KABUPATEN KUPANG
TAHUN 2021
DI SUSUN OLEH:
MARIA D. BOSA
NIM :149302620
TAHUN
2021
LAPORAN TUGAS AKHIR
KABUPATEN KUPANG
TAHUN 2021
DI SUSUN OLEH:
MARIA D. BOSA
NIM :149302620
TAHUN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA
NY. M.S.S.M DI PUSKESMAS TARUS
KABUPATEN KUPANG
TAHUN 2021
Laporan Tugas Akhir ini telah di periksa dan di setujui oleh pembimbing
PEMBIMBING
TUGAS AKHIR
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
NY. M.S.S.M DI PUSKESMAS TARUS
KABUPATEN KUPANG
TAHUN 2021
PENGUJI 1 PENGUJI 2
Mardiana S. Bhoko, SST., M.Kes Atalia Pili Mangngi, S.Tr. Keb., M.Kes
NIDN: 0807059301 NIDN : 0808099002
Mengesahkan
Ketua Ketua
STIKes Maranatha Program Studi D-III Kebidanan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
tulis ilmiah ini dengan baik. Laporan Tugas Akhir ini penulis ajukan dalam
ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang kepada
yang terhormat:
2. Ibu Roslin E. M. Sormin, SST., M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
3. Ibu Atalia Pili Mangngi, S. Tr. Keb., M.Kes Selaku pembimbing Laporan
Tugas Akhir yang telah membimbing penulis dengan sangat luar biasa
ii
6. Ny. M.S.S.M sebagai pasien beserta keluarga yang telah memberi
7. Kepada Orang tua, Ayah : Paulus Rae dan Ibu Nurhayati, serta semua
rumpun kelurga yang telah membantu dan memberi dukungan dari awal
8. Kepada teman-teman : Sela, Karlin, Ketty, Eda, Kakak Anto, Kakak Yani
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak untuk menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini sangat diharapkan untuk
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN PERSETUJUAN
LEMBARAN PENGESAHAN
GAMBARAN KASUS........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................4
1. Tujuan Umum...................................................................................4
2. Tujuan Khusus..................................................................................4
A. Kehamilan................................................................................................6
C. Bayi........................................................................................................73
D. Nifas......................................................................................................74
iv
BAB III PERKEMBANGAN KASUS...........................................................91
A. Simpulan..............................................................................................129
B. Saran....................................................................................................131
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR SINGKATAN
A : Abortus
AH : Anak Hidup
ANC : Antenatal Care
AKI : Angka Kematian Ibu
AKB : Angka Kematian Bayi
ASI : Air Susu Ibu
BB : Berat Badan
BAB : Buang Air Besar
BAK : Buang Air Kecil
BBL : Bayi Baru Lahir
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Social
C : Celcius
CM : Centimeter
DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi
DJJ : Denyut Jantung Janin
G : Gravida
GR : Gram
HB : Hemoglobin
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
IM : Intra Muscular
IU : Internasional Unit
IMD : Inisiasi Menyusu Dini
JK : Jenis Kelamin
KB : Keluarga Berencana
KG : Kilo Gram
KN : Kunjungan Neonatus
KF : Kunjungan Nifas
LILA : Lingkar Lengan
LK : Lingkar Kepala
LD : Lingkar Dada
LP : Lingkar Perut
MmHg : Milimeter Hidrogenium
NTT : Nusa Tenggara Timur
PAP : Pintu Atas Panggul
P : Partus
PB : Panjang Badan
PX : Prossesus Xypodeus
RR : Respirasi Rein
RS : Rumah Sakit
SDKI : Survey Demografi Kesehatan Indonesia
TB : Tinggi Badan
vii
TBBJ : Tafsiran Berat Badan Janin
TD : Tekanan Darah
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TM : Trimester
TP : Tafsiran Persalinan
TT : Tetanus Toksoid
TTV : Tanda-Tanda Vital
UK : Usia Kehamilan
USG : Ultrasonografi
VT : Vagina Toucher
WHO : Word Health Organization
WITA : Waktu Indonesia Tengah
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utama yang diberikan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru
lahir. Setiap ibu hamil akan mengahadapi resiko yang bisa mengancam
jiwanya. Maka dari itu setiap ibu hamil memerlukan asuhan kebidanan
selama masa kehamilan, nifas dan bayi baru lahir (Dwi, 2018).
kematian ibu (AKI) menjadi salah satutau kasus indicator penting dari derajat
Setiap harinya ditahun 2017, sekitar 810 wanita meninggal selama dan
295.000 atau 211 kematian per 100.000 kelahiran hidup. 94% dari kematian
kematian bayi (AKB) pada tahun 2018 sebesar 29 kematian per 1.000
1
2
banyak. Berdasarkan SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus), 2015 bahwa AKI
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), 2017 yaitu 24/1000 kelahiran hidup
19%, Kelahiran kongenital 14,8%, akibat lainnya 8,2%, Infeksi 7,3%, akibat
tahun 2020 jumlah kasus kematian ibu di Nusa Tenggara Timur sebanyak 151
bayi di Nusa Tenggara Timur adalah 945 kasus dengan penyebab-penyebab lain-
laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2020 jumlah kunjungan
ANC 9570 ibu hamil, persalinan nakes 8118 ibu bersalin, kunjungan nifas 8285
3
ibu nifas, kunjungan neonatus 8150 neonatus. Jumlah kematian ibu di kota
Tarus dalam kurun waktu satu tahun terakir (Januari-Desember), jumlah KI 99,06
pelayanan kesehatan 32 dan Persalinan non tenaga kesehatan 31, sedangkan KF1
1121, KF2 1111, KF3 1095, KN1 1128, jumlah KN lengkap 1100 dan Neonatus
persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih di fasilitas kesehatan
ibuhamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan tujuan untuk mengurangi
seorang ibu dari hamil, persalinan, hingga masa nifas dan bayi baru lahir yang
4
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
komprehensif kepada Ny. M.S.S.M pada masa hamil, bersalin, bayi baru
lahir, dan nifas secara tepat sesuai prosedur yang sudah di tetapkan.
2. Tujuan Khusus
d. Dapat melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah dibuat pada Ny.
M.S.S.M dalam masa Kehamilan, Bersalin, Nifas dan Bayi Baru Lahir
pada Ny. M.S.S.M dalam masa Kehamilan, Bersalin, Nifas dan Bayi
Baru Lahir.
M.S.S.M. dalam masa Kehamilan, Bersalin, Nifas dan Bayi Baru Lahir.
5
pada tanggal :
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
pada periode ini pertemuan janin dalam rentan waktu 29-40 minggu dan
a) Uterus
tersa lebih lunak. Pada kehamilan lima bulan rahim teraba seperti
6
7
b) Serviks Uteri
c) Ovarium
2.) Payudara
luteum
esterogen menurun .
kesulitan bernapas.
kehamilan.
sistem saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar kesiku.
drakialis.
kehadiran sang bayi. Ada perasaan cemas mengingat bayi dapat lahir
14
menjadi orang, sementara perhatian wanita terfokus pada bayi yang akan
kelahiran bayi. Pakaian bayi mulai dibuat atau dibeli, kamar disusun
bayi.
agar timbul kepercayaan diri pada ibu bahwa ia dapat memlaui proses
a. Data Subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien melaui
anamese.
Tanda gejala subyektif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien
pasien:
1) Biodata
a) Nama yang jelas dan lengkap bila perlu ditulis nama panggilan
sehari-hari.
sehari-hari.
pasien tersebut.
kelahiran.
status menikah syah atau tidak, karena tanpa status yang jelas akan
pemeriksaan dimana.
kebiasaan buang air besar dan buang air kecil, meliputi frekuensi,
berapa jam pasien tidur dan keluhan yang dialami pasien saat
istirahat.
subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau
hidup).
b. Wajah : benjolan.
h. Abdomen : adakah
i. Ekstremitas : Hiperpigmentasi dan pengeluaran
colostrum.
nigra.
pada fundus.
8 bulan : ½ pusat – PX
c. Analisa/diagnosa Kebidanan
21
disimpulkan.
Keadaaan klien terus berubah dan selalu ada informasi baru, baik
klien pada masa hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
terganggu.
bersadarkan assesment.
1) Perencanaan
2) Implementasi
22
perhatikan apakah berat badan ibu sesuai dengan tinggi badan ibu dan
makrosomia.
adalah 120/80 mmHg. Jika tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg
dan protein yang bersifat kronis atau sudah terjadi dalam waktu
cm).
dilakukan pada titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku
hamil, dan denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
TT
TT 1 Langkah awal pembentukan
penyakit tetanus
TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT 4 >25 tahun
Sumber : Damayanti dkk (2015). (Buku KIA, 2020).
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,5 mg.
8. Tes Laboratorium
komplikasi kehamilan.
1. Persalinan
a. Persalinan
keluarnya plasebta dan selaput janin dari tubuh ibu (Fitriana dan
minggu),
(Walyani 2017)
2. Tanda-tanda persalinan
Normalnya air ketuban ialah cairan yang bersih, jernih dan tidak
berbau.
d) Pembukaan serviks
lain:
a) Power (Kekuatan)
29
b) Passanger (Penumpang)
Passage adalah Jalan lahir atau biasa disebut dengan panggul ibu.
lunak. Hal- hal yang perlu diperhatikan dari jalan keras adalah
4. Tahapan persalinan
lengkap yaitu 10 cm. Dimana kala ini dibagi menjadi dua yaitu:
percepatan).
b) Kala II
Persalinan kala II dimulai saat pembukaan serviks lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan keluarnya janin. Dan gejala kala II antara lain ibu
panggul.
c) Kala III
terjadi perdarahan.
d) Kala IV
Yunani yaitu dys atau dus artinya jelek atau buruk, tocus artinya
1) Ekstraksi Forsep/Cunam
a) Penegrtian
diman janin dilahirkan dengan suatu tarikan cunam atau forsep yang
cunam. Cumam sendiri adalah suatu alat obstetrik yang terbuat dari
kepala.
Indikasi ibu
(2) Ekslampsi/preeklamps
Indikasi janin
Indikasi waktu
forcep)
Forcep yaitu:
(2) Infeksi
aplikasi forcep
gangguan intelektual.
2) Esktraksi Vakum
a) Pengertian
(Nurhayati, 2019)
(1) Pada ibu yaitu bisa terjadi perdarahan akibat atonia uteri atau
(penghentian tindakan)
3) Sectio Caesarea
a) Pengertian
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding
berat badan diatas 5000 gram melalui sayatan pada dinding uterus
yang utuh.
Caesar ini akan menimbulkan rasa nyeri pada luka bekas sayatan di perut
b) Indikasi
adalah fetal distress dan janin besar melebihi 4.000 gram. Dari beberapa
berikut:
terjadi eklamsia.
Risiko terbesar yang terlibat dalam VBAC adalah rupture uteri yang
terjadi pada 0,2%-1,5% dari VBAC. Namun ada kriteria yang harus
bayi, janin post matur kadang besar dan kemungkinan CPD dan
Adanya gangguang pada jalan lahir misalnya jalan lahir yang tidak
bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernafas.
b) Letak Sungsang
39
kaki.
lebih tinggi dari pada kelahiran satu bayi. Selain itu bayi kembar
mealaui vagina atau forceps pada kepala bayi. Jika cara tersebut
operasi caesarea.
(i) Komplikasi
40
Yang sering terjadi pada ibu dengan operasi Sectio Caesaria yaitu:
karena atonia.
c) Pentalaksanaan
a) Perawatan awal
(4) Jika tanda vital dan hematokrit turun walau diberikan transfusi,
pasca bedah.
b) Diet
dilakukan pada 6-10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh.
c) Mobilisasi
(1) Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah
operasi.
selama 5 menit dan diminta untuk bernafas dalam lalu menghemb
uskannya.
kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke-5 pasca
operasi.
42
d) Faktor Gastrointestinal
baik.
(1) Jika urin jernih, kateter dilepas 8 jam setelah pembedahan atau
sesudah semalam.
(2) Jika urin tidak jernih biarkan kateter terpasang sampai urin
jernih.
(5) Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak
penderita.
(1) Jika pada pembalut luka terjadi perdarahan atau keluar cairan
(2) Jika pembalut agak kendor jangan ganti pembalut tetapi beri
(5) Jahitan fasia adalah yang utama dalam bedah abdomen, angkat
saesaria.
Prostaglandin.
perlu.
j) Obat-obatan lain
operasi.
terjadinya hematoma.
setiap 10-15 menit dan kesadaran selama 2 jam dan 4 jam sekali.
terdekat untuk tujuan sectio caesaria.
minggu)
46
(7) Ikterus
13) Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala
18) Syok.
a. Data Subjektif
47
nyeri pada perut bagian bawah menjalar ke pinggang di sertai keluar lendir
bercampur darah dari jalan lahir serta ingin BAB, sejak kapan ibu mulai
b. Data Objektif
Data yang diobservasi dan diukur oleh bidan melalui: Pemeriksaan umum
meliputi: suhu, tekanan darah, nadi, pernapasan, DJJ, his. Pemeriksaan fisik
dengan postur tubuh, gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Suhu normal
yaitu : 36,5ºC - 37,5ºC, jika lebih dari 38ºC maka kemungkinan infeksi,
TD : Ibu hamil 110/70 – 120/80 mmHg. Dikatakan tinggi bila lebih dari
140 - 90 mmHg normal. Nadi normal dalam keadaan santai, denyut nadi
badan sebelum hamil dan berat badan saat hamil, kenaikan normalnya 9 -
12 kg.
LiLA diperiksa pada tangan kiri, normalnya 23,5 cm jika kurang dari 23,5
145 cm, jika < 145 cm beresiko tinggi seperti panggul sempit.
warnanya merah, dan kering atau tidak. Wajah : Perhatikan ekspresi wajah
48
apakah bahagia, cemas, marah atau gelisah. Apakah oedema, pucat atau
tidak. Mata: Apakah konjungtiva pucat atau tidak, sklera apakah putih
normal atau tidak. Mulut dan gigi: Apakah bersih ada sariawan atau tidak
dan ada caries pada gigi atau tidak, apakah lidah tampak pucat atau
Apakah bentuk simetris atau tidak, keadaan putting susu menonjol atau
tidak, pengeluaran ASI atau colostrum dan apakah ada massa atau tumor.
albikans pada primi dan luka bekas operasi atau tidak pada multi.
Genitalia : Vulva: Apakah ada varises, oedema atau tidak. Vagina: Apakah
ada pengeluaran lendir dan darah serta cairan ketuban yang merembes
warna putih keruh atau tidak. Anus: ada hemoroid atau tidak. Ekstremitas
atas: Apakah oedema, pucat pada telapak tangan jari tangan dan ujung
kuku atau tidak. Ekstremitas bawah: apakah oedema, varises, pucat pada
jari atas pusat, 8 bulan : ½ pusat – px, 9 bulan : 3 jari bawah px, leopold
apakah bagian terbawah janin sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
jelas dan teratur atau tidak, dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu.
oedema, tidak ada massa, tidak ada varises, Vagina : Ada pengeluaran
lendir, darah dan air ketuban. Porsio : Tebal lunak, tipis lunak, tidak
c. Analisa
IV.
d. Penatalaksanaan
Bidan melakukan observasi pada ibu bersalin yakni pada Kala I, Kala II,
1) Penatalaksanaan Kala I
50
a) Fase Laten
b) Fase Aktif
antara lain :
oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai dalam partus
set.
(5). Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk
semuapemeriksaan dalam.
mencuci tangan.
meneran
secara benar dan efektif. Dukung dan beri semangat pada saat
posisi yang nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
(16). Letakan kain bersih yang diletakan 1/3 bagian di bawah bokong
ibu.
(17). Buka tutup partus set dan perhatikan kembali perlengkapan alat
dan bahan.
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
(20). Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi dan segera lanjutkan proses
kelahiran bayi.
secara spontan.
bahu posterior.
(24). Setelah tubuh dan tangan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
punggung dan kaki lahir memegang kedua mata kaki bayi dengan
memungkinkan).
(26). Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
oksitosin/IM
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah
ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah
ibu).
(28). Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
sesuai.
g) Oksitosin
oksitosin 10 unit Imdi gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian
(35). Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di
ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
berlawanan arah pada bagian bawah uterus ke arah atas dan belakang
57
inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
j) Mengeluarkan plasenta
tangan atau klem atau forseps disenfeksi tingkat tinggi atau steril
k) Pemijatan Uterus
(38). Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
l) Menilai Perdarahan
baik
clorin 0,5%
pervaginam
temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama
o) Dokumentasi
Bayi baru lahir normal adalah: Bayi yang lahir dalam presentasi
2500–4000 gram, nilai Apgar ≥7 dan tanpa cacat bawaan (Marni, 2016)
Bayi baru lahir normal adalah: Asuhan yang diberikan pada bayi
2017)
c) Nilai AS 7-10
d) LIDA 30-38 cm
e) LIKA 33-35 cm
120x/menit
62
40x/menit
sempurna
j) Genetalia
Nilai
Tanda
0 1 2
Appeareance Seluruh tubuh Warna kulit tubuh Warna kulit
kebiruan
Pulse (Nadi) Denyut jantung Denyut jantung Denyut jantung
permenit permenit
Grimace Tidak ada Wajah meringis Meringis,
saat stimulasi
Activity (Tonu Lemah, tidak Lengan dan kaki Bergerak aktif
fleksi dengan
sedikit gerakan
Respiratory Tidak bernafas, Menangis lemah, Menangis kuat,
teratur
Sumber : Dwi (2014).
64
Interpretasi :
Keadaan umum bayi baru lahir dinilai satu menit setelah kelahiran
1) Pelaksanaan
b) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah dan lendir
(1) Mengklem tali pusat dengan dua buah klem, pada titik
kehangatan.
f) Pernapasan
g) Perawatan mata
pemeriksaan.
jumlah jari.
bertepuk tangan.
j) Identifikasi bayi
umur.
(3) Ukurlah BB, PB, LIKA, LIDA, LILA, lingkar perut bayi
c. Evidence Based
susu).
2) Baby friendly
berat badan bayi lebih cepat. Ibu pun akan merasa lebih dekat
menggendong bayinya.
dengan benar.
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagi hasil dari
bayi dan balita adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru
pengecapan).
71
a. Subjektif
b. Objektif
1 jam sampai 29 hari, bila bayi mempunyai masalah atau pun saat
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
C. NIFAS
a. Pengertian
Masa perperium atau masa nifas dimulai setelah partus dari 6-48
Jam dan dari 3-28 hari sampai berakhir kira-kira 29-42 hari setelah
melahirkan. Akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti
1) Taking In
73
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan
2) Taking Hold
3) Letting Go
sebagai ibu dan ibu menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang
hamil.
antibioka.
sebelum hamil.
2) Serviks
setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari
3) Ligamen-ligamen
a) Vagina
b) Perlukaan Vagina
spekulum.
bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlebih dahulu dan
terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada biasanya,
76
6) Sistem Pencernaan
juga takut akan rasa nyeri. Buang air besar harus dilakukan 3-4
dan BAB mungkin keras dapat diberikan obat laksan per oral atau
7) Perkemihan
persalinan
a) Diatesis
tonus otot.
c) Kulit
d) Tanda-tanda vital
9) Suhu Badan
sepsis nifas.
partum.
12) Respirasi
istirahat.
13) Laktasi
2. Nifas Dini
a. Pengertian.
Masa nifas dini adalah masa permulaan nifas yaitu 1 hari sesudah
2017).
Perdarahan berlanjut
81
atonia uteri
hipotermi
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
Tujuan :
abnormal.
istirahat.
tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
abnormal.
istirahat.
tanda-tanda penyulit.
tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari
3. Nifas Lanjut
a. Pengertian
Tujuan:
Masa nifas lanjut adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan
tahunan.
84
perdarahan berlanjut
atonia uteri
menjadi ibu
tidak berbau
pasca melahirkan
penyulit
secara dini.
Sumber : Walyani (2016)
5. Laktasi
86
sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan
tersebut tak ada lagi sehingga susu pun keluar. Sempurnanya, ASI keluar
terbentuk kolostrum yang bagus sekali untuk bayi, karena mengandung zat
mulut bayi.
1. Definisi SOAP
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan
tertulis. Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses
(Pusdiknas, 2018).
87
intrapartum, seorang bidan boleh menulis lebih dari satu catatan untuk
2. Pembagian SOAP
(Pusdiknas, 2018).
ungkapan langsung.
pemeriksaan penunjang.
segera.
lanjut.
morbiditas
klien
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
Identitas
1. Data Subjektif
a. Keluhan utama
b. Riwayat haid
Tidak ada
90
91
ikan, tempe, tahu dan daging. Frekuensi 3x/hari, prsi sedang, nafsu
makan baik, jenis minuman air putih dan susu. Personal hyginemandi
7x/hari, warna kuning, bau khas urine, keluhan tidak ada. BAK 1-
2x/hari, warna, bau khas feses, konsistensi lunak, keluhan tidak ada .
i. Riwayat imunisasi TT
Frekuensi : 2 kali
pendonor darah
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
TB 150 cm, BB sebelum hamil 45 kg, BB saat hamil 59,5 kg, Lila
TFU 3 jari bawah procesus xyphoideus (32 cm) pada fundus teraba
lunak tidak melenting (letak bokong), Pada bagian kiri perut ibu
(divergen), Mc. Donald 32 cm, TBBJ 3.100 gram DJJ 137 x/m.
Teratur pada vulva tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada
c. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: 08-03-2021
(), HIV negatif (-), HbsAg negatif (-), sifilis negatif (-), malaria
negatif (-)
3. Analisa
intrauterin
4. Penatalaksanaan
36,2°cBB: 55 kg, bayi letak kepala, kepala sudah masuk PAP, DJJ
135x/m.
janin kurang bergerak dari biasanya, sakit kepala, pusing, nyeri perut
bagian bawah yang hebat, kejang. Jika ibu mengalami tanda bahaya
semakin sering, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar
air-air atau ketuban dari jalan lahir bila mengalami tanda-tanda tersebut
keluar lendir bercampur darah dan perut mules semakin lama semakin
sering.
2x/hari, keramas rambut 3x/minggu, sikat gigi 2x/hari dan ganti pakaian
b. Gerakan pertama
c. Gerakan kedua.
payudara.
7) Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2
jam/hari dan tidur malam 7-8 jam/hari untuk menjaga kondisi tubuh ibu
Ibu mengerti dan bersedia isterahat yang cukup yaitu tidur siang 2 jam
tempe, tahu dan sayuran. Agar memenuhi kebutuhan gizi pada ibu dan
Ibu mengerti dan bersedia makan makanan bergizi seperti ikan, tahu,
diminum 1x1 pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi mual
muntah, vit c diminum 1x1, kalak diminum 1x1 dan tidak boleh
proses penyerapan.
faskes yang di inginkan ibu dan yang akan menolong persalinan ibu,
siapkan kartu JKN, kendaraan yang akan mengantarkan ibu dan orang
pendonor.
11) Mengingatkan ibu untuk kontrol ulang di Puskesmas Tarus pada tanggal
23 April 2021.
a. Subjektif
Ibu mengatakan keadaan ibu dalam kondisi baik, tidak pusing, anaknya
b. Objektif
TFU 3 jari dibawah px, Mc Donald 32 cm, difundus teraba bokong, disebelah
kiri perut ibu teraba punggung dan sebelah kanan perut ibu teraba ekstremitas,
c. Analisa
Intra Uteri
d. Penatalaksanaan
36,5°c, RR: 20x/m, nadi: 80x/m. Bayi letak kepala, kepala sudah masuk
kurang bergerak dari biasanya, sakit kepala, pusing, nyeri perut bagian
Ibu dapat mengulang kembali tanda persalinan seperti sakit pada pinggang
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar air-air atau ketuban
b. Gerakan pertama
c. Gerakan kedua.
Ibu dapat mengulang kembali isterahat teratur yaitu tidur siang 1-2
Ibu dapat mengulang kembali makan makanan bergizi seperti ikan, tempe,
Ibu dapat mengulang kembali cara minum obat yang benar yaitu: SF
diminum 1x1 pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi mual
100
muntah, vit c diminum 1x1, kalak diminum 1x1 dan tidak boleh
proses penyerapan.
Ibu dapat mengulang kembali persiapan persalinan seperti pakaian ibu dan
yang akan menolong persalinan ibu, siapkan kartu JKN, kendaraan yang
akan mengantarkan ibu dan orang yang akan mendampingi ibu saat
11. Mengingatkan ibu untuk kontrol ulang di Puskesmas Tarus pada tanggal
28 April 2021.
Bayi
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar Dada : 31 cm
Lingkar Perut : 30 cm
a. Subjektif
kelamin laki-laki.
b. Objektif
hematoma
ada ikteri
kembung.
skrotum
5) Anus : Berlubang
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
hangat.
HB 0 sudah disuntikan
2. Kunjungan I ( KN I)
a. Subjektif
Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan baik, bayi tidak rewel dan
b. Objektif
Keadaan umum baik, Berat badan 3.100 gram, panjang badan 50 cm,
bau khas feses dan BAK 2-3x/hari, warna kuning, bau khas urine. Tali
pusat masih basah, tidak berdarah dan tidak ada tanda-tanda infeksi
kulit.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
kering serta mengganti popok bayi yang basah dan dengan yang
baru.
kering
ASI kepada bayi dari usia 0-6 bulan tanpa ada makanan
tambahan/pendamping.
maupun ramuan tradisional pada tali pusat bayi yang masih basah.
baik itu obat maupun ramuan tradisional pada tali pusat bayi yang
masih basah. Jaga tali pusat agar tetap bersih dan kering.
5) Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi kuning,
infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah dan terdapat nanah,
menyebut kembali tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi kuning,
infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah dan terdapat nanah,
a. Subjektif
b. Objektif
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
hasil pemeriksaan.
yang bersih dan gunakan sabun serta shampo, ganti popok bayi
apabila sudah basah dengan popok baru yang bersih dan kering,
ganti pakaian bayi setelah mandi atau apabila terasa lembab atau
BAB/BAK.
imunisasi
a. Subjektif
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan baik, ASI keluar banyak dan
b. Objektif
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
baru lahir
Ibu dapat menyebut kembali tanda bahaya bayi baru lahir yaitu
bayi kuning, infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah, dan
dan demam.
108
Tali pusat dalam keadaan kering dan bersih, tidak di dapati tanda-
tanda infeksi
a. Subjektif
b. Objektif
a) Pemeriksaan Umum
x/menit.
b) Pemeriksaan Fisik
putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola, ada
109
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
kontraksi baik.
setiap kali selesai mandi atau jika basah, cuci tangan sebelum
7-8 jam/hari.
atau ASI dan oleskan pada daerah puting dan sekitarnya, bayi
telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, mulut
111
tinggi, menggigil dan sakit kepala, sulit tidur dan sesak nafas,
penglihatan kabur.
penglihatan kabur.
tersebut.
a. Subjektif
b. Objektif
keluar banyak, tidak ada bendungan ASI, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, pada luka bekas operasi tidak ada infeksi dan
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
popok bayi yang basah dan dengan yang baru: Ibu menerima
pendamping.
ramuan tradisional pada tali pusat bayi yang masih basah. Jaga tali
pusat agar tetap bersih dan kering. Ibu mengerti dan ibu tidak
ramuan tradisional pada tali pusat bayi yang masih basah. Jaga tali
4) Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi kuning,
infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah, dan terdapat nanah,
serta sianosis), bayi tidak mau menyusui, kejang dan demam. Ibu
kembali tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi kuning, infeksi tali
pusat (tali pusat berbau, merah, dan terdapat nanah, serta sianosis),
a. Subjektif
Ibu mengatakan keadaannya baik dan sehat dan luka operasi sudah
b. Objektif
baik, tanda-tanda infeksi pada payudara tidak ada, dinding perut ada
kandung kemih kosong, lokhea alba, warna putih, tidak ada infeksi pada
luka operasi.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
tanda-tanda infeksi pada payudara tidak ada, dinding perut ada luka
kemih kosong, lokhea alba, warna putih, tidak ada infeksi pada luka
karbohidrat, lemak dan protein seperti nasi, roti, daging, telur, susu
darah: Ibu sudah minum tablet tambah darah rutin 1x1 tiap hari.
a) Metode Alami
2) Sistem kalender
tambahan.
dalam kelamin ibu dan ibu bisa keputihan dan terjadi infeksi
yang ringan.
c) Metode Hormonal
Spoting.
samping.
yaitu KB alamiah.
117
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Dalam studi kasus ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan
yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang
dilaksanakan dari usia kehamilan Trimester III yaitu 40-41 minggu sampai
dengan 6 minggu postpartum yang dimulai dari tanggal 12 April 2021 sampai 19
Pada BAB ini penulis membandingkan hasil asuhan dengan tinjauan teori
yang ada pada BAB II dan dianalisa faktor pendukung maupun faktor penghambat
ibu untuk menjaga kebersihan diri, mengajarkan ibu cara perawatan payudara,
117
118
pedokumentasian.
kembali tanda bahaya kehamilan trimester III, kembali ibu pantangan selama
pelayanan atau perawatan kehamilan minimal 2 kali yaitu pada saat hamil 7-8
bulan (UK 28-36 minggu) sebanyak 1 kali dan hamil 9 bulan (UK 37-40
tablet tambah darah, tes laboratorium, konseling dan penjelasan, tata laksana
Tinggi badan diperiksa sekali saat ibu hamil datang pertama kali
panggul sempit. Tinggi badan Ny. M.S.S.M > 145 yaitu dengan TB 150
kg pada usia kehamilan 40-41 minggu. Hal ini sesuai dengan penulis
kasus.
120
3) Pengukuran LILA
cm.Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir
rendah.
DJJ lambat kurang dari 120x/menit atau DJJ cepat lebih dari 160 x/menit
menunjukan gawat janin. Jika pada TM III bagian bawah janin bukan
kepala atau kepala janin belum masuk pintu atas panggul berarti ada
pemeriksaan letak janin dan DJJ yang dilakukan Ny. M.S.S.M selama
kasus.
121
bulan .
dan kasus.
Ny. M.S.S.M selama kehamilan sudah mendapatkan tablet zat besi (Fe)
sebanyak 90 tablet.
8) Tes Laboratorium
2017).
yaitu:
122
siang minimal 1–2 jam/hari dan tidur malam 7- 8 jam/hari, ibu dapat
Menyusu Dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI Eksklusif,
mendapatkan asuhan 10 T.
Pada kasus Ny. M.S.S.M proses persalinan tidak normal yaitu melalui
proses Sectio Caesarea pada tanggal 17 Mei 2021. Secara teori Section
dinding perut dan dinding rahim. Tidak ada kesenjangan antara teori dan
Leona Kupang.
C. Bayi
pertama dilakukan pada tanggal 18 Mei 2021 umur 1 hari dengan asuhan
kebidanan meliputi observasi keadaan umum dan tanda vital bayi, menjaga
mungkin setiap 2 jam sekali, cara perawatan tali pusat, tanda bahaya bayi
baru lahir.
tanda vital bayi, mengevaluasi kembali tanda bahaya bayi baru lahir , menilai
124
kembali ibu tentang pemberian ASI, memeriksa tali pusat, evaluasi suhu
tanda vital, cara menjaga kebersihan bayi, menilai kembali pemberian ASI,
evaluasi kembali tanda bahaya bayi baru lahir, mengingatkan ibu untuk
sampai umur 28 hari masa neonatus mendapat pelayanan neonatal 3 kali yaitu
pada umur 6 jam- 48 jam setelah lahir, kunjungan kedua 3-7 hari setelah lahir,
dan kunjungan ketiga 8-28 hari setelah lahir. Asuhan yang di berikan meliputi
panas, asuhan tali pusat, IMD, pemberian salep mata, vitamin K1, imunisasi
HB0, pemeriksaan BBl, kunjungan ulang, dan imunisasi sesuai jadwal yang
diberikan pada Bayi Baru Lahir antara lain anjurkan ibu untuk menyusui
sesering mungkin setiap 2 jam, beritahu tanda-tanda bahaya pada bayi baru
Berdasarkan kajian pada kasus Ny. M.S.S.M dan kajian teori tdak
terdapat kesenjangan karena telah mendapat asuhan pada bayi sesuai dengan
program pemerintah.
125
Pada kasus Ny. M.S.S.M kunjungan nifas I pada tanggal 18 Mei 2021
jaga kebersihan diri, istirahat yang cukup, KIE ibu tentang menyusui, tanda
ASI ekslusif, tanda bahaya masa nifas, minum obat teratur, kunjungan ulang
di puskesmas.
Kunjungan ke III pada tanggal Juni Mei 2021 nifas hari ke 30 asuhan
tentang KB.
nifas yaitu mulai 6 jam sampai 42 hari dengan mendapat kunjungan untuk
pelayanan nifas sebanyak 3 kali yaitu pada saat 6 jam-3 hari setelah
pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan
126
emosi.
Menurut (Marmi, 2017) bahwa masa nifas adalah masa 2 jam setelah
lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Waktu yang tepat dalam
rangka pengecasan post partum adalah 2-6 jam, 2 jam-6 hari, 2 jam-6 minggu
Berdasarkan kajian pada kasus Ny. M.S.S.M dan kajian teori tidak
terdapat kesenjangan karena telah mendapat asuhan pada ibu Post SC yaitu
hal ini sesuai dengan program pemerintah bahwa ibu post SC minimal
BAB V
A. Simpulan
kehamilan, persalinan, nifas dan BBl sejak tanggal 12 April 2021 sampai 19
1) Ibu hamil
saat ini ibu merasakan perut kencang serta sering buang air kecil
normal. Tanda vital: TD: 110/80 mmHg, S: 36,5°c, BB: 59,5 kg,
3. Bayi
127
128
S: 36,5ºC , RR: 50x/menit, HR: 136x/menit, A/S: 8/9, PB: 50 cm, LK:
4. Ibu nifas
operasi dan keadaan baik, saat ini ibu masih merasakan nyeri luka
operasi.
20x/menit
kunjungan ulang.
sesering mungkin, cara perawatan tali pusat, tanda bahaya bayi baru
yang cukup, KIE ibu tentang menyusui dan tanda bahaya masa nifas.
B. Saran
baik lagi. Lebih meningkatkan penyuluhan dan konseling pada saat ante
3. Bagi Profesi
130
4. Bagi Masyarakat
dukungan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan ibu nifas agar tercapai
5. Bagi Pasien
kehamilannya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin dan nyaman
fasilatas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA