Anda di halaman 1dari 51

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP KUALITAS TIDUR


IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS ULAWENG

Proposal Laporan Tugas Akhir ini Diajukan sebagai Tahap


Awal untuk Kegiatan Penelitian

ROSLINDA
BSN18972

INSTITUT SAINS DAN KESEHATAN BONE


2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal Laporan Tugas
Akhir dengan judul “Pengaruh Senam Hamil terhadap Kualitas Tidur
Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Ulaweng” yang
merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
di Institus Sains dan Kesehatan Bone.

Tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan Proposal Laporan Tugas Akhir:

1. Bapak Dr.Mustar,A.Per.Pen,M.Kes selaku Ketua Yayasan Sipatokkong


yang menaungi Institut Sains dan Kesehatan Bone.
2. Ibu Dr.Hasnidar,S.ST.,M.Kes selaku Rektor Institut Sains dan
Kesehatan Bone yang telah memberikan dukungan dan arahan dalam
proses penyelesaian Proposal Laporan Tugas Akhir.
3. dr.Hj.Khasma,M.Kes selaku kepala Dinas Kesehatan Bone yang telah
memberikan kesempatan dalam pengambilan data.
4. Ibu Hj.Kartini Abbas, S.ST.,M.Kes selaku Ketua Ikatan Bidan
Indonesia (IBI) Kabupaten Bone yang telah memberikan kesempatan
dalam pengambilan data awal.
5. Ibu dr.Hj.A.Maryani Irawati, R.M.Kes selaku Kepala UPT Puskesmas
Ulaweng yang telah memberikan kesempatan dalam pengambilan data.
6. Ibu Liliana,A.md.Keb selaku Bidan Koordinator UPT Puskesmas
Ulaweng yang telah memberikan dukungan dan arahan dalam
pengambilan data.
7. Dr.Mustar,A.Per.Pen.,M.Kes dan Indryani, S.ST.,M.Kes selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dalam penulisan dan penyusunan Proposal
Laporan Tugas Akhir.

i
8. Staf dan Dosen Pengajar Institut Sains dan Kesehatan Bone yang telah
memberikan pengetahuan selama menyelesaikan pendidikan.
9. Sembah sujud terima kasih kepada kedua Orang Tuaku, Bapak dan Ibu
atas segala jerih payahnya. Ketulusan dan ketabahan serta kasih sayang
nya, pengorbanan dan doa sehingga selalu termotivasi untuk
menyelesaikan penulisan ini.
10. Saudara-saudari serta keluarga ku yang saya sayangi yang telah
memberikan dukungan sampai sekarang ini.
11. Seluruh sahabatku dan rekan-rekan karena mereka semua telah
memberikan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan proposal
penelitian.

Atas segala bantuan dan bimbingan, penulis tidak dapat berbuat apapun
sebagai imbalan kecuali ucapan terima kasih dan memohon kepada Allah
SWT semoga amal bakti kita semua mendapat pahala dan keselamatan dari-
Nya. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.

Bone, 19 Maret 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ..........................................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................1


A. Latar Belakang ................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................4
C. Tujuan Penelitian ............................................................4
D. Manfaat Penelitian ..........................................................4
E. Keaslian Penelitian .........................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................8


A. Tinjauan umum tentang Kehamilan ................................8
1. Pengertian Kehamilan...............................................8
2. Perubahan fisiologis pada Kehamilan .....................8
3. Perubahan Psikologis pada Kehamilan ....................14
4. Tanda-tanda Kehamilan ...........................................16
5. Pengertian Trimester ke III .....................................19
B. Tinjauan umum tentang Kualitas Tidur...........................20
1. Definisi Tidur ..........................................................20
2. Definisi Kualitas Tidur ............................................21
3. Faktor-faktor terjadinya Gangguan Tidur ................22
4. Kualitas Tidur pada Kehamilan................................23
5. Alat ukur Kualitas Tidur...........................................23
C. Tinjauan Umum tentang Senam Hamil...........................24
1. Pengertian Senam Hamil..........................................24
2. Tujuan Senam Hamil ...............................................25
3. Pedoman keselamatan untuk Senam Hamil .............26
4. Indikasi Senam Hamil .............................................27
5. Kontraindikasi Senam Hamil ...................................27

iii
6. Perlengkapan Alat dan Ruangan ............................27
7. Faktor yang mempengaruhi untuk Senam Hamil.....28
8. Gerakan Senam Hamil .............................................29
D. Kerangka Teori ...............................................................39
E. Kerangka Konsep ............................................................40
F. Hipotesis .........................................................................40

BAB III METODE PENELITIAN .................................................41


A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................41
B. Populasi ........................................................................41
C. Sampel ..........................................................................41
D. Ruang Lingkup Penelitian ............................................42
E. Variabel Penelitian .......................................................42
F. Definisi Operasional .....................................................42
G. Jenis Data .....................................................................43
H. Teknik Pengumpulan Data ...........................................44
I. Pengolahan Data ...........................................................44
J. Analisa Data .................................................................45

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada
saat masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan
dimulai dari ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu
dan tidak melebihi 43 minggu (Kuswanti, 2014).
Ibu hamil mengalami perubahan fisiologis dan psikologis yang
berbeda-beda dan terus meningkat pada tiap trimester. Pada saat
memasuki Trimester III akan terjadi perubahan fisiologis yang cukup
berpengaruh seperti pembesaran ukuran payudara sebagai tempat
produksi ASI, frekuensi buang air kecil yang meningkat, pembesaran
uterus, pergerakan janin yang semakin meningkat dan perubahan
psikologis seperti rasa takut atau kecemasan dalam menghadapi waktu
persalinan (Tando, 2016). Akibat dari perubahan fisiologis yang terjadi
menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil dan tidak tercukupi
kebutuhan istirahat dan tidur pada ibu hamil. Kebutuhan ibu hamil
meliputi dari oksigen, nutrisi, istirahat/tidur dan seksual (Arantika,
2019).
Ibu hamil membutuhkan istirahat dan tidur sekitar 8 jam untuk
tidur, 6-7 jam malam hari dan 1-2 jam siang hari terutama bila sudah
memasuki trimester ketiga yang mengharuskan ibu hamil harus tetap
sehat dan bugar menjelang persalinan tetapi akibat perubahan fisiologis
yang terjadi menyebabkan ketidaknyamanan ibu hamil untuk
beristirahat secara maksimal (Suparmi, 2017).
Gangguan tidur banyak dialami pada ibu hamil terutama pada usia
kehamilan Trimester III. Wanita hamil mengalami kecemasan yang
berakibat munculnya depresi dan kesulitan tidur atau insomnia.
Kesulitan

1
2

tidur pada wanita hamil bisa berupa penurunan durasi tidur ibu
hamil (Wahyuni, 2013).
Kualitas tidur merupakan ukuran di mana seseorang itu dapat
kemudahan dalam memulai tidur untuk mempertahankan tidur. Kualitas
tidur seseorang itu dapat digambarkan dengan lama waktu tidur, dan
keluhan-keluhan yang dirasakan saat tidur ataupun setelah bangun tidur
(Sinta, 2016).
Olahraga merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mengatasi gangguan tidur pada ibu hamil. Olahraga yang dianjurkan
untuk ibu hamil adalah olahraga yang aman untuk kehamilannya. Salah
satu olahraga ringan yang bisa dilakukan adalah senam hamil. Senam
hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang
dilakukan khusus sesuai kondisi ibu hamil yang bertujuan
meningkatkan kesehatan mental dan jasmani (Ayuningtyas, 2019).
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi
ibu hamil dalam rangka mengencangkan sistem tubuh dan menyiapkan
otot-otot yang diperlukan sebagai tambahan yang harus dialami selama
kehamilan meskipun aktifitas rutin tetap dilakukan misalnya tenis,
renang, golf, dan menyetir mobil yang tidak menimbulkan ketegangan
bisa terus dilakukan secara aman menurut (Fauziah & Sutejo, 2012).
Senam hamil memiliki banyak manfaat memperbaiki sirkulasi,
meningkatkan keseimbangan otot, mengurangi bengkak dan kejang
kaki dan memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan
(Ayunintyas, 2019).
Angka kematian maternal masih cukup tinggi. Menurut WHO
(Word Health Organization), 1400 perempuan meninggal setiap hari
atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena
kehamilan dan persalinan.Senam hamil sangat memiliki andil yang
besar dalam proses kehamilan dan persalinan. Salah satu manfaatnya
adalah ibu hamil yang melakukan senam hamil sekitar 3-5 jam setiap
3

minggunya mempunyai peluang yang lebih kecil untuk melahirkan dini


(premature) dari pada yang tidak melakukan senam hamil.
Menurut Depkes RI, 2003, senam hamil dapat mengoptimalkan
keseimbangan fisik, sikap serta gerak selama kehamilan, mengurangi
keluhan-keluhan fisik seperti sakit pinggang dan kejang otot dan
menurut penelitian yang lain menyatakan bahwa wanita yang
melakukan senam hamil secara teratur selama kehamilanya, melaporkan
tingkat kelemahan yang rendah selama kehamilan dan persalinan,
sedikit mengalami ketidaknyamanan dan lebih cepat sembuh dari pada
ibu yang tidak melakukan senam hamil.
Menurut Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan tentang Jumlah
kematian ibu di tahun 2017 mencapai 115 kasus, sedangkan kematian
bayi mencapai 1.059 kasus. Kasus kematian tersebut banyak dijumpai
di Rumah Sakit Umum (RSU) dengan persentase 79,13% atau sebanyak
91 kasus. Kemudian terjadi di rumah dengan 9 kasus atau sekitar
7,83%, lalu ditemukan di Puskesmas dengan 7 kasus atau 6,08%, di
jalan 5 kasus atau 4,35%, di pustu 2 kasus atau 1,74% dan rumah
bersalin 1 kasus atau 0,87%.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2016-
2017 terdapat 11 Kabupaten yang Angka Kematin Ibu dan Bayi yang
tinggi diantaranya Gowa, urutan pertama, Bone posisi kedua, Jeneponto
posisi ketiga dan di posisi ke empat Bulukumba, Pangkep, Luwu. Lalu
di posisi ke lima Sinjai, Maros, Toraja, sedangkan Luwu Utara dan
Makassar masuk dalam peringkat ke enam.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bone berdasarkan jumlah ibu
hamil pada tahun 2018 dengan jumlah 14,914 dengan presentase
98,12%, pada tahun 2019 dengan jumlah 14,752 dengan presentase
99,76% dan tahun 2020 dengan jumlah 14,554 dengan presentase
98,42%.
Berdasarkan data dari UPT Puskesmas Ulaweng pada tahun 2018
terdapat 481 jumlah ibu hamil, tahun 2019 sebanyak 393 ibu hamil dan
4

pada tahun 2020 sebanyak 239 ibu hamil. Pada awal tahun 2021,bulan
Januari sampai dengan bulan Maret terdapat 112 ibu hamil yang
berkunjung atau memeriksakan di Bidan UPT Puskesmas Ulaweng.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Senam Hamil Terhadap
Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas
Ulaweng”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas
Tidur Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas
Ulaweng.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh kualitas tidur ibu hamil sebelum
dilaksanakan senam hamil.
b. Mengetahui pengaruh kualitas tidur ibu hamil setelah
dilaksanakan senam hamil.

D. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi ilmu
kebidanan dan dapat menyempurnakan pengetahuan yang sudah
ada serta dapat digunakan sebagai langkah awal untuk penelitian
berikutnya.
b. Praktis
1) Manfaat bagi Instansi
5

Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khususnya Dinas


Kesehatan Kabupaten Bone dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat.
2) Manfaat bagi Tenaga Kesehatan
Bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya tenaga
bidan di Puskesmas Ulaweng untuk meningkatkan pelayanan
dan tanggungjawab sebagai petugas kesehatan.
3) Manfaat bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan derajat kesehatan
masyarakat meningkat agar kinerja aktivitas masyarakat
meningkat.
4) Manfaat bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan serta wawasan penulis khususnya kinerja bidan
sekaligus sebagai aplikasi langsung ke lapangan dari mata
kuliah metode penelitian.
5) Manfaat Bagi Peneliti lainnya
Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi
peneliti lain guna pengembangan ilmu tentang Pengaruh Senam
Hamil terhadap Kualitas Tidur ibu Hamil Trimester III.

E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Judul, Nama, Sasara Variabel


No. Metode Persamaan Perbedaan Hasil
Tahun n yang diteliti
1. PENGARUH 26 Metode yang Penelitianinim Hasilpenelitia
SENAM HAMIL orang digunakan enggunakan nmenunjukkan
TERHADAP adalahmetodet data primer bahwasenam
KUALITAS otal Sampling, dan penelitian hamil
TIDUR IBU yaitupengambi yang akan berpengaruh
HAMIL lansampeldida dilakukanmen terhadap
TRIMESTER III sarkanpadaju ggunakan data kualitas tidur
Di Wilayah Kerja mlah seluruh primer ibu hamil
Puskesmas Ratu ibu hamil trimester III.
Agung Kota Trimester III.
Bengkulu, Tria
6

Judul, Nama, Sasara Variabel


No. Metode Persamaan Perbedaan Hasil
Tahun n yang diteliti
Nopi Herdiani,
Arta Uli
Simatupang,
2019

2. PENGARUH 50 Metode yang Penelitianinim Senam hamil


SENAM HAMIL orang digunakan enggunakan berpengaruh
TERHADAP adalah pre- data primer terhadap
KUALITAS eksperimen sedangkanpen kualitas tidur
TIDUR IBU dengan one elitian yang ibu hamil
HAMIL group pretest- akan trimester III.
TRIMESTER III posttest dilakukanmen Hendaknya
DI WILAYAH dengan ggunakan data ibu hamil
KERJA menggunakan primermelalui selalu
PUSKESMAS kuisioner pengisiankuisi melakukan
SUKAMERANG pengukuran oner gerakan atau
KABUPATEN kualitas tidur senam hamil
GARUT. Avivah yang
Kintan Yulianti, meningkatkan
Dkk, 2018 kualitas
kesehatan ibu
terutama
kualitas tidur
ibu.
3. PENGARUH 13 Penelitian ini Penelitianinimengg Dengan
KETERATURAN 0rang menggunakan unakanpendekatan menggunakan
SENAM HAMIL pendekatan retrospektif. Data uji statistik
TERHADAP kuantitatif pelaksanaan senam Wilcoxon Sign
KUALITAS dengan desain hamil diambl dari Rank Test,
TIDUR PADA penelitian pra data rekam medis didapakan
IBU HAMIL eksperimen dari 3 bulan ke p=0.000 atau
TRIMESTER III dengan belakang dilihat < 0.01 berarti
DI DESA rancangan one keteraturan ibu terdapat
GEDANGSEWU group pre-test dalam mengikuti perbedaan
PARE KEDIRI, post-test. senam hamil. bermakna
Rahayu Dewi kualitas tidur
Taurisiawati, pada pre-test
Hastutui Nur dengan pst-test
Hardianti, 2018 ibu hamil
trimester iii
dan terdapat
pengaruh
senam hamil
terhadap
kualitas tidur
ibu hamil
Trimester III.
4. PENGARUH 14 Penelitian ini Penelitian ini Hasil
SENAM HAMIL orang menggunakan merupakan penelitian
TERHADAP desain Quasi penelitian Quasi menunjukkan
KUALITAS Eksperiment Eksperiment bahwa nilai
TIDUR IBU pre post Design dengan mean kualitas
HAMIL withhout rancangan Pretest tidur ibu hamil
7

Judul, Nama, Sasara Variabel


No. Metode Persamaan Perbedaan Hasil
Tahun n yang diteliti
TRIMESTER II control. dan Posttest sebelum
DAN III DI without control. melakukan
KELURAHAN Pengumpulan data senam hamil
MARGALUYU dilakukan dengan adalah
WILAYAH instrument The terhadap
KERJA Pittsbourgh Sleep kualitas tidur
PUSKESMAS Quality Index ibu hamil
KASEMEN, Sufi (PSQI) kemudian di adalah 12.43
Fitria, Marwiyah analisis dengan dan nilai mean
Nila, 2018 menggunakan Uji T setelah
dependen. pemberian
senam hamil
6.43
(p=0.000),
dengan
demikian ada
pengaruh
senam hamil
terhadap
kualitas tidur
ibu hamil
Trimester II
dan III.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan


1. Pengertian Kehamilan
a. Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita

yang di dalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan

dimulai pada saat masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan

lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi hingga partus yang

diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43 minggu

(Kuswanti, 2014).

b. Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan

yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum

(sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan

pertumbuhan zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus

dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh

kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, dkk., 2012).

1) Kehamilan trimester pertama : 0-12 minggu

2) Kehamilan trimester kedua : 13-24 minggu

3) Kehamilan trimester ketiga : 25-40 minggu

2. Perubahan fisiologis pada Kehamilan


Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh
pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan
sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis. Kehamilan dipengaruhi

8
9

berbagai hormon: estrogen, progesteron, human chorionic


gonadotropin, hormon somatomammotropin, prolaktin. Human
chorionic gonadotropin (hCG ) adalah hormon aktif khusus yang
berperan selama kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama
kehamilan. Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi
organ-organ sistem reproduksi dan organ-organ sistem tubuh
lainnya yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan
hormonal tersebut.
Peristiwa prinsip terjadinya kehamilan adalah sebagai berikut:
a. Pembuahan / fertilisasi: bertemunya sel telur / ovum wanita
dengan sel benih spermatozoa pria.
b. Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tersebut.
c. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran
reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan
endometrium dinding kavum uteri).
d. Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi
bakal individu baru.
1) Perubahan Fisiologis Pada Trimester I
a) Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan
biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual
muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi
kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.
Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu
kehamilan.
b) Payudara akan membesar dan mengencang, ini terjadi
karena peningkatan hormon kehamilan yang
menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan
payudara sebagai persiapan menyusui.
c) Sering buang air kecil
10

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan


ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan
kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada
trimester II dan akan muncul kembali pada akhir
kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala
janin.
d) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan,
karena peningkatan hormon progesteron yang
menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien.
e) Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu
hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan
tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan
mengubah posisi dari duduk/tidur ke posisi yang lain
(berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala/pusing yang lebih sering
daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik
maupun emosional.
f) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram
saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit
seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan
tidak menetap. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot
dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa
kesulitan memasang kancing rok/celana panjangnya,
11

hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang


banyak tapi karena rahim telah berkembang dan
memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh
hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim
dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh
menahan air.
2) Perubahan Fisiologis Pada Trimester II
a) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan
membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran
rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar
dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan
berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya
akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu
hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat
adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat
dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung
dan membuat tidak nyaman.
c) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering
terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan
akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh
hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d) Pertumbuhan rambut dan kuku
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering
terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan
akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh
12

hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran


cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
e) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa
nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik
ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan
ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi
beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
f) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama
kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim
membesar akan menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g) Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke
seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi
selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan
disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika
menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah
melahirkan.
h) Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3,
karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih
gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah
bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah
disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini
dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.
i) Payudara membesar
13

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan


cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum.
Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap
dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar
putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j) Sedikit pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan,
dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini
karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh
menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat
pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi
duduk atau berdiri yang terlalu lama.
3) Perubahan Fisiologis Pada Trimester III
a) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-
pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi
dalam kandungan Anda yang dapat memengaruhi
postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b) Konstipasi/sembelit
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena
tekanan rahim yang membesar kearah usus selain
perubahan hormon progesteron.
c) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi
aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36
minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas.
Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang
14

membesar yang berada di bawah diafragma (yang


membatasi perut dan dada).
d) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga
panggul akan makin menekan kandung kencing ibu
hamil.
e) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama
kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di
kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat
juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah
panggul yang akan memperburuk varises.
f) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit
di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan
hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan
akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan
pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.
h) Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang
menurun, atau karena kekurangan kalsium (Suririnah,
2008).
3. Perubahan Psikologis pada Kehamilan
a. Perubahan Psikologis Pada Trimester I
15

1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci


dengan kehamilannya.
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar
hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama.
5) Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada
orang lain atau bahkan merahasiakannya.
b. Perubahan Psikologis Pada Trimester II
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi.
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3) Merasakan gerakan anak.
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Libido meningkat
6) Menuntut perhatian dan cinta
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan
bagian dari dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya
atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,
kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
c. Perubahan Psikologis Pada Trimester III
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek,
aneh, dan tidak menarik
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat
waktu
16

3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada
saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak
normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan
kekhawatirannya
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
6) Merasa kehilangan perhatian
7) Perasaan mudah terluka (sensitive)
4. Tanda-tanda Kehamilan
Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita
hamil. Tanda-tanda tersebut ada yang merupakan tanda tidak pasti
atau tanda mungkin kehamilan dan ada juga yang disebut tanda
pasti kehamilan.
a. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil
Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena
tanda-tanda ini memang sering di jumpai pada wanita hamil,
namun tanda-tanda ini belum dapat memastikan apakah wanita
tersebut memang tidak. Selain pada wanita hamil, tanda-tanda
ini juga sering di jumpai pada wanita yang tidak hamil tapi
mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak
pasti atau tanda mungkin kehamilan diantaranya, yaitu:
1) Terlambat datang bulan (amenorhea)
Kondisi ini sangat umum dan banyak menduga kehamilan
ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi .Padahal
bagi wanita yang mengalami siklus tidak teratur sulit untuk
menjadikan kondisi ini sebagai tanda kehamilan.
Sedangkan bagi anda yang memiliki siklus menstruasi
yang teratur, penting untuk dapat menentukan hari pertama
dan terakhir menstruasi. Sehingga dapat ditentukan sebagai
tanda kehamilan.
2) Morning sickness (mual muntah)
17

Terjadi pada trimester pertama kehamilan.Kondisi ini


dialami pada pagi atau malam hari bahkan lebih terkenal
dengan istilah morning sickness . Hanya saja sebagain
wanita mengira bahwa tanda mual yang dialaminya
disebabkan karena gangguan kesehatan. Untuk
membedakannya, mual karena tanda kehamilan sering
terjadi pada siang atau malam hari tanpa diketahui
penyebabnya.
3) Sering Miksi
Pada bulan pertama kehamilan, wanita mengalami kondisi
buang air kecil yang lebih sering. Pada bulan pertama
kehamilan uterus membesar dan juga menekan pada
kandung kemih. Memasuki trimester kedua, kondisi ini
akan hilang dengan sendirinya.Muncul kembali pada
trimester akhir kehamilan.
4) Konstipasi/obstipasi
Kondisi ini dikarenakan tonus otot yang menurun yang
disebabkan karena terjadinya pengaruh hormon steroid.
5) Pigmentasi kulit
Tanda dugaan/ tidak pasti kehamilan selanjutnya adalah
adanya perubahan warna kulit pada bagian hidung, pipi dan
juga dahi.Bahkan pada bagian areola mammae yang
menghitam, pada linea alba yang nampak mengalami
perubahan warna menjadi lebih hitam.
6) Varices/pelebaran vena-vena
Meskipun sering terjadi pada trimester akhir kehamilan .
Pada bagian kaki, betis, fossa poplitea dan daerah genetalia
eksternal. Pada bagian multigravida kadang varises
ditemukan pada kehamilan terdahulu, pada bulan kesatu
hingga bulan ketiga kehamilan.
7) Payudara membesar dan nyeri
18

Tanda tidak pasti kehamilan selanjutnya dalah mammae


yang membesar. Perubahan bentuk buah dada ini
dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron yang
merangsang alveoli payudara. Inilah yang menyebabkan
kelenjar montgomery terlihat lebih besar.
b. Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil
1) Tanda Hegar
Mengetahui tanda ini dengan meletakan dua jari pada
forniks posterior dan tangan lain yang berada pada bagian
dinding perut diatas simpisis pubis. Inilah yang akan terasa
pada korpus uteri yang seakan terpisah dengan serviks.
Pada kehamilan minggu ke 6 hingga minggu ke 8,
pemeriksaan bimanual dapat diketahui dengan tanda hegar
ini.
2) Tanda Piskcek
Selanjutnya tanda pembesaran uterus yang tidak merata
hingga dapat terlihat menonjol pada kejurusan uterus yang
semakin membesar. Kondisi ini dimana uterus dalam
keadaan hamil tumbuh dengan cepat pada tempat
implantasinya.
3) Tanda Braxton Hicks
Selanjutnya yang berhubungan dengan tanda kehamilan
muda, yaitu kira-kira pada minggu ke 20. Sehingga pada
minggu ini air ketuban jauh lebih banyak dengan
menggoyangkan uterus yang ditekan sehingga janin akan
melenting dalam uterus. Kondisi inlah yang diketahui
sebagai ballottement.
c. Tanda pasti Hamil
1) Gerakan Janin
Gerakan janin di dalam rahim sudah dapat terlihat dengan
menggunakan USG. Bahkan dokter kandungan atau bidan
19

dapat mengetahui gerakan untuk menentukan kehamilan


yang sehat. Selanjutnya adalah janin sudah mulai teraba
dengan pemeriksaan lebih lanjut, bidan atau dokter
kandungan dapat meraba janin. Bahkan sudah dapat
meraba bagian-bagian janin sehingga dapat megidentifikasi
janin sesuai dengan usia kehamilan yang sedang
berlangsung.
2) Detak Jantung Janin
Bidan atau dokter kandungan sudah dapat memprediksi
detak jantung janin dengan menggunakan stetoskop leanec,
alat dopler dan juga alat kardiotokografi sehingga dapat
dengan langsung mendengarkan detak jantung janin.
Bahkan detak jantung janin dapat dilihat dengan
menggunakan ultrasonografi. Bahkan dengan pemeriksaan
yang lebih canggih dapat juga menggunakan rontgen dalam
melihat kerangka janin.
5. Pengertian Trimester ke-III
Trimester ketiga adalah periode kehamilan bulan
terakhir/sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester ketiga
kehamilan dimulai pada minggu ke-27 sampai kehamilan dinilai
cukup bulan (38 sampai 40 minggu). Periode tenang pada trimester
kedua memfasilitasi suatu periode aktif, suatu trimester ketiga yang
lebih berorientasi pada realitas untuk orang tua yang menantikan
kelahiran anak. Ikatan antara orang tua yang berfokus pada efek
kemampuan mental dan fisik anak yang mungkin terjadi bercampur
dengan khayalan tentang bayi yang akan lahir. Perhatian ibu hamil
biasanya mengarah kepada keselamatan dirinya dan anaknya. Rasa
takut terhadap nyeri, mutilasi dan kekhawatiran tentang
perilakunya dan kemungkinan ia kehilangan kendali diri selama
persalinan merupakan isu-isu yang penting menurut (Fauziah &
Sutejo, 2012)
20

Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering menggangu


istirahat ibu. Dyspnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung,
konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada
kehamilan tahap akhir. Peningkatan ukuran abdomen dan
kejanggalan memengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Posisi yang nyaman lebih sulit didapat. Ibu hamil
menjadi semakin tidak sabar menanti saat semua berlalu menurut
(Fauziah & Sutejo, 2012).
B. Tinjauan Umum Tentang Kualitas Tidur
1. Definisi Tidur
Tidur memiliki definisi sesuai dengan pemikiran para ahli.
Menurut Guyton & Hall (2014) tidur didefinisikan sebagai suatu
keadaan tak sadar yang masih dapat dibangunkan dengan pemberian
rangsang sensorik ataupun rangsangan lain.
Dalam Guyton & Hall 2014, dijelaskan bahwa tidur memberikan
2 efek fisiologis utama bagi tubuh individu, pertama adalah efek
untuk sistem saraf dan kedua untuk sistem fungsional tubuh yang
lain dimana efek untuk sistem saraf tampaknya jauh lebih penting
karena sistem saraf mengambil peranan yang dominan dalam
keseluruhan sistem yang bekerja dalam tubuh individu.
Bagaimanapun cara orang tidur, hal itu akan dapat memulihkan
tingkat aktivitas normal atau tenaga yang telah dikeluarkan oleh
individu selama beraktivitas dan akhirnya membuat individu
tersebut kembali ke keadaan homeostatis.
Tidur merupakan kegiatan yang alami, dimana tubuh dan pikiran
mengalami istirahat secara fisiologis (Meiner dan Annette, 2006).
Menurut Hidayat (2008), kebutuhan tidur manusia tergantung pada
tingkat perkembangan. Tabel berikut merangkum kebutuhan tidur
manusia berdasarkan usia:
Tabel 1.2 Durasi Tidur Berdasarkan Usia Manusia
21

Usia Tingkat Perkembangan Jumlah kebutuhan


0 – 1 bulan Bayi baru lahir 14 – 18 jam/hari
1 bulan - 18 bulan Masa Bayi 12 – 14 jam/hari
18 bulan - 3 tahun Masa Anak 11 – 12 jam/hari
3 tahun - 6 tahun Masa Prasekolah 11 jam/hari
6 tahun - 12 tahun Masa Sekolah 10 jam/hari
12 tahun - 18 tahun Masa Remaja 8,5 jam/hari
18 tahun - 40 tahun Masa Dewasa 7 –8 jam/hari
40 tahun - 60 tahun Masa Muda Paruh Baya 7 jam/hari
60 tahun ke atas Masa Dewasa Tua 6 jam/hari
Sumber: Hidayat, 2008

Tidur yang normal terdiri atas komponen gerakan mata cepat


REM (Rapid Eye Movement) dan NREM (Non Rapid Eye
Movement). Tidur NREM dibagi menjadi empat tahap. Tahap I
adalah jatuh tertidur, orang tersebut mudah dibangunkan dan tidak
menyadari telah tertidur. Kedutan atau sentakan otot mendanakan
relaksasi selama tahap I. Tahap II dan III meliputi tidur dalam yang
progresif. Pada tahap IV, tingkat terdalam, sulit untuk dibangunkan
(Asmadi, 2008).
2. Pengertian Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk tetap tertidur
dan untuk mendapatkan jumlah tidur yang tepat. Kualitas tidur
yang baik akan ditandai dengan tidur yang tenang, merasa segar
pada pagi hari dan merasa semangat untuk melakukan aktivitas.
(Agustin, 2012)
Kualitas tidur adalah suatu keadaan di mana tidur yang dijalani
seorang individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat
terbangun. Kualitas tidur yang mencakup aspek kuantitatif dari
tidur, seperti durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif, seperti
tidur dalam dan istirahat. Kualitas tidur adalah kemampuan setiap
orang untuk mempertahankan keadaan tidur dan untuk
mendapatkan tahap tidur REM dan NREM yang pantas (Khasanah,
2012)
22

Kualitas tidur tidak hanya dinilai dari aspek kualitatif tetapi juga

aspek kuantitatif seperti misalnya lamanya waktu tidur, waktu yang

diperlukan untuk tertidur dan frekuensi terbangun dari tidur pada

malam hari. Selain itu penilaian subjektif tidur juga tidak boleh

diabaikan seperti misalnya perasaan puas dan segar setelah bangun

di pagi hari, rasa berenergi atau kelelahan yang muncul pada saat

bangun tidur dipagi hari. (Anonim, 2013)

3. faktor-faktor Terjadinya Gangguan Tidur


a. Faktor psikologi (Stres dan Depresi)
Stres yang berkepanjangan sering menjadi penyebab dari
insomnia jenis kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal
rencana dapat menjadi penyebab insomnia transient. Depresi
paling sering ditemukan. Bangun lebih pagi dari biasanya yang
tidak diinginkan adalah gejala paling umum dari awal depresi,
cemas, neorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi
penyebab dari gangguan tidur.
b. Sakit fisik
Sesak nafas pada orang yang terserang asma, hipertensi,
penyakit jantung koroner sering dikarakteristikkan dengan
episode nyeri dada yang tiba-tiba dan denyut jantung yang tidak
teratur, sehingga seringkali mengalami frekuensi terbangun yang
sering, dan nokturia atau berkemih pada malam hari.
c. Faktor lingkungan
Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet,
lintasan kereta api, pabrik atau TV tetangga dapat menjadi
faktor penyebab susah tidur.
d. Gaya Hidup
Alkohol, rokok. Kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang
tidak teratur, juga dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.
23

e. Usia
Usia merupakan jumlah lamanya kehidupan yang dihitung
berdasarkan tahun kelahiran sampai ulang tahun terkahir. Usia
mempengaruhi psikologi seseorang. Semakin bertambah usia
seseorang. Semakin siap pula dalam menerima cobaan dan
berbagai masalah.
f. Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan status gender dari seseorang yaitu
laki-laki dan perempuan. Wanita secara psikologis memiliki
mekanisme koping yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-
laki dala mengatasi suatu masalah. Dengan adanya gangguan
secara fisik maupun secara psikologis tersebut maka wanita
akan mengalami suatu kecemasan, jika kecemasan itu berlanjut
maka akan mengakibatkan seseorang wanita lebih sering
mengalami kejadian insomnia dibandingkan dengan laki-laki.
4. Kualitas Tidur pada Kehamilan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidur pada ibu hamil,
di antaranya ialah keadaan perut yang semakin membessar sehingga
sulit untuk menentukan posisi tidur yang nyaman, gerakan janin,
tertekannya kandung kemih akibatnya sering berkemih sehingga
wanita hamil sering terjaga di malam hari (Tiran, 2007), serta
kekhawatiran calon ibu untuk tidur dalam posisi tertentu karena
takut janin di dalam kandungannya menjadi tidak nyaman
(Lamadhah,2011)
5. Alat Ukur Kualitas Tidur
Pengukuran kualitas tidur dapat menggunakan The Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI) (Agustin, 2012). PSQI membedakan antara
tidur yang baik dan tidur yang buruk dengan pemeriksaan 7
komponen, yaitu; latensi tidur, durasi tidur, kualitas tidur, efisiensi
kebiasan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan
gangguan fungsi tubuh di siang hari (Angkat, 2009).
24

C. Tinjuan Umum Tentang Senam Hamil


1. Pengertian Senam Hamil
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan
bagi ibu hamil dalam rangka mengencangkan system tubuh dan
menyiapkan otot-otot yang diperlukan sebagai tambahan yang harus
dialami selama kehamilan meskipun aktivitas rutin tetap dilakukan
misalnya tenis, renang, golf, dan menyetir mobil yang tidak
menimbulkan ketegangan bisa terus dilakukan secara aman.
(Fauziah & Sutejo, 2012).
Senam pada ibu hamil diperlukan untuk menguatkan dan
mengencangkan otot perut, tungkai serta dasar panggul yang akan
membantu proses persalinan, selain itu senam hamil juga membantu
ibu mendapatkan pola pernafasan yang baik, serta tekhnik istirahat
yang benar. (Purwaningsih & Siti Fatmawati, 2010).
Menurut Supriatmaja, dkk. (2011), di dalam senam hamil
terdapat dua tahapan, yaitu tahapan pendahuluan yang tujuannya
adalah melemaskan otot-otot supaya tidak terjadi kekakuan pada
otot sebelum memulai senam hamil, dan tahapan inti yang bertujuan
untuk membentuk sikap tubuh dan melatih pernapasan ibu. Dasar
pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil akan sangat membantu
jika melakukan olahraga senam hamil ini, diharapkan dengan
berlatih senam hamil secara teratur kelelahan akan berkurang dan
akan membuat semangat menjaga kondisi fisik dan mental
bertambah.
Usia kehamilan yang bertambah ibu akan mengalami beberapa
perubahan, antara lain: fisik, emosional, dan status sosial pada ibu.
Ketidaknyamanan muncul akibat terjadi beberapa perubahan pada
ibu hamil. Ketidaknyamanan akan bertambah pada trimester ketiga,
pada trimester ketiga merupakan masa janin berkembang semakin
meningkat. Perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil merupakan
adaptasi tubuh terhadap kehamilan. (Hidayati Ulfah, 2019)
25

Menurut
(Maryunani,A.danSukaryati,2011)senamhamilsebaiknya dilakukan
oleh ibu hamil dengan alasan antara lain sebagai berikut:
a. Senam hamil merupakan salah satu cara untuk membuat ibu
hamil nyaman dan mudah dalam persalinan.
b. Senam hamil merupakan salah satu cara untuk membuat ibu
hamil nyaman dan mudah dalam persalinan.

2. Tujuan Senam Hamil


Menurut (Fauziah & Sutejo, 2012) tujuan senam hamil adalah:
a. Mencapai persalinan yang fisiologi, alami, nyaman, dengan ibu
serta bayinya.
b. Mempersiapkan mental dan fisik ibu hamil.
c. Mencapai keadekuatan kontraksi otot-otot dasar panggul dan
saat mengejan.
d. Mencapai rileksasi optimal selama kehamilan sampai persalinan
baik fisik maupun psikologis.
Menurut (Maryunani, A. dan Sukaryati, 2011) tujuan senam
hamil adalah:
a. Menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyangga beban
kehamilan.
b. Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan.
c. Membangun daya tubuh.
d. Memperbaiki sirkulasi dan respirasi.
e. Menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat badan dan
perubahan keseimbangan.
f. Meredakan ketegangan dan membantu relaks.
g. Membentuk kebiasaan bernapas yang baik.
h. Memperoleh kepercayaan dan sikap mental yang baik.
26

3. Pedoman Keselamatan untuk Senam Hamil


Menurut (Maryunani, A. dan Sukaryati, 2011) pedoman yang
harus di perhatikan dalam pelaksanaan senam hamil:
a. Boleh melanjutkan semua bentuk senam dalam kehamilan yang
sudah terbiasa di lakukan oleh seorang wanita.
b. Minum yang cukup sebelum, selama dan setelah melakukan
adalah sangat penting dimana wanita/ibu hamil hendaknya
mengkonsumsi satu sampai dua liter air dalam sehari.
c. Senam aerobik pada bagian kaki terbatas 20-30 menit bagi
wanita/ibu yang merasa kurang fit dan 30-45 menit bagi wanita/
ibu yang merasa lebih fit.
d. Hindari senam jika sudah terjadi pendarahan, ancaman
persalinan kurang bulan, serviks yang tidak kuat (kompeten),
pertumbuhan janin intrauterine lambat/terhambat dan demam.
e. Senam ringan hingga sedang dan teratur (3 kali seminggu), lebih
di sukai kegiatan senam secara aktif sesekali.
f. Hindari senam terlentang dengan kaki lurus, melompat atau
menyentak, pengangkatan kaki secara lurus dan sit-up (duduk)
penuh.
g. Jangan meregangkan otot hingga melampaui retensi maksimum
oleh karena efek hormonal dari kehamilan atas relaksasi
ligamen.
h. Warming-up (pemanasan) dan cooling down harus secara
berangsur-angsur, dimana sebelum memulai senam hamil,
lakukan dulu gerakan pemanasan 13 sehingga peredaran darah
dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang di angkut ke
otot-otot dan jaringan tubuh bertambah banyak. Dapat juga
mengurangi kemungkinan terjadinya kejang/luka karna telah di
siapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif.
Begitu juga setelah senam, lakukan gerakan pendinginan.
27

i. Bangkit dari lantai hendaknya di lakukan secara perlahan untuk


menghindari hipotensi orthostatik.
4. Indikasi Senam Hamil
Ibu hamil yang sehat dengan usia kehamilan 4-6 bulan. (Fauziah
& Sutejo, 2012)
5. Kontraindikasi Senam Hamil
Menurut (Maryunani, A. dan Sukaryati, 2011) ada kreteria ibu
hamil yang tidak di perkenankan untuk mengikuti senam hamil, Ibu
hamil tersebut adalah ibu hamil dengan:
a. Preeklamsia
b. KPD (Ketuban Pecah Dini)
c. Perdarahan trimester II dan trimester III
d. Kemungkinan lahir prematur
e. Diabetes
f. Anemia
g. Thypoid
h. Aritmia
i. Riwayat perdarahan
j. Penurunan atau kenaikan berat badan berlebihan
6. Perlengkapan Alat dan Ruangan yang diperlukan
Menurut (Fauziah & Sutejo, 2012) perlengkapan alat dan ruangan
yang diperlukan adalah:
a. Kaset, tape recorder, matras beserta bantal-bantalnya, kursi-
kursi untuk latihan.
b. Persyaratan ruangan; setiap kelas 6-12 peserta dengan umur
kehamilan yang rata-rata sama, jauh dari keramaian/tenang, cat
ruangan cerah dilengkapi cermin dan gambar-gambar yang
berhubungan dengan kehamilan, perkembangan janin,
persalinan, menyusui, serta cukup ventilasi , dilengkapi pilar
setinggi pinggul yang kuat, serta kamar mandi, jarak antara
matras 0,5 m dengan ukuran 80 x 200 m.
28

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk senam hamil


a. Usia Kehamilan
Senam hamil pada kehamilan normal dapat dimulai pada
kehamilan kurang lebih 16-38 minggu (Jannah, 2012). Pada
sumber lain dikatakan senam hamil biasanya bisa mulai
diberikan setelah keluhan-keluhan yang biasa timbul pada
periode kehamilan muda seperti mual sampai muntah, tidak ada
perdarahan dalam kehamilan atau kehamilan sudah memasuki
mid trimester, yaitu sekitar usia 20 minggu kehamilan, karena
pada usia kehamilan ini plasenta telah terbentuk sempurna
sehingga kemungkinan untuk terjadinya ancaman keguguran
lebih kecil (Wagey, 2011)
b. Pendidikan dan pengetahuan
Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu mempengaruhi
keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Semakin tinggi
pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil, maka makin tinggi
pula minat ibu dalam melakukan senam hamil (Sa’adah,2013).
c. Status Kesehatan Ibu
Ibu yang dapat melakukan senam hamil adalah ibu dengan
status kesehatan yang baik dan memenuhi syarat untuk senam
hamil. Maka dari itu, sebelum melaksanakan senam hamil ibu
terlebih dahulu diperiksa kesehatannya, apakah ibu memiliki
kondisi yang kontraindikasi dengan senam hamil atau tidak
(Yuliasari,2010).
d. Status Sosial
Penelitian Widiantari (2015) menunjukkan hasil bahwa terdapat
hubungan antara dukungan sosial suami dan keikutsertaan ibu
dalam mengikuti kelas ibu hamil. Dukungan sosial suami
merupakan faktor yang paling berperan untuk berpartisipasi.
Dukungan tersebut berupa dukungan instrumental, dukungan
29

emosional, dukungan informational, dan dukungan ekonomi


bagi ibu untuk mengikuti senam hamil.
8. Gerakan-gerakan Senam Hamil
Gerakan-gerakan pada senam hamil memiliki ciri khas nya sendiri.
Adapun gerakan-gerakan tersebut manurut Wagey (2011) yaitu
sebagai berikut:
a. Pemanasan dan pendinginan
1) Pengaturan pernafasan
Sambil jalan ditempat tarik nafas dari hidung dan keluarkan
lewat mulut. Saat menarik nafas, tangan diangkat ke atas,
waktu membuang nafas tangan diturunkan.
2) Peregangan leher
Tetap jalan ditempat, pegang perut dengan kedua tangan,
tunduk tegakkan kepala miring kekanan dan kekiri serta
tengok kanan kiri.
3) Memutar bahu kebelakang
Dengan posisi kangkang dan lutut sedikit ditekuk atau
sambil duduk, bahu diputar ke belakang bergantian kanan
dan kiri.

Gambar 1 Gerakan Bahu Senam Hamil


Sumber: Manuaba 2010
4) Peregangan otot samping
Dengan panggul ke kanan dan ke kiri, regang otot samping
sambil menarik satu tangan bergantian. Pada saat
peregangan dipertahankan beberapa detik.
30

5) Peregangan lengan, punggung dan pinggang. Dengan posisi


membungkuk kita lempar-tarik lengan ke depan dan
selanjutnya ke bawah untuk meregang pinggang.
6) Peregangan kencang panggul
Dengan satu kaki jinjit miring bergantian, rasakan
peregangan panggul dan tarik dubur maupun perut bagian
bawah ke dalam.
7) Ayun tungkai kedepan disertai ayunan lengan.
c. Latihan kebugaran
1) Langkah depan, lengan depan atas
Dengan posisi berdiri tungkai kanan melangkah maju satu
kali diikuti tungkai kiri merapat. Bersamaan dengan itu
dorong kedua lengan lurus ke depan setinggi bahu,
selanjutnya lakukan langkah mundur satu kali bersamaan
dengan gerakan kedua lengan atas.
2) Langkah depan, lengan bawah samping
Gerakan tungkai seperti latihan pertama, hanya kedua
tangan diayun ke bawah pada saat langkah mundur
keduatangan dibuka kesamping.

Gambar 2 Gerakan Langkah Depan Lengan Bawah Samping

Sumber: Nurhudhariani, 2015

3) Langkah samping, ayun lengan depan


Gerakan tungkai melangkah ke kanan satu kali, dengan
tungkai kiri merapat, bersamaan dengan itu kedua lengan
31

diangkat lurus ke depan setinggi bahu dan diturunkan


kembali, dilanjutkan gerakan dengan arah sebaliknya.
4)Langkah samping, ayun lengan samping. Langkah sama
dengan langkah tiga, namun kedua lengan diayunkan ke
samping kemudian diturunkan.
4) Langkah kebelakang, lengan depan atas
Gerakan sama dengan latihan pertama, hanya variasi
langkah tungkai ke belakang.
5) Langkah belakang, lengan bawah samping
Gerakan sama dengan latihan dua, hanya variasi langkah ke
belakang.
6) Langkah samping, tangan atas
Langkahkan kaki ke kanan, dan ikuti dengan kaki kiri.
Langkah ke kiri kembali ke posisi semula. Sambil
melangkah, naikkan kedua lengan ke atas dan ke bawah.
7) Langkah samping, tangan bawah
Langkahkan kaki seperti pada latihan tujuh, namun lengan
bawah diayun kebelakang-depan dengan posisi lengan atas
ke belakang.
8) Langkah depan tegak anjur
Langkahkan tungkai kanan ke depan, dan ikuti dengan
langkah tungkai kiri posisi membuka (tegak-anjur). Ulangi
langkah maju sekali lagi, dan teruskan dengan langkah
mundur ke posisi semula. Lakukan gerakan lengan seperti
memompa, baik pada saat maju maupun mundur. Teruskan
dengan mengangkat kaki ke atas bergantian kanan dan kiri.
9) Langkah samping, putar lengan
Lakukan gerakan dua langkah ke kanan dan ke kiri dengan
satu lengan diputar bergantian. Kombinasikan dengan
gerakan memutar kedua lengan dan membuka lengan pada
32

posisi tekuk siku. Variasikan pula dengan gerakan kaki


jinjit.
d. Latihan penguatan dan peregangan
1) Penguatan otot leher
Satu tangan menyangga kepala, yang lain berkacak
pinggang. Dorongkan kepala ke tangan dan dorongkan
tangan ke kepala. Lakukan bergantian dengan sisi yang lain.
2) Penguatan otot bahu
Tekuk satu tangan di atas bahu, dengan tangan lain lurus ke
samping, lakukan gerakan ngeper baik pada tangan maupun
kaki. Lakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri.
3) Penguatan otot lengan depan
Tekuk kedua lengan di depan badan bersama-sama, sambil
angkat dan tekuk kaki bergantian ke atas.
4) Penguatan otot
Kaitkan kedua lengan lurus dibelakang badan, gerakkan
naik turun dengan posisi kaki berdiri tegak.
5) Penguatan otot perut
Dengan posisi kaki kangkang dan lutut sedikit ditekuk,
gerakkan satu tangan lurus dan atas sampai kedepan badan
bersamaan dengan mengkontraksikan otot peru maupun otot
dasar panggul.
6) Penguatan otot kaki
Ambil posisi duduk dengan kedua tangan menyangga di
belakang badan, luruskan kaki ke depan ke belakang
bergantian dan teruskan dengan kedua kaki bersama-sama.
Variasikan gerakan ini dengan gerakan kaki ke samping
maupun memutar.
7) Penguatan otot samping panggul
Dengan posisi duduk seperti latihan enam, tarik satu
tungkai menyilang tungkai yang lain, tarik kembali
33

sehingga lurus dan ulangi gerakan ini beberapa kali,


bergantian kanan dan kiri.

Gambar 3 Gerakan Penguatan Otot Samping Panggul


Sumber: Manuaba, 2010
8) Penguatan otot dasar panggul
Dengan posisi duduk bersila, tekan lutut dengan kedua
tangan, bungkukkan badan.

Gambar 4 Gerakan Penguatan Otot Dasar Panggul


Sumber: Nurhudhariani, 2015
9) Penguatan otot bahu
Dengan posisi duduk bersilang letakkan kedua tangan di
atas bahu. Putar siku ke depan alas, belakang dan bawah
berulang kali.

Gambar 5 Gerakan Bahu Senam Hamil


Sumber: Manuaba, 2010
10) Penguatan otot lengan
34

Dengan posisi merangkak, julurkan satu lengan ke depan


setinggi bahu. Lakukan gerakan ini bergantian kanan dan
kiri.

Gambar 6 Gerakan Merangkak Senam Hamil


Sumber: Nurhudhariani, 2015
11) Penguatan otot punggung
Dengan posisi merangkak naik turunkan punggug secara
perlahan dan berulang kali.

Gambar 7 Gerakan Penguatan Otot Punggung


Sumber: Nurhudhariani, 2015
12) Penguatan otot panggul
Dengan posisi merangkak, goyangkan panggul ke kanan
dan ke kiri dengan gerakan ngeper. Ulangi gerakan ini
beberapa kali.
13) Penguatan otot lengan
Dengan posisi merangkak ayunkan badan ke depan dan ke
belakang, kemudian tahan pada posisi panggul di atas tumit
beberapa saat. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
14) Penguatan otot belikat
Dengan posisi tidur telentang kaitkan kedua tangan di
belakang kepala. Tekan kedua lengan ke lantai tahan
35

beberapa detik, kemudian kendorkan. Ulangi gerakan ini


beberapa kali.
15) Penguatan otot tubuh bagian atas
Dengan posisi tidur telentang dan kedua lutut ditekuk
angkat panggul sampai badan lurus membentuk segitiga
antara kedua tungkai bawah dengan lantai.

Gambar 8 Gerakan Membentuk Segitiga Senam Hamil


Sumber: Manuaba, 2010
16) Penguatan otot perut bagian atas
Dengan posisi tidur telentang tarik kedua kaki mendekati
perut angkat kepala dan tahan beberapa saat untuk
kemudian dikendorkan kembali. Pada saat mengangkat
kepala nafas harus ditahan.

Gambar 9 Gerakan Mengejan Senam Hamil


Sumber: Manuaba, 2010
17) Penguatan otot panggul dan perut bagian bawah Dengan
posisi tidur telentang tekuk kedua lutut dan kemudian
gerakkan kedua lutut bersama-sama ke arah lantai, kembali
36

ke posisi semula dan gerakkan kedua lutut kearah yang lain.


Ulangi gerakan ini beberapa kali.
e. Latihan relaksasi
1) Relaksasi otot muka
Kerutkan otot muka, tahan 1 sampai 2 detik, kemudian
lepaskan sehingga betul-betul terasa relaksasi. Ulangi
latihan ini beberapa kali. Posisi tidur terlentang, lutut
ditekuk.
2) Relaksasi lengan-tangan
Dengan posisi tidur terlentang angkat lengan bawah 900
dari lantai. Genggam tangan dan kerutkan lengan kuat-kuat
pertahankan 1-2 detik, dan lepaskan kembali. Ulangi
beberapa kali.
3) Relaksasi otot perut dan dasar panggul
Dengan posisi terlentang atau miring, kerutkan otot perut,
tahan 1-2 detik, lalu lepaskan. Ulangi beberapa kali, tarik
juga dan perut bawah ke dalam.
4) Relaksasi kaki dan tungkai
Dengan posisi tidur terlentang atau miring luruskan ujung
kaki menghadap ke bawah tahan beberapa detik kemudian
lepaskan.

Gambar 10 Gerakan Kaki Senam Hamil


Sumber: Manuaba, 2010
5) Relaksasi seluruh tubuh
Dengan posisi tidur terlentang atau miring, kontraksikan
seluruh otot dan ambil nafas teratur, rileks. Bayangkan
37

sesuatu yang menyenangkan dan nikmatilah rileksnya


tubuh.
f. Latihan pernapasan
1) Pernafasan perut
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk,
kedua lengan di samping badan, dan relaks, letakkan tangan
kiri di atas perut. Tarik nafas dalam melalui hidung, sampai
perut menggelembung dan tangan kiri terangkat. Tahan
sampai beberapa detik dan hembuskan nafas lewat mulut.
Ulangi dengan frekuensi 8 kali per menit. Teknik
pernafasan ini digunakan untuk mempercepat relaksasi,
mengatasi stress dan mengatasi nyeri his palsu maupun his
permulaan kala I.

Gambar 11 Gerakan Pernapasan Senam Hamil


Sumber: Manuaba, 2010
2) Pernafasan dada dalam
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk,
kedua lengan di samping badan dan relaks, letakkan tangan
di atas dada. Tarik nafas dalam melalui hidung dengan
mengembangkan dada sehingga tangan kanan terangkat.
Tahan satu sampai dua detik, dan hembuskan nafas lewat
celah bibir sehingga tangan kanan turun mengikuti surutnya
badan. Frekuensi yang dianjurkan 8 kali per menit. Teknik
38

pernafasan ini menggantikan pernafasan perut apabila nyeri


his kala I sudah cukup.
3) Pernafasan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk,
kedua lengan di samping badan dan relaks tarik nafas cepat
melalui hidung dan hembuskan cepat melalui mulut,
mulailah dengan frekuensi 30 kali per menit yang makin
lama makin dipercepat hingga 60 kali per menit, perlambat
lagi sedikit demi sedikit hingga kembali menjadi 30 kali per
menit.
4) Pernafasan kombinasi perut dan dada
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk,
kedua lengan di samping dada dan relaks, katubkan kedua
tangan pada batas antara dada dan perut. Lakukan
pernafasan perut selama 30 detik. Teknik pernafasan ini
digunakan untuk mengatasi nyeri his pertengahan kala I.
5) Pernafasan kombinasi perut, dada dalam, dan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk,
kedua lengan di samping dada dan relaks. Lakukan
pernafasan perut selama 15 detik, lanjutkan dengan
pernafasan dada dalam 15 detik, kemudian pernafasan dada
cepat yang makin lama makin dipercepat untuk kemudian
diperlambat dan dilanjutkan pernafasan dada dalam dan
diakhiri pernafasan perut Teknik pernafasan ini digunakan
untuk mengatasi rasa nyeri his pertengahan dan akhir kala I
dan juga mengatasi keinginan mengejan yang belum boleh
dilakukan.
39

D. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori

Kehamilan

Perubahan Fisiologis Tanda-tanda Kehamilan


& Psikologis 1. Tanda tidak pasti
2. Tanda kemungkinan hamil
3. Tanda pasti hamil

TM I TM II TM III

Pengertian

Tujuan

Pedoman Keselamatan

Indikasi
Senam Hamil
Kontraindikasi

Perlengkapan Alat Ruangan

Faktor yang mempengaruhi

Gerakan-gerakan

Kualitas Tidur
40

E. Kerangka Konsep
Kerangka Konseptual Penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang
ingin diteliti.
Bagan 2.2. Kerangka Konsep

Kualitas Tidur Ibu Hamil

Senam Hamil

Keterangan:

: Variabel Dependen
: Variabel Independen

F. Hipotesis
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ha Terdapat pengaruh Senam Hamil terhadap Kualitas Tidur Ibu
Hamil pada Trimester III.
2. Hipotesis Nol (H0)
H0 Tidak Terdapat pengaruh Senam Hamil terhadap Kualitas
Tidur Ibu Hamil pada Trimester III.
41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental one group pre test
and post test dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan desain penelitian pra eksperimen memakai rancangan
one group pretest-posttest design. Menurut Hidayat (2014) penelitian
ini dilakukan dengan cara memberikan pretest (pengamatan awal)
terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi. Setelah diberikan
intervensi, kemudian dilakukan posttest (pengamatan akhir).

B. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek
yang diteliti.
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang
diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi
adalah semua objek yang diamati dalam penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan jumlah 112 ibu hamil
diWilayah Kerja Puskesmas Ulaweng.

C. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasi.
Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak
sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil
diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.
Penentuan sampel menggunakan purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
42

Sehingga ditentukan jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 33


sampel disesuaikan dengan jumlah ibu hamil pada usia kehamilan TM
III di Wilayah Kerja Puskesmas Ulaweng.

D. Ruang Lingkup Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Ulaweng Cinnong daerah Wilayah

Kerja Puskesmas Ulaweng.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d Mei 2021

E. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Variabel bebas (Variabel
Independen) adalah variabel yang menjadikan sebab timbulnya atau
berubahnya variabel terikat, variabel independen dalam penelitian ini
yaitu Senam Hamil sedangkan Variabel terikat (variabel dependent)
adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel bebas Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah Kualitas Tidur Senam Hamil.
(Notoatmodjo, 2010).

F. Defenisi Operasional
Defesini operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan karakteristik
yang diamati atau diteliti secara tidak langsung. Definisi operasional ini
akan menunjukkan alat pengambilan data yang cocok digunakan atau
mengacu bagaimana mengukur suatu variabel.
43

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Senam hamil Senam hamil adalah Kuisioner 1. TM I Nominal


suatu bentuk latihan 2. TM II
guna memperkuat dan 3. TM III
mempertahankan
elastisitas otot-otot
dinding perut, ligament-
ligament, otot dasar
panggul yang
berhubungan dengan
proses persalinan.
kategori ini dilihat dari
pernah dan tidak pernah
ibu melakukan senam
hamil. Dikatakan pernah
melakukan apabila
sebanyak 2 kali atau
lebih dan tidak pernah
melakukan jika dibawah
2 kali atau tidak pernah
melakukan senam hamil.

Kualitas Tidur Merupakan ukuran di Kuisioner 1. Baik Ordinal


mana seorang dapat 2. Cukup
kemudahan dalam 3. Kurang
memulai tidur dan
mempertahankan tidur,
dapat digambarkan
dengan lama waktu tidur,
dan keluhan-keluhan
yang dirasakan saat tidur
ataupun setelah bangun
tidur.

G. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data primer yang akan dilakuakn pre-
test dan post-test dengan membagikan kuisioner sebelum dan sesudah
dilakukan atau diberi perlakuan senam hamil sehingga hasilnya dapat
dibandingkan atau dilihat perubahannya.
44

H. Teknik Pengumpulan Data


1. Langkah awal yang dilakukan peneliti meliputi mengajukan surat
permohonan izin pengambilan data awal kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bone.
2. Langkah selanjutnya, peneliti mengajukan surat permohonan izin
pengambilan data dari Institut setelah surat di terima dengan
memperoleh izin dari Pimpinan Puskesmas.
3. Peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhkan sesuai dengan
isi dari pada Proposal Laporan Tugas Akhir.

I. Pengolahan Data

Dalam tahap pengolahan data, ada 3 tahap kegiatan yang


dilakukan, yaitu:
1. Penyuntingan (Editing)
Kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa seluruh daftar
pertanyaan yang dikembalikan responden. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
a. Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang
diajukan
b. Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan
c. Keajengan (consistency) jawaban responden
Dalam penyuntingan, penyunting harus diberitahu agar tidak
mengganti atau menafsirkan jawaban responden. Jadi kebenaran
jawaban terdapat terjaga.
2. Pengkodean (coding)
a. Pengkodean dapat dilakukan dengan memberi tanda / simbol
yang berupa angka pada jawaban responden yang diterima.
b. Tujuan pengkodean adalah untuk penyederhanaan jawaban
responden.
c. Harus diperhatikan pemberian pada jenis pertanyaan yang
diajukan (pertanyaan terbuka atau pertanyaan tertutup).
45

d. Untuk pertanyaan tertutup, kode dibentuk dengan mudah


misalnya: 1 untuk jawaban ya/setuju dan kode 0 untuk
tidak/tidak setuju; atau ditambah kode 99 untuk memberi
jawaban yang kosong (responden tidak memberi jawaban).
e. Untuk pertanyaan terbuka dilakukan dengan tahapan tertentu
yaitu jawaban responden diperiksa untuk dibuat kategori
jawaban tertentu, apabila ternyata jawaban perlu
dikategorikan, dibuat kategori yang sesuai setelah itu tiap
kategori diberi kode.
Seluruh kodean yang ditentukan untuk tiao jawaban, disusun
dalam buku kode. Buku kode ini selain diperlukan dalam
pengkodean juga digunakan sebagai pedoman untuk analisis data
dan penulisan laporan.
3. Tabulasi (tabulating)
Kegiatan yang dilakukan dalam tabulasi adalah menyususn dan
menghitung data hasil pengkodean, untuk kemudian disajikan
dalam bentuk tabel. Tabel berupa tabel frekuensi, tabel korelasi
atau tabel silang. Pada dasarnya ada 2 cara pelaksanaan tabulasi,
yaitu:
a. Tabulasi manual. Semua kegiatan dari perhitungan sampai
penyajian tabel dilakukan dengan tangan.
b. Tabulasi mekanis. Pelaksanaan dengan cara ini dibantu dengan
peralatan tertentu, yaitu komputer. Semua kegiatan dilakukan
dengan bantuan alat yang telah dipilih.

J. Analisa Data
Setelah data peneliti diperoleh peneliti memasukkan data yang

telah ditabulasi kedalam komputer dan dianalisis secara statistik. Analisa

data terdiri dari:

1. Analisis Univariat
46

Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan distribusi

frekuensi dan proporsi masing-masing variabel yang diteliti, baik

variabel bebas maupun variable terikat. Analisa univariat bertujuan

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan

gambaran distribusi responden dari setiap variabel. Dari variabel-

variabel ini kemudian dibuat tabel distribusi frekuensinya.

(Sumantri, 2011)

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat mempunyai tujuan untuk menganalisis

hubungan dua variabel dengan uji statistik Chi-Square. Uji Chi-

Square digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen

dengan dependen. (Sumantri, 2011). Teknik analisa yang dilakukan

yaitu dengan analisa Chi-Square sehingga jika nilai P (p value) <

0,05 berarti hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan) atau

menunjukkan ada hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen, dan apabila nilai p value > 0,05 berarti hasil

perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen. (Sumantri, 2011)

Anda mungkin juga menyukai