Laporan 28 minggu
Oleh :
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
(Hendri Devita,SKM,M.Keb)
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
MIKI MAINAWATI
1910070130025
Moderator
Penguji I Penguji II
iii
INFORMED CONSENT
( Ny“Y”)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, dan shalawat beserta salam untuk Nabi Besar
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Klinik
yang berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan Ny “Y“ G1P0A0H0Usia
Kehamilan 37-38 Minggu dan Ibu Bersalin Ny “Y” Nifas, Bayi Baru Lahir di
BPM Yetti LatifTanggal 2 Novembers/d 11 November 2021
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk rnemenuhi Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan pada Jurusan DIII Kebidanan Universitas Baiturahmah
Padang.
1. Ibu Ns. Zufrias Riaty, S. Kep, M. Kes selaku Wakil Dekan III Fakultas
Vokasi Universitas Baiturrahmah
2. Ibu Hendri Devita,SKM,M.Keb selaku Ketua Program Studi D III
Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah.
3.Ibu vitri Yuli Afni Amrans.S.ST,M.KebSselakuPembimbing I yang dalam
kesibukannya telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan dorongan
kepada penulis dengan penuh kesabaran sejak awal sampai akhir sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
4.Ibu Putri Engla Pasalina,S.ST,M.Kebselaku Pembimbing II yang dalam
kesibukannya telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan dorongan
kepada penulis dengan penuh kesabaran sejak awal sampai akhir sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan
5. Ibu Henny fitrisya,Amd.Keb selaku Pembimbing Klinik yang telah
banyakmemberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama di
Lapangan.
iii
6. Teristimewa buat Ibuku dan Ayahku tercinta yang telah banyak
memberikan dukungan dan semangat serta do’a yang tiada henti-hentinya
kepada penulis
dalam mencapai cita-cita.
Akhir kata kepada-Nya jualah kita berserah diri, semoga Laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya di bidang kebidanan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
BAB IPENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................3
BAB IITINJAUAN TEORITIS.....................................................................6
2.1 Kehamilan...........................................................................................6
2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan..........................................................22
2.3 Persalinan............................................................................................28
2.4 Bayi Baru Lahir..................................................................................46
2.5 Nifas....................................................................................................53
BAB IIITINJAUAN KASUS.........................................................................68
3.1 Asuhan kebidanan kehamilan..............................................................68
3.2 Pendokumentasian SOAP....................................................................85
3.3 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir....................................................117
3.4 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas...............................................................128
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................135
4.1 Kehamilan...........................................................................................135
4.2 Persalinan.............................................................................................136
4.2 Bayi baru lahir.....................................................................................137
4.2 Nifas.....................................................................................................137
BAB V PENUTUP..........................................................................................138
5.1 Kesumpulan........................................................................................138
5.2 Penutup................................................................................................138
v
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................140
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
ibu nifas 9 orang. Sementara jika dilihat berdasarkan umur pada ibu umur <
20 tahun sebanyak 1 orang, umur 20-34 tatun sebanyak 11 orang dan diatas
35 tahun sebanyak 9 orang. Trend kasus kematian ibu setiap tahun
bervariasi,kematian ibu hamil meningkat dan tertinggi dalam 5 tahun terakhir,
kematian ibu bersalin juga meningkat,sedangkan kematian ibu nifas turun 1
kasus.(Profil Kesehatan Kota Padang 2020)
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kehamilan
2.1.1. Pengertian Kehamilan
3) Syncope (pingsan)
4) Kelelahan
5) Payudara tegang
6) Sering miksi
1) Tanda Hegar
2) Tanda Brackston Hicks
3) Tanda Piscasek
4) Tanda Goodell
5) Tanda Chadwicks
6) Tanda Balotement
a. Trimester I
1) Uterus
2) Serviks
3) Ovarium
4) Vagina
5) Payudara
b. Trimester II
1) Uterus
usus ke sampig dan ke atas. Pada trimester kedua ini kontraksi dapat di
deteksi dengan pemeriksaan bimanual. (Rimalinda, 2015). Perubahan
bentuk dan ukuan uterus :
a. Vagina
2) Payudara
c. Trimester III
1) Uterus
2) Serviks
3) Vagina
Pada awal kehamiln sering muncul perasaan ambivalen dimana ibu hamil
merasa ragu terhadap kenyataan bahwa dirinya hamil. Ambivalen dapat
terjadi sekalipun kehamilan ini direncanakan dan sangat diharapkan.
12
Gambaran respon terhadap ambivalen ini yaitu selama beberapa minggu awal
kehamilan apakah ibu hamil atau tidak serta menghabiskan banyak waktu
untuk membuktikan kehamilan (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Pada trimester I ini dapat terjadi labilitas emosional yaitu perasaan yang
mudah berubah dalam waktu singkat dan tak dapat diperkirakan. Dapat
timbul perasaan khawatir seandainya bayi yang dikandungnya cacat atau
tidak sehat, khawatir akan jatuh, cemas dalam melakukan hubungan seksual
dan sebagainya (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Trimester ini ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih
baik, kondisi ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan
fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan
ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang
kehamilannya. Secara kogniti, pada trimester II ibu cenderung membutuhkan
informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan bayinya serta perawatan
kehamiannya (Widatiningsih & Dewi, 2017).
a) Oksigen
Ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas, hal ini
disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya Rahim (Nugroho,dkk,
2014).
Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2, di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim
yang membesar. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2
yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam. Hal ini akan berhubungan
dengan meningkatnya aktifitas paru-paru oleh karena selain untuk mencukupi
kebutuhan O2ibu, juga harus mencukupi kebutuhan O2janin. Ibu hamil kadang–
kadang merasakan sakit kepala, pusing ketika berada di keramaian misalnya di
pasar, hal ini disebabkan karena kekurangan O2. Untuk menghindari kejadian
tersebut hendaknya ibu hamil menghindari tempat kerumunan banyak orang.
Untuk memenuhi kecukupan O2 yang meningkat, supaya melakukan jalan–jalan
dipagi hari, duduk–duduk di bawah pohon yang rindang, berada di ruang yang
ventilasinya cukup.
b) Nutrisi
Kebutuhan nutrisi ibu meningkat hingga 300 kalori/hari dari menu seibang.
Contoh: nasi tim dari empat sendok makan beras, ½ hati ayam, satu potong tahu,
wortel parut, bayam, satu sendok teh minyak goreng dan 400 ml air
(Nugroho,dkk, 2014).
d) Personal hygiene
14
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh setiap ibu hamil.
Kebersihan diri yang buruk dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian dua kali sehari
(Nugroho,dkk, 2014).
e) Pakaian
f) Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada kehamilan trimester III dengan
frekuensi buang air besar menurun akibat adanya konstipasi. Ibu hamil akan
sering ke kamar mandi terutama saat malam sehingga menganggu tidur, sebaiknya
intake cairan sebelum tidur dikurangi (Nugroho,dkk, 2014).
g) Seksual
h) Senam hamil
Suatu program latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk
mempersiapkan persalinan baik secara fisik atau mental (Nugroho,dkk, 2014).
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup. Kurang
istirahat atau tidur dapat menyebabkan ibu hamil terlihat pucat, lesu dan kurang
15
gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan tidur siang kurang lebih 1
jam (Nugroho,dkk, 2014)
j) Traveling
a. Jika sebelum berat badan seorang wanita sudah normal, maka kenaikan
berat badansebaiknya 9-12 kg
b. Jika berat badan sebelum hamil berlebih sebaiknya penambahan berat
badan cukup 6-9 kg.
c. Jika berat badan sebelum hamil kurang, sebaiknya penambahan berat
badan 12-12 kg.
d. Pada trimester 2 dan 3 pada wanita dengan gizi baik dianjurkan
menambah berat badan perminggu sebanyak 0,4 kg, sementara pada
16
Penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata mencapai 12,5 kg. oleh
karena tubuh seorang wanita yang sedang hamil membutuhkan 70.000 – 80.000
kalori saat hamil.( Rismalinda, 2015).
a. Trimester I
1) Mual muntah
Diakibatkan karna meningkatnya kadar HCG, estrogen / progesterone.
Penanganan : hindari bau yang menyengat dan faktor penyebab, makan
sedikit tapi sering, hindari makanan yang berminyak dan berbumbu yang
merangsang.
2) Keputihan
Hyperplasia mukosa vagina, meningkatnya produksi lendir dan kelenjar
endocervikal sebagai akibat dan peningkatan kadar estrogen.
Penanganan: menajaga kebersihan vulva, memakai pakaian dalam yang
terbuat dari bahan katun, hindari pakaian dalam yang terbuat dari bahan
nilon.
b. Trimester II
1) Kram kaki
Karna adanya tegang pada otot betis dan otot telapak kaki, diduga adanya
ketidakseimbangan mineral di dalam tubuh ibu yang memicu gangguan
pada system persyarafan otot-otot tubuh.
Penanganan : lakukan senam hamil secara teratur karna senam hamil dapat
memperlancar aliran darah dalam tubuh, meningkatkan komsumsi
makanan yang tinggi kandungan kalsium dan magnesium seperti sayuran
serta susu.
2) Sembelit
Karna peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus
menjadi lambat. Penyerapan air di dalam kolon meningkat karan efek
17
a. Perdarahan Pervaginam
b. Sakit kepala yang berat sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
2.1.8.Asuhan Kehamilan
1. Memfasilitasi ibu hamil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayi
dengan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu.
1. Pengkajian
a. Data subjektif
3) Keluhan Utama
b. Data objektif
e. DJJ normal biasa terdengar di bawah pusat ibu (baik di bagian kiri
atau kanan) atau kuadran bagian punggung 3 jari dibawah pusat ibu.
DJJ yang normal 120-160 kali/menit
1. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Golongan Darah
Pemeriksaan ini tidak hanya berguna untuk mengetahui golongan darah
ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-
waktu diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b. Pemeriksaan Kadar Hb
Pemeriksaan dilakukan minimal sekali pada trimester I dan sekali pada
trismester III. Pemeriksaan ini di tujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut
menderita anemia atau tidak selama kehamilannya, karena kondisi anemia dapat
mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan. Untuk kadar
normal HB ibu hamil yaitu perempuan dewasa tidak hamil 12-15.8gr/dl, hamil
trimester pertama 11.6-13.9gr/dl, hamil trimester kedua 9.7-14.8gr/dl, hamil
trimester ketiga 9.5-15.0gr/dl.(who 2018)
c. Pemeriksaan Protein Urin
Pemeriksaan dilakukan pada trimester ke II dan ke III atas indikasi.
Pemeriksaan yang ditujukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil.
Proteinuria merupakan salah satu indikator terjadinya pre eklampsiapada ibu
hamil.
2. Diagnosa
Diagnosa kehamilan normal ditandai dengan ibu sehat, tidak ada riwayat
obstetri buruk, ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan, pemeriksaan fisik dan
laboratorium normal.
3. Perencanaan
6. Perlaksanaan
7. Evaluasi
8. Pendekatan Varney
28
1. Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh langsung dari klien melalui anamnese yang
berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Data subjektif selain
diperoleh dari hasil bertanya langsung dari pasien, juga dapat diperoleh dari suami
atau keluarga.
2. Data Objektif
3. Asessment
4. Penatalaksanaan
29
2.2 Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa penyulit. Pada akhir
kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan.
Janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persiapan menghadapi kehidupan
di luar Rahim. Ibu menjalani berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil
sebagai persiapan menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.
Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan
di luar rahim bagi bayi baru lahir. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi
dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka dan menipis dan
berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara lengkap. Pengalaman
persalinan bisa dialami oleh ibu pertama kali (primi), maupun kedua atau lebih
(multi). (Fauziah, 2015).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan
yang cukup bulan (37–42 minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar
melalui jalan lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan
(lahir spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin (Puspita, 2014).
2.2.2 Etiologi Persalinan
Beberapa teori timbulnya persalinan menurut Yanti (2010), yaitu :
a. Penurunan Kadar Progesteron
30
b. Teori Oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
1) Keregangan Otot-otot
2) Pengaruh Janin
3) Teori Prostaglandin
Menurut Wagiyo dan Putrono (2016), terdapat 2 macam tanda dan gejala
dimulainya persalinan, yaitu :
31
a. Tanda-tanda palsu
His dengan interval tidak teratur, frekuensi semakin lama tidak mengalami
peningkatan, rasa nyeri saat kontraksi hanya bagian depan, tidak keluar lendir dan
darah, tidak ada perubahan serviks uteri, dan bagian presentasi janin tidak
mengalami penurunan.
b. Tanda-tanda pasti
His dengan interval teratur, frekuensi semakin lama semakin meningkat baik
durasi maupun intensitasnya, rasa nyeri menjalar mulai dari bagian belakang ke
bagian depan, keluar lendir dn darah, serviks uteri mengalami perubahan dari
melunak, menipis, dan berdilatasi, dan bagian presentasi janin mengalami
penurunan.
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
a. Power/Tenaga
Menurut Shofa Ilmiah (2015), kontraksi uterus atau his yang normal
mempunyai sifat simetris, fundus dominan, relaksasi, involuntir atau terjadi diluar
kehendak, intermitten(terjadi secara berkala), terasa sakit, dan terkoordinasi.
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum
dilahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau
resisten yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya. (Aspiani,
2017)
c. Os. Coccygis.
a. Hodge I yaitu bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul
(PAP) dengan bagian atas symphisis dan promontorium.
c. Hodge III yaitu sejajar dengan hodge I dan II, terletak setinggi spina
ischiadica kanan dan kiri.
4) Psikologis
c) Kebiasaan adat
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini bidan adalah mengantisipasi
dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.
Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam
menghadapi proses persalinan. ( Shofa Ilmiah, 2015).
2.2.5 Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
Pada kala I serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm, disebut juga
kala pembukaan. Secara klinis partusdimulai bila timbul his dan wanita tersebut
mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloodyshow) yang berasal dari lendir
kanalisservikalis karena serviks mulai membuka dan mendatar. (Shofa Ilmiah,
2015)
1) Fase Laten
Dimulainya sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap. Pembukaan serviks kurang dari 4 cm
dan biasanya berlangsung dibawah 8 jam.
34
2) Fase Aktif
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua dikenal juga sebagai kala
pengeluaran. (Aspiani, 2017)
Setelah bayi lahir, uterus keras dengan fundusuteria agak diatas pusat.
Beberapa menit kemudian, uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta
dari dindingnya (6 hingga 15 menit) setelah bayi lahir dan keluar spontan atau
dengan sedikit tekanan pada bagian fundusuteri. Lepasnya plasenta dan keluarnya
dari dalam uterus biasanya disertai dengan pengeluaran darah. (Wagiyo dan
Putrono, 2016)
35
c) Kontraksi uterus.
d) Jumlah perdarahan.
e) Tinggi fumdusuteri.
f) Kandung kemih.
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus mereda
(relaksasi)untuk memastikan DJJ masih dalam batas normal ( 120 – 160
kali / menit ).
a Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.
b Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ, semua
temuan pemeriksaan dan asuhan yang diberikan ke dalam partograf.
D. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu ibu dalam proses meneran.
11. Beritahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
cukup baik.
a. Tunggu hingga timbul kontraksi atau rasa ingin meneran, lanjutkan
pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman
penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan semua temuan yang
ada.
b. Jelaskan kepada anggota keluarga tentang peran mereka untuk
mendukung dan memberi semangat pada ibu dan meneran secara
benar.
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa ingin
meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu diposisikan
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman.
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu ingin meneran atau timbul
kontraksi yang kuat:
a Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
b Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
meneran apabila caranya tidak sesuai.
c Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali
posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama).
d Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
e Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu.
f Berikan cukup asupancairan per-oral (minum).
g Menilai DJJ setiapkontraksi uterus selesai
38
h Segera rujuk jika bayi belum lahir atau tidak akan segera lahir setelah
pembukaan lengkap dan dipimpin meneran ≥ 120 menit (2 jam) pada
primigravida atau ≥ 60menit (1 jam) pada multigravida.
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang
waktu 60 menit.
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan
bahan.
18. Pakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan.
F. PERTOLONGAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI
Lahirnya Kepala
1. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering, tangan yang lain menahan belakang kelapa untuk mempertahankan
posisi fleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu meneran secara
efektif atau bernafas cepat dan dangkal.
19. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat (ambil tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi, segera lanjutkan proses kelahiran bayi. Perhatikan!
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lilitan lewat
bagian atas kepala bayi.
b. JikaJika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
tempat dan potong tali pusat di antara dua klem tersebut.
19. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara
spontan.
Lahirnya Bahu
20. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparental.
Anjurkan untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala
39
kearah bawah dan distal hingga bahu depan mucul di bawah arkuspubis
dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk meliharakan bahu
belakang.
Lahirnya Badan dan Tungkai
21. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu
belakang, tangan yang lain menelusuri lengan dan siku anterior bayi serta
menjaga bayi terpegang baik.
22. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan
ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu
dengan jari telunjuk).
25. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir
(hamil tunggal) dan bukaan kehamilan ganda (gemeli)
26. Beritahu ibu ia akan disuntik oksitosin agar uteris berkontraksi baik.
40
27. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
(intramuskuler) di 1/3 distal lateral paha (lakukan akspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin).
28. Setelah 2 menit semenjak bayi baru lahir (cukup bulan), jepit tali pusat
dengan klem kira-kira 2-3 cm dari pusar bayi. Gunakan jari telunjuk dan
jari tengah tangan yang lain untuk mendorong isi tali pusat kearah ibu, dan
klem tali pusat pada sekitar 2cm distal dari klem pertama.
29. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
a Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem
tersebut.
b Ikat tali pusat dengan benang DTT/Steril pada satu sisi kemudian
lingkarkan lagi benang tersebut dan ikan tali pusat dengan simpul
kunci pada sisi lainnya.
c Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
30. Letakkan bayi tengurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi. Luruskan
bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibunya. Usahakan kepala
bayi berdpadiantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting
susu atau areola mamae ibu.
a Selimuti ibu-bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi di
kepala bayi.
b Biarkan bayi melakukan kontak kulit-ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam.
c Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui
dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu untuk pertama kali akan
berlangsung 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
d Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu.
H. MANEJEMEN AKTIF KALA III PERSALINAN
31. Pindahkan klem tali pusat singga berjarak 5-10 cm dari vulva.
41
32. Letakkan satu tanggan di atas kain, pada perut bawah ibu(di atas simpisis),
untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memengang klem untuk
menegangkan tali pusat.
33. Pada saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso-cranial).
Secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lepas
setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu kontraksi
berikutnya kemudian ulangi kembali prosedur di atas.
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu/suami untuk melakukan
stimulasi putting susu.
Mengeluarkan Plasenta
34. Bila pada penekanan bagian bawah, dinding depan uterus kearah dorsal
ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjutan
dorongan kearahcranial, hingga plasenta dapat dilahirkan.
a Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan ditarik
secra kuat terutama jika uterus tida berkontraksi) sesuai dengan sumbu
jalan lahir( kearahbawahsejajar lantai-atas).
b Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hinggga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahiran plasenta.
c Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menengangkan tali pusat :
1) Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
2) Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptic) jika kandung
kemih penuh
3) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4) Ulangi tekanan dorso-cranial dan penegangan tali pusat 15
menit berikutnya.
5) Jika plasenta lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi
perdarahan maka segeralakukan tindakan plasenta manual.
35. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
tanggan. Pengang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahir dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
42
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau
klem ovum DTT/Steril untuk mengeluarkan selaput yang tertinggal.
Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
36. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masese uterus,
letakkan telapak tangan di fundus dan lakukakuan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi ( fundus terba keras).
Lakukan tindakan yang diperlukan (ompresibimanual internal, kompresi
aorta abdominalis, tampon kondom-kateter) jika uterus tida berkontraksi
dalam 15 detik setelah rangsangan taktil/masase. (lihat penatalaksanaan
atoniauteri)
I. MENILAI PERDARAHAN
37. Evaluasi kemungkinan perdarahan dan laserasi pada vagina dan perineum.
Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi derajat 1 atau derajat 2 dan atau
menimbulkan perdarahan. Bila ada robekan yang menimbulkan
perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.
38. Periksa kedua sisi plasenta (maternal- fetal) pastikan plasenta telah
dilahirkan lengkap. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau
tempat khusus.
J. ASUHAN PASCA PERSALINAN
39. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
40. Pastikan kandung kemih kosong jika penuh, lakukan kateterisasi.
K. Evaluasi
43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan bilas di air
DTT tanpa melepas sarung tangan kemudian keringkan dengan tissue atau
handuk pribadi yang bersih dan kering.
44. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
(4060x/menit) • Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau retraksi, resusitasi
dan segera merujuk ke rumah sakit.
Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke rumah sakit
Rujukan • Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukan
kembali kontak kulit ibubayi dan hangatkan ibu-bayi dalam satu selimut.
48. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan air
DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di ranjang atau sekitar ibu
berbaring. Menggunakan larutan klorin 0,5% lalu bilas dengan air DTT.
Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
49. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk member ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.
50. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi.
53. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
55. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk memberikan salep mata profilaksis
infeksi, vitamin k1 (1 mg) intramuskuler di paha kiri bawah lateral dalam 1
jam pertama.
44
56. Lakukan pemeriksaan fisik lanjutan bayi baru lahir. Pastikan kondisi bayi
baik (pernafasan normal 40-60 kali/menit dan temperatur tubuh normal 36.5
- 37.50C) setiap 15 menit.
57. Setelah satu jam pemberian vitamin k1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis
B di paha kanan bawah lateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar
sewaktu-waktu dapat disusukan.
58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam di dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
dengan tissueatau handuk pribadi yang bersih dan kering.
M. Dokumentasi
a. S (Subjektif)
Segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien yang diperoleh dari hasil
anamnesa dan merupakan langkah I Varney. Misal pasien mengatakan nyeri
ari -ari.
b. O (Objektif)
Data yang diobservasi dari hasil pemeriksaan oleh bidan atau tenaga
kesehatan lain dan merupakan langkah I Varney.
c. A (Assessment)
48
Kesimpulan dari hasil analisis dan interpretasi dari data subjektif dan data
objektif merupakan langkah II,III, dan IV Varney.
d. P (Planning)
Rencana tindakan yang akan dilakukan dan merupakan langkah V, VI, dan
VII Varney.
c. Partograf (Wagiyo dan Putrono, 2016)
b. Perubahan Sirkulasi
Karakteristik sirkulasi janin merupakan sistem tekanan rendah karena paru-
paru masih tertutup dan berisi cairan, organ tersebut memerlukan darah dalam
50
jumlah minimal. Pemasangan klem pada tali pusat akan menutup sistem tekanan
darah dari plasenta ke janin. Aliran darah dari plasenta berhenti, sistem sirkulasi
bayi baru lahir akan mandiri, tertutup dan bertekanan tinggi. Efek yang muncul
segera akibat tindakan pemasangan klem tali pusat adalah kenaikan resistensi
vaskular sistemik. Kenaikan resistensi vaskular sistemik ini bersamaan pada
pernapasan pertama bayi baru lahir.
c. Termoregulasi
Bayi baru lahir memiliki kecenderungan cepat stres akibat perubahan suhu
lingkungan karena belum dapat mengatur suhu tubuh sendiri. Pada saat bayi
meninggalkan lingkungan rahim ibu yang bersuhu rata-rata 370C kemudian bayi
masuk ke dalam lingkungan. Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui
empat mekanisme yaitu :
1. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi pada saat bayi
terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau
ditempatkan di dalam ruangan yang dinginakan cepat mengalami
kehilangan panas.
2. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi di tempatkan di
dekat benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh
bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda
tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan
secara langsung).
3. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh bayi melalui kontak langsung
antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin, meja, tempat tidur atau
timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan
menyerap panas bayi melalui mekanisme konduksi apalagi bayi di letakan
di atas benda-benda tersebut.
4. Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas cepat terjadi karena
penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi
sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera di keringkan.
Kehilangan panas juga terjadi pada bayi yang terlalu cepat di mandikan
dan tubuhnya tidak segera di keringkan dan di selimuti.
51
d. Glukosa
Sebelum dilahirkan kadar darah janin berkisar 60-70% dari kadar darah ibu.
Dalam persiapan untuk kehidupan luar rahim, seorang janin yang sehat
mencadangkan glukosa sebagai glukogen terutama di dalam hati. Sebagian
penyimpanan glukogen berlangsung pada trimester III. Pada saat tali pusat di
klem, bayi baru lahir harus mendapat cara untuk mempertahankan glukosa yang
sangat di perlukan untuk fungsi otak neonatus. Pada setiap bayi baru lahir,
glukosa darah menurun dalam waktu singkat (1 hingga 2 jam kelahiran).
Menurut Astutik (2015) Teknik memotong tali pusat dan mengikat tali
pusat sebagai berikut:
kemudian didorong isi tali pusat ke arah ibu. Kemudian jepit tali
pusat pada bagian yang isinya sudah dikosongkan.
3) Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi
landasan tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain
memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut dengan
menggunakan gunting tali pusat yang steril.
4) Ikat tali pusat dengan benang steril pada satu sisi kemudian
melingkar kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan
simpul kunci pada sisi lainnya.
5) Lepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan kedalam larutan
klorin 0,5%.
6) Kemudian letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu untuk
inisiasi menyusu dini dan melakukan kontak kulit ke kulit di dada
ibu dalam 1 jam pertama setelah lahir.
c. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
2.4 Nifas
2.4.1 Pengertian
Masa nifas berasal dari bahasa latin, yaitu puer artinya bayi dan parous
artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan. Asuhan kebidanan masa nifas
adalah penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari saat setelah
lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum
hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil (Saleha, 2013).
55
Masa Nifas dimulai setelah 2 jam postpartum dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya berlangsung selama
6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan baik secara fisiologi maupun
psikologis akan pulih dalam waktu 3 bulan (Nurjanah, dkk, 2013).
Menurut Nurjanah, dkk, 2013 Masa nifas dibagi dalam 3 tahap, yaitu
puerperium dini (immediate puerperium), puerperium intermedial (early
puerperium) dan remote puerperium (later puerperium). Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
1. Puerperium dini (immediate puerperium), yaitu pemulihan di
mana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan (waktu 0-
24 jam Postpartum). Dalam agama islam dianggap telah bersih dan
boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium intermedial (early puerperium), suatu masa di mana
pemulihan dari organ-organ reproduksi secara menyeluruh selama
kurang lebih 6-8 minggu.
3. Remote puerperium (later puerperium), waktu yang diperlukan
untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan yang sempurna
secara bertahap terutama jika selama masa kehamilan dan
persalinan ibu mengalami komplikasi, waktu untuk sehat bisa
berminggu-minggu, bulan bahkan tahun.
2.4.2 Perubahan Fisiologis masanifas
Perubahan Fisiologis pada masa nifas: (Walyani, 2015).
1. Sistem Kardiovaskular
Denyut jantung, volume dan curah jantung meningkat segera setelah
melahirkan karena terhentinya aliran darah ke plasenta yang mengakibatkan
beban jantung meningkat yang dapat diatasi dengan haemokonsentrasi sampai
volume darah kembali normal, dan pembuluh darah kembali ke ukuran semula.
2. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga
akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
1. Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus 1000gr
56
2. Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari bawah
pusat dengan berat uterus 750gr
3. Satu minggu postpartum tinggi fundus uteri teraba pertengahan
pusat simpisis dangan berat uterus 500gr
4. Dua minggu postpartum tinggi fundus uteri tidak teraba diatas
simpisis dengan berat urterus 350gr
5. Enam minggu postpartum fundus uteri bertambah kecil dengan
berat uterus 50gr
b. Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina dalam masa nifas. Macam-macam lochea:
Tabel 2.1
Perubahan lochea berdasarkan waktu dan warna
Lochea Waktu Warna Ciri ciri
rubra 1-3 hari post Merah Berisi darah segar dan
(cruenta) partum sisa sisa selaput
ketuban,sel sel
desidua,verniks
kaseosa,lanugo,dan
meconium
sanguinolenta 3-7 hari post Berwarna Berisi darah dan lendir
partum merah
kekuningan
Serosa 7-14 hari post Merah jambu Cairan serum ,jaringan
partum kemudian desidua,leukosit,dan
kuning eritrosit
Alba 2 minggu post Berwarna putih Cairan berwarna putih
partum seperti krim terdiri dari
leukosit dan sel sel
desidua
Purulenta Terjadi infeksi ,keluar
cairan seperti nanah
berbau busuk
Locheastatis Loche tidak lancar
57
keluarnya
Sumber.soleha,2013
c. Serviks
Segera setelah melahirkan, serviks menjadi lembek, kendur, terkulai dan
berbentuk seperti corong. Hal ini disebabkan korpus uteri berkontraksi, sedangkan
serviks tidak berkontraksi, sehingga perbatasan antara korpus dan serviks uteri
berbentuk cincin.
Warna serviks merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah.
Segera setelah bayi lahir, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan 2-3 jari dan
setelah 1 minggu hanya 1 jari saja yang dapat masuk. Namun demikian, selesai
involusi, ostium eksternum tidak sama seperti sebelum hamil (Rukiyah, 2011).
d. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat
besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah
proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam
vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi
lebih menonjol. (Walyani, 2015).
e. Payudara
Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara
alami. Proses menyusui mempunyai dua mekanisme fisiologis, yaitu produksi
susu dan sekresi susu (let down). Selama sembilan bulan kehamilan, jaringan
payudara tumbuh menyiapkan fungsinya untuk menyediakan makanan bagi bayi
baru lahir. Setelah melahirkan, ketika hormon yang dihasilkan plasenta tidak ada
lagi untuk menghambat kelenjar pituitary akan mengeluarkan prolaktin (hormon
laktogenik). Ketika bayi menghisap puting, reflek saraf merangsang lobus
posterior pituitary untuk menyekresi hormon oksitosin. Oksitosin merangsang
reflek let down (mengalirkan), sehingga menyebabkan ejeksi ASI melalui sinus
aktiferus payudara ke duktus yang terdapat pada puting. Ketika ASI dialirkan
karena isapan bayi atau dengan dipompa sel-sel acini terangsang untuk
menghasilkan ASI lebih banyak (Saleha, 2013).
3. Perubahan Sistem Pencernaan
58
kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan karena ada
perdarahan. Tekanan darah tinggi pada postpartum dapat menandakan terjadinya
preeklamsi pada masa postpartum.
d) Pernapasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut
nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal, pernapasan juga akan mengikutinya,
kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran napas contohnya penyakit
asma. Bila pernapasan pada masa postpartum menjadi lebih cepat, kemungkinan
ada tanda-tanda syok.
6. perubahan Sistem Kardiovaskular
Curah jantung meningkat selama persalinan dan berlangsung sampai kala
tiga ketika volume darah uterus dikeluarkan. Penurunan terjadi pada beberapa hari
pertama postpartum dan akan kembali normal pada akhir minggu ke-3 postpartum
(Bahiyatun, 2016).
2.4.5 Perubahan Psikologis masa Nifas
Periode Postpartum menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru,
bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat. Faktor-faktor
yang mempengaruhi suksenya masa transisi ke masa menjadi orang tua pada masa
postpartum, yaitu: (Bahiyatun, 2016).
1. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
2. Hubungan antara pengalaman melahirkan dan harapan serta
aspirasi
3. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lain
4. Pengaruh budaya
Dalam menjalani adaptasi psikososial menurut Rubin setelah melahirkan,
ibu akan melalui fase-fase sebagai berikut: (Nurjanah, 2013).
a) Masa Taking In (Fokus pada Diri Sendiri)
Masa ini terjadi 1-3 hari pasca-persalinan, ibu yang baru melahirkan akan
bersikap pasif dan sangat tergantung pada dirinya (trauma), segala energinya
difokuskan pada kekhawatiran tentang badannya. Dia akan bercerita tentang
persalinannya secara berulang-ulang.
b) Masa Taking On (Fokus pada Bayi)
60
Masa ini terjadi 3-10 hari pasca-persalinan, ibu menjadi khawatir tentang
kemampuannya merawat bayi dan menerima tanggung jawabnya sebagai ibu
dalam merawat bayi semakin besar. Perasaan yang sangat sensitive sehingga
mudah tersinggung jika komunikasinya kurang hati-hati.
c) Masa Letting Go (Mengambil Alih Tugas sebagai Ibu Tanpa Bantuan
NAKES)
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya
yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu mengambil langsung tanggung
jawab dalam merawat bayinya, dia harus menyesuaikan diri dengan tuntutan
ketergantungan bayinya dan terhadap interaksi social. Ibu sudah mulai
menyesuaikan diri dengan ketergantungan. Keinginan untuk merawat diri dan
bayinya meningkat pada fase ini.
2.4.3 Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
1. Nutrisi Dan Cairan
Pada mereka yang melahirkan secara normal, tidak ada pantangan diet.
Dua jam setelah melahirkan perempuan boleh minum dan makan seperti biasa bila
ingin. Namun perlu diperhatikan jumpal kalori dan protein ibu menyusui harus
lebih besar daripada ibu hamil, kecuali apabila si ibu tidak menyusui bayinya.
Kebutuhan pada masa menyusui meningkat hingga 25% yaitu untuk produksi ASI
dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya.
Penambahan kalori pada ibu menyusi sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang
dikonsumsi ibu berguna untuk melaksanakan aktivitas, metabolisme, cadangan
dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan
dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang
dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunanya harus seimbang ,
porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengandung alcohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan
yang seimbang mengandung unsure-unsur , seperti sumber tenaga, pembangunan,
pengatur dan perlindung.
1. Sumber Tenaga (Energi) Sumber tenaga yang diperlukan untuk membakar
tubuh dan pembentukan jaringan baru. Zat nutrisi yang termasuk sumber
energy adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat berasal dari padi-
61
padian, kentang, umbi, jagung, sagu, tepung roti, mie, dan lain-lain.
Lemak bias diambil dari hewani dan nabati.lemak hewani yaitu mentega
dan keju. Lemak nabati berasal dari minyak kelapa sawit, minyak sayur
dan margarine.
2. Sumber Pembangun (Protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan
pergantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh
dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain telur,
daging, ikan, udang kering, susu dan keju. Sedangkan protein nabati
banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain-lain.
3. Sumber pengatur dan pelindung ( mineral, air dan vitamin)
Mineral, air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Sumber
zat pengatur bias diperoleh dari semua jenis sayur dan buahbuahan segar.
Beberapa mineral yang penting, antara lain :
a. Zat kapur untuk membentuk tulang. Sumbernya berasal dari susu, keju,
kacang-kacangan dan sayur-sayuran berdaun hijau.
b. Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya berasal dari susu,
keju dan daging.
c. .Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya berasal dari
kuning telur, hati, daging, kerang, kacang-kacangan dan sayuran.
d. Yodium untuk mencegah timbulnya kelemahan mental. Sumbernya
berasal dari ikan, ikan laut dan garam beryodium.
e. Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk
pertumbuhan gigi anak. Sumbernya berasal dari susu, keju dan lain-lain.
f. Kebutuhan akan vitamin pada masa menyusui meningkat untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.
Untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui harus meminum sedikitnya 3
liter air setiap hari ( anjurkan untuk ibu minum setiap kali menyusui) Kebutuhan
pada masa menyusui meningkat hingga 25% yaitu untuk produksi ASI dan
memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan
kalori pada ibu menyusi sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang dikonsumsi
ibu berguna untuk melaksanakan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh,
62
proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu
memenuhi syarat, seperti susunanya harus seimbang , porsinya cukup dan teratur,
tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin serta
bahan pengawet dan pewarna.
Menu makanan yang seimbang mengandung unsureunsur , seperti sumber
tenaga, pembangunan, pengatur dan perlindung. Anjurkan makanan dengan menu
seimbang, bergizi untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup,
memperoleh tambahan 500 kalori setiap hari, berguna untuk produksi ASI dan
mengembalikan tenaga setelah persalinan. Tidak mengonsumsi makanan yang
mengandung alcohol. Minum air mineral 2 liter setiap hari. Tablet zat besi
diminum minimal 40 hari pasca persalinan.
2. Ambulasi
Pada masa nifas, perempuan sebaiknya melakukan ambulasi dini. Yang
dimasud dengan ambiulasi dini adalah beberapa jam setelah melahirkan, segera
bangun dari tempat tidur dan segera bergerak , agar lebih kuat dan lebih baik.
Gangguan kemih dan buang air besar juga dapat teratasi. Mobilisasi sangat
bervariasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas, atau sembuhnya luka
(jika ada luka). Jika tidak ada kelainan , lakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu
dua jam setelah persalian normal. Ini berguna untuk memepercepat sirkulasi darah
dan mengeluarkan cairan vagina (lochea). Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus
istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-
miring kekanan dan kekiri untuk mencegah terjadinya thrombosis dan
tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke 3 jalan-jalan, dan hari
ke 4 atau 5 sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatas mempunyai variasi,
bergantung pada komplikasi persalinan,nifas dan sembuhnya luka.
3. Menjaga Kebersihan Diri
Menjaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi,
baik pada luka jahitan maupun kulit.
1) Kebersihan alat Genitalia Setelah melahirkan biasanya perineum menjadi
agak bengkak/memar dan mungkin ada luka jahitan bekas robekan atau
episiotomi. Anjuran :
63
Setelah persalinan pada masa ini ibu menghadapi peran baru sebagai orang
tua sehingga sering melupakan perannya sebagai pasagan. Namun segera setelah
ibu merasa percaya diri dengan peran barunya dia akan menemukan waktu dan
melihat sekelilingnya serta menyadari bahwa dia telah kehilangan aspek lain
dalam kehidupannya yang juga penting. Secara fisik, aman untuk melakukan
hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu
atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu ibu merasakan aman
untuk melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Banyak budaya yang
mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai waktu tertentu setelah
40 hari atau 6 minggu pasca persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan
yang bersangkutan.
Tabel 2.2
Jadwal Kunjungan masanifas(Saleha, 2013).
Kunjungan Waktu Tujuan
duduk, hari ketiga jalan-jalan dan hari keempat atau lima sudah diperbolehkan
pulang.
2. Diet
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaik-baiknya makanan
yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
3. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang
wanita mengalami sulit kencing karena sfingter uretra oleh kepala janin dan
spasme oleh iritasi musculus spinchter ani selama persalinan, juga karena oleh
adanya oedema kandung kemih yang terjadi selama persalinan. Bila kandung
kemih penuh dan wanita sulit kencing sebaiknya dilakukan kateterisasi,
4. Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit
buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi buang air besar keras dapat diberikan
obat laksans per oral atau per rectal. Bila masih belum dilakukan klisma
6. Laktasi
Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu merupakan rangsangan psikis
yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofise.
Produksi air susu ibu (ASI) akan lebih banyak. Sebagai efek positif adalah
involusi uteri akan lebih sempurna. Disamping ASI merupakan bahan makanan
utama bayi yang tidak ada bandingannya, menyusukan bayi sangat baik untuk
menjelmakan kasih sayang antara ibu dan anaknya (Mochtar R, 2012).
bayinya. Salah satu komplikasi nifas adalah proses involusi yang tidak berjalan
dengan baik, yang di sebut dengan sub involusi yang akan mengakibatkan
perdarahan dan kematian ibu.
Maka dari itu upaya dalam meningkatkan kesehatan ibu salah satunya adalah
peran bidan dalam masa nifas adala memberikan dukungan secara terus-menerus
selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk memberikan pelayanan
yang berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan ibu serta dalam mempererat
hubungan ibu dan bayi. Salah satu peran bidan dalam masa nifas adalah
memastikan uterus ibu berinvolusi (Saleha, 2009).
Beberapa komplikasi yang sering terjadi pada masa nifas (postpartum) yaitu
hipertensi, preeklamsi, infeksi masa nifas dan kelainan psikologis. Komplikasi
masa nifas yang mengalami gejala gangguan psikologis pada saat kehamilan akan
berdampak mengalami depresi postpartum (Khamidah, Isnaeni, 2016).
Komplikasi yang dapat terjadi pada mas nifas adalah perdarahan, pervanigam,
infeksi nifas, sakit kepala, nyeri epigastrik, pengalihatan kabur, pembengkakan di
wajah dan ekstremitas, demam, muntah, rasa sakit waktu berkamih, payudara
yang berubah menjadi merah, panas dan sakit, kehilangan nafsu makan dalam
waktu lama, merasa sedih dan merasa tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan
dirinya (Manuaba, 1998).
68
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas/ Biodata
1. Nama ibu : Ny. E
2. Umur : 29 tahun
3. Suku / kebangsaan : Minang/ Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT
7. Alamat :VI suku
68
69
- Aktifitas
71
9. Perilaku Kesehatan :
a. Merokok : Tidak ada
b. Minum alcohol : Tidak ada
c. Obat-obatan : Tidak ada
2. Golongan Darah :O
3. Protein urine : Negatif
4. Glukosa Urine : Negatif
5. HBsAg : Negatif
6. HIV : Negatif
7. Sifilis : Negatif
3.2 Pendokumentasian SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. EG2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 34-35 MINGGU
DI BPM HENNY FITRISYA,AMD.KEB
TANGGAL 02 NOVEMBER 2021
S O A P
Tanggal:02-11- Tp: 27-11-2021 Dx : Ibu G2P1A0H1, uk 34-35 1. Menginformasikan kepada ibu tentang
2021 Ku : Baik minggu, janin hidup, tunggal, hasil pemeriksaan ibu dan janin yaitu :
Pukul:09.00 Status Emosional : stabil intrauterine, pu-ki, letkep TD : 110/70mmhg
- Ibu mengatakan TTV : U,keadaan jalan lahir normal,ku N : 85x/i
ingin TD : 110/70mmhg ibu dan janin baik. P : 21x/i
memeriksakan N : 85x/i Dasar : S : 36,6℃
kehamilannya P : 21x/i 1. Ibu mengatakan ini
DJJ : 145x/i
- Ibu mengatakan S : 36,6℃ kehamilan kedua
Kondisi ibu dan janin saat ini dalam
HPHT:15- 2. ibu mengatakan HPHT :
BB sebelum hami : 40kg keadaan normal
032021 15-03-2021
BB sekarang : 55 kg E : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
- Ibu mengatakan 3. terdengar DJJ 145 x/i
Tinggi Badan : 155 cm
hamil anak 4. teraba 2 bagian besar,1
LLA : 24cm 2. Menjelaskan kepada ibu tentang
kedua kepala dan 1 bokong
kebutuhan nutrisi ibu hamil, ibu
76
- Ibu mengatakan Pemeriksaan headtotoe dalam 5. saat dipalpasi ibu tidak membutuhkan 300 kalori/hari lebih
pergerakan batas normal merasa nyeri banyak dibandingkan saat normal.
janinnya aktif Mata : 6. leopoid II Makanan yang dikonsumsi ibu,
- Conjungtiva : tidak 7. Leopoid III diperlukan untuk kebutuhan ibu, janin,
anemis 8. Berdasarkan riwayat plasenta, payudara, metabolisme tubuh.
- Sklera : tidak ikterik persalinan Ibu sebaiknya mengonsumsi makanan
Muka : 9. Vital sign dalam batas seperti :
- Closma gravidarum : normal. a. 1 porsi nasi putih+2potong ikan + tahu +
tidak ada Masalah : tidak ada tempe + 1 mangkok kecil sayur
- Edema : tida ada Kebutuhan : b. Minum : susu 2 gelas/hari (1gelas pagi
Mulut : 1. Informasikan hasil hari, dan 1 gelas malam hari)
- Caries : tidak ada pemeriksaan c. Banyak makan ssayuran berwarna hijau.
- Hygiene : bersih 2. Jelaskan kepada ibu Agar zat besi yang diperlukan oleh ibu
- Stomatitis : tidak ada tentang kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Leher : 3. Anjurkan ibu istirahat E : Ibu mengerti dengan yang dijelakan
- Kelenjar tiroid : tidak ada yang cukup mengenai kebutuhan nutrisi selama hamil
pembesaran kelenjar 4. Anjurkan ibu untuk
tiroid melakukan senam hamil 3. Menjanjurkan ibu istirahat yang
- Kelenjar limfe : tidak ada 5. Beritahu ibu tanda-tanda cukup7-8 jam pada malam hari, dan
77
pembengkakan kelenjar persalinan 1-2 jam siang hari
limfe 6. Beritahu ibu untuk
Mamae : mempersiapkan E : Ibu ibu mengerti dengan penjelasan
- Putting susu : menonjol kebutuhan untuk yang diberikan
- Kolostrum : tidak ada persalinan 4. Menganjurkan ibu melakukan
Abdomen : 7. Anjurkan ibu untuk senam hamil.dimana senam hamil
- Bekas operasi : tidak ada melakukan kunjungan berguna untuk memperkuat dan
- Membesar sesuai dengan ulang 1 minggu lagi juga mempertahankan kelenturan
usia kehamilan tanggal 09 November dari dinding perut,otot-otot dasar
Ekstremitas : 2021 panggul yang nantinya akan
- Varices : tidak ada Diagnosa potensial : tidak ada mempermudah proses persalinan
- Edema : tidak ada Tindakan segera : belum normal.caranya
Palpasi : dilakukan a.melatih teknik pernafasan
Leopold I : TFU pertengahan px- b.atau melakukan jalan pagi
pusat Teraba bundar, lunak tidak dirumah
melenting kemungkinan bokong e:ibu tau cara melakukan senam
janin. hamil
Leopold II : Pada bagian kanan 5. memberitahu ibu tanda-tanda
perut ibu teraba tonjolan-tonjolan persalinan seperti:
78
kecil kemungkinan ekstremitas a.sakit pinggang menjalar keari-ari
janin. pada bagian kiri perut ibu b.keluar lender bercampur darah
teraba keras, memanjang seperti e: ibu mengetahui apa saja tanda
papan kemungkinan punggung bahaya persalinan
janin. 6. memberitahu ibu untuk
Leopold III : Pada bagian mempersiapkan keperluan untuk
terbawah perut ibu, teraba bulat, persalinanseperti
keras melenting kemungkinan biaya,transportasi,tempat
kepala janin. Sudah masuk PAP. bersalin,penolong
Leopold IV : Divergent persalinan,transportasi darah
Auskultasi e:ibu tahu dan akan menyiapkan
DJJ : (+) semua keperluan
Frekuensi : 152x/i 7.memberitahu jadwal kunjungan
Perkusi : ulang
79
Hb : 11, gr/dl
Gol. Darah : O
Protein urin : negatif
Glukosa Urine :negatif
HBsAg : Negatif
HIV : negative
Sifilis : negatif
80
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY E G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 35-36 MINGGU DI BPM HENNY
FITRISYA,AMD.KEB
TANGGAL 09 NOVEMBER 2021
S O A P
Tanggal:09-11- Tp: 27-11-2021 Dx : Ibu G2P1A0H1, uk 34-35 1. Menginformasikan kepada ibu
2021 Ku : Baik minggu, janin hidup, tunggal, tentang hasil pemeriksaan ibu
Pukul:11.00 WIB Status Emosional : stabil intrauterine, pu-ki, letkep dan janin yaitu :
- Ibu mengatakan TTV : U,keadaan jalan lahir normal,ku TD : 110/70mmhg
ingin TD : 110/70mmhg ibu dan janin baik. N : 85x/i
memeriksakan N : 85x/i Dasar : P : 21x/i
kehamilannya P : 21x/i 1. Ibu mengatakan ini S : 36,6℃
- Ibu mengatakan S : 36,6℃ kehamilan kedua
DJJ : 145x/i
HPHT:15-03 2021 2. ibu mengatakan HPHT :
BB sebelum hami : 40kg Kondisi ibu dan janin saat ini dalam
- Ibu mengatakan 15-03-2021
BB sekarang : 55 kg keadaan normal
hamil anak kedua 3. terdengar DJJ 145 x/i
Tinggi Badan : 155 cm E : Ibu sudah mengetahui hasil
Ibu mengatakan 4. teraba 2 bagian besar,1
LLA : 24 cm pemeriksaan
pergerakan janinnya kepala dan 1 bokong
Pemeriksaan headtotoe dalam
aktif 5. saat dipalpasi ibu tidak
batas normal 2. Menjelaskan kepada ibu tentang
merasa nyeri
Mata : kebutuhan nutrisi ibu hamil, ibu
81
- Conjungtiva : tidak anemis 6. leopoid II membutuhkan 300 kalori/hari
- Sklera : tidak ikterik 7. Leopoid III lebih banyak dibandingkan saat
Muka : 8. Berdasarkan riwayat normal. Makanan yang
- Closma gravidarum : tidak persalinan dikonsumsi ibu
ada 9. Vital sign dalam batas normal kebutuhan ibu, janin, plasenta,
- Edema : tida ada Masalah : tidak ada payudara, metabolisme tubuh. Ibu
Mulut : Diagnosa potensial : tidak ada sebaiknya mengonsumsi makanan
- Caries : tidak ada Tindakan segera : belum seperti :
- Hygiene : bersih dilakukan a.1 porsi nasi putih+2potong ikan +
- Stomatitis : tidak ada kebutuhan tahu + tempe + 1 mangkok kecil sayur
Leher : 1. Informasikan hasil b.Minum : susu 2 gelas/hari (1gelas
- Kelenjar tiroid : tidak ada pemeriksaan pagi hari, dan 1 gelas malam hari)
pembesaran kelenjar tiroid 2. Jelaskan kepada ibu c.Banyak makan ssayuran berwarna
- Kelenjar limfe : tidak ada tentang kebutuhan nutrisi hijau. Agar zat besi yang diperlukan
pembengkakan kelenjar 3. Anjurkan ibu istirahat oleh ibu terpenuhi.
limfe yang cukup E : Ibu mengerti dengan yang dijelakan
Mamae : 4. Anjurkan ibu untuk mengenai kebutuhan nutrisi selama
- Putting susu : menonjol melakukan senam hamil hamil
- Kolostrum : tidak ada 5. Beritahu ibu tanda-tanda
82
Abdomen : persalinan 3. Menjanjurkan ibu istirahat yang
- Bekas operasi : tidak ada 6.Beritahu ibu untuk cukup7-8 jam pada malam hari,
- Membesar sesuai dengan mempersiapkan kebutuhan untuk dan 1-2 jam siang hari
usia kehamilan persalinan
Ekstremitas : 7.Anjurkan ibu untuk melakukan E : Ibu ibu mengerti dengan penjelasan
- Varices : tidak ada kunjungan ulang 1 minggu lagi yang diberikan
- Edema : tidak ada 4. Menganjurkan ibu melakukan
Palpasi : senam hamil.dimana senam
Leopold I : TFU pertengahan px- hamil berguna untuk
pusat Teraba bundar, lunak tidak memperkuat dan juga
melenting kemungkinan bokong mempertahankan kelenturan dari
janin. memberitahu ibu tanda-tanda
Leopold II : Pada bagian kanan persalinan seperti:
perut ibu teraba tonjolan-tonjolan a.sakit pinggang menjalar keari-
kecil kemungkinan ekstremitas ari
janin. pada bagian kiri perut ibu b.keluar lender bercampur darah
teraba keras, memanjang seperti E: ibu mengetahui apa saja tanda
papan kemungkinan punggung bahaya persalinan
janin. 5. memberitahu ibu untuk
83
Leopold III : Pada bagian terbawah mempersiapkan keperluan untuk
perut ibu, teraba bulat, persalinan seperti
biaya,transportasi,tempat
bersalin,penolong
persalinan,transportasi darah
E:ibu tahu dan akan menyiapkan
semua keperluan bersalin
7.Memberitahu ibu jadwal
kunjungan ulang 1 minggu lagi
E: ibu bersedia datang kunjungan
ulang sesuai jadwal
84
3.2 Pendokumentasian SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMILNY. EG1P0A0H0 USIA KEHAMILAN 35-36 MINGGU
DI BPM HENNY FITRISYA,AMD.KEB
TANGGAL 09 NOVEMBER 2021
S O A P
Tanggal: 11-11- Ku : Baik Dx : Ibu G1P0A0H0, uk 30-31 1. Menginformasikan kepada ibu
2021 Status Emosional : stabil minggu, janin hidup tunggal, tentang hasil pemeriksaan ibu
Pukul :01.00 wib TTV : intrauterine, pu-ki, letkepU,ku ibu dan janin yaitu :
TD : 110/70mmhg dan janin baik. TD : 110/70mmhg
- Ibu mengatakan N : 81x/i Dasar : N : 81x/i
ingin P : 22x/i 1. Ibu mengatakan ini P : 22x/i
memeriksakan S : 36,7℃ kehamilan pertama S : 36,7℃
kehamilannya 2. ibu mengatakan HPHT :
BB sebelum hami : 50kg DJJ : 143x/i
- Ibu mengatakan 10-02-2021
BB sekarang : 56,3 kg Kondisi ibu dan janin saat ini
HPHT : 10-02- 3. Ibu mengatakan janinya
Tinggi Badan : 149 cm dalam keadaan normal
2021 bergerak kuat disebelah
LLA : 24cm E : Ibu sudah mengetahui hasil
- Ibu mengatakan kiri
Pemeriksaan headtotoe dalam pemeriksaan
hamil anak 4. Djj terdengar kuat jelas
85
pertama batas normal dan teratur 2. Menjelaskan kepada ibu tanda
- Ibu mengatakan Mata : 5. Ibu merasakan Gerakan tanda persalinan yaitu : sakit
pergerakan - Conjungtiva : tidak anemis janin kuat dan tidak pinggang menjalar ke ari-ari,
janinnya aktif - Sklera : tidak ikterik merasakan nyeri perut keluar lendir bercampur darah,
Muka : 6. Palpasi leopold III teraba ketuban pecah, adanya kontraksi
- Closma gravidarum : tidak kepala janin, kepala sudah yang teratur.
ada PAP E: Ibu sudah mengetahui
- Edema : tida ada 7. Vital sign dalam batassan tentang tanda persalinan
Mulut : normal. 6. memberitahu ibu untuk
- Caries : tidak ada Masalah : tidak ada mempersiapkan keperluan untuk
- Hygiene : bersih persalinanseperti
- Stomatitis : tidak ada biaya,transportasi,tempat
Leher : bersalin,penolong
- Kelenjar tiroid : tidak ada persalinan,transportasi darah
pembesaran kelenjar tiroid e:ibu tahu dan akan menyiapkan
- Kelenjar limfe : tidak ada semua keperluan
pembesaran kelenjar limfe
Mamae :
- Putting susu : menonjol
86
- Kolostrum : tidak ada
Abdomen :
- Bekas operasi : tidak ada
- Membesar sesuai dengan
usia kehamilan
Ekstremitas :
- Varices : tidak ada
- Edema : tidak ada
Palpasi :
Leopold I : TFU : 3 jari diatas
pusat
Teraba bundar, lunak tidak
melenting kemungkinan bokong
janin.
Leopold II : Pada bagian kanan
perut ibu teraba tonjolan-tonjolan
kecil kemungkinan ekstremitas
janin. pada bagian kiri perut ibu
teraba keras, memanjang seperti
87
papan kemungkinan punggung
janin.
Leopold III : Pada bagian
terbawah perut ibu, teraba bulat,
keras melenting kemungkinan
kepala janin. Kepala sudah masuk
PAP.
Leopold IV : Divergent
Auskultasi
DJJ : (+)
Frekuensi : 143x/I
Irama : teratur
Kuadran kiri bawah perut
ibu
Perkusi :
Reflek patella ki/ka : +/+
Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 11,2 gr/dl
Gol. Darah : B
88
Protein urin : negatif
Glukosa Urine :negatif
HBsAg : Negatif
HIV : negatif
Sifilis : negatif
89
90
I. PENGKAJIAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny.”Y”
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Minang/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerajan : IRT
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Minang/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerajan : Wiraswasta
1. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan merasa seperti ingin melahirkan.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah.
3. Tanda – tanda Persalinan
Kekuatan : Kuat
4. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 12 tahun
b.Siklus : 28 hari
c.Banyaknya : 4-5 x ganti pembalut/hari
d.Warnanya : Merah gelap
e.Lamanya : 5-7 hari
f. Konsistensi Darah : Encer
g.Teratur/tidak teratur : Teratur
h.Disminorrhoe : Tidak ada
91
e Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan ibu: 20-
40x
g.Imunisasi TT : Lengkap
6. Pola Makan :
a Makan dan Minum terakhir : Sore
b Jenis : Nasi + Air putih
92
c Masalah : Tidak ada
7. Pola Eliminasi
a BAK
Frekuensi : 5-6x/hari
Warna : Kuning jernih
Keluhan : Tidak ada
b BAB
Frekuensi : 1x/hari
Warna : Gelap
Konstipasi : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada
8. Aktivitas Sehari - hari :
a. Pekerjaan : Tidak mengganggu kehamilan
b. Seksualitas : tidak ada keluhan
9. Pola Istirahat dan Tidur : siang 1 jam, malam 6-7 jam
Istirahat Terakhir : Siang
10. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
G: 1 P:0 A: 0 H: 0
N Persalinan Nifa
o s
Tan Usia Jenis Peno Kompl J B P Lakt Komp
ggal Keham Persali long ikas K B B as likas
lahir ila n nan I I I
1 Ini
93
4) Hepatitis : Tidak ada
5) Diabetes Melitus : Tidak ada
6) Hipertensi : Tidak ada
7) Epilepsy : Tidak ada
8) PMS : Tidak ada
b. Riwayat Alergi : Tidak ada
c. Riwayat Transfusi darah : Tidak ada
d. Riwayat pernah mengalami kelainan jiwa : Tidak ada
94
1) Tempat : BPM Hj Yetti Latif S.ST
2) Pendamping : Suami
h. Keadaan Ekonomi : Cukup
i. Kegiatan Spritual : tidak terganggu
C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB Sebelum Hamil : 52 kg
d. BB Sekarang : 61,5kg
e. TB : 155 CM
f. LLA : 26 cm
2. Tanda – tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 82x/i
P : 22x/i
S : 36,7°C
3. Pemeriksaan Khusus :
a. Inspeksi
i. Kepala :
a) Rambut : bersih, hitam, tidak ada kelainan.
b) Mata : simetris, sklera tidak ikterik dan
konjungtiva tidak enemis.
c) Muka : tidak ada oedem, tidak pucat, tidak
hiperpigmentasi.
d) Mulut : bibir simetris, tidak stomatitis.
e) Gigi : tidak caries.
ii. Leher :
a) Kalenjer Limfe : tidak ada pembengkakan.
b) Kalenjer Tyroid : tidak ada pembengkakan.
95
iii. Dada
a) Mamae : simetris, hiperpigmentasi, puting
menonjol, tidak ada massa.
b) Benjolan : tidak ada
c) Kelenjer Montgomery : tidak ada
d) Colostrum : Ada
e) Rasa Nyeri / Masalah : tidak ada
iv. Abdomen
Inspeksi :
a) Bekas luka : tidak ada
b) Pembesaran Perut : sesuai dengan usia
kehamilan
c) Oedema : tidak ada
d) Asites : tidak ada
e) Strie Livide : tidak ada
f) Strie Albicans : tidak ada
Palpasi :
a) Leopold I : TFU 3 jari bawah px, pada fundus teraba bundar, lunak
(bokong)
b) Leopold II : bagian kanan teraba keras memanjang (punggung)
Bagian kiri teraba tonjolan kecil (ekstremitas)
c) Leopold III : bagian terendah janin teraba buntar, keras, dan tidak dapat
digoyangkan (kepala)
d) Leopold IV : kedua tangan divergen (sudah masuk PAP)
TFU menurut Mc. Donald : 31 cm
Auskultasi :
96
a) DJJ : ada
b) Frekuensi : 151x/i
c) Irama : teratur kuat
d) Pungtum Maksimum : kuadran kanan bawah perut ibu.
v. Genitalia
Inspeksi :
Cervix
Mendatar/Belum : Mendatar
Pembukaan : 5 cm
vi. Ekstremitas
Inspeksi :
a) Atas
97
Oedem : tidak ada
Sianosis pada ujung jari : tidak ada
Pergerakan : ada
b) Bawah
Oedem : tidak ada
Varices : tidak ada
Pergerakan : ada
Perkusi :
HB : 12,7 gr%
Gol. Darah : B
98
MENAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBUBERSALIN PADA Ny. “Y”
GRAVID 39-40 MINGGU KALA 1 FASE AKTIF DI BPM
BPM HENNY FITRISYA,AMD.KEB
TANGGAL 11 NOVEMBER 2021
91
keluar lendir Data Khusus : 2. HPHT : 04-08-2020 memberikan dukungan pada ibu,
bercampur TP : 11-11-2021 yakinkan ibu bahwa rasa sakit yang
1) Muka : tidak ada
darah. 3. TFU : 3 jari dirasakan ibu akan berdampak baik
oedem, tidak pucat,
4. Ibu dibawah px terhadap kemajuan persalinan, anjurkan
dan tidak
mengatakan Mac Donald : 31 cm ibu untuk tetap sabar dalam menjalani
hiperpigmentasi.
HPHT: 04-08- proses persalinan dan selalu berdoa
TBJ: (31-11)X 155 = 3.100
2020 2) Mata : simetris, gram E: ibu memilih posisi miring ke kiri dan
dan konjungtiva His: 4x/10 menit, selama 40 menghadapi proses persalinan dengan
92
5) Payudara : 3. Pemenuhan kekurangan cairan.
kebutuhan cairan. 4. Menganjurkan ibu untuk terus
Palpasi Leopold
4. Teknik relaksasi melakukan teknik relaksasi jika ada
- Leopold I : TFU 3 jari bawah
5. Jelaskan cara kontraksi dan istirahat jika tidak ada
px, pada fundus
mengedan yang benar kontraksi.
teraba bundar, lunak
6. Kontrol kemajuan
kemungkinan bokong janin
persalinan dengan E : ibu mulai mengambil nafas memalui
- Leopold II : bagian kanan
partograf hidung dan mengeluarkannya lewat
teraba keras memanjang
7. Persiapan alat mulut dan ibu mulai merasa tenang.
kemungkinan punggung janin
persalinan. 5. Mengajarkan ibu mengedan yang benar
Bagian kiri teraba tonjolan
Masalah :Tidak ada yaitu : Ibu menarik nafas saat his,
kecil kemungkinan ekstremitas
Diagnosa Potensial : Tidak memegang pangkal paha dengan kedua
janin
ada tangan dan mendekatkan dagu ke dada
- Leopold III : pada bagian
kemudian menegaskan kepala. Ibu boleh
bawah perut ibu teraba bulat, Tindakan Segera :Tidak ada
mengedan jika adanya his
keras, melenting tidak dapat
digoyangkan kemungkinan
E : Ibu sudah mengetahui cara mengedan
kepala janin. Kepala sudah
yang benar
masuk PAP
6. Memantau kemajuan persalinan dengan
93
- Leopold IV : kedua tangan partograf (terlampir)
divergen (sudah masuk PAP)
TFU menurut Mc. Donald : 31 cm E : Kemajuan persalinan terlampir pada
partograf
TBJ: (31-11)X 155 = 3.100 gram
7. Mempersiapkan alat – alat persalinan,
His: 4x/10 menit, selama 30 detik
APD, pakaian ibu dan bayi.
Pungtum maksimum : kuadran
kanan bawah perut ibu.
E : peralatan persalinan, APD dan
Auskultasi DJJ:
pakaian ibu serta bayi sudah disiapkan.
150x/i, irama teratur kuat
Pemeriksaan Dalam:
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : Utuh
Persentasi fetus : kepala
Penurunan : HIII
Uji Diagnostik:
HB : 11, gr%
Gol. Darah : A
Protein Urin : Negatif
94
Reduksi Urin : Negatif
S O A P
1) Ibu mengatakan TTV: Ibu inpartu kala II Ku ibu dan 1. Memberitahukan kepada ibu bahwa hasil
nyeri semakin sering TD: 110/70 mmHg janin baik pemeriksaan baik dan pembukaan sudah
2) Ibu mengatakan N : 85x/i Dasar : lengkap dan ibu sudah masuk masa persalinan.
ada keinginan untuk P : 21x/i 1. Adanya tanda kala 2 Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan
mengedan. S : 36,50 C 2. HIS 5x/10`, 50” bahwa ibu sudah memasuki masa persalinan.
Adanya pengeluaran 3. Ketuban (-) E : ibu sudah mengetahui dan paham dengan
lendir bercampur darah Pembukaan : 10cm hasil pemeriksaan.
dari vagina ibu. 4. Penurunan kepala hodge 2. Mempersiapkan peralatan dan obat-obatan, dan
Tampak kepala maju IV mendekatkannya, serta mematahkan oksitosin.
mundur di introitus 5. Tanda – tanda vital ibu E : alat sudah dipersiapkan.
vagina. Adanya dorongan dan DJJ dalam batas 3. Menyiapkan diri penolong dalam sebelum
mengedan, tekanan anus, normal. persalinan seperti:
perineum menonjol, dan Masalah : Tidak ada memasang skor,
vulva membuka. Kebutuhan : mencuci tangan dengan sabun lalu bilas dengan air
Kontraksi : baik 1. Informasi hasil pemeriksaan. mengalir, keringkan dengan handuk bersih,
95
Frekuensi : 5x10 menit 2. Siapkan peralatan dan obat- Sedot oksitosin 10 unit kedalam spuit 3 cc
Durasi : 60 detik obatan. Pakai handscoon
DJJ : 150x/i 3. Persiapan diri penolong E : Penolong sudah menyiapkan diri
persalinan 4. Menjelaskan jenis posisi dalam persalinan dan
Pembukaan : 10 cm
4. Beritahu posisi yang nyaman memberi kebebasan pada ibu untuk memilih
Ketuba: Sudah
untuk ibu saat bersalin. posisi sesuai dengan keinginan ibu seperti
dipecahkan
5. Berikan dukungan dan berdiri, jongkok , setengah duduk, dll.
Penurunan : HIII+
motivasi pada ibu Evaluasi : ibu memilih posisi setengah duduk
6. Pimpin persalinan. untuk persalinan.
7. Jaga privasi ibu. 5. Memberikan dukungan pada ibu untuk
mengurangi kecemasan dengan cara memberi
Diagnosa potensial : tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap, dan
Tidak ada bayi akan segera lahir. Serta meminta suami
Tindakan segera : atau keluarga untuk memberi semnagat saat ibu
Tidak ada mulai meneran. Dan memberikan ibu minuman
jika ibu tidak ada his untuk menambah energi
dan ibu tidak mengalami dehidrasi.
E: ibu senang dengan dukungan yang diberikan
6. Memimpin persalinan kala II dengan prinsip
96
3b yaitu bersih tempat, bersih alat dan bersih
penolong.
a. Tampak kepala 5-6 cm di depan vulva,
memberi alas dibawah bokong ibu dan
letakkan handuk di atas perut ibu.
b. Memasang handscoon.
1.ibu mengatakan senang c. Lindungi perineum ibu dengan satu tangan
dengan kelahiran bayi dan 3 jari kiri berada di sub occiput untuk
dengan selamat melindungi kepala, maka lahirkanlah
2.ibu mengatakan ubunubun kecil, ubun-ubun besar,mata,
perutnya nyeri hidung, mulut dan seluruh kepala.
d. Menyeka hidung dan mulut bayi kemudian
periksa apakah ada lilitan tali pusat.
e. Untuk melahirkan bahu depan bayi
dituntun ke bawah untuk melahirkan bahu
belakang bayi dituntun ke atas kemudian
lakukan sanggah susur pada bayi sampai
keseluruh tubuh bayi lahir, kemudian letakkan
di atas perut ibu sambil menilai bayi , lalu
97
keringkan bayi tutup bagian kepala sampai
keseluruh tubuh bayi.
f. Klem tali pusat 3 cm dari pusat bayi
dengan klem 1 dan klem II tali pusat 2 cm
dari klem I kemudian dipotong.
Evaluasi : Bayi lahir spontan pada pukul
16.15 wib, jenis kelamin perempuan, PB = 47
cm, BB = 2900 gram, apgarscore 8/9.
98
Plasenta belum lahir baik terkendali, Melakukan massase fundusuteri segera
setelah plasenta lahir selama 15 detik searah
4. Plasenta belum
dengan jarum jam.
lahir
E: plasenta lahir spontan , kotiledon dan
99
tali pusat
terkendali, dan
masase
fumdus
3. Periksa
robekan jalan
lahir
4. Cek
perdarahan
Diagnosa Potensial :
Tindakan segera :
tidak ada
S O A P
1) Ibu mengatakan KU : baik Ibu Inpartu kala IV. KU ibu 1. Menginformasikan keadaan ibu dan
perutnya terasa Kesadaran : Composmentis dan bayi baik. bayi pada keluarga bahwa keadaan ibu dan
kencang dan TD : 120/80 mmHg bayi baik dan sehat.
Dasar :
100
masih sedikit S : 370C 1. Plasenta lahir pukul E : keluarga senang mendengar keadaan
terasa mules dan P : 22x/i 23.45 wib spontan dan ibu dan bayi baik dan lahir dengan
sedikit lelah. N : 82x/i lengkap selamat.
2) Ibu merasa 2. Membersihkan ibu dengan
Keadaan kandung kemih : 2. Kontraksi uterus baik.
senang atas menggunakan air DTT dan membantu ibu
kosong
kelahiran memakai pakaian yang bersih dan kering.
3. TFU 2 jari dibawah
TFU : 2 jari di bawah pusat
bayinya. Menempatkan semua peralatan di dalam
pusat.
Kontraksi : baik
larutan klorin 0,5% selama 10 menit dan
Perdarahan : 100 cc
4. Tanda – tanda vital ibu mendekontaminasikan daerah yang
dan janin dalam batas digunakan untuk melahirkan dengan
normal. larutan klorin 0,5% dan membilas dengan
air bersih. Ibu dan ruangan tampak bersih.
Masalah : Tidak ada
E : ibu sudah diberihkan dan semua
Kebutuhan :
peralatan persalinan sudah disterilkan.
1. Informasikan keadaan
3. Mengajarkan ibu cara massase fundus
ibu dan bayi.
uteri dengan meletakkan tangan diperut
2. Bersihkan tubuh ibu
ibu lalu lakukan gerakan memutar searah
dan peralatan
jarum jam apabila teraba lembek untuk
persalinan.
mencegah perdarahan.
101
3. Ajarkan cara massase E : ibu bersedia melakukan massase
4. Lakukan pemantauan fundus uteri apabila teraba lembek.
kala IV. 4. Melakukan pemantauan kala IV, yaitu
setiap 15 menit pada satu jam pertama dan
Diagnosa potensial: setiap 30 menit pada satu jam kedua.
Tidak ada Evaluasi : hasil pemantauan kala IV
Tindakan segera : didapatkan keadaan ibu baik, tanda-tanda
Tidak ada vital dan perdarahan dalam batas normal.
102
3.3 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
MENAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU
LAHIR NY. Y
USIA 6 JAM POST PARTUM DI BPM
HENNY FITRISYA,AMD.KEB
11 NOVEMBER 2021
I. Pengumpulan Data
A. Identitas / Biodata
1. Nama Bayi : By. Ny. Y
2. Umur : 6 jam
3. Tanggal / Jam / Lahir : 11-11-2021/16.15 wib
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Berat Badan : 2900 gram
6. Panjang Badan : 47 cm
1. Nama Suami : Tn F
2. Umur : 30 tahun
3. Suku / Kebangsaan : Minang/ Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat : silungkang
117
B. Anamnesa (Data Subjektif)
Pada Tanggal
1. Riwayat Penyakit Kehamilan
a. Perdarahan : Tidak ada
b. Pre Eklamsi : Tidak ada
c. Penyakit Kelamin : Tidak ada
d. Lain-lain : Tidak ada
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Diabetes Melitus : Tidak ada
b. Asma : Tidak ada
c. Jantung : Tidak ada
d. Epilepsi : Tidak ada
e. Gameli : Tidak ada
3. Kebiasaan Waktu Hamil
a. Obat-obatan : Tidak ada
b. Makanan : Tidak ada
c. Merokok : Tidak ada
d. Lain-lain : Tidak ada
4. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Jenis Perslinan : Spontan
b. Di Tolong oleh : Bidan
c. Lama Persalinan
-Kala I
-Kala II : + 15 menit
5. Ketuban Pecah
a. Spontan / Tidak : Tidak
b. Warna : Jernih
c. Jumlah : + 100 cc
6. Komplikasi Persalinan : Tidak ada
7. Keadaan Bayi Baru Lahir
a. Ibu : Baik
b. Bayi : Baik
118
Nilai Apgar 1 – 5 :8 5 – 10 :9
TANDA 0 1 2 Jumlah
Nilai
Menit - Frekuensi ( ) Tidak ada ( ) <100 (√ )
Ke 1 jantung ( ) Tidak ada () >100
- Usaha ( ) Lumpuh Lambat (√ )
bernafas ( ) Tidak tak Menangi
- Tonus Bereaksi teraur s Kuat
Otot ( ) Biru / (√ ) ()
- Reflek Pucat Ext.Flek gerakan
- Warna si Aktif
sedikit ()
(√ ) Menangi
Gerakan s
Sedit (√ )
() Kemerah
Tubuh an
Kemera
han di
Lengan
dan
Kaki
Menit - Frekuensi ( ) Tidak ada () <100 (√) >100
Ke 2 jantung ( ) Tidak ada () (√)
- Usaha ( ) Lumpuh Lambat Menangi
Bernafas ( ) Tidak tak s Kuat
- Tonus Bereaksi Teratur ()
Otot ( ) Biru / (√) Gerakka
- Reflek Pucat Ext.Flek n Aktif
- Warna si ()
Sedikit Menangi
()Gerak s
119
an (√)
Sedikit Kemerah
() an
Tubuh
Kemera
han di
Lengan
dan kaki
Resusitasi
1. Pengisapan lendir√
2. Ambu
3. Massage jantung
4. Intubasi Endutracheal
5. Oksigen
6. Therapi
7. Keterangan
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Suhu : 36,5 C
3. Pernafasan : 45 x/i
4. Berat Badan Sekarang : 2900 gram
120
Ada platosikiziz
5. Hidung : ada 2 lobang dan sekat
6. Dada : Terlihat retaksi dinding
dada
7. Tali Pusat : Tidak ada perdarahan,
Bersih
8. Punggung : Tidak ada spina bifida
9. Ekstremitas
Atas : Tidak ada
sindaktili/polidaktili
Bawah : Tidak ada
sindaktili/polidaktili
10. Genetalia : Testis turun ke skrotum
Reflek
1. Lingkar Kepala : 32 cm
2. Lingkar Dada : 30 cm
3. Lingkar Lengan Atas : 10 cm
Eliminasi
1. Miksi : Ada
2. Meconium
a. Warna : Hitam
b. Tanggal : 11-11-2021
c. Pukul : 20.00 wib
121
122
MENAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NY. Y 6 JAM POST PARTUM
DI BPM HENNY FITRISYA,AMD.KEB
11 NOVEMBER 2021
S O A P
Bayi Lahir Bayi lahir BBL Normal 6 jam post 1. Melakukan perawatan tali pusat
spontan pukul spontan pukul partum dengan ku bayi : baik dengan cara memberishkannya
16.15 wib 16.15 wib Dasar : menggunakan kain kassa steril.
JK : Perempuan 1. BBL pukul 16.15 wib E : Tali pusat sudah dibersihkan
BB : 2900 gram 2. JK : Perempuan BB : 2900 2. Mengajarkan pada ibu, cara merawat
PB : 47 cm gram, PB : 47 cm, A/S : 8/9, bayi sehari-hari dan agar bayi terhindar
A/S : 8/9 Anus (+) dari berbagai penyakit yaitu : segera
Anus : (+) 3. Reflek Moro, sucking, mengganti popok bayi jika basah,
TTV : N : rooting tonic neck : (+) ada memandikan bayi dengan air yang
120x/i, P : 45x/i, 4. Antroprometri dalam batas dimasak terlebih dahulu, jangan
S: 36,5C normal membubuhi apapun ditali pusat, karena
Reflek Moro, 5. Eliminasi : Ada akan menyebabkan infeksi
sucking, rooting 6. Vital sign dalam batas E: Ibu mengerti cara merawat bayinya
tonic neck : ada normal 3. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya
Eliminasi : Ada Masalah : Tidak ada pada bayi contohnya : demam tinggi,
117
Antropometri : Kebutuhan : kulit kuning, rewel, tidak mau menyusi,
Lingkar kepala : 1. Lakukan perawatan tali pusat E: Ibu sudah mengetahui tanda bahaya
32cm, Lingkar 2. Ajarkan ibu cara merawat bayinya pada bayi
dada 30 cm, sehari-hari
Lingkar lengan 3. Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi
atas 10 cm.
Eliminasi : Ada
118
128
I. BIODATA :
A. DATA IBU:
Nama istri : Ny. Y
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Minang/ Indonesia
Pendidikan : PT
Pekerjaan : IRT
Alamat :Silungkang
B. DATA SUAMI
Nama suami : Tn. F
Umur : 30tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Minang/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :silungkang
C. STATUS PERKAWINAN
Umur pertama kawin : 25 tahun
Berapa kali kawin : 1 kali
Lama perkawinan : 1 tahun
Suami masih ada atau tidak : Ada
II. DATA PERSALINAN
1. Alasan masuk : Inpartu
2. Partus :1
3. Masa gestasi : 39-40 minggu
129
1. Hb : 11 gr/dl
2. Golongan darah :A
132
S O A P
1. Ibu mengatakan KU : baik Ibu nifas 6 jam post partum ku 1. Menginformasikan kepada ibu hasil
senang dengan TTV : ibu baik. pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
kelahiran bayinya. TD : Dasar : baik
2. Ibu mengatakan 120/80mmhg 1. Ibu Partus pukul 16.15 wib E: Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
perut nya agak N : 82x/i 2. Kontraksi uterus baik 2. Mengontrol kontraksi uterus, TFU,
sakit P: 22x/i 3. TFU : 2 jari dibawah pusat dan Lochea
S: 37℃ 4. Lochea : Rubra E: KOntraksi Uterus Baik, TFU 2 jari dibawah
Pemeriksaan Fisik 5. Vital sign dalam batas pusat, lochea rubra
Mata : conjungtiva : normal 3. Menjelaskan kepada ibu tentang rasa
tidak anemis Masalah : Tidak ada nyeri yang ibu rasakan merupakan hal
Payudara : puting susu Kebutuhan : yang fisiologis karenaadanya kontraksi
menonjol, kolostrum 1. Informasikan hasil pemeriksaan sgar kembalinya rahim kebentuk
ada pada ibu semula. Jadi ibu tidak perlu cemas.
Abdomen : Kontraksi 2. Kontrol kontraksi uterus, tfu, dan E: Ibu sudah mengetahui penyebab nyeri
uterus baik, TFU 2 jari lochea 4. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan
dibawah pusat 3. Jelaskan tentang rasa nyeri yang hidrasi ibu
Lochea : warna : merah dirasakan ibu E : Ibu sudah makan 1 porsi nasi + ikan+ sayur
kehitaman, bau khas, 4. Penuhi kebutuhan nutrisi dan minum air putih
jumlah 50cc, jenis rubra 5. Memfasilitasi ibu untuk 5. Memfasilitasi ibu untuk memberikan
Kandung kemih tidak memberikan ASI kepada bayinya serta ASI kepada bayinya. Dan mengajarkan
teraba ajarkan cara menyusui yang benar ibu cara menyusi yang benar yaitu :
6. Jelaskan tanda bahaya masa nifas posisikan bayi senyaman mungkin,
7. Jelaskan kepada ibu mengenai dekatkan perut ibu dengan perut bayi.
penggunan KB setelah nifas Seluruh areola mamae masuk kedalam
mulut bayi, memulai dengan payudara
133
yang dihisap terakhir, serta sesering
mungkin menyusui bayinya agar
produksi ASI lancar, dan susui bayi
134
135
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kehamilan
Dari data subjektif yang dilakukan selama 2 kali kunjungan yaitu dari
identitas ibu terdapat umur ibu 26 tahun ini tidak termasuk kedalam kehamilan
yang beresiko karena umur ibu masih dalam usia reproduksi. Riwayat kehamilan
sekarang di dapatkan HPHT 15-03-2021tanggal dan usia kehamilan pada saat
kunjungan pertama 34-35minggu. Kebutuhan nutrisi ibu sudah terpenuhi dengan
baik. Riwayat penyakit yang pernah diderita tidak ada.
Dari data objektif dilakukan pemeriksaan fisik :TTV semua dalam batas
normal. Pemeriksaan head to toe tidak ditemukan kelainan dan semua dalam
batas normal. Palpasi : Leopold 1 sesuai dengan usia kehamilan karena usia
kehamilan 34-35minggu LI : tfu 3 jari diatas pusat. Pada fundus teraba
bundar,lunak,tidak melenting kemungkinan bokong janin. LII : pada bagian
kanan perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan ekstremitas janin.
Bagian kiri perut ibu teraba keras, memapan, memanjang kemungkinan
punggung janin. LIII : bagian terbawah perut ibu teraba keras, bulat, melenting
dan bisa digoyangkan kemungkinan kepala janin dan belum masuk PAP. LIV:
belum dilakukan Auskultrasi :DJJ 145x/i terdengar jelas dan teratur.
Pemeriksaan laboratorium Hb : 11, gr/dl, goldar : o, tripel eliminasi : negatif
Dari data subjektif dan objektif yang diperoleh sehingga ditegakan
diagnosa ibu hamil G1P0A0H0 usia kehamilan 34-35minggu, janin hidup,
135
136
tunggal, intrauterine, pu-ki, presentasi kepala belum masuk PAP, keadaan ibu
dan janin baik. Masalah pada ibu tidak ada. Kebutuhan yang diperlukan adalah
informasi hasil pemeriksaan, kebersihan genitalia, nutrisi , tanda persalinan,
persiapan persalinan, mobilisasi, perencanaan kontrasepsi.
Rencana asuhan yang diberikan pada Ny “E” yaitu dengan memberitahu
ibu hasil pemeriksaan, memberitahu tanda-tanda persalian, asupan nutrisi,
membertahu persiapan persalinan, mobilisasi, perencanaan KB, pada kunjungan
ke II rencana asuhan yang diberikan yaitu beritahu ibu untuk menjaga
kebersihan genitalia Menganjurkan ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang
ditetapkan ataupun bila ada keluhan lain yang rasakan.
Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan, semua yang berhubungan
dengan kehamilan yaitu tanda-tanda persalinan persiapan persalinan, olah raga
ringan, persiapan kontrasepsi serta menjaga kebersihan genetalia ibu sudah tau
dan sudah melaksanakannya.
4.2 Persalinan
Pada kala I : Dari pengkajian data subjektif ibu datang jam 01.00
WIB megeluh nyeri pinggang menjalar ke ari-ari serta keluar lendir bercampur
darah dari jalan lahir.Dari data objektif dilihat TP ibu tanggal 11– 11
-2021kemudian dilakukan pemeriksaan fisik : TTV dalam batas normal, dan
pemeriksaan head to toe semua dalam batas normal.
Pada kala II jam 16.00WIB didapatkan data subjektif bahwa ibu
sudah merasa ingin mengedan. Dari data objektif dilakukan pemeriksaan fisik
TTV dalam batas normal, pemeriksaan dalam pembukaan sudah lengkap 10
cm, penipisan sudah 100%, penurunan kepala di hodge IV, ketuban sudah
pecah warna jernih bau amis, dan sudah ada tanda-tanda kala II yaitu anus
tertekan, perineum menonjol, vulva membuka, dorongan mengedan. Pada jam
16.15 WIB bayi lahir normal, menangis, BB :2900 gram, PB: 47cm,
JK:Perempuan, anus (+).
Pada kala III didapatkan data subjektif bahwa ibu mengatakan
lelah, perutnya mules dan terasa meregang. Dari data objektif dilakukan
pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, keadaan ibu baik, plasenta belum
137
lahir, kontraksi uterus baik, tinggi fundus uteri setinggi pusat, tampak tali
pusat di introitus vagina, dan kandung kemih kosong.
Pada kala IV didapatkan data subjektif ibu mengatakan lelah, ibu
mengatakan terasa sakit di genetalia. Dari data objektif dilakukan pemeriksaan
fisik kesadaran composmentis, keadaan ibu baik, plasenta lahir lengkap,
kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat.
Kala I :Rencana asuhan saat persalianan yaitu diberikan asuhan tentang
informasi hasil pemeriksaan, memberi dukungan emosional, memberikan
pengetahuan tentang cara meneran yang baik, memberitahu posisi yang
nyaman, memenuhi kebutuhan nutrisi, mengontrol kemajuan persalian. Kala II
:, Memberikan support mental kepada ibu, pimpin ibu meneran, bantu proses
kelahiran bayi, keringkan bayi dan potong tali pusat,lakukan IMD. Kala III:
Melakukan manajemen aktif kala III dan membantu melahiran plasenta. Kala
IV : Pelaksanaan aktif kala IV.
4.4 Nifas
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan pembinaan terhadap Ny”E” selama hamil dan Ny
“Y” Persalinan, Nifas, dan Bayi baru lahir, maka dapat disimpulkan:
1. Pengumpulan data ANC, Persalinan, Nifas, dan Bayi baru lahir dapat
dilakukan sesuai dengan data yang telah diharapkan.
2. Dengan adanya data yang terkumpul maka dapat dirumuskan diagnosa dan
masalah.
3. Pada kasus ini tidak ditemukan diagnosa dan masalah yang potensial.
4. Pada kasus ini tindakan segera tidak dibutuhkan, begitu juga tindakan
kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
5. Berdasarkan interpretasi data, penulis dapat menyusun rencana asuhan
yang akan dilakukan sesuai dengan diagnosa yang didapat.
6. Asuhan kebidanan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan secara
efisien.
7. Berdasarkan evaluasi, asuhan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
rencana asuhan.
8. Pada kasus ini penulis banyak mendapat pembelajaran bagaimana cara
memberikan asuhan kebidanan yang benar kepada pasien.
4.2 SARAN
Agar memberi ASI ekslusif sampai 6 bulan dan menyusui bayi sampai
umur 2 tahun.
2. Bagi mahasiswa
Dengan adanya pembinaan pada pasien dengan kehamilan 28 minggu
138
sampai 6 minggu postpartum diharapkan mahasiswa dapatmemberikan
pelayanan kebidanan sesuai dengan standar profesi dan kebutuhan
klien
Diharapakan mahasiswa dapat memberikan pelayanan kebidanan
,dapat berperan secara professional dengan menerapakan langkah
manajemen asuhan kebidanan menurut varney, sehingga klien bisa
mendapatkan pelayanan yang bermutu sejak dari ANC sampai 40 hari
post partum yang komprehensif dan menyeluruh.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk dapat menambah
sumber buku perpustakaan yangterbaru agar mempermudahmahasiswa
dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan dengan perkembangan
ilmu dan teknologi.
140
DAFTAR PUSTAKA
htttp ://repository.unimus.ac.id.
Kartika, R, 2017, Pre Dan Post Partum Touch Healing, Blora, 2017.
Mafikasari, A, 2015, Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil. Jurnal Skripsi, Stikes
Manuaba. Ida Bagus Gde. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta.
1999.
Prawirohardjo.
Prawirohardjo.