Anda di halaman 1dari 8

Pratikum Kimia Organik Dasar

KRISTALISASI DAN SUBLIMASI


Adith Anindito*, Anissa Layla Qodri, Intan Nuriza, Kristina Desideria, Supi Yulianto,
Yaumil Akbar, Kemal Akbar
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Email: adith.xiipa1@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan Percobaan kristalisasi dan sublimasi yang bertujuan untuk
mengetahui proses kristalisasi dan rekristalisasi, mengetahui proses sublimasi pada
naftalen, dan mengetahui titik leleh dari asam benzoat. Rekristalisasi adalah suatu
metode pemurnian senyawa padatan yang dihasilkan dari reaksi-reaksi organik
dengan cara melarutkan asam benzoat kedalam air panas hingga tepat larut setelah
itu disaring sehingga terbentuk kristal kemudian dibiarkanpada suhu kamar. Kristal
kemudian dikeringkan menggunakan oven. Hasil yang didapat ialah kristal asam
benzoat murni dengan rendemen 5,625%. Sublimasi adalah suatu proses dimana zat-
zat tertentu apabila dipanaskan terjadi perubahan fisika dimana berubah dari bentuk
padat menjadi uap tanpa proses meleleh. Sublimasi dilakukan dengan memanaskan
naftalen diatas penangas air sehingga sublimat akan menempel dipinggir corong yang
ujungnya disumbat dengan tisu. Hasil yang didapati ialah naftalen dengan rendemen
1,1%.
Kata Kunci: Asam benzoat, naftalen, rekristalisasi, sublimasi.

Pembahasan
1.1. Hasil Pengamatan
1.1. Tabel Pengamatan Rekristalisasi
NO Perlakuan Pengamatan
1 Dimasukkan asam benzoat kasar  Awal Asam Benzoat = 2 gram
(5gr) kedalam gelas piala 50ml.  Akhir Asam Benzoat = 0.1125
ditambahkan air panas sedikit demi gram
sedikit hingga asam benzoat tepat  Karbon Aktif = 5 gram
larut.  Kaca Arloji = 9,11 gram
Disaring asam benzoat berupa

Adith Anindito | D1121171030 Kristalisasi dan Sublimasi


Pratikum Kimia Organik Dasar

larutan dengan corong saring dalam  Cawan Petri = 34,59 gram


keadaan panas. Dibiarkan filtrat  Penyaringan dilakukan 2 kali.
dalam temperatur kamar. Pertama untuk memisahkan
3 Disaring Kristal yang terbentuk karbon aktif dengan larutan
dengan corong bucher. Dikeringkan asam benzoat. Kedua untuk
kristal yang diperoleh didalam oven. pembentukan kristalisasi
4 Ditimbang Kristal yang diperoleh  Berat Akhir
Rendemen = x100%
Berat Awal
dan tentukan titik leleh asam 0,03gram
= x100%
benzoat (dibandingkan hasil yang 2,6052 gram

diperoleh dengan literatur yang = 1,1%

didapat)

1.2. Tabel Pengamatan Sublimasi


NO Perlakuan Pengamatan
1 Disimpan Kristal (Kamfer) yang  Naftalen awal = 2,6052 gram
akan dimurnikan pada cawan  Naftalen akhir = 0,03 gram
evaporasi.  Kertas saring = 0,29 gram/buah

2 Disiapkan corong dimana bagian  Didapati Kristal menempel pada


ujungnya disumbat glass woll. pinggir corong
Berat Akhir
3 Ditutup cawan evaporasi dengan  Rendemen = Berat Awal
x100%

kertas saring. Diletakkan corong 0,03 gram


= x100%
2,6052 gram
dengan posisi terbalik.
= 1,1%

4 Dipanaskan Kristal diatas pemangas


air. Sublimat akan menempel di
pinggir corong

Adith Anindito | D1121171030 Kristalisasi dan Sublimasi


Pratikum Kimia Organik Dasar

1.2. Pembahasan keadaan dingin konsentrasi impuritis


1.2.1. Rekristalisasi Asam Benzoat yang rendah dalam larutan sementara
Rekristalisasi merupakan suatu produk yang memiliki konsentrasi
proses pembentukan kristal kembali tinggi akan mengendap
dari larutan atau leburan dari material (Arsyad,2001).
yang ada. Rekristalisasi merupakan Asam Benzoat merupakan
proses lanjut dari kristalisasi. senyawa kimia yang memiliki rumus
Rekristalisasi bekerja pada suhu molekul C7H6O2. Karakteristik asam
kamar dan dapat lebih larut pada benzoat adalah berupa padatan kristal
suhu yang lebih tinggi. Rekristalisasi berwarna putih. Asam benzoat
bertujuan supaya zat tidak murni terlarut dalam air panas dan susah
dapat menerobos kertas saring terlarut dalam air (Fessenden, 1983).
sehingga yang tertinggal hanya Sifat – sifat asam benzoat yaitu
kristal murni (Fessenden,1983). bobot molekuk 122,12, mengandung
Rekristalisasi ialah suatu tidak kurang dari 99,5% dan tidak
pemurnian zat padat yang jamak, lebih dari 100,5% (Gunanrti,1995)
dimana zat tersebut atau zat-zat pekat Prosedur kerja pada percobaan
tersebut dilarutkan dalam suatu ini ialah pertama ditimbang asam
pelarut kemudian dikristalkan benzoat kasar sebanyak 2 gram
kembali.Rekristalisasi bergantung menggunakan kaca arloji kemudian
pada kelarutan zat dalam sebuah dimasukkan kedalam gelas piala
pelarut apabila suhu diperbesar. Hal 50ml. Kedua dimasukkan karbon
ini dikarenakan konsentrasi total aktif kedalam gelas piala yang berisi
biasanya lebih kecil daripada zat asam benzoat. Tujuan diberikan
yang dimurnikan. Apabila dalam karbon aktif ialah untuk menyaring

Adith Anindito | D1121171030 Kristalisasi dan Sublimasi


Pratikum Kimia Organik Dasar

kotoran saat penglarutan sehingga benzoat dengan larutan asam benzoat


kristal asam benzoat yang dihasilkan yang tidak membentuk kristal asam
bagus. ketiga dimasukkan air panas benzoat.
kedalam asam benzoat sedikit demi Penyaringan dilakukan dengan
sedikit hingga asam benzoat tepat perlahan-lahan dikarenakan supaya
larut. Tujuan dari dilarutkan dalam kertas saring tidak sobek dan hasil
air panas dikarenakan asam benzoat penyaringan yang didapat
tidak mudah larut dalam keadaan maksimal.Kertas saring diganti
suhu normal. apabila kertas tersebut sudah tidak
Larutan homogen asam benzoat layak dipakai.Setelah dilakukan
selanjutnya disaring menggunakan penyaringan pertama larutan yang
corong bucher yang didalamnya didapat kemudian didinginkan.
sudah terdapat kertas Fungsi dari pendinginan ialah agar
saring.Penyaringan menggunakan terbentuk kristal asam benzoat dan
corong bucher dikarenakan fungsi suhu menjadi normal. Penyaringan
corong bucher sebagai penyaring kedua dilakukan dengan hati-hati
larutan dengan dibantu pompa dikarenakan yang akan diambil
vakum.pertama dimasukkan corong adalah Kristal asam benzoat yang
bucher kedalam Erlenmeyer yang menempel pada kertas saring.
sudah terhubung dengan vakum. Kertas saring yang berisikan
Kedua dilakukan penyaringan kristal asam benzoat dimasukkan
dengan melalui 2 proses kedalam cawan petri kemudian
penyaringan. Penyaringan pertama dioven. Fungsi diovennya kertas
bertujuan memisahkan karbon aktif saring yang berisikan kristal asam
dengan larutan asam benzoat benzoat bertujuan menghilangkan
sedangkan penyaringan kedua kandungan air didalam kertas saring
bertujuan memisahkan kristal asam sehingga didapati kristal asam

Adith Anindito | D1121171030 Kristalisasi dan Sublimasi


Pratikum Kimia Organik Dasar

benzoat dalam kondisi kering. benzoat.Mengetahui berat asam


Apabila sudah kering kemudian benzoat murni maka dilakukan
dipindahkan kedalam perhitungan dimana berat total-(berat
desikator.Fungsi desikator ialah cawan petri+4 kertas saring). Hasil
meratakan panas atau mengstabilkan yang didapat sebesar 0,1125 gram
suhu.Setelah suhu stabil ditimbang sehingga rendemen asam benzoat
cawan petri beserta kertas saring murni sebesar 5,625%.
yang mengandung asam

Gambar 1.1. Reaksi saat proses rekristalisasi asam benzoat (Fessenden, 1983).

1.2.2. Sublimasi Naftalen Sublimasi ialah perubahan


Naftalen atau kapur barus fisika dimana terjadi perubahan dari
merupakan senyawa murni pertama padat menjadi gas atau dari gas ke
yang diperoleh dari fiksasi didih padat. Apabila zat padat diberikan
lebih tinggi dari batu bara. Naftalen suhu tinggi maka zat tersebut akan
mudah diisolasi karena senyawa menyublim menjadi gas. Apabila suu
menyumblin dari gas sebagai padatan diturunkan maka gas akan berubah
Kristal tak berwarna denga titik leleh menjadi padat (svehla,1979).
80˚C. Naftalen merupakan molekul Pemurnian dengan metode sublimasi
planar dengan 2 cicin 5enzene yang dapat dilakukan dengan adanya
berfusi (bergabung) (Hart,2003). perbedaan kemampuan untuk

Adith Anindito | D1121171030 Kristalisasi dan Sublimasi


Pratikum Kimia Organik Dasar

menyublim pada keadaan suhu terjadinya proses penyubliman


tertentu antara zat murni dengan dimana serbuk kapur barus yang
pengotornya (Hart, 2003). padat berubah menjadi gas. Saat
Percobaan sublimasi naftalen dipanaskan didapati Kristal kapur
pertama ditimbang 2 butir kapur bfarus menempel di corong gelas.Hal
barus di neraca digital. Berat kapur ini dikarenakan corong gelas sudah
barus saat ditimbang sebesar 2,6052 disumbat dengan glass woll sehingga
gram. Kedua dimasukkan kapur gas yang diperoleh dari pemanasan
barus kedalam cawan evaporasi terperangkap dan menempel di
kemudian ditumbuk hingga menjadi corong gelas.Setelah Kristal kapur
serbuk.Ketiga diletakkan kertas barus menempel di dinding gelas
saring diatas cawan evaporasi corong dengan ditandai perubahan
kemudian diletakkan gelas corong warna corong menjadi keruh
yang sudah disumbat dengan glass hentikan pemanasan.Proses
woll dalam posisi terbalik. Keempat selanjutnya ditimbang hasil
diletakkan cawan evaporasi diatas sublimasi. Hasil yang didapat berat
pemangas air kemudian dipanaskan. kapur barus murni sebesar 0,03 gram
Pemanasan bertujuan supaya sehingga rendemen sebesar 1,1%

Simpulan terlarut dalam air panas. Asam benzoat


Rekristalisasi merupakan suatu saat di rekristalisasi didapati berat
proses pembentukan kristal kembali murni asam benzoat
dari larutan atau leburan dari material adalah0,1125gramsehingga didapati
yang ada. Asam benzoat adalah berupa rendemen sebesar 5,625%. Naftalen
padatan kristal berwarna putih dan atau kapur barus merupakan senyawa

Adith Anindito | D1121171030 Kristalisasi dan Sublimasi


Pratikum Kimia Organik Dasar

yang mudah diisolasi karena senyawa Penjelasan Istilah. Jakarta:


Gramedia
menyumblin dari gas sebagai padatan
Chang, Raymon. 2003. Kimia Dasar
Kristal tak berwarna dengan titik leleh Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Fessenden, R.J dan J.S. 1983.Kimia
80˚C.Sublimasi ialah perubahan fisika
Organik edisi kedua. Jakarta:
dimana terjadi perubahan dari padat Erlangga
Hart, Harold. 2003. Kimia Organik.
menjadi gas.Pemurnian dengan metode
Jakarta: Erlangga
sublimasi pada naftalen dapat Pinalia, A. 2011.Kristalisasi
Ammonium Perkoalat (AP)
dilakukan dengan adanya perbedaan
Dengan Sistem Pendinginan
kemampuan untuk menyublim pada Terkontrol untuk Menghasilkan
Kristal Berbentuk
keadaan suhu tertentu antara zat murni
Bulat.Majalah Teknologi
dengan pengotornya.Hasil yang didapat DirgantaraVol.9,No.2
Setyopratomo, dkk. 2003.Studi
berat kapur barus murni sebesar 0,03
Eksperimental Pemurnian
gram sehingga rendemen sebesar 1,1%. Garam NaCl dengan Cara
Rekristalisasi.Unitas.Vol.11,No
.2
Daftar Pustaka Svlea.1979. Buku Ajar Vogel Analisis
Anorganik Kuantitatif Makro
Arsyad, Muhammad Natsir. 2001.
dan Semimikro. Jakarta:
Kamus Kimia Arti dan
Kalman Media Pustaka

Adith Anindito | D1121171030 Kristalisasi dan Sublimasi


Pratikum Kimia Organik Dasar

Lampiran:

1. Menurut alisa kalian apa perbedaan perbedaan rekristalisasi dengan sublimasi?


2. Tuliskan struktur asam benzoat
3. Jelaskan fungsi corong bucher dari percobaan ini
4. Bahan – bahan apa saja yang digunakan dalam praktikum ini

Jawab :
1. Rekristalisasi adalah suatu teknik pemurnian zat padat campuran pengotornya
yang dilakukan dengan cara mengkristaklan kembali zat tersebut setelah di
larutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok.
Sublimasi adalah proses dimana molekul – molekul langsung berubah dari fase
padat menjadi fase uap. Sublimasi terjadi jika suatu cairan menguap dan molekul
– molekulnya
2.
3. fungsi corong butcher yaitu untuk memfiltrasi atau memisahkan suatu cairan
(filtrat) dari endapan (residu) kristal utuh
4. Asam benzoat, kapur barus, aquades

Adith Anindito | D1121171030 Kristalisasi dan Sublimasi

Anda mungkin juga menyukai