Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK

DOSEN PEMBIMBING : 1. Dra. Angki Purwanti, Apt., M.Si

2. Dra. Warida M.Kes

KELOMPOK III : 1. Bellaian Dinda Yolandini

2. Dewi Sekar Citra

3. Eftika Maulita

4. Eka Nur Shalisya

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

D-IV ANALIS KESEHATAN

2016
LAPORAN PRAKTIKUM

A. Judul Praktikum : Pembuatan larutan skunder HCl dan uji kualitasnya.

B. Waktu Pelaksanaan :
Hari dan Tanggal : Rabu, 09 November 2016
Tempat : Gedung Puspa Lantai 3
Waktu : 07.30-10.50 WIB

C. Tujuan : Untuk mengetahui normalitas dan pH yang tepat dari larutan


HCl yang dibuat serta mengetahui cara menyiapkan, melakukan
standarisasi dan menyimpan larutan HCl.

D. Prinsip : Asam klorida yang merupakan asam kuat dapat bereaksi


dengan natrium karbonat yang bersifat basa lemah.

E. Reaksi : 2 HCl + Na2CO3 2 NaCl + H2CO3

A. Alat dan Bahan :


Alat : 1. Beaker glass 9. Pipet tetes
2. Erlenmeyer 10. Batang Pengaduk
3. Neraca analitik 11. Buret
4. Kaca arloji 12. Statif
5. Spatel 13. Botol semprot
6. Gelas ukur 14. Corong kaca
7. Karet Filler/ Bulb 15. Pipet volume
8. Labu ukur 16. Kertas tisu
Bahan : 1. Aquadest
2. Kristal NaOH
3. Kristal H2C2O4.2H2O
4. Indikator fhenolptalein (PP)

B. Dasar Teori :
Titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret
yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi
reaksi sempurna. Titrasi ini diterapkan untuk memperoleh pereaksi atau larutan yang
konsentrasinya tidak dapat dipastikan dari proses pembuatannya secara langsung dari
zat padat. Titik dalam titrasi dimana titran yang telah ditambahkan cukup untuk
bereaksi secara tepat dengan senyawa yang ditentukan disebut dengan titik ekivalen.
Titik ini sering ditandai dengan perubahan warna senyawa yang disebut indikator.
Penetapan kadar HCl ini menggunakan metode asidimetri yaitu pengukuran
konsentrasi asam dengan menggunakan larutan baku basam. Oleh sebab itu, dapat
disebut juga sebagai titrasi asam-basa.
C. Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Dengarkan petunjuk penggunaan pemakaian.
3. Lakukan praktikum dengan teliti.
Pembuatan larutan baku primer Na2CO3
1. Ditimbang baku primer Na2CO3 dengan menggunakan kertas timbang.
Gr = N x BE x V
= 0,02 x 53 x 0,1
= 0,1060 gram
2. Cacatlah hasil penimbangan.
3. Masukkan kristal Na2CO3ke dalam labu ukur 100 mL dengan corong kaca.
4. Hitunglah berat sisa kertas kembali lalu dicatat.
5. Masukan aquadest ke dalam labu ukur melalui corong kaca kemudian
ditepatkan ke tanda batas.
6. Keringkan bagian atas batas tanda dengan menggunakan tisu.
7. Homogenkan sampai benar benar larut.
Pembuatan larutan baku sekunder HCl
1. Diencerkan larutan HCl 10N untuk didapatkan HCl 0,02N
V1 x N1 = V2 x N2
500 x 0,02 = V2 x 10

V2 = 500 x 0,02
10
V2 = 1 ml
2. Siapkan beaker glass 250 ml lalu masukan aquadest sebanyak 200 ml.
3. Letakkan batang pengaduk ke dalam beaker glass
4. Dipipet 1 ml HCl 10 N lalu dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi
aquadest melalui batang pengaduk dan homogenkan.
5. Masukkan ke dalam labu ukur 500ml dengan menggunakan corong kaca lalu
ditambahkan aquadest hingga tepat pada tanda batas.
6. Keringkan bagian atas batas tanda dengan menggunakan tisu.
7. Tutup labu ukur homogenkan kembali.
Titrasi pembakuan
1. Pastikan buret tidak bocor dan berfungsi dengan baik.
2. Bilas bagian dalam buret dengan larutan yang akan digunakan.
3. Masukkan HCl ke dalam buret lalu ditepatkan sampai angka 0.
4. Bersihkan bagian atas buret dengan menggunakan kertas tisu.
5. Dipipet larutan standar primer natrium bikarbonat sebanyak 25,0 ml dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
6. Tambahkan aquadest secukupnya + 15 ml.
7. Lalu ditambahkan 10 tetes indikator MO ke dalam erlenmeyer lalu
homogenkan.
8. Lakukan titrasi dengan membuka keran buret secara perlahan dan goyang
erlenmeyer agar larutan homogen.
9. Titrasi dengan larutan standar sekunder HCl sampai terbentuk warna tepat
jingga.
10. Setelah berubah warna , tutup keran buret.
11. Uji pH dengan menggunakan kertas indikator universal.
12. Catat hasil titik perubahan warna dan pH, lalu dilakukan secara duplo (2x).
13. Setelah selesai bersihkan alat yang telah digunakan sampai bersih.
14. Lap sampai kering dan letakkan kembali ke tempat penyimpanan.

D. Hasil pengamatan :
a. Data penimbangan baku primer Na2CO3
Berat kertas yang digunakan = 0,3240 gram
Yang seharusnya ditimbang
Kertas + zat = 0,3240 gram + 0,1606 gram
= 0,4846 gram
Baku primer Na 2CO3 yang digunakan

K kosong = 0,3240 gram


K + zat = 0,4265 gram ... (a)
K + sisa = 0,3210 gram ... (b)
(a) (b) = 0,1055 gram
Jadi baku primer Na2CO3 yang digunakan adalah 0,1055 gram
Normalitas Na2CO3
Gr = N x BE x V
0,1055 = N x 53 x 0,1
N = 0,1055
53 x 0,1
N = 0,0199 N
b. Perhitungan
V1 x N1 = V2 x N2
25,0 x 0,0199 = 36,40 x N2
N2 = 25,0 x 0,0199
36,40
N2 = 0,0136
Perhitungan uji kualitas pH
N = Mxn
0,0136 = M x 1
M = 0,0136
M = 1,36 x 10-2
+
[H ] = Ma x a
= 1,36 x 10-2 x 1
= 1,36 x 10-2
pH = -log[H+]
= -log 1,36 x 10-2
= 2 + log 1,36
= 2 + 1,3
= 3,3
E. Simpulan :
Setelah dilakukan standarisasi, normalitas larutan standar sekunder HCl yang
digunakan adalah 0,0199 N dan setelah diperhitungkan, pH HCl adalah 3,3.
Dari praktikum ini kami mengetahui bagaimana cara membuat larutan baku primer
Na2CO3 dan baku sekunder HCl.

F. Saran :
Dalam melaksanankan praktikum standarisasi sangat perlu mengecek buret
sebelum digunakan, ketelitian saat titrasi dengan memperhatikan titik awal perubahan
warna yang terjadi dan menghitung hasil yang dilakukan.

G. Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/asidimetri

Bekasi, 09 November 2016


Dosen Pembimbing

Dra. Angki Purwanti, Apt., M.Si.

Mahasiswa Mahasiswa

Bellaian Dinda Yolan Dini Dewi Sekar Citra

Mahasiswa Mahasiswa

Eftika Mauliati Eka Nur Shalisya

Anda mungkin juga menyukai