Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yuliana

Nim/Kelas : 051711133125/C

Tugas : Ringkasan Kelarutan Dan Gejala Distribusi

(Martins Physical Pharmacy Sciences_chapter9)

Mata Kuliah : Farmasi Fisik

PRINSIP DASAR

1. Aturan Fase
Kelarutan dapat digambarkan secara singkat dan jelas dengan menggunakan aturan fase
Gibbs. Yang telah diterangkan pada: F = C – P + 2
F adalah jumlah derajat kebebasan, C adalah jumlah terkecil komponen yang cukup
untuk menggambarkan komposisi kimia tiap fase dan P adalah jumlah fase
2. Pernyataan Kelarutan
Kelarutan suatu obat dapat dinyatakan dalam sejumlah cara. U.S pharmacopcia and
National Formulary membuat daftar kelarutan obat sebagai jumlah ml. pelarut
yangbakan melarutkan 1 gram zat terlarut. Untuk zat-zat yang kelarutannya tidak
diketahui dengan pasti, nilai kelarutannya digambarkan dalam kompedia farmasi dengan
menggunakan istilah umum tertentu. Kelarutan obat dalam Merck Index dinyatakan
dalam berbagai kesatuan. Untuk kelarutan pasti beberapa zat pembaca disarankan untuk
merujuk pada kerja pembanding baku .kelarutan senyawa padat dalam cairan dan
kelarutan Bersama dua cairan telah dibicaran oleh Mader dan Grady.

INTERAKSI PELARUT-ZAT PELARUT

Farmasis mengetahui bahwa air adalah pelarut yang baik untuk garam, gula, dan senyawa
sejenis, sedangkan minyak mineral dan benzena sering digunakan sebagai pelarut untuk senyawa
yang biasanya hanya sedikit larut dalam air.

1. Pelarut Polar
Kelarutan suatu obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas pelarut, yaitu momen
dipol. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionic dan zat polar lain. Kelarutan zat juga
tergantung pada gambaran struktur seperti perbandingan gugus polar terhadap gugus
nonpolar.zat terlatut harus bersifat polar karena harus bersaing untuk ikatan pada molekul
pelarut.
2. Pelarut Nonpolar
Pelarut nonpolar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antar ion pada elektrolit kuat
dan elektrolit lemah karena konstanta dielektrik pelarut yang rendah. Dan tidak dapat
memutuskan ikatan kovalen dan tidak dapat mengionisasi elektrolit lemah karena pelarut
nonpolar termasuk dalam golongan pelarut aprotik.
3. Pelarut Semipolar
Senyawa semipolar dapat bertindak sebagai pelarut perantara yang dapat menyebabkan
bercampurnya cairan polar dan nonplar.

KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN

Kelarutan gas dalam cairan adalah konsentrasi gas terlarut apabila berada dalam
kesetimbangan denga gas murni diatas larutan. Tergantung pada tekanan, temperatur, adanya
garam dan reaksi kimia antara gas dengan pelarut.

1. Pengaruh Tekanan
Pengaruh tekanan pada kelarutan suatu gas dinyatakan Hukum Henry bahwa dalam
larutan yang sangat encer , pada temperatur konstan konsentrasi gas terlarut sebanding
dengan tekanan parsial gas diatas larutan pada kesetimbangan.
2. Pengaruh Temperatur
Apabila temperature naik, kelarutan gas umumnya turun, disebabkan oleh kecenderungan
yang lebih besar untuk gas berekspansi.
3. Pengusiran Garam (salting out)
Dapat terlihat dengan menambahkan sejumlah kecil garam kedalam larutan “berkarbon”
Yang dihasikan proses ini disebabkan oleh gaya tarik menarik ion-ion garam yang sangat
polar dengan molekul air.

KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN

1. Larutan Ideal Dan Larutan Nyata


Campuran dikatakan ideal apabila kedua komponen dalam suatu larutan biner mengikuti
hukum Raoult untuk seluruh komposisi. Jika salah satu komponen menunjukkan
penyimpangan negatif penggunaan termodinamika dapat memperliahatkan bahwa
komponen yang satu lagi juga pasti menunjukkan penyimpangan negatif.
Sistem cairan-cairan dibagi 2 kategori yaitu bercampur sempurna dan bercampur
sebagian.
a. Bercampur Sempurna
Dikatakan tercampur sempurna karena dapat bercampur dalam segala perbandingan.
b. Bercampur Sebagian
Apabila air dan fenol dicampur dalam jumlah tertentu, dua lapisan cairan terbentuk
masing-masing lapisan cairan mengandung cairan yang kedua dalam keadaan terlarut.
2. Pengaruh Zat Asing
Penambahan suatu zat pada sistem cair biner menghasilkan sistem terner, yaitu suatu
sistem yang mempunyai 3 komponen. Jika zat yang ditambahkan hanya larut dalam salah
satu dari kedua komponen sistem cairan biner tersebut kelarutan timbal balik pasangan
cairan akan turun dan temperatur akan naik.
3. Sistem Tiga Komponen
Contoh sistem tiga komponen yang mengandung satu
pasang cairan yang bercampur sebagian adalah air, CCl4
dan asam asetat. Gorman dan Hall menentukan diagram
fase terner untuk sistem metil salisilat, isopropanol dan
air.

4. Konstanta Dielektrik dan Kelarutan


Golongan obat lain dalam berbagai pelarut yang memilii konstanta dielektrik yang
berbeda-beda kelarutan kafein dalam campuran dioksan dan air.
5. Hubungan Molekul
Kier dan Hall menyelidiki kelarutan hidrokarbon cair, alcohol, eter, dan ester dalam air.
Yang mempunyai nilai yang bergantung pada gambaran struktur dan gugus.
6. Luas Permukaan Molekul Dan Kelarutan
Amidon dkk, mereka mengamati kelarutan hidrokarbon ,alcohol,eter,keton,ester dan
asam karboksilat dalam air metode ini menganalisis regresi yang menghubungkan zat
terlarut dengan luas permukaan total (total surface area).

KELARUTAN PADATAN DALAM CAIRAN

Sistem padatan dalam cairan mencakup jenis larutan larutan farmasi yang paling sering
ditemuiLarutan farmasi terdiri atas berbagai variasi zat terlarut dan pelarut, kemudian
dilanjutkan dengan larutan biasa nonpolar atau agak polar,dan yang sangat polar pada larutan
sangat polar solvasi dan asosiasi menyebabkan penyimpangan nyata dari sifat ideal.

➢ Perhitungan Kelarutan Elektrolit Lemah Yang Dipengaruhi oleh pH

Pengaruh asam dan basa pada larutan elektrolit lemah dijelaskan bahwa kelarutan elektolit lemah
sangat dipengaruhi oleh pH larutan. Untuk memastikan diperoleh larutan yang homogen,jernih
dan memiliki keefektifan terapi yang maksimum pH sediaan harus diatur sehingga memiliki pH
optimum, pada pH dibawah pH optimum tersebut yaitu ketika garam suatu asam lemah mulai
mengendap dari larutan dalam air. Menghitung pH dengan rumus dibawah :

𝑆−𝑆0
𝑝𝐻𝑝 = 𝑝𝐾𝑎 + 𝑙𝑜𝑔
𝑆0

𝑝𝐻𝑝 adalah suatu nilai pH yang dibawah nilai tersebut obat yang akan terpisah dari larutan
sebagai asam tidak terdisosiasi. 𝑝𝐻𝑝 bergantung pada konsentrasi molar awal (S) dari garamyang
ditambahkan data kelarutan pH juga dapat digunakan untuk memperoleh nilai 𝑝𝐾1 dan
𝑝𝐾2 asam-asam berbasa dua seperti yang ditemukan Zimmerman dan Blanchard dkk.

➢ Pengaruh Pelarut Pada Kelarutan Obat

Zat terlarut sering kali lebih larut dalam campuran pelarut daripada
dalam satu pelarut sajaKelarutan fonobarbital dalam campuran air-
alkohol-gliserin diplot pada grafik semilogaritma pada ketinggian
yang ekuivalen dengan konsentrasi fenobarbital yang dibutuhkan,
mudah untuk menghitung jumlah relatif. Seperti gambar disamping
➢ Pengaruh Kombinasi pH Dan Pelarut
Agarwal dan Blake dan Schwartz dkk menentukan kelarutan fenitoin sebagai fungsi pH
dan konsentrasi alkohol dalam berbagai sistem dapar serta menghitung konstanta
disosiasi nyata.
➢ Pengaruh Faktor Lain Pada Kelarutan Padatan
Kelarutan naik dengan turunnya ukuran partikel sesuai dengan persamaan hampiran
𝑆 2𝛾𝑉
log 𝑆 = 2.303 𝑅𝑇𝑟
0

DISTRIBUSI ZAT TERLARUT DIANTARA PELARUT YANG TIDAK BERCAMPUR

Jika suatu cairan atau padatan berlebih ditambahkan pada campuran dua cairan tidak
bercampur, zat itu akan mendistribusikan diri diantara dua fase sehingga masing-masing fese
menjadi jenuh.

➢ Pengaruh Disosiasi Ionik Dan Asosiasi Molekuler Pada Partisi


Zat terlarut sebagian atau keseluruhan dapat berada
dalam molekut terasosiasi dalam salah satu fase atau
dapat terdisosiasi menjadi ion-ion pada salah satu fase
cair. Hukum distribusi hanya berlaku untuk konsentrasi
spesi yang bias terdapat dikedua fase yaitu
monomeratau molekul sederhana zat terlarut.

➢ Kelarutan dan koefisien Partisi


Hansch dkk. Mengamati hubungan antara kelarutan zat non elektrolit dalam air dan
partisi. Yalkowsky dan Valvani memperoleh suatu persamaan untuk menentukan
kelarutan cairan atau senyawa organic berbentuk kristal dalam air.
log S = log K

S adalah kelarutan dalam air (mol/liter) dan K adalah koefisien partisi oktanol-air.

Anda mungkin juga menyukai