BUKU PANDUAN
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
PROFESI APOTEKER
NAMA : …………………………………………………………
NIM : ………………………………………………………….
KATA PENGANTAR
Terima kasih diucapkan kepada Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt selaku Dekan
Fakultas Farmasi USU, stakeholder atas masukkan yang diberikan dan seluruh
tim penyusun buku panduan ini.
Penulis merasa buku ini masih belum sempurna, maka diharapkan masukan dan
saran dari Bapak dan Ibu untuk perbaikan buku ini.
Demikian disampaikan. Semoga bermanfaat.
Daftar Lampiran......................................................................... iv
Lampiran 51
DAFTAR TABEL
Tata tertib ini disusun sebagai pedoman mahasiswa Fakultas Farmasi USU untuk
dapat berbuat, bertindak dan berperilaku sesuai dengan aturan yang ada di tempat
PKPA (Apotek, Rumah Sakit/Industri Farmasi) serta diharapkan dapat menunjang
kelancaran pelaksanaan dan keberhasilan tugas di lapangan dan mengatur kegiatan
mahasiswa selama kegiatan operasional di lokasi PKPA.
Adapun tata tertib mahasiswa selama mengikuti PKPA adalah sebagai berikut:
1. Sebelum berangkat ke lokasi PKPA, mahasiswa wajib mengikuti semua
kegiatan pembekalan yang diadakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
2. Selama mengikuti PKPA mahasiswa wajib:
a. Mengikuti seluruh proses kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
b. Melaksanakan tugas-tugas dengan penuh rasa tanggungjawab dan
dedikasi tinggi baik.
c. Membina kerjasama yang baik sesama mahasiswa, masyarakat di
lingkungan melakukan tugas PKPA.
d. Mematuhi pengisian daftar hadir beserta pengesahan dari instansi seperti
yang terangkum dalam buku pedoman PKP mahasiswa Program
Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU.
e. Menyusun laporan yang mendapat persetujuan dari pembimbing.
f. Mahasiswa wajib menyelesaikan laporan sebelum pindah ke bidang yang
lain (tidak diperkenankan pindah ke bidang lain sebelum laporan ini
selesai).
3. Selama mengikuti PKPA mahasiswa dilarang melakukan sesuatu yang dapat
berakibat mencemarkan nama baik almamater.
4. Pelanggaran terhadap tata tertib dapat menjadikan mahasiswa ditunda
kelulusannya.
BAB I
PENDAHULUAN
6 Penyiapan sediaan farmasi Mampu melakukan penyiapan sediaan Melayani resep dokter serta memberikan KIE
farmasi sesuai standar - Menganalisa resep (skrining administratif,
farmasetik, dan klinis)
- Membaca resep
- Menghitung resep
- Mengerjakan resep (peracikan dan penyiapan
resep)
- Memberi etiket
7 Penyerahan sediaan farmasi Mampu menyerahkan sediaan farmasi dan - Menyerahkan dan memberi KIE pada pasien
dan alat kesehatan alat kesehatan, serta memberikan informasi
terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan
kepada pasien.
8 Penyimpanan dan Mampu merancang dan melakukan o Mempelajari cara pengarsipan resep
pendistribusian bahan baku, penyimpanan serta - Mempelajari cara dokumentasi resep
sediaan farmasi, dan alat pendistribusian/dispensing, sediaan psikotropik-narkotik
kesehatan farmasi, alat kesehatan sesuai ketentuan - Mempelajari pengarsipan PMR
perundangan secara efektif dan efisien o Mempelajari penataan dan penyimpanan bahan
baku, sediaan farmasi, dan alat kesehatan.
9 Pemusnahan bahan baku, Mampu merancang dan melakukan - Mempelajari prosedur penarikan obat
sediaan farmasi, dan alat pemusnahan sediaan farmasi, alat - Mempelajari prosedur pemusnahan obat
kesehatan kesehataan sesuai ketentuan perundangan
10 Pelayanan farmasi klinik Mampu melakukan pelayanan Mempelajari tentang:
farmasiklinik di apotek - Pengkajian resep;
- Dispensing;
- Pelayanan Informasi Obat (PIO); dan
- Konseling
- Pelayanan kefarmasian di rumah (home
pharmacy care);
- Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan
- Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
11 Upaya penggunaan obat Mampu melakukan upaya penggunaan Mempelajari cara penggunaan obat yang rasional
rasional obat yang rasional berdasarkan berdasarkan pertimbangan ilmiah, pedoman, dan
pertimbangan ilmiah, pedoman, dan berbasis bukti
berbasis bukti
12 Pencarian informasi sediaan Mampu melakukan penelusuran informasi Mempelajari cara penelusuran informasi serta
farmasi dan alat kesehatan serta menyediakan informasi yang tepat, menyediakan informasi yang tepat, akurat, relevan
akurat, relevan dan terkini terkait sediaan dan terkini terkait sediaan farmasi, alat kesehatan
farmasi, alat kesehatan dan pelayanan dan pelayanan kesehatan
kesehatan
13 Pemberian informasi sediaan Mampu mendiseminasikan informasi Mempelajari tentang Pelayanan Informasi Obat
farmasi dan alat kesehatan terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan (PIO) dan alat kesehatan
yang tepat, akurat, terkini dan relevan
dengan kebutuhan penerima informasi
(pasien dan tenaga kesehatan)
14 Konsultasi dan konseling Mampu melakukan konsultasi dan Mempelajari tentang:
sediaan farmasi konseling sediaan farmasi sesuai - Konseling
kebutuhan dan pemahaman pasien - Pelayanan kefarmasian di rumah (home
pharmacy care)
15 Pelayanan swamedikasi Mampu memberikan pelayanan - Melayani pembelian obat bebas beserta KIEnya
swamedikasi secara tepat sesuai kebutuhan - Melayani pembelian obat bebas terbatas beserta
pasien KIEnya
- Melayani pembelian OWA beserta KIEnya
16 Farmakovigilans Mampu mengelola efek samping untuk Mempelajari efek samping obat
memastikan keamanan penggunaan obat
dan sediaan farmasi lainnya
17 Upaya preventif dan promotif Mampu mengidentifikasi dan melakukan - Mempelajari dan mengidentifikasi upaya
kesehatan masyarakat upaya preventif dan promotif solusi preventif dan promotif solusi masalah
masalah penggunaan obat atau sediaan penggunaan sediaan farmasi di masyarakat.
farmasi lainnya di masyarakat
18 Penyelesaian masalah Mampu mengenali, menganalisis dan - Menyelesaikan permasalahan terkait
memecahkan masalah secara sistematis pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan
dengan mempertimbangkan potensi kefarmasiaan di apotek
masalah baru yang mungkin timbul atas
keputusan yang diambil.
2.4. Pelaksanaan PKPA Farmasi Komunitas/Apotek
2. Apotek Swasta adalah Apotek yang dimiliki oleh per orangan/badan usaha yang berlokasi
di Medan sekitarnya
3. Apotek BUMN adalah Apotek yang dimiliki oleh pemerintah yang dalam hal ini adalah
PT. KIMIA FARMA.
4. Bobot PKP di Apotek Swasta atau Apotek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 4
SKS atau setara dengan 160 jam. Apabila Praktek Kerja Profesi dilaksanakan 4 jam per
hari, maka secara keseluruhan membutuhkan waktu 40 hari kerja.
5. Pembimbing adalah Apoteker Pengelola Apotek (APA) dari Apotek bersangkutan atau
Apoteker yang terlibat langsung dalam pengelolaan apotek yang bersangkutan, dengan
ketentuan:
Memiliki Sertifikat Kompetensi
Kehadiran setiap hari
Dapat membimbing sesuai panduan PKPA
6. Tujuan: mampu memahami permasalahan apotek dan mampu mengelola apotek secara
profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah profesi yang
berlaku.
11. Seminar draft Laporan dan Tugas Khusus dimaksudkan sebagai evaluasi pelaksanaan
PKP dan perbaikan-perbaikan untuk menjadi laporan setelah disetujui oleh Pembimbing
dan disahkan oleh Dekan/Ketua Program Studi. Laporan digunakan sebagai bahan Ujian
Komprehensif.
1. Resep
Fotokopi resep dokter (tanpa nama dokter) dengan tanggal sesuai tanggal PKPA dan/atau
daftar obat yang diberikan dalam self-medication
2. Kasus
Kasus penyakit berdasarkan resep atau keluhan pasien (self-medication)
4. Spesialite
Nama spesialite/generik dan produk dagang lainnya yang tersedia di apotek dari obat yang
tertera pada resep (kasus resep) atau obat-obat yang diberikan (self-medication)
Kegunaan
Bentuk sediaan
Cara pemakaian
Hal-hal yang dipandang perlu untuk informasi tambahan kepada pasien antara lain
mekanisme kerja, efek samping, perngaruh obat satu sama lain dan lain-lain yang
dipandang perlu
6. Rancangan Komunikasi dan Konseling ini dilampirkan pada laporan untuk dibawa dalam
seminar. Selesai seminar, laporan dan rancangan Komunikasi dan Koseling disempurnakan
dan dibuat sesuai dengan persyaratan laporan
CATATAN PELAYANAN RESEP
1. Skrining resep:
Persyaratan administrasi
Nama, SIP dan alamat Dokter :
Tanggal penulisan resep :
Tanda tangan/paraf dokter :
Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta :
Cara pemakaian :
Informasi lainnya : ada / tidak ada
Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan :
Sediaan :
Dosis :
Potensi :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Cara dan lama pemberian :
Pertimbangna Klinis
Reaksi alergi :
Efek samping :
Interaksi :
Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll) :
2. Penyiapan Obat:
Peracikan :
Etiket :
Kemasan :
Penyerahan obat : Saya (Apoteker Pengganti)
Informasi obat : Saya (Apoteker Pengganti)
Konseling : Saya (Apoteker Pengganti)
Monitoring Penggunaan Obat: Saya (Apoteker Pengganti)
Hari :
Tgl. :
Waktu :
NO. Dosis
Pabrik/ Generik/Komposis Merek
R/ Nama Obat Gol. Khasiat Dalam Resep Catatan
Exp. Date i Lain
Diberikan Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Disetujui oleh Pembimbing
2.7 Catatan Harian Praktek Kerja Profesi di Apotek Pelayanan Swamedikasi
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA PROFESI DI APOTEK
PELAYANAN SWAMEDIKASI
Nama Apotek :
Alamat Apotek :
Pembimbing PKPA :
Hari :
Tgl. :
Waktu :
No. Generik Gol. Dosis
Pabrik/ Exp. Merek Khasiat Dalam
Keluhan Nama Obat /Kompo
Date Lain Diberikan Lazim Pengobatan
sisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Disetujui oleh Pembimbing
2.8 Catatan Harian Praktek Kerja Profesi di Apotek
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA PROFESI DI APOTEK
Nama Apotek :
Alamat Apotek :
Pembimbing PKPA :
Praktek Kerja Profesi Apotek (PKPA) Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) adalah
suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa
apoteker untuk mempelajari, memahami dan berpartisipasi secara langsung yang menyangkut
pekerjaan kefarmasian di rumah sakit. PKPA PSPA ini memberi kesempatan kepada
mahasiswa apoteker untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di perguruan tinggi. PKPA
PSPA merupakan wujud relevansi antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan
praktek kefarmasian di lapangan. PKPA ini dipandang perlu karena perkembangan
pelayanan di bidang kesehatan terus berkembang akibat perkembangan sosial masyarakat.
pola penyakit berubah seiring dengan perkembangan status sosial ekonomi. Konsep link and
match antara teori dan kondisi di lapanangan menjadi salah satu dasar pentingnya
pelaksanaan PKP. selain itu pengalaman di lapangan menjadi salah satu bahan pembelajaran
bagi mahasiswa.
Kompetensi, capaian pembelajaran, materi serta kegiatan yang diharapkan diperoleh oleh
mahasiswa yang mengikuti PKPA di rumah sakit adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Aktivitas/Kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta PKPA di Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
Pelayanan farmasi klinis 1. Mampu menganalisa adanya 1. Pelayanan informasi obat 1. Mempelajari Pelayanan informasi
masalah terkait obat. dan konseling obat dan konseling
2. Mampu mendapatkan informasi 2. Therapeutic Drug 2. Mempelajari Therapeutic Drug
mengenai seluruh obat/sediaan Monitoring (TDM) Monitoring (TDM)
farmasi lain yang pernah dan 3. Therapeutic Drug 3. Mempelajari Therapeutic Drug
sedang digunakan, riwayat Monitoring (TDM): Monitoring (TDM): Monitoring Efek
pengobatan dapat diperoleh dari Monitoring Efek Samping Samping Obat MESO, interaksi obat
wawancara atau data rekam medik Obat (MESO), interaksi 4. Mempelajari penanganan obat
atau pencatatan penggunaan obat obat cytotoxic oleh petugas terlatih dengan
pasien. 4. Penanganan obat cytotoxic ruangan penanganan cytotoxic
3. Mampu membandingkan instruksi oleh petugas terlatih diberlakukan peraturan pembatasan
pengobatan dengan obat yang telah dengan ruangan akses
didapat pasien. penanganan cytotoxic 5. Mempelajari Total Parenteral
4. Mampu melaksanakan kegiatan diberlakukan peraturan Nutrition (TPN) dan IV admixture
penyediaan dan pemberian pembatasan akses 6. Mempelajari Drug Utility Evaluation
informasi, rekomendasi obat yang 5. Total Parenteral Nutrition (DUE)
independen, akurat, tidak bias, (TPN) dan IV admixture 7. Mempelajari Rational Drug Use
terkini dan komprehensif yang 6. Drug Utility Evaluation (RDU)
dilakukan oleh apoteker kepada (DUE) 8. Mempelajari produksi dan kontrol
dokter, apoteker, perawat, profesi 7. Rational Drug Use (RDU) kualitas
kesehatan lainnya serta pasien dan 8. Produksi dan kontrol 9. Mempelajari farmakoekonomi
pihak lain di luar rumah sakit. kualitas 10. Mempelajari pelayanan farmasi
5. Mampu melaksanakan aktivitas 9. Farmakoekonomi bangsal
pemberian nasihat atau saran terkait 10. Pelayanan farmasi bangsal 11. Mempelajari Patient Safety
terapi Obat dari Apoteker 11. Patient Safety (Medication (Medication Error)
(konselor) kepada pasien dan/atau Error) 12. Mempelajari pelayanan farmasi rawat
keluarganya. Konseling untuk 12. Pelayanan farmasi rawat jalan
pasien rawat jalan maupun rawat jalan 13. Mempelajari pengendalian infeksi
inap di semua fasilitas kesehatan 13. Pengendalian infeksi (misalnya infeksi nosokomial)
dapat dilakukan atas inisitatif (misalnya infeksi 14. Mempelajari pelayanan farmasi klinik
Apoteker, rujukan dokter, nosokomial) lainnya
keinginan pasien atau keluarganya. 14. Pelayanan farmasi klinik 15. Mempelajari teknik rekonsiliasi obat
6. Mampu melaksanakan kegiatan lainnya 16. Mempelajari dispensing dan teknik
kunjungan ke pasien rawat inap 15. Teknik rekonsiliasi obat aseptis
yang dilakukan Apoteker secara 16. Dispensing dan teknik 17. Mempelajari pengelolaan gas medis
mandiri atau bersama tim tenaga aseptis
kesehatan untuk mengamati kondisi 17. Pengelolaan gas medis
klinis pasien secara langsung, dan
mengkaji masalah terkait obat,
memantau terapi obat dan reaksi
obat yang tidak dikehendaki,
meningkatkan terapi obat yang
rasional, dan menyajikan informasi
obat kepada dokter, pasien serta
profesional kesehatan lainnya.
7. Mampu memastikan terapi obat
yang aman, efektif dan rasional
bagi pasien.
8. Mampu memantau setiap respon
terhadap obat yang tidak
dikehendaki, yang terjadi pada
dosis lazim yang digunakan pada
manusia untuk tujuan profilaksis,
diagnosa dan terapi.
9. Mampu mengevaluasi penggunaan
obat yang terstruktur dan
berkesinambungan secara kualitatif
dan kuantitatif.
10. Mampu melakukan dispensing
sediaan steril di instalasi farmasi
dengan teknik aseptik untuk
menjamin sterilitas dan stabilitas
produk dan melindungi petugas dari
paparan zat berbahaya serta
menghindari terjadinya kesalahan
pemberian obat.
11. Mampu menginterpretasi hasil
pemeriksaan kadar obat tertentu
atas permintaan dari dokter yang
merawat karena indeks terapi yang
sempit atau atas usulan dari
apoteker kepada dokter.
Pengelolan CSSD Mampu mengelola CSSD 1. Ruang lingkup CSSD 1. Mempelajari ruang lingkup CSSD
2. Jenis dan macam- 2. Mempelajari jenis dan macam-macam
macam sterilisasi sterilisasi
Pengelolaan limbah 1. Mampu melakukan 1. Penanganan limbah 1. Mempelajari penanganan limbah
penanganan limbah cytotoxic cytotoxic cytotoxic
2. Mampu melakukan 2. Penanganan limbah 2. Mempelajari penanganan limbah
penanganan limbah IFRS yang IFRS yang lain IFRS yang lain
lain
3.4. Pelaksanaan PKPA Rumah Sakit
1. Praktek Kerja Profesi Rumah sakit dilaksanakan di salah satu rumah sakit dengan
ketentuan sbb:
a. Rumah sakit tipe A dan B
b. Rumah sakit tipe C, dan harus yang memiliki Tim Farmasi dan Terapi
c. Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA
d. Dapat membimbing sesuai dengan pedoman PTF
e. Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA
f. Mempunyai reputasi yang baik
g. Satu SKS PKPA setara dengan 8 jam per hari selama 5 hari kerja atau 40 jam per
minggu
2. Bobot PKPA di Rumah Sakit sebesar 6 SKS atau setara dengan 240 jam. 1 SKS setara
dengan 40 jam kerja per minggu
3. Pembimbing adalah Apoteker yang bekerja di instalasi farmasi rumah sakit atau
Apoteker yang terlibat langsung dalam pengelolaan perbekalan farmasi di rumah
sakit.
7. Seminar draft Laporan dan Tugas Khusus dimaksudkan sebagai evaluasi pelaksanaan
PKPA dan perbaikan-perbaikan untuk menjadi laporan setelah disetujui oleh
Pembimbing dan disahkan oleh Dekan/Ketua Program Studi. Laporan digunakan
sebagai bahan Ujian Komprehensif.
Pembimbing PKPA :
13. Praktek Kerja Profesi di industri farmasi dilaksanakan di salah satu Industri Farmasi,
dengan ketentuan sbb:
Telah CPOB/CPKB/CPOTB/CPMB/CPAKB
Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA
Dapat membimbing sesuai pedoman PTF
Jenisnya: Industri Obat, Industri Bahan Baku Obat, Industri Kosmetik, Industri
Obat Tradisional, Industri Makanan dan Industri Alat Kesehatan
Satu SKS PKPA setara dengan 8 jam per hari selama 5 hari kerja atau 40 jam per
minggu
14. Bobot PKPA di industri farmasi sebesar 6 SKS atau setara dengan 240 jam. Apabila
Praktek Kerja Profesi dilaksanakan 8 jam per hari, maka secara keseluruhan
membutuhkan waktu 30 hari kerja.
15. Pembimbing adalah Apoteker yang bekerja di Industri Farmasi, dengan ketentuan:
Memiliki Sertfikat Kompetensi
Kehadiran setiap hari
Dapat membimbing sesuai panduan PKPA
19. Seminar draft Laporan dan Tugas Khusus dimaksudkan sebagai evaluasi pelaksanaan
PKPA dan perbaikan-perbaikan untuk menjadi laporan setelah disetujui oleh
Pembimbing dan disyahkan oleh Dekan/Ketua Program Studi. Laporan digunakan
sebagai bahan Ujian Komprehensif.
Nama Industri :
Alamat Industri :
Pembimbing PKPA :
PELAKSANAAN SEMINAR
a. Seminar dengan alokasi waktu sekitar 30 menit bagi setiap seminaris, dengan perincian:
5-10 menit untuk presentasi,
20-25 menit untuk diskusi dan tanya-jawab,
c. Seminar dipimpin oleh Ketua merangkap anggota penguji dan Sekretaris merangkap
anggota penguji.
d. Seminar dapat dihadiri oleh para staf pengajar/dosen, dan para mahasiswa PSPA FF USU.
g. Cara penilaian :
Masing-masing penguji memberikan nilai kepada masing-masing mahasiswa
Nilai akhir seminar adalah nilai rata-rata dari masing-masing penguji kemudian
dikonfersikan ke huruf
Dibuat berita acara pelaksanaan seminar
Lampiran 1. Penilaian Seminar Hasil Praktek Kerja Profesi
PENILAIAN SEMINAR HASIL PRAKTEK KERJA PROFESI
DI ..................................................................
Kemampuan mempertahankan
2. argumentasi 3
4. Laporan 1
5. 1
Jumlah 10
(…………………………….)
Catatan :
Nilai akhir seminar adalah nilai rata-rata dari masing-masing penguji
kemudian dikonfersikan ke huruf.
Lampiran 2. Rekapitulasi Nilai Seminar Hasil Praktek Kerja Profesi
Jumlah
…………………. (Angka)
Nilai Akhir *
…………………. (Huruf)
Medan,
Tim Penguji
Sekretaris, Ketua,
( ) ( )
Catatan :
*) Nilai Akhir (Angka) adalah jumlah nilai dibagi jumlah penguji
Nilai Akhir (Huruf) adalah sebagai berikut :
A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
Tidak Lulus < 60
Lampiran 3. Berita Acara Pelaksanaan Seminar Hasil Praktek Kerja Profesi
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
HASIL PRAKTEK KERJA PROFESI
DI . . . . . . . . . . . . . .
Sekretaris, Ketua,
(. . . . . . . . . . . . . . . . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . . )
II KEGIATAN PROFESI
2.1. Aktifitas 2 …… ……..
Kemampuan menerima materi, argumentasi
pada diskusi, interaksi dengan kelompok.
2.2. Tugas mandiri / kelompok 2 …… ……..
2.3. Seminar / pos test 2 …… ……..
( )
Pedoman Penilaian :
Rentang nilai Huruf Bobot Kesimpulan
80-100 A 4 Lulus
75-79 B+ 3,5 Lulus
70-74 B 3 Lulus
65-69 C+ 2,5 Lulus
60-64 C 2 Lulus
60 Tidak Lulus
Lampiran 5. Format Laporan PKPA Apotek
Keterangan:
1. Pedoman penulisan naskah menggunakan format yang tercantum dalam petunjuk
penulisan skripsi Fakultas Farmasi USU Medan
2. Lembar pengesahan berisi dua tanda tangan berturut-turut: Pembimbing dari tempat
PKPA dan dari Fakultas Farmasi serta disahkan oleh Dekan Fakultas Farmasi USU
3. Ringkasan berisi: tujuan, tanggal pelaksanaan, jumlah jam efektif, serta uraian singkat
dan terinci dari kegiatan PKP. Format penulisan sama dengan abstrak pada penulisan
skripsi
4. Format penulisan tugas khusus sama dengan format dokumentasi di apotek, rumah
sakit atau industri
Lampiran 6. Format Laporan PKPA Rumah Sakit
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Ringkasan
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Pelaksanaan Kegiatan
BAB II. TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT
2.1 Uraian Rumah Sakit
2.1.1 Defenisi Rumah Sakit
2.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit
2.1.3 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
2.1.4 Klasifikasi Rumah Sakit
2.1.5 Struktur Organisasi Rumah Sakit
2.2 Tim Farmasi dan Terapi
2.3 Instalasi Farmasi Rumah Sakit IFRS
2.3.1 Tugas dan Fungsi IFRS
2.3.2 Sumber Daya Manusia IFRS
2.4 Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2.5 Instalasi CSSD
BAB III. TINJAUAN KHUSUS RUMAH SAKIT
3. 1 Sejarah
3. 2 Visi dan Misi
3.3 Struktur Organisasi
3.4 Instalasi Farmasi
3.4.1 Sistem Pelayanan Perbekalan Farmasi dan Alat Kesehatan
3.4.2 Sistem Pelayanan Farmasi Klinis
3.5 Instalasi CSSD (disesuaikan dengan rumah sakit)
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.3 Kesimpulan
5.4 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Tugas Khusus (jika ada)
Keterangan:
1. Pedoman penulisan naskah menggunakan format yang tercantum dalam petunjuk
penulisan skripsi Fakultas Farmasi USU Medan
2. Lembar pengesahan berisi dua tanda tangan berturut-turut: Pembimbing dari
tempat PKPA dan dari Fakultas Farmasi serta disahkan oleh Dekan Fakultas
Farmasi USU
3. Ringkasan berisi: tujuan, tanggal pelaksanaan, jumlah jam efektif, serta uraian
singkat dan terinci dari kegiatan PKP. Format penulisan sama dengan abstrak pada
penulisan skripsi
4. Format penulisan tugas khusus sama dengan format dokumentasi di apotek, rumah
sakit atau industri
Lampiran 7. Format Laporan PKPA Industri Farmasi
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Ringkasan
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Pelaksanaan Kegiatan
BAB II. TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI
2.1 Uraian Industri Farmasi
2.1.1 Pengertian Industri Farmasi
2.1.2 Persyaratan Industri Farmasi
2.1.3 Perizinan Industri Farmasi
2.1.3.1 Izin Prinsip Industri Farmasi
2.1.3.2 Izin Industri Farmasi
2.1.4 Pembinaan dan Pengawasan Industri Farmasi
2.2. Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
2.2.1 Manajemen Mutu
2.2.2 Personalia
2.2.3 Bangunan dan Fasilitas
2.2.4 Peralatan
2.2.5 Sanitasi dan Hygiene
2.2.6 Produksi
2.2.7 Pengawasan Mutu
2.2.8 Inspeksi Diri, Audit Mutu dan Audit Persetujuan Pemasok
2.2.9 Penangan Keluhan Terhadap Produk dan Penarikan Kembali Produk
2.2.10 Dokumentasi
2.2.11 Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
2.2.12 Kualifikasi dan Validasi
2.3 Registrasi Sediaan Farmasi
BAB III. TINJAUAN KHUSUS INDUSTRI FARMASI
3. 1 Sejarah
3. 2 Visi dan Misi
3.3 Struktur Organisasi
3.4 Implementasi CPOB
3.5 Tinjauan Sediaan Farmasi Yang Diproduksi
3.6 Pengelolaan Limbah
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.5 Kesimpulan
5.6 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Tugas Khusus (jika ada)
Keterangan:
1. Pedoman penulisan naskah menggunakan format yang tercantum dalam petunjuk
penulisan skripsi Fakultas Farmasi USU Medan
2. Lembar pengesahan berisi dua tanda tangan berturut-turut: Pembimbing dari
tempat PKPA dan dari Fakultas Farmasi serta disahkan oleh Dekan Fakultas
Farmasi USU
3. Ringkasan berisi: tujuan, tanggal pelaksanaan, jumlah jam efektif, serta uraian
singkat dan terinci dari kegiatan PKP. Format penulisan sama dengan abstrak pada
penulisan skripsi
4. Format penulisan tugas khusus sama dengan format dokumentasi di apotek, rumah
sakit atau industri
Lampiran 8. Contoh Halaman Judul
di
Nama Instansi
Kota
Disusun oleh:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Lampiran 9. Contoh Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK/RUMAH SAKIT/INDUSTRI FARMASI
di
Nama Instansi
Kota
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker
pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan
Disusun oleh:
Medan, .......2017
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,