OLEH :
Muhammad Sa’duddien Khair, M.Pd.
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala LPMPP Pembimbing
Prof. Agung Nugroho, S.TP., M.Sc., Ph.D. Dr. Mustika Wati, S.Pd., M.Sc.
NIP 19830719 200801 1 005 NIP. 19811001 200312 2 001
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Applied Approach yang
dilaksanakan pada tanggal 26 Februari - 8 Maret 2024. Pelatihan Pekerti
diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Muti dan Pengembangan
Pembelajaran (LPMPP) Universitas Lambung Mangkurat yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan kualitas dosen untuk dapat memberikan kualitas
pembelajaran yang baik berdasarkan capaian kompetensi yang diharapkan.
Pelatihan ini mengharapkan peserta dapat menyusun kerangka isi buku
ajar berdasarkan RPS pada mata kuliah Sejarah Asia Timur, menyusun buku ajar
sesuai mata kuliah Sejarah Asia Timur, menyusun media pembelajaran lanjutan
mata kuliah Sejarah Asia Timur, menyusun rubrik evaluasi pelaksanaan
pembelajaran pada mata kuliah Sejarah Asia Timur, dan menyusun instrumen
alternative assessment mata kuliah Sejarah Asia Timur.
Semoga laporan tugas ini bermanfaat bagi peserta secara pribadi dan
civitas akademika Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.
Peserta,
HALAMAN JUDUL
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TUGAS
PENDAHULUAN
HASIL PELATIHAN
Berikut daftar tugas yang merupakan luaran (output) hasil pelatihan Applied
Evaluasi
A. DESKRIPSI MATA KULIAH
Sejarah Asia Timur merupakan salah satu mata kuliah wajib yang masuk dalam
rumpuk Sejarah Kawasan dalam Program Studi Pendidikan Sejarah. Mata kuliah ini
diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa sebagai calon pendidik tentang
wawasan kesejararahan Asia Timur.
Secara garis besar mata kuliah ini mengulas lebih dalam mengenai sejarah dari
Negara-negara yang berada di Kawasan Asia Timur seperti Sejarah Negara Cina yang sekaran
menjadi Republik Rakyat China, Sejarah Taiwan yang sekarang menjadi Republik Tiongkok,
Sejarah Jepang, dan Korea. Banyak pakar Asia Timur yang secara sepakat berpendapat bahwa
Negara-negara di kawasan Asia Timur memiliki pola sejarah dan perkembangan yang hampir
mirip, namun sebagai calon pendidik dan pengajar Sejarah kita diharuskan untuk dapat
mengenali dan menggali perbedaan sejarah dan perkembangan dari Negara- Negara tersebut.
Peradaban Tiongkok, Jepang, dan Korea, berada di bawah kekuasaan banyak dinasti atau
sistem pemerintahan dan batas-batasnya berubah karena perang antar dinasti di wilayah yang
sama atau perang antar wilayah. Banyak sistem kepercayaan atau agama yang berkembang
dan menyebar di Asia Timur antara lain Konfusianisme, Buddha, dan Taoisme. Menjadi hal yang
snagat menarik jika disajikan dlaam bentuk materi perkuliahan.
Perjalanan masa lalu yang panjang tidak bisa dipungkiri mampu mempengaruhi
perkembangan Negara-negara di Kawasan Asia Timur seperti sekarang, contohnya peristiwa
Sakoku yang dianggap oleh sebagian besar orang merupakan masa kegelapan Jepang, namun
jika dilihat lebih mendalam merupakan mas ayang memiliki sumbangsih besar terhadap
karakter kuat yang dimiliki oelh Orang Jepang sehingga mampu menjelma menjadi Negara
kuat di Kawasan Asia Timur.
Hal-hal positif seperti inilah yang coba dibawa penulis dalam buku ajar ini agar
Mahasiwa bukan hanya belajar untuk dapat menambah wawasan namun lebih dari itu mampu
menginspirasi dan terilhami sehingga terbentuk karakter positif dari pengalaman belajar yang
disajikan melalui buku ini. Adapun jabaran materi yang akan dipelajari dalam mata kuliah ini
yakni sejarah Cina dari zaman perkembangan awal bangsa Cina hingga berdirinya Republik
Rakyat Cina, selanjutnya Berdirinya Kedaulatan di Pulau Formosa yang dibawa oleh Kaum
Nasionalis Cina, Sejarah Jepang dari Zaman Awal perkembangannya hingga berkembangnya
Jepang dan menjadi peserta dalam Perang Dunia II, dan yang terakhir adalah tentang Sejarah
Awal Bangsa Korea hingga Berkembang menjadi Negara yang mampu menghadirkan Hallyu
Wave di seluruh Dunia.
B. Rencana Pembelajaran
1. Capaian Pembelajaran Lulusan
a. Mahasiswa mampu memahami perjalanan sejarah bangsa Cina
b. Mahasiswa mampu memahami perjalanan bangsa Jepang
c. Mahasiswa mampu memahami perjalanan bangsa Korea
d. Mahasiswa mampu merekonstruksi hubungan peristiwa sejarah dimasa lalu yang
berdampak dengan masa sekarang
2. Kemampuan Akhir yang di Harapkan
a. Mahasiswa mampu memahami perjalanan Sejarah Bangsa Cina (7x150 menit)
b. Mahasiswa mampu memahmi perjalanan Sejarah Bangsa Jepang (4x 150 menit)
c. Mahasiswa mampu memahami perjalanan Sejarah Bangsa Korea (3x 140 menit)
d. Mahasiswa mampu merekonstuksi dan berfikir reflektif terhadap hubungan
peristiwa Sejarah di masa lalu yang berdapak terhadap Kehidupan Bangsa baik di
Asia Timur, Indonesia, maupun dunia (2x 150 menit)
3. Bahan Kajiam
a. Sejarah dan Perkembangan Bangsa Cina dari zaman Tradisonal hingga Sekarang
b. Sejarah Berdirinya Republik Tiongkok dan Kedaulatannya hingga sekarang.
c. Sejarah dan Perkembangan Bangsa Jepang dari zaaman Tradisional hingga
sekarang.
d. Sejarah dan Perkembangan Bangsa Korea sejak Zaman Tiga Keragaan hingga
Sekarang.
4. Metode Pembelajaran
a. Ceramah dan tanya jawab digunakan untuk membantu menguraikan masalah atau
materi baik yang tersedia atau yang belum tersedia dalam buku serta menjaga
focus mahasiswa dalam pembelajaran.
b. Studi Literatur digunakan untuk memperoleh informasi tentang Sejarah Negara-
negara di Kawasan Asia Timur.
c. Case Based Learning digunakan untuk memantik rasa ingin tahu serta mengasah
ketajaman analisis mahasiswa.
d. Problem Based Learning digunakan dalam penyajian materi untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar mahasiswa
e. Project Based Learning sebagai wujud luaran berupa produk yang dibuat oleh
mahasiswa di akhir perkuliahan
5. Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar yang akan diberikan pada mahasiswa berupa pemberian
tugas yang bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang diuraikan terkiat Sejarah Asia Timur, adapun
penugasan dalam bentuk :
a. Tugas Individu
1) Mahasiswa akan diarahkan untuk mengisi lembar evaluasi yang telah
disediakan.
2) Membuat Essay terkait materi yang telah disajikan
b. Tugas Kelompok
1) Mahasiswa akan diberikan tugas untuk melakukan penyusunan makalahdan
presentasi terkait materi yang disajikan dalam mata kuliah
2) Membuat Infografis atau media bantu pembelajaran terkait materi yang
disajikan.
6. Kriteria, Indikator, dan Bobot Penilaian
Adapun kriteria ketuntasan ditentukan berdasarkan kemampuan mengikuti
aktivitas pembelajaran dan pemenuhan tugas yang diberikan dengan focus utama pada
kemampuan menyerap informasi terkait sejarah Negara-negara di Kawasan Asia
Timur yang telah disajikan. Indikator kelulusan sebagai berikut :
a. Kehadiran minimal 80% dari total pertemuan dengan mempertimbangkan
keaktifan dan keseriusan dalam mengikuti perkuliahan.
b. Kelengkapan tugas yang diberikan dengan mempertimbangkan aspek originalitas,
kejujuran, ketepatan langkah kerja, kerapian, dan relevansi dengan disiplin ilmu.
c. Keikutsertaan dalam Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS) dengan skor minimum 60.
7. Daftar Referensi
a. Bein, C.A. 1962. The Far East. New Jersey: Little Fiel Adam’s & Co. Patterson.
b. Ivan Taniputera. 2011. History of China. Yogyakarta: Ar-Ruzz
c. J. Sukisman, W.D. 1992. Sejarah Cina Kontemporer, Jilid I. Jakarta: Pradnya
Paramitha.
d. Kementrian Luar Negeri Jepang. 1987. Sejarah Kebudayaan Jepang.
e. Leo Agung. 2015. Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta: Ombak
f. Leo Agung. 2015. Sejarah Asia Timur 2. Yogyakarta: Ombak.
g. Ozawa, Ichiro. 1995. Blue print Jepang Masa Depan. Yogyakarta : Tiara Wacana
h. Menzies, Gavin. 2006. 1421 : Saat China menemukan Dunia. Jakarta : Pustaka
Alvabet
i. Wood, Frances. 2002. Jalur Sutra : Dua Ribu Tahun di Jantung Asia, Jakarta :
Elex Media Komputindo
j. Reschauer, Edwin, O. 1982. Manusia Jepang. Jakarta : Penerbit Sinar Harapan
k. Wiriaatmadja, Rochgiyanti, A. Dasuki, & Dadan Wildan. 2004. Sejarah
Peradaban Cina. Jakarta : Humaniora Utama Press
l. Seung Yoon, Yang & Mohtar Mas’oed. 2003. Masyarakat Politik dan
Pemerintahan Korea. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
m. Nio You Lan. 1952. Tiongkok Sepanjang Abad. Jakarta: Balai Pustaka.
n. Nio You Lan. 1962. Jepang Sepanjang Masa. Jakarta: PT Kinta.
o. Peterson, Mark dan Margulies, Phillip. 2010. A Brief History of Korea. New York:
Facts on File.
p. Sayidiman Suryodahiprojo. 1982. Manusia dan Masyarakat Jepang Dalam
Perjuangan Hidup. Jakarta: UI Press.
q. Seth, Michael J. 2011. A History of Korea from Antiquity to The Present. United
Kingdom: Rowman & Littlefield.
r. Soejono Soemargono. 1990. Sejarah Ringkas Filsafat Cina. Yogyakarta: Liberty.
s. Fishmad, Ted. 2006. China Inc : Bagaimana Kedigdayaan Cina menentang
Amerika dan Dunia. Jakarta : Gramedia
t. Baskara, Nando.Kamikaze : Aksi Bunuh diri terhormat para Pilot Jepang,
Jakarta : Narasi
u. I, Wibowo. 2004. Belajar dari Cina. Jakarta : Kompas Media
A. Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan tentang Sejarah dan Perkembangan Bangsa Cina sejak zaman
tradisional hingga berdirinya Republik Rakyat Cina. Bab ini dibuat sedemikian rupa agar
dapat merangkum perjalanan sejarah Bangsa Cina yang paling momental, dengan bahasa yang
dibuat agar mudah dipahami oleh mahasiswa, diharapkan agar dapat menjadi buku yang
membantu mahasiswa dalam memahami Sejarah Cina.
Melalui Bab ini mahasiswa diberikan bekal yang cukup ringkas dan mudah dipahami
terkait sejarah Cina. Melalui Bab ini mahasiswa diberikan pemahaman terkait Peradaban
Awal Bangsa Cina, Ajaran-ajaran yang berkembang di Cina, Dinasti-dinasti Berpengaruh di
Cina seperti Han, Tang, Song, Yuan, dan Ming, secara khusus mempelajari tentang Dinasti
Qing – Manchuria sebagai salah satu masa paling momental dalam Sejarah Cina, Perang dan
Pemberontakan Pada Masa Dinasti Qing , termasuk Runtuhnya Dinasti Qing hingga erdirinya
Republik Cina, Masuknya Paham Komunis di Cina, dan Cina sebagai Negara Jajahan Jepang.
B. Relevansi
Bab ini merupakan Bab yang memang harus dikuasai oleh Mahasiswa jika ingin
mempelajari tentang Sejarah Asia Timur. Mengingat Cina yang sekarang ini menjelma
menjadi Raksasa Asia, maka sebagai calon Pendidik Sejarah hendaknya bisa belajar dan
mengambil intisari untuk dapat diambil hikmah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu
mengingat pentingnya Negara Cina sejak dahulu termasuk dalam lingkup sejarah Indonesi,
maka tidak salah jika materi ini menjadi materi pembuka sekaligus materi kunci dari Sejarah
Asia Timur.
Pada zaman kuno, kondisi geografis yang unik di sekitar Sungai Kuning memberikan
landasan subur bagi peradaban awal bangsa China. Dikelilingi oleh pegunungan sebagai
benteng alami, masyarakat mengembangkan sistem pertanian yang canggih di dataran tinggi
sungai, menciptakan fondasi agraris yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan peradaban. Namun, seiring waktu tantangan geografis juga melahirkan isolasi
budaya, menciptakan identitas unik dan ketahanan terhadap pengaruh eksternal. Sehingga
membentuk pola pemukiman, sistem pertanian, dan norma sosial yang menjadi dasar
keberlanjutan peradaban China (Taniputera, 21:16).
China memiliki wilayah yang begitu luas serta keadaan alam yang sangat heterogen.
Ruang lingkup geografisnya membentang dari Siberia hingga daerah beriklim tropis, dan dari
Samudra Pasifik hingga mencapai jantung Asia Tengah. Kita dapat menggambarkan kondisi
alam China sebagai berikut:
Dataran tinggi di bagian barat daya China dengan rangkaian pegunungan tinggi yakni
Himalaya. Pegunungan ini berbaris melengkung seperti busur dan membentang dari
Hindukush hingga kepulauan Indocina, Padang rumput (stepa) di bagian utara China yang
membentang dari kawasan hutan Siberia hingga China utara. Daerah pantai yang membentang
dari muara Sungai Amur serta memanjang ke selatan. Daerah subur yang terletak pada daerah
aliran sungai besar, meliputi: Daerah aliran Sungai Sungari dan Lao di Manchuria Dataran
rendah China tengah yang luasnya mencapai 300.000 km² dan dialiri oleh Sungai Kuning atau
Huanghe. Daerah aliran Sungai Yangzi Dataran rendah Kanton Daerah aliran Sungai Merah
di Vietnam Selain keadaan alamnya yang beraneka ragam, negeri China memiliki kondisi
iklim yang sangat bervariasi oleh karena wilayahnya yang luas itu: daerah selatan dan timur
dipengaruhi oleh angin muson hingga bagian utara yang beriklim kering. Wilayahnya yang
terbentang luas dari utara dan selatan (sehingga memiliki perbedaan garis lintang yang besar)
menyebabkan perbedaan temperatur yang tajam, mulai dari udara dingin menyengat seperti di
Siberia dan iklim tropis yang panas di selatan.
Kondisi geografis khususnya sekitar Sungai Kuning, menjadi panggung bagi eksperimen
pertanian dan kebijakan agraris yang inovatif. Dengan melihat kondisi geografis dapat pula
menguraikan bagaimana kemampuan adaptasi terhadap tanah subur di dataran tinggi sungai
menciptakan keunggulan pertanian yang melimpah, memberikan dasar bagi pertumbuhan
ekonomi yang signifikan.
Berbicara mengenai peradaban awal bangsa China tidak lepas dari kebudayaan sungai
Kuning, maka perlu ditekankan bahwa sebelum mereka memasuki zaman Dinasti. Mereka
sudah ada memiliki peradaban yang sudah bertahan dari nenek moyang mereka sendiri. Hal
itu diperkuat oleh pernyataan Hendri (2014: 1) dalam kamus China, “sejarah” seharusnya
mencakup zaman purbakala yang penuh dengan mistik dan misteri. Meskipun sejarah China
menurut catatan tertulis yang ada sudah bisa dikatakan sangat kuno dan harus ditelusuri dan
dipelajari pada masa yang sangat awal yaitu sejak 4.000 tahun yang lalu, namun menurut data
dari para arkeolog yang telah diumumkan, di wilayah China sekarang ini, ternyata telah
dihuni oleh leluhur dari manusia jauh lebih awal, yaitu sejuta tahun yang lalu. Pada tahun
1920-an di daerah Yuanmou, di bagian tengah dari Provinsi Yunnan dan di daerah Lantian di
Provinsi Shanxi pernah ditemukan fosil manusia. Penelitian juga telah membuktikan bahwa
400 ribu tahun yang lalu di daerah Kota Beijing, Beijingren (orang Beijing: Sinanthropus
pekinensis) telah bermukim di sekitar daerah Zhoukoudian.
Penjelasan diatas itu, dapat menggambarkan sedikit mengenai peradaban awal bagi
bangsa China itu sendiri. Bahwa sebelum mengenal sistem “Dinasti” sudah ada kehidupan
yang dihuni oleh orang-orang purba di sekitaran lembah sungai Kuning tersebut. Adanya
sistem penciptaan alam semesta menurut legenda orang-orang Tiongkok menjadi simbol dan
tolak ukur mengenai kesejarahan bangsa China itu pula. Kemudian Michael (2021: 13-14)
menyatakan para pemukim di tepian Sungai Kuning membangun pemukiman kecil di
sepanjang aliran sungai, dan mereka dipimpin oleh seorang penatua kampung, yang biasanya
adalah seorang jagoan kuat yang pintar berkelahi, ataupun pria uzur dengan reputasi yang
disegani. Karena kesuburan endapan tanah di sepanjang tepi sungai ini, populasi semakin
bertambah dan menyebar, sehingga situs-situs pemukiman purba mulai bermunculan.
Contohnya adalah situs Peiligang, Henan, yang berasal dari 7000-5000 SM, di mana bukti
pembuatan tembikar pertama kali ditemukan; maupun Cishan, Hebei yang berasal dari 5400-
5100 SM; atau kebudayaan Yangshao yang berkembang di wilayah dari Gansu di pedalaman
China tengah sampai pulau Hainan di China selatan, yang muncul pada 5000-3000 SM-situs
peninggalan Kebudayaan Yangshao di Banpo dekat kota Xi’an, Shaanxi muncul salah satu
bukti tulisan China paling awal.
Akan tetapi ada sedikit hal menarik dari pernyataan Hendri (2014: 1) terkait cikal bakal
bangsa China, yaitu bermula dari kisah kaisar Huangdi dan Yandi. Diceritakan bahwa
Huangdi yang disebut juga sebagai Kaisar Kuning, dan Yandi yang disebut juga sebagai
Kaisar Merah adalah dwitunggal leluhur bangsa China (Tionghoa). Dari folklor tersebut bisa
dilihat bahwa itu ialah simbolis dari gambaran peradaban awal bangsa China itu sendiri.
Mengingat kurun waktu zaman begitu lampau (4.000 tahun yang lalu) dan itupun mereka
masih menggunakan sistem pemerintahan “suku atau kepala suku (Sheikh)”. Akan tetapi
bukti (artefak) dari peninggalan cerita tersebut masih bertahan bahkan terawat hingga
sekarang. Bisa dilihat dari Huangdiling (mausoleum/tempat pemakaman Kaisar Huangdi) dan
Huangdimiao (kelenteng kaisar Huangdi) yang berada di bukit Qiaoshan. Sedangkan
Yandiling (mausoleum/tempat pemakaman Kaisar Yandi) dan Yandimiao (kelenteng Kaisar
Yandi) berada di Kabupaten Yanlingxian, Provinsi Hunan (Hendri, 2014: 2).
Hal itu dapat menyimpulkan bahwa lanskap geografis, terutama sekitar Sungai Kuning,
memberikan landasan kritis bagi perkembangan ekonomi dan struktur sosial, bahkan
peradaban awalnya. Dengan merinci dinamika pertanian dan adaptasi terhadap lingkungan
dapat memahami keberhasilan serta kompleksitas yang melekat dalam interaksi antara
manusia dan lingkungan. Namun seiring dengan keberhasilan, muncul juga tantangan seperti
manajemen sumber daya yang cerdik dan distribusi kekayaan yang tidak merata.
b. Dinasti Tang
Dinasti Tang, yang memerintah Tiongkok dari tahun 618 M hingga 907 M,
merupakan salah satu periode paling cemerlang dalam sejarah Tiongkok. Dinasti ini
menandai kebangkitan kekuasaan sentral setelah periode kekacauan yang terjadi
setelah keruntuhan Dinasti Han. Kepemimpinan yang efektif, kemajuan budaya, dan
pencapaian dalam berbagai bidang menjadi ciri khas Dinasti Tang, membuatnya
diakui sebagai salah satu dinasti paling gemilang dalam sejarah Tiongkok.
Selama masa pemerintahan Dinasti Tang, Tiongkok berkembang pesat dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, seni, sastra, dan teknologi. Kemajuan
ekonomi yang signifikan tercermin dalam pengembangan sistem irigasi yang efisien,
perdagangan yang berkembang, dan pertumbuhan kota-kota besar. Selain itu, Dinasti
Tang menjadi pusat kebudayaan yang berkilau dengan dukungan terhadap seni, sastra,
dan agama. Pada masa ini, terjadi pencapaian luar biasa dalam bidang sastra klasik
Tiongkok, dengan karya-karya seperti "Puisi Tang" yang tetap dihargai hingga zaman
modern.
Selama Dinasti Tang, Tiongkok juga menjalin hubungan diplomatik yang kuat
dengan negara-negara tetangga dan menjelajahi keberbagai wilayah Asia. Kaisar-
kaisar Tang, seperti Kaisar Taizong dan Kaisar Xuanzong, dikenal sebagai penguasa
yang bijaksana dan mampu mengelola negara dengan baik. Meskipun Dinasti Tang
mengalami masa kejayaan, juga tidak terlepas dari tantangan dan krisis.
Pemberontakan seperti Pemberontakan An Lushan mengguncang stabilitas politik, dan
faktor-faktor seperti korupsi dan permasalahan ekonomi mengancam fondasi
kekuasaan Tang. Dalam konteks sejarah Tiongkok, Dinasti Tang tetap menjadi
periode yang memikat dan dihormati.
Pendiri Dinasti Tang adalah Li Yuan, yang kemudian menjadi Kaisar Gaozu.
Li Yuan lahir pada tahun 566 M dan memiliki latar belakang militer yang kuat. Dia
awalnya melayani dalam tentara Dinasti Sui, tetapi pada tahun 617 M, Li Yuan
memberontak melawan pemerintahan Sui yang lemah di bawah Kaisar Yangdi.
Pemberontakan ini, yang dikenal sebagai Pemberontakan Tang, membawa Li Yuan
dan putranya, Li Shimin (yang kemudian menjadi Kaisar Taizong), ke puncak
kekuasaan. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Sui, Li Yuan mendirikan Dinasti
Tang pada tahun 618 M dan mengambil gelar Kaisar Gaozu. Kaisar Gaozu kemudian
memindahkan ibu kota ke Chang'an (sekarang Xi'an) dan memulai masa pemerintahan
yang memberikan fondasi untuk periode keemasan Dinasti Tang.
Dinasti Tang terkenal sebagai periode transformasi signifikan dalam
administrasi, hukum, dan ekonomi. Kaisar Taizong, salah satu penguasa terbesar
Tiongkok, melanjutkan reformasi dan memperluas wilayah kekuasaan. Prestasi politik,
Dinasti Tang menyaksikan kebangkitan seni, sastra, dan filsafat. Karya-karya klasik
seperti "Buku Lagu" dan "Hanzi" menciptakan dasar kekayaan budaya Tiongkok.
Tokoh sastra seperti Li Bai dan Du Fu memberikan kontribusi signifikan pada masa
itu. Dinasti Tang juga dikenal karena toleransinya terhadap berbagai agama,
menciptakan Zaman Kegemilangan Sembilan Agama Dalam aspek ekonomi, Dinasti
Tang menikmati kemajuan dengan sistem pertanian intensif, pengembangan
transportasi, dan perdagangan yang berkembang pesat dan semakin canggih
sistemnya.
Menurut Rahman & Ramli ( 2009: 404 ) Bahwa Perkembangan di China juga
menjadi salah satu faktor meningkatnya aktiviti perdagangan antara China dan Timur
Tengah. Sistem pentadbiran yang baik dan perkembangan ekonomi yang dicapai oleh
pemerintahan Dinasti Tang (618-906M) adalah hasil daripada dasar kerajaan Dinasti
Tang yang menerima hubungan perdagangan dengan negara luar dan juga dasar
meluaskan tanah jajahan di bahagian barat China. Perkembangan di China juga
menjadi salah satu faktor meningkatnya aktiviti perdagangan antara China dan Timur
Tengah. Sistem pentadbiran yang baik dan perkembangan ekonomi yang dicapai oleh
pemerintahan Dinasti Tang (618-906M) adalah hasil daripada dasar kerajaan Dinasti
Tang yang menerima hubungan perdagangan dengan negara luar dan juga dasar
meluaskan tanah jajahan di bahagian barat China.
c. Dinasti Song
Dinasti Song, yang berkuasa dari tahun 960 hingga 1279 M, merupakan
periode signifikan dalam sejarah Tiongkok yang ditandai oleh upaya untuk
menyatukan negara setelah masa fragmentasi sebelumnya. Kaisar pertama, Zhao
Kuangyin atau Kaisar Songtaizu, naik takhta melalui kudeta pada tahun 960 M,
mengakhiri periode ketidakstabilan politik. Kebijakan-kebijakan Zhao Kuangyin
(Herman, T:2020) :
1) Sistem Ujian Negara, Kaisar Song Taizu menerapkan kebijakan bahwa pejabat
negara harus lulus ujian sulit yang mencakup pengetahuan Konfusius dan
sastra kuno.Kebijakan ini memastikan bahwa pejabat memiliki kualifikasi
intelektual dan menguatkan stabilitas suksesi dinasti.
2) Dominasi Pendidikan, Taizu memprioritaskan pendidikan, mempromosikan
sistem pendidikan dan penelitian ilmiah di kerajaannya. Administrasi dan
kebijakan pendidikan Taizu menjadi dasar bagi dinasti-dinasti berikutnya.
3) Akademi Ilmu Pengetahuan, mendirikan akademi pendidikan yang
memberikan kebebasan berpikir dan diskusi, menghasilkan pejabat dan
ilmuwan tingkat dunia dalam sastra, seni, dan ilmu pengetahuan.
4) Stabilitas Suksesi, kebijakan pemerintahan Taizu memastikan kestabilan
suksesi dengan memilih pejabat berpendidikan tinggi. Menguatkan posisi
pejabat dalam pemerintahan, mengatasi dominasi jenderal militer atau
saudagar kaya.
5) Pembaharuan Persenjataan, mendorong inovasi persenjataan dengan
memperkenalkan teknologi revolusioner seperti roket dan mortir. Pada masa
Dinasti Song, Tiongkok mencapai prestasi luar biasa dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi. Penemuan seperti kompas, percetakan, dan mesiu menjadi ciri
khasnya. Selain itu, teknologi cetak letterpress oleh Bi Sheng dan jam
astronomi oleh Su Song memperkaya kekayaan intelektual.
6) Bidang kesenian dan kebudayaan juga berkembang pesat, dengan munculnya
penulis-penulis terkenal seperti Ouyang Xiu dan Sushi, serta era keemasan
dalam puisi Songci. Lukisan alam, burung, dan bunga menjadi populer, dengan
lukisan Qingming Shanghetu oleh Zhang Zeduan sebagai salah satu contoh
terkenal Dinasti Song Utara mengalami konfrontasi dengan negara-negara
tetangga seperti Liao, Xia, dan Jin, sementara Dinasti Song Selatan
menyaksikan perkembangan pesat di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
7) Kebijakan-kebijakan Zhao Kuangyin (Herman, T:2020) Bidang kesenian dan
kebudayaan juga berkembang pesat, dengan munculnya penulis-penulis
terkenal seperti Ouyang Xiu dan Sushi, serta era keemasan dalam puisi Songci.
Lukisan alam, burung, dan bunga menjadi populer, dengan lukisan Qingming
Shanghetu oleh Zhang Zeduan sebagai salah satu contoh terkenal.
Pada masa pemerintahan Kaisar Xiaozong (1162-1189), Dinasti Jin terus
mengintai dan menimbulkan ketegangan perbatasan. Xiaozong mengambil langkah-
langkah untuk mengamankan perbatasan selatan dan mengurangi ancaman dari Dinasti
Jin. Pada periode ini, terjadi pula perkembangan ekonomi dan perkembangan dalam
bidang seni dan sastra. Meskipun demikian, keuangan negara mengalami tekanan
akibat pengeluaran besar untuk pertahanan.
Kaisar Song Ningzong (1194-1224) melanjutkan usaha-usaha untuk
memperkuat pertahanan selatan dan menjaga stabilitas internal. Dinasti Song Selatan
berhasil mempertahankan diri dari ancaman utara. Namun, ketidakmampuan mereka
menyadari potensi bahaya dari bangsa Mongol menjadi poin kritis, terutama karena
mereka bersekutu dengan bangsa Mongol untuk menaklukkan Dinasti Jin pada tahun
1234. Pada masa pemerintahan Kaisar Lizong (1225-1264), Dinasti Song Selatan
mengalami kemakmuran tetapi juga terbelenggu oleh berbagai aturan dan ritual yang
kompleks. Ancaman Bangsa Mongol, mulai meningkat ketika Genghis Khan
memimpin bangsa Mongol. Meskipun bangsa Mongol mengundurkan diri sementara
waktu setelah kematian khan mereka pada tahun 1259, mereka kembali dengan
kekuatan penuh dan mengarahkan fokus pada penaklukan China. Kaisar Gongzong
yang naik tahta pada usia empat tahun tidak mampu memimpin dengan tegas di tengah
ancaman bangsa Mongol yang terus meningkat. Kelemahan ini semakin terbuka saat
pasukan Mongol di bawah Jenderal Bayan berhasil menaklukkan Linan (Hangzhou)
pada tahun 1276. Ratu wali menyatakan penyerahan, dan kaisar dideklarasikan turun
tahta serta diangkut sebagai tawanan ke Mongolia. Kondisi internal yang rapuh
menyebabkan kegagalan Dinasti Song dalam menghadapi invasi Mongol.
Pada tahun 1279, Dinasti Song resmi berakhir, ditandai dengan berakhirnya
pertempuran dan runtuhnya Dinasti Song di bawah tekanan Bangsa Mongol. Dalam
enam tahun setelah Kubilai Khan merebut Xiangyang, Dinasti Song mengalami
kehilangan wilayah yang signifikan. Perdana Menteri Jia, meski mengklaim sebagai
komandan luar biasa dalam sejarah Tiongkok, sebaliknya memimpin pasukan Song
dengan tidak bertanggung jawab (Sysilia T: 2023).
Meskipun ditugaskan untuk mempertahankan kekaisaran, Jia justru melarikan
diri dari medan perang karena kepengecutannya. Tindakan ini meninggalkan 130.000
tentara Song tanpa pimpinan dan sumber daya yang diperlukan di medan perang.
Kembali, Dinasti Song mengalami kerugian besar akibat pengkhianatan Jia, yang turut
berkontribusi pada runtuhnya kekaisaran tersebut.
d. Dinasti Yuan
Cikal-bakal Dinasti Yuan adalah seseorang yang pernah menggentarkan separo
belahan dunia bernama Genghis Khan. Penakluk dunia ini lahir pada tahun 1155
dengan nama Temuchin. Karena kegagahan dan kepahlawannya, pada tahun 1206 ia
diangkat sebagai pemimpin tertinggi suku-suku Mongol (khan). Pada mulanya, suku-
suku bangsa Mongol adalah taklukam Kerajan Jin dan gemar berperang satu sama
lainnya. Setelah berhasil menyatukan bangsa Mongol, Genghis Khan mulai mengincar
negara-negara tetangganya. Mula-mula ditaklukkannya Kerajaan Xia Barat pada tahun
1209. Kebangkitan bangsa Mongol ini, dipandang oleh Dinasti Song sebagai
kesempatan berharga untuk menaklukkan Jin yang sering menjadi ancaman bagi
mereka. Oleh karena itu, Song dan bangsa Mongol membangun suatu persekutuan dan
berhasil menaklukkan Jin.
Genghis Khan digantikan oleh putra ketiganya, Ogodai, yang mulai berencana
untuk menaklukkan Dinasti Song, tetapi gagal meskipun berhasil merebut Sichuan.
Ogodai kemudian mengalihkan serangannya ke Eropa dan berniat menaklukkan benua
tersebut. Moskow dan Kiev ditaklukkan dan dimusnahkannya pada tahun 1240.
Kelompok pasukan lainnya memasuki Polandia, membakar Krakow, menyerbu
Silesia, serta merebut Breslau. Di Liegnitz, pasukan kesatria dan bangsawan Jerman
dikalahkannya (1241). Bangsa Mongol kini semakin memasuki jantung benua Eropa,
sehingga seluruh bangsa di anak benua itu gemetar ketakutan. Namun, misi,
penaklukkan ini terpaksa harus dihentikan karena Ogodai meninggal mendadak pada
tahun 1241, sehingga mereka harus Kembali ke negerinya untuk memilih khan baru.
Pengganti Ogodai adalah putranya yang bernama Guyuk, tetapi ia tidak berusia
panjang dan meninggal kurang lenih enam tahun kemudian (1247).
Mangu, seorang cucu Genghis Khan, diangkat sebagai penguasa baru.
Kekhalifahan di Bagdad dihancurkan (1258). Ia menitahkan saudaranya Kubilai (yang
kelak menjadi khan berikutnya) untuk menjadi wakilnya di dua provinsi China yang
telah direbut. Kerajaan Nanzhao di Yunnan ditaklukkan dengan maksud dijadikan
pangkalan untuk menyerang Dinasti Song dari arah selatan. Untuk mengurung posisi
Song, mereka maju lebih jauh dengan menaklukkan Indocina. Tetapi, sebelum niat
untuk menyerang Song ini terlaksana, Mangu Khan mendadak meninggal.
Kubilai memerintahkan jenderal-jenderalnya agar mengangkat dirinya sebagai
khan baru di Xanadu pada tahun 1260. Ia adalah raja Mongol pertama yang
menempatkan ibukotanya di wilayah China (yakni Beijing sekarang yang diganti
namanya menjadi Khanbaligh), di mana sebelumnya para pendahulunya memerintah
dari Karakorum. Beberapa tahun kemudian Kubilai memakai nama Tionghoa – Yuan
– bagi dinasti barunya itu. Setelah itu, Kubilai makin mnggencarkan serangannya
terhadap Dinasti Song dan berhasil merebut Linan, ibukota Dinasti Song Selatan pada
tahun 1276. Meskipun ibusuri telah menyerah kepada bangsa Mongol dan Kaisar
Gongzong telah diangkut sebagai tawanan, tetapi peperangan masih dilanjutkan oleh
para panglima perang yang setia kepada Dinasti Song Oleh karena desakan pasukan
Mongol yang terus-menerus itu, kaisar dan keluarga kerajaan harus mengungsi ke laut.
Akhirnya, pada tahun 1279. ketika menyadari tiada harapan lagi untuk melarikan diri,
Lo Xiufu, salah seorang hamba setia Dinasti Song, menerjunkan diri ke laut bersama
dengan Bingdi, kaisar terakhir Dinasti Song yang masih bocah.
Dinasti Yuan merupakan dinasti asing di China, karena didirikan oleh Bangsa
Mongol. Meskipun Genghis Khan adalah cikal-bakal dinasti ini, tetapi Kubilai Khan
yang bergelar Shizu (1279-1294) dianggap sebagai pendirinya. Peristiwa terpenting
pada zamannya adalah kunjungan Marco Polo (1254-1323), seorang pedagang dari
Venesia. Hal ini menandai persinggungan antara Dunia Timur dan Barat, yang
kemudian sempat terhenti selama kurang lebih 600 tahun. Proyek besar yang dibangun
pada zaman ini adalah perpanjangan terusan yang telah dibangun oleh Kaisar Sui
Yangdi, demi memudahkan pengiriman gandum dari wilayah Selatan ke ibukota
mereka.
Satu hal luar biasa yang dapat kita pelajari dari Kubilai Khan adalah
toleransinya pada semua agama. Pada masa kekuasaannya, agama Buddha, Islam,
Kristen, dan lain sebagainya, dapat hidup berdampingan dengan damai. Hal
selanjutnya yang patut dicatat pada masa pemerintahan Kubilai Khan adalah
serangannya ke Jawa dan Jepang. Kekalahan armada Kubilai Khan waktu menyerang
Jepang dikarenakan tidak mengenal medan lautan, sehingga seluruh armadanya
tenggelam di laut Jepang karena dihantam badai taifun, yang memang setiap tahun
menerpa Jepang pada bulan Juli.
Kubilai Khan digantikan oleh cucunya Temur Oljeitu (1294-1307), di mana
pada masa pemerintahannya, ditanda-tangani perjanjian perdamaian dengan Jepang.
Setelah kematiannya pada tahun 1307, kekuatan Mongol melemah secara drastis.
Pertikaian antara kelompok yang pro dan kontra terhadap budaya Tionghoa mewarnai
suksesi kekuasaan sepanjang akhir hayat dinasti ini. Terjadi semacam tumpang tindih
dalam administrasi pemerintahan negara, seperti keharusan untuk menyediakan
lapangan kerja bagi kaum elite Mongol dan para pendatang asing, serta penggunaan
empat macam bahasa (bahasa Tionghoa sehari-hari dan tertulis, Uighur, dan Persia
bagi para pedagang Muslim). Perpindahan tahunan di antara dua ibukota, yang harus
diikuti oleh seluruh pejabat dan seisi istana, mengakibatkan pemborosan baik dari segi
finansial maupun waktu. Dari perpindahan tersebut, para pejabat harus menghabiskan
waktu sekurang-kurangnya satu setengah bulan dalam perjalanan. Pencetakan uang
yang berlebihan mengakibatkan inflasi besar-besaran pada masa itu.
Pada masa pemerintahan kaisar Dinasti Yuan terakhir, Toghon Temur (1333-
1368), terjadi banyak bencana alam seperti banjir dan wabah penyakit, yang diduga
merupakan penyakit sampar. Pemberontakan terjadi di mana-mana dan yang
terpenting adalah yang dipimpin oleh Zhu Yuanzhang. Mereka berhasil merebut
ibukota Dinasti Yuan yang bernama Dadu pada tahun 1368. Kaisar Toghon Temur
melarikan diri ke utara, sehingga mengakhiri kekuasaan rezim Mongol di China.
Pemberontakan lainnya yang juga pantas disebutkan adalah Pemberontakan
Topi Merah (Hongjin) yang terjadi antara tahun 1351 hingga 1366. Mereka bangkit
setelah terjadi banjir besar Sungai Kuning. Pemberontakan-pemberontakan yang
terjadi pada akhir Dinasti Yuan kebanyakan memiliki motivasi politik dan keagamaan.
Keyakinan akan kedatangan Maitreya (Mile), Buddha yang akan datang, atau
semacam ratu adil di Jawa, ikut mendorong terjadinya perlawanan rakyat. Salah satu
sekte yang meyakini sudah dekatnya kedatangan Maitreya adalah Awam Putih
(Baiyun) yang didirikan oleh seorang biksu bernama Kong Qingjiao (1043- 1121) dari
Linan (Hangzhou). Sekte ini memperoleh banyak pengikut di selatan Sungai Yangzi.
Pengikut mereka menerbitkan pemberontakan di Henan (1335), Hunan (1337), dan
pada tahun-tahun berikutnya, di Guandong serta Sichuan.
e. Dinasti Ming
Dinasti Ming adalah Dinasti yang didirikan oleh Suku Han setelah
meruntuhkan kekuasaan Suku Mongol yang mendirikan Dinasti Yuan di daratan
China. Pada Tahun 1368, Dinasti Yuan dinyatakan berakhir setelah Pasukan Militer
Zhu Yuan Zhang yang dipimpin oleh Jenderal Xu Da dan Jenderal Chang Yu Chun
berhasil memasuki Kota Dadu (Bei Jing) Ibukota Dinasti Yuan. Pada Tahun yang
sama, Zhu Yuan Zhang menobatkan dirinya menjadi Kaisar dengan Gelar Kaisar
Ming Tai Zu dan menyebutkan Dinasti yang baru didirikannya tersebut menjadi
Dinasti Ming dengan nama pemerintahannya Hong Wu dan beribukota di Ying Tian
(sekarang di daerah Nan Jing).
Kaisar Ming Tai Zu (Zhu Yuan Zhang) kemudian melakukan beberapa
reformasi terhadap sistem lama yang diterapkan oleh Dinasti Yuan. Pembaruan di
sistem pemerintahan antara lain menghilangkan jabatan Perdana Menteri dan
membentuk 6 Kementerian yang menangani operasional pemerintahannya. Keenam
Kementerian tersebut adalah Li Bu (Kementerian Aparat Negara), Hu Bu
(Kementerian Keuangan), Li Bu (Kementerian Tata Krama atau Ritual), Bing Bu
Kementerian Pertahanan), Xing Bu (Kementerian Hukum) dan Gong Bu (Kementerian
Pekerjaan Umum). Keenam Kementerian tersebut dikendalikan langsung oleh Kaisar
sendiri sehinggan Kaisar memiliki kekuasaan penuh terhadap setiap kebijakan penting
dalam pemerintahan. Sistem Pemerintahan yang menggunakan 6 Kementerian ini
kemudian juga digunakan oleh Dinasti Qing sebagai sistem pemerintahannya. Dinasti
Ming mengalami perkembangan yang pesat saat Pemerintahan Kaisar Ming Cheng Zu,
Di bawah pemerintahan Hongwu, para birokrat Mongol disingkirkan dari
pemerintahan dan digantikan oleh orang-orang Han. Ia memperbaiki sistem ujian
kerajaan untuk memilih pejabat negara dan pegawai negeri berdasarkan jasa dan
pengetahuan mengenai literatur dan filsafat. Kandidat untuk pegawai sipil dan militer
harus lulus dari ujian kerajaan. Kaum Konfusius yang terpinggirkan selama Dinasti
Yuan selama hampir seabad dapat kembali berperan dalam pemerintahan.Untuk
mengkonsolidasikan kekuatan politiknya dan memberikan istirahat kepada rakyat
yang sudah jenuh dengan perang selama akhir Dinasti Yuan ia mendorong
dibudidayakannya tanah tandus dan terlantar. Petani-petani kecil menerima pembagian
tanah yang adil, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menghidupi dirinya dan
keluarga mereka secara mandiri.
Tahun 1370, ia menurunkan perintah untuk membagi-bagikan tanah di Anhui
dan Hunan kepada para petani muda yang telah mencapai usia dewasa dengan tujuan
mencegah pencaplokan tanah oleh kaum tuan tanah, juga ditegaskan bahwa status
tanah tidak bisa dialihkan. Pada pertengahan masa pemerintahannya dikeluarkan
sebuah kebijakan yang isinya menyebutkan bahwa mereka yang menempati tanah
tandus dan terlantar dapat memilikinya sebagai hak pribadi tanpa dikenai pajak.
Kebijakan ini disambut hangat oleh rakyat. Dalam waktu 25 tahun saja, lahan yang
dibudidayakan berkembang hingga empat kali lipat dan populasi meningkat dari tujuh
juga menjadi kira-kira 60 juta. Dengan persediaan pangan yang memadai, sektor-
sektor lain seperti industri kecil, pembuatan kertas, percetakan, pertambangan, dan
pembuatan kapal pun turut berkembang. Tiongkok saat itu memiliki 33 kota industri
dan dagang yang besar, perdagangan internasional berkembang pesat. Sungguh sebuah
prestasi besar melebihi yang belum pernah dicapai dinasti-dinasti sebelumnya.
Demikianlah diletakkan landasan yang kokoh bagi 300 tahun pemerintahan Dinasti
Ming.
Perekonomian pada masa Dinasti Ming, secara keseluruhan, mengalami
pertumbuhan, dan populasi Tiongkok berkembang pesat. Penduduk Tionghoa
mencakup seperempat hingga sepertiga populasi dunia pada masa Dinasti Ming.
Sensus yang dilakukan pada tahun 1393 mencatat jumlah penduduk sedikitnya
60.545.812 jiwa. Angka tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar
150.000.000 pada tahun 1600. Peningkatan ini disebabkan oleh kombinasi beberapa
faktor. Pertama, periode perdamaian panjang yang dibangun oleh pemerintahan Ming
mendorong pertumbuhan penduduk. Kedua, Tiongkok tidak mengalami epidemi
nasional. Ketiga, daratan Tiongkok yang luas memberi masyarakat perlindungan
terhadap bencana alam, peperangan, dan kerusuhan sosial. Migrasi internal dari
daerah-daerah yang mengalami kesulitan ke daerah-daerah yang lebih makmur dapat
mengurangi penderitaan manusia dalam skala besar, sehingga dapat mengimbangi
dampak bencana alam dan gangguan sosial. Selain pertumbuhan penduduk, terjadi
pula perpindahan penduduk secara terus menerus
Jindezheng di provinsi Jiangxi menjadi pusat produksi porselen Tiongkok;
tembikar dari daerah ini sangat diminati karena keindahan dan kualitasnya. Itu terbuat
dari tanah liat khusus, yang disebut gaoling (alumina silikat hidro), yang ditemukan di
bukit terdekat. Wilayah Songjiang dekat Shanghai adalah pusat produksi tekstil kapas;
produknya diangkut ke mana pun di negara ini. Beberapa toko tekstil mempekerjakan
lebih dari dua puluh pekerja. Para pekerja ini, dan produksi tekstil secara massal, telah
menginspirasi perdebatan akademis mengenai apakah kapitalisme yang baru muncul
muncul di Tiongkok sebelum zaman modern.
f. Dinasti Qing
Dinasti Qing dikenal juga dengan Dinasti Manchu atau Pinyin Manzu
merupakan dinasti terakhir kekaisaran Tiongkok yang berlangsung dari tahun 1644
hingga 1911/1912. Di bawah Qing wilayah kekaisaran berkembang menjadi tiga kali
lipat ukurannya di bawah Dinasti Ming sebelumnya (1368-1644), populasi tumbuh
dari sekitar 150 juta menjadi 450 juta, banyak minoritas non-Cina di dalam kekaisaran
Sinicized, dan sebuah ekonomi nasional yang terintegrasi didirikan. Meski telah
membawa kemajuan pesat bagi Tiongkok, namun diakhir masa kejayaannya, Dinasti
Qing mengalami kejatuhan yang luar biasa, yang disebabkan oleh beberapa faktor
seperti bergejolaknya kerusuhan rakyat, bencana dan kelaparan, perang, hingga
korupsi besar-besaran.
Dinasti Qing didirikan pada 1636 oleh Manchu untuk menunjuk rezim mereka
di Manchuria, yang sekarang adalah wilayah Timur Laut China. Pada 1644, ibu kota
China di Beijing direbut oleh pemimpin pemberontak Li Zicheng. Karena putus asa
Pejabat dinasti Ming meminta bantuan Manchu. Namun, orang Manchu malah
memanfaatkan kesempatan itu untuk merebut ibu kota dan mendirikan dinasti mereka
sendiri di Tiongkok. Dengan mengadopsi bentuk pemerintahan Ming dan terus
mempekerjakan pejabat Ming, suku Manchu menenangkan penduduk Tionghoa.
untuk menjamin kendali Manchu atas pemerintahan, Qing memastikan
setengahnya pejabat tingkat tinggi adalah orang Manchu. Pemimpin militer Tiongkok
yang menyerah diberi pangkat bangsawan, dan pasukan diorganisir ke dalam Lüying,
atau Tentara Standar Hijau, yang ditempatkan di seluruh negeri untuk menjaga dari
pemberontakan lokal. Pasukan Reguler Sistem Spanduk Manchu (Qibing, atau Baqi)
disimpan di ibu kota dan di beberapa tempat strategis terpilih di seluruh negeri.
Di bawah kaisar Kangxi (1661–1722), Manchu memaksa Rusia meninggalkan
benteng pertahanan mereka di Albazin, yang terletak di sepanjang perbatasan
Manchuria di Sungai Amur. Pada 1689, sebuah perjanjian dibuat dengan Rusia di
Nerchinsk yang mendemarkasi batas utara batas Manchuria di Sungai Argun.
Ketika Cina dibawah pemerintahan kedua kaisar tersebut, wilayah kekuasaan
China sangat luas, yakni meliputi “Cina Dalam” (China Proper), dan “Cina Luar” (The
Outlying Section) yang meliputi Mongolia, Manchuria, Sinkiang, dan Tibet. Pada saat
itu Cina juga mempunyai pengaruh yang terasa sampai ke Nepal, Birma, Laos, Siam,
Annam, Korea, dan Ryukryu.
Pada masa dinasti Manchu pula penduduk Cina berkembang pesat karena
keakmuran yang berlimpah. Pada masa ini juga sudah banyak orang-orang Eropa yang
datang ke Cina terutama Inggris, Prancis, Spanyol, dan Portugis ( Leo Agung, 2012:
55).
Keruntuhan Dinasti Manchu disebabkan oleh lebih dari satu faktor. Faktor-
faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Dinasti Manchu antara lain
timbulnya Gerakan Teratai Putih, adanya Perang Candu, baik perang Candi I maupun
Perang Candu II, adanya pemberontakan T’ai P’ing, adanya eksploitasi Cina oleh
negara- negara Barat, adanya Perang Cina-Jepang, dan adanya Gerakan Boxers.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keruntuhan Dinasti Manchu:
1) Gerakan Teratai Putih Gerakan Teratai Putih ini telah muncul sejak akhir
masa pemerintahan Ch’ien Lung. Gerakan ini terdiri dari orang-orang
pecinta Kerajaan Ming dan ingin mengembalikan kekuasaannya sebab
Dinasti Ming pernah mengalami masa kejayaannya yakni pada masa Kaisar
Yung Lo. Dengan demikian, jelas gerakan ini secara terang-terangan
mempunyai sikap yang menentang Dinasti Manchu. Pada 1793 M gerakan
ini telah mengadakan pemberontakan di Lembah Yang Tse. Gerakan
Teratai Putih ini berjalan lebih dari 10 tahun, dan baru dapat dipadamkan
pada 1810 M, ketika Dinasti Manchu dipimpin oleh Chia Ching.
2) Perang Candu I (1839-1842 M) Sebelum Perang Candu pecah, dalam
Dinasti Manchu sudah muncul kericuhan- kericuhan. Dalam suasana yang
demikian, bangsa barat (Inggris) datang ke Cina dengan tujuan antara lain:
a. Negara-negara Eropa menginginkan untuk dapat berdagang di Cina
secara bebas dengan Inggris sebagai pelopornya.
b. Di Eropa telah terjadi revolusi industry yang mengakibatkan Inggris
harus keluar mencari daerah pasar industri. Selain itu untuk mengambil
bahan mentah, dan penanaman modal yang surplus. Dalam hal ini yang
menjadi sasarannya ialah Cina.
c. Mengadakan hubungan dagang terutama perdagangan candu. Dalam
hal ini Inggris memasukkan candu secara besar-besaran ke Cina secara
gelap tanpa bayar bea cukai.
3) Perang Candu II (1856-1858 M) Sejak 1843 M sampai 1856 M Inggris
mulai banyak memiliki pengaru di Cina (Manchu). Akan tetapi rupa-
rupanya Inggris belum puas dengan apa yang diperoleh sampai saat itu.
Kemudian Inggris memasukkan candu lagi secara besar-besaran ke Cina
(Manchu), sehingga meletuskan Perang Candu II. Dalam Perang Candu II
ini Inggris dibantu oleh Prancis.
4) Pemberontakan T’ai Ping (1850-1864 M) Pemberontakan T'al Ping ini
merupakan pemberontakan besar yang tidak bisa lepas dari situasi politik
pada waktu itu. Pemberontakan ini berasal dari dalam (rakyat Cina) yang
ingin menggulingkan kekuasaan Manchu.
5) Perang Cina-Jepang I (1894-1895 M) Sebelum perang berlangsung, Korea
adalah negara vassal Cina, Sebaliknya mulai 1894 M, Jepang menaruh
perhatian yang besar terhadap Korea, yang kemudian melibatkan perang
melawan Cina.
6) Pemberontakan Boxer pada dasarnya merupakan gerakan yang mendukung
pemberontakan petani pada 1900-an yang berupaya mengusir bangsa Barat
dari Cina. Nama “Boxer” sendiri adalah julukan yang diberikan oleh orang-
orang Barat untuk mereka yang tergabung dalam kelompok militan
bernama Yihequan. Kelompok Yihequan atau The Righteous and
Humanious Fists merupakan kelompok masyarakat di Provinsi Shandong
yang kerap mengalami gejolak sosial, politik, ekonomi, dan agama.
Gejolak sosial tersebut kemudian dimanfaatkan oleh kelompok misionaris
Amerika Serikat untuk menanamkan ajaran Kristen di kawasan Shandong.
Terminologi 'Boxer' merupakan istilah yang digunakan oleh para
misionaris Amerika Serikat untuk menyebut pemuda di Shandong yang
berlatarbelakang sebagai ahli ilmu bela diri tradisional dan petarung handal
(Wassertrom, 2014 yang dimuat dalam Nur Indah Lestari, 2021: 34),
Muncul ketidaksukaan dari kalangan Boxer terhadap pembawa misi agama
dari Negeri Paman Sam itu. Mereka melihat para misionaris sebagai
'bentuk lain' imperialisme dan kolonialisme yang berusaha menaklukan
Shandong.
4. Berdirinya Republik Cina
Penyebab terjadinya Revolusi Cina bermacam-macam salah satunya adalah karena
Masyarakat yang kurang suka dengan pemerintahan Dinasti Manchu pada saat itu. Perlu
diketahui bahwa Dinasti Manchu memerintah di Cina pada tahun 1644-1911 M. Dinasti
Manchu bukanlah Penduduk asli Cina yang mana tidak heran pada saat kekuasaan Dinasti
Manchu banyak Masyarakat Cina yang tidak suka dengan Dinasti Manchu dikarenakan
mereka menganggap bahwa Dinasti Manchu adalah pemerintahan asing. Disamping Dinasti
Manchu bukan berasal penduduk asli Cina terdapat keburukan-keburukan ataupun
penyelewangan yang dilakukan oleh Dinasti Manchu yang mana menambah keinginan
Masyarakat Cina pada saat itu untuk mengkudeta Dinasti Manchu. Adapun penyebab-
penyebabnta antara lain:
a. Dinasti Manchu memerintah dengan menggunakan system feudal yang mana
sangat memperbudak rakyatnya.
b. Kekalahan cina dalam perang melawan Jepang 1895 M yang mana kekalahan ini
menjadi awal bagi bangsa-bangsa barat untuk menjadikan Cina sebagai daerah
pengaruh mereka.
c. Banyak terjadi korupsi di pemerintahan Dinasti Manchu Tidak adanya kaisar yang
sangat berpengaruh setelah kaisar besar wafat yang mana hal inilah menjadi salah
satu penyebab terjadi kekacauan berupa perebutan kekuasaan yang mana
kekacauan ini justru sangat menguntungkan bagi bangsa barat untuk
mengeksploitasi kekayaan cina. Salah satunya adalah banyaknya bangsa barat
yang dengan paksa minta agar diperbolehkan mendirikan pabrik serta penguasaan
terhadap sumber-sumber bahan mentah. (Leo Agung, 2012).
d. Disamping itu juga terdapat alasan lain kenapa terjadinya Revolusi Cina, yakni
dikarenakan kekalahan Dinasti Manchu terhadap Inggris pada perang Candu yang
mana setelah kekalahan perang tersebut Ingrris memberlakukan perjanjian Nanking yang
kurang menguntungkan bagi cina yang mana juga merupakan alasan mendorong terbentuknya
Gerakan revolusi Cina.
Sun Yat Sen adalah seorang tokoh pahlawan yang tercatat dalam sejarah. Ia
adalah orang yang memimpin dan mempelopori Revolusi Cina. Sun Yat Sen lahir di
desa Hsiangshanhsien, provinsi Kwangtung pada 12 November 1866 M (Leo Agung,
2012). Pada 1884 M Sun Yat Sen masuk ke Queen’s College di Hongkong sampai
1886 M. Pada 1887 M ia masuk Sekolah Tabib di Hongkong dan lulus pada tahun
1892 M. Sun Yat Sen merasa tidak puas dengan pekerjaannya sebagai tabib yang mana
ia justru lebih tertarik pada bidang politik. Dan kemudian ia akhirnya berkecimpung di
dunia politik dan hendak menggulingkan Dinasti Manchu yang telah membuat rakyat
cina menderita (Leo Agung, 2012). Dalam perkembangannya Sun Yat Sen dikenal
sebagai pemimpin bangsa. Sun Yat Sen juga memiliki pemahaman tentang San Min
Chu (tiga asas rakyat) yang terdiri dari 3 yaitu:
1. Min T’sen (Nasionalisme)
2. Min Chu (Demokrasi)
3. Min Sheng (Sosialisme)
Pada waktu Cina masih berperang melawan Jepang (1894- 1895 M)
kesempatan ini dipergunakan oleh Dr. Sun Yat Sen untuk mengadakan gerakan yang
merampas Canton untuk dijadikan pusat revolusi. Akan tetapi usaha ini gagal yang
kemudian berlanjut pada waktu di Cina sedang terjadi pemberontakan Boxers (1900
M), masa itu digunakan oleh Dr. Sun Yat Sen dan kaum revolusioner untuk
memberontak dan tetap belum berhasil juga untuk menggulingkan dinasti Manchu.
Pemberontakan terus berlanjut yang mana pada 27 April 1911 M di bawah
pimpinan Huang Hsing, kaum revolusioner dan anggota-anggota Tung Meng Hui
melakukan pemberontakan di Canton. Pemberontakan ini mengalami kegagalan lagi.
Meskipun demikian, semangat revolusi tidaklah berhenti sampai di sini. Pada 9
Oktober 1911 M meledaklah bom di salah satu gudang rahasia milik perkumpulan
Tung Meng Hui di provinsi Hupeh. Banyak prajurit ditangkap, dokumen-dokumen
rahasia kaum revolusioner di rampas oleh raja muda di Hupeh yaitu Jui Chang.
Pertempuran yang hebat terjadi ketika merebut Kota Wuchang pada 10 Oktober 1911
M (yang kemudian dikenal dengan nama Wuchang Day, Double Ten Nineteen Eleven).
Wuchang adalah Ibu Kota Provinsi Hupeh. Sebelum terjadi pertempuran
pasukan revolusioner memotong rambutnya yang panjang terlebih dulu, yang dahulu
diwajibkan oleh pemerintah Manchu sebagai tanda rakyat taklukan. Pada waktu itu
tidak ada seorangpun pemimpin di pihak pasukan revolusioner. Dr. Sun yat Sen sendiri
misalnya, ia sedang berada di Amerika Serikat, demikian juga pemimpin lainnya
belum datang. Dalam situasi yang demikian pasukan revolusioner lalu mengangkat Li
Yuan Hung (seorang kolonel dalam tentara Manchu) untuk memihak kaum
revolusioner dan sekaligus sebagai pemimpin. Kemudian Li Yuang Hung
mengumumkan bahwa pemerintah Manchu telah digulingkan dan pemerintah militer
baru telah terbentuk.
Pada 12 Oktober 1911 M provinsi-provinsi, satu persatu direbut oleh pasukan
revolusi. Akibatnya dari 18 provinsi tinggal 2 provinsi saja yang masih dapat
dipertahankan oleh tentara Manchu, yaitu Provinsi Honan dan Chihli. Dalam suasana
yang sudah terpojok, pemerintah Manchu mengangkat kembali bekas opsirnya yaitu
Yuan Shih K'ai sebagai raja muda. Selanjutnya pemerintah Manchu bersidang dan
mengadakan suatu keputusan bahwa:
Menurut Leo Agung S. (2012: 127) dalam bukunya yang berjudul “Sejarah
Asia Timur 1” menyatakan bahwa Jepang dengan Cina sebelumnya telah memiliki
hubungan persahabatan, baik secara resmi yakni dengan utusan-utusan, maupun
dengan tidak resmi yakni adanya hubungan dagang sejak zaman sebelum Dinasti
Ming. Akan tetapi, suasana persahabatan tersebut berubah setelah Jepang berhasil
membangun negaranya menjadi kuat. Dimana pada saat itu, Kaisar Meiji sebagai
kaisar baru di Jepang mulai merintis jalan kearah pembentukan negara Jepang yang
baru, kuat, dan modern. Kaisar menginginkan negara Jepang menjadi negara yang
besar, dengan menguasai daerah-daerah di sekitarnya.
Hal ini tercantum website Sindonews.com yang ditulis oleh Tika Vidya Utami
(2022) dengan judul “Negara-negara yang Pernah Dijajah Jepang” menyatakan
bahwa pada awalnya Jepang menjajah Cina karena kebijakan imperialis yang sudah
berlangsung selama beberapa dekade. Jepang bermaksud mendominasi Cina secara
politis dan militer untuk menjaga cadangan bahan baku dan sumber daya alam yang
sangat banyak dimiliki Cina. Selain itu, Jepang menginginkan untuk mendominasi
negara-negara di Asia Timur Raya termasuk Cina, karena Jepang menganut paham
Hakko Ichiu. Untuk kurun waktu Jepang menjajah di Cina dimulai pada tahun 1931
sampai dengan 1945. Kemudian kependudukan Jepang di Cina ini berakhir ketika
perang dunia II pada Agustus 1945.
Menurut Leo Agung S. (2012: 128-130) dalam bukunya yang berjudul
“Sejarah Asia Timur 1” menyatakan jika bahwasanya pada perang Cina-Jepang I yang
terjadi pada 25 Juli 1894 sampai dengan 17 April 1895. Perang ini di tujukan untuk
memperebutkan kendali atas Korea, hal ini lah yang memicu peperangan antara Cina
dan Jepang karena keduanya sama-sama ingin mengendalikan Korea tersebut. Korea
diperebutkan karena dianggap bisa menjadi batu loncatan bagi Jepang untuk masuk ke
daerah Manchuria, Cina, dan daratan Asia yang lain. Saat itu, Cina telah merampas
kemerdekaan Korea dan menutup daerah itu bagi Jepang. Hal inilah yang menbuat
Jepang merasa harus menghancurkan Cina dulu sebelum memasuki daerah lainnya.
Perang ini berlangsung dibeberapa wilayah seperti Songhwan (Teluk Asan),
Pyongyang, serta pada akhirnya sampai ke daratan di Cina. Pada akhirnya perang ini
di menangkan oleh Jepang. Dimana salah satu isi dari perjanjian Shimonoseki yaitu
Cina menyerahkan daerah Manchuria, Taiwan, dan Semenanjung Liaotung kepada
Jepang.
Dalam artikel yang ditulis oleh John Swift dengan judul “Insiden Mukden,
Sejarah Cina” menyatakan bahwa Insiden Mukden terjadi pada 18 September 1931 ini
juga disebut dengan Insiden Manchuria, dimana perebutan kota Mukden di Manchuria
yang sekarang bernama Shenyang, oleh pasukan Jepang yang diikuti dengan invasi
Jepang ke seluruh Manchuria dan berdirinya negara bagian Manchukuo
(Manzhouguo) yang didominasi Jepang di wilayah tersebut. Sebagian besar pengamat
percaya bahwa insiden tersebut dibuat oleh tentara Jepang, tanpa izin pemerintah
Jepang untuk membenarkan invasi dan pendudukan Jepang setelahnya. Hal ini
berkontribusi terhadap isolasi internasional terhadap Jepang dan dipandang sebagai
peristiwa penting dalam perjalanan pecahnya perang dunia II.
Berdasarkan pada materi yang dipaparkan, maka rangkuman pada Bab ini sebagai berikut :
1. Peradaban awal bangsa China tidak lepas dari kebudayaan sungai Kuning, maka perlu
ditekankan bahwa sebelum mereka memasuki zaman Dinasti. Mereka sudah ada
memiliki peradaban yang sudah bertahan dari nenek moyang mereka sendiri.Hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya Fosil Manusia Purba yang kita kenal dengan
Pithecantropus Homopekingensis atau manusia Peking.
2. Terdapat 2 (dua) aliran besar yag berasal asli dari Cina, yakni aliran Konfusius yang
mengajarkan kebijaksanaan hidup bagi manusia dan popular hingga sekarang serta
Taoisme yang terkenal dengan ajaan Yin dan Yang, bahwa setiap elemen di bumi
memiliki sifat yang gelap dan terang.
3. Teradat sedikitnya 6 Dinasti yang berpengaruh dalam Sejarah Cina yakni Dinasti Han,
Dinasti Tang, Dinasti Song, Dinasti Yuan, Dinasti Ming, dan Dinasti Qing sebagai salah
satu Dinasti yang berasal dari orang asing. Setiap dinasti memiliki jiwanya dan
peradabaan unggul masing-masing.
4. Berdirinya RepublikTiongkok diperjuangkan oleh kaum nasionalis melalui salah satu
tokohnya yakni Sun Yat Set yang berada dalam Partai Koumintang, berkat masuknya
paham nasionalis ditambah dengan gelombang ketidakpercayaan yang besar oleh
Rakyat akibat banyaknya kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, maka dengan
mudah Rakyat mampu melakukan revolusi melalui gerakan Inkai.
5. Masuknya Partai Komunis di Cina tidaklah lepas dari usaha Uni Soviet setelah terjadinya Revolusi
Rusia pada tahun 1917. Setelah Uni Soviet dalam pimpinan Lenin, Uni Soviet melakukan usaha untuk
menjalin hubungan dengan Cina juga menyebarkan ideologi komunisme di Cina yang masih menganut
ideologi nasionalisme. Usaha yang dilakukan oleh Uni Soviet berupa mendirikan sekolah komunisme di
Shanghai oleh Voitchinski pada tahun 1919, bahkan juga melakukan perundingan mengenai wilayah yang
pernah direbut Rusia dari Cina.
6. Jepang menginginkan untuk mendominasi negara-negara di Asia Timur Raya termasuk
Cina, karena Jepang menganut paham Hakko Ichiu. Untuk kurun waktu Jepang
menjajah di Cina dimulai pada tahun 1931 sampai dengan 1945. Kemudian
kependudukan Jepang di Cina ini berakhir ketika perang dunia II pada Agustus 1945
E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah dengan benar dan sistematis !
1. Jelaskan pola hidup peradaban awal di Cina?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Bagaimana Kebijakan Luar Negeri yang terjadi pada masa Dinasti Ming, dan
Identifikasilah Hubungan antara Kebijakan luar Negeri pada Masa Dinasti
Ming dengan garis Sejarah di Nusantara?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Sebutkan aliran-aliran keeprcayaan yang berkembang di Cina, serta berikan
contoh ajaran yang diimplementasikan pada masa Dinasti Han di Cina?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Uraikan faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya Dinasti Qing!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Analisislah bagaimana Sejarah Asia Timur khususnya Cina mempengaruhi
gerak sejarah di Nusantara, berikan contohnya sedikitnya dalam 3 bidang !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
F. Umpan Balik
1. Untuk lebih memahami dan menguasai Bab ini, maka lakukanlah penggalian
Informasi terkait Pengaruh Dinasti serta Peristiwa bersejarah di Cina yang
berdampak terhadap Sejarah di Indonesia.
2. Selanjutnya dari pembelajaran yang telah dilakukan terjait Sejarah Cina maka
buatlah refleksi terhadap apa-apa saja pembelajaran yang dapat kalian ambil dalam
materi ini.
Jangan lupa diskusikan dengan teman kalian !
Tugas 3: Penyusunan Media Ajar Lanjutan (Mata Kuliah Struktur Aljabar)
3. Tugas Media Pembelajaran dengan Aplikasi Canva
Tugas 4: Penyusunan Rubrik Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Mata Kuliah Sejarah Asia Timur)
Bobot
Kemampuan akhir tiap Bantuk Pembelajaran, Metode Pembelajaran,
Metode Penilaian Materi Pembelajaran Penilaian
Mg Ke- tahapan belajar Penugasan Mahasiswa
(%)
(Sub-CPMK)
Indikator Kriteria & Bentuk Luring (offline) Daring (online)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ketepatan dalam Penilaian non test diisi - Kuliah dengan - E-Learning ULM: 2
menjelaskan sejarah dengan diskusi dan menggunakan https://simari.ulm.ac. - Sejarah dan
Mahasiswa mampu menguraikan sejarah kebudayaan Tanya jawab metode ceramah, id/site/elearning Kebudayaan Cina
sejarah kebudayaan dan dinasti- dan dinasti-dinasti zaman kuno
dinasti awal di Cina
diskusi dan Tanya - Portal Akadermik
awal di Cina
jawab Mahasiswa:
(1x(3x50’) https://portal.ulm.ac.
id/profil/mahasiswa
2 Mahasiswa mampu menganalisis Menjelaskan dengan Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Minat eropa 4
latar belakang terjadinya kontak tepat mengenai minat yakni melalui metode project https://simari.ulm.ac. terhadap Asia
terhadap Eropa di Cina bangsa Eropa penugasan yang based learning id/site/elearning - Awal perdagangan
terhadap wilayah- diberikan secara - 1x (3x50”) - Portal Akadermik
wilatah yang ada di berkelompok Asing di Canton
Mahasiswa: - Kontak awal
kawasan Asia Timur Dengan indicator :
https://portal.ulm.ac.
Tepat dalam - Ketepatan dalam dengan Eropa
menjelaskan asal id/profil/mahasiswa
menuangkan
mula perdagangan tulisan
asing di Canton serta - Ketepatan dalam
perkembangan
pemerintahan menjelaskan
Manchu - Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
3 Mahasiswa mampu menjelaskan Menjelask Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Sejarah
perkembangan bangsa Manchu an secara yakni melalui metode project https://simari.ulm.ac. perkembangan
melalui berdirinya Dinasti kronologis penugasan yang based learning id/site/elearning Dinasti Qing
Mancurian di Cina disertai diberikan secara - 1x (3x50”) - Portal Akadermik
berkelompok
dengan Mahasiswa:
Dengan indicator :
analisis https://portal.ulm.ac.
- Ketepatan dalam
yang tepat id/profil/mahasiswa
menuangkan
terkait
tulisan
Sejarah
- Ketepatan dalam 2
dan
menjelaskan
perkebang
- Etika
an Bangsa
menyampaikan
Manchuria
pendapat
pada masa
- Ketepatan dalam
Dinasti
menyampaikan
Manchu
pendapat dalam
diskusi
4 Mahasiswa mampu menguraikan Menjelask Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Munculnya 2
latar belakang munculnya perang an secara yakni melalui metode project https://simari.ulm.ac. Perang Candu
candu dan sentiment anti kristen penugasan yang
terhadap orang Eropa di Cina kronologis diberikan secara based learning id/site/elearning - Runtuhnya Cina :
latar berkelompok - 1x (3x50”) - Portal Akadermik perkembangan
belakang Dengan indicator : Mahasiswa: politik, bencana
dari - Ketepatan dalam https://portal.ulm.ac. internal
munculnya menuangkan id/profil/mahasiswa - Munculnya
perang tulisan sentimen anti
candu, - Ketepatan dalam kristen
perang menjelaskan - Hubungan
Inggris- - Etika diplomasi Cina-
Cina I, menyampaikan Inggris
pemberont pendapat
akan - Ketepatan dalam
Taiping menyampaikan
serta pendapat dalam
perang diskusi
anak
panah
5 Mahasiswa mampu menganalisis Menganalisis Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Runtuhnya 4
latar belakang runtuhnya sistem latar belakang yakni melalui metode project https://simari.ulm.ac. Dinasti Qing
monarki di Cina runtuhnya sistem penugasan yang id/site/elearning
based learning
monarki di Cina diberikan secara - Portal Akadermik
- 1x (3x50”)
berkelompok
dan menjelaskan Mahasiswa:
Dengan indicator :
penaruh paham https://portal.ulm.ac.
- Ketepatan dalam
barat yang id/profil/mahasiswa
menuangkan
masuk ke Cina
tulisan
dengan tepat
- Ketepatan dalam
menjelaskan
- Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
6 Mahasisiwa mampu menganalisis Menganali Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Masuknya paham
menganalisis latar belakang sis yakni melalui metode project https://simari.ulm.ac. nasionalis dan
masuknya serta pengaruh paham pengaruh penugasan yang id/site/elearning komunis di Cina
based learning
nasionalis dan komunis pada pahan diberikan secara - Portal Akadermik - Kepemimpinan
- 1x (3x50”)
masa revolusi Cina berkelompok
nasionalis Mahasiswa: Sun yat Sen
Dengan indicator :
dan https://portal.ulm.ac. dibawah Kao min
- Ketepatan dalam
komunis id/profil/mahasiswa tang
menuangkan
dalam - Perebutan
tulisan
revolusi Pengaruh oleh 4
- Ketepatan dalam
Cina Maozedong di
menjelaskan
Cina
- Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
7 Mahasiswa mampu menguraikan Menganali Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Kaum 2
alasan di pilihnya pulau Formosa sis latar yakni melalui metode project https://simari.ulm.ac. Nasionalis di
sebagai tempat pelarian kaum belakag penugasan yang based learning id/site/elearning Pulau Formosa
Nasionalis dipilihnya diberikan secara - 1 x (3x50”) - Portal Akadermik
berkelompok
pulau Mahasiswa:
Dengan indicator :
formosa https://portal.ulm.ac.
- Ketepatan dalam
sebagai id/profil/mahasiswa
menuangkan
tempat tulisan
pelarian - Ketepatan dalam
kaum menjelaskan
Nasionalis - Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
8 Ujian Tengah Semester (UTS) 20
9 Menganalisis dengan Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Sejarah Jerapang 4
Mahasiswa mampu menganalisis tepat sejarah awal yakni melalui metode grup https://simari.ulm.ac. awal
sejarah perkembangan bangsa Jepang, periode penugasan yang disscusion id/site/elearning - Periode pra-
Jepang apada zaman edo dinasti sampai diberikan secara - 1x(3x50’) - Portal Akadermik dinasti
dengan zaman Edo berkelompok
Mahasiswa: - Dinasti-dinasti
Dengan indicator :
https://portal.ulm.ac. awal
- Ketepatan dalam
id/profil/mahasiswa - Jepang pad
menuangkan
zaman Edo
tulisan
- Ketepatan dalam
menjelaskan
- Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
10 Mahasiswa mampu menganalisis Menganalisis dengan Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Politik Sakoku
latar belakang terjadinya Politik tepat latar belakang yakni melalui metode grup https://simari.ulm.ac. pada masa
Sakoku di Jepang terjadinya Politik penugasan yang disscusion id/site/elearning Tokugawa
Sakoku di Jepang diberikan secara - 1x(3x50’) - Portal Akadermik
serta dampak Poitik berkelompok
Mahasiswa:
Sakoku di Dengan indicator :
https://portal.ulm.ac.
- Ketepatan dalam
id/profil/mahasiswa
menuangkan
tulisan
- Ketepatan dalam 4
menjelaskan
- Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
11 Mahasiswa mampu menganalisis Menganalisis dengan Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Jatuhnya 5
dampak dari dibukanya Negara tepat dampak dari yakni melalui metode grup https://simari.ulm.ac. Keshogunan
Jepang dan Restorasi Meiji dibukanya Jepang penugasan yang disscusion id/site/elearning Tokugawa
terhadap kemajuan Jepang hingga sebagai sebuah diberikan secara - 1x(3x50’) - Portal Akadermik - Dibukannya
sekarang Negara dan restorasi berkelompok
- Mahasiswa: Jepang terhadap
Meiji terhadap Dengan indicator :
https://portal.ulm.ac. Negara luar
kemajuan Jepang - Ketepatan dalam
hingga sekarang. id/profil/mahasiswa - Restorasi Meiji
menuangkan
tulisan
- Ketepatan dalam
menjelaskan
- Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
12 Mahasiswa mampu menguraikan Menjelaskan dengan Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Kebijakan dalam
kebijakan Jepang dalam bidang tepat kebijakan yakni melalui metode grup https://simari.ulm.ac. segi ekonomi,
Ekonomi, Kebudayaan, dan dalam segi ekonomi, penugasan yang disscusion id/site/elearning militer, dan
Militer pada masa Meiji kebudayaan, dan diberikan secara - 1x(3x50’) - Portal Akadermik kebudayaan di
militer pada masa berkelompok
Mahasiswa: Jepang pada masa
Meiji. Dengan indicator :
https://portal.ulm.ac. Meiji
- Ketepatan dalam
id/profil/mahasiswa
menuangkan
tulisan
- Ketepatan dalam 2
menjelaskan
- Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
13 Mahasiswa mapu menguraikan Menjelask Penilaian dengan test - Kuliah dengan - E-Learning ULM: - Korea pada 2
sejarah Korea pada masa 3 an dengan yakni melalui metode https://simari.ulm.ac. masa
Kerajaan dan 1 Dinasti tepat penugasan yang Problem Based id/site/elearning Gogoryeo,
sejarah diberikan secara Learning - Portal Baekjee, dan
berkelompok
Korea pda Dengan indicator : berkelompok - Akadermik Silla
masa 3 - Ketepatan dalam Mahasiswa: - Korea pada
kerajaan menuangkan https://portal.ulm.ac. masa Dinasti
dan 1 tulisan id/profil/mahasiswa Joseon
dinasti - Ketepatan dalam
menjelaskan
- Etika
menyampaikan
pendapat
- Ketepatan dalam
menyampaikan
pendapat dalam
diskusi
3 CPMK 1 Tugas2: 10
Tugas Kelompok Membuat Makalah dengan Materi
Sejarah Kebudayaan dan Perkembangan Negara Cina,
Taiwan, Jepang dan Korea
8 CPMK 1 UTS 30
Ujian Tengah Semester dengan menggunakan
metode penilaian Test di E-Learning Simari ULM
14 CPMK 2 Tugas 3: 10
Membuat Pop Up Book Sejarah Asia Timur
15 CPMK 2 Tugas 4: 10
Essay mengenai Peristiwa sejarah yang memiliki
hubungan dan berdampak dengan negara Asia
Timur hingga saat ini
16 CPMK 2 UAS 35
UAS Menggunakan metode penilaian test di E
learning Simari ULM
B. Penilaian Ketercapaian CPL pada MK
4 Mampu berfikir secara sinkronik dan diakronik dalam mengerjakan tugas sejarah 90 20
Asia Timur (CPL 5)
3 Konsistensi penulisan
4 Penguasaan materi
5 Kompleksitas berfikir
3 Konsistensi penulisan
4 Penguasaan materi
5 Kompleksitas berfikir