OLEH :
NURFAZIRA
NPM : 1910070130029
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Nurfazira
NPM : 1910070130029
Judul : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada By.Ny dengan indikasi BBL Asfiksia Neonatrum
diruang perinatologi RSUD M. Natsir Solok.
Telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Studi Kasus Program
Pada :
Hari
Tanggal
:
Mahasiswa
(Nurfazira)
Mengetahui
Dosen Penguji I
Dosen Penguji II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul
” Manajemen Asuhan Kebidanan Pada NY Bayi“A” BBL BAYI USIA 0
HARI DENGAN INDIKASI ASFIKSIA NEONATRUM RINGAN DI
RUANGAN PERINATOLOGI DI RSUD M. Natsir Solok.” Laporan kasus
ini dibuat berdasarkan yang didapatkan penulis dari bangku
perkuliahan dan praktek, maupun referensi-referensi dari jurnal
dan perpustakaan. Dalam menyusun Laporan Kasus ini penulis
mengalami banyak kesulitan, akan tetapi berkat bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak Laporan Kasus ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
Bapak / Ibu yang terhormat :
(Penulis)
Nurfazir
BAB I
a
BAB I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan
1. TujuanUmum 5
2. TujuanKhusus 6
C. Manfaat
1. Manfaatteoritis 7
2. Manfaatpraktis 7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 69
B. Saran 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2.1 Perkemban
gansystemPulmoner 10
2.2 TabelApga
rScore 25
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asfiksia adalah satu keadaan bayi baru lahir tidak dapat bernafas
50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan
kesehatan serta gizi wanita dan mutu pelayanan kebidanan yang tinggi di
Amerika
7
2010).
1.000 kelahiran hidup dan AKB di negara maju 5 per 1.000 KH. AKB di
1.000 KH,
Asia
Selatan43per1.000KH,AsiaTenggara24per1.000KHdanAsiaBarat21per
1.000 KH. Menurut WHO (2014), Pada tahun 2013 AKB di Indonesia
per 1.000 KH, Filipina 24 per 1.000 KH dan Singapura 2 per 1.000 KH
Kematian bayi merupakan hal yang dapat dicegah. Salah satu upaya
bayi asfiksia lahir pertahun. Menurut hasil riset kesehatan dasar tahun
dengan
penyebab
kematiandiantaranyaBBLR125kasus(31%),asfiksia85kasus(21%),kelainan
kongenital 47 kasus (12%), sepsis 6 kasus (1%), ikterus 5 kasus (1%) danlain-
lain
(18,51%), sepsis
gizi buruk 3 kasus (5,6%), dan lain-lain 3 kasus (5,6%). Dengan demikian,
Selatan angka kematian bayi pada tahun 2012 sebanyak 816 bayi,
terbanyak adalah( BBLR) 258 bayi, Asfiksia 178 bayi, Tetanus 13 bayi
9
dan lain-lain sebanyak 185 bayi (Rini. S, 2014).
Menurut dinas kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Sebanyak 47%
penyebab kedua kematian bayi baru lahir setelah bayi berat lahir
bayi yang dilahirkan adalah Asfiksia Sedang (82,8%). Hasi uji statistic
281.449 bayi lahir hidup, jumlah bayi yang meninggal sebanyak 1.132
bayi sebelum usia 1 tahun. Berdasarkan angka ini maka secara kasar
2017, bayi baru lahir yang dirawat di Ruangan Santa Monica Rumah Sakit
(Siahaan. S, 2017).
tahun 2022. Dari uraian sehingga Penulis mengambil kasus yang berjudul
TANGGAL 06.-07-2021
A. Tujuan
1. TujuanUmum
2. TujuanKhusus
B. Manfaat StudiKasus
1. ManfaatTeoritis
2. ManfaatPraktis
Baiturahmah Padang
c. Klien
asfiksia sedang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TeoriMedis
1. Bayi BaruLahir
Bayi Baru Lahir disebut juga Neonatus, masa mulai bayi lahir
yang berusia 0 hari (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah
lahir, yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu mampu hidup
hari) dan neonatus lanjut (bayi berusia 7-28 hari). (Dr.Lyndon Saputra,
Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42
9
1. Perubahan pada sistempernapasan
2. Perubahan pada
SistemKardiovaskuler Terjadi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Evaporasi
4. Perubahan PadaMetabolism
lebih besar. Oleh karena itulah BBL harus menyesuaikan diri dengan
5. Perubahan AdaptasiNeurologis
berkembang sempurna.
1. Refleksmorrow/peluk
2. Rootingrefleks
5. Refleksgenggam
7. Refleks ototleher.
6. AdaptasiGastrointestinal
d. Kelenjar saliva imatur saat lahir, sedikit saliva diolah sampai bayi
berusia 3 bulan.
ketidakseimbangan cairan.
dan 2-6 kali perhari pada 1-2 jam pertama, setelah itu mereka
e. Urine dapat keruh karena lendir dan garam urat, noda kemerahan
asamurat.
8. Adaptasi Hati
untuk pembekuandarah.
defisiensi zatBesi.
jaundice atauikterus.
9. Perlindungan Termal(Termoregulasi)
suhu sesuaikebutuhan.
- Tundabayi.
10. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru LahirNormal.
simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan simpul mati.
klorin 0,5%.
dengan tubuh basah karena air ketuban atau aliran udara melalui
diletakkan
telungkup diatas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari
dekapan ibu.
Pada BBL cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2500 gr dan
- Merintih
- Malasminum
- Kurangaktif
- Perutkembung
- Sangatkuning
- Kesulitanminum.
a) Ikterus
c) Letargi
d) Periodeapneu.
e) Demam/Hipotermia
f) Kejang/periode kejang-kejangkecil.
g) Merintih.
h) Perdarahan.
i) Sangatkuning
1. PengertianAsfiksia
Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) menurut IDAI (Ikatatan Dokter
Anak Indonesia) adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada
segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini erat
gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Karlina.
N, 2016)
setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak
2.Etiologi
dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru
lahir.
asfiksia pada bayi baru lahir diantaranya adalah factor ibu, tali pusat
1. FaktorIbu
2. Faktor TaliPusat
- Lilitan talipusat.
- Tali pusatpendek.
- Simpul tali pusat.prolapsus talipusat.
3. FaktorBayi
- kelainan bawaan(congenital)
3. Patofisiologi
kehidupan.
dan setelah lahir,yang dijelaskan sebagai berikut: (Maryunani, Anik & Eka
Puspita Sari2013)
a. Sebelumlahir
paru
karenakontraksipembuluhdarahjanin,dandarahdialirkan,elaluipembuluh
darah yang bertekanan rendah yaitu duktus arteriosus kemudian
masuk ke aorta.
b. Setelah lahir
jaringan paru, dan alveoli akan berisi udara. Pengisian alveoli oleh
4. Klasifikasi
segera. Tanda dan gejala yang muncul pada asfiksia berat adalah
seperti frekuensi jantung kecil, yaitu< 40 kali per menit, tidak ada
usaha nafas, tonus otot lemah bahkan tidak dapat memberikan raksi
atau sesudahpersalinan
2. Asfiksia Sedang (nilai APGAR4-6)
5. Pengertian APGARSCORE
5 menit setelah lahir, sera dapat di ulang pada menit ke 10-15. Nilai
A : Apprearance= Rupa
=Nadi
yang dialami bayi pada saat dia dilahirkan penilaian dilakukan pada
Tanda 0 1 2
Frekuensi Tidak ada Kurang Lebih dari
jantung 100 x/ menit
dari 100
x/menit
Usah Tidak ada Lemah/tidak Baik/Menangi
a teratur (slow s kuat
nafas irregular)
Tonus otot Lumpuh Ekstremita Gerakan
dalam Aktif
fleksi
sediki
t
Reaksi Tidak ada Sedikit Gerakan
terhadap geraka kuat/mela
rangsangan n w an
mimic
(grimace)
Warna kulit Pucat Badan Seluruh
merah, tubuh
ekstremitas kemerah-
biru merahan
Karlina, N. (2016).
6. Komplikasi
1. Komplikasi JangkaPanjang
menangis. Bila bayi baru lahir tidak segera bernafas selama 5-6 menit
dapat menyebabkan hipoksia otak (keterlambatan menangis) (Nanny,
2014)
2. Komplikasi JangkaPendek
tekanan darah dan bayi tidak kunjung bernafas, maka bayi akan
7. Diagnosa
1. Denyut jantungjanin
turun sampai dibawah 100 kali per menit di luar his dan terlebih lagi
mudah.
3. Pemeriksaan Ph padajanin
serviks, di buat sayatan kecil pada kulit kepala janin dan di ambil
beberapapenulis.
8. Penatalaksanaan
a. PengaturanSuhu
obat).
c. Memulai Pernapasan:
1. Mamakai rangsangan taktil untuk memulaipernapasan.
2. Memakai VTP bila perlu, seperti sungkup dan balon, pipa ET
infeksi).
d. Memperhatikan sirkulasidarah
1. Kompresidada.
2. Pengobatan.
9. Resusitasi
a. Prinsip dasarresusitasi
saluran pernafasan.
1. Suctionkaret.
5. Aspiratormekonium.
6. Peralatan kantongmasker
90
-100% oksigen.
2. Masker wajah, dengan ukuran bayi baru lahir, dan ukuran
lebih disukai).
10 L/menit).
c. PeralatanIntubasi
4. Stylet(pilihan).
5. Gunting.
7. Sponsalcohol.
d. Obat-obatan
5. Dekstrosa 10 %, 250mL.
6. Salin normal untukmembilas.
9. sarung tangansteril.
12. Plesterumbilicus
f. Lain-lain
2. Lampupenghangat
5. Stetoskop
Tahap 1: Langkah
awal
besar bayi baru lahir, 5 langkah awal di bawah ini cukup untuk
6. Mengatur posisibayi
ekstensi.
9. Menghisaplender
cm ke
dalammulutataulebihdari3cmkedalamhidung)karenadapat
menyebabkan denyut jantung bayi menjadi lambat atau bayi
- Lakukan rangsangantaktil
atau megap-megap
ventilasi bayi.
Tahap 2: Ventilasi
membuka alveoli paru agar bayi bisa bernafas spontan dan teratur.
1. Pasangsungkup
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi dagu, mulut dan hidung.
2. Ventilasi 2kali
sangat penting untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai
bila tidakmengembang:
- Periksa cairan atau lendir dari mulut. Bila ada lendir atau
bernafasspontan.
secarabertahap.
menit dan tidak ada retraksi berat ( jangan ventilasi lagi, letakkan
bayi dengan kontak kulit ke kulit pada dada ibu dan lanjutkan
tekanan 30 cmair).
menit resusitasi
38
Bila di pastikan denyut jantung bayi tidak terdengar dan pulsasi tali
resusitasi, jika denyut jantung tetap tidak terdengar dan pulsasi tali pusat
tidak teraba. Jelaskan pada ibu dan berilah dukungan kepadanya, serta
otak yangpermanen.
1. Resusitasiberhasil
2. Kejang
5. Merintih
7. Sianosissentral
2. Jika perlurujukan
Jika resusitasi belum atau kurang berhasil, maka bayi perlu rujukan,
yaitu jika sesudah resusitasi 2 menit, bayi belum bernafas atau megap-
segera bila terdapat salah satu tanda –tanda bahaya tersebut. Sebelum
- Bila nafas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi kepadaibu
- Pencegahhipotermi
- Pemberian vitaminK
- Pencegahaninfeksi
- Pemeriksaanfisik
3. Resusitasi tidakberhasil
bayi tetap tidak bernafas, dan tidak ada denyut jantung. Tindakan
ibu, kondisi janin, dan kondisi BBL. Denyut jantung bayi perlu sekali
untuk di catat karena sering kali asfiksia mulai dari keadaan gawat janin
lakukan. Saat ketuban pecah perlu dicatat pada partograf dan berikan
BBL juga di isi pada partograf. Bila bayi mengalami asfiksia. Selain di
1.ManajemenKebidanan
yang sebenarnya.
sudah teridentifikasi dari kondisi atau masalah klien, tapi juga dari
kerangka pedoman
antisipasi kepada klien tersebut, apakah kebutuhan perlu konseling,
yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang lain. Pada langkah ini
Pada langkah ke VII ini melakukan evaluasi hasil dari asuhan yang
melalui anamnesa.
- Data ini memberi bukti gejala klinis klien dan fakta yang
c. Assment
ataudisimpulkan.
1) Diagnosa/masalah
kebutuhan klienterganggu.
d. Planning
evaluasi berdasarkanassessment.
BAB III
A. Jenis StudiKasus
kebidanan. “Studi kasus ini dilakukan pada By. A umur 0 hari dengan
SOLOK.
B. Lokasi StudiKasus
M.NATSIR SOLOK.
C. Subjek StudiKasus
Subjek Studi Kasus ini, penulis mengambil subjek yaitu By.A umur 0
D. Waktu StudiKasus
Tugas Akhir
E. Teknik PengumpulanData
Dalam penyusunan studi kasus ini yang digunakan sebagai metode untuk
1. DataPrimer
- Pemeriksaan Fisik
dengan cara:
a) Inspeksi
dan tonus otot bayi. Inspeksi pada kasus ini dilakukan secara
b) Palpasi
tangan dan jari dalam hal ini palpasi dilakukan warna kulit
meliputi Nadi.
c) Perkusi
perkusi.
d) Auskultasi
detak jantungbayi.
- Wawancara
- Observasi
diperolehdari:
1. StudiDokumentasi
biografi dan catatan harian. Pada kasus bayi baru lahir dengan asfiksia
2. StudiKepustakaan
1. Wawancara
- Bukutulis
- Bolpoin +Penggaris
2. Observasi
1. Lampunya 60watt
- Tabungoksigen
- Selangoksigen
- 1 kain di perutibu
- Bengkok
- Stetoskop
b. Alat tulis
BAB IV
A. TinjauanKasus
M.NATSIR SOLOK
No.Register :
I. PENGUMPULAN DATA
A. BIODATA
1. IdentitasPasien
Nama : Ny By "A"
Umur : 0hari
Tgl/jamlahir : 06-07-2021 /
BBLahir 3500
gram
50
Panjangbadan : 51 cm
B. ANAMNESA (DATASUBJEKTIF)
1. Riwayat Kesehatanibu
Jantung :
Tidakada
Hipertensi :
Mellitus :
Tidakada
Ginjal : Tidakada
Asma : Tidakada
Hepatitis : Tidakada
Hipertensi : Tidak
Tidakada
3. Riwayat PersalinanSekarang
51
19.36wib
+Aspirasi mekonium
Jenispersalinan :
SC Komplikasipersalinan:
Ibu : Tidakada
Ketubanpecah : Dipecahkan
cc,
cc
4. RiwayatKehamilan
a. Riwayat komplikasi
Kehamilan Perdarahan :
Tidak
c. ada Preeklamsia/eklamsia :
:
52
Tidak ada Lain- :
lain Tidakada
5. Obat-obatan : Tidak
ada
C. Jamu :
Tidakada
Merokok : Tidakada
Kebutuhan Bayi
1x Warna : Kuning
Tanggal:06-07-2021
Tabel Apgar score
Menit Tanda 0 1 N
( ) Biru / sedikit ()
kemerahan ()
kaki biru
kemerahan
tangan dan
kaki biru
54
A. DATA OBJEKTIF
Antropometri
1. Beratbadan : 3500gram
2. Panjangbadan : 51 cm
3. Lingkarkepala : 33 cm
4. Lingkardada : 32 cm
1. Jeniskelamin : Perempuan
2. Keadaanumum : lemah
1.Kepala
Fontanelanterior : Cekung
Ada
1. Mata
Letak :Simetris
Bentuk :Simetris
Sekret : TidakAda
Conjungtiva :
TidakAnemis Sclera :
TidakIkterik
2. Hidung
Bentuk : Simetris
Sekret : TidakAda
3. Mulut
55
Bibir :Simetris
4. Telinga
Bentuk : Simetris
Simetris : Ya
Sekret : TidakAda
5. Leher
Pergerakan :
Normal Pembengkakan :
Tidak Ada
6. Dada
Bentuk simetris/tidak :
Simetris Retraksi
7. Paru-paru
Sama Suaranafas:Berdengu
Respirasi :
25kali/menit
8. Abdomen
Kembung : TidakAda
Talipusat : TidakInfeksi
Gerakan :Normal
Bentuk : Simetris
Jumlah : Normal5/5
Warna : Sianosis
56
11.Reflek
56
Reflekmorro :
Lemah Reflekrooting
:Lemah
Negatif
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tidak dilakukan
DataObjektif :
Kesadaran umum :
Composmentis Keadan
Umum : Lemah
Hasil Pemerikasaan
Pernafasan 30x/menit
Nadi 162/ menit
Suhu 36,5’C
Warna kulit Sianotik
Tonus otot Lemah
Usaha nafas Lambat
Apgar score 5/6
BB : 3500
gram PB : 51
cm
57
LK : 33
57
cm LD :32
cm
Lemah RefleksGraps :
:Lemah
Masalah :
- Kesulitan/gangguan jalannafas
- Kulit sianotis
- Pergerakan
lemah
Kebutuhan:
- KeringkanBayi
- Bersihkan jalannafas
- Lakukan penghisapanlendir
- Lakukan rangsanganraktil
- Berikanoksigen
III. MASALAHPOTENSIAL
AsfiksiaBerat
IV. TINDAKANSEGERA
Resusitasi
Ventilasi tekananpositif
Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi
DI RUANGAN PERINATOLOGI
(+) •jaga
kehangatan bayi
Sucking : ( + )
pertahanan kan Memberikan injeksi melalui
Walking : ( + ) suhu dan selang infus
masukan bayi
Graps / platar dalam inkubator
: (+)
•Lakukan E: pemberian injeksi
Tonic neck : (+) pemberian sudah di lakukan yaitu
02 gentamicin ampicilin
sulbaktan
•Lakukan
9. memonitor
Antropometri : tetesan Meniamga kebersihan bayi
infus Dengan ganti popok
LIKA : apabila sudah penuh
33 cm • Memb
erikan
LIDA : injeksi E: popok di ganti jika
33 cm sudah kotor
• Menjaga
LILA : 9 kebersihan Pemberian susu formula sf
cm bayi pada bayi setiap 2 atau 3
jam sebanyak 20cc ke
BAK : -Pemberian susu dalam selang NGT
ada formula sf untuk Dan jaga kebersihan
kebutuhan selang agar tidak
BAB : nutrisi bayi terjadi infeksi.
sudah Melalui
selang NGT Evaluasi: pemberian susu
Tidak ada formula sudah diberikan
cacat bawaan -kolaborasi dan kebersihan selang
dengan doktek NGT juga bersih.
Data spesialis anak
penunjang: dokter Irwandi Kolaborasi dengan
ada hasil :- di pantau dokter spesialis anak
Darah:- langsung oleh dr.irwandi spa.order
Urine:- arahan dr obat dari dokter Irwandi
Irwandi spa. yaitu:
Dan order obat
a. Infus D10% dan dilanjutkan -CPAP PEEP 8
dr . Novia -FiO2 30%
b. Terapi Marselina -IUFD D 10%+caklugukoras
antibiotik 10 /11CC per/ jam
dan - pemantauan
injeksilanjutan berkala dan -injeksi gentamicin 1x18
rujukan intensif mg
-injeksi ampicilin sulbaktan
2x15 mg
Evaluasi
21:40 bayi di sudah
ruanganan perinatalogi
dengan inkubator ttransfer
untuk di rotgen & ke icu
dengan pemantauan
intensif pantau seluruh ttv
dengan arahan langsung
dari dokter serta oleh
perawat dan juga bidan.
B. Pembahasan
lahan praktek dengan teori yang ada. Pembahasan ini dimaksudkan agar
1. Pengkajian
Sedang umur 0 hari, bayi lahir tidak segera menagis dan warna kulit
lemah, tonus otot lemah dan warna kulit biru. Ini adalah salah satu
buku KIA ibu. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya
2. InterpretasiData
pengkajian. masalah yang muncul pada Bayi Ny. "A "yaitu Asfiksia
Sedang adalah dimana terjadi lilitan tali pusat, bayi tidak segera
menagis dan warna kulit sianosis dan bayi kesulitan untuk bernapas.
dilahan praktek.
3. Diagnosa MasalahPotensial
dan kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan
5. RencanaTindakan
Keputusan/tindakan.
Tindakan yang di lakukan adalah dengan membantu
lanjudkan kehidung.
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
baik, kesadaran compos mentis, kasus Asfiksia dapat teratasi dan bayi
dalam keadaan sehat. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya
kesenjangan antara teori dan praktik karena dari evaluasi yang di dapat
PENUTU
A. Kesimpulan
data subjektif dengan keluhan utama bayi baru lahir tidak segera
Masalah yang muncul adalah bayi baru lahir tidak segera menangis,
Sedang akan terjadi asfiksia berat, namun tidak terjadi karena pasien
inkubator.
teratasi bayi sudah menangis kuat, bergerak aktif, tonus otot baik
penangan Asfiksia serta dapat menerapkan hasil dari studi yang telah
institusikesehatan.
3. BagiKlien
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Karlina, N. (2016).
AsuhanKebidananKegawatdaruratanMaternal
& Neonatal.
Bogor: In Media
BukuAjarNeonatus,BayidanBalita.Jakarta: Trans
info Media
Masudik, S. (2014).
PengantarAsuhanNeonatusBayidanBalita.Tangerang
Selatan: Binarupa Aksara Publisher
Nuradi, E. (2016). Faktor Resiko ibu dan bayi terhadap Kejadian Asfiksia di
Sumatera Utara. JurnalMaternityandNeonatal. (volume 4 No. 2). 28-28
Oktavionita, V. (2014).
SurveiDemografiKesehatanIndonesiatentang Asfiksia.
Diakses tanggal 06 mei 2018