Anda di halaman 1dari 34

“Bayi Cukup Bulan + Sesuai Masa

Kehamilan + Asfiksia Berat + Gangguan


Napas Sedang ”

Musyarafa

PEMBIMBING KLINIK
dr. Suldiah Sp.A
PENDAHULUAN
Transisi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine merupakan
perubahan yang kompleks. Sistem organ harus mengalami
beberapa perubahan fungsi seperti dimulainya pernafasan,.

Asfiksia merupakan salah satu manifestasi yang terjadi akibat


neonatus belum mampu beradaptasi pada lingkungan ekstrauterine
setelah lahir. Asfiksia ditandai dengan kegagalan neonatus
melakukan pernafasan secara spontan

Gangguan Nafas adalah suatu keadaan meningkatnya kerja


pernapasan yang ditandai dengan Takipnea, Retraksi, Napas
cuping hidung, merintih, sianosis, apneu.
Asfiksia Sedangkan
neonatorum menurut Survei
mengakibatkan 14 Demografi dan
per 100.000 Kesehatan
kematian di Indonesia tahun
Amerika Serikat. 2007 di Indonesia
asfiksia
mengakibatkan
kematian neonatal
sebanyak 27%.
KASUS
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : By. N R
• Tanggal Lahir : 02/02/2018 Pk. 16.45
wita
• Tanggal Masuk : 02/02/2018 Pk. 17.00
wita
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Bayi laki – laki lahir di RSUD X pada tanggal 2 februari 2018.
Lahir secara Secsio sesaria atas indikasi ibu eklamsi, dengan
Apgar Score 3/5/7. Bayi lahir cukup bulan dengan BBL : 3500
gram dan PBL : 49 cm. Saat lahir bayi tidak langsung
menangis, tonus otot sedikit fleksi, warna kulit pucat, denyut
jantung <100 x/menit. Warna ketuban hijau kental, merintih
(+), sianosis (+), Anus (+), Palatum (+), pusat baik (+). Partus
lama tidak ada, perdarahan antepartum tidak ada, kelainan
plasenta dan tali pusat tidak ada. usia kehamilan cukup bulan.

ANAMNESIS
• Riwayat maternal : Riwayat kehamilan ibu G1P1A0, usia ibu sewaktu
mengandung berumur 19 tahun. Riwayat penyakit yang diderita ibu selama
kehamilan demam (-), batuk (-), flu (-), riwayat penyakit diabetes melitus (-),
hipertensi (-), riwayat tekanan darah tinggi saat kehamilan (+) dengan
tekanan darah 200/100 mmHg. Ibu ada kejang 3x saat proses persalinan.
riwayat konsumsi obat-obatan saat hamil (-), riwayat pemeriksaan antenatal
(-).

ANAMNESIS
• Denyut Jantung : 134 x/menit
• Suhu : 36,6 oC
• Pernapasan : 75 x/menit
• CRT : > 2 detik
• Berat Badan Lahir : 3500 gram
• Panjang Badan : 49 cm
• Lingkar Kepala : 33 cm
• Lingkar Dada : 36 cm
• Lingkar Perut : 31 cm
• Lingkar Lengan : 10 cm

PEMERIKSAAN FISIK
• Sistem Respirasi
• Sianosis (+)
• Merintih (+)
• Apnea (-)
• Retraksi dinding dada (+)
• Pergerakan dinding dada simetris bilateral
• Pernapasan cuping hidung (-)
• Bunyi napas bronkovesikuler
• Bunyi tambahan Rh (-) Wh (-)
• SKOR DOWN
• Frekuensi napas :1
• Retraksi :1
• Sianosis :1
• Udara masuk :0
• Merintih :1
• Total :4
• Kesimpulan : Ada gawat Napas
• Kriteria WHO Gang. Napas : Gangguan Napas Sedang
• Sistem hematologi :
• Pucat : (+)
• Ikterus : tidak ada
• Sistem kardiovaskuler
• Bunyi Jantung : SI dan SII murni reguler
• Murmur : tidak ada
• Sistem Gastrointestinal
• Kelainan dinding abdomen : tidak ada
• Muntah : tidak ada
• Diare : tidak ada
• Residu lambung : tidak ada
• Organomegali : tidak ada
• Peristaltik : positif, kesan normal
• Umbilikus
• Pus : tidak ada
• Kemerahan : tidak ada
• Edema : tidak ada

• Sistem Genitalia.
• Keluaran : tidak ada
• Anus imperforata : tidak ada
• Sistem neurologi :
• Aktivitas : Berkurang
• Kesadaran : komposmentis
• Fontanela : datar
• Sutura : belum menutup
• Refleks cahaya : ada (+/+)
• Kejang : tidak ada
• Tonus otot : normal
• Skor Ballard
• Maturitas Neuromuskuler maturitas fisik
• Sikap tubuh :3 kulit :1
• Persegi jendela :3 lanugo :2
• Recoil lengan :3 payudara :3
• Sudut poplitea :4 Mata/telinga :2
• Tanda selempang :3 genital :3
• Tumit ke kuping :4 permukaan plantar :4

• Skor : 38
• Minggu : 38 minggu
• Interpertasi : Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-- Laboratorium
HEMATOLOGI
HGB 16.4 11,5-16,5 g/dl
WBC 17.5 3,5-10 103/mm
RBC 4.26 3,8-8,5 109/mm
HCT 48.9 35-52 %
PLT 396 150-450 Ribu/ul
MCV 115 80-100 um3
MCH 38.5 27,8-33,8 Pg
MCHC 33.5 32-36 g/dL
RDW 11.4 11.0-16.0 %
HITUNG JENIS
- NEU 57.7 50-70 %
- Limfosit% 31.5 25-40 %
MON 5.7 2-8 %
EOS 2.8 2-4 %
BAS 2.3 0-1 %

GDS = 145 mg/dl


• Bayi laki – laki berusia 4 hari lahir tanggal 02 Februari 2018 pukul 16.45 wita secara sectio sesaria
dengan indikasi ibu eklampsi, bayi lahir cukup bulan, air ketuban warna hijau kental (bercampur
dengan meconium). Bayi lahir tidak langsung menangis. Berat badan lahir 3500 gram, panjang
badan 49 cm. Apgar score 3/5/7. Anus (+), palatum (+), tali pusat normal. Score Down 4 ada gawat
napas sedang, kriteria WHO gangguan napas sedang, Ballard score 35 dengan estimasi kehamilan
38 minggu. Estimasi berdasarkan kurva Lubchenco sesuai masa kehamilan. Pada pemeriksaan
fisik TTV : DJ: 134x/menit, Suhu : 36,60C, Respirasi : 75 x/menit, Bunyi pernapasan
Bronchovesicular . Hasil pemeriksaan Laboratorium : WBC = 17,5 103/mm3 (Leukositosis),
• Riwayat maternal : Saat hamil usia ibu 19 tahun, Selama hamil tidak melakukan pemeriksaan ANC
secara teratur. Riwayat kehamilan G1P1A0. Preeclampsia (+), Eklampsim (+)

RESUME
DIAGNOSIS KERJA

PEMERIKSAAN
FISIK

ANAMNESIS
Bayi Aterm + Asfiksia
PEMERIKSAAN berat + gangguan
PENUNJANG napas sedang
TERAPI
Langkah awal resusitasi

 Hangatkan
 Isap Lendir
 Potong tali pusat
 Hangatkan bayi
 Atur posisi bayi
 Isap lendir
 Keringkan dan Memberikan rangsangan taktil
 Atur posisi kembali dan lakukan penilaian kembali (tanda- tanda vital)
Denyut Jantung:75 kali/menit
Kulit : sianosis (+)
Pernapasan : megap-megap
 Melakukan ventilasi tekanan positif dan penilaian kembali (bayi bernapas spontan namun sianosis
masih ada)
Denyut jantung : 105 kali/menit
Kulit : sianosis (-)
Pernapasan : menangis kuat
 Memberikan O2 0,5-1 Liter per menit dan sianosis pada daerah wajah dan badan menghilang
dengan pemberian oksigen.
• IVFD Dextrose 5% 8 tpm
• Inj. Vit. K 1 mg / IM
• Gentamicin tetes mata 1 tetes
• Inj. cefotaxim 2 x 175 mg
• Inj. Gentamisin 2 x 14 mg
• Inj Dexametasone 3 x 0,5 mg
• Oksigen 1 – 3 liter/menit
• Observasi TTV/jam
• Bayi dipuasakan

Cont..
ANJURAN PEMERIKSAAN

• Darah rutin
• Analisis Kimia
darah (GDS)
DISKUSI
PEMERIKSAAN
FISIK

ANAMNESIS
Bayi Aterm + Asfiksia
PEMERIKSAAN berat + gangguan
PENUNJANG napas sedang
udara

Cairan
paru-paru
janin

Napas pertama Napas kedua Napas


selanjutnya
ASFIKSIA
Skor apgar 3/5/7

1 menit 5 menit 10 menit

Warna 0 1 1

kulit

Denyut 1 1 2

jantung
- Nilai Apgar 7 – 10 =
Respon 0 1 1 Baik
- Nilai Apgar 4 – 6 =
reflek Asfiksia ringan – sedang
- Nilai Apgar 0 – 3 =
Tonus otot 1 1 1
Asfiksia berat

Pernafasan 1 1 2

Total 3 5 7
Faktor
Plasenta

Faktor Ibu Faktor bayi


Faktor
• Eklampsia (+) Plasenta
• Tidak melakukan • Air ketuban
ANC secara bercampur
teratur mekonium
• Preeclampsia (+)

Faktor Ibu Faktor bayi


GANGGUAN NAFAS
Frekuensi napas Gejala tambahan gangguan napas Klasifikasi
> 60 kali/menit DENGA Sianosis sentral DAN tarikan dinding dada atau Gangguan
N merintih saat ekspirasi. napas berat
ATAU > 90 kali/ DENGA Sianosis sentral ATAU tarikan dinding dada ATAU
menit N merintih saat ekspirasi.
ATAU < 30 kali/ DENGA Gejala lain dari gangguan napas.
menit N
Atau
TANPA

60-90 kali/menit DENGA Tarikan dinding dada ATAU merintih saat ekspirasi Gangguan
N napas sedang
tetapi Sianosis sentral
TANPA
ATAU > 90 kali/ TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi atau
menit sianosis sentral.
60-90 kali/menit TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi atau Gangguan
sianosis sentral. napas ringan
60-90 kali/menit DENGA Sianosis sentral Kelainan
N jantung
kongenital
Penyebab :

 Pada bayi kurang bulan : penyakit membrane hialin, asfiksia, pneumonia,


kelainan atau malformasi kongenital

 Pada bayi cukup bulan : “transient tachypnea of the newborn”, pneumonia,


aspirasi mekonium, asidosis metabolik, kelainan atau malformasi kongenital.

 Bayi normal / asfiksia yang berhasil dengan resusitasi akan mengalami


gangguan napas
Penatalaksanaan Gangguan
Nafas Sedang
 Teruskan pemberian O2 dengan kecepatan aliran sedang
 Tangani sebagai kemungkinan besar sepsis
 Bila bayi menunjukkan tanda perburukan atau terdapat sianosis sentral,
naikan pemberian O2, pada kecepatan aliran tinggi, jika semakin memburuk
, Rujuk
 Jika gangguan nafas masih menetap setetalh 2 jam, pasang pipa lambung
untuk mengosongkan cairan lambung dan udara
 Nilai kondisi bayi 4 kali setiap hari apakah ada tanda perbaikan
 Jika bayi mulai menunjukkan tanda perbaikan ( frekuensi nafas menurun,
tarikan dinding dada berkurang, warna kulit membaik) kurangi pemberian
O2 secara bertahap
 Mulailah pemberian ASI peras melalui pipa lambung
 Pantau dan catat setiap 3 jam ( frekuensi nafas, retraksi, episode apneu)
 Periksa kadar glukosa
 Amati bayi selama 24 jam setelah pemberian antibiotik, kalau membaik bayi
dapat dipulangkan.
DAFTAR PUSTAKA

• Djoko W dkk. Buku Acuan Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal


Emergensi Dasar. Depkes RI. 2006
• Rudolph dkk. Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 3. EGC. 2006
• Aaron B dkk. Clinical Pathophysiology made ridiculously simple.
Medmaster. 2007.
• Klaus. Penatalaksanaan Neonatus Risiko Tinggi. EGC. 2000
• Kemenkes RI. Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir. Direktoral Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; Jakarta. 2011.
• Kosim M.S., Yunanto A., Dewi R., Sarosa G.I., dan Usman A. Buku Ajar
Neonatologi, Edisi 1, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta. 2008.
• Suroso, Sunarsih. Apgar Score Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia
Neonatorum Pasca Resusitasi Jantung Paru. Jilid 2. Jurnal terpadu ilmu
kesehatan; Surakarta. 2012.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai