net/publication/348756412
CITATIONS READS
0 49,279
1 author:
Anto Nius
Tanjungpura University
18 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Anto Nius on 26 January 2021.
Antonius*, Dhifa Melvine, Ditya Marissa, Leni Juniarti, Novi Kartika, Nurmanisari,
Vridolin Vicry, dan Banan Fitriani
1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
*email:antonius.destroyer@gmail.com
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan kristalisasi dan sublimasi yang bertujuan
untuk mengetahui proses rekristalisasi dan sublimasi suatu senyawa organik .
Percobaan dilakukan melalui uji kualitatif diantaranya percobaan rekristalisasi
asam benzoate dan percobaan sublimasi. Rekristalisasi dilakukan dengan
melarutkan asam benzoate dengan air panas, kemudian disaring dan
mendinginkan filtrat pada suhu kamar untuk membentuk kembali kristal asam
benzoate. Hasil dari percobaan didapat 0,0637 gram kristal asam benzoate.
Pemurnian naftalena dari kapur barus dilakukan dengan memanaskan kapur
barus dalam cawan penguap porselen dan ditutup dengan kertas saring dan
corong yang ujungnya disumbat dengan glasswool dalam posisi terbalik untuk
mengkristalkan kembali gas naftalena. Hasil dari percobaan didapat 0,0006 gram
kristal naftalena yang menempel pada dinding corong.
aromatik dengan bau kapur barus. kristal yang telah terbentuk tidak
Naftalena diperoleh dari minyak keluar dari corong, dan juga dapat
mentah yang merupakan bahan memisahkan partikel suspensi
baku pembuatan rasa sintetis dengan cairan atau untuk
tertentu. Mempunyai titik leleh
80,55°C, titik didih 218°C, dan memisahkan antara zat terlarut
densitas 1,025 (Martin, 2012). dengan zat padat (Martin, 2012).
Corong diletakkan secara terbalik
agar kristal (sublimat) yang
terbentuk dapat menempel pada
dinding corong (Mulyono, 2005).
Kemudian kristal dipanaskan diatas
Gambar 3. 3. Struktur Naftalena
bunsen dan sublimat akan
Akuades (aquadestilata) merupakan menempel dipinggir-pinggir corong.
air murni (H2O) yakni air dari hasil Pemanasan dilakukan agar proses
penyulingan. Akuades hampir tidak sublimasi menadi leih cepat
mengandung mineral sedangkan, air (Mulyono, 1996). Pada percobaan ini
mineral merupakan pelarut universal dihasilkan bobot kristal 0,0006 gram.
yang dapat dengan mudah Reaksi yang terjadi dalam
menyerap atau melarutkan berbagai percobaan ini adalah sebagai berikut:
partikel. Akuades tidak berwarna, C10H8 (s) + Heat → C10H8 (g)
tidak berbau dan tidak berbahaya
jika terkena kulit. Mempunyai massa
jenis 1g/ml dengan pH 7 (netral)
(Mulyono, 1996).
dapat dilakukan dengan cara McKee, J. R., & Zanger, M., 1997,
sublimasi yaitu penguapan langsung Small Scale Synthesis: A
dari padatan ke dalam fasa uap Laboratory Textbook of
tanpa mengalami pelelehan. Bobot Organic Chemistry,
kristal yang diperoleh adalah 0,0006 Michigan University,
gram dengan persen rendemen McGraw-Hill.
sebesar 0,008095%. Mulyono, 1996, Kamus Kimia,
Bandung, PT. Genesindo.
Daftar Pustaka Mulyono, 2005, Kamus Kimia,
Anshory, I., 2003, Acuan Jakarta, PT. Bumi Akasara.
Pembelajaran Kimia, Rasyid, M., 2006, Kimia Organik I,
Jakarta, Erlangga. Makassar, Universitas
Arsyad, M. N., 2001, Kamus Kimia Negeri Makassar.
Arti dan Penjelasan Istilah, Riswiyanto, 2009, Kimia Organik,
Jakarta, Gramedia. Jakarta, Erlangga.
Basset, J., Denny, R. C., Jeffery, G. Syukri, 1999, Kimia Dasar Jilid 2,
H., & Mendhan, J., 1994, Bandung, Universitas
Buku Ajar Vogel: Kimia Indonesia Press.
Analisis Kuantitatif Williamson, 1999, Macroscale and
Anorganik, Jakarta, Microscale Organic
Penerbit Buku Kedokteran Experiments 3rd Edition,
EGC. Boston.
Day, R. A & Underwood, A. L, 1987, Zhao, B., Chen, S., Huang, J., &
Kimia Analisis Kuantitatif, Bartell, L. S., 2014,
Jakarta, Erlangga. Recrystallization From a
Fachry, A. R., Tumanggoro, J., & Three-Grain Crystaline Iron,
Yuni, N. P. E., 2008, Journal of Solid State
Pengaruh Waktu Kristalisasi Physics, 1 (1): 1-6.
dengan Proses
Pendinginan Terhadap
Pertumbuhan Kristal
Amonium Sulfat dari
Larutannya, Jurnal Teknik
Kimia, 15 (2): 9-16.
Fessenden, R. J., & Fessenden, J.
S., 1994, Kimia Organik
Edisi Ketiga Jilid Dua,
Jakarta, Erlangga.
Hart, H., 2003, Kimia Organik,
Jakarta, Erlangga.
Martin, E. A., 2012, Kamus Sains,
Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.
PERHITUNGAN
Diketahui:
Massa kertas saring kosong (rekristalisasi) = 0,4413 gram
Massa kertas saring kosong (sublimasi = 0,4032 gram
Massa awal asam benzoate = 4,9934 gram
Massa awal naftalena (kapur barus) = 7,4116 gram
Massa kristal percobaan rekristalisasi dengan massa kertas saring kosong
(rekristalisasi) = 0,5050 gram
Massa kristal percobaan sublimasi dengan massa kertas saring kosong
(sublimasi) = 0,4038 gram
Massa kristal yang diperoleh = massa kertas saring kosong dengan massa
kristal – massa kertas saring kosong
Persen rendemen = (massa kristal yang diperoleh : massa awal) x 100%
Ditanya:
1. Massa kristal yang diperoleh dan persen rendemen pada percobaan
rekristalisasi asam benzoate.
2. Massa kristal yang diperoleh dan persen rendemen pada percobaan sublimasi.
Jawab:
1. Massa kristal yang diperoleh = 0,5050 gram – 0,4413 gram
= 0,0637 gram
Persen rendemen = (0,0637 gram : 4,9934 gram) x 100%
= 1,276 %
2. Massa kristal yang diperoleh = 0,4038 gram – 0,4032 gram
= 0,0006 gram
Persen rendemen = (0,0006 gram : 7,4116 gram) x 100%
= 0,008095 %