Anda di halaman 1dari 39

PEMBUATAN

IODOFORM
FARMASI D
- Divanti Nur Annisa (201710410311037) - Jabang Sinung Grahita (201710410311095)
- Emilda Nur Agustin (201710410311044) - Revina Arenta Setyastuti (201710410311124)
- Brilian Yustika Deti (201710410311062) - Khasna Shohwatul Jihan (201710410311147)
- Novalina Aulia S. (201710410311064) - Savira Fauzia Fiddini (201710410311216)
- Adela Adam A. (201710410311065) - Alifia Ramadanti (201710410311218)
- Santika Tri Wahyuni (201710410311094) - Dinda Aulia Riska (201710410311220)
TUJUAN 1. Mengenal Proses Halogenasi
PRAKTIKUM
2. Memahami Rekristalaisasi Dengan Pelarut Tunggal
PROSEDUR ASLI
BAHAN
Nama kimia : Iodium, iodum, iodine
Rumus kimia : I2
Berat Molekul : 126,90
Berat Jenis : 40.03 g/ml pada suhu 25C
Titik Didih : 185.24
Khasiat : antiseptikum ekstern, anti jamur
(FI V hal 561, sigmaldrich.com)
Nama kimia : Aseton
Rumus Kimia : C3H6O
Berat Molekul : 58.08
Berat Jenis : 0.7972 g/ml
Titik Didih : 56.2C
Titik Leleh : -94.3C
Khasiat : pelarut/ pereaksi
(FI V hal 561, sigmaldrich.com)
Nama kimia : Sodium hydroxide
Rumus Kimia : NaOH
Berat Molekul : 40.00
Berat Jenis : 2.1300 g/ml
Titik Didih : 1.390C
Titik Leleh : 318C
Khasiat : buffering agent, katalisator
(The Merck Index hal 1542, FI V hal 898, sigmaladrich.com)
 
Nama kimia : Alcohol
Rumus Kimia : C2H6O
Berat Molekul : 46.0
Berat Jenis : 0.810-0.816 g/ml
Titik Didih : 78.5C
Titik Leleh : -98
Khasiat : antiseptic local, pelarut
(FI V hal 392 & sigmaaldrich.com)
Nama kimia : Hydrogen oxide
Rumus Kimia : H2O
Berat Molekul : 18.02
Berat Jenis : 1.00 g/ml
Titik Didih : 100C
Khasiat : pelarut
(sigmaaldrich.com)
ALAT
MEKANISME
REAKSI
SKEMA
KERJA
PEMBUATAN IODOFORM
PROSES REKRISTALISASI

Dipanaskan corong, diwaktu yang


Dikalibrasi beaker glass Dimasukkan etanol kedalam sama dipanaskan etanol diatas hotplat.Dijaga
sebanyak 30mL beaker glass yang telah jangan sampai mendidih
dikalibrasi

Dimasukkan etanol panas sedikit


kedalam Erlenmeyer lalu, dimasukkan
Disaring panas dengan kertas saring endapan iodoform ke dalam Erlenmeyer,
dan corong panas.Ditutup larutan dikocok dan dimasukkan etanol panas
ditunggu hingga dingin sedikit demi sedikit ad larut
Dipindahkan kristal iodoform ke dalam
Ditambahkan 12,5 ml aq dest Disaring dengan corong Buchner yang
cawan petri yang telah ditimbang
telah dilapisi kertas saring
sebelumnya

Kemudian masukkan kedalam Keluarkan dari oven dan diamkan Dimasukkan ke dalam oven selama 1
Desikator selama 1 jam dahulu pada suhu ruang jam, dan jangan lupa penutup cawan
petri dibuka
Ditimbang cawan petri+zat untuk Dipindahkan kristal iodoform
Ditimbang kembali cawan petri+zat
Menghintung bobotnya kedalam pot salep, yang
untuk Menghintung bobotnya
sebelumnya pot salep kosong
telah ditimbang

Ditentukan titik leburnya dengan


Melting point
HASIL
PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
Pada Praktikum pembuatan iodoform bertujuan untuk mengenal proses halogenasi dan
memahami cara rekristalisasi dengan pelarut tunggal

Penambahan NaOH pada reaksi ini bertujuan untuk memberikan kondisi yang basa.
Kemudian ditambahkan air yang bertujuan untuk mengencerkan NaOH agar tidak
berlebih, mencegah terhidrolisisnya iodoform serta menyempurnakan agar kristal yang
di hasilkan baik.

Iodoform yang didapat dilarutkan dengan etanol panas beberapa ml bertujuan untuk
melarutkan kristal iodoform dengan sempurna. kemudian disaring dengan
menggunakan corong panas untuk menjaga suhu larutan dan alkohol tetap terjaga dan
stabil sehingga suhu tidak turun drastis.

Larutan ini kemudian dicuci menggunakan pelarut air sehingga iodoform yang didapat
lebih murni dan terbebas dari pengotornya dengan cara disaring kembali hingga kering.
Setelah didapat kristal iodoform kemudian dikeringkan didalam oven dan desikator,
hingga iodoform yang dapat benar-benar telah kering kemudian ditimbang hingga
konstan dan dilakukan melting point.
34

Pada data kelas kami, terdapat kelompok 3,7,9,11,12, dan 15 menggunakan cawan petri pada
penimbangan akhir. Sedangkan pada kelompok 1,4,5,6,8,10, dan13 menggunakan pot salep.
Hasil penimbangan cawan petri yang mendekati teoritis yaitu 2,3660 g sedangkan pada
penimbangan pot salep yang mendekati teoritis yaitu 1,4431 g. Dengan ini dapat disimpulkan
bahwa penimbangan pada cawan petri didapatkan hasil yang lebih mendekati teoritis karena
tidak banyak bahan yang tertinggal di kertas saring pada cawan petri tersebut. Hal tersebut
juga mempengaruhi hasil %rendemen, pada zat yang ditimbang pada cawan petri lebih tinggi
daripada pot salep.

Hasil titik lebur pada penimbangan di cawan petri masuk rentang teoritis sedangkan pada pot
masuk rentang bawah teoritis. Namun, ada beberapa penimbangan pada cawan petri
didapatkan berat zat dan titik lebur yang kurang baik daripada penimbangan pada pot salep.
Hal tersebut disebabkan kesalahan pada praktikan.

Pada kelompok besar kami, kelompok 2 dan 14 tidak mempunyai data hasil praktikum karena
ada kesalahan saat pengambilan bahan, yang seharusnya Aseton namun salah pengambilan
bahan menjadi N-Butyl Alkohol
Menurut literatur
Sulistyaningsih, Triastuti.Dkk, (2010):
Kemurnian zat ditentukan oleh randemen yang didapatkan,
semakin tinggi randemen suatu zat, semakin tinggi pula
tingkat kemurniannya, dan jika semakin rendah randemen
suatu zat, semakin rendah pula tingkat kemurniannya.

Menurut literatur
Sigma Aldrich
Titik lebur iodoform adalah 119 -122
KESIMPULAN

Iodoform merupakan senyawa kimia yang dapat disintesis berdasarkan
reaksi halogenasi dengan bahan dasar iodium yang di reaksikan dengan
aseton dan menggunakan NaOH sebagai katalisator.

proses pembuatan iodoform ini melibatkan pelarut tunggal berupa etanol


yang dipanaskan diatas hotplate sampai zat terlarut sempurna. reaksi
reduksi oksidasi yang melibatkan penurunan bilangan oksidasi.
Dimana persamaan reaksi yang terjadi :
C3H5OH + 4I2 + 6 NaOH→ CHl3 + HCOONa + 5H2O + 5 NaI
DAFTAR - Sigma-Aldrich
PUSTAKA
- Sulistyaningsih, Triastuti.Dkk, (2010). Pemurnian
Garam Dapur Melalui Metode Kristalisasi Air Tua
dengan Bahan Pengikat Pengotor Na2C2O4-
NaHCO3 dan Na2C2O4 -Na2CO3.Vol.8, No. 1
Universitas Negeri Semarang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai