DENNY HARTANTO
H1031191050
LAPORAN PROJECT
KIMIA LAUT
DENNY HARTANTO
H1031191050
LAPORAN PROJECT
KIMIA LAUT
(d) (e)
Gambar 1. Sampel yang diambil dari pulau Lemukutan, (a) Teripang, (b)
Nudibranch, (c) Anemon laut, (d) Kerang, (e) bulu babi
5.2 Ekstraksi Sampel
Sampel diambil dipulau lemukutan kemudian dicuci bersih dengan akuades
agar terbebas dari zat pengotor. Ekstraksi menggunakan maserasi. Metode maserasi
merupakan salah satu metode yang sederhana dalam proses ekstraksi tetapi mampu
menghasilkan rendemen yang tinggi dari suatu ekstraksi (Tiwari dkk, 2011).
Sampel yang sudah dicuci bersih, dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas beaker. Proses ekstraksi yang dilakukan
dengan menggunakan pelarut metanol, penggunaan pelarut metanol dapat menarik
komponen senyawa bioaktif yang juga bersifat polar sehingga senyawa akan larut
(Akerina dan Sangaji, 2019). Metanol secara efektif dapat mengekstrak senyawa
polar, seperti flavonoid, fenolik dan saponin (Widyawati, 2011). Selanjutnya gelas
beaker ditutup dengan wrapping, kemudian sampel disimpan ditempat tertutup.
5.3 Uji Fitokimia Pada Ekstrak Sampel
Komponen ekstrak dianalisis dengan analisis fitokimia yang bertujuan
untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari suatu bahan. Hasil analisis
ekstrak teripang disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil analisis fitokimia ekstrak teripang
Jenis Uji Hasil
Mayer -
Wagner -
Dragendorff +
Steroid -
Triterpenoid -
Tanin -
Flavonoid -
Saponin +++
(a) (b)
Berdasarkan pada tabel 4 hasil uji fitokimia pada ekstrak bulu babi yang
menunjukan hasil uji positif yaitu Alkaloid. Uji alkaloid yang telah dilakukan
ditandai dengan terbentuknya endapan putih kekuningan pada pengujian
menggunakan reagen meyer. Hal ini menunjukkan hasil positif untuk senyawa
alkaloid. Senyawa alkaloid merupakan senyawa polar sehingga larut dalam pelarut
polar seperti methanol. Alkaloid senyawa metabolit sekunder yang memiliki atom
nitrogen, yang ditemukan pada jaringan tumbuhan dan hewan (Ningrum dkk,
2016). Berikut hasil uji fitokimia ekstrak bulu babi.
(a) (b)
Gambar 5. Hasil uji fitokimia pada kerang, (a) Alkaloid, (b) Steroid, (c)
Triterpenoid, (d) Flavonoid, (e) Tanin, (f) Saponin
VI. Kesimpulan
Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu
1. Proses ekstraksi sampel mengunakan metode maserasi dikarenakan sederhana
dan menghasilkan nilai rendemen yang tinggi dan pelarut yang digunakan adalah
metanol dikarena metanol bersifat kurang polar dibandingkan dengan air, sehingga
pelarut metanol mampu menghancurkan dinding sel dan menyebabkan komponen
dalam sel menjadi hancur sehingga larut dalam pelarut metanol.
2. Penguji fitokimia pada ekstrak teripang dan nudibranch menghasilkan metabolit
sekunder seperti saponin dan alkaloid dengan pereaksi dragendorff pada teripang
sedangkan nudibranch menghasilkan uji positif pada steroid, alkaloid, dan
flavonoid. Sedangkan ekstrak anemon laut menunjukan uji positif pada alkaloid dan
saponin, pada ekstrak kerang yang menunjukan uji positif yaitu alkaloid dan
triterpenoid. Pada bulu babi yang menunjukan uji positif yaitu alkaloid.
VII. Daftar Pustaka
Akerina, F.O. dan Sangaji, J., 2019. Analisis Fitokimia dan Toksisitas serta
Aktivitas Antioksidan Beberapa Jenis Teripang di Desa Kakara, Halmahera
Utara. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 12(2), pp.188-196.
Albuntana, A,. Yasman dan Wisnu, W. (2011). Uji Toksisitas Ekstrak
Empat Jenis Teripang Suku Holothuriidea dari Pulau Penjaliran Timur, Kepulauan
Seribu, Jakarta Menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jurnal Ilmu
dan Teknologi Kelautan Tropis. 3 (1), 65-66
Gholib, D., 2009. Uji daya hambat daun senggani (melastoma
malabathricum l.) terhadap trichophyton mentagrophytees dan candida
albicans. Berita Biologi, 9(5), pp.523-527.
Hanijar, H. 2019. Laut adalah tempat hidupnya keanekaragaman biota
budidaya. Pengantar ilmu kelautan dan perikanan
Hardyanti, F., 2011. Komponen Bioaktif dan aktifitas antioksidan anemon
laut (Stichodactyla gigantea). Skripsi
Kemuning, G.I., Wijianto, B. dan Fahrurroji, A., 2022. UJI
ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL SIPUT ONCHIDIID (Onchidium
typhae) DENGAN METODE DPPH. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
Indonesia, 2(3), pp.130-139.
Lantah, P.L., Montolalu, L.A. dan Reo, A.R., 2017. Kandungan fitokimia
dan aktivitas antioksidan ekstrak metanol rumput laut Kappaphycus
alvarezii. Media Teknologi Hasil Perikanan, 5(3), pp.73-79.
Ningrum, Retno., Elly Purwanti., Sukarsono. 2016. Identifikasi Senyawa
Alkaloid Dari Batang Karamunting (Rhodomytrus tomentosa) Sebagai Bahan Ajar
Biologi Untuk SMA Kelas X. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(3), 231-236.
Nurjanah, N., Izzati, L. dan Abdullah, A., 2011. Aktivitas antioksidan dan
komponen bioaktif kerang pisau (Solen spp). ILMU KELAUTAN: Indonesian
Journal of Marine Sciences, 16(3), pp.119-124.
Pranoto, E.N., Ma'ruf, W.F. dan Pringgenies, D., 2012. Kajian aktivitas
bioaktif ekstrak teripang pasir (Holothuria scabra) terhadap jamur Candida
albicans. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 1(2), pp.1-8.
Ruliyansyah, A., 2016. Evaluasi Potensi Wisata Alam Pulau Lemukutan
Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. EJ. Arst. Lans, 2(1).
Septiadi, T., Pringgenies, D. dan Radjasa, O.K., 2013. Uji fitokimia dan
aktivitas antijamur ekstrak teripang keling (Holoturia atra) dari pantai Bandengan
Jepara terhadap jamur Candida albicans. Journal of Marine Research, 2(2), pp.76-
84.
Sukmiwati, M. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan pada 16 Spesies Teripang
yang Ditemukan Pada Perairan Natuna Kepulauan Riau. Prosiding Semirata BKS
PTN-B MIPA. Medan
Tiwari Prashant., B. Kumar., Mandeep K., Gurpreet K., Harleen K. 2011.
Phytochemical Screening and Extraction. Internationale Pharmaceutica Sciencia.
Vifta, R.L. dan Advistasari, Y.D., 2018. Skrining Fitokimia, Karakterisasi,
dan Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak dan Fraksi-Fraksi Buah Parijoto
(Medinilla speciosa B.). Prosiding Seminar Nasional Unimus (Vol. 1).
Widyawati, P.S. 2011. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanolik Daun
Beluntas (Pluchea indica Less) dan Fraksinya serta Kemampuan Mencegah
Warmed Over Flavor pada Daging Itik yang telah Dipanaskan. [Tesis]. Program
Pasca Sarjana. IPB, Bogor.
VIII. Jadwal Penelitian
No. Aktifitas Minggu ke-
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan Alat dan Bahan
2 Pengambilan Sampel
3 Pengujian Sampel
4 Penulisan Laporan
5 Seminar Laporan