DISUSUN OLEH :
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaiakan program Dilpoma III
Keperawatan pada Prodi DIII Keperawatan Bengkulu Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenks Bengkulu
NIM.P05120218027
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan
dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Bengkulu
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Dengan Judul :
Karya tulis ilmiah telah diuji dan dinilai oleh Panitia Penguji pada Program
Studi DIII Keperawatan Bengkulu Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Pada tanggal 30 Juni 2021
Panitia Penguji
1. Ns.Hermansyah,M.Kep NIP. 198103012000121001
NIP.197507161997031002 3. Dahrizal,S.Kp.,MPH
NIP:197109262001121002
2. Ns.Idramsyah,M.Kep.,Sp.Kep.
M.B.
Mengetahui
Ka. Prodi D III Keperawatan Bengkulu
iv
Asmawati, S. Kp, M. Kep
NIP.197502022001122002
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul ”Asuhan Keperawatan Keluarga manajemen Jalan Nafas Pada
Anggota Keluarga dengan Tuberkulosis Paru pada Tn.Y dan Ny.D Di Puskesmas
Nusa Indah Kota Bengkulu Tahun 2021”.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini mendapatkan bimbingan dan bantuan baik
materi maupun nasehat dari berbagai pihak sehingga dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Konsep Keluarga................................................................................ 8
1. Pegertian keluarga.......................................................................... 8
2. Tipe Atau Bentuk Keluarga........................................................... 9
3. Peran Keluarga............................................................................... 11
4. Fungsi Pokok Keluarga.................................................................. 12
5. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan ................................... 12
6. Struktur Keluarga .......................................................................... 13
7. Konsep Tumbuh Kembang Keluarga............................................ 14
8. Konsep Keluarga Resiko Tinggi ................................................... 17
9. Peran Perawat Dalam Keperawatan Keluarga............................... 19
B. Konsep Penyakit Tuberkulosis........................................................... 20
1. Definisi .......................................................................................... 20
2. Etiologi .......................................................................................... 20
3. Patofisiologi................................................................................... 21
4. Klasifikasi...................................................................................... 24
5. Gejala Klinis.................................................................................. 25
6. Medikamentosa.............................................................................. 25
7. Penatalaksanaan ............................................................................ 26
8. Gegagalan Pengobatan .................................................................. 26
9. Penanggulanagan Kasus Pasien .................................................... 27
C. Konsep Asuhan Keperawan Keluarga Tuberkulosis Paru.................. 28
1. Pengkajian Keperawatan................................................................ 28
2. Diagnosa Keperawatan.................................................................. 35
3. Intervensi Keperawatan................................................................. 38
4. Implementasi Keperawatan ........................................................... 52
5. Evaluasi Keperawatan ................................................................... 53
vii
A. Desain Penulisan................................................................................. 55
B. Subyek Penulisan ............................................................................... 55
C. Fokus Studi Kasus.............................................................................. 55
D. Batasan Istilah..................................................................................... 56
E. Tempat Dan Waktu............................................................................. 57
F. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data........................................ 57
G. Etika Studi Kasus................................................................................ 58
H. Keabsahan Data.................................................................................. 59
I. Analisa Data ...................................................................................... 59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 60
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
mengandung unsur kuman tuberkulosis ini akan terhirup oleh orang lain.
Apabila droplet ini telah terhirup dan bersarang di dalam paru-paru
seseorang, maka kuman ini akan mulai membelah diri atau berkembang biak.
Dari sinilah akan terjadi infeksi dari satu penderita ke calon penderita lain
(Naga, 2016).
Basil mikobakterium tersebut masuk ke dalam jaringan paru melalui
saluran napas (droplet infection) sampai alveoli, maka terjadilah infeksi
primer (ghon) selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan
terbentuklah primer kompleks (ranke) (Abd. Wahid, 2016). Jika respon imun
tidak adekuat untuk mengandung basil, maka penyakit TB akan terjadi.
Tanpa terapi, keterlibatan paru masif dapat menyebabkan kematian, atau
proses yang lebih kronik pembentukan tuberkel dan kavitasi terjadi (Priscillia
LeMone, 2015).
Orang yang mengalami penyakit kronik terus menyebarkan
mycobacterium tuberculosis ke lingkungan, kemungkinan menginfeksi orang
lain (Priscillia LeMone, 2016). Tuberculosis paru disebabkan oleh bakteri
mycobacterium tuberculosis yang masuk dalam saluran pernafasan. TB paru
di tandai dengan gejala: batuk berturut-turut, demam, flu, keringat malam,
anoreksia, penurunan berat badan, batuk darah atau dahak, sesak nafas dan
nyeri dada (Muttaqin, 2016). Gejala paling ringan menyebabkan sekret akan
terkumpul pada jalan napas, saat penderita tidak mampu untuk mengeluarkan
sekret maka menimbulkan masalah (Yuliati Alie, Rodiyah, 2016). Pasien
yang didiagnosa Tuberculosis Paru akan muncul masalah keperawatan salah
satunya yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang disebabkan oleh
penumpukan sekret, spasme pada jalan nafas (Fadilah, 2016).
Metode yang paling sederhana memberikan tindakan batuk efektif,
batuk efektif merupakan satu upaya untuk mengeluarkan dahak dan menjaga
paru - paru agar tetap bersih memberikan tindakan nebulizer. Batuk efektif
yang baik dan benar dapat mempercepat pengeluaran dahak pada pasien
dengan gangguan saluran pernafasan (Wibowo, 2016). Diharapkan perawat
5
dapat melatih pasien dengan batuk efektif sehingga pasien dapat mengerti
pentingnya batuk efektif untuk mengeluarkan dahak (Fadilah, 2016).
Pelayanan sesuai standar pada Puskesmas Nusa Indah Di Kota Bengkulu
pada tahun 2017 sebanyak 176 kasus, 2018 sebanyak 197 kasus sedangkan
pada tahun 2019 sebanyak 217 kasus. Di Puskesmas Nusa Indah pada tahun
klien dan keluarga yang telah terinfeksi atau melalui pencegahan dengan
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran Asuhan Keperawatan Keluarga Manajemen
Jalan Nafas Pada Anggota Keluarga dengan Tuberkulosis Paru pada Tn.Y dan
Ny.D Di Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu Tahun 2021?
1. Tujuan Umum
Penulis mampu memperoleh gambaran Asuhan Keperawatan
Keluarga Manajemen Jalan Nafas Pada Anggota Keluarga dengan
Tuberkulosis Paru pada Tn.Y dan Ny.D Di Puskesmas Nusa Indah Kota
Bengkulu Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Diperoleh gambaran pengkajian keluarga yang mengalami
Tubercolusis paru pada Tn.Y dan Ny.D di puskesmas nusa indah kota
bengkulu tahun 2021
b. Diperoleh gambaran diagnosa keperawatan gangguan kebutuhan
oksigenisasi pada anggota keluarga yang mengalami Tubercolusis
paru pada Tn.Y dan Ny.D di puskesmas nusa indah kota bengkulu
tahun 2021
c. Diperoleh gambaran perencanaan keperawatan manajemen jalan nafas
pada anggota keluarga yang mengalami Tubercolusis paru pada Tn.Y
dan Ny.D di puskesmas nusa indah kota bengkulu tahun 2021
d. Diperoleh implementasi keperawatan manajemen jalan nafas pada
anggota keluarga yang mengalami Tubercolusis paru pada Tn.Y dan
Ny.D di puskesmas nusa indah kota bengkulu tahun 2021
e. Diperoleh evaluasi asuhan keperawatan manajemen jalan nafas pada
anggota keluarga yang mengalami Tubercolusis paru pada Tn.Y dan
Ny.D di puskesmas nusa indah kota bengkulu tahun 2021.
7
1. Teoritis
Dapat menabah wawasan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi
dunia pendidikan dalam mengembangkan ilmu keperawatan keluarga
khususnya mengenai asuhan keperawan pada keluarga dengan TB paru
2. Praktis
a. Bagi Klien Dan Keluarga
Klien mampu menerapkan intervensi yang di berikan oleh
perawat
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan
bagi masyarakat, khususnya penderita TB paru mengenai tindakan
pencegahan penularan TB dengan cara selalu berprilaku hidup bersih
dan sehat, patuh minum obat anti Tuberkulosis (OAT) menjaga
kebersihan diri, kebersihan lingkungan sekitar, dan selalu cek
kesehatan rutin di pelayanan kesehatan terdekat.
c. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk mempraktekkan dan menerapakan
asuhan keluarga pada pasien TB paru
d. Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai referensi terhadap profesi keperawatan dalam
pemberian asuhan keperawatan keluarga dengan kasu TB paru guna
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Banyak pengertian keluarga salah satunya menurut Duvall,
Keluarga adalahsekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum; meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. Keluarga adalah
perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi
satu sama lain (Nabavi, 2019).
Menurut Salvicion dan Ara Celiskeluarga adalah dua atau lebihdari
dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudataan (maesaroh,
2017).
Bailon dan Maglaya (1997) dalam Susanto (2012) mengatakan
bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah
tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan
menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
Stanhope dan Lancester (1996) dalam Susanto (2012) mengatakan
keluarga adalah dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok
keluarga yang sama atau yang berbeda dari saling mengikutsertakan
dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam
satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas
antara satu dengan yang lainnya.
7
8
3. Peran keluarga
Berbagai peran formal dalam keluarga menurut buku Dion
Yohanes (2013) hal. 17 yaitu :
a. Peranan ayah : sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman. Juga sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungan.
b. Peran ibu : sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anak berperan
untuk mengurus rumah tangga,sebagai pengasuh dan pendidik bagi
anak-anaknya, pelindung dan salah satu anggota kelompok sosial,
serta sebagai anggota anggota masyarakat dan lingkungan
disamping dapat berpran pula sebagai pencari nafkah tambahan
keluarga.
c. Peran anak adalah melaksanakan peranan psikososial sesuai
dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.
4. Fungsi pokok keluarga
Menurut buku Dion Yohanes (2013) hal. 24 terdapat 3 fungsi
pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah:
1) Asih : yaitu memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,
kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan
mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan
kebutuhannya
2) Asuh : yaitu menuju kebutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak
agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga
diharapkanmenjadikan mereka anak-anak baik fisik, mental, sosial,
dan spiritual.
3) Asah : yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap
menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
10
2. Etiologi
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang
berbentuk batang dan Tahan asam ( Price, 1997). Penyebab Tuberkulosis
adalah Mycobacterium Tuberculosis bentuk batang panjang 1-4 /um
dengan tebal 0,3-0,5 um. selain itu juga kuman lain yang memberi infeksi
yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare ( Padila, 2013).
Basil tuberkulosis dapat hidup dan tetap virulen beberapa minggu
dalam keadaan kering,tetapi mati di dalam cairan yang bersuhu 600 C
selama 15-20 menit (Nastiyah, 2005). Basil ini tidak berspora sehingga
mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari dan sinar ultraviolet.
Ada dua macam mikobakteria Tuberkulosis yaitu Tipe Human dan Tipe
Bovin. Basil Tipe Bovin berada dalam susu sapi yang menderita Mastitis
Tuberkulosis Usus. Basil Tipe Human bisa berada di bercak ludah
(droplet) dan di udara yang berasal dari penderita Tuberkulosis dan orang
yang terkena rentan terinfeksi bila menghirupnya (Nabavi, 2019).
3. Patofisiologi
Tuberkulosis adalah infeksi bakteri di udara yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis yang mempengaruhi bagian tubuh dan
palingsering paru-paru. Mycobacterium Tuberculosis terkena udara
sebagai inti droplet dari batuk, bersin, berteriak atau bernyanyi dari
individu denganTuberkulosis Paru. Penularan terjadi melalui inhalasi inti
droplet yang melewati rongga mulut atau hidung, saluran pernapasan
bagian atas, bronkus dan akhirnya mencapai alveoli paru-paru. Setelah
Mycobacterium Tuberculosis atau Tubercle bacilli mencapai Alveoli,
mereka tertelan oleh Makrofag Alveolar yang mengakibatkan
penghancuran atau penghambatan proporsi yang lebih besar dari basil
tuberkulum yang dihirup.
Proporsi kecil yang tidak terpengaruh berlipat ganda dalam
Makrofag dan dilepaskan setelah kematian Makrofag. Bakteri
Tuberkulum yang disebarkan langsung menyebar melalui aliran darah
atau saluran limfatik ke bagian jaringan tubuh atau organ tubuh selain
19
a. Tahap Intensif
Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk
mencegah terjadinya kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab
intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi
tidak tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar
penderita TB BTA positif menjadi negatif (konversi) pada akhir
22
Dibersihkan oleh
Menetap di jaringan paru
Keluar dari trecheobionchial
bersama sekret makrofag
Sembuh pengobatan
Terjadinya proses peradangan
Ketidak Efektifan
Batuk Berat Bersihan Jalan Napas
Resiko Infeksi
Distensi Abdomen
Mual Muntah
Tabel 2.1
Skala menentukan prioritas asuhan keperawatan keluarga
Kriteria Kompenen Skor Bobot
Sifat masalah Aktual 3 1
Resiko 2
Potensial 1
Kemungkinan masalah Mudah 2 2
yang dipecahkan Sebagiaan 1
Tidak dapat 0
Potensial masalah Tinggi 3 1
untuk di cegah Cukup 2
Rendah 1
Menonjolkan masalah Segera 2 1
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0
(IPPKI, 2017).
Skor
x Bobot
Angka tertinggi
Skoring:
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan di kalikan dengan
bobot
c. Jumlah skor untuk kriteria
d. Skor tertinggi adalah 5 dan semua untuk seluruh bobot.
2. Diagnose keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga tahap perkembangan usia pertengahan
yang lazim muncul dengan anggota keluarga yang memiliki masalah
TB paru adalah:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
b. Gangguan pertukaran gas
c. Ketidaksembangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
37
Tabel 2.2
Jurnal Terkait Penelitian Manajemen Jalan Nafas
Penerapan Batuk Efektif Dan JAKHKJ Vol. 4, menggunakan instrumen yang dada dan batuk efektif pada kedua klien
Fisioterapi Dada Pada Pasien No. 2, 2018 sudah ditetapkan. Metode ini menunjukan Bahwa Tn. S dan Tn. M sama- sama
Tb Paru Yang Mengalami dilakukan terhadap dua orang cepat membaik hal tersebut disebebkan karena Tn.
Ketidakefektifan Bersihan pasien TB Paru yang mengalami S dan Tn. M sama-sama mematuhi program
Jalan Napas Di Rsud Koja ketidakefektifan bersihan jalan fisioterapi dada dan batuk efektif.
Jakarta Utara napas di Rumah Sakit Koja.
4. Marlina Lumbantoruan, Jurnal Sampel Jenis penelitian yang digunakanHasil penelitian pengaruh fisioterapi dada
Saruza, Hestin Damaris Lase, Keperawatan penelitian dalam penelitian ini adalah Quasi
terhadap frekuensi nafas pasien TB Paru
Elis Anggeria Vol.9 No.2, Juli menggunkan 5 Experiment dengan design
didapatkan data responden pada data pretest dan
PENGARUH FISIOTERAPI 2019 p-ISSN : pasien penderita menggunakan pendekatan one- posttest sebanyak 30 orang dengan hasil uji
DADA TERHADAP 2086 – 9703 e- TB paru group pre-test-post-test design.
Wilcoxon signed rank test data yang digunakan
FREKUENSI ISSN : 2621 - Penelitian ini, sebelum dilakukan
adalah hasil yang pengukuran pernafasan sebelum
PERNAFASAN PADA 7694 fisioterapi dada diukur
dilakukan fisioterapi dada pada hari pertama
PASIEN TB PARU DI RSU. menggunakan SPO2 (pre-test), penelitian dan hasil pengukuran pernafasan
ROYAL PRIMA MEDAN kemudian setelah dilakukan
setelah dilakukan fisioterapi dada terakhir
fisioterapi dada selama 10 menit
penelitian dengan nilai Mean rank pretest 11.43
diukur kembali SPO2 (post-test)dan posttest sebesar 16.67 dengan p value 0.00.
Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
fisioterapi dada terhadap frekuensi pernafasan
pada pasien TB Paru hal ini ditunjukkan dengan
p-value 0,00
5. Suhatridjas, Isnayati Jurnal Sampel Desain penelitian deskriptif yang Respiratory rate sebelum dan sesudah dilakukan
Posisi Semi Fowler Terhadap Keperawatan berjumlah 4 dipilih untuk penelitian yang akan posisi semi fowler terjadi perubahan. Pada kedua
Respiratory Rate Untuk Silampari Volume orang yang dilaksanakan dengan pendekatan subjek penelitian terdapat perubahan respiratory
Menurunkan Sesak Pada 3, Nomor 2, Juni menderita TB study kasus yaitu merupakan Rate sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Pasien Tb Paru 2020 e-ISSN: paru metode ilmiah yang dimulai dari posisi semi fowler. Penurunan sesak napas
2581-1975 p- mengumpulkan data dan menarik tersebut didukung juga dengan sikap pasien yang
ISSN: 2597-7482 kesimpulan data. kooperaktif, patuh saat diberikan posisi semi
DOI: fowler sehingga pasien dapat bernafas.
https://doi.org/10. Menurunkan sesak nafas tidak hanya dengan
31539/jks.v3i2.11 pemberian obat-obatan saja, ada intervensi non
39
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 2.3
Intervensi Keperawatan
No Data Diagnosa keperawatan NOC NIC
Strategi untuk
mengrlola faktor resiko
lingkungan yang bisa
2609 dikendalikan Keluarga mampu
memutuskan untuk
merawat, meningkatkan
Keluarga mampu
atau memperbaiki
44
meningkatkan status
121116 (anecci majampoh
kesehatan dkk,2013
121117
Status pernafasan: Auskultasi suara
nafas,catat adanya suara
121118 Kepatenan jalan nafas napas tambahan
Frekuensi pernafasan Menganjurkan untuk
121119 normal minum air hangat
Irama pernafasan Ajarkan pasien posisi
teratur ortopnea (suhatridjas &
isnayati, 2020)
Kedalaman pernafasan
3350
Mampu mengeluarkan
secret Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Jalan napas paten
Manajemen lingkungan
Suara nafas bersih
Lindungi pasien dengan
Mampu melakukan pengangan pada
batuk efektif sisi/bantalan di sisi ruang
Letakan benda yang sering
digunakan dalam
jangkauan pasien
182821
Sediakan tempat tidur dan
lingkungan yang bersih
47
dan nyaman
Kendalikan atau cegah
kebisingan yang tidak di
inginkan atau berlebihan
1806 Sediakan kelurga/orang
Keluarga mampu terdekat dengan informasi
memodifikasi mengenai membuat
180601 lingkungan lingkungan rumah yang
aman bagi pasien dengan
180602 Tingakat kecemasan tuberkulosis
Pentingnya perawatan
tindak lanjut
50
Rencanan perawatan
tindak lanjut
Strategi untuk
mengakses layanan
kesehatan
2 Ds : 0003 Gangguan 0410 Status pernafasan: 6480 Manajemen jalan nafas:
Dispnea saat pertukaran gas
Manajemen jalan
aktivitas Auskultasi bunyi
napas napas,catat adanya bunyi
Do : mengi,krekels,ronchi
1. Penurunan 1. tingkat
Mengajarkan keluarga dan
PaO2 dan pernafasan
klien tentang batuk efektif
peningkatan normal
PaCO2 2. irama Atur intake cairan untuk
dilihat dari pernafasan mengoptimalkan
hasil analisa teratur keseimbangan
gas darah 3. saturasi oksigen
2. Takikardi 0402 noraml Buka jalan nafas, gunakan
3. Tidak dapat tehnik chin lift dan jaw
Status pernafasan: trust
istirahat
4. Hipoksia Pertukaran gas 3350 Posisikan pasien (semi
5. Perubahan fowler) untuk
warna kulit 1. tidak ada memaksimalkan ventilasi
(pucat, dispnea saat
sianosis) istirahat Auskultasi suara
51
7. monitor respirasi
dan status O2
8. kolaborasikan
terapi oksigen
sumber :
(sitorus dkk, 2018)
3 Ds : 0019 Ketidak seimbangan 1004 Status nutrisi 1100 Manajemen nutrisi :
1. kram nutrisi dari 1. asupan gizi
abdomen kebutuhan tubuh seimbang 1. tanyakan pasien
2. nyeri 2. asupan makan tentang alergi
abdomen, seimbang terhadap makanan
menolak 3. rasio berat 2. tanyakan makanan
makan badan kesukaan pasien
3. persepsi meningkat 3. anjurkan masukan
ketidakmamp hidrasi adekuat kalori yang tepat
uan untuk yang sesuai dengan
mencerna kebutuhan energy
makanan 4. sajikan diit dalam
keadaan hangat
5. observasi keadaan
kulit dan membran
Do : mukosa yang
1. bising usus kering,turgor kulit
hiperaktif jelek,edema,konjun
2. diare gtiva
3. membrane anemis’rambut
mukosa pucat kusam dan mudah
53
4. Implementasi Keperawatan
Tindakan perawat untuk membantu kepentingan klien, keluarga dan
komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional,
psikososial, budaya dan lingkungan dimana mereka mencari bantuan.
Tindakan keperawatan adalah implementasi / pelaksanaan dari rencana
tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.Tahap pelaksanaan
dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
orderuntuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.
Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya
bahaya-bahaya fisik dan perlindungan pada klien, teknik komunikasi,
kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari
pasien serta dalam memahami tingkat perkembangan pasien. Pelaksanaan
tindakan keperawatan yang telah direncanakan dengan menerapkan
teknik komunikasi terapeutik. Dalam pelaksanakan tindakan perlu
melibatkan seluruh anggota keluarga dan selama tindakan perawat perlu
memantau respon verbal dan nonverbal keluarga. Tindakan keperawatan
keluarga mencakup :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan
informasi dan memberikan kebutuhan dan harapan tentangkesehatan.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang
tepat, dengan cara mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan
tindakan, mengidentifikasi sumber sumber yang dimiliki keluarga,
dan mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit, dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan,
menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi
keluarga melakukan perawatan.
57
59
intervensi manajemen jalan nafas.
60
60
neurologi. Pada studi kasus ini data fokus yang peneliti gunakan
adalah hanya pada sistem sistem pencernaan sistem endokrin,dan
sistem eliminasi.
c. Studi dokumentasi dan Instrumen Pada studi kasus ini dilakukan
dengan mengambil data dari MR (Medical Record), mencatat pada
status pasien, mencatat dan melihat hasil laboratorium, catatan
harian perawat ruangan, mencatat hasil pemeriksaan diagnostic.
2. Instrumen Pengumpulan
Data Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengkaji data
riwayat kesehatan keperawatan, dan digunakan format pengkajian
keperawatan medikal bedah. Melakukan batuk efektif menggunakan
SOP yang telah disediakan.
G. Penyajian Data
Pada studi kasus ini peneliti menyajikan data secara tekstural atau
narasi, disertai dengan ungkapan verbal dan respon subyek studi kasus
yang merupakan data pendukung studi kasus.
H. Etika Studi Kasus
Peneliti akan mempertimbangkan etik dan legal penelitian untuk
melindungi responden agar terhindar dari segala bahaya serta
ketidaknyamanan fisik dan psikologis.ethical clearance mempertimbangkan
hal-hal di bawah ini.
1. Self Determinan
Pada studi kasus ini,responden di beri kebebasan untuk berpartisipasi
atau tidak dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.
3. Kerahasiaan (Confidentialy)
62
4. Keadilan (Justice)
Peneliti akan memperlakukan semua responden secara adil selama
pengumpulan data tanpa adanya diskriminasi,baik yang bersedia
mengikuti penelitian maupun yang menolak untu menjadi responden
penelitiaan.
6. Maleficience
Peneliti menjamin tidak akan menyakiti,membahayakan,atau
memberikan ketidaknyamanan baik secara fisik maupun psikologis.
I. Analisis Data
Pada studi kasus data akan di sajikan secara narasi dan tekstular
maupun bentuk tabel meliputi dari gambaran karakteristik klien,
mendeskripsikan fase diagnosa, intervensi keperawatan, imlementasi,
evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan keluarga.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
63
64
1) Pasien 1 2) Pasien 2
Table 4.2
Identitas pasien
Pasien 1 Pasien 2
1. Tipe keluarga 1. Tipe keluarga
. Tipe keluarga Tn.Y adalah tipe Tipe keluarga Ny.D adalah tipe
keluarga tradisional dengan keluarga keluarga tradisional dengan
“nuclear family” yaitu suatu rumah keluarga “nuclear family” yaitu
tangga yang terdiri dari suami dan suatu rumah tangga yang terdiri dari
istri dan anak. suami dan istri dan anak.
3. Agama 3. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn.Y Seluruh anggota keluarga Ny.D
memeluk agama islam keluarga selalu memeluk agama islam keluarga
menjalankan ibadah, dan agama yang selalu menjalankan ibadah, dan
di anut oleh keluarga Tn.Y tidak ada agama yang di anut oleh keluarga
pengaruhnya kesehatan keluarga Tn.Y Ny.D tidak ada pengaruhnya
kesehatan keluarga Ny.D
4. Status sosial ekonomi
Pencari nafkah adalah Tn.Y sebagai 4. Status sosial ekonomi
buruh bangunan dan Tn. E sebagai Ny.D merupakan Ibu rumah tannga
kepala rumah tangga serta Ny.T dan Tn.M sebagai kepala keluarga,
sebagai ibu rumah tangga istri Tn.E. bekerja sebagai pedagang sayuran di
Status ekonomi keluarga Tn.D pasar. Status ekonomi keluarga
tergolong sederhana penghasilan Ny.D tergolong sederhana
cukup menetap perbulan nya penghasilan cukup menetap
2.000.000 menurut Ny.T penghasilan perbulannya 1.500.000 menurut
mereka cukup untuk memenuhi Ny.D penghasilan mereka tidak
kehidupan sehari-hari.seperti lampu cukup untuk kebutuhan sehari
listrik dan biaya pengobatan Tn.Y. seperti membeli susu anak-anak nya
yg masih umur 3 tahun dan anak
5. Aktifitas rekreasi keluarga pertama usia 10 tahun masih
Menurut Tn.Y keluarga mengaktifitas sekolah dasar serta pengobatan
rekreasi yaitu menonton Tv di rumah. Ny.T sendiri.
Pada hari libur besar seperti hari raya
idul fitri keluarga Tn.Y melakukan 5. Aktifitas rekreasi keluarga
aktifitas rekreasi ke tempat wisata dan Menurut Ny.D keluarga
mengunjungkan sanak saudara di mengaktifitas rekreasi yaitu
sekitar kota Bengkulu . berkumpul sesama keluarga nya di
rumah, keluarga Ny.D jarang keluar
rumah seperti berkunjung ke wisata
air terjun atau lainnya.
3. Lingkungan
Table 4.4
Lingkungan
Pasien 1 Pasien 2
a. Karakteristik rumah a. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah Rumah Rumah yang di tepati Ny.D saat ini
berada dekat dengan pemukiman merupakan rumah sendiri , rumah
warga, di depan terdapat yang di tempati Ny.D saat ini
pemukiman warga, disebelah adalah berlantai semen, berdinding
kanan rumah ada jalan raya dan semen, dan memiliki pelapon,
disebelah kiri ada pemukiman rumah ini terdiri dari 1 ruang tv, 1
warga serta di belakang rumah kamar tidur. 1 kamar mandi dan
terdapat rumah warga.Setiap wc. Mereka menggunakan lampu
jendela dan pintu terdapat listrik sebagai penerang dan sumur
67
Keterangan :
a. Teras 4. Dapur Keterangan :
b. Ruang TV 5. kamar 1. Teras
c. Kamar 6. Wc 2. Ruang TV
3. Kamar
b. Karakteristik tetangga dan 4. Dapur
komunitas RW 5. WC/kamar mandi
Lingkungan dimana keluarga Tn.Y 6. Gudang
ditempatkan hunian yang tidak
terlalu padat, jarak antara satu b. Karakteristik keluarga dan
rumah dengan rumah lainnya tidak komunitas RW
ada jarak, karena satu dinding, Lingkungan dimana keluarga Ny.D
terdapat rumah kontrakkan di ditempatkan hunian yang tidak
sampingnya, sekaligus menjadi terlalu padat, jarak antara satu
tetangga rumah Tn.Y. Hubungan rumah dengan rumah lainnya tidak
68
4. Struktur Keluarga
Table 4.5
Struktur Keluarga
Pasien 1 Pasien 2
a. Pola komunikasi keluarga. a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.E melakukan Ny.D melakukan komunikasi secara
komunikasi secara terbuka, mereka terbuka, mereka saling memberikan
saling memberikan cerita apa yang cerita apa yang terjadi dengan
terjadi dengan dirinya setiap hari. dirinya setiap hari
5. Fungsi Keluarga
Table 4.6
Fungsi Keluarga
Pasien 1 Pasien 2
a. Fungsi afektif Tn.E dan Tn.Y memiliki a. Fungsi afektif
kesibukannya masing-masing.Tn.E Tn.M selalu ada waktu untuk
biasanya bekerja sebagai petani dan berkomunikasi dengan Ny.D,
Tn. Sebagai buruh bangunan. Ny.D selaku istri selalu mendukung
b. Fungsi social Keluarga Tn.Y sering Tn.M dalam pekerjaan nya dan selalu
berkunjung ke rumah tetangga dan menyemangati Tn.M
rumahnya sering di tempati sebagai
tempat bermain anak-anak tetangga b. Fungsi sosial
sekitar. Tn.M mengatakan bahwa ia dan
c. F'ungsi perawatan kesehatan Keluarga istrinya hidup bersama dan saling
Tn. Y sangat memperhatikan menyesuaikan diri terhadap peran-
kesehatan keluarganya dan berupaya peran dan fungsi baru yang mereka
agar tidak makin parah. Keluarga terima. Apabila ada masalah yang sulit
dapat memanfaatkan pelayanan mendesak biasanya mereka
kesehatan dengan pergi puskesmas. membicarakannya bersama waktu
Sekarang Tn.Y sedang mengkonsumsi yang di luangkan dalam keluarga.
obat rutin mengalamiyang diminum
isoniazid, Tn.Y masih sering batuk- c. Fungsi perawatan kesehatan
batuk setiap hari disertai dengan dahak Keluarga Ny.D sangat memperhatikan
kental,usahakan yang dilakukannya kesehatan keluarganya dan berupaya
agar tidak membiarkannya agar tidak makin parah. Keluarga
1) Mengenal masalah Keluarga dapat memanfaatkan pelayanan
mengatakan sudah batuk selama 3 kesehatan dengan pergi puskesmas.
bulan. Tn.Y mengatakan bahwa Sekarang Ny.D sedang mengkonsumsi
batuk yang dialami merupakan obat rutin mengalamiyang diminum
batuk parah. Batuk yang di isoniazid, Ny.D masih sering batuk-
sebakan oleh lingkungan dia batuk setiap hari disertai dengan dahak
bekerja yang sangat banyak debu kental,usahakan yang dilakukannya
dan tidak memaki masker saat agar tidak membiarkannya
bekerja serta perubahan cuaca. 1) Mengenal masalah Keluarga
Keluarga tidak mengetahui tentang mengatakan sudah batuk selama 5
penyakit Tn.Y mengatakan bulan. Ny.D mengatakan bahwa
Keluarga mengatakan awalnya batuk yang dialami merupakan
hanya diberikan obat biasa seperti batuk parah. Batuk yang di
OBH, tetapi batuk yang dialami sebakan oleh lingkungan dia
tidak sembuh-sembuh. Keluarga bekerja yang sangat banyak debu
membawa Tn.Y ke Puskesmas dan dan tidak memaki masker saat
mengetahui penyakit mengenai bekerja serta perubahan cuaca.
penyakit Tubecolusis paru dari Keluarga tidak mengetahui tentang
71
keluarga terhadap kunjungan perawat yang baik, tepat dan cepat kepada
keluarga adalah perawat dapat siapa saja yang membutuhkan.
memberikan solusi yang tepat
terhadap masalah yang di hadapi
keluarga dan membantu keluarga
mengatasi masalah tersebut.
kelenjar tiroid
b. Pasien 2 Ny.D
i. Analisa Data
a. Pasien 1 (Tn.Y)
Tabel 4.12 Analisa Data Pasien 1
N Data Masalah
o
1. Data subjektif: Ketidak efektifan
Tn.Y sudah batuk batuk sejak 3 bulan yang lalu bersihan jalan
- Tn.Y mengatakan batuk di sertai dengan dahak yang nafas adanya
kental spuntum
-tn.ymengatakan menjelang subuh batuk tidak berhenti (dahak) pada
henti kelurga Tn.E
Data objektif: terutama pada
-dahak yang di keluarkan berwarna kuning Tn.Y
-klien tampak batuk
-suara nafas ronkhi
-tampak pengunaan retraksi dada
-sulit mengeluarkan dahak
b. Pasien 2 (Ny.D )
Tabel 4.13 Analisa Data Pasien 2
No Data Masalah
1. Data subjektif: Ketidak efektifan
Ny.D sudah batuk batuk sejak 5 bulan yang lalu bersihan jalan
- Ny.D mengatakan batuk di sertai dengan dahak yang nafas adanya
kental spuntum
- Ny.D mengatakan menjelang subuh batuk tidak (dahak) pada
berhenti henti kelurga Tn.M
Data objektif: terutama pada
-dahak yang di keluarkan berwarna kuning Ny.D
-klien tampak batuk
-suara nafas ronkhi
-tampak pengunaan retraksi dada
-sulit mengeluarkan dahak
j. Skoring
a. Diagnose pasien 1 ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga
Tabel 4.14
skoring pasien 1
No Kreteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran
1 Sifat masalah 3 1 3/3x1=1 Pasien sudah lama batuk dengan
- Skala: tidak / kurang 2 dahak berwarna kuning
sehat 1
- ancaman kesehatan
keadaan sejahtera
2 Kemungkinan masalah 2 2 2/2x1=1 Sumberdaya keluarga yang tersedia
dapat diubah 1 dalam mengatasi masalah kesehatan
skala:mudah 0 seperti terjangkaun nya pergi ke
- sebagian pelayanan kesehtan puskesmas untuk
- tidak dapat membeli obat dan cek kesehatan
3 Perioritas masalah untuk di 3 1 3/3x1=1 Masalah penyakit pada tn.y sudah 3
cegah 2 bulan yang lalu
- skala :tinggi 1 Tn.Y berusaha mencegah dengan
- cukup tidak merokok,memakan gorengan
- rendah yang akan membuatnya tambah parah
4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2x1=1 Keluarga merasa adanya masalah
- skala: masalah berat 1 yang sudah lama dan harus segera di
harus segera di tangani tangani untuk pencegahan penularan
- adanya masalah tetapi 0 dengan yang anggota keluarga
tidak perlu di tangani lainnya
Tabel 4.15
skoring pasien 2
No Kreteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran
1 Sifat masalah 3 1 3/3x1=1 Pasien sudah lama batuk dengan
- Skala:tidak/kurang sehat 2 dahak berwarna kuning
- ancaman kesehatan 1
- keadaan sejahterah
2 Kemungkinan masalah dapat 2 1 2/2x1=1 Sumberdaya keluarga yang
diubah 1 tersedia dalam mengatasi masalah
skala:mudah 0 kesehatan seperti terjangkaun nya
- sebagian pergi ke pelayanan kesehtan
- tidak dapat puskesmas untuk membeli obat
dan cek kesehatan
3 Perioritas masalah untuk di 3 1 3/3x1=1 Masalah penyakit pada Ny.D
cegah 2 sudah 5 bulan yang lalu
- skala :tinggi 1 Ny.D berusaha Tidak memakan
- cukup gorengan yang akan membuatnya
- rendah tambah parah
4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2x1=1 Keluarga merasa adanya masalah
- skala: masalah berat harus 1 yang sudah lama dan harus segera
segera di tangani di tangani untuk pencegahan
81
k. Diagnosa keperawatan
a. Pasien 1 Tn.Y
b. pasien 2 Ny.D
l. Intervensi Keperawatan
Table 4.16 Intervensi keperawatan
No Data Diagnosa keperawatan NOC NIC
Pengetahuan manajemen - Jelaskan tanda-tanda, gejala dan penyebab yang - Keluarga mengatakan pada saat bekerja
89
paru umum dari penyakit TB paru serta proses Tn..Y tidak memakai masker padahal
penyakit TB paru dtempatnya bekerja banyak debu.Keluarga
mengakatan Tn.Y hanya batuk biasa tapi
setelah 3 bulan batuk tidak sembuh-sembuh
dan batuk nya berdahak serta berdarah
kemudian keluarga membawa Tn.Y
kepuskesmas tedekat. mampu menyebutkan
tanda dan gejala yang dijelaskan
menggunakan leaflet
1. Penumpukan dahak
3. Menghisap rokok
- Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, 4. Ada benda asing dalam saluran
meningkatkan atau memperbaiki kesehatan. pernafasan.
- O:
yang aman bagi pasien dengan tuberculosis - keluarga mampu menyebutkan memodifikasi
rumah dengan mahasiswa :
1. membersih rumah
- Keluarga Memodifikasi lingkungan agar tidak
menular 2. merapikan perabot rumah tangga
4. ventilasi cukup
O:
- terdapat kontak mata dengan mahasiswa
- Keluarkan secret dengan batuk efektif menngeluarkan secret dengan batuk efektif
dan keluarga sangat antusias dan bertanya
kepada mahassiswa.
O:
- tampak kontak mata dengan mahasiswa
- Informasikan pasien mengenai perbedaan berbagai mengenai kondisi klien TB paru dengan
jenis fasilitas pelayanan kesehatan dengan tepat bedrest
- Dorong pasien/keluarga untuk bertanya mengenai - Keluarga mengatakan sudah ke puskesmas
layanan dan biaya layanan kesehatan
nusa indah untuk berkonsultasi kembali
- Beritahu pasien mengenai pertemuan yang di mengenai TB paru dengan bedrest
jadwalkan
- Keluarga mengatakan mengerti saat
mahasiswa menjelaskan perawatan yang
diberikan dan biaya pelayanan ke puskesmas
menggunakan BPJS Kesehatan
O:
- terdapat kontak mata mahasiswa
A: masalah teratasi
P: intervensi di lanjutkan oleh perawat
b. Pasien 2 Ny.D
96
DX.2: ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn. M terutama pada Ny.D berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga Tn.M khususnya Ny.D dalam mengenal masalah kesehatan TB Paru
Tabel 4.17
implementasi dan evaluasi keperawatan pasien 2
No Tanggal/jam Diagnose keperawatan Implementasi Evaluasi TTD
1. 22 mei 2021 ketidakefektifan bersihan Melakukan pendidikan kesehatan menggunkan S:
jalan nafas. lefleat. - keluarga mampu menjelaskan pengertian
Pengajaran : proses penyakit (leafleat) TB paru adalah penyakitt yang disebabkan
Keluarga mampu mengenal - Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga terkait oleh mycobacterium tuberculosis yang
masalah tentang dengan penyakit TB paru hampir seluruh organ tubuh dapat terserang
pengetahuan kesehatan dan olehnya, tapi yang paling banyak adalah di
perilaku sehat . paru-paru.
Pengetahuan manajemen
paru - Jelaskan tanda-tanda, gejala dan penyebab yang - Keluarga mengatakan pada saat bekerja
umum dari penyakit TB paru serta proses Ny.D tidak memakai masker padahal
penyakit TB paru dtempatnya bekerja banyak debu.Keluarga
mengakatan hanya batuk biasa tapi setelah
5 bulan batuk tidak sembuh-sembuh dan
batuk nya berdahak serta berdarah
kemudian keluarga membawa Ny.D
kepuskesmas tedekat. mampu
menyebutkan tanda dan gejala yang
dijelaskan menggunakan leaflet
5. Penumpukan dahak
7. Menghisap rokok
- Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, 8. Ada benda asing dalam saluran
meningkatkan atau memperbaiki kesehatan. pernafasan.
jelaskan mahasiswa
O:
- tampak kontak mata dengan
mahasiswa
100
1. Membersih rumah
6. Ventilasi cukup
O:
- terdapat kontak mata dengan mahasiswa
- Keluarkan secret dengan batuk efektif dan keluarga sangat antusias dan bertanya
kepada mahassiswa.
O:
- tampak kontak mata dengan
mahasiswa
- Informasikan pasien mengenai perbedaan berbagai mengenai kondisi klien TB paru dengan
jenis fasilitas pelayanan kesehatan dengan tepat bedrest
- Dorong pasien/keluarga untuk bertanya mengenai - Keluarga mengatakan sudah ke puskesmas
layanan dan biaya layanan kesehatan
nusa indah untuk berkonsultasi kembali
- Beritahu pasien mengenai pertemuan yang di mengenai TB paru dengan bedrest
jadwalkan
- Keluarga mengatakan mengerti saat
mahasiswa menjelaskan perawatan yang
diberikan dan biaya pelayanan ke
puskesmas menggunakan BPJS Kesehatan
O:
- terdapat kontak mata mahasiswa
A: masalah teratasi
P: intervensi di lanjutkan oleh perawat
104
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai
individu, keluarga atau masyarakat yang diperoleh melalui proses
pengumpulan data dan analis cermat serta sistematis. Diagnosis
keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajiaan terhadap
masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga,
107
4. Implementasi
Implementasi keperawatan yang ditunjukkan pada keluarga
meliputi, meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal
masalah dan kebutuhan kesehatan, membentuk keluarga untuk
memutuskan cara perawatan yang tepat, memberikan keluarga diri dalam
merawat anggota keluarga yang sakit, membantu keluarga menemukan
cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat dan memotivasi
keluarga untuk menfasilitasi fasilitas kesehatan yang ada (IPPKI,2017).
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan yang membandingkan
teori dan hasil tindakan keperawatan dengan kriteria hasil dan standar
yang telah di tetapkan untuk melihat keberhasilannya untuk mengevaluasi
status dan kemajuaan klien dan keluarga terhadap pencapaiaan hasil dari
tujuaan keperawatan yang telah diterapkan sebelumnya (IPPKI,2017).
Pada diagnosa I untuk fungsi keluarga ke-I keluarga mampu memahami
pengertian, penyebab, tanda dan gejala diabetes melitus, dan orang terkena
diabetes melitus serta mengidentifikasi tanda gejala diabetes melitus yang
ada pada Tn.Y dan Ny. D.
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.Y dan Ny.D mengalami
Pemeriksaan fisik yang didapat pada pasien Tubercolusis paru pada
keluarga terutama Tn.E dan Tn.M bahwa Tn.Y dan Ny.D sudah lama
mengalami batuk 3 - 5 bulan yang lalu dan lagi masuk kedalam tahap
pengobatan. Penyebab Tubercolusis paru yang dialami oleh Tn.Y adalah
bekerja tidak menggunakan masker padahal banyak debu. Sementara
Penyebab Tubercolusis paru yang dialami oleh Ny.D adalah bekerja
setiap hari dipasar sehingga banyak polusi asap kendaraan dan lingkungan
dipasar. Sehingga Keluarga sangat memanfaatkan pelayanan kesehatan
untuk mengobati Tn.Y dan Ny.D.
Berdasarkan pengkajian Tn.Y dan Ny.D dengan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas klien tuberkulosis paru yaitu sesak nafas juga batuk.
Pemeriksaan respirasi didapatkan gangguan saluran pernafasan karena
adanya penumpukan secret sehingga klien sesak pada saat bernafas
2. Diagnosa Keperawatan
116
Perencanaan keperawatan pada keluarga Tn.Y dan Ny.D telah
direncanakan diagnose yang telah ditegakkan. Dalam menyusun sesuai
perencanaan, penulis merencanakan untuk memberikan penyuluhan
117
118
4. Implementasi
5. Evaluasi
B. Saran
1. Bagi Perawat
Diharapkan perawat mampu memberikan tindakan asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami tuberkulosis paru dengan
ketidakefektifann bersihan jalan napas dengan cara memberikan latihan
batuk efektif yang benar, sehingga klien tidak membutuhkan waktu lama
dirawat.
119
2. Bagi keluarga
3. Puskesmas
Riwayat Pendidikan
Motto : “hidup adalah proses , hidup adalah belajar tanpa ada batas umur, tanpa
ada kata jua, jatuh berdiri lagi, kalah mencoba lagi, gagal bangkit lagi, never give
up, sampai tuhan berkata : waktunya pulang”.
LAMPIRAN
LEMBAR KONSUL KTI PRODI DIII KEPERAWATAN BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
T.A. 2020/2021
NIM : P0 5120218027
BATUK
Di susun oleh :
EFEKTIF
OBI AJI
HUSEN
P05120218027
POLTEKKES Pengertian ya
KEMENKES
Batuk adalah aliranoks
BENGKULU
JURUSAN suatu metode igenkese
KEPERAWATAN
batuk dengan luruhtub
DIII
KEPERAWATAN benar, dimana uh
TAHUN 2021
klien dapat 2. Menungkatka
Manfaat Batuk
efektif
Tujuan Batuk Untuk
Efektif melonggarkan dan
1. Merangs melegakan
ang saluran
terbukan pernafasan
maupun untuk ti k
mengatasi sesak n
napas akibat da
adanya lendir ka
yang memenuhi n
saluran 1. berita
pernapasan. hu
klien
dan
minta
perset
ujuan
persiapan alat klien
2. Desinfektan dengan
semi
3. Alas/handu
fowler
k
atau high
4. Tisu
fowler
Prosedur
4. letakkan
pengalas/handu
5. letakkan cepuk maksimal saat tarik nafas ke
di pangkuan tahan 2 sampai empat minta klien
tahan napas 2
sampai 3 detik lalu
batukkan dengan
kuat
Pasien 1 Tn.Y
Pasien 2 Ny.D