Anda di halaman 1dari 18

n-BUTIL ASETAT

- Kelompok 2 dan 18 “

1. Siti Nasikatus Sairiyah (051811133001)


2. Sheirly Afrilians Putry R (051811133009)
3. Maheswari N. Ismanindratma (051811133149)
4. Solomon Seah Putra (051811133153)
CONTENTS
PUSTAKA ASLI
TUJUAN PRAKTIKUM
REAKSI
MEKANISME REAKSI
TINJAUAN TENTANG REAKSI
TINJAUAN TENTANG DESTILASI
SIFAT FISIKA KIMIA
BAGAN ALIR
SKEMA ALAT
PERHITUNGAN TEORITIS
HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
Pustaka Asli dan
Tujuan Praktikum
PUSTAKA
Sugihara, J.M. 1969. Laboratory Exercises 1
Organic Chemistry, 4th edition. Minnesota:
Burgess Publishing Company. University of
California, Page 31

TUJUAN
2 1. Mengenal reaksi esterifikasi
2. Memahami cara pelaksanaan distilasi
sederhana dari senyawa dengan titik
didih di atas 100°C
REAKSI
n-Butil Asetat

 Pekat

+
MEKANISME REAKSI
+¿¿
𝐻 
TINJAUAN REAKSI Reaksi
n-Butil Asetat Esterifikasi
Esterifikasi n-butil asetat termasuk esterifikasi Fischer. Fischer

Esterifikasi dengan cara Fisher yaitu asam karboksilat


dan alkohol dengan katalis asam dipanaskan, terdapat
kesetimbangan antara ester dan air. Reaksi esterifikasi
ini bersifat reversible, untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dari ester tersebut kesetimbangan harus
digeser ke arah produk. Salah satu cara untuk
mencapainya yaitu menggunakan zat pereaksi yang
berlebihan. Dalam percobaan ini pereaksi asam asetat
glasial ditingkatkan.
APA
ITU?
TINJAUAN DISTILASI PRINSIP
Penguapan cairan dan pengembunan kembali uap
tersebut pada suhu titik didih.

PENENTUAN PEMURNIAN TUJUAN


Untuk mengecek Untuk memurnikan zat cair
kemurinannya kemudian
distilat dilakukan uji
06 01 pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut
indeks bias, butil asetat dari zat padat yang
yang murni berdasarkan terlarut atau dari zat
literatur memiliki nilai cair lainnya yang
indeks bias sebesar
1,3951. 05 DISTILA 02 mempunyai perbedaan titik
didih cairan murni
. SI

DESTILASI PADA n-BUTIL ASETAT TAHAP 1


Butil asetat berdasarkan Distilasi diawali dengan
literatur memiliki titik
didih 126 °C. Maka
04 03 pemanasan, sehingga zat
yang memiliki titik didih
dilakukan pemurnian dengan lebih rendah akan menguap.
metode distilasi titik
didih > 100 °C. Distilat
TAHAP 2
ditampung pada suhu
Uap tersebut bergerak menuju condenser
konstan 126 °C sehingga
(pendingin). Proses pendinginan terjadi karena
diperoleh butil asetat
kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar
murni.
condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan
kembali cair.
SIFAT FISIKA KIMIA
NAMA BAHAN/RUMUS
MOLEKUL SIFAT MW/BM JUMLAH KEGUNAAN DAN BAHAYA

Cairan jernih, tidak berwarna,


bau tajam. Kegunaan : bahan baku
Titik lebur : 16.6°C produksi vinil, penga-
Titik didih : 118,1°C tur keasaman pada
Densitas : 1.049 g/mL industry makanan, dan
Asam asetat 15,00 g sebagai pelunak air.
glasial Kelarutan : Mudah larut dalam air 60.05
dingin, air panas. Larut dalam dietil g/mol 0,2498 mol
(CH3COOH) eter, aseton. Campur dalam gliserol, 14,30 mL Bahaya : bila tertelan
alkohol, benzena, karbon tetraklorida. dapat mengkorosi salu-ran
Praktis tidak larut dalam karbon cerna, beserta
disulfida. muntah, hematemesis,
diare, kolaps, uremia.
 

Kegunaan : baha baku


Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, pembuatan detergen,
cairan berminyak, sangat korosif, punya industri pembuatan
daya tarik (afinitas) tinggi terhadap air, HNO3, pembuatan pupuk dan
tidak terlihat di udara dan juga dalam bahan perekat.
Asam sulfat banyak substansi organik. 98.08
pekat (H2SO4) Titik lebur : -35°C g/mol 1,00 mL
Bahaya : terlalu
Titik didih : 270°C banyak terkena menye-
Densitas : 1.84 g/mL babkan iritasi mata,
Kelarutan : mudah larut dalam air dingin. kulit, hidung,
Sulfat dapat larut dalam air yang membebas- tenggorokan, kulit,
kan banyak panas. Larut dalam etil alkohol dan mata.
SIFAT FISIKA KIMIA
NAMA BAHAN/RUMUS
MOLEKUL SIFAT MW/BM JUMLAH KEGUNAAN DAN BAHAYA

Serbuk higroskopis, tidak berbau, rasa basa Kegunaan : bahan baku


pembuatan kaca,
Titik lebur : 851°C pembuatan detergen
Titik didih : - dan sabun, menaikkan pH
Natrium karbonat Densitas : 2.532 g/mL 10 gram kolam renang.
10% 105.99 dalam 100 mL
Kelarutan : larut dalam air panas dan g/mol
(Na2CO3) gliserol. Larut sebagian air Bahaya : uap dapat
dalam air dingin. Tidak larut mengiritasi membran
dalam aseton, dan alkohol. mukosa disertai batuk dan
menyebabkan
  iritasi pada kulit

Kristal kubik, tidak berbau, rasa agak Kegunaan : sebagai


pahit, meleleh basah, sangat pengering, digunakan
higroskopik. dalam pengolahan air, dan
bahan baku makanan.
Kalsium Klorida Titik lebur : 772°C 110.99
anhidrat (CaCl2) qs
Titik didih : 1670°C g/mol Bahaya: menyebabkan
Densitas : 2.15 g/mL iritasi mata yang serius,
Kelarutan : mudah larut dalam air serta menyebabkan iritasi
dingin, air panas, aseton. Bebas larut pada kulit dan saluran
dalam alkohol. Larut dalam asam asetat nafas.
SIFAT FISIKA KIMIA
PRODUK

NAMA BAHAN/RUMUS
SIFAT MW/BM JUMLAH KEGUNAAN DAN BAHAYA
MOLEKUL

Kegunaan : bahan
Cair, terbakar dengan api yang berca-
haya kuat, meninggalkan noda pada aktif dalam parfum,
pelarut untuk
kertas, bau seperti fusel oil tapi ekstraksi minyak
lebih lemah. atsiri.
n-Butanol 74,12 11,10 g
(CH3CH2CH2CH2OH) Titik lebur : 89.5°C 0,1497 mol
Titik didih : 117.7°C g/mol 13,70 mL Bahaya : uap dapat
Densitas : 0.81 g/mL mengakibatkan iritasi
pada mata, hidung,
Kelarutan : mudah larut dalam
tenggorokan, sakit
methanol, dietil eter. Larut sebagian kepala, vertigo dan
dalam air dingin, dan air panas.
kantuk.
BAGAN ALIR
13,7 ml n-butil alcohol + 14,3 asam asetat glasial+1 ml asam sulfat pekat
direfluks 30’

emulsi asam asetat + n-butil alcohol + air + asam sulfat


+lar. Na karbonat 10% sampai netral,
Cek dg kertas lakmus, dipisahkan dengan
corong pisah

Fase air fase organik


Air, Na-asetat, Na sulfat, CO2 n-butil asetat
Dicuci air
dibuang +CaCl2 anhidrat, diamkan 30 menit

n-butil asetat + CaCl2 xH2O


disaring

endapan CaCl2 xH2O filtrat n-butil asetat


didestilasi
dibuang n-butil asetat murni
SKEMA ALAT
PERHITUNGAN TEORITIS
BERAT n-BUTIL ASETAT SECARA TEORI

 n-butil alkohol = 11,1 gram → = 0,1498 mol = 0,15 mol


as. Asetat glasial = 15 gram → = 0,2498 mol = 0,25 m
CH3COOH + CH3(CH2)2OH H2SO4 p CH3COOCH2(CH2)2CH3 + H2O
M 0,25 mol 0,15 mol - -
R 0,15 mol 0,15 mol 0,15 mol 0,15 mol
S 0,10 mol - 0,15 mol 0,15 mol
 
Berat n-butil asetat teoritis = 0,15 mol x 116,16 = 17,424 gram
PERHITUNGAN TEORITIS
PENIMBANGAN BAHAN

13,7 ml 14,3 ml 1 ml
10%
 n-Butil Alkohol  Asam Asetat Glasial Asam Sulfat Na2CO3 10 %
=13,7 ml = 14,3 ml 1 ml Dilarutkan 10 gram na2co3
dalam 100 ml aquades
(10 g/100 ml = 10%)

MgSO4 Anhidrat secukupnya


PENIMBA- HASIL PRAKTIKUM INDEKS
n-BUTIL ASETAT
NGAN BIAS

 Penimbangan:  Indeks bias (replikasi 2 kali) = 1,3895 (31,30C)


Berat botol + zat = 54,862 gram
Berat botol kosong = 51,411 gram nD20 = nD31 + (31-20) X 0,00045
Berat zat = 3,451 gram = 1,3895 + 0,00495
  = 1,39445
% hasil praktikum = X 100%
= X 100 % % error =
= 40,23%.
PEMBAHASAN
n-BUTIL ASETAT
PROSEDUR HASIL
REAKSI
Praktikum dilakukan dengan mencampur Pada praktikum ini didapatkan n-Butil
Pembuatan n-butil asetat
Asam asetat glasial dan n-butanol dalam Asetat sebanyak 3,451 gram sedangkan
menggunakan prinsip reaksi labu alas bulat, kemudian ditambahkan hasil perhitungan secara teoritis 17,424
esterifikasi fischer antara asam katalis asam sulfat pekat dan batu didih gram sehingga didapat persen hasil
karboksilat yaitu asam asetat secukupnya. Kemudian direfluks 30 sebesar 19,80%.
glasial dan alkohol yaitu n-butanol menit. Ditambahkan natrium karbonat Indeks bias n-butil asetat pada suhu
dengan asam sulfat pekat sebagai 10%. Terbentuk 2 lapisan, n-Butil Asetat 31,3 C adalah 1,3895 sedangkan data
katalis pada reaksi tersebut. terletak pada fase organic. Cuci dengan dari literatur 1,3951 pada suhu 20C,
air. Pisahkan kembali fase air dan organic sehingga didapat % error sebesar
yang terbentuk. Keringkan dengan
Reaksi bersifat reversible 0,047%.
MgSO4 anhidrat dan tunggu 15 menit.
Pemurnian dengan cara destilasi Suhu konstan destilasi diperoleh 118 C
sederhana suhu lebih dari 100  C
DAFTAR PUSTAKA

• Fessenden & Fessenden. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Dua.


Jakarta : Erlangga. 1986.
• Syukri.2007. Kimia Dasar 2. Penerbit ITB. Bandung
• The Merck Index 1stst edition. New York. 1982
• PPT Kimia Sintesis “Distilasi””
THANK YOU
SEMOGA BERMANFAAT

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

Anda mungkin juga menyukai