Pengaruh Kadar Gula Dalam Darah Manusia Terhadap Sudut Putar Sumbu Polarisasi
Menggunakan Alat Polarmeter Non- Invasive
Oleh:
Gatut Suryo Pradono
NIM 141810201001
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan polarimeter ini adalah menentukan sudut putar jenis
(rotasi spesifik) larutan optik aktif dengan menggunakan polarimeter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Zat optik aktif adalah zat yang bersifat dapat memutar bidang polarisasi
cahaya. Salah satu zat optik aktif adalah larutan gula. Larutan gula dapat memutar
bidang polarisasi cahaya sehingga terjadi pergeseran sudut polarisasi. Semakin
besar konsentrasi gula dalam larutan semaikn besar sudut putar sumbu polarisasi.
(sumber: Muhammad Lailia Nurafik, Sutrisno, Yoyok Adisetio Laksono, 2012)
𝐻−
𝑠𝑢𝑘𝑟𝑜𝑠𝑎 𝐺𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 + 𝑓𝑟𝑢𝑘𝑡𝑜𝑠𝑎
Pada hidrolisis ini disertai inverse, yaitu perubahan arah putar bidang polarisasi
cahaya dari arah kanan ke kiri (sehingga sukrosa disebut dula invert)
Polarimeter
Apabila bidang polarisasi tersebut terputar kearah kiri (levo) dilihat dari
pihak pengamat, peristiwa ini kita sebut polarisasi putar kiri. Demikian juga untuk
peristiwa sebaliknya (dextro). (sumber:
http://browse.feedreader.com/c/Arimjie_Blog/249447079)
Setiap zat aktif optik memiliki rotasi sendiri yang spesifik sebagaimana
yang ditetapkan oleh hukum Biots:
𝛼
𝛼𝑡 =
𝜆
𝑐𝐿
Dimana:
𝛼 = sudut optis yang teramati dari percobaan
𝑐 = konsentrasi larutan
𝐿 = panjang kolom larutan dalam (dm)
𝛼𝜆𝑡 = sudut putar jenis larutan optik aktif (rotasi spesifik) untuk sinar
D natrium pada temperature t
(Sumber:http://fisika.lab.gunadarma.ac.id/wp-conten/upload/2010/02/O3.-
POLARIMETER.pdf)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan yang digunakan adalah gula halus dan aquades. Sedangkan alat-alat
digunakan antara lain adalah timbangan digital, gelas ukur, pengaduk larutan,
tabung pengamat polarisasi, lampu D natrium 589,3 nm, dan polarimeter.
Lubang Pengamatan
Lampu
Pemutar Analisator
Tabung
BAB IV
Pengolahan data
Yang mana:
𝛼 𝑡𝜆 = sudut putar jenis larutan optik aktif (rotasi spesifik) untuk sinar 𝜆
natrium pada temperature t.
Berikut adalah table perhitungan, dimana hasil yang didapatkan telah dihitung
berdasarkan rumus diatas.
Sudut putar jenis larutan optik aktif (rotasi spesifik) untuk sinar 𝜆 natrium
pada temperature t bergantung pada konsentrasi sampel yang digunakan. Dimana
dalam percobaan kali ini menggunakan sampel gula pasir, dengan perlakuan
dimana diberikan gula pasir sebanyak 3 gram, 6 gram, dan 9 gram. Semakin pekat
konsentrasi pada sampel semakin besar nilai sudut rotasi optis yang dapat diamati
menggunakan polarimeter. Hal tersebut terjadi karena perbuhan indeks bias ketika
adanya suatu perbedaan konsentrsi pada larutan sampel. Semkain besar konsentrasi
suatu sampel larutan gula, maka semakin besar indeks bias yang terjadi pada
cahaya yang dilewatkan atau yang dipolarisasikan.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Muhammad Lailia Nurafik, Sutrisno, Yoyok Adisetio Laksono, 2012. “Pengaruh Kadar
Gula Dalam Darah Manusia Terhadap Sudut Putar Sumbu Polarisasi
Menggunakan Alat Polarmeter Non- Invasive”. Malang. Jurusan Fisika
Universitas Negeri Malang
http://browse.feedreader.com/c/Arimjie_Blog/249447079
http://fisika.lab.gunadarma.ac.id/wp-conten/upload/2010/02/O3.-POLARIMETER.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sukrosa
(http://rumushitung.com/2013/01/15/rumus-kimia-gula-lengkap/