Anda di halaman 1dari 3

MATEMATIKA TEKNIK KIMIA

DOSEN: DR. YULIANTO.W


JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING)

Pencocokan kurva merupakan suatu teknik yang penting dan sangat diperlukan untuk
menghandle data hasil pengukuran suatu variabel, sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai
sifat-sifat atau perilaku variabel yang kita ukur. Ada dua alasan mengapa kebutuhan mencocokkan ke
kurva dari data hasil pengukuran ini penting. Pertama, dengan cara fitting ini bisa memberikan
gambaran secara matematis mengenai hubungan antara dua variabel yang diukur. Kedua, dari
persamaan kurva yang dipeoleh dapat digunakan untuk memprediksikan harga variabel tak bebas di
suatu titik dengan cara menginterpolasi diantara harga-harga terukur.

Regresi Linier
Regresi linier adalah sebuah metode pencarian persamaan linier berdasarkan pada seperangkat
titik data hasil pengukuran dengan menganggap kurva mendekati garis lurus dengan persamaan 𝑦 =
𝑎 + 𝑏𝑥.

Regresi Linier Bentuk y = 𝐚 + 𝐛𝐱

Ingin dicari harga a dan b ( a biasa disebut dengan intercep dan b disebut dengan slope).
Dengan menggunkan least square diperoleh penyelesaian dalam bentuk matrik yaitu:

𝑛 𝑥 𝑎 𝑦
=
𝑏
𝑥 ∑𝑥 𝑥𝑦

Liniearisasi Model
Seringkali ditemukan persamaan tak linier dalam permasalah real teknik kimia. Tentunya kita
tak dapat begitu saja mengalurkan data-data dengan menggunakan pemodelan linier. Agar dapat
dimodelkan dengan pemodelan linier, maka persamaan tak linier itu harus dilinierisasi terlebih dahulu.
Namun, persamaan non linier tersebut terlebih dahulu dilakukan manipulasi matematika untuk
mentransformasikannya persamaan menjadi bentuk linier. Kemudian regresi linier dapat digunakan
agar sesuai dengan persamaan untuk data.
Berikut ini adalah contoh beberapa bentuk persamaan dan hasil linierisasinya:

Hasil linierisasi
Persamaan Awal y = f(x) ordinat absis Slope intersep
Y= AX + B
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑦 𝑥 𝑎 𝑏
𝑦 = 𝑎𝑒 𝑙𝑛𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑙𝑛𝑎 ln 𝑦 x b ln 𝑎
𝑥 1 1 1 1 b a
𝑦= =𝑏 + 𝑎
𝑎𝑥 + 𝑏 𝑦 𝑥 𝑦 𝑥
𝑑 1 1 𝑐 1 x 1 𝑐
𝑦= = 𝑥+ 𝑑
𝑥+𝑐 𝑦 𝑑 𝑑 𝑦 𝑑
1 1 1 x a b
𝑦= = 𝑎𝑥 + 𝑏
𝑎𝑥 + 𝑏 𝑦 𝑦
𝑦 = 𝑎𝑥 log 𝑦 = 𝑏𝑙𝑜𝑔𝑥 + 𝑙𝑜𝑔𝑎 log 𝑦 𝑙𝑜𝑔𝑥 b 𝑙𝑜𝑔𝑎
𝑦 = 𝑐𝑥𝑒 𝑦 𝑦 𝑥 −𝑑 𝑙𝑛𝑐
𝑙𝑛 = −𝑑. 𝑥 + 𝑙𝑛𝑐 𝑙𝑛
𝑥 𝑥
1 𝑥 𝑎 𝑏
𝑦= 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑦
(𝑎𝑥 + 𝑏)
𝑦 = 𝑐𝑥 𝑙𝑜𝑔𝑦 = 𝑑𝑙𝑜𝑔𝑥 + 𝑙𝑜𝑔𝑐 𝑙𝑜𝑔𝑦 𝑙𝑜𝑔𝑥 𝑑 𝑙𝑜𝑔𝑐
1 1 𝑏 1 𝑥 1 𝑏
𝑦=𝑒 = 𝑥+
𝑙𝑛𝑦 𝑎 𝑎 ln (𝑦) 𝑎 𝑎
𝑦 = 𝑎𝑥 ln(𝑦) = 𝑏𝑥𝑙𝑛(𝑥) + ln (𝑎) ln(𝑦) 𝑥𝑙𝑛(𝑥) 𝑏 ln (𝑎)
1 ln (𝑦) 1 𝑏 ln (𝑎)
𝑦=𝑒 ln(𝑦) = ln(𝑎) + 𝑏
𝑥 𝑥
𝐿 𝐿 𝐿 𝑥 𝑏 𝑙𝑛𝑐
𝑦= ln − 1 = 𝑏𝑥 + 𝑙𝑛𝑐 ln −1
1 + 𝑐𝑒 𝑦 𝑦

Contoh
Jika diketahui data kinetic suatu reaksi adalah sebagai berikut:
Waktu (t) 0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0
Konsentrasi (C ) 8,000 4,106 2,107 1,082 0,555 0,285 0,146

Jika reaksi tersebut merupakan reaksi orde satu, tentukan konstanta kecepatan reaksinya!
Penyelesaian:
Persamaan reaksi orde satu dapat dituliskan sebagai: =𝑒

Sehingga dengan melinierkan persamaan =𝑒 diperoleh:


𝐶
ln = 𝑘𝑡 → ln 𝐶 − ln 𝐶 = 𝑘𝑡
𝐶
ln 𝐶 = ln 𝐶 + 𝑘𝑡
Yang merupakan bentuk linier 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥, dengan 𝑦 = ln 𝐶 ; 𝑥 = 𝑡; 𝑎 = ln 𝐶 ; 𝑏 = 𝑘
Sehingga dengan menggunakan metode least square:

𝑛 𝑥 𝑎 𝑦
=
𝑏
𝑥 𝑥 𝑥𝑦

𝐶 𝑥=𝑡 𝑦 = ln 𝐶 𝑥𝑦 𝑥
8 0 2.0794 0.0000 0
4.106 1 1.4124 1.4124 1
2.107 2 0.7453 1.4905 4
1.082 3 0.0788 0.2364 9
0.555 4 -0.5888 -2.3551 16
0.285 5 -1.2553 -6.2763 25
0.146 6 -1.9241 -11.5449 36
∑ 21 0.5478 -17.0370 91
Diperoleh:
7 21 𝑎 0,5478
=
21 91 𝑏 −17,0370

Dengan menggunakan konsep 𝐴𝑥 = 𝐵 → 𝑥 = 𝐴 𝐵, diperoleh:


𝑎 0,4643 −0,1071 0,5478
=
𝑏 −0,1071 0,0357 −17,0370
𝑎 2,0797
=
𝑏 −0,6672
,
Karena 𝑎 = ln 𝐶 → 𝐶 =𝑒 = 𝑒 = 8,002 dan 𝑏 = 𝑘 → 𝑘 = 𝑏 = −0,6672

Contoh
Harga tetapan laju k dari suatu reaksi pada berbagai suhu diamati sebagai berikut:
𝑇(𝐾) 250 300 350 400 450 500
𝑘 0,042 0,240 0,894 2,356 5,039 9,311
/
Bila data tersebut diinterpretasikan berdasarkan hubungan Arrhenius, 𝑘 = 𝐴. 𝑒
Tentukan harga A dan energy pengaktifan E .

Penyelesaian:
/
𝐸 𝐸 1
𝑘 = 𝐴. 𝑒 ⇔ ln 𝑘 = ln 𝐴 −
→ ln 𝑘 = ln 𝐴 −
𝑅𝑇 𝑅 𝑇
yang merupakan persamaan regresi linier 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑋, dengan 𝑎 = ln 𝐴; 𝑏 = − ,𝑦 =
ln 𝑘 dan 𝑥 = 1/𝑇

𝑥 = 1/𝑇 𝑦 = ln 𝑘 𝑥𝑦 𝑥
0.00400 -3.17009 -0.01268 0.000016
0.00333 -1.42712 -0.00476 1.11111E-05
0.00286 -0.11205 -0.00032 8.16327E-06
0.00250 0.85697 0.00214 0.00000625
0.00222 1.61721 0.00359 4.93827E-06
0.00200 2.23120 0.00446 0.000004
0.01691 -0.00388 -0.00756 5.04626E-05

𝑛 𝑥 𝑎 𝑦
=
𝑏
𝑥 𝑥 𝑥𝑦

6 0,01691 𝑎 −0,00388
=
0,01691 5,04626𝐸 − 05 𝑏 −0,00756

dari 𝐴𝑥 = 𝑏 → 𝑥 = 𝐴 𝑏, diperoleh:

𝑎 3,01512 −1010,52655 −0,00388


=
𝑏 −1010,52655 358497,45398 −0,00756

𝑎 7,62680
=
𝑏 −2705,93693

,
karena 𝑎 = ln 𝐴 → 𝐴 = 𝑒 = 𝑒 = 2052,476105
dan 𝑏 = − → 𝐸 = −𝑏. 𝑅 → 𝐸 = −(−2705,93693)(0,082) = 221,88683

Anda mungkin juga menyukai