Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Kimia Organik Dasar

KRISTALISASI DAN SUBLIMASI

Khairunnisa Asyari*, Agung Suro Utomo, Ainun, Asniati, Evriyanti, Karisma


Nurunnisa, Mifta Arifin, Yosef Novem B., dan Albert Sembiring
Erni Paulina

Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura


Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak
*email : asyarikhairunnisa@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan kristalisasi dan sublimasi bertujuan untuk memurnikan
dan memisahkan campuran dengan metode kristalisasi. Pemisahan dan
pemurnian zat padat didasarkan pada perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut
tertentu. Kristalisasi dilakukan dengan cara asam benzoat dituang ke dalam gelas
kimia dan ditambah air panas sedikit demi sedikit hingga larut. Kemudian disaring
dan didiamkan pada suhu kamar. Selanjutnya kristal yang diperoleh dikeringkan
dengan oven. Percobaan berikutnya yaitu rekristalisasi, ditentukan dengan
melarutkan zat padat tidak murni dalam pelarut panas. Dilanjutkan dengan
pendinginan agar zat mengkristal. Percobaan kedua yaitu sublimasi. Pada
percobaan ini kristal kamper disimpan pada cawan porselen, corong disiapkan
namun di bagian ujungnya disumbat dengan glass wool dan cawan ditutup dengan
kertas saring, diletakan corong dengan posisi terbalik. Kemudian kristal di
panaskan di atas penangas, sublimat akan menempel di pinggir corong.
Kata kunci : asam benzoat, kristal, rekristalisasi, sublimasi

PENDAHULUAN
Kristal adalah benda padat dipermudah dengan membibit
yang mempunyai permukaan- larutan itu dengan beberapa kristal
permukaan datar. Karena banyak halus zat padat murni (Keenan,
zat padat seperti garam, kuarsa, dan 2005).
salju ada dalam bentuk-bentuk yang
jelas simetris, telah lama para Kristalisasi merupakan
ilmuwan menduga bahwa atom, ion metode untuk pemurnian zat dengan
ataupun molekul zat padat ini juga pelarut dan dilanjutkan dengan
tersusun secara simetris (Keenan, pengendapan. Dalam kristalisasi
1979). Zat padat dapat dimurnikan senyawa organic dipengaruhi oleh
dengan memanfaaatkan beda pelarut. Pelarut kristalisasi
kelarutan pada temperatur yang merupakan pelarut dibawa oleh zat
berlainan. Untuk kebanyakan zat terlarut yang membentuk padatan
bial larutan jenuh panas didinginkan, dan tegantung dalam struktur kristal-
kelebihan zat padat akan kristal zat terlarut tersebut (Oxtoby,
mengkristalisasi. Proses itu dapat 1986). Kelarutan suatu komponen

Khairunnisa Asyari | H1031181074 Kristalisasi dan Sublimasi


Praktikum Kimia Organik Dasar

dalam pelarut ditentukan oleh dipisahkan berwujud padat dan yang


polaritas masing-masing. Pelarut lainnya cair pada suhu kamar.
polar akan melarutkan senyawa Contohnya garam dapat dipisahkan
polar dan pelarut non polar akan dari air karenagaram berupa
melarutkan senyawa non polar padatan. Air garam bila dipanaskan
(Ahmadi, 2010). perlahan dalam bejana terbuka,
Rekristalisasi merupakan maka air akan menguap sedikit demi
suatu pembentukan kristal kembali sedikit. Pemanasan dihentikan saat
dari larutan atau leburan dari larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan
material yang ada. Sebenarnya akhirnya terbentuk kristal garam
rekristalisasi hanyalah sebuah secara perlahan (Syukri, 1999).
proses lanjut dari kristalisasi. Sublimasi adalah perubahan
Apabila kristalisasi (dalam hal ini wujud zat dari padat ke gas atau dari
hasil kristalisasi) memuaskan gas ke padat. Bila partikel penyusun
rekristalisasi hanya bekerja apabila suatu zat padat diberikan kenaikan
digunakan pada pelarut pada suhu suhu, maka partikel tersebut akan
kamar, namun dapat lebih larut pada menyublim menjadi gas. Sebaliknya,
suhu yang lebih tinggi. Hal ini bila suhu gas tersebut diturunkan,
bertujuan supaya zat tidak murni maka gas akan segera berubah
dapat menerobos kertas saring dan wujudnya menjadi padat. Cara yang
yang tertinggal hanyalah kristal dapat kita lakukan adalah
murni (Fessenden, 1983). memisahkan partikel yang mudah
Rekristalisasi adalah suatu menyublim tersebut menjadi gas.
teknik pemurnian zat padat Gas yang dihasilkan ditampung, lalu
campuran pengotornya yang didinginkan kembali. Syarat
dilakukan dengan cara pemisahan campuran dengan
mengkristalkan kembali zat tersebut menggunkan sublimasi adalah
setelah dilarutkan dalam pelarut partikel yang bercampur harus
(solven) yang sesuai atau cocok. memiliki perbedaan titik didih yang
Ada beberapa syarat agar suatu besar, sehingga kita dapat
pelarut dapat digunakan dalam menghasilkan uap dengan tingkat
proses kristalisasi yaitu memberikan kemurnian yang tinggi (Shevla,
perbedaan daya larut yang cukup 2010).
besar antara zat yang dimurnikan Titik leleh suatu zat adalah
dengan zat pengotor, tidak temperature pada fase padat dan
meninggalkan zat pengotor pada cair ada dalam kesetimbangan. Jika
kristal, dan mudah dipisahkan dari kesetimbangan semacam ini
kristalnya (Rositawati, dkk, 2013). diganggu dengan menambahkan
Aplikasi rekristalisasi (pengk atau menarik energy panas,
ristalan kembali) berdasarkan sistemakan berubah bentuk lebih
perbedaan titik beku komponen. banyak zat cair atau lebih banyak zat
Perbedaan itu harus cukup besar, padat. Namun temperature akan
dan sebaiknya komponen yang akan tetap pada titik leleh selama fase itu

Khairunnisa Asyari | H1031181074 Kristalisasi dan Sublimasi


Praktikum Kimia Organik Dasar

masih ada perubahan dari cair Rangkaian Alat


menjadi padat disebut pembekuan
dan proses kebalikannya disebut
pelelehan atau peleburan. Titik leleh
suatu padatan sama dengan titik
beku suatu cairan (Chang, 2004).
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada
percobaan ini adalah bunsen,
corong buncher, corong saring,
cawan porselen, gelas piala, glass
wool, kaki tiga, kertas saring, Gambar 1. Penyaringan Kristal
spatula, timbangan, dan oven.
Adapun bahan yang
digunakan adalah aquades, asam
benzoat dan kristal kamper.

Prosedur Kerja
Rekristalisasi Asam Benzoat
Asam benzoat dimasukkan ke dalam
gelas piala ditambahkan air panas
sedikit demi sedikit hingga larut dan
saring dengan corong saring dalam
keadaan panas. Kemudian dibiarkan
filtrat pada suhu kamar. Setelah itu, Gambar 2. Sublimasi
kristal yang terbentuk disaring HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan corong buncher dan
dimasukkan ke dalam oven Data Pengamatan
kemudian ditimbang. Rekristalisasi Asam Benzoat
Sublimasi No Perlakuan Pengamatan
Kristal yang akan dimurnikan 1. Asam Asam
disimpan pada cawan porselen, benzoat benzoat
disiapkan corong yang bagian kasar 5,0206 gram
ujungnya disumbat dengan glass dimasukkan
wool dan cawan ditutup dengan ke dalam
kertas saring, dimana corong gelas piala
diletakkan dengan posisi terbalik. 2. Air panas Air 60 ml
Kemudian kristal dipanaskan diatas ditambahkan
penangas pasir, sublimat akan sedikit demi
menempel dipinggir-pinggir corong.

Khairunnisa Asyari | H1031181074 Kristalisasi dan Sublimasi


Praktikum Kimia Organik Dasar

sedikit dengan
hingga larut glass wool
3. Asam Kertas 3. Cawan Kertas
benzoat saring 0,594 ditutup saring
disaring gram dengan 0,5961 gram
dengan kertas
corong saring,
saring dalam corong
keadaan dengan
panas posisi
4. Filtrat terbalik
dibiarkan 4. Kristal Sublimat
pada suhu dipanaskan menempel
kamar diatas
5. Kristal yang Kertas penangas
terbentuk saring pasir,
disaring 0,6005 gram sublimat
dengan akan
corong menempel
buncher dipinggir
corong
6. Kristal yang
diperoleh Pembahasan
dikeringkan Terdapat beberapa cara
dengan dalam pemisahan dan pemurnian
oven zat yaitu kristalisasi, destilasi,
7. Kristal rekristalisasi, ekstraksi,
ditimbang kromatografi, dan penukaran ion.
Tetapi yang dilakukan yaitu
Sublimasi
kristalisasi, rekristalisasi dan
No Perlakuan Pengamatan sublimasi. Prinsip percobaan ini
1. Kristal 1 kamper adalah pemurnian zat padat dari
yang akan dengan hasil reaksi-reaksi organik dengan
dimurnikan massa metode rekristalisasi. Pemisahan
disimpan 3,4266 gram dan pemurnian zat padat didasarkan
pada pada perbedaan kelarutan zat-zat
cawan dalam pelarut tertentu. Rekristalisasi
porselen dapat ditentukan dengan melarutkan
2. Corong zat padat tidak murni dalam pelarut
disiapkan, panas yang dilarutkan dengan
dibagian pendingin agar zat mengkristal.
ujungnya Adapun motode sublimasi
disumbat ditentukan dengan membuat zat
padat yang ingin dimurnikan

Khairunnisa Asyari | H1031181074 Kristalisasi dan Sublimasi


Praktikum Kimia Organik Dasar

dipanaskan, kemudian zat padat akan dimurnikan disimpan pada


akan menyublim berubah menjadi cawan porselen. Kristal kamper atau
uap dan terbentuk kristal murni. kapur barus adalah zat padat berupa
Asam benzoat kasar 5 gram lilin berwarna putih dan agak
dimasukkan ke dalam gelas piala. transparan dengan aroma khas dan
Asam benzoat merupakan bahan kuat (Soemanto, 2000). Disiapkan
pengawet yang luas corong pada ujungnya disumbat
penggunaannya dan sering dengan glass wool, glass wool
digunakan pada makanan dan adalah insulasi (peredam panas)
minuman asam, bahan ini efektif yang terbuat dari serat fiberglass
pada pH 2,5-4,0 (Winarno, 1980). yang melalui proses tertentu
Kemudian ditambah air panas sehingga bertekstur seperti wol dan
sedikit demi sedikit. Pelarut panas glass wool berfungsi untuk peredam
digunakan karena senyawa padat panas yang baik serta meredam
akan lebih mudah larut dalam panas dengan cara meyerap
pelarut panas dibandingkan dengan panas. Kemudian cawan ditutup
pelarut dingin. Aquades dengan kertas saring, fungsi kertas
penampakannya cair, tidak saring adalah untuk memisahkan
berwarna, tidak berbau, tidak partikel suspensi dengan cairan atau
berbahaya bagi kulit, tidak untuk memisahkan antara zat
menyebabkan gangguan terlarut dengan zat padat. Diletakan
pernafasan, non korosif bagi mata, corong dengan posisi terbalik, posisi
memiliki titik didih 100 ⁰C dan titik terbalik bertujuan agar seluruh
beku 0 ⁰C (Brady, 1999). Setelah kristal menempel pada dinding
semua asam benzoat larut, saring corong. Selanjutnya kristal
dengan corong tujuannya adalah dipanaskan, fungsi pemanasan
untuk memisahkan asam benzoat untuk mencapai titik lelehnya, asam
dengan filtrat, namun untuk benzoat akan meleleh. Sublimat
memperoleh hasil maksimal maka akan menempel dipinggir-pinggir
dilakukan penyaringan kembali corong.
dengan corong buncher. Faktor- KESIMPULAN
faktor yang mempengaruhi
Rekristalisasi merupakan
kristalisasi adalah ukuran kristal,
temperatur, impuritis, kelarutan suatu proses pemurnian kembali zat
supersaturasi, dan aglomerasi. padat dengan melarutkan pada
Kemudian diamkan kristal dalam
pelarut yang dilanjutkan dengan
oven, dengan adanya pengovenan
kristal maka akan mempermudah proses pendinginan hingga
pengeringan kristal yang terbentuk. membentuk kristal. Pelarut yang
Perlakuan kedua adalah tepat dalam rekristalisasi yaitu
sublimasi. Sublimasi adalah
mempunyai daya pelarut yang tinggi
perubahan wujud dari padat menjadi
gas. Mula-mula kristal kamper yang dalam suhu tinggi dan daya pelarut

Khairunnisa Asyari | H1031181074 Kristalisasi dan Sublimasi


Praktikum Kimia Organik Dasar

semakin turun seiring menurunnya Chang, R, 2004, Kimia Dasar


suhu, dapat melarutkan pengotor Konsep-Konsep Inti Edisi ke-3,
Jakarta, Erlangga.
dengan mudah walau jumlah sedikit
Fessenden, dkk, 1983, Kimia
dan dapat mengkristalkan zat yang Organik Edisi Kedua, Jakarta,
dimurnikan. Pemurnian padatan Erlangga.
dapat dilakukan dengan cara Keenan, C, 1979, Kimia untuk
Universitas, Jakarta, Erlangga.
sublimasi yaitu penguapan langsung
Keenan, C, 2005, Kimia untuk
dari padatan ke dalam fasa uap
Universitas, Jakarta, Erlangga.
tanpa mengalami pelelehan. Oxtoby, D. W, 1986, Prinsip-Prinsip
Selanjutnya Pemurnian padatan Kimia Modern, Jakarta,
dapat dilakukan dengan cara Erlangga.
Rositawati, dkk, 2013, Rekristalisasi
sublimasi yaitu penguapan langsung
Garam Rakyat dari Daerah
dari padatan ke dalam fasa uap Demak untuk Mencapai SNI
tanpa mengalami pelelehan. Dapat Garam Industri, Jurnal
dilakukan dengan cara menyipan Teknologi Kimia dan Industri,
Vol. 2, No. 4, Hal. 217-225.
kristal dalam cawan penguap
Svehla, G, 1979, Analisis Kuantitatif
porselen dan ditutup dengan kertas Mikro dan Semimikro, Jakarta,
saring dan corong disimpan diatas Erlangga.
cawan dengan posisi terbalik Soemanto, W, 2000, Kimia
Pendidikan, Bandung, Rineka
kemudian ditutup dengan glass wool
Cipta.
kemudian dipanaskan dan
Syukri, S, 1999, Kimia Dasar Jilid 1,
didapatkan kristal yang padat. Bandung, ITB.
DAFTAR PUSTAKA Winarno, S. G, 1980, Pengantar
Teknologi Pangan, Jakarta,
Ahmadi, 2010, Kristalisasi Pelarut
Gramedia.
Suhu Rendah pada
Pembuatan Konsentrasi
Vitamin E dari Destilat Asam
Lemak Minyak Sawit : Kajian
Jenis Pelarut, Jurnal Teknologi
Pertanian, Vol. 10, No. 1, Hal.
1-10.
Brady, J. E, 1999, Kimia Universitas
Asas dan Struktur, Jakarta,
Erlangga.

Khairunnisa Asyari | H1031181074 Kristalisasi dan Sublimasi


Praktikum Kimia Organik Dasar

LAMPIRAN
Diketahui :
Massa asam benzoat = 5,0206 gram
Massa 1 kamper = 3,4266 gram
Massa kristal yang diperoleh =
0,6711 gram
Ditanya :
% Rendemen = ?
% Rendemen atau kristal yang
didapat pada rekristalisasi
= massa percobaan x 100%
massa teori
= 0,6711 x 100%
5,0206
= 13,366%
% Rendemen atau kristal yang
didapat pada sublimasi
= massa percobaan x 100%
massa teori
= 0,6711 x 100%
3,4266
=19,58%

Khairunnisa Asyari | H1031181074 Kristalisasi dan Sublimasi

Anda mungkin juga menyukai