Disusun oleh
NPM : 17020026
Grup : 3K2
BANDUNG
2019
Analisa Kualitatif Klorida, Sulfat, dan Kalsium dalam Air Proses
Memahami pengertian analisis kualitatif dan metodenya sangat penting dalam ilmu
kimia. Pengujian pencemaran sungai, tanah, kasus keracunan makanan, semuanya
menggunakan metode analisis kualitatif dalam ilmu kimia.
4. Magnesium (Mg2+)
- 2 mL air sampel + 5-10 tetes quinalionin alkali -> Merah
- Tambah 5 tetes NaOH 10% -> Biru ungu panaskan
- 2 mL CU + NaOH 10% + 5 tetes magneson panaskan
5. Ferro (Fe2+)
- 1 mL CU + 1 tetes HCL + 2-3 tetes K3F3(CN)6
6. Ferri (Fe3+)
- 1 mL CU + KCNS
- 1 mL CU + 1 tetes HCL + 2-3 tetes K3F3(CN)6
7. Zat Organik
- 2 ml CU + 5 tetes H2SO4 10% panaskan suhu 70o + 4 tetes KMnO4 0,01 N
V. Data Pengamatan
Analisis Hasil Keterangan
Kalsium (Ca2+) (+) Endapan putih
Magnesium (Mg2+) (-) Tidak berwarna
Ferro (Fe2+) (-) Kuning
Ferri (Fe3+) (-) Tidak berwarna
Klorida (Cl-) (+) Endapan putih
Sulfat (SO42-) (+) Endapan putih
Zat organic (-) -
VI. Pembahasan
Pada saat melakukan analisa kualitatif diharuskan teliti sebab bisa saja hasil yg
didapatkan tidak sesuai. Maka dari itu saat melakukan uji ini diharapkan dilakukan
pengulangan yaitu pengujian dilakukan 2 kali, agar hasil yg didaptkan lebih maksimal
VII. Kesimpulan
Setelah melakukan berbagai macam percobaan didapatkan hasil bahwa adanya
kandungan Ca2+, SO42-, Cl- dalam air proses.
Analisa Kuantitatif Kadar Sulfat dalam Air Proses
4 (51,56)−( 100)(1,706)
= 4 (3000)−(100)2
206,6−170,6
= 12000−10000
= 0,018
(∑ 𝑌)(∑X)2 −(∑X)(∑.𝑌)
b = 𝑛 (∑𝑋 2 )−(∑X)2
5118−5165
= 12000−10000
= -0,0235
y1 = 2,103
y2 = 2,160
yrata-rata = 2,1315
y = ax + b
2,1315 = 0,01753 – 0,0094
2,1409 = 0,01753 . X
X = 122,127 mg/L
VI. Pembahasan
Pada praktikum ini menggunakan alat spektrofotometer, dimana kita harus cermat
saat menyiapkan sampel untuk selanjutnya dimasukkan kepada alat spektrofotometer,
salah satunya membersihkan kupet setiap penggantian sampel agar data yg dikeluarkan
tidak keliru. Melakukan uji ini juga dibutuhkan larutan blanko yg berfungsi untuk mereset
panjang gelombang setiap pengambilan data .
VII. Kesimpulan
Setelah melakukan serangkaian proses didapatkan hasil bahwa air proses memiliki kadar
sulfat sebesar 122,127 mg/L.
Analisa Kuantitatif Kadar Klorida dalam Air Proses
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi
A1 = 0,050
A2 = 0,070
Rata-rata = 0,06
y = ax + b
0,06 = 0,0859 x + 0,0677
0,0859 x + 0,0677 = 0,06
0,0859 x = 0,06 – 0,0677
−0,0077
X= 0,0859
X = -0,0896
VI. Pembahasan
Untuk pengujian kali ini data yang dipakai adalah data dari kelompok 2 karena
hasil dari kelompok 2 nilai R2 lebih besar yaitu 0,9781 sedangkan hasil R2 dari praktikan
sebesar 0,7209. Hal itu sudah terlihat dari perbedaan hasil data absorbansi antara
kelompok 1 dan kelompok 2 dimana nilai absorbansi kelompok 2 lebih kecil dibanding
kelompok 1.
Hal ini mungkin bias disebabkan kurangnya ketelitian dari kelompok 1 sehingga
didapatkan hasil yg kurang tepat.
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum didapatkan hasil bahwa kadar Fe air contoh uji sebesar -0,0896 mg/L.
Analisa Kesadahan Ca dan Mg dengan Cara Kompleksometri
V. Perhitungan
Kesadahan total = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
Kesadahan Ca = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
F = factor pengalir = 1000 ml / ml CU
Kesadahan Mg = kesadahan total – kesdahan Ca
a) Kesadahan total
ml titrasi 1 = 1,5 ml
ml titrasi 2 = 1,6 ml
ml titrasi rata-rata = 1,55 ml
kesadahan total = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
= 1,55 x 0,01 x 1000/10
= 1,55 mmol/L x 5,6 = 8,68o dH
b) Kesadahan Ca
ml titrasi 1 = 0,8 ml
ml titrasi 2 = 0,8 ml
ml titrasi rata-rata = 0,8 ml
kesadahan total = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
= 0,8 x 0,01 x 1000/10
= 0,8 mmol/L x 5,6 = 4,48o dH
c) Kesadahan Mg
Kesadahan Mg = Kesadahan total – kesadahan Ca
= 1,55 mmol/L – 0,8 mmol/L
= 0,75 mmol/L x 5,6o dH = 4,2 o dH
d) Kesadahan tetap
Kesadahan tetap total
ml tiitrasi 1 = 1,3 ml
ml titrasi 2 = 1,2 ml
ml titrasi rata-rata = 1,25 ml
kesadahan tetap total = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
= 1,4 x 0,01 x 1000/10
= 1,25 mmol/L x 5,6 = 7o dH
e) Kesadahan tetap Ca
ml tiitrasi 1 = 0,6 ml
ml titrasi 2 = 0,5 ml
ml titrasi rata-rata = 0,55 ml
kesadahan tetap total = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
= 0,55 x 0,01 x 1000/10
= 0,55 mmol/L x 5,6 = 3,08o dH
f) Kesadahan tetap Mg
Kesadahan tetap Mg = Kesadahan tetap total – kesadahan tetap Ca
= 1,25 mmol/L – 0,55 mmol/L
= 0,7 mmol/L x 5,6o dH = 3,92 o dH
g) Kesadahan sementara
Kesadahan sementara = kesadahan total – kesadahan Ca tetap
= 1,55 mmol/L – 1,25 mmol/L
= 0,3 mmol/L x 5,6 = 1,68o dH
h) Kesadahan Ca sementara
Kesadahan Ca sementara = kesadahan Ca total – kesadahan Ca tetap
= 0,8 mmol/L – 0,55 mmol/L
= 0,25 mmol/L x 5,6 = 1,4odH
i) Kesadahan Mg sementara
Kesadahan Mg sementara = kesadahan sementara – kesadahan Ca sementara
= 0,3 mmol/L – 0,25 mmol/L
= 0,05 mmol/L x 5,6 = 0,28odH
VI. Pembahasan
Pada percobaan untuk menganalisa kadar kesadahan Ca dan Mg pada air proses
menggunakan 2 indikator. Indicator pertama untuk menetapkan kesadahan total
menggunakan indicator EBT dan untuk menetapkan kesadahan Mg menggunakan
indicator murexid.
Ada beberapa factor yg mengganggu penetapan kesadahan ion Ca dan Mg ini yaitu
Al2+, Fe3+,
Fe2+, dan Mn2+. Yg dapat bergabung saat melakukan titar dengan EDTA. Oleh
karena itu kesadahan yg memiliki nilai tinggi akan memakan waktu titrasi kurang lebih 5
menit.
VII. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum didapatkan hasil sebagai berikut :
- Kesadahan total = 8,68odH
- Kesadahan Ca = 4,48 odH
- Kesadahan Mg = 4,2 odH
- Kesadahan tetap total = 7 odH
- Kesadahan tetap Ca = 3,08 odH
- Kesadahan tetap Mg = 3,92 odH
- Kesadahan sementara = 1,68 odH
- Kesadahan Ca sementara = 1,4 odH
- Kesadahan Mg sementara = 0,28 odH
Perhitungan Resep
1. Soda kapur
- Ca(OH)2 (mg/L)= sadah sementara total + sadah tetap Mg + FeCl3
= 0,3 mmol/L + 0,7 mmol/L + 0
= 1 mmol/L x Mr Ca(OH)2
= 1 mmol/L x 74
= 74 mg/L
- Na2CO3 (mg/L) = sadah Ca tetap + sadah Mg tetap
= 0,55 mmol/L + 0,7 mmol/L
= 1,25 mmol/L x Mr Na2CO3
= 1,25 mmol/L x 106
= 132,5 mg/L
2. Soda-soda
- NaOH (mg/L) = sadah sementara total + sadah tetap Mg + FeCl3
= 0,3 mmol/L + 0,7 mmol/L + 0
= 1 mmol/L x Mr NaOH
= 1 mmol/L x 40
= 40 mg/L
- Na2CO3(mg/L) = sadah Ca tetap – sadah sementara total
= 0,55 mmol/L – 0,3 mmol/L
= 0,25 mmol/L x Mr Na2CO3
= 0,25 mmol/L x 106
= 26,5 mg/L
3. Konsentrasi soda kapur
- Ca(OH)2 = V1N1= V2N2
= X . 2000 = 100 . 74
X = 7400/2000 = 3,7 ml
- Na2CO3 = V1N1= V2N2
= X . 2000 = 100 . 132,5
- X = 13250/2000 = 6,625 ml
4. Konsentrasi soda-soda
- NaOH = V1N1= V2N2
= X . 2000 = 100 . 40
X = 4000/2000 = 2 ml
- Na2CO3 = V1N1= V2N2
= X . 2000 = 100 . 26,5
X = 2650/2000 = 1,325 ml
Pelunakan Air Sadah
I. Maksud dan Tujuan
Maksud : melakukan proses penurunan atau pelunakan air sadah yang akan digunakan
sebagai air proses
Tujuan : untuk menurunkan kesadahan yang terdapat pada air proses basah tekstil agar
sesuai ketentuan
II. Teori Dasar
Maksud dari pelunakan air disini adalah penghapusan atau penghilangan ion-ion
penyebab kesadahan air. Terutama kesadahan yang disebabkan oleh ion-ion Ca2+, Mg2+.
Air sadah akan mengendapkan sabun, akibatnnya penggunaan sabun akan lebih banyak.
Selain itu dapat merusak beberapa jenis zat warna pada proses pencelupan. Kelebihan
ion Ca2+ dan CO3- juga mengakibatkan kerak pada dinding ketel uap yang disebabkan oleh
endapan kalsium karbonat. Beberapa proses untuk pelunakan air sadah adalah cara
pemanasa, cara pengendapan, cara kompleksometri, cara penukar ion, dan cara kation
anorganik.
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
- Piala gelas 500 ml
- Erlenmeyer 250 ml
- Buret
3.2 Bahan
- NaOH
- Na2CO3
- Pereaksi kompleksometri
- Resin penukar ion
V. Data Percobaan
Cara Pengendapan
1) Soda-soda
ml titrasi 1 = 0,8 ml
ml titrasi 2 = 0,9 ml
ml titrasi rata-rata = 0,85 ml
kesadahan total = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
= 0,85 x 0,01 x 1000/10
= 0,85 mmol/L x 5,6 = 4,76o dH
2) Soda kapur
ml titrasi 1 = 0,5 ml
ml titrasi 2 = 0,6 ml
ml titrasi rata-rata = 0,55 ml
kesadahan total = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
= 0,55 x 0,01 x 1000/10
= 0,55 mmol/L x 5,6 = 3,08o dH
3) Efisiensi (%)
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
- Soda soda = x 100%
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙
1,55 −0,85
= x 100%
1,55
= 45,16%
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
- Soda kapur = x 100%
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙
1,55 −0,55
= x 100%
1,55
= 64,51%
Cara penukar ion
1) Resin
Efisiensi (%)
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
= x 100%
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙
1,55 −0
= x 100%
1,55
= 100%
2) Zeolite / Backwash
ml titrasi 1 = 1,4 ml
ml titrasi 2 = 1,5 ml
ml titrasi rata-rata = 1,45 ml
kesadahan total = ml titrasi x 0,01 M x F (mmol/L)
= 1,45 x 0,01 x 1000/10
= 1,45 mmol/L x 5,6 = 8,12o dH
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Efisiensi (%) = x 100%
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙
1,55 −1,45
= x 100%
1,55
= 6,45%
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini praktikan menggunakan 2 metode yaitu yg pertama
menggunakan metode pengendapan dan yg kedua menggunakan metode penukar ion.
Pada cara pengendapan garam-garam dari Ca diendapkan sebagai karbonat oleh natrium
karbonat. Sedangkan CO2 bebas, dan Mg bikarbonat diendapkan oleh Ca(OH)2. Sedangkan
metode penukar ion ini Ca dan Mg didesak dan diikat oleh resin penukar ion.
Pada metode penukar ion menggunakan 2 resin penukar ion yaitu resin dan
zeolite. Alirkan air CU itu melalui tabung yg berisi resin penukar tersebut sebanyak 3x.
jika resin penukar ion dirasa sudah terlalu banyak digunakan harus dinetralkan kembali
oleh larutan NaOH. Air yg mengalir dari tabung tersebut dianalisa kesadahannya secara
kompleksometri.
VII. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji pelunakan air dengan cara pengendapan dan penukar ion. Dihasilkan
untuk cara pengendapan dengan soda-soda efisiensi 45,1% dan untuk hasil soda kapur
efisiensi 64,5%. Dan untuk hasil dengan cara penukar ion menggunakan resin efisiensi
100% dan untuk menggunakan zeolite efisiensi 6,45%.