JURUSAN KIMIA
PURWOKERTO
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
PEMISAHAN KALIUM NITRAT SECARA REKRISTALISASI............................
I. TUJUAN...............................................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................
III. PROSEDUR PERCOBAAN...............................................................................
3.1. Alat.....................................................................................................................
3.2. Bahan..................................................................................................................
3.3. Skema kerja........................................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................
4.1. Data Pengamatan...............................................................................................
4.2. Data Perhitungan...............................................................................................
4.3. Pembahasan.......................................................................................................
V. KESIMPULAN..................................................................................................
5.1. Kesimpulan.......................................................................................................
5.2. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
i
PEMISAHAN KALIUM NITRAT SECARA REKRISTALISASI
I. TUJUAN
a. Dapat melakukan teknik pemisahan secara rekristalisasi
b. Dapat memisahkan dan memurnikan campuran KNO3 – KBr dengan cara
rekristalisasi
1
2
3
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Data Pengamatan
No Perlakuan Pengamatan
1 Sebanyak 5 gram sampel Berat KNO3 sebanyak 3,0081
ditimbang dan dimasukkan gram
ke dalam erlenmeyer Berat KBr sebanyak 2,005 gram
Larutan putih keruh
2 Sebanyak 10 mL air panas Larutan menjadi larut semua
ditambahkan atau homogen
3 Sebanyak 5-7 mL air panas Tidak berwarna namun agak
ditambahkan, lalu dididihkan keruh saat dipanaskan dan
terbentuk endapan
4 Disaring dalam keadaan Tidak berwarna atau bening
panas
5 Filtrat didinginkan Kristal terbentuk berbentuk
jarum dan berwarna putih
6 Disaring dengan corong Kristal tertinggal di kertas saring
buchner, dicuci dengan
sedikit air
7 Dikeringkan dan ditimbang Berat kertas saring + kristal
sebanyak 1,1171 gram
Berat kertas saring saja sebanyak
0,42 gram
IV.2. Data Perhitungan
Berat awal = 3,0081 gram
Berat akhir = (berat kertas saring + kristal)
=1171 – 0,42
= 0,6971 gram
berat akhir
%KNO3 = X 100 %
berat awal
0,6971
= X 100 %
3,0081
= 23, 175 %
IV.3. Pembahasan
4
5
hanya bekerja apabila digunakan pada pelarut pada suhu kamar, namun dapat
lebih larut pada suhu yang lebih tinggi. Hal ini bertujuan supaya zat tidak
murni dapat menerobos kertas saring dan yang tertinggal hanyalah kristal
murni (Fessenden, 1983). Metode kristalisasi pada dasarnya
mempertimbangkan perbedaan daya larut padatan yang akan dimurnikan
dengan pengotornya dalam pelarut tertentu maupun jika mungkin dalam
pelarut tambahan yang lain yang hanya melarutkan zat-zat pengotor saja.
Pemurnian dengan cara rekristalisasi banyak dilakukan pada industry-industri
(kimia) maupun laboratorium untuk meningkatkan kualitas zat yang
bersangkutan (Veriyana & Hakim, 2015). Rekristalisasi bergantung pada
kelarutan zat dalam pelarut tertentu kala suhunya dinaikkan, karena
konsentrasi total pengotor biasanya lebih kecil dari konsentrasi yang
dimurnikan. Dalam kondisi dingin, pengotor yang konsentrasinya rendah tetap
larut, sementara yang konentrasinya tinggi akan mengendap (Pinalla, 2016)
menyebabkan mual dan terkadang muntah. Titik didih KBr sebesar 1435◦C
dan titik leleh KBr sebesar 734◦C. (Ramiawati, 2005).
pelarut akan lebih cepat. Pemisahan lebih sempurna dan kandungan air pada
kristal KNO3 sudah hilang atau tidak bercampur. Kemudahan suatu endapan
dapat disaring atau dicuci bergantung sebagian besar pada struktur morfologi
endapannya, yaitu bentuk dan ukuran-ukuran kristalnya. Semakin besar
kristal-kristal yang terbentuk selama berlangsungnya pengendapan, semakin
mudah disaring dan kemungkinan semakin cepat kristal-kristal itu akan turun
keluar dari larutan yang akan membantu penyaringan. Bentuk kristal juga
penting. Struktur sederhana seperti kubus, octahedron, atau jarum-jarum
sangat menguntungkan, karena mudah dicuci setelah disaring. Factor-faktor
yang mempengaruhi pembentukan dan pemisahan endapan dari hasil reaksi
kimia tersebut adalah suhu, chemical excess, rasio senyawa yang digunakan,
pengadukan, dan pengendapan (Svehla, 1985).
10
DAFTAR PUSTAKA
11