Anda di halaman 1dari 6

“Laporan praktikum penurunan titik beku”

“Pembuatan es lilin”

Oleh:

 Abd wahab
 Jalaludding
 Nadhifa
 Febriana nurul
 Raihan fadila

XII IPA5
Tahun ajaran 2018 - 2019
1. Tujuan percobaan:
Mengaplikasikan teori penurunan titik beku larutan pada kehidupan
sehari hari

2. Teori dasar:

Sifat koligatif larutan

Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi
antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari
komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat koligatif larutan. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut di dalam larutan.
Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif.
Keempatnya yaitu :

 Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni
 Peningkatan titik didih
 Penurunan titik beku
 Gejala tekanan osmotik

Penurunan titik beku larutan

Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-
partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-
molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses
pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak
antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah
daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat
terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding
dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf),
dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf  =  Kf  .  m                    atau                    ΔTf  =  Kf  .  (n  .  1000) : p
ΔTf  = Penurunan titik beku
Kf    = Tetapan penurunan titik beku molal
n      = Jumlah mol zat pelarut
p      = Massa zat pelarut

Penyebab dan defiinisi penurunan titik beku

Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula ditambahkan
ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0 o C. Ini yang dimaksud
penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari pelarut
murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah
dibanding pelarut murninya yaitu air.

Penerapan penurunan titik beku larutan dalam pembuatan es lilin

Es yg sudah di bungkus ditempatkan pada wadah yang terendam es batu yang telah di
campurkan garam talise. Proses tersebut mengakibatkan es lilin membeku dengan titik
beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es
mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas dari es lilin maka hasilnya
adalah es lilin padat dan lezat siap dihidangkan. Walaupun terasa asin

3. Alat dan bahan :

1. Baskom (1buah)
2. Termos
3. Garam talise ( 2kg)
4. Es batu (4 buah)
5. Bubuk instan rasa taro
6. Thermometer
7. Sendok
8. Plastik es lilin

4. Cara kerja

1. Siapkanlah alat dan bahan


2. Campurkanlah bubuk instan rasa taro pada wadah
3. Aduklah hingga merata sampai benar benar manis
4. Kemudian masukkan ke dalam kantung es lilin dan ikat dengan kuat
5. Kemudian masukkan ke dalam kulkas tapi bukan di freezer nya selama sehari
6. Setelah itu siapkanlah baskom
7. Masukkanlah es batu ke dalam baskom kemudian ukur dengan menggunakan
thermometer pastikan suhu nya 0 derajat selsius
8. Tuangkan lah garam ke dalam baskom yang berisi es batu yg telah di hancurkan
kemudian di aduk hinnga merata
9. Kemudian ukur suhu es batu setelah di campurkan zat terlarut (garam) pastikan
suhunya di bawah 0 derajat selsius

10. Masukanlah es lilin pada termos kemudian timbun menggunakan es batu yang telah
di campur garam

11. Susunlah es tersebut dengan rapi kemudian tutup termos dengan rapat tanpa di buka
12. Tunggu es lilin tersebut selama 6 sampai 8 jam untuk mendapatkan hasil yg
memuaskan

5. Hasil percobaan

Cairan es lilin akan membeku selama 6 sampai 8 jam pada termos yg berisi campuran es
batu dan garam sehinggah es tersebut membeku tanpa menggunakan kulkas

6. Pembahasan
es lilin dalam plastik yang terendam es batu yang telah diberi garam dapat membeku
seiring proses termonisasi. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari es lilin
ke campuran es batu, dan garam. Temperatur normal campuran es adalah 0o C,
sedangkan temperatur diperlukan untuk membekukan es lilin yakni lebih kecil sama
dengan suhu di bawa 0o C. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambah garam/zat
terlarut lainnya. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es
yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini
memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari es lilin sehingga es lilin
memadat.Termonisasi selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran
kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin membeku

.
7. Kesimpulan

1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan.
2. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
3. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut.
4. Pembuatan es lilin dengan campuran es batu dapat dilakukan dengan penambahan
garam sebagai penurunan titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan
kalor dari cairan es lilin ke campuran es batu dan garam.

Anda mungkin juga menyukai