Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

KRISTALISASI DAN SUBLIMASI

disusun oleh :

Kharisa Dwi P ( D1A210119 )

Nurul Rahmayanti ( D1A210046 )

Pipik Fadilah ( D1A210006 )

Raissa Bagus A ( D1A210047 )

Resti Fitriani ( D1A210267 )

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS AL GHIFARI
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan laporan praktikum yang berjudul “Destilasi Sederhana”
dengan lancar.

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Kimia Organik dan ingin mengenal lebih jauh mengenai proses pemisahan campuran
dalam kimia.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu/Bapa
dosen, dan teman-teman serta orang tua penulis serta semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah dengan sabar memberikan bimbingannya serta dukungan
hingga selesainya laporan ini.

Akhir kata semoga laporan ini bisa bermanfaat umumnya bagi pembaca dan khususnya
bagi penulis, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii

BAB 1.....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1

1.1. Judul Percobaan..........................................................................................................................1

1.2. Tanggal Percobaan......................................................................................................................1

1.3. Prinsip Percobaan.......................................................................................................................1

BAB 2.....................................................................................................................................................2

DASAR TEORI.........................................................................................................................................2

BAB 3.....................................................................................................................................................3

3.1 Alat dan Bahan.............................................................................................................................3

3.2 Prosedur......................................................................................................................................3

BAB 4.....................................................................................................................................................5

4.1 Data Pengamatan........................................................................................................................5

4.2 Pembahasan................................................................................................................................6

BAB 5.....................................................................................................................................................8

KESIMPULAN.........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

LAMPIRAN...........................................................................................................................................10

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Judul Percobaan


Kristalisasi dan sublimasi

1.2. Tanggal Percobaan


Rabu, 16 November 2022

1.3. Prinsip Percobaan


Memisahkan dan memurnikan campuran dengan kristalisasi dan sublimasi

1
BAB 2

DASAR TEORI
Rekristalisasi adalah suatu metode untuk pemurnian Senyawa padatan yang
dihasilkan dari reaksi-reaksi organik. Rekristalisasi senyawa pembentuk kristal dilakukan
dengan tujuan untuk menghilangkan pengotor. Prosesnya meliputi pelarut zat dalam sejumlah
pelarut dan akan menghasilkan larutan jenuh pada temperatur mendekati titik didih pelarut.
Pengotor yang tidak larut dipisahkan dengan filtrasi pada larutan panas dan senyawa murni
akan mengkristal seiring dengan mendinginnya filtrat.

Metode rekristalisasi melibatkan 6 tahapan yaitu :

1. Pemilihan pelarut
2. Pelarut senyawa padat dalam pelarut panas
3. Penyaringan larutan
4. Kristaliisasi
5. Pemisahan kristal
6. Pencucian dan pengeringan kristal

Jika jumlah zat kristal sedikit stabil terhadap panas maka proses pemurnian dapat
dilakukan dengan cara sublimasi. Sublimasi adalah proses dimana zat-zat tertentu bila
dipanaskan secara langsung berubah dari bentuk padat menjadi uap tanpa meleleh. Uap
tersebut bila didinginkan kembali menjadi zat padat. Dengan sublimasi dapat dipisahkan
padatan volatil dari non volatil, contohnya kamfer,asam benzoat dan lain lain.

2
BAB 3

3.1 Alat dan Bahan


Alat :

 Gelas kimia 250 ml


 Gelas ukur 100 ml
 Spatula
 Kertas timbang
 Corong buchner
 Neraca analitik
 Hot plate
 Pengaduk
 Kertas saring
 Cawan

Bahan :

 Asam benzoate 5 gram


 Kapur barus 3 gram
 Aquades

3.2 Prosedur
A. Percobaan Reaksi Asam Benzoat
 Sebanyak 5 gram asam benzoat kasar dimasukkan ke dalam gelas piala (50 ml)
 Tambahkan air panas sedikit demi sedikit sehingga semua benzoat larut (tepat larut)
 Saring larutan asam benzoat dengan corong saring dalam keadaan panas
 Biarkan Filtrat pada temperatur kamar
 Saring kristal yang terbentuk dengan menggunakan corong buchner
 Tentukan titik leleh dan bandingkan dengan data dari Handbook

B. Sublimasi

 Sebanyak 3 gram kapur barus yang akan dimurnikan disimpan pada Cawang penguap
porselen
 Siapkan corong, di mana bagian ujungnya disumbat dengan glass wool

3
 Cawan porselen ditutup dengan kertas saring, Letakkan corong dengan posisi terbalik
 Panaskan kristal di atas penangas pasir, sublimat akan menempel di pinggir-pinggir
corong

4
BAB 4

4.1 Data Pengamatan


 Kristalisasi asam benzoat

No Perlakuan Pengamatan

1 5 gr asam benzoat + air panas Membutuhkan waktu yang lama untuk


melarutkan asam benzoat

Membentuk serbuk putih-putih dalam larutan

2 Menyaring larutan dengan kertas saring dan Cake berwarna putih dan fitratnya berwarna
corong bening

3 Membiarkan fitrat pada suhu kamar Dalam larutan terdapat kristal-kristal bening
yang terbentuk jaringan-jaringan

4 Menyaring kristal yang di dapat Kristal berbentuk padatan putih

5 Menimbang kristal yang di dapat Di proleh kristal 12,4 %

 Sublimasi

Perlakuan Pengamatan

Kapur barus yang telah disimpan didalam Proses pemanasan ± 1 jam didapatkan kapur barus
cawan, dipanaskan denganpenangas habis dan kristalnya menempel di kertas saring.
pasir.Cawan ditutup dengan kertas Berat corong = 43,18 gr
saringdisumbat dengan glass wool di Berat Kristal + kertas saring = 44,16 gr Maka
bagianujungnya.Pemanasan dilakukan sampai didapatkan berat Kristal sebanyak 0,196 gr
kapurbarus tersublimasi semua.

5
4.2 Pembahasan
Kristalisasi bertujuan untuk memisahkan dan memurnikan suatuzat dan
sublimasi bertujuan untukmendapatkan zat yang murni ataubisa disebut
pemurnian (Fieser,1941).Sehingga pada percobaan ini menggunakan metode
kristalisasi dan sublimasi untuk memurnikan asam.

Kristalisasi merupakan sebuah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat


padat di dalam suatu fase homogen (Zubrick, 2011). Pada prinsipnya kristalisasi
terbentuk melalui dua tahap yaitu, nukleasi atau pembentuka inti Kristal dan
pertumbuhan kristal. Faktor pendorong untuk laju nukleasi adalah super saturasi. Baik
nukleasi maupun pertumbuhan tidak dapat berlangsung didalam larutan jenuh atau tak
jenuh (Federsen, 2011).
Kristalisasi merupakan sebuah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat
padat di dalam suatu fase homogen (Zubrick, 2011).Pada prinsipnya kristalisasi
terbentuk melalui dua tahap yaitu,nukleasi atau pembentukan inti Kristal dan
pertumbuhan kristal. Faktor pendorong untuk laju nukleasi adalah super saturasi. Baik
nukleasi maupun pertumbuhan tidak dapat berlangsung di dalam larutan jenuh atau
tak jenuh (Federsen, 2011).

Rekristalisasi merupakan suatu pembentukan kristal kembali dari larutan


atau leburan dari material yang ada. Sebenarnyametode ini hanyalah sebuah
proseslanjut dari kristalisasi. Apabila kristalisasi (dalam hal ini hasil
kristalisasi) memuaskan. Rekristalisasi hanya bekerja apabila digunakan
padapelarut pada suhu kamar, namun dapat lebih larut pada suhu yang
lebih tinggi. Hal ini bertujuan supaya zat tidak murni dapat menerobos kertas
saring dan yang tertinggal hanyalah kristal murni.

Sublimasi adalah salah satu metode pemurnian suatu zat yang terkandung
dalam suatu campuran. Berdasarkan ilmu kimia dan teknik kimia, proses
pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih
murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia
ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya,suatu senyawa
kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.

6
Pada praktikum kemarin yang percobaan Rekristalisasi, kami menggunakan
sampel Asam Benzoat kasar sebanyak 5 gram. Penggunaan asam benzoat sebanyak
5gram adalah sebagai takaran berapa jumlah kristal yang terbentuk dalam 5 gram
asam benzoate. Alasan kami menggunakan sampel asam benzoate pada praktikum
Rekristalisasi ini adalah karena asam benzoate dapat dimurnikan dengan rekristalisasi
dari air, karena asam benzoate larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam
air dingin. Dalam praktikum ini kami menggunakan air panas untuk melarutkan asam
benzoate, karena asam benzoate lebih mudah melarut dengan suhu yang relative
tinggi dan kurang melarut pada air yang memiliiki suhu yang rendah. Peristiwa ini
disebabkan oleh kecepatan reaksi dari asam benzoate kurang relative pada air yang
memiliki suhu yang relative rendah, sehingga untuk melarutkannya perlu dilakukan
pemanasan pelarutnya.

Selanjutnya pada percobaan sublimasi, kami menggunakan sampel kapur


barus, karena kapur barus mudah menguap ketika sedang dipanaskan. Kenapa bisa
menguap? Karena adanya perubahan wujud dari padat menjadi gas atau disebut
menyublim yang disebabkan adanya perbedaan suhu antara kapur barus dan
lingkungan disekitarnya.

7
BAB 5

KESIMPULAN
Dari praktikum pada percobaan kristalisasi dan sublimasi yang kita lakukan , dapat
disimpulkan yaitu pada percobaan kristalisasi, kita menggunakan sampel asam benzoate
sebanyak 5 gram, kenapa menggunakan asam benzoate? Karena dapat menguap di suhu yang
tinggi dibandingkan suhu yang rendah. Dan kita mendapatkan 12,4 % kadar asam benzoate
pada proses kristalisasi. Hasil itu didapatkan dari berat total dari hasil kristal dikurangi berat
kertas saring, dibagi sediaan yang kita pakai yaitu 5 gram, kemudian dikalikan 100%.

Kemudian pada percobaan sublimasi yang kita lakukan, kita mendapatkan hasil yaitu
19,6 % kadar kapur barus pada proses sublimasi. Kita mendapatkan hasil tersebut dari berat
total dikurangi berat kertas saring, dibagi sediaan yang kita gunakan yaitu 5 gram, kemudian
dikalikan 100%.

8
DAFTAR PUSTAKA

Modul praktikum kimia organik

https://www.slideshare.net/wd_amaliah/laporan-rekristalisasi

https://www.researchgate.net/publication/
349249620_PRAKTIKUM_KIMIA_ORGANIK_DASAR_KRISTALISASI_DAN_SUBLI
MASI

https://www.academia.edu/34797783/
Laporan_Reaksi_Senyawa_Organik_II_Kristalisasi_dan_Sublimasi

9
LAMPIRAN

Kristalisasi Sublimasi

10
11

Anda mungkin juga menyukai