KOTA BENGKULU
TAHUN 2018/2019
PENYUSUN :
NAMA NPM
1. Helen Meilinda 162426007 SM
2. Wisda Laurenta Situmorang 172426039 SMA
3. Muhammad Aldo Mikrad W 162426016 SM
4. Muhamat Yogi Ardinal 162426017 SM
5. Bonar Achman 18220039 P
PENYUSUN :
NAMA NPM
1. Helen Meilinda 162426007 SM
2. Wisda Laurenta Situmorang 162426023 SM
3. Muhammad Aldo Mikrad W 162426016 SM
4. Muhamat Yogi Ardinal 162426017 SM
5. Bonar Achman 18220039 P
Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan 1 Dosen Pembimbing Lapangan ll
Menyetujui,
Tim Penguji
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasi sebesar-besarnya atas bantuan baik moril maupun materil yang telah
diberikan kepada penulis, dengan setulus hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. Ida Samidah, Skp. M.Kes selaku Dekan FIKes DEhasen Bengkulu yang
2. Ns. Berlian Kando Sianipar, S.Kep, M.Kes selaku pembantu Dekan 1 yang
3. Ibu Dra. Hj. Ice Rakiza Syafrie, M.Kes selaku pembantu Dekan 2.
4. Ibu Fiya Diniarti, SKM, M.Kes selaku Ka prodi yang telah memberikan
5. Julius, SKM, MPH selaku Dosen Pembimbing Lapangan l ( DPL ) yang telah
PBL-1.
9. Seluruh dosen yang telah memberikan mitovasi dan saran kepada penulis.
10. Wulandari SKM, M.Kes selaku penguji 1 yang telah memberikan pengarahan
12. Kedua orang tua kami yang terus berjuang dan berdoa di setiap langkah kami.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan pada Penulis, penulis
Bengkulu,….Februari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5
1. Tujuan Umum ................................................................................. 5
2. Tujuan Khusus................................................................................. 6
C. Manfaat Penelitian.................................................................................. 6
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Bengkulu............................................. 6
2. Bagi Prodi Kesehatan Masyarakat.................................................. 9,,
3. Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu...........................................7
BAB V Hasil
A. Hasil Praktek Belajar Lapangan I (PBL-I) ............................................. 51
B. Hasil Praktek Belajar Lapangan II dan III (PBL-II &III) ...................... 54
A. Kegiatan Intervensi ............................................................................ 56
B. Melakukan Penyuluhan Tentang Infeksi Menular Seksual ............... 57
C. Pemasangan Benner............................................................................ 59
a. Monitoring .................................................................................... 60
b. Evaluasi ......................................................................................... 62
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 64
B. Saran ....................................................................................................... 65
C. Kelemahan .............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secarah sosial
mahal untuk terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya penyakit saluran
gejalah penyakit pada alat kelamin. Kegagalan deteksi dini IMS dapat
anogenital, infeksi pada bayi yang baru lahir atau infeksi pada kehamilan. Pada
Control and Prevention (CDC) memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta
penderita penyakit IMS dan lebih dari 15 juta kasus IMS dilaporkan tiap tahun
Indonesia adalah salah satu negara berkembang dengan prevalensi penderita IMS
berkembang Infeksi dan komplikasi IMS adalah salah satu dari lima alasan utama
tingginya angka kesakitan. Saat ini ada banyak jenis-jenis IMS dan yang sering
terjadi di indonesia yaitu sifilis, gonore, suspek go, sevisitis, urethritis non-GO,
trikomoniasis, ulkus mole, herpes genital, dan kandidiasis (WHO dan CDC 2016).
Menurut WHO (2015) IMS merupakan salah satu dari sepuluh penyebab
kematian akibat penyakit yang tidak menyenangkan pada dewasa muda laki-laki
berkembang. Dewasa dan remaja (15-24 tahun) merupakan 25% dari semua
populasi yang aktif secara seksual, tetapi memberikan kontribusi hampir 50% dari
semua kasus IMS baru yang didapat. Kasus-kasus IMS yang terdeteksi hanya
menggambarkan 50-80% dari semua kasus IMS yang ada di Amerika. Harus
diperhatikan bahwa IMS menyerang sekitar alat kelamin, tetapi gejalanya dapat
muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak dan organ
menular seksual terdiri dari dua bagian, yakni pencegahan primer dan pencegahan
sekunder. Pencegahan primer terdiri dari penerapan perilaku seksual yang aman.
perawatan seksual, pengobatan yang cepat dan tepat pada pasien serta pemberian
dukungan atau pelayanan kesehatan pada pasien yang sudah terinfeksi oleh
adalah melalui hubungan seksual (90%), sedangkan cara lainnya yaitu melalui
tranfusi darah, jarum suntik, ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, dan lain-
lain. penularan utama adalah pekerja seks komersial (80%). IMS sering juga
antaranya sangat populer di Indonesia, yaitu sifilis dan gonoroe. Dengan semakin
transmitted diseases atau IMS. Angka kejadian IMS saat ini cenderung meningkat
di Indonesia. Ini bisa dilihat dari angka kesakitan IMS di Indonesia pada tahun
hasil survei pada tahun 2012 yaitu sebanyak 16.110 kasus kejadian IMS, dan pada
penderita yang ditemukan. Jumlah penderita yang sempat terdata hanya sebagian
ditutupnya lokalisasi dan sulitnya pemerintah melakukan kontrol karena tidak ada
lagi kewenangan. Dilain pihak hubungan seksual pra nikah dan diluar nikah cukup
tinggi, sehingga penularan IMS dari para WPS tersebut akan dengan cepat
IMS juga menurun. Penelitian prevalensi IMS pada WPS, yang diselenggarakan
oleh Sub Direktorat AIDS dan PMS, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
melaporkan bahwa 7 kota yang diteliti terdapat 62%-93% WPS jalanan yang
terinfeksi IMS, 54%-74% WPS lokalisasi, dan 48%-77% WPS tempat hiburan.
Khusus di kota Medan dilaporkan terdapat 57% WPS lokalisasi dan 68% WPS
jalanan yang terinfeksi lebih dari satu penyakit IMS, salah satu lokasi yang
menjadi tempat transaksi WPS ialah di Medan Johor yang merupakah salah satu
kawasan elit di kota Medan. Pada WPS lokalisasi prevalensi IMS tertinggi adalah
gonore (31%), klamidia (22%), bacterial vaginosis (16%), infeksi ganda gonore
dan klamidia (9%), sifilis laten lanjut (5%), kandidiasis vaginalis (4%) dan
tertinggi adalah wanita perkerja seksual (86,926); pasangan risiko tinggi (74,875);
LSL (41,476); pelangan pekerja seks (14,376); waria (6.075); pengguna napza
suntik (1.825); dan pria pekrja seks (835). (Data Provensi Bengkulu).
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu angka kejadian Infeksi
Menular Seksual (IMS) cukup tinggi. Pada tahun 2018 angka kejadian infeksi
menular seksual di kota bengkulu sebanyak 113 pasien dengan kasus sebanyak
135 kasus. Berdasarkan data Dinas Kota Bengkulu penderita infeksi menular
seksual dari semua golongan umur, tahun 2018 diantaranya, syplis 16 kasus,
Data Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu pada tahun 2018 dilihat dari
pasien dengan jumlah 135 kasus. Penderita infeksi menular seksual dari semua
Penurunan, 2018).
Penurunan.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
C. Manfaat Penelitian
penurunan.
Puskesmas Penurunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seksual (IMS) merupakan salah satu dari sepuluh penyebab pertama penyakit
dewasa muda laki-laki dan penyebab kedua terbesar pada dewasa muda
20017)
Menular Seksual (IMS) adalah salah satu jenis penyakit menular yang antara
lain ialah sifilis, gonore, herpes simpleks, ulkus genitalis, dan Acquired
tidak aman, seks bebas, atau bergonta ganti pasangan. IMS juga bisa dialami
Berikut ini adalah 9 penyakit infeksi menular seksual yang kami bahas secara
a. Chlamydia atau klamidia
sumber: prcmidland.org
berikut:
1) Sakit atau rasa terbakar ketika kencing
2) Vagina atau penis mengeluarkan cairan yang berwarna putih yang terasa
panas.
Infeksi menular seksual yang satu ini juga bisa menyerang dubur, tenggorokan,
hingga mata. Penularan virus penyakit ini disebabkan oleh hubungan seks
lewat dubur, tidak menggunakan pengaman saat berhubungan intim, atau air
Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan masalah kesehatan
urin atau menyeka cairan dari area yang terinfeksi untuk kemudian diberi
perawatan dengan antibiotik.
Sumber: obat-kutil-kelamin
Penyakit ini menyerang area kemaluan dan dubur Anda, yang disebabkan oleh
menyebabkan sakit, namun Anda akan merasakan gatal atau area kemaluan
HPV tidak hanya menular melalui hubungan seksual, tapi bisa menyebar
melalui kontak kulit. Selain kutil kelamin, virus HPV juga bisa menyebabkan
kanker serviks.
c. Herpes genital
sumber: johnsonforamerica
terlihat jika area kemaluan ada benjolan yang melepuh dan terasa sakit. Gatal
di area genital dan sakit saat kencing juga merupakan salah satu tandanya.
d. Kencing nanah
sumber: Americanpregnancy
Bakteri penyebab penyakit infeksi menular seksual yang satu ini sangat
2) Cairan yang keluar dari vagina atau penis berwarna putih, kekuningan
haid
Sifilis atau raja singa disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala penyakit raja
singa memiliki tiga tahapan setelah terinfeksi. Tahapan pertama, Anda tidak
akan mengalami rasa sakit apa pun. Kemudian, mulai merasa nyeri di area
kemaluan dan mulut. Rasa sakitnya bisa bertahan selama 6 minggu sebelum
hilang sama sekali. Tahapan kedua terjadi gejala fisik berupa ruam, pilek, dan
rambut rontok.
Dengan memeriksakan diri sejak dini ketika gejala sifilis baru pada tahapan
Virus HIV biasa menular lewat hubungan seksual tanpa pengaman. Selain
itu, juga bisa tersebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, seperti
jarum suntik. Virus penyebab infeksi menular seksual ini menyerang sistem
metode perawatan yang bisa membuat pengidap HIV bisa hidup lebih lama
AIDS adalah tahapan akhir dari infeksi virus HIV yang membuat tubuh
penderitanya tidak lagi bisa melawan virus mematikan. Orang dengan HIV
g. Trichomoniasis
sumber: medindia
di sekitar vagina dan sakit ketika buang air kecil. Cairan vagina menjadi
pada pria sering mengalami sakit saat buang air kecil, cairan penis yang
h. Kutu kemaluan
sumber: hello sehat
Kutu ini biasanya ditemukan pada rambut kemaluan, namun ia juga bisa
ditemukan pada rambut ketiak, jenggot, hingga alis. Kutu kemaluan merayap
dari rambut ke rambut dan bisa berpindah jika seseorang melakukan kontak
Gejala yang bisa terlihat ialah rasa gatal dan ditemukan kutu atau telur kutu di
rambut kemaluan. Kutu rambut biasanya bisa diobati dengan krim khusus
i. Kudis
sumber: obatasamlambung.org
Penyakit ini disebabkan oleh tungau yang masuk ke dalam lapisan kulit.
Menular lewat kontak fisik, pakaian, selimut atau handuk. Kudis akan terasa
sangat gatal ketika malam hari. Rasa gatalnya bisa terjadi pada area
kemaluan, di antara dua jari, ketiak, payudara, hingga pergelangan tangan dan
kaki.
Penyakit ini sering disalahpahami sebagai eksim karena gejalanya yang mirip.
Kudis bisa diobati dengan krim dan shampo khusus dari dokter.
3. Epidemiologi IMS
1) Neisseria gonorrhoeae
penyebab infeksi saluran urogenitalis. Kuman ini bersifat fastidious dan untuk
tumbuhnya perlu media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan
terhadap kepanasan dan kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama
di luar hostnya. Penularan umumnya terjadi secara kontak seksual dan masa
inkubasi terjadi sekitar 2–5 hari, dengan gejala dan tanda pada laki-laki dapat
muncul 2 hari setelah pajanan dan mulai dengan uretritis, diikuti oleh secret
purulen, disuria dan sering berkemih serta melese. Pada perempuan gejala dan
tanda timbul dalam 7-21 hari, dimulai dengan se cret vagina. Pada
pemeriksaan, serviks yang terinfeksi tampak edematosa dan rapuh dengan
sedangkan untuk pria dipakai istilah uretritis nonspesifik (UNS). Masa tunas
biasanya lebih lama dibandingkan dengan gonore, yakni 1-3 minggu atau
lebih. Keluhan pada laki-laki, adalah duh tubuh tidak begitu banyak dan
lebih encer, keluarnya cairan dari saluran kencing yang bersifat encer
terutama pada pagi hari, kadang disertai rasa sakit saat kencing dan bila
infeksi berlanjut akan keluar cairan bercampur darah. Keluhan pada perempuan
2). Sifilis
Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh treponema pallidum dan bersifat
kronis, dapat menyerang semua organ tubuh dan dapat menyerupai banyak
penyakit. Masa tunas berkisar antara 10-90 hari. Stadium I (sifilis primer)
timbul antara 2-4 minggu setelah kuman masuk. Ditandai dengan adanya
benjolan kecil merah, kemudian menjadi luka atau koreng yang tidak disertai
rasa nyeri. Pada stadium ini biasanya disertai pembengkakan kelenjar getah
bening regional. Luka atau koreng tersebut akan hilang secara spontan meski
tanpa pengobatan dalam waktu 3-10 minggu, tetapi penyakitnya akan berlanjut
ke stadium II (sifilis sekunder). Stadium ini terjadi setelah 6-8 minggu dan
bisa berlangsung sampai bulan. Kelainan dimulai dengan adanya gejala nafsu
makan yang menurun, demam, sakit kepala, nyeri sendi. Pada stadium ini
juga muncul gejala menyerupai penyakit kulit lain berupa bercak merah,
benjolan kecil-kecil seluruh tubuh, tidak gatal, kebotakan rambut dan juga
Stadium laten dini terjadi apabila sifilis sekunder tidak diobati, setelah
spontan. Namun infeksi masih berlangsung terus dan masuk ke stadium laten
lanjut. Stadium laten lanjut. Setelah 1 tahun, sifilis masuk ke stadium laten
umumnya timbul antara 3-10 tahun setelah infeksi. Ditandai dengan kelainan
yang bersifat destruktif pada kulit, selaput lendir, tulang sendi serta adanya
Ulkus mole/ chanroid adalah ulkus mole ialah infeksi genital akut,
antara 2-35 hari, dengan waktu rata-rata 7 hari. Tidak didahului dengan
gejala prodromal sebelum timbulnya luka atau ulkus. Luka biasanya lebih nyeri
dengan tanda radang yang jelas, benjolan di lipatan paha, meninggalkan ulkus
4) Vaginalis bakterial
bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi. Gejala dapat tanpa gejala keputihan
atau dengan sedikit keputihan yang mempunyai bau amis seperti ikan,
1) Varicella
satu golongan virus penyebab IMS sebenarnya adalah herpes, namun herpes
saat ini dikenal dengan dua macam, yaitu herpes zoster itu sendiri dan herpes
simpleks.
simpleks. HSV juga merupakan virus penyebab herpes genitalis, terutama HSV
tipe 2 yang sering bersifat berulang. Masa tunas berkisar antara 3-7 hari, tetapi
dapat lebih lama. Keluhan seperti sensasi terbakar dan gatal, beberapa jam
sebelum timbul lesi, terkadang disertai gejala umum, misalnya lemas, demam
mudah pecah. Gejala lesi awal dapat lebih berat dan lama. Pada bentuk ulang
trauma, koitus yang berlebihan, makanan yang sulit merangsang, alkohol, obat-
obatan dan beberapa hal yang sulit diketahui. Komplikasi herpes genitalis
adalah kanker leher rahim, kehamilan lahir muda, kelainan congenital dan
kematian.
infeksi menular seksual, kondiloma akuminata. Masa tunas berkisar antara 1-8
bulan (rata-rata 2-3 bulan). Keluhan dirasakan pada daerah yang sering
terkena trauma saat berhubungan seksual tumbuh bintil bintil yang runcing
seperti kutil, dapat membesar sehingga menyerupai jengger ayam. Pada wanita,
infeksi antara pria dan wanita adalah sama dengan perempuan menunjukkan
bahwa 160 juta kasus infeksi diperoleh setiap tahunnya di seluruh dunia.
Perkiraan kasus Trikomonaiasis adalah antara 5 dan 8 juta infeksi baru setiap
adalah penyakit yang sangat umum menular seksual (PMS) yang disebabkan
sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria, meskipun perempuan dan
virus (HIV) transmisi, dan penyakit ini juga diakui sebagai penyebab potensial
dari hasil kehamilan, infertilitas pria dan wanita, dan atipikal radang panggul.
mencakup lebih dari 400 spesies kutu penghisap yang merupakan ektoparasit
mammalia dan dari tiga spesies kutu pada manusia yaitu Phtirius pubis (kutu
pubis), Pediculus humanis capitis (kutu kepala) dan P. humanus humanus (kutu
badan) spesies yang sering ditularkan melalui hubungan seksual adalah kutu
pubis atau crabs. Kutu memiliki tahap kehidupan yang semuanya terjadi pada
tuan rumah yaitu telur, tiga tahap nymphal dan tahap dewasa. Penularan dari
orang ke orang terutama melalui hubungan intim. Kutu pubis tidak menyebar
secepat kutu manusia lain di luar tuan rumah karena jangka hidupnya lebih
singkat (24 jam dibandingkan beberapa hari untuk yang lain), penularan
seksual lebih dominan. Populasi dengan insiden tertinggi kutu pubis sama
dengan gonore dan sifilis yaitu bujangan antara 15-25 tahun. Kepekaan
terhadap efek gigitan kutu bervariasi antar individu. Bila baru pertama kali
mungkin butuh 5 hari sebelum gejala sensitisasi alergis terjadi dan gejala yang
utama adalah gatal, luka eritema, iritasi dan inflamasi. Diagnosis infestasi kutu
dilakukan dengan (1) sejarah terinci dari penderita, (2) kemungkinan infestasi
kutu dan pertimbangan tanda dan gejala penderita serta (3) pengamatan teliti
penderita. Baik kutu dewasa maupun telurnya mudah dilihat dengan mata
telurnya, untuk itu biasanya dibutuhkan waktu kontak minimal 1 jam. Juga
kontak di rumah yang lain harus diamati sehingga baik sumber maupun
yang secara kimia mirip piretrin tetapi bersifat termo dan fotostabil, efek toksis
penting semua infestasi kutu tidak hilang dengan pedikulosida karena faktor
Pakaian harus dicuci dengan air panas atau dry cleaning dan yang tidak bisa
infeksi primer atau sekunder dari genus Candida, terutama Candida albicans
vagina, jari jari tangan, kuku, bronkhi, paru, atau saluran pencernaan makanan,
patologis yang timbul juga bervariasi dari iritasi dan inflamasi sampai supurasi
dikenal dengan nama moniliasis, thrush atau infeksi yeast disebabkan oleh
gatal, dan perih di daerah kemaluan. Juga terdapat keluarnya cairan vagina
Pada pria penis (kulitnya yang tidak disunat) harus dicuci dan dikeringkan
nistatin). Menurut WHO terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba (bakteri, virus,
dan parasit) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi yang
b. Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing,
f. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung zakar
g. Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak
o. Nyeri seks
menjadi:
a. Perempuan
Luka dengan atau tampa sakit di sekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian
tubuh yang lain, tonjolan kecil-kecil, di ikuti luka yang sangat sakit di sekitar
alat kelamin.
1) Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan,
2) Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya tidak
3) Perubahan warna kulit yaitu terutama dibagian telapak tangan atau kaki,
5) Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang muncul dan hilang
b. Laki-laki
1) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus mulut atau
bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil-kecil, diikuti luka sangat sakit
2) Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau berwarna berasal dari
3) Sakit pada saat buang air kecir yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama
zakar.
5. Konsep Pengobatan Infeksi Menular Seksual
dengan IMS dapat menyebabkan gejala akut, infeksi kronis dan konsekuensi
tertunda serius seperti infertilitas, kehamilan, ektopik, kanker leher rahim, dan
kematian.
Penyakit IMS dapat disembuhkan jika minum obat secara teratur dan
minggu. Tetapi ada juga IMS yang tidak dapat disembuhkan melainkan hanya
menekan pertumbuhan virus dan mengurangi titer didalam tubuh saja sedangkan
a. Doksisklin
penyebab jerawat.
Doksisklin juga digunakan untuk mencegah malaria dan mengobati kondisi
kulit rosasea. Efek sampingnya adalah sakit perut, mual dan muntah, ruam
atau gatal pada kulit, gatal pada vagina atau keluarnya cairan dari vagina,
b. Metronidazole
bakteri anaerob.efek samping yang umum terjadi adalah warna urine menjadi
c. Azithromycin
bakteri yang menjadi penyebab infeksi obat ini hanya berdasarkan resep
d. erittromycin
e. cefixime
Yang biasanya direkomendasikan oleh dokter untuk pasien dewasa adalah
200-400 mg per hari. Sedangkan untuk anak –anak usia di atas 6 bulan
f. Acyclovir
diare, sakit perut ,mual atau kembung, sakit kepala atau pusing, demam, ruam
g. benzylpenicilin
membunuh jenis bakteri yang lebih sedikit dibanding penicilin lainnya. Efek
h. Fluconazole
Adalah obat yang digunakan untuk mengobati candidiasis. Bagian tubuh yang
pengecap,diare.
i. ciprofloxacin
Adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani berbagai jenis infeksi
akibat bakteri ,misalnya infeksi saluran kemih,infeksi pada mata dan infeksi
buang gas.
j. nystatin
Obat antijamur yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur candida pada
rongga mulut ,temgorokan ,usus dan vagina.efek samping nya iritasi pada
mulut, kulit, atau vagina, mual dan muntah, sakit maag, diare.
Pemilihan obat dan dosis tergantung dengan diagnosis dan riwayat alergi.
Untuk mencegah dan melindungi diri dari penyakit menular seksual dapat
banyak aneka ragam budaya dan asal negara, asal daerah dan bahkan orang-
orang asing dan tidak pernah dikenal sebelumnya. Dalam ajaran islam,
pada dosa.
b. Tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah (pacaran, perzinahan)
Kalangan remaja saat ini sudah banyak yang terbiasa dengan pergaulan
dianggap para remaja adalah sebuah trend dan budaya modern, padahal
dua si joli.
Pasangan orgy biasanya melakukan hubungan seksual lebih dari dua orang,
Prilaku ini selain merusak moral dan akhlak seseorang, penyimpangan nodrat
lingkungan bergaul yang baik penting dicari untuk memperbaiki akhlak dan
(cairan sperma/semen dan cairan vagina yang terinfeksi virus, bakteri, jamur
genitalis yang ditandai dengan benjolan di bagian kulit sekitar alat kelamin
yang jika pecah akan mengeluarkan cairan dan terasa nyeri), air liur (pada
kasus oral sex dan anal sex; dapat menyebabkan bakteri masuk dan
dalam lubang pembuangan feses (anus). Prilaku seksual ini tentu sangat
menyimpang dan dapat menyebabkan iritasi pada bagian penis dan anus.
Selain itu, luka/robekan di sekitar daerah anus akibat penetrasi penis tersebut
dapat menjadi pintu gerbang masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh
iritasi kulit di sudut bibir. Namun oral sex tidak menutup kemungkinan
mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Sebab, ukuran sel sperma
dapat terjadi.
kepada Allah SWT. Dengan wawasan yang luas, seorang anak akan
dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan
perusahaan atau organisasi tersebut. Baik tujuan tersebut untuk tujuan jangkan
diartikan sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam
mengunakan analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk
organisasi. Yang mana kelemahan tersebut dapat menjadi kendala yang serius
tersebut terdapat kendala dalam pemasaran yang kurang baik, maka perusahaan
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada dari
sisi luar suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat
organisasi bisa berkembang. Baik dimasa kinia ataupun masa yang akan
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu
maka ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang yang
banyaknya kebakaran hutan yang terjadi membuat mereka semakin sulit untuk
kesehatan di
Puskesmas
Penurunan
2 Mempunyai Tersedia linik puskesmas ini Ada 3
Tempat yang
rekomendasi melakukan
untuk pelayanan
Pemeriksaan IMS
IMS di Kota
Bengkulu
3 Puskesmas Mempunyai lahan Direkomendasika Letak
Puskesmas gempa,
juga tempat
beresiko)
4 sarana dan Ada peralatan Pengajuan Terhambatn
Bengkulu Puskesmas.
5 Puskesmas Tenaga SDM Puskesmas dapat Sebagian
STR
BAB III
A. kerangka Kerja
Kerangka kerja yang kami lakukan dalam praktek belajar lapangan dua
dan tiga (PBL II & III) di UPTD Puskesmas Penurunan kota Bengkulu Adalah
sebagai berikut:
P
M
Gambar 3.1 Kerangka Kerja PBL II &III di UPTD Puskesmas Penurunan Tahun
2019.
Kegiatan PBL II dan III ini diawali dengan melaksanakan survei yang di
lakukan dalam melakukan kegiatan PBL II dan III di wilayah pinggiran pantai
Sasaran di kegiatan PBL II dan III ini adalah seluruh masyarakat yang
(Planning of Action).
1. Pre test
pre test di lakukan pada awal sebelum kegiatan di mulai untuk mengetahui
2. post test
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran Kegiatan di lakukan Praktek Belajar Lapangan Dua dan Tiga (II
dan III) ini adalah seluruh masyarakat yang berkunjung keklinik cempaka
puskesmas penurunan.
D. Jenis Data
Untuk keperluan dan kelengkapan laporan praktek Belajar Lapangan II
1. Data Primer
Data primer adalah data yang di dapat individual atau perorangan, seperti
pembuatan lapaoran Praktek Belajar lapangan ( PBL II dan III) ini, Data yang
kami ambil adalah data primer yaitu dari kuesioner, Wawancara, dan hasil
2. Data Sekunder
media perantara atau secara tidak langsung yang berupa Buku, catatan, bukti
yang telah ada, atau arsip baik yang di publikasikan maupun yang tidak di
praktek belajar lapangan( PBL II Dan III) ini selain data yang telah ada di
Kuesioner
orang utama di dalam organisasi yang bias terpengaruh oleh sistem yang di
ajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner
analisis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu
juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatas sentiment yang diekspresi kan
berjauahan.
1. Populasi
Kota Bengkulu.
2.Sampel
Sampel adalah sebagian atau Wakil Populasi yang di teliti (Arikunto,
Rumus:
Keterangan:
n: Besaran Sampel
N: Besaran Populasi
n
G. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data
a) Editing
B) Coding
data.
c) Processing
Entri data dari kuesioner dan data register kepaket program computer,
pada tahap processing ini kami menggunakan program Microsoft Excel for
Windows 2007.
d) Tabulating
Penyusun data menurut laju yang telah tersedia ,penyajian data dalam
Pengecekan kembali data yang sudah di entri apakah ada kesalahan atau
tidak, misalnya dengan melihat missing data, variasi data dan konsistensi
data.
2. Analisis Data
a .Univariat
Rumus :
P
( Budiarto ,E.2016 )
Keterangan :
F :Jumlah frekuensi
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
Puskesmas Induk pada tahun 2010 dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
(Pustu) dari Puskesmas Anggut Atas yang berada di Kecamatan Ratu Samban.
Pustu Penurunan tersebut berdiri pada tahun 1991 dan mulai ditempati dan
Penurunan merupakan satu dari dua puskesmas induk yang berada diwilayah
kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu Dengan luas 40,8 km2 dan jumlah
Tabel 5.0 Gambaran Program Yang telah dilakukan Oleh UPTD Puskesmas
Jawab
1 Penyuluhan Maret- desember Sekolah panti dr.lenggogeni
bulan 1x
2 Pemeriksaan Maret- desember Deliawati
mendrofa
3 Pengobatan Dilakukan pada saat Orang yang dr.lenggogeni
ditanyakan positif positif apriani
melalui hasil
labor
4 Pencegahan Penjaringan anak Sekolah panti Fitriyanti
september
mengatur tim agar dapat bekerja dan menyelesaikan tugas mencari semua hal
yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan
pihak akademik.
a. Gambaran Program
pokok yaitu :
3. Kesehatan lingkungan
5. P2M
6. Pengobatan
1. Tujuan
2. Kegiatan
a. Penyuluhan IMS
Tabel 4.1
(PLANING OF ACTION)
pemaha point,
man pena,
tentang LCD,
IMS Riplet
lemba
ran
bolak
balik
Untuk
memberi
Konselin
kan Petugas
g tentang Semua ibu Swadaya Puskesm
edukasi 18 s.d 20 Lemb Puskesm
infeksi yang Mahasisw as
dan 20 1x Februari ar as dan
menular berkunjung a& Penuruna
pemaha 2019 balik Mahasis
seksual ke posyandu Puskesmas n
man wa
(IMS)
tentang
IMS
Petugas
Pasien yang Untuk Puskesm
Pemasan Swadaya 23 Puskesm
berkunjung pengetah as Banne
gan 1 1x Mahasisw Februari as dan
ke uan Penuruna r
Banner a 2019 Mahasis
puskesmas pasien n
wa
BAB V
mempunyai 4 bagian program kesehatan, yaitu terdiri dari UKM Esensial dan
b) UKM Pengembangan
Cempaka)
menyimpang.
Menular Seksual.
remang)
Pada Praktik Belajar Lapangan II dan III ini kami melakukan pendataan
guna menentukan target lokasi kegiatan intervensi yang akan kami lakukan.
Pendataan kami lakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Penurunan mulai dari
tanggal 4 februari sampai dengan tanggal 20 februari 2019. Dari pendataan yang
kami lakukan didapatkan penderita IMS sebanyak 110 orang dengan jumlah
kasus 135.
Puskesmas Penurunan.
Bengkulu.
responden dewasa awal 26-35 tahun memiliki tingkat yang paling tinggi
C. Kegiatan Intervensi
consent).
pre-test untuk melihat seberapa besar pengetahuan masyarakat yang hadir saat
peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dengan penyaji dan fasilitator yang
hadir pada saat penyuluhan. Setelah season tanya jawab , peserta diberikan
bertambah sebelum diberikan materi dan setelah diberikan materi dan setelah
pekerjaan dan tindakan yang mau diukur, selanjutnya dilakukan penilaian dimana
setiap jawaban benar diberi masing-masing pertanyaan –pertanyaan diberi nilai 10
berikut :
N= SP/SM x 100 %
Keterangan :
N : Nilai Pengetahuan
nilai 80-100, 7 orang di kategori cukup dengan range nilai 60-75, dan 7
jawaban post-test dengan 14 orang berada pada kategori baik dengan range
nilai 80 – 100, 3 orang dikategori cukup dengan range nilai 60-75, dan 3
E. Pemasangan Banner
Pemasangan Banner dilakukan agar dapat menambah pengetahua
Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari apa yang direncanakan dengan
apa yang dilakukan, apabila hasil yang diperoleh sesuai dengan hasil yang
2. Mengukuran pelaksanaan
3. Menentukan kesenjangan (deviasi) Antara pelaksanaan dengan standar
rencana.
2. Evaluasi
efisien dan dampak proyek tentang waktu, daerah atau populasi. Setelah
Berikut ini hasil evaluasi dari setiap kegiatan intervensi yang telah
dilakukan.
Tabel 5.6
Evaluasi kegiatan
Seksual.
Konseling Setelah dilakukan kegiatan
benar
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bengkulu.
Bengkulu.
4. Hasil intervensi yang kami lakukan di PBL II dan III dapat kami
(IMS).
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi institusi
seksual.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah Dedi, SKM. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan : Yogyakarta
http://www.depkes.go.id/article/view/17081700004/-inilah-capaian –kemenkes-ri-
tahun-2015
Bengkulu
Ali 2016. Faktor yang berhubungan dengan Kejadian IMS pada WPS. Universitas
RINEKA cipta
Sudirman & Riyanto & Riyanto A. 2017. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan
Disease.
Da Ros, Schmitt, C.S.2018. Global Epidemiologi of Sexually Transmitted