NIM : 30321082
FAKULTAS FARMASI
D3 FARMASI
PERCOBAAN 4
STANDARISASI HCl DENGAN Na2CO3
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum standarisasi HCl dengan Na2CO3 ini adalah untuk menentukan
konsentrasi HCl yang sebenarnya
B. Teori Singkat
Analisis kuantitatif pada umumnya dilakukan dengan mengukur banyaknya volume larutan
standar yang dapat bereaksi kualitatif dengan larutan zat yang dianalisis yang banyaknya tertentu
dan diketahui. Larutan standart dapat dibagi menjadi 2, yaitu larutan baku primer dan baku
sekunder. Larutan standarprimer merupakan larutan yang telah diketahui konsentrasinya
(molaritas atau normalitas) secara pasti melalui pembuatan langsung. Larutan standar primer
berfungsi untuk menstandarisasi atau membakukan atau untuk memastikan konsentrasi larutan
tertentu, yaitu larutan yang konsentrasinya belum diketahui secara pasti (larutan standar sekunder).
Larutan standar sekunder (titran) biasanya ditempatkan pada buret yang kemudian ditambahkan
ke dalam larutan zat yang telah diketahui konsentrasinya secara standar primer). Salah satu syarat
larutan dapat digunakan sebagai baku primer adalah tidak higroskopis, tidak teroksidasi, tidak
menyerap udara dan selama penyimpanan tidak boleh berubah(stabil). Disisi lain HCl merupakan
asamkuat yang sangatmudahmenguap, sehingga perlu distandarisasi terlebih dahulu. Adapun jenis
basa yang dapat digunakan sebagai baku primer pada standarisasi HCl adalah natrium tetra
boratdannatriumkarbonat. Pada praktikum ini dipilih natriumkarbonat sebagai baku primer karena
stabil, mempunyai berat ekivalen yang tinggi serta mudah larut dalam aquades.
C. Metode
Metode yang digunakan pada praktikum standarisasi HCl dengan Na2CO3 ini adalah acidimetri
D. Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang digunakan pada praktikum standarisasi HCl dengan Na2CO3 ini adalah
reaksi penetralan
E. Persamaan Reaksi
2HCl(aq) + Na2CO3(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
F. AlatdanBahan
1. Alat
Timbangan analitik
Labu ukur
Pipet ukur
Botol semprot
Corong
Kaca arloji
Beaker glass
Batang pengaduk
Spatula
Bola hisap
2. Bahan
HCL
Na2CO3 0,0498 N
MR 1%
Aquades
G. ProsedurKerja
Dipipet 10 mLNa2CO3dengan pipet volume
Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
Ditambah 3 tetes indikator MR 1%
Dititrasi dengan larutan HCl sampai larutan berubah warna menjadi
darikuningmenjadimerahfanta
H. Cara Perhitungan
(𝑁 𝑥 𝑉 )𝐻𝐶𝑙 = (𝑁 𝑥 𝑉 )𝑁𝑎2 𝐶𝑂3
(𝑁 𝑥 𝑉)𝑁𝑎2 𝐶𝑂3
𝑁𝐻𝐶𝑙 =
𝑉𝐻𝐶𝑙
𝑁𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 𝑥 10 𝑚𝐿
𝑁𝐻𝐶𝑙 =
𝒀 𝑚𝐿
𝑁𝐻𝐶𝑙 = 𝒂 𝑁
I. Hasil Pengamatan
Perlakuan Hasil Pengamatan
Sebelum Sesudah
3. Siapkan buret.
Bening Bening
4. Dimasukan larutan HCL ke dalam buret.
J. Perhitungan
( N x V ) HCL = ( N x V ) Na2CO3
N HCL = ( N x V ) Na2CO3
V HCL
N HCL = N Na2CO3 x 10 ml
Y ml
N HCL = 0,0498 N x 10 ml
4,9 ml
N HCL = 0,498
4,9 ml
N HCL = 0,1016 N
K. Kesimpulan
1. Indikator yang digunakan pada pembakuan HCL adalah methyl red dengan rumus kimia
C14H14N3NaO2.
2. Pembakuan HCL dilakukan karena larutan ini berperan penting dalam proses analisa
volumetri.
3. Pembakuan dilakukan secara volumetri yaitu titrasi asam basa, larutan titrasi yaitu larutan
HCL dengan titrat larutan Na2CO3.
4. Konsentrasi HCL adalah 0,1016 N.
……………………………. ………………………………….