KIMIA ANORGANIK II
“PEMBUATAN PARTIKEL NIKEL DIMETILGLIOKSIM”
Tanggal Praktikum : Jum’at, 27 Mei 2022
Tanggal Pengumpulan : Jum’at, 3 Juni 2022
Disusun Oleh :
Nama Anggota :
1. Erlina Janah (11200162000010)
2. Anisa Alviani (11200162000011)
3. Lidia Aulia Nisa (11200162000014)
4. Novita Putri Rahayu (11200162000023)
Kelas : Pendidikan Kimia 4A
Kelompok : 4 (Empat)
C. Tujuan
Adapun Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Dapat menganalisis cara pembuatan nikel DMG
2. Dapat membuat residu (endapan) [Ni (DMG)2](S) yang berwarna pink
tua kemerahan
3. Dapat menganalisis senyawa kompleks, ligan dan atom pusat pada
pembuatan nikel dimetilglikosim.
D. Dasar Teori
Pembahasan Nikel menduduki urutan ke – 24 dalam jumlah kandungannya
dikerak bumi. Bijih-bijih nikel yang utama adalah sulfida, oksida dan
arsenide. Nikel biasanya digunakan untuk pembuatan campuran logam dan
penyepuhan. (Petrucci, 1985: 154).
Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion) pusat dan
sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat itu. Jumlah relatif
komponen-komponen ini dalam kompleks yang stabil Nampak mengikuti
stoikiometri yang sangat tertentu, meskipun ini tak dapat ditfsirkan di dalam
lingkup konsep velnsi yang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan
koordinasi, suatu angka bulat, yang menunjukkan jumlah ligan (monodentat)
yang dapat membentuk kompleks yang stabil dengan satu atom pusat (Vogel,
95: 1979).
Nikel bereaksi dengan reagensia dimetilglioksima (C4H8O2N2)
menghasilkan endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan yang tepat
basa dengan ammonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium
asetat. (Vogel, 1997 : 283)
Dimetilglioksim ialah suatu senyawa kimia yang digambarkan dengan
rumus CH3C(NOH)C(NOH)CH3. Zat padat tidak berwarna ini ialah turunan
dioksim dari diketon diasetil (juga dikenal sebagai 2,3-butanadion).
Dimetilglioksim untuk selanjutnya ditulis sebagai DmgH2, yang digunakan
dalam analisis kimia palladium (Pd) atau nikel (Ni). Kompleks koordinasinya
menarik secara teoritis sebagai model untuk enzim dan sebagai katalis.
Banyak ligan-ligan terkait dapat dibuat dari dikenon lain, misalnya benzil.
Untuk mengetahui kadar nikel dalam percobaan ini dapat dilakukan dengan
metode gravimetri. Tahap pengukuran pada metode ini adalah penimbangan.
Produk yang ditimbang biasanya merupakan suatu substansi yang sedikit
larut yang bisa ditimbang setelah pengeringan, atau yang bisa dibakar
menjadi senyawa lain yang komposisinya diketahui, untuk kemudian
ditimbang. (Underwood, 1998:67).
Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat
ditempa dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada 14550C dan sedikit
bersifat magnetis. Nikel bereaksi cepat jika dipanaskan. garam-garam nikel
(II) yang stabil diturunkan dari nikel (II) oksida, yang merupakan
zat berwarna hijau. Garam-garam nikel yang terlarut, berwarna
hijau ,disebabkan oleh warna dari kompleks heksakuonikelat(II),
[Ni(H2O)6]2+ ; tetapi untuk singkatnya, hanya menganggapnya sebagai ion
nikel(II), Ni2+ saja (Vogel,1985 hal 280-281).
Salah satu penerapan yang lazim dari pengendap organik adalah adalah
pengendapan nikel oleh dimetilglioksim (DMG). Dalam penetapan nikel
dalam baja,suatu larutan asam yang mengandung besi dalam keadaaan
oksidasi +3 diolah dengan asam tartrat dan suatu larutan alkholik dari
dimetilglioksim.Menentukan kadar nikel dari suatu garam nikel dengan cara
mengendapkan ion nikel dalam bentuk nikel dimetilglioksimat.Sampel yang
mengandung garam nikel dilarutkan dalam air yang sedikit bersifat asam. Ion
nikel diendapkan dengan penambahan larutan dimetilglioksim 1% dalam
etanol (dimetilglioksim biasa disingkat dengan H2DMG). Pengendapan
dilakukan pada suhu sekitar 70-800C dalam larutan yang mengandung
amoniak encer atau larutan buffer yang mengandung ammonium asetat dan
asam asetat. Larutan itu dibuat sedikit sekali basa dengan ammonium,yang
secara kuantitatif mengendapkan nikel (R.A.DAY, JR. &
A.L.UNDERWOOD, 2002 hal 629).
Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam
analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan
dengan warna yang berbedabeda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan
penyaringan atau pun sentrifus. Endapan tersebut terbentuk jika larutan
menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan
adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan
bergantung pada berbagai kondisi seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan
lain dan jenis pelarut. Perubahan kelarutan dengan perubahan tekanan tidak
mempunyai arti penting dalam Analisa kualitatif, karena semua pekerjaan
dilakukan dalamwadah terbuka pada tekanan atmosfer. (Anonim, 2011).
Analisis kimia secara khusus dimaksudkan untuk mengetahui kadar nikel.
Larutan cuplikan diteteskan pada kertas saring lalu ditetesi dengan larutan 1%
DMG dalam etanol suasana asam, kemudian kertas saring diperlakukan
dengan uap larutan NH4OH. Pembentukan noda berwarna merah
menunjukkan bahwa cuplikan masih mengandung spesi nikel (Batan, 2010).
3 Cawan 1 buah
4 Amplas 1 buah
5 Spatula 1 buah
10 Oven 1 buah
12 Kertas PH 1 buah
Meter
13 Hot Plate 1 buah
14 Termometer 1 buah
19 Larutan NiCl2 30 ml
20 Larutan DMG 10 ml
G. Analisis Data
Perhitungan dan Persamaan Reaksi
Perhitungan :
H. Pembahasan
Pada hasil praktikum kali ini setelah proses penyaringan, maka didapat
endapan gumpalan-gumpalan merah dan larutannya berwarna hijau bening.
Serta, setelah dilakukan pemanasan didapatkan endapan berwarna pink tua
kemerahan. Warna yang dihasilkan dari kompleks [Ni (DMG)] ini adalah
warna merah. Warna merah ini dipengaruhi oleh banyaknya ligan, kekuatan
ligan dan banyaknya jumlah elektron pada atom pusat. Warna yang dapat
dilihat oleh mata merupakan warna yang diteruskan oleh cahaya.
I. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan pada praktikum ini yaitu :
1. Untuk membuat nikel DMG atau nikel dimetilglioksim digunakan
mengendapkan nikel dengan DMG serta metode penimbangan atau
gravimetri untuk sekedar mengetahui berapa nikel DMG yang terbentuk
dari sampel larutan nikel sebanyak 30 ml dan dicampur DMG 1%
sebanyak 10 ml sehingga dihasilkan nikel dimetilglioksim atau biasa
disingkat nikel DMG.
J. Daftar Pustaka
Batan. 2010. Aplikasi Radiasi Dan Radioisotop Dalam Bidang Kedokteran.
Seminar Nasional VI SDM Teknologi Nuklir, Jurnal Sains dan Teknologi
Nuklir Indonesia, 507-51
Day R.A dan Underwood A.L. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi ke-6,
Erlangga, Jakarta
Day, R A, dan Underwood, A L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam. Jakarta: Erlangga
G. Shelva. 1990. Vogel, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi mikro,
Edisi kelima Bagian II. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
Petrucci, Ralph, H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3
Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Vogel AI. 1979. Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic
Analysis. Penerjemah: Setiono L dan Pudjaatmakat AH. 1990. Buku Teks
Anorganik Kualitatif Makro dan Mikro. Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I
Edisi ke Lima. Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka
Anonim. 2011. Analisis Kation Anion. http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=0CFAQFjAG&url=http
%3A%2F%2Fwanibesak.files.wordpress.com
%2F2011%2F06%2Fanalisiskationdananion.pdf&ei=v19MU5LYLIiziAfk0
4GAAQ&usg=AFQjCNE9887me6kB2Uqts96vYVECIrsjw&bvm=bv.6454
2518,d.aGc .(Diakses pada tanggal 30 Mei 2022 pada pukul 21.47 WIB)