sangat berarti dalam upaya peningkatan profesionalisme guru.
Kegiatan pengembangan profesi guru merupakan kegiatan
pengamalan atau penerapan keterampilan guru untuk peningkatan mutu
belajar mengajar, atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia
pendidikan secara umum (Supardi:2007). Bertolak dari pendapat tersebut,
pengembangan profesi guru dapat dilakukan melalui sertifikasi. Pada
dasarnya sertifikasi merupakan usaha meningkatkan profesionalisme guru
atau meningkatkan kompetensi seorang guru sebagai pendidik
professional.
Seiring dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
No.18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, setiap
guru tertantang untuk meningkatkan profesionalisme guru. Dengan
demikian, setiap guru sangat perlu untuk meningkatkan kompetensinya
sebagai seorang guru, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
maupun profesional. Dengan upaya untuk meningkatkan kompetensi ini

Profil Kebutuhan Guru 65


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
guru diharap dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran dengan baik serta mampu mengembangkan profesinya.
Beberapa upaya telah ditempuh dalam rangka meningkatkan
profesionalisme guru. Upaya yang dipandang memberikan dampak yang
luas adalah melalui pendidikan dan latihan, pengembangan profesi seperti
kegiatan pendidik dalam mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
keterampilan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Wadah
bagi guru-guru dari sekolah yang bedekatan dan mempunyai kesamaan
bidang garapan untuk melaksanakan kegiatan profesi dalam bentuk
pendidikan dan latihan tersebut adalah Gugus Sekolah. Gugus Sekolah
sebagai wadah kegiatan, memberikan keleluasaan kepada KKG/MGMP
untuk meningkatkan kinerja guru. Aktivitas KKG/MGMP perlu
ditumbuhkembangkan secara berkelanjutan sehingga KKG/MGMP mampu
berperan dalam peningkatan profesionalime guru. Pada prinsipnya gugus
sekolah merupakan wadah sekelompok guru dalam beraktivitas berdasar
bidang garapan tertentu. Gugus sekolah untuk Sekolah Dasar (SD)
terdapat Kelompok Kerja Guru (KKG), sedangkan di SMP dan SMA
terdapat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Misalnya guru-guru SD
membentuk KKG Guru Kelas. Dengan demikian terdapat KKG Kelas I, KKG
Kelas II, KKG Kelas III dengan meningkatkan kemampuan pembelajaran
Tematik. Guru Kelas IV, V, dan VI dapat melakanakan KKG guru kelas atau
KKG Mata Pelajaran sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi.
KKG Guru Mata Pelajaran untuk SD adalah KKG Guru Agama dan KKG Guru
Olah Raga.
Di tingkat kabupaten/kota guru SMP dan SMA sesuai mata pelajaran
garapannya, Misalnya Guru Matematika membentuk MGMP Matematika.
Baik kKG maupun MGMP dipimpin oleh seorang Ketua dibantu oleh eksi-
seksi dalam kepengurusannya. Guru-guru sebagai target pembinaan
profesional pada KKG, dan dijabarkan dalam pembinaan profesional
secara berkelanjutan dan terprogram, baik oleh Kepala Sekolah maupun
Pengawas yang bersangkutan di sekolah masing-masing.
Di dalam kegiatan tersebut tampak bahwa KKG maupun MGMP
mempunyai peranan penting dalam pengembangan program pendidikan di
sekolah. Melalui forum ini para guru membangun sinergi melalui dialog
dan diskusi dan tukar pendapat mengenai masalah pembelajaran yang
dihadapi di sekolah masing-masing. Dampak positif dapat langsung
terwujud dalam memberdayakan KKG/MGMP melalui wadah profesional
guru dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan
secara berkelanjutan.
Kegiatan profesional guru yang dapat dibicarakan dalam forum ini
makin mengerucut ke arah profesionalisme guru, misalnya Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemerintah menggulirkan
sebuah kerangka berpikir logis berupa kepercayaan yang besar terhadap
satuan pendidikan agar mampu mengembangkan model pengelolaan
kurikulum dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Setelah melalui uji coba, mulai 2006 semua sekolah sudah mulai
menyusun dan menerapkan KTSP. Berdasar PP No. 19 Tahun 2005 tentang
SNP pasal 17 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat, dan karakteristik peserta didik. Sekolah dan komite sekolah

BERMUTU 66


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh BNSP.
Dalam kondisi awal, penyusunan kurikulum dengan model
pengelolaan kurikulum dalam bentuk KTSP mengalami beberapa kendala
teknis. Melalui Forum KKG/MGMP para guru saling mengisi, bahu-
membahu, mencoba untuk berkarya dengan pendampingan baik oleh
Kepala ekolah maupun Pengawas yang bersangkutan memberanikan diri
menuangkan gagasan menyusun KTSP. Bahan acuan telah mereka
dapatkan sehingga dengan berpikir cerdas an bekerja keras para guru
dapat mengatasi hambatan teknis.
Kerangka dasar KTSP setiap sekolah sama yaitu adanya kesamaan
standar isi minimal yang dikeluarkan BSNP. Setiap sekolah boleh
mengembangkan KTSP sesuai dengan kelebihan masing-masing.
Keragaman pemahaman dan pengembangan gagasan serta kreativitas
berpikir empiris, logis, dan rasional sangat memungkinkan terdapat
perbedaan yang di setiap satuan pendidkan.
Dari hasil diskusi itulah, para anggota KKG/MGMP mampu mengambil
pengalaman untuk menyusun KTSP di sekolah masing-masing. Selanjutnya,
dibicarakan masalah-masalah lain seperti Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran, media pembelajaran,
metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dengan demikian,
pembentukan profesionalisme guru dapat secara berangsur-angsur
terlaksana, sehinga KKG/MGMP memberikan dampak lansung kepada guru
untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.
Selain sebagai tempat meningkatkan mutu proses belajar mengajar,
KKG/MGMP juga sebagai tempat kegiatan pengembangan profesi. Banyak
kegiatan yang bisa dilakukan para guru misalnya menyusun karya ilmiah
seperti karya tulis ilmiah bentuk penelitian, pembuatan buku, Bahan
Belajar Mandiri (BBM) atau bahan ajar serta karya tulis ilmiah populer.
Selain itu, kegiatan menerjemahkan/menyadur buku atau bahan lain serta
melaksanakan orasi ilmiah sesuai dengan bidang pelajaran atau bidang
Pendidikan dan Latihan (Diklat). Melalui pendidikan dapat bertambah
ilmu, melalui latihan dapat meingktaklan kinerja. Sehingga pendidikan
dan latihan dapat memberikan ilmu yang diamalkan (amaliah) dan amal
yang yang menggunakan ilmu (ilmiah).
Dengan kegiatan ini, selain meningkatkan mutu pendidikan, sekaligus
guru juga mengembangkan dirinya. Semangat guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas dapat menurun akibat hambatan yang dialami pengurus
KKG/MGMP untuk menjalankan roda organisasi. Hambatan itu antara lain
luas wilayah dan besarnya jumlah anggota, terutama di wilayah
kabupaten. Setiap kabupaten mempunyai wilayah geografis yang cukup
luas. Hal ini tentu merupakan kendala bagi pengurus untuk mendatangkan
guru agar berkumpul di satu tempat secara periodik. Hambatan ini dapat
diminimalisir dengan pengelolaan KKG/MGMP yang desentralistik dengan
rentang kendali yang rasional.



Profil Kebutuhan Guru 67


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
Kita berharap agar semua pihak-pihak khususnya para stakeholders
berpartisipasi aktif dalam mengalakkan dan menggalang keberhasilan
KKG/MGMP. Forum KKG/MGMP sangat memerlukan bimbingan para ahli
pada bidangnya disamping bantuan dana yang sangat menunjang
keberhasilan program.

3. Contoh Laporan Hasil Pendampingan
Berikut ini salah satu contoh Laporan Hasil Pendampingan.

LAPORAN HASIL PENDAMPINGAN
SD / SMP
Hari/Tanggal : .

JADWAL PENDAMPINGAN
SD/ SMP
N
O
WAKTU KELAS/MAT PEL KET
I II III IV V VI
1 07.30-08.50 - - - BI

MAT

MAT


2 08.50-10.10 MAT

- MAT

MAT

BI
-
IPA
-

3 10.10-10.40 ISTIRAHAT
4 10.40-12.00 - - IPA

IPS

- BI


5 12.00-13.00 ISTIRAHAT
6 13.00-15.00 REFLEKSI
7 14.00-17.00 DISKUSI/KONSULTASI DENGAN GURU









BERMUTU 68


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
KEGIATAN : I ( 07.30-08.50 )
Kelas : .......
Mat Pel : Matematika
Guru : ......................

I. PROFIL KELAS
Penataan bangku dan meja sudah berkelompok, sehingga
memudahkan interaksi giuru dengan peserta didik dan peserta didik
dengan peserta didik.
Anggota masing-masing kelompok 6 anak, campuran antara anak laki
dan perempuan sudah tepat, karena memperhatikan gender.
Pustaka kelas juga sudah ada. koleksi buku referensi perlu diperkaya
Tempat display sudah ada, tapi belum dimanfaatkan (kosong), ada
hasil karya peserta didik yang tergantung kesannya sudah lama
berdebu dan bertumpuk.
Suasana kelas bersih dan nyaman bagi peserta didik untuk belajar
Guru mengajar tanpa perencanaan

II. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Guru mengingatkan kembali sifat assosiatif penjumlahan bilangan
cacah
Guru menuliskan 10 soal di papan tulis, peserta didik secara individu
mengerjakan/menyelesaikan di bukunya masing-masing.
Guru berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk
memberikan layanan kalompok/individu.
Wakil dari masing-masing kelompok menuliskan jawaban ke papan
tulis yang lain mencocokkan.
Peserta didik membaca kalimat matematika yang ditulis dipapan tulis
secara bersama-sama di bawah panduan guru.
Kegiatan yang sama dilakukan sampai 10 soal selesai
Kegiatan berikutnya peserta didik menulis sosl cerita sendiri sesuai
dengan10 soal yang ada dipapan tulis
Dalam kelompok peserta didik saling menjelaskan soal cerita yang
mereka buat sehingga terjadi saling memperbaiki hasil dan kalimat
soal cerita yang mereka buat
Guru memberikan penguatan dan merayakan keberhasilan kerja
mereka.




Profil Kebutuhan Guru 69


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
III. PERMASALAHAN :
Posisi duduk miring menyulitkan anak untuk menyalin soal dari papan
tulis.
Pajangan yang ada berdebu, tata letak kurang memperhatikan segi
estetika
Hasil karya peserta didik ditumpuk sehingga kurang sedap dipandang.
Guru belum memiliki perencanaan, baik program semester maupun
rencana pembelajaran

IV.REKOMENDASI
Tugas yang diberikan sebaiknya memperhatikan kesehatan, menyalin
dipapan tulis dengan duduk dalam posisi miring sangat menyulitkan
terutama penglihatan dan posisi tubuh, guru bisa menuliskan
dilembar kerja pada setiap kelompok, ketua kelompok
mendelegasikan tugas tersebut keseluruh anggotanya.
Pajangan yang terlalu lama sebaiknya diturunkan diganti dengan hasil
kerja anak yang terbaru, jangan ditumpuk, perhatikan kebergunaan
bagi peserta didik lain dan tata dengan memperhatikan keindahan
dan keterbacaan
Program Semester, Silabus sangat penting sebagai dasar untuk
menyusun Rencana Pembelajaran, guru perlu bimbingan dari Kepala
Sekolah/Pengawas Sekolah.
Kepala Sekolah setiap hari perlu mengetahui dan memberikan
motivasi serta umpan balik terhadap hasil kerja guru
Sepanjang jam pelajaran guru sangat perlu mendampingi anak dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya secara tepat waktu dan secara
bertahap, sehingga mampu memperbaiki dan meningkatkan hasil
belajar masing-masing peserta didik sejak dini.
Hasil belajar harus menekankan pada perolehan individu yang
mengembangkan kemampuan kognitif, psikomotorik dan aspek afektif
Tulisan, susunan kalimat serta penggunaan tanda baca perlu
perbaikan dan kontrol secara terus menerus tidak hanya di mata
pelajaran Bahasa Indonesia

Guru


.............................................
Pendamping


...............................................




BERMUTU 70


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
KEGIATAN : II ( 08.50-10.10 )
Kelas : I ( SATU)
Mat Pel : Matematika
Guru :

I. PROFIL KELAS
Meja dan kursi ditata secara berkelompok
Setiap kelompok beranggotakan 6 peserta didik, campuran laki dan
perempuan
Tempat karya sudah ada tapi masih belum di-manfaatkan (kosong)

II. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Guru bersama peserta didik menyanyikan lagu dua mata saya
Peserta didik mwnjawab pertanyaan guru tentang anggota tubuh
sambil meragakan anggota tubuh yang ditanyakan guru (contoh
pertanyaan guru mana mata kalian? ada berapa mata kalian?, mana
hidung, mana mulut, mana telinga, mana kaki, mana tangan, apa
gunanya)
Guru mengangkat tangan dan menunjukkkan jari-jari tangannya,
serta mengajukan pertanyaan kepada peserta didik ini apa ?, ada
berapa? coba hitung bersama-sama, satu, dua, tiga, empat, lima,
sambil guru meragakan dengan jari-jari tangannya.
Guru membagikan kartu gambar serta manik-manik kepada setiap
kelompok, peserta didik ditugaskan untuk menghitung secara urut 1-5
sesuai banyaknya benda, tetapi kegiatan sedikit kacau karena tugas
kurang jelas, guru terpaksa mendatangi setiap kelompok dan
meminta mereka menghiting secara bersama-sama.
Guru menempelkan gambar dipapan tulis, tapi gagal karena alat tidak
berfungsi.
Guru memperlihatkan lambang bilangan 1-5.
Guru memberi contoh cara menulis lambang bilangan 4 dipapan tulis.
Peserta didik menuliskan lambang bilangan 4 dibuku mereka masing-
masing.
Guru memberikan bimbingan individu kesetiap kelompok,
memperbaiki dan memberi contoh dibuku mereka.
Guru memberikan umpan balik dibuku masing-masing peserta didik
serta memberikan tugas ulang bagi peserta didik yang masih belum
memenuhi kriteria yang diinginkan.




Profil Kebutuhan Guru 71


Profil Kebutuhan Guru Topik-2
III.PERMASALAHAN :
Kelas belum memiliki display yang menarik dan yang dapat
merangsang anak untuk berpikir kritis.
Alat peraga sederhana yang dapat digunakan langsung oleh peserta
didik baik secara individu maupun kelompok belum dimanfaatkan
secara maksimal, misalnya berupa gambar, kartu bilangan, lidi,
sedotan, biji-bijian atau kerikil.
Guru belum membuat program semester maupun program Rencana
Pembelajaran.
Kemampuan peserta didik berbeda dengan kecepatan belajar yang
berbeda.
Cara peserta didik memegang pensil, sikap duduk ketika menulis, dan
tulisan mereka sangat bervariasi

IV. REKOMENDASI
Ruang kelas perlu dilengkapi dengan gambar-gambar yang diberi label
ditempel pada tembok diletakkan secara teratur, yang dapat dibaca
peserta didik baik secara langsung maupun secara tidak langsung
(misal, gambar berbagai hewan, buah-buahan, bunga, alat-alat dapur
(gambar yang dikenal anak sehari-hari)
Pojok kelas atau didepan perlu disiapkan berbagai alat peraga
sederhana yang dapat digunakan peserta didik setiap saat baik secara
individu maupun secara kelompok (misal dekak-dekak, biji-bijian,
lidi/tusuk sate, kerikil, kelereng, kartu bilangan, kartu gambar hewan,
tumbuhan, buah-buahan, bunga-bungaan, kartu huruf, kartu suku
kata, kartu kata, semua ditata dalam kotak secara teratur. Mudah
digunakan, terjangkau dan mudah bagi anak untuk
mengembalikannya.
Sebelum mengajar guru perlu menyiapkan program semester, silabus
sebagai acuan untuk menyusun Rencana Pembelajaran setiap hari,
bantuan profesional dapat diberikan oleh Kepala Sekolah atau
Pengawas.
Pengelolaan peserta didik dan waktu sangat penting agar tugas-tugas
yang dikerjakan peserta didik dapat diselesaikan tepat waktu dengan
penuh rasa tanggung jawab. Sikap dan nilai-nilai moral selalu
ditumbuh kembangkan dalam diri peserta didik baik didalam maupun
setelah proses belajar mengajar.
Peserta didik kelas satu perlu perhatian khusus untuk meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan belajarnya. Sikap duduk, cara
memegang pensil, jarak mata dengan buku serta tulisan dan
kebenaran menuliskan angka setiap anak perlu mendapat layanan.
Paguyuban kelas dapat dimanfaatkan untuk membantu guru kelas
menata ruang, membuat alat peraga sederhana.



BERMUTU 72


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
Paguyuban orang tua murid kelas satu dapat dilatih cara
menggunakan alat peraga sederhana yang digunakan guru disekolah,
sehingga orang tua peserta didik mudah membantu anak-anak mereka
belajar di rumah.
Perlu ada pustaka kelas yang berisi buku-buku cerita anak-anak
(sesuaikan tingkat kelas dan kebutuhan).

Pada akhir sesi Fasilitator menegaskan bahwa kegiatan
pendampingan adalah upaya Pengawas dan kepala sekolah dalam
rangka membantu memperbaiki proses pembelajaran. Pengawas dan
Kepala sekolah melaksanakan rencana pendampingan di sekolah
atau Gugus Binaan masing-masing untuk merealisasikan Rencana
Tindak Lanjut (RTL) yang telah disusun pada saat pelatihan dan
telah disempurnakan bersama warga sekolah/warga gugus.

4. Lembar Kerja Peserta
Lembar Kerja 1 :
Tuliskan pengalaman saudara sebagai Kepala
Sekolah/Pengawas tentang:
a. hambatan dan kelebihan dalam menangani atau melaksanakan
pembinaan terhadap guru
b. model atau teknik pembinaan guru yang pernah dilaksanakan
dalam mengatasi hambatan pembinaan guru.


Analisislah kelebihan, hambatan dan cara mengatasi
dalam pembinaan guru berkelanjutan

Profil Kebutuhan Guru 73


Profil Kebutuhan Guru Topik-2







Topik 2 :
Pendataan Profil Guru
dan Analisis












BERMUTU 74


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2







Unit 4:
Membuat Daftar Kualifikasi, Kompetensi
dan Permasalahan Guru









Profil Kebutuhan Guru 75


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
A. Pengantar
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, seorang guru dipersyaratkan memiliki kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial dan kompetensi profesional. Selain itu guru
dipersyaratkan memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 atau D4.
Untuk Kompetensi pedagogik guru harus pandai mengelola
pembelajaran peserta didik melalui pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
Untuk Kompetensi kepribadian, guru dituntut memiliki kepribadian
yang mantap, stabilitas emosi, bersikap dewasa dan arif dalam bertindak,
berwibawa dan berakhlak mulia sehingga menjadi teladan bagi peserta
didik.
Untuk Kompetensi profesional, guru dituntut memiliki kemampuan
dalam penguasaan materi secara luas dan mendalam melalui tugas pokok
dan fungsinya sebagai pengajar, pendidik, pelatih dan peneliti. Sebagai
seorang profesional, tenaga dan fikiran guru dikerahkan sepenuhnya untuk
meningkatkan mutu pembelajaran dan kualitas pendidikan yang bermutu.
Karya-karya guru tidak hanya sekedar ketika selesai mengajar maka
selesai tugas. Guru dituntut mengembangkan karya-karya
profesionalismenya melalui tulisan, artikel, laporan penelitian yang
bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pembelajaran. Selain itu, guru
selalu berinovasi untuk menciptakan model-model pembelejaran serta
media pembelajaran yang bermakna dan memberi kontribusi positif bagi
peningkatan mutu pembelajaran dan layanan pendidikan.
Untuk Kompetensi sosial, guru harus pandai untuk berkomunikasi
baik dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya serta dengan
orang tua/masyarakat sekitar. Kompetensi ini berkaitan dengan tuntutan
good human relationship.
Kepala Sekolah dan pengawas dapat melaksanakan salah satu peran
dan fungsinya sesuai Peraturan Mendiknas Nomor 12 Tahun 2007 dan
Peraturan Mendiknas Nomor 13 Tahun 2007 untuk memfasilitasi guru
dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru. Langkah pertama
dalam proses fasilitasi itu adalah mendapat gambaran yang akurat
tentang ciri khas tenaga guru di sekolah masing masing dengan membuat
daftar sesuai dengan kwalifikasi, tingkat pencapaian kompetensi dan
pemasalahan yang masih dihadapi. Daftar ini akan menjadi sumber utama
untuk proses perencanaan salah satu program profesional di tingkat
KKG/MGMP untuk mengatasi masalah tersebut.




BERMUTU 76


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
B. Tujuan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini bertujuan membimbing dan
memotivasi kepala sekolah dan pengawas tentang kegiatan pendataan
profil guru dan analisis. Pada unit ini kepala sekolah dan pengawas
memanfaatkan hasil observasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang
telah disusun dalam Topik I Unit 3.
Setelah menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan unit 4,
Kepala sekolah dan pengawas, diharapkan mampu:
1. melakukan pemetaan dan identifikasi terhadap kualifikasi dan
kompetensi guru di sekolah/gugus sekolah masing-masing.
2. memfasilitasi guru untuk meningkatkan kualifikasi dan kualitas
profesionalismenya dengan mengoptimalkan KKG/MGMP.

C. Bahan, Alat dan Nara Sumber Belajar
Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 4,
Kepala sekolah dan pengawas, menggunakan bahan, alat dan sumber
belajar sebagai berikut.
1. Lampiran I: Format Kualifikasi dan Kompetensi Guru
2. Lampiran 2: Format Permasalahan dan Kebutuhan guru
3. Lampiran 3: Format Pendataan Guru dalam KKG/MGMP
4. Lampiran 4: Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan Peserta

D. Sumber Belajar
1. Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru
2. Dokumen profil Guru di sekolah
3. Rencana pengembangan karir guru
4. Kajian Pustaka tentang Kualifikasi Guru
5. Informasi Nara Sumber
6. Studi Lapangan: Profil Kualifikasi Guru di Sekolah







Profil Kebutuhan Guru 77


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
E. Langkah Kegiatan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan unit 4, dilaksanakan melalui
alur kegiatan sebagai berikut.















Dalam Bahan Belajar Mandiri (BBM) Unit 4 ini, semua data hasil
observasi pembelajaran dari Topik I Unit 1 dan penilaian kinerja pada Unit
2 akan dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan Unit 4. Data-
data tersebut adalah data tentang hasil penilaian kinerja guru (Unit 2)
dan data hasil observasi pembelajaran dan pendampingan (Unit 3).
Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan 4,
Kepala sekolah dan pengawas, diharapkan melakukan langkah-langkah
kegiatan sebagai berikut.
1. Penjelasan Tujuan sesi (10 menit)
Fasilitator menjelaskan tujuan sesi yaitu agar kepala sekolah
dan pengawas mampu melakukan pendataan profil guru dan
analisis dengan memanfaatkan hasil observasi dan Rencana Tindak
Lanjut (RTL) yang telah disusun dalam Topik I Unit 3.

2. Mengidentifikasi kualifikasi dan kompetensi guru
(20 menit)
Pada sesi ini saudara peserta masing-masing diminta untuk
mengidentifikasi kualifikasi dan kompetensi guru berdasarkan
data dan dokumen profil yang ada di sekolah atau lingkungan
gugus, (termasuk hasil pengamatan dan penilaian kinerja guru).
Menentukan
skala perioritas
kebutuhan guru
yang dituangkan
dalam RTL

Penjelasan
tujuan sesi

Mengidentifikasi
kualifikasi dan
kompetensi guru
berdasarkan data /
dokumen profil yang
ada
Diskusi kelompok
mengidentifikasi
permasalahan
serta solusinya
3
Laporan hasil kerja
kelompok
Untuk ditindaklajuti dalam
rencana kerja di
KKG/MGMP.
10
1
20
2
20
30
5
20
4

BERMUTU 78


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
Hasilnya dimasukkan dalam Lampiran I Kompetensi dan
Kwalifikasi Guru.
Selanjutnya saudara mendiskusikan temuannya dan
implikasinya dalam kelompok kecil. Kesimpulan kelompok
masing masing ddidiskusikan secara pleno; dan implikasinya
untuk semua sekolah dalam gugus/rayon dan untuk program
KKG juga di tarik. Lampiran 3: Pendataan dan Inventarisasi
guru dalam KKG/MGMP, diisikan secara pleno.
3. Diskusi permasalahan yang dihadapi guru dalam
KKG/MGMP (20 menit)
Berdasarkan hasil analisis pada langkah 2 di atas, saudara
secara berkelompok diminta untuk menganalisis kebutuhan
guru, dan mencari aspek mana dari guru yang perlu
ditingkatkan, menganalisis permasalahan, dan mengurutkan
berdasarkan skala prioritas, hasilnya ditulis pada Lampiran 2:
Permasalahan dan Kebutuhan guru dalam KKG/MGMP.
Selanjutnya saudara diminta untuk mendiskusikan tentang
solusi atas permasalahan dan kebutuhan guru di lingkungan
sekolah atau gugus sekolah.
Hasil diskusi tentang alternatif solusi, dicatat sebagai bahan
untuk mempelajari Bahan Belajar Mandiri (BBM) 2:
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP.

4. Menentukan skala prioritas Kebutuhan yang
dituangkan dalam RTL (20 menit)
1. Berdasarkan identifikasi hasil diskusi, saudara diminta untuk
masing-masing kelompok menentukan skala priotitas
kebutuhan.
5. Laporan hasil kerja kelompok (15 menit)
Masingmasing kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya
untuk ditindaklanjuti dalam rencana kerja dan kegiatan di
KKG/MGMP.
RTL: Format yang diisikan per sekolah dimasukkan di dalam
portofolio masing masing sekolah sebagai bagian dari data
base tenaga sekolah masing masing.







Profil Kebutuhan Guru 79


Profil Kebutuhan Guru Modul-1




LAMPIRAN


BAHAN BELAJAR MANDIRI (BBM) MANAJEMEN
PAKET 1

UNIT 4
Kualifikasi, Kompetensi dan Permasalahan Guru



Lampiran I: Format Kualifikasi dan Kompetensi Guru
Lampiran 2: Format Permasalahan dan Kebutuhan guru
Lampiran 3: Format Pendataan Guru dalam KKG/MGMP
Lampiran 4: Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan Peserta


BERMUTU 80


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
Lampiran I Format Kualifikasi dan Kompetensi Guru
Identifikasi Kualifikasi dan Kompetensi Guru
Satuan Pend. :
Gugus :
Kecamatan :
Kab./Kota :

NO


Nama
guru

Guru
kelas/
mata
pelajaran
Kualifikasi
Akademik
Hasil analisis Kompetensi
Keaktifan
di KKG
Pedagogik
skor
Kepribadian
skor
Sosial
skor
Profesional
Skor













Petunjuk pengisian format
1. kolom 1, diisi dengan nomor urut sesuai jumlah guru yang ada
disetiap lembaga
2. kolom 2, diisi nama-nama guru yang ada pada DUK
3. Kolom 3, diisi tugas mengajar (guru kelas/guru mata pelajaran)
4. kolom 4, diisi kualifikasi akademik masing-masing guru
5. kolom hasil analisis kompetensi,pengisiannya, lihat dokumen profil
guru pada unit 2 hal 33 tugas mandiri yang dilakukan Kepala Sekolah
dan Pengawas
6. kolom keaktifan guru di KKG/MGMP, lihat dokumen profil guru pada
unit 2, tugas mandiri




Profil Kebutuhan Guru 81


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
Lampiran 2: Format Permasalahan dan Kebutuhan guru
Analisis permasalahan dan kebutuhan guru dalam KKG/MGMP
Saudara diminta untuk mengisikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi guru misalnya:
a. Masalah kualifikasi pendidikan yang belum memenuhi S1/A4
b. Masalah missmatch
c. Masalah kesulitan menyusun bahan ajar
d. Masalah kesulitan menyusun perangkat pembelajaran
e. Masalah kesulitan menerapkan PTK, PTS, Lesson Study, CTL.
f. Masalah kemampuan guru menyampaikan pertanyaan, atau
berdasarkan format berikut ini.
No Materi
Kebutuhan Guru .
1 2 3 4 5 6 dst
1 Pemahaman Kurikulum
Pemetaan kompetensi dasar
Penyusunan prota
Penyusunan Promes
2 Penyusunan Silabus
Komponen silabus
Pemilihan Standar kompetensi
Pemilihan kompetensi dasar
Pengembangan indikator
Pengembangan materi pokok
Pengembangan pengalaman belajar
Menentukan jenis penilaian dan
penulisan instrumen sesuai
pengembangan indikator

Penentuan media dan sumber
belajar

Penentuan waktu
3 Penyusunan RPP
Pemilihan kompetensi dasar dari
silabus

Pengembangan indikator
Pengembangan materi pokok

BERMUTU 82


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
No Materi
Kebutuhan Guru .
1 2 3 4 5 6 dst
Penentuan media dan sumber
belajar

Pengembangan langkah
pembelajaran

Pengembangan penilaian berbasis
kelas

4 Strategi Pembelajaran
Penguasaan tujuh ketrampilan
dasar mengajar

Strategi pembelajaran CTL
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pengajaran memecahan
masalah

5 Lingkungan Belajar
Penciptaan lingkungan yang
kondusif untuk belajar

Pengelolaan kelas
6 Sumber Belajar, Media, LKS, Pajangan
Media pembelajaran (Alat peraga,
model, dll)

LKS
Pajangan kelas
Sumber belajar
7 Penilaian berbasis kelas
Penilaian tulis
Penilaian unjuk kerja
Penilaian produk
Penilaian proyek
Penilaian sikap
Penilaian portofolio
8 Pengembangan Materi Pokok
9 Pengembangan profesionalisme guru
Peningkatan kualias/program
sertifikasi


Profil Kebutuhan Guru 83


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
No Materi
Kebutuhan Guru .
1 2 3 4 5 6 dst
10. PTK

Catatan :
- Kolom guru 1, 2 dst. diisi sesuai nama guru berdasarkan DUK.
-Jenis kebutuhan guru ditunjukkan dengan memberikan tanda.

Lampiran 3: PENDATAAN DAN INVENTARISASI GURU

FORMAT PENDATAAN DAN INVENTARISASI GURU dalam KKG/MGMP
(berdasarkan kelayakan Kualifikasi Pendidikan guru)
No Mata pelajaran
Jumlah guru berdasarkan
kualifikasi Pendidikan
Keterangan
S2 S1 < S1
1 Pendidikan Agama Sesuai/Tidak
2 Pend. Kewarganegaraan dst.
3 Bahasa indonesia
4 Bahasa Inggris
5 Matematika
6 IPA
7 IPS
8 Pendidikan Jasmani, OR, Kes.
9 Seni Budaya
11 TIK
12 Muatan Lokal :
a. Bahasa Inggris
b.
c.
Jumlah

Petujunjuk Pengisian dan Catatan:
- Saudara diminta untuk mengisikan jumlah guru yang mengajar
sesuai dengan kelayakan/memenuhi kualifikasi pendidikan, dan guru
yang mengajar pada mata pelajaran yang diampu tetapi tidak sesuai
dengan kalayakan pada kolom tersedia.

BERMUTU 84


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
- Selanjutnya saudara mengdihitung % kualifikasi guru masing-masing
jenjang.


4. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator Dan Peserta
1. Masalah Kompetensi Guru
Kompetensi adalah pengetahuan, sikap, ketrampilan dan nilai-
nilai yang direfleksikan dalam kemampuan berpikir dan bertindak.
Kompetensi guru perlu dibentuk dan dibimbing agar berkelayakan
dan bekemampuan serta memiliki keterampilan ilmiah dalam mendidik.
Guru sangat berpeluang untuk menjadi seorang pendidik profesional.
Seorang profesional dituntut mampu memenuhi kompetensi yang
disyaratkan. Profesi guru dalam hal guru sebagai seorang professional
dipersyaratkan memiliki empat kompetensi yakni: Kompetansi
Pedagogis, Kompetansi Sosial, Kompetansi Kepribadi-an,dan
Kompetansi Profesional (substansi Materi).
Keempat kompetensi tersebut bersifat holistik dan integratif yang
ditunjukkan dalam kinerja guru. Dengan demikian, sosok guru secara
utuh menunjukkan kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta
didik secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu
(diciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah
(pedagogical content); (c) penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan;
dan (d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara
berkelanjutan.
Kompetensi berupa keahlian, wawasan, pengetahuan dan
keterampilan sangat berkaitan dengan ruang dan waktu. Setiap waktu
(jaman) memiliki perbedaan kebutuhan, karakter, dan perkembangan
iptek tertentu. Kebutuhan masyarakat lima tahun kebelakang dengan
tahun sekarang akan memiliki perbedaan. Mewujudkan guru sebagai
profesi memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi tidak menutup
kemungkinan dapat lebih cepat dari rencara. Hal ini dimungkinkan bisa
berjalan lebih cepat atas motivasi guru tersebut. Guru yang memiliki
instrinsic motivation akan memacu diri dalam peningkatan kualitas
diri menuju keberhasilan.
Setiap kurun waktu memiliki perbedaan yang mengisyaratkan
seorang guru memajukan kemampuan dan kemauan dalam
kesanggupan mengembangkan kompetensinya, menuju tingkat guru
profesional. Guru dapat melakukan upaya pengembangan profesi
secara mandiri melalui kegiatan pengembangan profesi. Dukungan
KKG/MGMP sangat berarti dalam upaya peningkatan profesionalisme
guru.
Kegiatan pengembangan profesi guru merupakan kegiatan
pengamalan atau penerapan keterampilan guru untuk peningkatan
mutu belajar mengajar, atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

Profil Kebutuhan Guru 85


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
bagi dunia pendidikan secara umum (Supardi:2007). Bertolak dari
pendapat tersebut, pengembangan profesi guru dapat dilakukan
melalui sertifikasi. Pada dasarnya sertifikasi merupakan usaha
meningkatkan profesionalisme guru atau meningkatkan kompetensi
seorang guru sebagai pendidik professional.
Seiring dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
RI No.18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan,
setiap guru tertantang untuk meningkatkan profesionalisme guru.
Dengan demikian, setiap guru sangat perlu untuk meningkatkan
kompetensinya sebagai seorang guru. Dengan upaya untuk
meningkatkan kompetensi ini guru diharap dapat merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan baik serta
mampu mengembangkan profesinya.
Sebagaimana Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, bahwa guru Profesional wajib memiliki kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dengan kompetensi
pedagogik guru harus pandai mengelola pembelajaran peserta didik
melalui pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
TABEL 2
STANDAR KOMPETENSI PEDAGOGIK
No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
Kompetensi Pedagodik
1. Menguasai karakteristik
peserta didik dari aspek
fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural,
emosional, dan
intelektual.
1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang
berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-
emosional, moral, spiritual, dan latar belakang
sosialbudaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata
pelajaran yang diampu.
1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai teori belajar
dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang
mendidik.
3.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip
prinsip pembelajaran yang mendidik terkait
dengan mata pelajaran yang diampu.
3.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam mata pelajaran yang
diampu.

BERMUTU 86


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
3. Mengembangkan
kurikulum yang terkait
dengan mata pelajaran
yang diampu.
3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum.
3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.
3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diampu.
3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang
terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai
dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik
peserta didik.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen
penilaian.
4. Menyelenggarakan
pembelajaran yang
mendidik.
4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan
pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen rancangan
pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap,
baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium,
maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di
kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan
memperhatikan standar keamanan yang
dipersyaratkan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran dan sumber
belajar yang relevan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran yang diampu untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
4.6 Mengambil keputusan transaksional dalam
pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi
yang berkembang.
5. Memanfaatkan
teknologi informasi dan
komunikasi untuk
kepentingan
pembelajaran.
1.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran yang diampu.
6. Memfasilitasi
pengembangan potensi
peserta didik untuk
mengaktualisasikan
berbagai potensi yang
dimiliki.
6.1. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi
secara optimal.
6.2. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik,
termasuk kreativitasnya.
7. Berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan
santun dengan peserta
didik.
7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang
efektif, empatik, dan santun, secara lisan,
tulisan, dan/atau bentuk lain.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik dengan bahasa yang

Profil Kebutuhan Guru 87


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang
mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a)
penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk
ambil bagian dalam permainan melalui bujukan
dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik
untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik
terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru
terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
8. Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi
proses dan hasil
belajar.
8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar
yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang
diampu.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan
mengunakan berbagai instrumen.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil
belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi
untuk kepentingan
pembelajaran.
9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan
evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan
evaluasi untuk merancang program remedial dan
pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi
kepada pemangku kepentingan.
9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan
evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
10. Melakukan tindakan
reflektif untuk
peningkatan kualitas
pembelajaran.
10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan
pengembangan pembelajaran dalam mata
pelajaran yang diampu.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata
pelajaran yang diampu.

Berkaitan dengan kompetensi kepribadian ini, seorang guru dituntut
memiliki kepribadian yang mantap, stabilitas emosi, bersikap dewasa dan
arif dalam bertindak, berwibawa dan berakhlak mulia sehingga menjadi
teladan bagi peserta didik.


BERMUTU 88


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
TABEL 3
STANDAR KOMPETENSI KEPRIBADIAN
No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
Kompetensi Kepribadian
11. Bertindak sesuai dengan
norma agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia.
11.1 Menghargai peserta didik tanpa
membedakan keyakinan yang dianut, suku,
adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
11.2 Bersikap sesuai dengan norma agama yang
dianut, hukum dan sosial yang berlaku
dalam masyarakat, dan kebudayaan
nasional Indonesia yang beragam.
12. Menampilkan diri sebagai
pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik
dan masyarakat.
12.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
12.2 Berperilaku yang mencerminkan
ketakwaan dan akhlak mulia.
12.3 Berperilaku yang dapat diteladan oleh
peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
13. Menampilkan diri sebagai
pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan
berwibawa.
13.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mantap dan stabil.
13.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
dewasa, arif, dan berwibawa.
14. Menunjukkan etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.
14.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi.
14.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada
diri sendiri.
14.3 Bekerja mandiri secara profesional.
15. Menjunjung tinggi kode etik
profesi guru.
15.1 Memahami kode etik profesi guru.
15.2 Menerapkan kode etik profesi guru.
15.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik
profesi guru.

Berdasarkan kompetensi profesional guru dituntut memiliki
kemampuan dalam penguasaan materi secara luas dan mendalam melalui
tugas pokok dan fungsinya sebagai pengajar, pendidik, pelatih dan
peneliti. Sebagai seorang profesional, tenaga dan pikiran guru dikerahkan
sepenuhnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan kualitas
pendidikan yang bermutu. Karya-karya guru tidak hanya sekedar ketika
selesai mengajar maka selesai tugas. Guru dituntut mengembangkan
karya-karya profesionalismenya melalui tulisan, artikel, laporan
penelitian yang bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pembelajaran.
Selain itu, guru selalu berinovasi untuk menciptakan model-model
pembelajaran serta media pembelajaran yang bermakna dan memberi
kontribusi positif bagi peningkatan mutu pembelajaran dan layanan
pendidikan.



Profil Kebutuhan Guru 89


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
TABEL 4
STANDAR KOMPETENSI PROFESIONAL
No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
Kompetensi Sosial
16. Bersikap inklusif, bertindak
objektif, serta tidak
diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin,
agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi.
16.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap
peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan
pembelajaran.
16.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap
peserta didik, teman sejawat, orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah
karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan
status sosial-ekonomi.
17. Berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun
dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang
tua, dan masyarakat.
17.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan
komunitas ilmiah lainnya secara santun,
empatik dan efektif.
17.2 Berkomunikasi dengan orang tua peserta
didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program
pembelajaran dan kemajuan peserta
didik.
17.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi
kesulitan belajar peserta didik.
18. Beradaptasi di tempat
bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial
budaya.
18.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat
bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik
18.2 Melaksanakan berbagai program dalam
lingkungan kerja untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan di
daerah yang bersangkutan.
19. Berkomunikasi dengan
komunitas profesi sendiri
dan profesi lain secara lisan
dan tulisan atau bentuk lain.
19.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat,
profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah
lainnya melalui berbagai media dalam
rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran.
19.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi
pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan maupun
bentuk lain.






BERMUTU 90


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
TABEL 5
STANDAR KOMPETENSI PROFESIONAL
No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
Kompetensi Profesional
20. Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
Penjabaran butir kompetensi nomor 20 untuk
setiap guru mata pelajaran, dapat saudara
lihat dalam Peraturan Mendiknas RI Nomor 16
Tahun 2007.
21. Menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata
pelajaran yang diampu.
21.1 Memahami standar kompetensi mata
pelajaran yang diampu
21.2 Memahami kompetensi dasar mata
pelajaran yang diampu.
21.3 Memahami tujuan pembelajaran yang
diampu.
22. Mengembangkan materi
pembelajaran yang diampu
secara kreatif.
22.1 Memilih materi pembelajaran yang
diampu sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
22.2 Mengolah materi pelajaran yang diampu
secara kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
23. Mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja
sendiri secara terus menerus.
23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam
rangka peningkatan keprofesionalan.
23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas
untuk peningkatan keprofesionalan.
23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan
belajar dari berbagai sumber.
24. Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam berkomunikasi.
24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk pengembangan diri.

Untuk mampu menciptakan proses pembelajaran yang bermutu dan
bermakna bagi peserta didik, guru tidak saja dipersyaratkan memiliki
kompetensi dasar. Namun juga dipersyaratkan memiliki kualifikasi dasar.
Peraturan Mendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, antara lain mengatur standar
minimal kualifikasi guru yakni bahwa Guru pada satuan pendidikan
SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu,
dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Menjadi kewajiban pemerintah dan LPTK untuk menyediakan tenaga
pendidik yang memiliki kualifikasi pada bidangnya, agar pembelajaran di
sekolah berjalan secara efektif dan bermutu. Sebagaimana Peraturan

Profil Kebutuhan Guru 91


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
Mendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 bahwa Kualifikasi akademik yang
dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang
khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan
tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji
kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa
ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk
melaksanakannya.
Rujukan:
Untuk meningkatkan pemahaman saudara tentang kualifikasi
dan kompetensi guru, sebaiknya saudara membaca referensi berikut
ini:
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Undang-Undang
Guru dan Dosen.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Mendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.



Profil Kebutuhan Guru 93


Profil Kebutuhan Guru Modul-1






Unit 5:
Tingkat Aktivitas Guru
dalam KKG/MGMP














Profil Kebutuhan Guru 95


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
A. Pengantar
Salah satu upaya yang dapat dilakukan Kepala Sekolah/Pengawas
adalah meningkatkan profesionalisme guru secara berkelanjutan dengan
mengoptimalkan peran serta dan keikutsertaan guru dalam KKG/MGMP.
Kepala Sekolah/Pengawas diharapkan mampu memberdayakan
KKG/MGMP secara optimal untuk meningkatkan tingkat profesionalisme
guru, yang pada gilirannya mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar. Keikutsertaan guru dalam KKG/MGMP diharapkan tidak hanya
mampu meningkatkan kualitas profesionalisme guru secara akademik,
tetapi juga berpengaruh terhadap pengembangan karir guru, angka kredit
kenaikan pangkat dan pengakuan kredit SKS.

B. Tujuan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini bertujuan memotivasi kepala
sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru secara berkelanjutan
dengan mengoptimalkan peran serta dan keikutsertaan guru dalam
KKG/MGMP melalui penyusunan RTL.
Selanjutnya setelah menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM)
kegiatan unit 5, Kepala sekolah dan pengawas diharapkan mampu:
1. melakukan pemetaan dan identifikasi tingkat aktivitas dan jenis
kegitan yang dilakukan guru dalam KKG/MGMP
2. mengidentifikasi dan menjelaskan cek/teknis memfasilitasi guru
untuk meningkatkan kualifikasi dan kualitas profesionalismenya
dengan mengoptimalkan KKG/MGMP.
3. memiliki pemahaman dan keterampilan dalam upaya meningkatkan
kualitas profesionalisme guru secara akademik, dan upaya lain yang
berpengaruh terhadap pengembangan karir guru, angka kredit
kenaikan pangkat dan pengakuan kredit SKS.

C. Bahan, Alat dan Nara Sumber Belajar
Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 5,
Kepala sekolah dan pengawas menggunakan bahan, alat dan sumber
belajar sebagai berikut.
a. Dokumen program dan bukti kegiatan yang dimiliki masingmasing
gugus KKG/MGMP.
b. Referensi tentang standarisasi penyelenggaraan KKG/MGMP, peran
dan fungsi serta implikasinya terhadap peningkatan profesionalisme
guru.
c. Format Rencana Tindak Lanjut (RTL) pengembangan karir guru
berdasarkan Tingkat Aktivitas Guru dalam KKG/MGMP.


BERMUTU 96


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
D. Langkah Kegiatan
Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan Unit 5, dilaksanakan melalui
alur kegiatan sebagai berikut.

Untuk menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri (BBM) kegiatan 1,
kepala sekolah dan pengawas diharapkan melakukan langkah-langkah
kegiatan sebagai berikut.
1. Pengantar dan Tukar Pengalaman (5 menit)
a. Fasilitator menjelaskan tujuan sesi yaitu agar kepala
sekolah dan pengawas mampu meningkatkan
profesionalisme guru secara berkelanjutan dengan
mengoptimalkan peran serta dan keikutsertaan guru dalam
KKG/MGMP melalui penyusunan RTL.
b. Selanjutnya disampaikan tentang teknik kerja kelompok
serta langkah-langkah yang harus saudara lakukan untuk
menyelesaikan unit 5 ini.
c. Selanjutnya saudara diminta untuk memberikan
pengalaman terkait dengan kekurangan, kelebihan serta
permasalahan guru dalam KKG/MGMP, misalnya:
- seberapa efektif aktivitas guru dalam KKG/MGMP?
- seberapa sering saudara mengikutsertakan guru dalam
KKG/MGMP ?
- seberapa besar saudara mengalami kesulitan dalam
mengikutsertakan guru dalam kegiatan KKG/MGMP?
- Berapa banyak guru dari sekolah saudara menhadiri
pertemuan KKG/MGMP secara terus-menurus?
- Hambatan apa yang menghindari guru dari sekolah
saudara dari kehadiran yang konsisten?

Diskusi membuat
Rencana Tindak
Lanjut
( RTL )

Pengantar dan
penjelasan
tujuan sesi

Diskusi
tentang teknik
dan cara
memfasilitasi

Presentasi,
Kesimpulan
dan Laporan
4
5
1
15
20
3
40
5

Mengkaji isi
dokomen
20
2

Profil Kebutuhan Guru 97


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
- Bagaimana kebijakan saudara agar guru aktif mengikuti
kegiatan KKG/MGMP?
- Bagaimana tindak lanjut pada tingkat sekolah dari guru
yang menghadiri pertemuan gugus?
2. Mengkaji isi dokumen tentang program dan bukti kegiatan yang
dimiliki masingmasing gugus KKG/MGMP (30 menit)
a. Pada sesi ini saudara diminta untuk bekerja dalam
kelompok/kelompok gugus untuk megkaji /menganalissis
tentang tingkat Aktivitas Guru dan jenis kegiatan dalam
KKG/MGMP dengan menggunakan contoh Format berikut ini.

Format F1:
Analisis program, jenis kegiatan dan aktivitas yang dilakukan di KKG/MGMP
N
O
Program Kegiatan
Guru
kelas/
mat-pel
Waktu
frekwensi
pertemuan
Komentar/saran





Catatan: Tuliskan halhal apa saja yang perlu ditingkatkan atau ditambahkan dari
analisis data di atas agar Program KKG/MGMP dapat meningkatkan profesionalisme
guru dalam meningkatkan PBM
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Kesimpulan:








b. Selanjutnya saudara diminta untuk menyusun dan
mengidentifikasi Tingkat Aktivitas Guru dan jenis kegiatan
dalam KKG/MGMP yang seharusnya dilaksanakan dan
hasilnya ditulis pada plano sesuai format. (format dapat
dibuat sesuai kebutuhan).
Format: F2

BERMUTU 98


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2
FORMAT PENDATAAN DAN INVENTARISASI GURU
(berdasarkan tingkat aktivitas guru dalam kegiatan KKG/MGMP)
No Nama Guru kelas/Mata pelajaran
Jumlah dan Tingkat Aktivitas Guru dalam
Forum KKG/MGMP
Selalu
< 10
Jarang
5-10
Kurang
1-4
Tdk
pernah
0
1.
2
3
4
5


Jumlah
Alasan umum dan hambatan guru tidak
mengiktuti kegiatan KKG/MGMP:












3. Diskusi tentang teknik dan cara memfasilitasi penyelenggaraan
KKG/MGMP: (20 menit)
a. Pada sesi ini saudara diminta untuk bekerja dalam
kelompok atau kelompok gugus untuk mendiskusikan cara,
prosedur dan teknik memfasilitasi guru agar hadir dan aktif
di KKG/MGMP.
b. Selanjutnya saudara diminta untuk merumuskan:
(1) langkah kebijakan sebagai kepala sekolah/pengawas
sekolah dalam meningkatkan kualifikasi dan kualitas
profesionalismenya dengan mengoptimalkan KKG/MGMP, (2)
langkah kebijakan untuk menjamin keberlangsungan
aktivitas guru dalam forum KKG/MGMP, dan (3)
merencanakan pertemuan rutin guru dalam rangka
mendesiminasikan karya-karya terbaik dalam
pembelajaran seperti melalui seminar best practices,
seminar PTK, seminar PTS, seminar Inovasi pembelajaran,
expo karya seni dalam forum KKG/MGMP.


Profil Kebutuhan Guru 99


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
Format F3:
Analisis cara dan teknik memfasilitasi guru untuk meningkatkan kualifikasi dan
kualitas profesionalismenya dengan mengoptimalkan KKG/MGMP
No Program Kegiatan Teknik
memfasilitasi
Kekuatan dari
teknis yang
direncanakan








4. Presentasi kesimpulan dan laporan (15 menit)
a. Berdasarkan hasil diskusi yang ditulis pada pleno, saudara
secara berkelompok melalui perwakilan kelompok
memaparkan hasil kerjanya kepada ke kelompok lain.
b. Kelompok lain memberikan tanggapan/masukan/ perbaikan
c. Fasilitator bersama peserta menyimpulkan cara dan teknis
memfasilitasi guru yang efektif untuk meningkatkan
profesionallisme guru melalui KKG/MGMP.

5. Diskusi membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL), (40 menit)
a. Untuk mengukur tingkat kemajuan, keberhasilan dan
dampak dari pelatihan ini, saudara baik secara
berkelompok/individu diminta menyusun RTL sesuai dengan
kebutuhan dan profil kualifikasi guru, kebutuhan guru di
KKG/MGMP, serta permasalahan guru yang ada di sekolah
dan di gugus masingmasing
b. RTL yang telah disusun ditindaklanjuti pada pembelajaran
Panduan 2; pengelolaan Kwalitas KKG/MGMP
c. Saudara diingatkan tentang portofolio yang isinya
pengamatan guru, penilaian kinerja, dan rangkuman
tentang kwalifikasi dan permasalahan guru baik di tingkat
sekolah maupun di tingkat gugus perlu dipadukan
menjadi data base guru pada sekolah masing masing untuk
diserahkan kepada LPTK untuk dinilai untuk angka kredit
kenaikan pangkat.




BERMUTU 100


Pendataan Profil Guru dan Analisis Topik-2




LAMPIRAN


PAKET PEMBELAJARAN MANAJEMEN
PAKET 1
UNIT 5
Tingkat Aktivitas Guru dalam KKG/MGMP





1. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan Peserta
2. Bahan Tayangan Untuk Panduan Fasilitator

Profil Kebutuhan Guru 101


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
1. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator Dan Peserta




2. Bahan Tayangan Untuk Fasilitator
(Yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan)

> Transparansi 1


> Transparansi 2

Berikut ini adalah pokok-pokok bahan bacaan yang
harus dikembangkan oleh Peserta maupun Fasilitator
dalam kegiatan sesi ini melalui buku sumber atau
referensi lainnya !
Pemetaan dan Identifikasi Aktivitas Guru dalam
KKG/MGMP
Revitalisasi KKG/MGMP, Peran dan Fungsi serta
Implikasinya terhadap Peningkatan Profesionalisme
Guru
Analisis Hambatan Guru Mengikuti aktivitas di
KKG/MGMP
Rencana Pengembangan dan Upaya Optimalisasi
KKG/MGMP untuk meningkatkan kualitas
profesionalisme guru
Referensi tentang standarisasi penyelenggaraan KKG/MGMP, peran
dan fungsi serta implikasinya terhadap peningkatan profesionalisme
guru.
Dokumen program dan bukti kegiatan yang dimiliki masingmasing
gugus KKG/MGMP.

BERMUTU 102


Glosarium
Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Paket Pelatihan 2. Peningkatan
Mutu Pendidikan Dasar, melalui Manajemen Berbasis Sekolah,
Peran Serta masyarakat, Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan.Jakarta
Direktorat Tenaga Kependidikan, dan PMPTK, 2008. Penilaian Kinerja
Guru. Jakarta
Direktorat Tenaga Kependidikan, dan PMPTK,2008. Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta.
Indrawati, Ineu. 2007. Hand Out Keterampilan Bertanya. P4TK IPA.
Bandung
Silvana,2007. Hand Out Pendampingan Pengawas. KKPS. Sidoarjo
Suherneti, Nita. 2008. Makalah: Penelitian Tindakan Sekolah
Pendampingan sebagai salah satu alternatif peningkatan
kemampuan guru dalam PAKEM melalui kegiatan Lesson Studi.
Bandung
Yudhistira, Dadang. 2004. Hand out: Penilaian Kinerja Kepala Sekolah,
Tasikmalaya.

Peraturanperaturan :
- Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007
tentang Standar Pengawas Sekolah.
- Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah.
- Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi dan kompetensi guru.
- Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007
tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.











Profil Kebutuhan Guru 103


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
GLOSARIUM
(Daftar kata atau istilah dengan penjelasannya dalam bidang tertentu)
Analisis data : penelaahan (pemeriksaan) dan penguraian data
hingga menghasilkan simpulan.
Analisis deskriptif
(kualitatif atau
kuantitatif)
: penguraian data secara deskripsi; deskripsi:
pemaparan atau penggambaran dengan kata-
kata secara jelas dan terperinci. kuantitatif:
berdasarkan jumlah atau banyaknya; kualitatif:
berdasarkan kualitas, biasanya diungkapkan
dengan kata-kata, istilah atau kalimat: baik,
buruk, kurang, sebagian besar, dsb. Contoh:
data kualitatif dari hasil observasi pembelajaran
dalam PTK: sebagian besar siswa masih belum
memahami penjelasan guru; guru masih terlalu
banyak bicara sehingga siswa menjadi tidak
aktif, dst.
Bahan ajar : adalah informasi ringkas dalam bentuk narasi
atau power point yang dimuat atau dilampirkan
dalam Buku Bahan Belajar Mandiri (BBM) yang
gunakan secara langsung dalam kegiatan belajar
(tatap muka) untuk memahami topik
pembelajaran.
BERMUTU (Program) : Better Education through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading
atau peningkatan mutu pendidikan melalui
peningkatan kompetensi dan kinerja guru atau
suatu program digagas oleh Ditjen PMPTK,
Ditjen DIKTI, Balitbang Depdiknas dengan
dukungan pendanaan dari Pemerintah Belanda
(melalui Dutch Trust Fund) dan Bank Dunia
(pinjaman lunak melalui IDA Credit dan IBRD
Loan), serta dana pendampingan yang berasal
dari Pemerintah Pusat dan Daerah.
Buku kerja guru : adalah buku yang berisi rekaman kegiatan, hasil
dan kemajuan yang dicapai oleh guru, serta
kendala dalam mengikuti kegiatan Program
BERMUTU. Buku ini menjadi portofolio atau
salah satu bagian dari portofolio yang disusun
oleh guru.
Case Study (Studi Kasus) : rangkuman pengalaman pembelajaran
(pengalaman mengajar) yang ditulis oleh
seorang guru/dosen dalam praktik pembelajaran
mereka di kelas yang dapat memberikan contoh

BERMUTU 104


Glosarium
nyata tentang masalah-masalah yang dihadapi
oleh guru pada saat mereka melaksanakan
pembelajaran
Catatan anekdotal : catatan-catatan singkat tentang kejadian-
kejadian yang menarik dari observasi proses
pembelajaran, yang akan digunakan untuk
melengkapi data PTK.
Anekdot : cerita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan, biasanya mengenai orang penting
atau terkenal berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
CLCC : Creating Learning Community for Children,
suatu program peningkatan mutu pendidikan
dasar atas kerjasama Depdiknas dengan UNICEF
dan UNESCO.
DBE : Decentralized Basic Education, suatu program
peningkatan mutu pendidikan dasar atas
kerjasama Depdiknas dengan USAID (Lembaga
Bantuan Luar Negeri Pemerintah Amerika
Serikat)
Ditbindiklat : Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Latihan;
salah satu direktorat yang ada di bawah naungan
Direkrorat Jenderal PMPTK Depdiknas.
Diskusi kelompok kecil
atau berpasangan
: Diskusi yang dilakukan oleh 2 - 3 orang guru
untuk saling mengemukakan dan memberi
masukan atau membahas hasil kerja masing-
masing.
Diskusi refleksi : diksusi yang dilakukan dalam rangka membahas
proses dan hasil pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan hasil pengamatan para observer.
Diskusi dilakukan secara formal, yang bertugas
memimpin diskusi (moderator), notulis, refleksi
dari guru model dan komentar dari para
observer.
Guru Inti : guru terpilih yang telah dilatih untuk menjadi
pemandu atau fasilitator bagi guru-guru yang
lain dalam kegiatan di MGMP di wilayahnya.
Pemandu : yakni guru, kepala sekolah, pengawas,
widyaiswara, atau dosen yang karena
kompetensinya menjadi pemandu atau
fasilitator dalam kegiatan di KKG.
Hipotesis : jawaban sementara atau dugaan terhadap
masalah yang diteliti yang secara teoritis

Profil Kebutuhan Guru 105


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
dianggap paling mungkin dan paling tinggi
tingkat keberhasilannya.
Hipotesis tindakan : adalah dugaan mengenai perubahan yang
mungkin terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
Hand out : informasi tertulis (cetak) yang diberikan kepada
peserta pendidikan atau pelatihan yang berisi
ringkasan materi atau latihan-latihan.
Indikator : tanda-tanda yang dapat memberikan (menjadi)
petunjuk atau keterangan tentang ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Interpretasi : penafsiran berdasarkan pendapat/pandangan
teoritis tertentu tehadap sesuatu data atau hasil
analisis data.
Kajian pengajaran : kegiatan mencermati proses atau kegiatan
belajar mengajar untuk menganalisis aspek-
aspek kurikulum, materi ajar, dan praktik
pembelajarannya.
Kajian pustaka : bagian dari proposal dan laporan penelitian yang
berisi landasan teori yang digunakan untuk
menyusun hipotesis tindakan dan pemecahan
masalah dalam penelitian. Kajian pustaka
disusun melalui kegiatan membaca, menelaah
dan merujuk konsep-konsep yang terkait dengan
tema penelitian dari buku teks, majalah ilmiah,
hasil penelitian, hasil survai, informasi di media
masa, CD/VCD atau pengalaman praktis
peneliti/penulis.
KKG : Kelompok Kerja Guru, adalah suatu organisasi
profesi guru non yang bersifat struktural yang
dibentuk oleh guru-guru di Sekolah Dasar, di
suatu wilayah atau gugus sekolah sebagai
wahana untuk saling bertukaran pengalaman
guna meningkatkan kemampuan guru dan
memperbaiki kualitas pembelajaran.
Klarifikasi : penjernihan, penjelasan dan pengembalian
kepada apa yang sebenarnya terjadi dalam
proses pembelajaran yang diamati.
Kolaboratif : kegiatan yang bersifat kerjasama antara guru
dan guru, atau guru dengan pihak-pihak lain,
seperti dengan dosen, kepala sekolah,
pengawas, widyaiswara, atau pejabat dinas
pendidikan.

BERMUTU 106


Glosarium
Kompetensi : (competence=cakap, berkuasa memutuskan,
atau berwewenang); kemampuan guru untuk
melaksanakan tugas pembelajaran dan
pendidikan. Kompetensi dapat pula diartikan
sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak.
Komunitas belajar
(learning community)
: adalah suatu komunitas di lingkungan sekolah
yang di dalamnya berlangsung proses saling
belajar membelajarkan antara siswa dengan
siswa, antara guru dengan siswa, antara guru
dengan guru, antara guru dengan kepala
sekolah, dan antara sivitas sekolah dengan
masyarakat.
Lesson Study : Lesson Study merupakan suatu model
pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan prinsip kolegialitas
dan mutual learning untuk membangun learning
community. Lesson Study di Indonesia
dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: Plan
(merencanakan pembelajaran), Do
(melaksanakan yang diobservasi), dan See
(merefleksikan berdasarkan hasil observasi)
LKS : Lembar Kerja Siswa; suatu Bahan Belajar
Mandiri (BBM) yang berisi petunjuk kerja, tugas-
tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan
siswa.
MBE : Managing Basic Education, suatu program
peningkatan mutu pendidikan dasar atas
kerjasama Depdiknas dengan USAID dan RTI.
Metode pembelajaran : cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran berdasarkan pendekatan yang
telah ditentukan.
MGMP : Musyawah Guru Mata Pelajaran, awalnya disebut
Musyawarah Guru Bidang Studi, adalah suatu
organisasi profesi guru yang bersifat non
struktural yang dibentuk oleh guru-guru di
Sekolah Menengah (SLTP atau SLTA) di suatu
wilayah sebagai wahana untuk saling bertukaran
pengalaman guna meningkatkan kemampuan
guru dan memperbaiki kualitas pembelajaran.
Bahan Belajar Mandiri
(BBM) Generik (umum)
: Bahan Belajar Mandiri (BBM) bagi guru pemandu
atau guru secara umum dalam Program
BERMUTU yang digunakan untuk semua jenjang

Profil Kebutuhan Guru 107


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
(SD dan SMP) dan semua bidang studi. Isi modul
generik adalah tuntunan tahapan belajar untuk
latihan melaksanakan tahapan perbaikan
pembelajaran.
Bahan Belajar Mandiri
(BBM) Bidang Studi
(Tematik, Matematika,
IPA, IPS, Bahasa
Indonesia, dan Bahasa
Inggris)
: Bahan Belajar Mandiri (BBM) bagi guru pemandu
atau guru secara umum dalam Program
BERMUTU yang digunakan untuk bidang studi
dan jenjang tertentu. Isi modul generik adalah
tuntunan tahapan belajar melaksanakan tahapan
perbaikan pembelajaran.
Narasi/naratif : pengisahan suatu cerita atau kejadian dalam
proses atau kegiatan belajar mengajar. Narasi
dapat juga diartikan sebagai deskripsi suatu
kejadian atau peristiwa; naratif: bersifat narasi.
NTT PEP : Nusa Tenggara Timur Primary Education
Partnership, suatu program kerjasama antara
Pemerintah NTT dengan AUSAID dalam
peningkatan mutu pendidikan dasar.
Observasi pembelajaran : kegiatan mengamati proses atau kegiatan
pembelajaran (belajar-mengajar) mulai dari
pelajaran dibuka sampai diakhir oleh guru.
Dalam konteks umum, termasuk dalam Program
BERMUTU, observasi pembelajaran difokuskan
pada semua aspeks yang terkait dengan
pembelajaran mulai dari langkah-langkah guru,
kegiatan siswa, sarana/media, sampai pada
proses belajar mengajar secara keseluruhan.
Namun, dalam konteks Lesson Study observasi
pembelajaran lebih difokuskan pada aktivitas
belajar siswa.
Open class : kegiatan membuka kelas atau pelajaran untuk
diamati oleh para observer (guru, dosen, kepala
sekolah, pengawas sekolah, pimpinan dinas
pendidikan, maupun masyarakat umum), yang
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi
refleksi.
Paket Pembelajaran
BERMUTU
: adalah suatu kesatuan bahan ajar bagi guru
pada kegiatan KKG/MGMP dalam Program
BERMUTU yang berisi: Bahan Belajar Mandiri
(BBM) Generik dan Bahan Belajar Mandiri (BBM)
per Bidang Studi.
Bahan Belajar Mandiri
(BBM) Generik
: adalah Bahan Belajar Mandiri (BBM) bagi guru
pada kegiatan KKG/MGMP dalam Program
BERMUTU, yang berisi panduan untuk berlatih
melaksanakan upaya peningkatan pembelajaran
melalui pendekatan PTK, Lesson Study dan Case

BERMUTU 108


Glosarium
Study, yang diperuntukan bagi pemandu dan
guru anggota
Pemandu : adalah guru, kepala sekolah, pengawas sekolah,
widyaiswara, atau dosen yang bertindak sebagai
fasilitator dalam kegiatan belajar Model
BERMUTU di KKG/MGMP.
Pemaparan data : merupakan suatu proses atau upaya untuk
menampilkan data secara jelas dan mudah
dipahami dalam bentuk paparan naratif, tabel,
grafik, atau perwujudan lainnya yang dapat
memberikan gambaran jelas tentang proses dan
hasil tindakan yang dilakukan.
Pembelajaran : proses, cara, perbuatan menjadikan orang
belajar. Istilah pembelajaran lebih banyak
dipakai berkaitan dengan pendangan/filosofi
konstruktivistik dalam sistem pendidikan di
Indonesia, yang intinya dalam kegiatan belajar
mengajar guru harus menempatkan siswa
sebagai subyek dalam belajar. Artinya guru
harus mengkondisikan dan mendorong siswa agar
dapat belajar sesuatu dengan fasilitas yang
telah disiapkan. Dalam konteks ini tidak tepat
lagi menggunakan istilah guru mengajar siswa
tetapi guru membelajarkan siswa.
Pendekatan
pembelajaran
: ide yang mendasari proses pembentukan atau
pengembangan pengetahuan siswa untuk
mencapai sasaran pembelajaran/pendidikan
Pleno : suatu forum yang diikuti oleh semua peserta
kegiatan.
PMPTK : Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan; salah satu Direktorat Jenderal di
Depdiknas yang bertanggung jawab pada upaya
peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan
(kepala sekolah, pengawas dan tenaga
adminstrasi)
Portofolio : kumpulan hasil karya atau latihan yang
dilakukan oleh guru dalam mengikuti kegiatan
Program BERMUTU. Dari portofolio dapat diikuti
perkembangan atau kemajuan seorang guru
dalam mengerjakan kegiatan atau latihan.

Profesionalisme guru : adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri profesi guru atau guru yang
profesional. Profesi adalah pekerjaan atau

Profil Kebutuhan Guru 109


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan
tertentu. Guru yang profesional = guru yang
bermutu/berkualitas.
Proposal : usulan kegiatan/program, atau penelitian (PTK)
PTK : Penelitian Tindakan Kelas, adalah penelitian
reflektif yang dilaksanakan secara siklis
(berdaur) oleh guru atau dosen. PTK dimulai
dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan,
refleksi. Jika hasil refleksi menuntut adanya
tindak lanjut maka penelitian dimulai dari
pencanaan lagi.
PTK Model BERMUTU : suatu kegiatan perbaikan kualitas pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan PTK, Lesson
Study dan Case Study melalui kegiatan KKG atau
MGMP.
Rambu-rambu diskusi
refleksi
: aturan-aturan umum yang harus diikuti agar
kegiatan diskusi refleksi berjalan interaktif,
efesien dan mencapai hasil yang diharapkan.
Rambu-rambu observasi : aturan-aturan umum yang harus diikuti agar
kegiatan observasi berjalan lancar tanpa
mengganggu proses pembelajaran dan
memperoleh data atau hasil observasi.
Refleksi (dalam PTK) : merupakan kegiatan analisissintesis (mengurai,
mengkaitkan, membandingkan dengan teori dan
pengalaman), interpretasi dan eksplanasi
(penjelasan) terhadap semua informasi yang
diperoleh dari pelaksanaan tindakan.
Refleksi=cerminan atau pantulan.
Refleksi diri : kegiatan untuk merenungkan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dan peningkatan atau kemajuan
yang dicapai oleh seseorang setelah mengikuti
tahapan kegiatan belajar.
Rekomendasi : saran yang menganjurkan dan menguatkan untuk
dilakukan.
Rencana tindakan : adalah tahapan PTK dimana guru menyusun
rencana pembelajaran (RPP dan perangkatnya)
dengan mempertimbangkan pendekatan,
metode, strategi, materi, dan media untuk
memperbaiki kualitas proses dan hasil

BERMUTU 110


Glosarium
pembelajaran.
RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, suatu
panduan yang berisi rencana langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru
bersama siswa.
Ruang lingkup : luasnya subyek yang tercakup dalam kajian atau
penelitian (PTK).
SEQIP : Science Education Quality Improvement Project,
statu program untuk meningkatkan kualitas
pendidikan sains di Sekolah Dasar yang
dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Dasar
dengan bantuan teknis dari Pemerintah Jerman.
Skenario pembelajaran : tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan
strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru.
Strategi pembelajaran : usaha untuk mendayagunakan metode-metode
pembelajaran yang telah dipilih untuk mencapai
target pembelajaran secara efektif
Subyek penelitian : adalah siswa dalam satu kelas yang akan
diperbaiki kualitas pembelajarannya.
Sumber belajar : semua bahan (cetak/tulis, softdocument, video,
kaset, dsb.) yang dapat digunakan sebagai
sumber informasi atau sarana untuk
mempelejari sesuatu konsep oleh siswa atau
peserta didik. Sumber belajar untuk mendukung
implementasi Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini
telah dikemas dalam bentuk Hardcopy (buku)
dan Softcopy (file).
Tugas mandiri : tugas yang dilakukan secara individu oleh guru
peserta belajar/pelatihan untuk memperluas
wawasan atau pengetahuan tentang topik yang
telah dipelajari, yang waktunya tidak dibatasi.
Tugas terstruktur : tugas yang harus dilakukan oleh guru peserta
pelatihan sebagai tindak lanjut dari kegiatan
tatap muka untuk menyelesaikan tahapan
belajar agar diperoleh hasil yang maksimal, yang
waktunya dibatasi sekitar 60% dari tatap muka.
Triangulasi : proses melakukan valiadasi data atau informasi
yang diperoleh dengan melakukan cek, recek,
dan cek silang antara guru peneliti dan guru
pengamat untuk memperoleh kesimpulan
objektif.

Profil Kebutuhan Guru 111


Profil Kebutuhan Guru Modul-1
Validasi : kegiatan untuk menguji atau memberikan bukti
empirik apakah pernyataan keyakinan yang
dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu
benar. Validasi instrumen adalah kegiatan untuk
menguji kesesuian alat ukur dengan apa yang
seharusnya diukur.
PAKEM : Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenang.
Variabel= peubah : sesuatu atau faktor yang nilainya dapat berubah
atau yang ikut menentukan perubahan. Dalam
kaitannya dengan PTK variabel bebasnya adalah
tindakan yang diplih untuk memperbaiki
pembelajaran, sementara variabel terikat
adalah perubahan yang terjadi setelah
dilaksanakannya tindakan.
Validitas: : kesahihan, atau sifat benar menurut bahan bukti
yang ada
Realiabilitas : keajegan atau kerandalan, ketelitian dan
ketepatan pengukuran, menyangkut
instrumen/alat ukur dan hasilnya yang dapat
dipercaya
ICT/IT : Information and Communication Technology/
Information Technology.
Guru model : guru yang melaksanakan pembelajaran (dalam
bentuk open class) untuk diamti oleh guru yang
lain atau observer.
Kajian kritis : suatu kegiatan membaca, menelaah,
menganalisis suatu bacaan/artikel untuk
memperoleh ide-ide, penjelasan, data-data
pendukung yang mendukung pokok pikiran
utama, serta memberikan komentar terhadap isi
bacaan secara keseluruhan dari sudut pandang
kepentingan pengkaji.




Paket Pembelajaran BERMUTU
Better Education Through Reformed Management and
Universal Teacher Upgrading

Anda mungkin juga menyukai