Kofeina serbuk atau 194,1 235 178 1,23 Sukar larut air,
hablur 9 - g/cm3 mudah larut etanol
bentuk jarum 237, 95% dan
mengkilat, 5 kloroform, sukar
biasanya larut dalam eter.
menggumpal
, putih, tidak
berbau, rasa
pahit, dan
mudah
menyublim.
Keterangan :
MW = Molecular Weight = Berat Molekul
BP = Boiling point = Titik Didih
MP = Melting point = Titik leleh
MSDS= Material Safety Data Sheet = Lembar data keselamatan bahan
Mekanisme Reaksi
Alat
Rangkaian alat Soxhlet 1 buah Gelas beker 800 mL 1 buah
Cawan porselen besar 1 buah Gelas beker 400 mL 1 buah
Corong Buchner 1 buah Penangas air 1 buah
Labu hisap 1 buah Heater 1 buah
Corong pisah 500 ml 1 buah Krus porselen 1 buah
Corong pisah 150ml 1 buah Lampu spiritus 1 buah
Cawan porselen kecil 1 buah Gelas ukur 100 mL 1 buah
Corong gelas 1 buah Alat penentu titik lebur
Cawan petri 1 buah
Bahan
1.Serbuk daun teh 50 gram
2. Etanol 200 ml (1,5 x V sirkulasi)
3.Magnesium oksida 25 gram
4.Aquadest 150 ml
5.Asam sulfat 25 ml
6.Kloroform 50 ml
7.Natrium hidroksida 50 ml
Prosedur Kerja
Tahap I
1. Menyiapkan rangkaian alat ekstraktor soxhlet, dan memasukkan dengan bantuan corong
kertas (dibuat sendiri) 30 g serbuk daun teh ke dalam ekstraktor soxhlet yang telah diberi
kertas saring.
2. Mengambil 200 ml etanol dalam gelas ukur, dituangkan perlahan-lahan ke dalam
ekstraktor soxhlet sampai terjadi satu kali sirkulasi (etanol akan mengalir ke bagian
bawah / labu), mengamati sisa etanol dalam gelas ukur (misalnya tersisa 40 ml, berarti
satu kali volume sirkulasi soxhlet tersebut dalam 200 ml – 40 ml, berarti satu kali volume
sirkulasi soxhlet tersebut dalam 200 ml – 40 ml = 160 ml)
3. Ditambahkan lagi etanol dengan jumlah setangah kali volume sirkulasi (1/2 x 160 ml =
80 ml)
4. Melakukan ekstraksi berkesinambungan dengan memanaskan labu dengan penangas air
selama 4 jam terhitung sejak penangas mendidih.
Tahap II
1. Hasil extraksi dikeluarkan dari ekstraktor soxhlet dan dimasukkan ke dalam cawan
porselen, kemudian dicampur dengan suspensi MgO, yang terdiri dari 15 g MgO dalam
100 ml air
2. Menguapkan campuran dalam cawan porselen sampai menjadi serbuk kering
3. Panaskan serbuk yang didapat dengan 150 ml air, lalu disaring panas. Mengulangi cara
kerja tersebut sebanyak tiga kali, setiap kali dengan 75 ml air.
4. Ke dalam filtrat ditambahkan 15 ml H 2SO4 encer (1 M), kemudian diuapkan hingga
menempel dibawah kertas saring dalam cawan. Kofeina mempunyai titik lebur 236 0C
Mekanisme Reaksi
tujuan untuk mendapatkan endapan (senyawa selain kofein) yang lebih banyak, karena
dengan semakin berkurangnya pelarut maka zat yang kelarutannya kecil yang akan
mengendap sementara zat yang kelarutannya besar (kofein) akan tetap larut sehingga
pada saat penyaringan, senyawa selain kofein akan tertinggal di kertas saring.
8. Ekstraksi merupakan suatu teknik pemisahan senyawa oraganik dari cairan suspensi atau
padatan induknya dengan suatu teknik dengan suatu pelarut yang lebih mudah
melarutkan senyawa tersebut dan pelarut yang digunakan tidak saling campur dengan
cairan induk senyawa tersebut. Ekstraksi serbuk daun teh dengan alat ekstraktor soxhlet.
Ekstraksi berlangsung secara kontinyu, dimana pelarut penarik terus-menerus
bersinggungan dengan senyawa induk organik. Dan dalam satu tahap ekstraksi, sejumlah
tertentu pelarut dapat digunakan terus-menerus, oleh karena itu salah satu keuntungan
ekstraksi dengan alat soxhlet ini adalah pelarut dapat digunakan berulang-ulang sehingga
tidak diperlukan pelarut dalam jumlah besar
9. Syarat suatu senyawa yang dapat diekstraksi dengan ekstraktor soxhlet ini adalah
senyawa yang tahan terhadap pemanasan.
10. Air mendidih digunakan untuk melarutkan kofein, karena kofein mudah larut dalam air
mendidih (kelarutan dalam air mendidih 1:1,5), sehingga jika suspensi MgO yang telah
diuapkan ditambah air mendidih, maka akan didapat filtrat kofein dalam air. Zat-zat yang
tidak larut akan dibuang. Penyaringan harus dilakukan dalam keadaan panas karena
dalam keadaan dingin, kofein akan ikut mengendap bersama MgO sehingga kadar kofein
dalam filtrat akan berkurang.
11. CHCl3 digunakan untuk memisahkan kofein dari larutan asam sehingga didapat fase
kloroform yang mengandung kofein dan kemudian diuapkan sehingga didapat kristal
kofein.
12. Kalau larutan yang diambil 100 ml maka mengambil larutannya pakai gelas ukur 200 ml,
kalau mengambil larutan 10 mL pakai gelas ukur 25 mL (terkait ketepatan penggunaan
alat)
Jawaban Pertanyaan Diktat