Anda di halaman 1dari 10

ADM-LAB/TLM/08

PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS KUALITATIF

ZUHROTUS SAAJIDAH

211335300047

PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FAKULTAS


ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
(Tahun 2021-2022)
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Praktikum (Kimia Analisis


Kualitatif)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Zuhrotus Saajidah
211335300047

Disetujui Oleh :
Telah diperiksa pada tanggal...........

Kepala Laboratorium Dosen Pengampu Mata Kuliah

Galuh Ratmana Hanum, S.Si., M.Si GHCYTBUTGGFGHTFGHJYFYUYFH


GHHB

Mengetahui
Kaprodi D-IV Teknologi Laboratorium Medis

Puspitasari, S.ST., MPH


A. Judul Praktikum : Asidimetri
B. Hari dan Tanggal Praktikum : Jumat, 15 oktober 2021
C. Nama Dosen Pengampu Mata Kuliah : Jamilatur Rohmah,S,si,m,si
D. Nama Laboran : Novi Dwi Kusuma
E. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui cara pembuatan dan pembakuan
larutan standar HCl 0,1 N dengan larutan baku primer Na2 B4 O7. 10 H2O
O,1 N
F. Prinsip Praktikum: Reaksi netralisasi Na2 CO3 dengan asam kuat (HC)
G. Dasar Teori
Asidimetri adalah analisa titrimetri yangmenggunakan asam kuat sebagai
titrannya dan sebagai analitnyaadalah basa atau senyawa yang bersifat basa,
ataupun pengukurandengan asam (yang diukur jumlah basa atau garamnya).
Titrasi adalah penambahan yang sangat hati-hati dari satu larutan ke yang lain
dengan cara buret. Buret secara akurat mengukur volume larutan yang dibutuhkan
untuk bereaksi dengan jumlah yang secara hati-hati diukur dari zat lain yang
terlarut. Ketika volume yang tepat telah tercapai, indikator perubahan warna dan
operator menghentikan aliran dari buret tersebut. Fenolftalein adalah indikator
khas untuk titrasi asam-basa, tidak berwarna dalam larutan asam dan merah muda
dalam larutan basa (Peters, 1990).

            Proses titrasi digunakan dalam penentuan analitis banyak, termasuk


melibatkan reaksi asam-basa. Indikator adalah zat yang digunakan untuk sinyal
ketika titrasi tiba di titik dimana reaktan kimia sama, seperti yang didefinisikan
oleh persamaan reaksi. Larutan standar adalah larutan dengan konsentrasi tepat
ditentukan. Awalnya konsentrasi larutan standar ditentukan dari jumlah yang
ditimbang dari sebuah standar primer, bahkan kimia referensi yang sangat
dimurnikan. Larutan standar dapat dibuat dari salah satu dari dua cara;
1. Standar primer yang ditimbang dengan hati-hati, dilarutkan, dan diencerkan
akurat untuk volume yang diketahui. Konsentrasi dapat dihitung dari data.
2. Larutan dibuat untuk perkiraan konsentrasi dan kemudian dibakukan oleh titrasi
kuantitas akurat ditimbang dari standar primer (Weiner, 2010).

HCl sebagai baku sekunder akan direaksikan dengan baku primer Na 2B4O7
yang titik akhirnya pH 3,1-4,4 yaitu dengan menggunakan indikator MO
hingga terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah jingga (Ethica,
2017). Dengan reaksi:
HCl  H+ + Cl-
5H2O + Na2B4O7 + 2HCl  4H3BO3 + 2NaCl
Na2B4O7 + 2HCl  H2B4O7 + 2NaCl
H2B4O7 + 5H2O  4H3BO3

H. Metode Praktikum : Pengamatan secara langsung


I. Alat
1. Statif
2. Pipet volumetrik 10 mL
3. Bulb
4. Corong
5. Batang pengaduk
6. Gelas beaker
7. Botol semprot
8. Labu Erlenmeyer 250 mL
9. Buret

Bahan :
Larutan HCl 0,1 N
1. Larutan boraks / Na2B4O7.10H2O 0,1 N
2. Indikator Methyl Orange (MO)
3. Aquades
Bahan :
4. Larutan HCl 0,1 N
5. Larutan boraks / Na2B4O7.10H2O 0,1 N
6. Indikator Methyl Orange (MO)
7. Aquades

a. Prosedur Kerja :

A. Pembuatan larutan standar primer boraks 0,1 N 100 mL


Larutan boraks (Na2B4O7.10H2O) 0,1 N dibuat dengan cara menimbang dengan teliti
1,9072 gram boraks (ketelitian 5%) dan dilarutkan dalam aquades, kemudian
dimasukkan dalam labu ukur 100 mL, dan diencerkan dengan aquades sampai tanda
batas. Kocok hingga homogen.

B. Pembuatan larutan standar sekunder HCl 0,1 N 500 mL


Siapkan gelas ukur 500 mL, isi separuh gelas ukur tersebut dengan aquades, ambil 12,5
mL HCl 4 N menggunakan pipet maat dan lerutkan ke dalam gelas ukur yang telah
berisi aquades tersebut. Tambahkan aquades sanpai tanda garis 500 mL. masukkan
reagen HCl yang telah dibuat tersebut ke dalam botol reagensia.

C. Standarisasi larutan standar HCl dengan boraks


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pasang buret pada statif dan klem pada posisi tegak
3. Letakkan gelas beaker pada ujung bawah buret dan corong pada pangkal buret
4. Cuci buret dengan aquades lalu bilas buret dengan larutan standar sekunder HCl 0,1
N
5. Tuangkan larutan standar sekunder HCl 0,1 N pada gelas beaker, lalu tuangkanlah
larutan HCl sekunder tersebut melebihi tanda garis 0 mL dan hilangkan gelembung
udara pada buret
6. Isilah lagi buret dengan larutan HCl melebihi tanda garis 0 mL
7. Larutan HCl yang menempel pada dinding buret dibersihkan dengan tissue yang
digulungkan pada batang pengaduk
8. Minikuskan sampai tanda garis 0 mL
9. Bilaslah pipet volumetrik 10 mL dengan larutan Na2B4O7.10H2O sebanyak 3 kali
10. Ambillah larutan standar primer Na2B4O7.10H2O 0,1 N dengan pipet volumetrik 10
mL sampai melebihi tanda batas
11. Bersihkan dinding luar pipet volumetrik dengan tissue
12. Miniskuskan sampai tanda batas
13. Pindahkan larutan Na2B4O7.10H2O ke dalam labu erlenmeyer 250 mL
14. Tambahkan indikator MO 2-3 tetes
15. Tambahkan aquades secukupnya
16. Titrasi dengan larutan HCl yang telah disiapkan dalam buret sampai warnanya
berubah dari kuning menjadi merah orange (jingga)
17. Tentukan volume larutan standar sekunder yang dibutuhkan dalam titrasi, lakukan
titrasi secara triplo
J. Data Dan Hasil Praktikum :
a.Data
Standar sekunder Titrasi Ke Volume
HCl awal 1 11,8
= 0,1 N 2 11, 7
3 11, 6
4 11, 5

HCl Na2B4O7
V1 .N1 = V2 . N2
11,65 N1 = 10ml . 0,1N
N1 = 10ml . 0,1N
11,65
N1 = 0,008 N

K. Pembahasan :
a.Metode dibahas kelebihan dan kekurangan
b. Tinjauan terhadap data percobaan
c. Tinjauan dan perbandingan terhadap referensi
d. Jumlah halaman minimal 3 halaman atau sesuai kesepakatan antara dosen
pengampu dan mahasiswa.
L. Kesimpulan
Kesimpulan menjawab tujuan, jika tujuan ada 2 point maka kesimpulan berisi 2
point
M. Daftar Pustaka
Gaya penulisan daftar pustaka mengacu pada American Psychological Association
(APA) Edisi ke-6. Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan
pustaka berikutnya diberi jarak dua spasi. Contoh halaman Daftar Pustaka tercantum di
Lampiran 17. Cara penulisan Daftar Pustaka adalah sebagai berikut:
a. Pustaka dalam bentuk Buku
• Buku tercetak, bentuk dasar:
Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia, PA:
Ballière Tindall.
• Buku tercetak, dua orang penulis
Hyde, J. S., & Delamater, J. (2008). Human sexuality (10th ed.). New York, NY:
McGraw-Hill.
• Buku tercetak, yang dikutip penyunting
Castellanos, J., Gloria, A. M., & Kamimura, M. (Eds.). (2006). The Latina/o
pathway to the Ph.D.: Abriendo caminos. Sterling, VA: Stylus.
• Buku tercetak, yang dikutip bab dengan nama penulish
Alibali, M. W. (2005). Mechanisms of change in the development of mathematical
reasoning. In R. V. Kail (Ed.), Advances in child development and behavior (pp.
79-123). New York, NY: Academic Press.
b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah:
• Artikel jurnal tercetak, satu penulis, halaman berlanjut dari nomor ke nomor
selama satu edisi
Alibali, M. W. (1999). How children change their minds: Strategy change can be
gradual or abrupt. Developmental Psychology 35, 127-145.
• Artikel jurnal, satu penulis, halaman dimulai baru setiap nomor dan tanpa
DOI Scruton, R. (1996). The eclipse of listening. The New Criterion, 15(3), 5-
13.
• Artikel jurnal, dua penulis, dibaca online, dengan DOI
Prasad, R. B., & Groop, L. (2015). Genetics of type 2 diabetes—pitfalls and
possibilities. Genes, 6(1), 87–123. https://doi.org/10.3390/genes 6010087.
• Artikel jurnal, tiga sampai tujuh penulis, dibaca online, dengan DOI
Ketika ada tiga atau tujuh lebih penulis, maka penulis ditulis secara keseluruhan.
Kizilgul, M., Sencar, E., Ucan, B., Beysel, S., Ozcelik, O., Ozbek, M., & Cakal, E.
(2018). Components of the Complete Blood Count in Type 2 Diabetes Mellitus
with Inadequate Glycemic Control. Dicle Tıp Dergisi, 45, 113–120.
https://doi.org/10.5798/ dicletip.410811
• Artikel jurnal, lebih dari delapan penulis, dibaca online, dengan DOI
Ketika ada delapan (8) atau lebih penulis, sertakan enam (6) penulis pertamanama
dan kemudian gunakan poin elipsis (...) sebelum menyimpulkan dengan nama
penulis terakhir
contoh :
Zhang, Y., Du, X., Geng, X., Chu, C., Lu, H., Shen, Y., … Jia, W. (2017). Rapid
Detection of the mt3243A > G Mutation Using Urine Sediment in Elderly Chinese
Type 2 Diabetic Patients. Journal of Diabetes Research, 2017.
https://doi.org/10.1155/2017/4683857
• Jurnal artikel, dua penulis, dibaca online, sebagai halaman web tanpa DOI
Carter, S., & Dunbar-Odom, D. (2009). The converging literacies center: An
integrated model for writing programs. Kairos: A Journal of Rhetoric,
Technology, and Pedagogy, 14(1). Retrieved from http://kairos.technorhetoric.net/
Sebagai catatan apabila naskah anda berbahasa Indonesia maka dapat diganti
dengan “diakses dari”
c. Pustaka dalam bentuk Skripsi/Tesis/Disertasi:
• Penulisan rujukan dalam bentuk skripsi
Wohnson, S. (2013). Style strategies (Undergraduate’s thesis). UCOL, Whanganui
School of Design, Whanganui, New Zealand.
• Penulisan rujukan dalam bentuk thesis
Wohnson, S. (2013). Style strategies (Master’s thesis). UCOL, Whanganui School
of Design, Whanganui, New Zealand.
• Penulisan rujukan dalam bentuk Disertation
Wohnson, S. (2013). Style strategies (Doctoral dissertation). UCOL, Whanganui
School of Design, Whanganui, New Zealand.
• Penulisan rujukan dalam bentuk skripsi yang bersifat online
Mann, D. L. (2010). Vision and expertise for interceptive actions in sport
(Undergraduate’s thesis), The University of New South Wales, Sydney, Australia).
Retrieved from http://handle.unsw.edu.au/1959.4/44704

N. Lampiran :
a. Laporan Sementara
b. Foto hasil praktikum
c. Bukti turnitin
1. Pengumpulan laporan praktikum sesuai instruksi dosen pengampu mata kuliah.

Sidoarjo, 1 Februari 2020

Menyetujui

Kaprodi

Puspitasari, S.ST., MPH

Anda mungkin juga menyukai