Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS

NY.R UMUR 25 TAHUN P1A0 6 JAM POST PARTUM

DI PUSKESMAS BANGSRI 1

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Semester III


Mata Kuliah Asuhan Kebidanan

Dosen Pengampu :

Umaroh, S.KM, S.Tr.Keb, M.Kes

Disusun oleh:

SIELVI OKTAFIANI

( P1337424121035 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEMARANG JURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022/2023
I
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Ibu Nifas Fisiologis pada Ny.R, P1A0, Usia 25 Tahun, 6 Jam Post Partum
di Puskesmas Bangsri 1.

Laporan ilmiah ini disusun oleh :

Nama : Sielvi Oktafiani


NIM : P1337424121035
Prodi : D III Kebidanan Semarang Semester 3

Disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Semarang, 15 November 2022

Pembimbing Klinik Lahan Praktikan

Siti Asiatun, S.SiT Sielvi Oktafiani

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Umaroh, SKM, S.Tr.Keb, M.Kes

NIP. 1969031419982002

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat, hidayah serta inayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan laporan ilmiah ini dengan Judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Ibu Nifas Fisiologis
pada Ny.R, P1 A0, Usia 25 Tahun, 6 Jam Post Partum di Puskesmas Bangsri 1”
Laporan ilmiah ini disusun untuk memenuhi target kompetensi mata kuliah Asuhan Kebidanan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan laporan ilmiah ini, antara
lain :
1. Ibu Sri Rahayu, S.Kp.Ns, S.Tr.Keb, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Semarang
2. Ibu Umaroh,SKM,S.Tr.Keb,M.Kes selaku Ketua Prodi Diploma III Kebidanan Semarang
3. Ibu Umaroh, SKM, S.Tr.Keb, M.Kes selaku Pembimbing Institusi
4. Ibu Siti Asiatun, S.SiT selaku Pembimbing Klinik Lahan
5. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga laporan ini terselesaikan
6. Berbagai pihak terlibat dalam penyelesaian laporan ini yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi sempurnanya tulisan ini. Penulis berharap semoga tulisan ini bisa
bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 15 November 2022


Penulis

Sielvi Oktafiani

III
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i
Halaman Pengesahan.............................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................iii
Daftar Isi...............................................................................................................iv
Daftar Tabel...........................................................................................................v
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................................3
BAB II Tinjauan Teori

1. Definisi Nifas ...........................................................................................4

2. Tujuan Asuhan Masa Nifas ..........................................................................4

3. Tahapan Asuhan Masa Nifas .......................................................................4

4. Perubahan Psiikis Pada Masa Nifas ..............................................................4

5. Kebutuhan Ibu Selama Masa Nifas ..............................................................6

BAB III Tinjauan Kasus


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Fisiologis Pada Ny. R Usia 25
Tahun P0A0 6 jam post partum di Puskesmas Bangsri 1 .........................12
BAB IV Pembahasan

A.Pengkajian...............................................................................................19
B.Analisa....................................................................................................20
C.Penatalaksanaan......................................................................................20
BAB V Penutup
A.Simpulan.................................................................................................22
B.Saran.......................................................................................................23
Daftar Pustaka........................................................................................................v

IV
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan..............................................................................13
Tabel 3.2 Riwayat KB..........................................................................................13
Tabel 4.1 Pengkajian............................................................................................19

V
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas merupakan periode yang terjadi dari akhir persalinan sampaikembalinya organ organ
reproduksi seperti kondisi semula, sebelum hamil, yangterjadi pada kurun waktu 6-8 minggu (MacDonald’,
2011). Masa nifas adalah masa transisi, dimulai dari saat lahirnya plasenta dan berakhir saat
kembalinyafertilitas. Wanita tidak kembali ke keadaan fisiologis dan anatomis yang samapersis. Bidan
bertanggung jawab mempertahankan pengawasan yang cermat terhadap perubahan fisiologis masa
nifas(pathologic screening).Pascasalin (masanifas) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungankembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira6 minggu.
Menurut WHO (World Health Organization), di seluruh dunia setiapmenit seorang perempuang meninggal
karena komplikasi yang terkait dengankehamilannya, persalinannya, dan nifas. Dengan kata lain, 1.400
perempuanmeninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 pereempuan meninggal setiap tahun karean
kehamilan, persalinan, dan nifas.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki angka kematian ibuyang cukup tinggi. Angka
kematian ibu di Indonesia tahun 2012 berdasarkanSurvei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) sebesar
359 per 100.000kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkandengan SDKI
tahun 2007, dimana AKI sekitar 248 kematian per 100.000kelahiran hidup. Diperkirakan setiap tahunnya
300.000 ibu di dunia meninggal saat melahirkan.
Penyebab kematian ibu diantaranya adalah perdarahan nifassekitar 26,9%, kematian ibu di Indonesia sebesar 650
ibu tiap 100.000 kelahiranhidup dan 43% dari angka tersebut di sebabkan oleh perdarahan postpartumkarena atonia
uteri (Depkes RI, 2011).
Penyebab kematian maternal merupakan suatu hal yang sangat kompleks yang dapat digolongkan
kepada faktor-faktor komplikassi obstetric, pelayanankesehatan, dan sosial ekonomi. Faktor komplikasi
obstetri salah satunya adalah infeksi nifas pada pertolongan persalinan yang tidak memperhatikan prinsip-
prinsip asepsis-antisepsis. Kurangnya perawatan diri masa pascasalin berhunganerat dengan kejadian infeksi
masa nifas. Hal ini merupakan salah satu komplikasi pascasalin yang menyebabkan masih tingginya AKI di
Indonesia.
Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas sangat penting untuk diperhatikan, terutama dukungan
keluarga sangat berpengaruh dalam proses pemulihan ibu post partum. Pada masa nifas ibu akan mengalami
perubahan baik fisik maupun psikis. Bahaya terbesar yang biasanya terjadi pada masa nifas adalah hemoragi

1
atau perdarahan. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian seperti tanda vital, syok hipovolemik, tinggi fundus
uterus (untuk mengetahui intensitaskontraksi), distensi urine, sifat dan jumlah lokia, hemostasis perineum,
ketidaknyamanan, bonding attachment, dan status emosional sangat penting mempengaruhi ibu. Sehingga
dibutuhkan pemantauan yang serius pada ibu post partum.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengambil judul laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Fisiologis Pada Ny. R Usia 25 Tahun P1A0 2 Jam Post Partum Di Puskesmas Bangsri 1.

B. Rumusan masalah

Bagaimana aplikasi asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis terhadap Ny. R umur 25 tahun P1A0
post partum 6 jam di Puskesmas Bangsri 1 ?

C. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu untuk mengaplikasikan asuhan nifas fisiologis terhadap Ny. R umur 25 tahun
P1A0 post partum 6 jam di Puskesmas Bangsri 1 dengan menggunakan manajemen varney dengan
pendokumentasian SOAP

b. Tujuan Khusus
i. Mampu mengumpulkan data dasar berupa data subjektif dan objektif asuhan nifas
fisiologis terhadap Ny. R umur 25 tahun P1A0 post partum 6 jam di Puskesmas Bangsri
1

ii. Mampu menginterpretasi data dasar pada asuhan nifas pada Ny. R

iii. Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada asuhan post partum Ny.R
iv. Mampu menentukan kebutuhan tindakan segera, konsultasi, kolaborasi atau rujukan
pada asuhan post partum pada Ny. R
v. Mampu menyusun rencana pada asuhan post partum Ny.R berdasarkan analisa yang
didapat.
vi. Mampu melakukan penatalaksanaan pada asuhan post partum Ny.R
vii. Mampu mengevaluasi penatalaksanaan asuhan post partum pada Ny.R

2
D. Manfaat
a. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dokumentasi dan bahan perbandingan anatara teori yang didapatkan dipendidikan terhadap
kehamilan fisiologis pada trimester I
b. Bagi Lahan Praktik
Study kasus ini dapat dijadikan gambaran informasi serta bahan untuk meningkatkan
manajemen kebidanan yang diharapkan oleh lahan praktik.
c. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan serta mampu memberikan
pendidikan kesehatan yang lengkap pada ibu nifas fisiologis termasuk mengenai tanda bahaya
d. Bagi Ibu Hamil (Klien)
- Mendapatkan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis
- Dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai informasi dan pentingnya ibu hamil
melakukan kunjungan

nifas.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Definisi Nifas
Menurut Kemenkes R.I (2018) masa nifas merupakan masa yang dimulai setelah persalinan selesai
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama 6
minggu. Tanda dan gejala kehamilan
2. Tujuan Asuhan
Kebidanan Nifas Menurut Kemenkes R.I tahun 2018 tujuan asuhan kebidanan nifas yaitu:
Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik secara fisik maupun psikologis, dalam hal ini diperlukan peran keluarga
dalam pemenuhan nutrisi dan juga dukungan psikologis agar kesehatan ibu dan bayi selalu terjaga,
memberikan asuhan kebidanan yang sistematis yaitu dimulai dari pengkajian, interpretasi data dan analisa
masalah, perencanaan, penatalaksanaan dan evaluasi sehingga dapat mendeteksi secara dini bila ada
penyulit maupun komplikasi, kemudian melaksanakan rujukan yang aman dan tepat ke fasilitas pelayanan
yang dibutuhkan, memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan nifas dan menyusui,
kebutuhan nutrisi, perencanaan jarak kelahiran, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya, perawatan
bayi sehat serta pelayanan keluarga berencana sesuai dengan pilihan ibu.
3. Tahapan Masa Nifas Menurut Kemenkes R.I tahun 2018 pembagian tahapan nifas di bagi menjadi 3
yaitu:
1) Immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam, fase ini merupakan fase kritis, sering terjadi
insiden perdarahan postpartum karena atonia uteri. Pada fase ini bidan perlu melakukan pemantauan secara
rutin yang meliputi kontraksi uterus, pengeluaran lochea, kandung kemih, tekanan darah dan suhu.
2) Early postpartum (>24 jam – 1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri berjalan normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau
busuk, tidak demam, ibu mendapat asupan makanan dan cairan yang cukup sehingga dapat menyusui
dengan baik.
3) Late postpartum
Bidan melakukan asuhan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling pemeriksaan KB
4) Remote puerperium
Fase ini merupakan waktu yang diperlukan untuk pulih terutama bila selama hamil atau bersalin
memiliki penyulit atau komplikasi. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Masa Nifas

4. Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas (Manuaba, 2010)

a) Perubahan Involusi Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali
kekondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir
akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
4
b) Lochea

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan sisa jaringan
desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea terdiri atas empat tahapan, yaitu:

(1) Lochea Rubra, lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari keempat masa postpartum cairan yang
keluar berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta didinding rahim, lemak bayi,
lanugo (rambut bayi) dan mekonium.

(2) Lochea Sanguinolenta, yaitu cairan yang keluar berwarna merah kecokelatan dan berlendir.
Berlangsung hari keempat sampai ketujuh postpartum.

(3) Lochea Serosa adalah lochea yang berwarna kuning kecokelatan karena mengandung serum, leukosit,
dan robekan/laserasi placenta muncul pada hari ketujuh sampai ke-14 postpartum.

(4) Lochea Alba yang mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel selaput lendir serviks dan serabut
jaringan yang mati. Lochea Alba bisa berlangsung selama 2-6 minggu postpartum.

c) Laktasi

Masa laktasi (menyusui) sudah disiapkan sejak dari kehamilan Air Susu Ibu (ASI) akan mengalami
perubahan mulai ASI yang disebut, kolostrum sampai dengan ASI matur. Kolostrum merupakan ASI yang
muncul dari hari pertama sampai hari ketiga berwarna kekuningan dan agak kasar karena banyak
mengandung lemak dan sel-sel epitel, dan mengandung kadar protein tinggi. Air Susu Ibu (ASI) peralihan
sudah terbentuk pada hari keempat sampai hari kesepuluh dan ASI matur akan dihasilkan mulai hari
kesepuluh dan seterusnya.

Dua Refleks ibu yang sangat penting pada laktasi adalah:

(1) Refleks Prolaktin muncul dengan merangsang puting yang memiliki ujung saraf sensorik. Rangsangan
keputing membuat hipofisis anterior mengeluarkan hormon prolaktin yang memacu alveoli untuk
memproduksi air susu.

(2) Refleks aliran atau let down refleks, rangsangan puting susu juga mempengaruhi hipofisis posterior
hingga merangsang pengeluaran hormon oksitosin. Hormon ini berfungsi memacu kontraksi otot polos
yang ada di dinding alveoli dan dinding saluran sehingga ASI dipompa keluar.

4. Perubahan Psikologis pada Masa Nifas

Proses adaptasi psikologis masa nifas menurut Varney (2007) adalah sebagai berikut:

1) Fase Taking In Fase ini merupakan fase ketergantungan dan terjadi pada hari pertama dan kedua
setelah melahirkan, biasanya ibu masih sangat bergantung dan energi difokuskan pada perhatian ke
tubuhnya. Ibu biasanya mengulang pengalaman melahirkan dan menunjukkan kebahagiaan. Pada fase ini
nutrisi tambahan sangat diperlukan oleh ibu karena selera makan biasanya meningkat.

2) Fase Taking Hold Fase ini adalah fase ketergantungan dan ketidaktergantungan, berlangsung dua
sampai empat hari setelah melahirkan. Ibu biasanya memfokuskan pada pengembalian kontrol terhadap
5
fungsi tubuhnya, fungsi kandung kemih, kekuatan dan daya tahan. Ibu mungkin peka terhadap perasaan
tidak mampu dan cenderung memahami saran-saran bidan sebagai kritik yang terbuka atau tertutup.

3) Fase Letting Go Fase ini adalah periode saling ketergantungan yang berlangsung selama 10 hari setelah
melahirkan. Kini keinginan merawat diri dan bayinya semakin meningkat dan menerima tanggung jawab
merawat bayi dan memahami kebutuhan bayinya.

5. Kebutuhan Ibu Selama Masa Nifas

1) Kebutuhan Gizi Ibu Nifas Asupan kalori ibu nifas perlu mendapatkan tambahan 500 kalori tiap hari.
Kebutuhan cairan ibu sedikitnya 3 liter setiap hari. Ibu nifas juga perlu mengonsumsi pil Zat besi minimal
40 hari pascapersalinan serta kebutuhan konsumsi Vitamin A 200.000 unit agar dapat memberikan
Vitamin A kepada bayinya melalui ASI (Saifuddin, 2010)

Menurut Siregar (2019), Kapsul Vitamin A 200.000 IU diberikan dua kali, yaitu satu kapsul
diminum segera setelah persalinan dan satu kapsul diminum 24 jam setelah Vitamin yang pertama. Tujuan
pemberian Vitamin A yaitu memperbaiki kadar Vitamin A pada ASI dan dapat meningkatkan daya tahan
ibu terhadap infeksi perlukaan laserasi akibat proses persalinan ibu nifas harus minum

Vitamin A karena:

a) Bayi lahir dengan cadangan Vitamin A yang rendah.

b) Kebutuhan Vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan peningkatan daya tahan tubuh.

2) Mobilisasi dan Senam Nifas

Mobilisasi dini (early ambulation) adalah mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan
membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Mobilisasi sedini mungkin untuk mengurangi
komplikasi kandung kemih, konstipasi, trombosis vena puerperalis, dan emboli pulmonal. Senam nifas
berguna untuk mengencangkan otot-otot perut yang longgar setelah kehamilan. Tujuan senam nifas adalah
untuk memperbaiki peredaran darah dan mempercepat involusi (Ambarwati, 2010).

3) Istirahat

Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam
pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Ibu yang kurang istirahat dapat menurunkan produksi ASI,
proses involusi menjadi lambat, terjadi perdarahan dan ibu akan mengalami ketidaknyamanan serta depresi
dalam merawat bayinya (Nugroho, dkk. 2014).

4) Keluarga Berencana (KB)

Menurut Kemenkes R.I (2013), terdapat beberapa pilihan metode yang dapat digunakan setelah
persalinan dan tidak mengganggu proses menyusui yaitu:

a) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Alat kontrasepsi dalam rahim merupakan pilihan kontrasepsi
pasca salin yang aman dan efektif untuk ibu yang ingin menjarangkan kehamilan atau membatasi
kehamilan. AKDR dapat dipasang segera setelah melahirkan dalam jangka waktu tertentu.

b) Metode Amenore Laktasi (MAL)


6
Metode Amenore Laktasi (MAL) dapat dipakai sebagai kontrasepsi ibu menyusui secara penuh dan
sering lebih dari 8 kali sehari, ibu belum haid, umur bayi kurang dari 6 bulan.

c) Kontrasepsi Progestin

Kontrasepsi progestin hanya mengandung hormon progesteron dapat digunakan oleh ibu menyusui
baik dalam bentuk suntikan maupun pil. Hormon esterogen pada kontrasepsi kombinasi dapat mengurangi
produksi ASI.

d) Kontrasepsi Mantap

Kontrasepsi mantap digunakan untuk yang tidak ingin memiliki anak lagi.

5) Standar Pelayanan Pada Masa Nifas

Menurut Kemenkes R.I (2020), pelayanan nifas yang dapat diberikan pada masa nifas yaitu:

a) Kunjungan nifas pertama (KF 1) diberikan pada enam jam sampai dua hari setelah persalinan. Asuhan
yang diberikan berupa pemeriksaan tanda-tanda vital, pemantauan jumlah darah yang keluar, pemeriksaan
cairan yang keluar dari vagina, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Ekslusif enam bulan, pemberian
kapsul Vitamin A, minum tablet tambah darah setiap hari, pelayanan KB pasca persalinan.

b) Kunjungan nifas kedua (KF 2) diberikan pada hari ke-3 sampai hari ke-7 setelah persalinan. Pelayanan
yang diberikan adalah pemeriksaan tanda-tanda vital, pemantauan jumlah darah yang keluar, pemeriksaan
cairan yang keluar dari vagina, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Ekslusif enam bulan, minum tablet
tambah darah setiap hari, dari pelayanan KB pasca persalinan.

c) Kunjungan nifas lengkap (KF 3), pelayanan yang dilakukan hari ke-8 sampai ke-28 setelah persalinan.
Asuhan pelayanan yang diberikan sama dengan asuhan pada KF 2.

d) Kunjungan nifas keempat (KF 4) Pelayanan yang dilakukan ke-29 sampai hari ke-42 setelah persalinan.
Asuhan pelayanan yang diberikan sama dengan asuhan pada KF 3 yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemantauan jumlah darah yang keluar, pemeriksaan cairan yang keluar dari vagina, pemeriksaan payudara
dan anjuran ASI Ekslusif enam bulan, minum tablet tambah darah seriap hari, dan KB Persalinan.

Asuhan yang diberikan pada masa nifas menurut (Kemenkes R.I, 2013), yaitu:

(1) Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum.

(2) Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernafasan, dan nadi.

(3) Pemeriksaan lochea dan perdarahan.

(4) Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi.

(5) Pemeriksaan kontraksi rahim, tinggi fundus uteri, dan

(5) Pemeriksaan kontraksi rahim, tinggi fundus uteri, dan kandung kemih.

(6) Pemeriksaan payudara anjuran pemberian ASI Ekslusif.

7
(7) Pemberian kapsul Vitamin A.

(8) Pelayanan kontrasepsi Pasca Persalinan dan Konseling.

8
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS
PADA NY.R, P1 A 0, USIA 24 TAHUN, 6 JAM POST PARTUM
DI PUSKESMAS BANGSRI 1

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 10-11-2022
Waktu : 07.30 WIB
Tempat : Puskesmas Bangsri 1
II. BIODATA
Penanggung Jawab :
Nama ibu : Ny. R Nama : Tn. A
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Alamat : Bangsri 2/17 Alamat : Bangsri 2/17
III. DATA SUBYEKTIF
Tempat : PONED (Ruang Pasca Salin)
Jam : 07.30
1. Alasan Datang :-
Keluhan Utama : ibu mengatakan masih mules setelah melahirkan.
2. Riwayat KB : Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
3. Pola Kebutuhan Dasar
a) Pola Nutrisi :
Makan : 1 kali sehari
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk
b) Pola Eliminasi :
BAB : ibu sudah bisa buang air besar (1X)
Warnanya : normal khas
Keluhan : -
Konsistensi : -
BAK : Ibu sudah bisa BAK (3X)
Warna : Jernih
Keluhan : Tidak ada rasa sakit pada saat BAK
c) Pola istirahat : Ibu mengatakan tidak bisa tidur
d) Pola aktivitas : Ibu melakukan sudah melaksankan mobilisasi dengan baik, ibu
melakukan komunikasi dengan bayi nya, ibu menyusui bayi, kemudian ibu
membersihkan diri, dan menyambut tamu yang sedang menjenguk ibu.
e) Pola sexual : -
f) Pola personal hygiene
- Mandi : ibu belum mandi.
- Membersihkan alat kelamin : ibu setelah BAB dan BAK selalu membersihkan daerah
kelaminnya
9
- Mengganti pakaian dalam : Ibu sudah mengganti pakaian dalam pada saat lembab.
g) Perubahan pola makan : Pada awal kehamilan ibu tidak nafsu makan tapi pada saat ini ibu
sudah bisa makan seperti biasa
h) Pola menyusui : Ibu dapat menyusui dengan adekuat dengan posisi berbaring miring.
4. Psiko, sosial, spiritual, cultural
- Tanggapan ibu terhadap dirinya : ibu senang dengan kelahiran bayinya
- Tingkat pengetahuan ibu terhadap kondisinya : Pengetahuan ibu tentang nifas cukup baik
- Tanggapan keluarga terhadap kelahiran bayi : Kelahiran ini diinginkan oleh keluarga
- Ketaatan beribadah : Ibu belum bisa beribadah
- Pengambil keputusan : ibu dalam pengambil keputusan selalu berdiskusikan dengan suami dan
keluarganya.
- Lingkungan yang berpengaruh : lingkungan yang sangat berpengaruh pada ibu adalah
keluarga, dan warga yang rukun.
- Ekonomi : keadaan ekonomi ibu termasuk golongan menengah ke atas.
5. Rencana Kontrasepsi yang ingin digunakan : Ibu ingin memakai kontrasepsi suntik 3 bulan untuk
menegah kehamilan (sundulan).

IV. DATA OBYEKTIF


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
1. Tanda-tanda vital
TD : 129/77 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 36,5 oC
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak ada caput, benjilan molase, ubun ubun rata
Muka : Tidak oedema, tidak pucat
Mata : Normal, Simeteris, tidak ada kotoran/secret.
Hidung : Normal, Simetris, terdapat dua lubang, bersih, dan tidak mengeluarkan cairan.
Telinga : Normal, Simetris, berlubang, bersih, dan tidak mengeluarkan cairan.
Mulut : bibir lembab, langit-langit utuh tidak terbelah
Leher : tidak ada benjolan
Dada : tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : tidak ada pembesaran hepar
Ekstremitas : tonus otot baik
Genetalia :Tidak ada varises, tidak ada lasrasi jalan lahir
Anus :Anus tidak ada hemoroid

3. Pemeriksaan Obstetri
a) Muka
- Mata : seklera berwarna putih, kornea berwarna hitam
- Edema wajah : tidak ada lebam biru biru di wajah ibu
b) Payudara

10
- Pembesaran mammae : Simetris, ada hyperpigmentasi areola, tidak terdapat tarikan kulit
payudara,
- Areola mammae : Ada linea nigra (Garis Vertikal gelap yang muncul di perut ibu hamil) dan
strie gravidarum (Kelainan kulit yang umum muncul saat kehamilan yang banyak ditemui dikulit
ibu.
- Putting susu : menonjol berwarna kecoklatan
- ASI : keluar dengan lancar, kolostrum, dan berwarna putih kekuningan
c) Abdomen
- Uterus : TFU 2 Jari diatas pusat
- Kontraksi : Baik
- Konsistensi : teraba keras
d) Genetalia
- Perinium : Laserasi derajat II dilakukan penjahitan
- PPV : Lochea
- Jumlah :100 cc
- Jenis : Cair
- Warna : Berwarna merah (lochea rubra)
- Bau : Khas
e) Ekstremitas : Tidak ada odema, bengkak, dan varises dan refleks patella (+)

III. ANALISA

Ny. R P1A0 umur 25 tahun 6 jam post partum normal

11
- Keluhan : Masih mules mules setelah melahirkan
- Kebutuhan : Asuhan ibu nifas fisiologis
IV. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


Hasil : ibu mengetahui dan bersedia menjalankan asuhan ibu Nifas fisiologis yang diberikan.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa mules yang ibu alami merupakan hal yang normal, karena
rahim yang keras dan mules berarti rahim sedang berkontraksi yang dapat mencegah terjadinya perdarahan
pada masa nifas.
Hasil : Ibu sudah mengerti tentang penyebab rasa mules yang dialamai ibu.
3. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa terpenuhi seperti
makan sayuran, buah-buahan, ikan dan minum susu dan zat gizi yang banyak untuk membantu
melancarkan produksi ASI.
Hasil : Ibu mengerti dan mengetahui tentang gizi yang diperlukannya .
4. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan menutupi areola mammae. Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak hanya
kepala dan leher.
Hasil : Ibu sudah mengetahui cara menyusui yang benar.
5. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis dan jangan membiarkan menyusui jika menunggu bayi nya nangis dahulu.
Hasil : Ibu sudah mengerti dan bersedia menyusui bayinya.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan selalu memakaikan selimut dan topi pada bayi
untuk mencegah hipotermia.
Hasil : Ibu telah mengerti untuk menjaga kehangatan bayi.
7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti miring kekanan dan kiri sertake kamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
Hasil : Ibu sudah mengerti dan akan tetap menjaga kebersihan diri terutama daerah genetalia.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau, demam,
nyeri perut berat, kelelahan atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit kepala hebat,
pandangan kabur, nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera ke petugas kesehatan.
Hasil : Ibu sudah mengerti taanda-tanda bahaya masa nifas dan bersedia kepetugas kesehatan.
9. Memberitahu ibu adanya asuhan selama kunjungan masa nifas ada 4 kali, kunjungan I pada 6-8 jam post
partum, kunjungan ke II dilaksanakan pada 6 hari post partum pada tanggal 16 November 2022, kunjungan
12
III dilaksanakan pada 2 minggu post partum pada tanggal 24 November 2022, dan kunjungan ke IV
dilaksanakan pada 6 minggu post partum 07 Desember 2022.
Hasil : Ibu bersedia melakukan kunjungan ke II pada 6 hari post partum.
10. Memberitahu ibu untuk meminum Vit A : 1x1 selama 2 hari, Amoxcillin 3x1, Tablet Fe : 1x1 pada malam
hari sebelum tidur disertai minum buah yang mengandung Vit C dan jangan meminumnya bersamaan
dengan Kopi, susu, teh.
Hasil : Ibu sudah mengerti apa yang bidan anjurkan untuk pemenuhan kebutuhan ibu pasca salin dengan
meminum obat yang telah diberikan untuk ibu.
11. Menganjurkan ibu untuk menyusui anaknya minimal 6 bulan tanpa campuran apapun.
Hasil : Ibu mengerti apa yang telah bidan sampaikan untuk mrnyusui banyi nya minimal 6 bulan tanpa
campuran apapun.
12. Mendokumentasikan asuhan yang diberikan

Hasil : Asuhan kebidanan di dokumentasikan di register dan buku KIA.

Semarang, 15 November 2022

Pembimbing Klinik Lahan Praktikan

Siti Asiatun, S.SiT Sielvi Oktafiani


NIP. 197304221992032001 NIM. P1337424121035

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Umaroh, SKM, S.Tr.Keb, M.Kes


NIP.1969031419982002

13
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh penulis dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
umum, sehingga kebutuhan penulis akan data klien lengkap sehingga mendukung penetapan diagnosa.
Persamaan dan perbedaan pengkajian antara teori dan praktek :

Tabel 4.1 Pengkajian

PENGKAJIAN TEORI PRAKTEK

DS Identitas pasien Nama, Umur, Agama, Sama dengan teori


dan penanggung Pendidikan,Pekerjaan, Suku, Alamat
jawab

Alasan datang Ada alasan datang dan keluhan Sama dengan teori
utama pasien

Pemeriksaan Ada Pemeriksaan Muka, Abdomen, Sama dengan teori


obstetric Genitalia, Ekstermitas

Pola Pola nutrisi,istirahat, Sama dengan teori


pemenuhan aktivitas,eliminasi, personal (Untuk kunjungan ulang tidak
kebutuhan hygiene,psico,sosial, cultural,tingkat ditanyakan lagi)
sehari – hari pengetahuan

DO KU,Tanda – Kesadaran, TD, N, RR, TD Sama dengan teori


tanda vital

Status present Head to toe Sama sesuai teori

2. Analisa

14
Analisa dalam kasus ini yaitu Ny. R P1A0 usia 25 tahun 6 jam post partum,KU ibu baik. Dalam
kasus ini tidak ditemukan masalah yang membahayakan ibu namun ada beberapa keluhan yang
merupakan keluhan yang normal terjadi.

Analisa data dilakukan setelah melakukan anamnesis data subjektif dan anamnesis data objektif.
Analisis didalamnya mencangkup diagnosis aktual, diagnosis masalah potensial serta seperlunya
mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk natisipasi masalah (Varney, 2007). Diagnosis
potensial muncul jika terdapat masalah begitu juga dengan kebutuhan, karena Ny. R tidak memiliki
masalah dalam nifasnya maka diagnosis ditulis berdasarkan diagnosis aktual saja yaitu Ny. R P1A0
usia 25 tahun 6 jam post partum. Analisis data ini dilakukan setelah penulis melakukan pengkajian data
subjektif dan objektif. Sehingga dalam menetukan analisa penulis sudah melakukan sesuai dengan teori
yang ada.
3. Penatalaksanaan
Untuk penanganan pada ibu nifas ini Puskesmas Bangsri 1 memberikan asuhan
kebidanan dengan menjelaskan kepada ibu bahwa mules yang ibu rasakan adalah hal yang
normal, memberitahu ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin tanpa dijadwalkan agar air
susu ibu tetap cukup untuk bayi, jika bayi tidur lebih dari 2 jam karena belum disusui ibu wajib
membangunkan bayi nya untuk segera disusukan selanjutnya.
Memberitahu ibu tentang cara menjaga personal hygine seperti jaga kebersihan diri
ibu dengan mandi 2 x sehari, baik setelah BAK atau BAB, bersihkan vulva dengan air bersih dari
depan kebelakang dan lap sampai kering, tidak perlu takut walaupun terdapat luka jahitan,
berikan air hangat yang dicampur dengan antiseptic diatas vulva dan perineum setelah
berkemihdan BAB, ganti pembalut jika ibu sudah merasa penuh dan tidak nyaman/minimal 3 kali
sehari agar luka jahitan tidak lembab dan cepat kering. Memberitahu kepada ibu nifas bahwa
ibu nifas memerlukan waktu istirahat yang cukup yaitu 8 jam pada malam hari dan 1 jam
pada siang hari. kurangnya istirahat akan menganggu kesehatan kondisi ibu, kurangnya produksi
ASI, menyebabkan kepala yang pusing. ibu nifas sangat membutuhkan istirahat yang cukup, karena
dimalam hari bayi sering sekali rewel. maka karena itu ibu dianjurkan untuk istirahat disaat bayi
lagi tidur/tidak rewel, dan beritahu ibu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga secara perlahan.

15
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan

Berdasarkan asuhan nifas yang dilakukan pada Ny. R P1A0 dari pengkajian sampai evaluasi kasus tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan, maka didapatkan simpulan sebagai berikut

1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada Ny. R meliputi pengkajian untuk mendapatkan data subjektif
dan data objektif. Pengkajian tersebut dilakukan secara langsung melalui anamnesa langsung pada
Ny.R untuk mendapatkan data subjektif dan dengan melakukan pemeriksaan fisik data objektif. Tidak
ada kesulitan khusus dalam melakukan pengkajian tersebut karena sudah adanya kerjasama yang baik
antara penulis dengan Ny. R
2. Diagnosis
Setelah melakukan proses pengkajian terhadap Ny. R, penulis kemudian akan merumuskan
sebuah diagnosis, dimana dalam menegakkan suatu diagnosa yang tepat maka haruslah dilakukan
pengkajian pada Ny. R secara menyeluruh meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik dan Perencanaan,
Implementasi dan Evaluasi

Selanjutnya penulis merencanakan asuhan sesuai dengan kebutuhan Ny. R yang didapatkan dari
pengkajian. Perencanaan pada Ny. R harus disesuaikan dengan apa yang menjadi prioritas kebutuhan.
Implementasi adalah penerapan dari perencanaan yang telah dilakukan pada Ny. R. Penulis
melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang telah disusun dan sudah disesuaikan dengan
kebutuhan Ny R mengenai cara menghadapi keluhan yang dirasakan.. Sedangkan evaluasi dilakukan
untuk mengetahui bagaimana asuhan yang diberikan kepada Ny. R apakah sudah efektif dan sudah
sesuai dengan kebutuhan Ny. R pada nifas post partum, dan untuk mengetahui apakah Ny. R mau dan
mampu mengimplentasikan pendidikan kesehatan yang sudah diberikan saat asuhan.
3. Pendokumentasian
Pendokumentasian asuhan yang telah diberikan sangatlah penting, hal ini dikarenakan dengan
adanya pendokumentasian penulis dapat mengetahui asuhan yang diberikan pada Ny R sudah efektif
dan untuk memantau bagaimana perkembangan kehamilan Ny. R selama masa nifasnya. Selain itu
pendokumentasian juga berfungsi sebagai alat untuk membuktikan bentuk asuhan apa saja

16
yang sudah diberikan kepada Ny.R saat melakukan asuhan kehamilannya, dan untuk mengetahui
apakah Ny.R mau dan mampu mengimplentasikan pendidikan kesehatan yang sudah diberikan saat
asuhan.

B. Saran
1. Bagi Pasien
Ny. R dianjurkan untuk kooperatif dan aktif di dalam pemeriksaan masa nifas. Agar ibu benar-
benar paham bagaimana keadaan nifasnya. Ibu juga dianjurkan untuk melaukan kunjungan ke II oleh
bidan pada 16 November 2022.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai petugas yang terlatih, dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil harus
memberikan konseling serta informasi selengkap mungkin tentang nifas mulai dari nutrisi, istirahat,
aktivitas, tanda bahaya, dan sebagainya sehingga kemungkinan terjadinya komplikasi akan semakin
kecil, dan kematian bayi serta ibu bisa dicegah dan diminimalkan. Selain itu, bidan juga harus
melakukan pemantauan secara menyeluruh agar data dan diagnosa yang dibuat menjadi akurat.
3. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan kepada lahan praktik untuk menyediakan lebih banyak leaflet tentang Kehamilan,
Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, Keluarga Berencana, dan khususnya Nifas, agar ibu nifas dapat
membaca kembali dirumah tentang masa nifas.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiwa dengan cara
menyediakan lahan praktik sendiri dan dapat melakukan penyuluhan berkala di Puskesmas Bangsri 1
tentang ibu nifas serta dapat dijadikan referensi sebagai pengembangan ilmu pengetahuan tentang
asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menjadi pedoman untuk studi kasus berikutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ningsih, Dewi Andariya. 2017. Midwifery Continuity Of Care; Kebidanan, 4(2), pp 67-77. Diakses pada 14
November 2022 Pukul 11.00 WIB.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo .Diakses
pada Juni 2022 Pukul 13.00 WIB.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5149/3/BAB%20II%20LTA.pdf. Diakses pada tanggal 14 November
2022 pukul 13.00 WIB.
Saputri, Maya. 2020. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada 6 Jam S/D 6 Hari Postpartum, pp 10-12. Diakses pada 14
November 2022 Pukul 13.30 WIB.
Dewi dkk. 2012. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Selemba Medika.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai