PEMURNIAN ZAT
OLEH: KELOMPOK V
Jurusan : BIOLOGI
Program : S1-BIOLOGI
Tgl Pelaksanaan : 17 Desember 2019
MEDAN
I. Judul percobaan : PEMURNIAN ZAT
b. Bahan
Bilas zat yang menempel pada corong, dan didinginkan sampai kristal
Periksa titik leleh dan bentuk kristal
Hasil:
Berat garam sebelum rekristalisasi = 20 gr
Berat garam sesudah rekristalisasi = 6, 21 gr
2. Sublimasi
Kapur Barus
Hasil:
Titik leleh kapur barus yaitu 82°C
3. Destilasi Sederhana
Heineken Bear
Amati termometer
Hasil:
Tetesan pertama hasil destilasi pada
suhu 87°C
Hasil destilasi dalam waktu 1 jam = 1,9
ml
Hasil
Destilasi: 100 ml (awal) 𝑥 100%
1,9 ml
= 100 ml (awal) 𝑥 100%
= 1,9 %
VI. HASIL PERCOBAAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
B. REAKSI-REAKSI
1. Rekristalisasi
NaCl + H2O NaOH + HCl
(putih) (bening) (bening) (bening)
NaCl + O2 NaCl
(putih) (putih)
2. Sublimasi
sublimasi
3. Destilasi
C2H5OH + O2 2CO2 + 3H2O
(bening) (bening)
H H
destilasi
Alkohol H – C – C – OH (Etanol/Alkohol)
H H
C. PEMBAHASAN
1. Teori
a. Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat dan dilakukan dengan melarutkan zat tersebut ke
dalam pelarut yang sesuai Kemudian dikristalisasikan pada percobaan menggunakan pelarut
air dalam perubahan ini dipanaskan untuk memisahkan zat di mana apabila dipanaskan larutan
akan berwarna keruh dalam prinsip dasar rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat
yang dimurnikan dengan zat awalnya.
b. Sublimasi
Sublimasi merupakan suatu proses perubahan zat dan fase padat menjadi uap dan uap di
kondensasi langsung menjadi padat tanpa melalui fase cair.
c. Destilasi
Destilasi merupakan metode yang digunakan dalam proses pemisahan zat cair dan
campurannya berdasarkan perbedaan titik leleh titik pada proses destilasi sederhana yaitu
campuran zat dapat dipisahkan bila zat-zat tersebut memiliki penyusunnya yang titik didihnya
cukup tinggi.
2. Praktek
a. Rekristalisasi
Percobaan rekristalisasi menggunakan sampel asam atau NaCl dengan menggunakan
pelarut H2O atau aquades sebanyak 50 ml dan 20 gr NaCl yang dipanaskan hingga terbentuk
kristal dan menghasilkan berat kristal pada NaCl ialah menjadi Kristal ialah 6,21 gram.
Setelah itu dapat dilakukan penentuan pemurnian:
𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑀𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
% Pemurnian = 𝑥 100%
Mawal
20−6,21
= 𝑥 100%
20
= 13,79%
b. Sublimasi
Percobaan sublimasi sampel yang digunakan ialah kapur barus yang dimasukkan ke dalam
beker gelas sebanyak 4 buah dan dipanaskan pada penangas api yang ditutup menggunakan
kertas saring kapur, barus yang lama kelamaan mencair dan pada kertas saring terbentuk
kristal berwarna putih dengan melihat. Lelehnya dengan melting Point Block dan kapur barus
memiliki titik leleh 82°C.
c. Destilasi
Percobaan destilasi merupakan metode yang digunakan pada sampel Haineken bear yang
mengandung alcohol. Alkohol di destilasi sebanyak 100 ml alkohol 4,7% untuk mendapatkan
etanol murni alkohol dari zat campurannya. Dalam percobaan ini akan dihasilkan zat murni
alkohol yang kami dapatkan pada suhu 87°C alkohol dan hasil proses destilasi di dapatkan 1,9
ml alkohol murni.
Kadar alkohol dapat diperoleh dengan:
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
Kadar alkohol = 𝑥 100%
100 ml (awal)
1,9 𝑚𝑙
= 100 ml 𝑥 100%
= 1,9%
VII. KESIMPULAN
Titik perubahan yang terjadi pada garam sebelum di rekristalisasi yaitu garam yang
digunakan memiliki berat 20 gram garam berwarna putih setelah proses rekristalisasi dan garam
didinginkan, garam yang sebelumnya merupakan larutan garam berubah menjadi Kristal Putih
seperti bentuk awal titik kristal garam yang telah direkristalisasikan memiliki berat 6,21 gr.
Perubahan yang terjadi pada kapur barus yang sebelum di sublimasi berjumlah 4 buah titik Setelah
kapur barus di sublimasi dan didinginkan, terbentuk kristal di atas kertas saring dan kaca arloji
sebagai penutup cawan. Kristal kapur barus yang terbentuk memiliki titik leleh 82°C Untuk biar
mengalami perubahan saat di destilasi pada tetesan pertama pada suhu 87°C Dan setelah 1 jam
diperoleh 1,9 ml alkohol murni dan memiliki hasil destilasi 1,9%.