Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KELOMPOK PUSKESMAS SENGKOL

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) 1 PROGRAM STUDI KESEHATAN


MASYARAKAT

OLEH :

1. EKA SELIANA P 20281030 5. RINDIANI 20281068


2. ZAEDA YUNIA A 20281133 6. ULFA HERLINA 20281083
3. SYAFIAH JULIANA 20281052 7. DIANA LESTARI 20281011
4. I GEDE BAYU S. YASA 20281072 8. ZAMZANI HARIRO A 20281075

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PEBGALAAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) 1

DI PUSKESMAS SENGKOL

KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Telah disetujui untuk diajukan dalam seminar hasil PBL 1 pada tanggal............................

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Lapangan

Rosita Eka Maria Permata, SKM Dr. M.Karjono, SKM.,M.Kes.

Mengetahui

Koordinator PBL 1

Murtiana Ningsih, SKM., M.Kes

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan hasil Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 di Puskesmas
Sengkol, Desa Sengkol, Kabupaten Lombok Tengah, serta penyusunan dan pembuatan laporan
dari hasil pengumpulan data-data di lapangan.

Laporan Pengalaman Belajar Lapangan 1 ini dibuat sebagai bahan evaluasi dan
merupakan persyaratan akademik yang harus dipenuhi. Laporan PBL 1 berisi tabel persentase
hasil pengumpulan data dan hasil intervensi masalah yang dilaksanakan dilokasi PBL 1.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kai mengucapkan terma kasih kepada :
1. Prof. Drs. Kusno, DEA., Ph.D selaku Rektor Universitas Pendidikan Mandalika.
2. Dr. Endy Samsuhari,. S.Pd.,M.Pd.,M.M.,M.Oxcel. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat.
3. Moch. Taufik Hidayatullah.,S.Kep.,M.Kes selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat, Universitas
Pendidikan Mandalika.
4. Murtiana Ningsih, SKM.,M.Kes. selaku Ketua PBL 1 Program Studi Kesehatan
Masyarakat, Universitas Pendidikan Mandalika.
5. Dr. M.Karjono, SKM.,M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
6. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat,
Universitas Pendidikan Mandalika.
7. Baiq Erna Siswati, S.Kep. selaku Kepala Puskesmas Sengkol.
8. Rosita Eka Maria Permata, SKM selaku Pembimbing lapangan Puskesmas Sengkol yang
telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi selama terlaksananya kegiatan PBL 1.
9. Seluruh Staf Puskesmas yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
10. Rekan-rekan tim Kelompok Puskesmas Sengkol.
11. Seluruh teman-teman angkatan 2020 Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
Masyarakat, Universitas Pendidikan Mandalika.
Kami menyadari bahwa laporan PBL 1 ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat berguna demi penyempurnaan laporan ini.

Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

ii
Sengkol, 23 Februari 2023

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................5
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................................6
DAFTAR GRAFIK...........................................................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................8
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................8
1.2 Tujuan................................................................................................................................................8
1.3 Manfaat.............................................................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................10
2.1 Definisi Hipertensi...........................................................................................................................10
2.2 Etiologi Hipertensi...........................................................................................................................10
2.3 Tanda dan Gejala Hipertensi............................................................................................................12
2.4 Pencegahan dan Penanggulangan...................................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................................14
3.1 Gambaran Umum Puskesmas Sengkol.............................................................................................14
3.2 Uraian Kegiatan...............................................................................................................................21
3.3 Analisis Masalah.............................................................................................................................24
3.4 Identifikasi Masalah........................................................................................................................29
3.5 Prioritas Masalah.............................................................................................................................29
3.6 Rencana Tindak Lanjut (RTL)/Rencana Intervensi............................................................................31
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................................32
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................32
4.2 Saran................................................................................................................................................32
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................33
Lampiran....................................................................................................................................................34

iv
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Jumlah Desa dan Luas Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sengkol
2. Tabel 2. Jumlah Penduduk
3. Tabel 3. Jumlah sarana Kesehatan, Jaringan dan Jejaring di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Sengkol
4. Tabel 4. Jumlah Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Sengkol
5. Tabel 5. Cakupan Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Puskesmas Sengkol tahun 2022
6. Tabel 6. Cakupan Program KIA/KB di Puskesmas Sengkol tahun 2022
7. Tabel 7. Cakupan Program P2P di Puskesmas Sengkol
8. Tabel 8. Cakupan Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Sengkol tahun 2022
9. Tabel 9. Identifikasi Masalah
10. Table 10. Matriks Pemecahan Masalah dengan Metode USG

v
DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 1. Cakupan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Sengkol tahun 2022

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
Masyarakat berupaya untuk menghasilkan lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
yang professional dan siap bekerja sesuai dengan bidang/konsentrasinya yang diambil
sejak semester VI (enam). Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan dan
Kesehatan Masyarakat melalui kurikulumnya telah dirancang dan dikembangkann
kegiatan akademik lapangan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa. PBL memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan menghayati pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh selama menempuh studi di bangku perkuliahan. PBL juga
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan pendekatan yang ada di bidang
Kesehatan Masyarakat yang bersifat multidisipliner.

PBL merupakan proses belajar mengajar mahasiswa di luar kampus yang


bertujuan untuk memberikan pengalamn belajar kepada mahasiswa untuk mengenal dan
memahami segala permasalahan di bidang kesehatan yang terjadi di masyarakat dan
mengetahui instansi yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dasar PBL adalah mengaplikasikan teori yang didapatkan dari semua Bagian di
Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat Universitas Pendidikan
Mandalika dengan keadaan di masyarakat. Selain itu dasar PBL ini adalah memberikan
pengenalan kepada mahasiswa berkaitan dengan masalah kesehatan yang dihadapi
masyarakat.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum
Tercapainya kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) melalui Praktik Belajar
Lapangan sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh di
bangku perkuliahan.

1
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melaksanakan 8 kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat
b) Mampu melaksanakan analisis terhadap data
c) Mampu mengidentifikasi masalah
d) Mampu menetapkan prioritas masalah
e) Mampu menetapkan rencana tindak lanjut atau rencana intervensi

1.3 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa
a) Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tidak hanya secara teoritis tetapi juga
praktik dalam kegiatan yang dilakukan di lapangan.
b) Untuk memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk mengenal dan
memahami segala permasalahan dibidang kesehatan masyarakat
c) Menjadi kesempatan bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan dasar
keilmuan yang dimiliki.
2. Bagi Puskesmas
a) Membantu Puskesmas Sengkol untuk menggali permasalahan kesehaatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sengkol baik didalam maupun di luar
gedung.
b) Hasil laporan dapat menjadi salah satu refrensi bagi puskesmas dalam menyusun
perencaan program kesehatan di wilayah kerjanya.

3. Bagi Prodi Kesehatan Masyarakat UNDIKMA


Sebagai sarana evaluasi bagi universitas dalam menilai keberhasilan
tujuan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I yang menjadi program wajib
Universitas.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Hipertensi


Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan
darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung
berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi
(diastolik).

Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya
120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi
jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik
mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi
kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik
mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan
diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.

2.2 Etiologi Hipertensi


Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal
sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
- Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab. Beberapa perubahan pada
jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya
tekanan darah.

- Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya, yaitu :


• Penyakit ginjal (5-10%)
• Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB) (1-2%)

3
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar
adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau
garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki
kepekaan yang diturunkan.
Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah
berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
- Penyakit Ginjal
• Stenosis arteri renalis
• Pielonefritis
• Glomerulonefritis
• Tumor-tumor ginjal
• Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
• Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
• Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

- Kelainan Hormonal
• Hiperaldosteronisme
• Sindroma Cushing
• Feokromositoma

- Obat-obatan
• Pil KB
• Kortikosteroid
• Siklosporin
• Eritropoietin
• Kokain
• Penyalahgunaan alkohol
• Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)

- Penyebab Lainnya
• Koartasio aorta
• Preeklamsi pada kehamilan
• Porfiria intermiten akut
• Keracunan timbal akut.

4
2.3 Tanda dan Gejala Hipertensi
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).

Gejala yang dimaksud adalah : Sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan
dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang
dengan tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati,
bisa timbul gejala berikut:
• sakit kepala
• kelelahan
• mual
• muntah
• sesak nafas
• gelisah
• pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan
penanganan segera.

Hipertensi ditandai dengantekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik
≥90 mmHg.

2.4 Pencegahan dan Penanggulangan


Hipertensi bisa dicegah dengan mengatur pola makan. Dimulai dari membatasi
konsumsi gula kurang dari 50 gram per hari atau kurang dari 4 sendok makan per hari.
Kemudian, batasi konsumsi garam menjadi kurang dari 5 gram per hari atau 1 sendok teh per
hari. Pada saat memasak gunakan garam sedikit saja dan batasi konsumsi makanan cepat saji
serta makanan olahan.

Konsumsi daging berlemak dan minyak goreng juga perlu dibatasi menjadi kurang
dari 5 sendok makan per hari. Sebagai pengganti dari daging berlemak, konsumsi ikan
sedikitnya 3 kali seminggu untuk mencukupi kebutuhan protein dan lemak tubuh.
Tambahkan menu buah-buahan dan sayuran menjadi 5 porsi (400-500 gram) per hari. Selain
itu, mengecek tekanan darah secara rutun.

Apabila sudah terserang hipertensi, kendalikan dengan menerapkan PATUH. PATUH adalah
singkatan dari:

5
 Periksa kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter.
 Atasi penyakit dengan pengobatan teratur.
 Tetap menjaga kebiasaan makan dan gizi seimbang.
 Upayakan aktifitas yang aman bagi hipertensi.
 Hindari asap rokok, konsumsi alkohol maupun zat karsinogenik lainnya.

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 HASIL

III.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Sengkol

1. Letak Geografis
UPTD Puskesmas Sengkol adalah salah satu dari Empat buah UPTD
Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah,
terletak di Desa Sengkol yang termasuk sebagai Ibu Kota Kecamatan Pujut.
UPTD Puskesmas Sengkol di bangun sekitar tahun 1968 dengan luas wilayah
kerja kurang lebih 5.888.0 km2 di enam (6) desa. Pada akhir tahun 2016 di
laksanakan relokasi. Operasional bangunan UPTD Puskesmas Sengkol yang baru
di mulai pada bulan Februari 2017. Sedangkan batas wilayah kerja UPT
Puskesmas Sengkol Sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Lajut dan Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah
Sebelah Selatan : Desa Rambitan Wil. Kerja UPTD Puskesmas Kuta dan
Desa Sukadana Wilayah kerja UPTD Puskesmas Teruai
Kec. Pujut
Sebelah Timur : Desa Teruai dan Gapura Wil. Kerja UPTD Puskesmas
Teruai Kec. Pujut

Sebelah Barat : Desa Penujak dan Desa Kateng Wil. kerja UPTD
Puskesmas Penujak dan Mangkung Kecamatan Praya
Barat

7
2. Jumlah Desa dan Luas Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sengkol

Tabel 1. Jumlah Desa dan Luas Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sengkol

Luas Jlh

No. Desa Wilayah Dusun

1. Sengkol 1.836.0 20

2. Segala Anyar 450.0 12

3. Kawo 836.0 17

4. Ketara 356.0 14

5. Tanak Awu 1.077.0 17

6. Pengembur 1.333.0 23

Total 5.888.0 103

Sumber : Profil Puskesmas Sengkol tahun 2022

8
3. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk dirinci per Desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah hasil proyeksi penduduk
BPS diolah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah tahun 2022.

Tabel 2. Jumlah Penduduk

JUMLAH PENDUDUK PROYEKSI 2022


NO Desa/Kelurahan
TOTAL L P

1 KAWO 10114 4855 5259

2 SEGALE ANYAR 3372 1619 1753

3 SENGKOL 10115 4855 5260

4 PENGEMBUR 10115 4855 5260

5 KETARA 4495 2157 2338

6 TANAK AWU 10115 4855 5260

PUSKESMAS SENGKOL 48326 23196 25130

Sumber : Profil Puskesmas Sengkol tahun 2022

4. Jumlah Sarana Kesehatan


Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari Puskesmas Perawatan, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, dan lainnya.

Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan


Kabupaten sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan, dalam
sistem pelayanan kesehatan harus melakukan upaya kesehatan pilihan disesuaikan
dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan
pemerintah daerah setempat.

9
Tabel 3. Jumlah Sarana Kesehatan, Jaringan dan Jejaring di Wilayah UPTD Puskesmas
Sengkol.

JLH Sarana

No Desa Puskesmas Pustu Polindes Jejaring

1. Sengkol 1 0 2 2

2. Segala Anyar 0 1 1 0

3. Kawo 0 1 0

4. Ketara 0 1 1 0

5. Tanak Awu 0 1 1 0

6. Pengembur 0 1 1 0

Jumlah 1 5 6 2

Sumber : Profil Puskesmas Sengkol tahun 2022

5. Struktur Organisasi

1. Surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah nomor :


445/1490/XII/Yankes/2021 Tanggal 28 Desember 2021, Perihal : Pembentukan Struktur
Organisasi Puskesmas.
2. Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

10
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS SENGKOL

Permenkes Nomor 43 Tahun 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS

KEPALA TATA USAHA

PJ. UKM ESENSIAL PJ. UKM PJ. UKP, PJ. JARINGAN PJ. BANGUNAN, PJ. M U T U
DAN KEPKESMAS PENGEMBANGA KEPARMASIAN DAN JEJARING PRASARANA DAN
N DAN LAB. PUSKESMAS PERALATAN

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN
TERKAIT TERKAIT TERKAIT TERKAIT

5.Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting didalam peningkatan pelayanan


kesehatan. Peningkatan kwalitas harus menjadi prioritas utama sehingga pelayanan
kesehatan dapat dicapai sepenuhnya. Salah satu yang perlu mendapat perhatian khusus
adalah jumlah dan kwalitas tenaga kesehatan yang ada.
Jumlah tenaga yang ada di UPTD Puskesmas Sengkol bersama jajarannya seperti
Pustu Polindes dilihat dari kwantitas tenaga cukup banyak, itu semua tidak terlepas dari
kebijakan di tingkat Kabupaten. Namun jika dilihat dari jumlah tenaga PNS yang ada

11
memang masih kurang terutama di tenaga administrasi khususnya untuk keuangan dan
Aspak.

Berikut ini dapat disampaikan jumlah dan jenis tenaga yang ada di UPTD
Puskesmas Sengkol per Desember 2022.
Tabel 4. Jumlah Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Sengkol

Status Tenaga Jumlah


Magang
No. Nama Pendidikan PNS PTT PTT PTT
Pusat Dikes
Daerah
Nusantara
Sehat

1 Kepala Pusk 1 1

2 Kasubbag TU 1 1

3 Kedokteran Umum 2 1 3

4 Kedokteran Gigi 1 1

5 Keperawatan :

-S1 15 17 8 40

-D3 0 16 1 17

- SPK 4 4

6 Kebidanan :

-D4 1 0 2

-D3 8 26 4 38

-D1 0 0

12
7 Kesehatan
Lingkungan : - S 1

-D3 3 3

-D1

8 SPRG/D3 Kep. Gigi 2 2

9 FKM 1 1 2

10 S 1 / D 3 Cizi 1 2/0 2/1 6

11 S 1 Farmasi/D III 2 0 1 3

12 Analis Kesehatan 1 1 1 3

13 S 1 Administrasi/D 1 0 1
III

14 SLTA 0 9 1 11

15 SLTP 0

16 SD 0

17 Rekam Medik 1 2 1 4

TOTAL 46 77 20 145

Sumber data : profil puskesmas Sengkol tahun 2022

Pada table 4 tenaga kesehatan di Puskesmas Sengkol menunjukkan jumlah tenaga


kesehatan yang paling banyak di Puskesmas Sengkol yaitu Keperawatan S1 sebanyak 40
orang di anataranya 15 PNS, 17 PTT Dikes dan 8 Tenaga Magang.

13
III.1.2 Uraian Kegiatan
1. Mampu melakukan kajian dan analisis situasi kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas
1. Mampu mendefiniskan masalah kesehatan masyarakat secara tepat
Pada saat kegiatan PBL tim kelompok menemukan beberapa kasus penyakit
antara lain:
- TBC
- Hipertensi
- DBD
2. Mampu menentukan kegunaan data yang tersedia
Adapun kegunaan data yang tersedia membantu serta memudahkan tim
kelompok mengetahui jumlah kasus yang terjadi, serta naik-turunnya kasus
tersebut. selain itu, data yang sudah tersedia ini dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk tindak lanjut yang akan dilakukan terkait dengan kasus
atau masalah yang ada.
3. Mampu mengidentifikasi data secara sebagai sumber informasi
Data yang tersedia membantu dan memudahkan tim kelompok mengetahui
jumlah kasus yang terjadi, serta naik-turunnya kasus tersebut dimana data-
data tersebut digunakan sebagai salah satu sumber informasi.
4. Mampu menerapkan prinsip-prinsip etika dalam mengumpulkan data dan
informasi
Ketika kami melakukan pengumpulan data tim kelompok menggunakan
prinsip etika. Dimana teksnik yang kami gunakan untuk mengumpulkan
data yaitu dengan cara wawancara. Sebelum melakukan wawancara tim
kelompok mengajukan pertanyaan kepada respondenapakh mau dan siap
untuk dilakukan wawancara dengan menggunakan bahasa yang sopan serta
mudah dimengerti.
5. Mampu menginterpretasi data dan informasi terkait dengan risiko
kesehatan
Dari Data yang didapat dari buku register dan lain-lain tim kelompok bisa
menentukan apa saja masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat dan

14
data tersebut juga dapat digunakan dalam menentukan prioritas masalah
kesehatan.
6. Mampu menerapkan proses pengumpulan data dan aplikasi tehnologi
informasi
Dalam proses pengumpulan data kami memanfaatkan informasi data kunjugan
yang ada di aplikasi e-puskesmas dan register data posyandu data ini
digunakan untuk mengetahui riwayat penyakit, keluhan dan lokasi
tersjadinya kasus atau masalah sehingga dapat mempermudahdalam
penyelidikan kasus.
2. Mampu Berkomunikasi secara tepat dengan masyarakat yang ada di Wilayah
Kerja Puskesma

1. Mampu melakukan promosi kesehatan baik secara tertulis maupun lisan, secara
langsung maupun melalui media online
- Melakukan penyuluhan kepadalansia maupun usia produktif tentang bahaya
hipertensi
- Melakukan penyuluhan pada ibu hamil terkait anemia dan stunting
- Melakukan penyuluhan kepada remaja terkait dengan PHBS dan bahaya
hipertensi
- Melakukan penyuluhan ke sekolah terkait dengan 5 pilar STBM
- Melakukan penyuluhan di setiap posyandu terkait dengan PSN menggunakan
bubuk dan pil Abate
- Melakukan penyuluhan di dalam gedung kepada pasien yang berkunjung
terkait dengan pencegahan hpertensi, anemia dan penularan TBC
Adapun kegiatan promkes melalui media online yaitu membuat video animasi
dan pamflet terkait penyakit hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, dan
pencegahannya), dan penyebaran pamflet di akun media sosial.

2. Mampu menggunakan media, the nologi dan jaringan untuk menyebarkan


informasi
Video animasi dan pemflet yang dibuat tekait penyakit hipertensi , tim kelompok
memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan atau melakukan promkes
melalui Whats App, Facebook, Instagram dan Twitter. Selain dari tim
kelompok, tim PKM Sengkol juga ikut menebarkan video animasi dan
pamflet.

3. Mampu mempresentasikan informasi tentang demografi dan statistik


kesehatan penduduk di wilayah kerja puskesmas
Dari sumber data yang tersedia tim kelompok mengetahui batas-batas wilayah
wilayah kerja puskesmas dan jumlah penduduk yang berada di wilayah erja
puskesmas.

3. Mampu memahami budaya masyarakat di wilayah kerja setempat


15
1. Mampu memilih metode yang tepat dalam melaksanakan intervensi
Dalam melakukan intervensi tim kelompok menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada pada masyarakat.
2. Mampu mengadaptasikan berbagai pendekatan dalam melaksanakan
intervensi
Pada saat melakukan intervensi tim kelompok menggunakan pendekatan-
pendekatan keshatan untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat

4. Memiliki kemampuan penguasaan ilmu kesehatan masyarakat

1. Mampu menerapkan ilmu kesehatan masyarakat dalam membina masyarakat


Ilmu yang didapat diterapkan dalam membina masyarakat salah satunya adalah
menggunakan komunikasi persuasif dan koersi tergantung situasi dan kondisi
masyarakat.
2. Mampu memahami status kesehatan pada populasi
Status kesehatan masyarakat dapat diketahui dari status morbiditas atau penyakit,
status mortalitas atau tingkat kematian penduduk atau status gizi pada
penduduk dalam masyarakat
3. Mampu memahami determinan kesehatan dan penyakit di wilayah kerja
puskesmas
Memahami danmengetahui faktor penyebab (determinan) masalah kesehatan atau
penyakit yang terjadi pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
4. Mampu memgidentifikasi faktor faktor yang berhubungan dengan promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit di wilayah kerja Puskesmas
Pada saat tim kelompok turun langsung ke masyarakat, kami melihat lalu
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penyakit seperti TBC, DBD dan
hipertensi. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya penyakit tersebut sebagai
berikut:
- Pola hidup yang tidak sehat
- Lingkungan yang tidak bersih
- Tidak mau berkunjung ke posyandu

5. Mengetahui alur perencanaan anggaran


1. Memahami ilmu kesehatan masyarakat dalam perencanaan anggaran Tim
kelompok memahami bagaimana perencanaan anggaran dengan menerapkan
ilmu kesehatan masyarakat
2. Memahami pendistribusian pendanaan
Tim kelompok memahami pendistribusian pendaan di puskesmas

6. Mampu melakukan pemberdayaan masyarakat


1. Melakukan sosialisasi atau promosi kesehatan baik di dalam maupun di luar
gedung
- Melakukan penyuluhan kepadalansia maupun usia produktif tentang bahaya
hipertensi

16
- Melakukan penyuluhan pada ibu hamil terkait anemia dan stunting
- Melakukan penyuluhan kepada remaja terkait dengan PHBS dan bahaya
hipertensi
- Melakukan penyuluhan ke sekolah terkait dengan 5 pilar STBM
- Melakukan penyuluhan di setiap posyandu terkait dengan PSN menggunakan
bubuk dan pil Abate
- Melakukan penyuluhan di dalam gedung kepada pasien yang berkunjung
terkait dengan pencegahan hpertensi, anemia dan penularan TBC
Adapun kegiatan promkes melalui media online ysitu membuat video animasi
terkait penyakit hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, dan pencegahannya),
dan penyebaran pamflet di akun media sosial

7. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem


1. Mengetahui struktor organisasi Puskesmas
Tim kelompok mengetahui dan memahami struktur organisasi puskesmas
2. Mengetahui strukutur kerja puskesmas
Tim kelompok mengetahui struktur kerja sesuai struktur organasasi puskesmas
3. Mengetahui Standar Operasional Kerja/SOP setiap personel di Puskesmas
Tim kelompok mengetahui memahami standar kerja setiap personel di
puskesmas

8. Mengetahui kebijakan dan perencanaan program


1. Mengetahui kebijakan dan perencanaan program sesuai dengan masalah
kesehatan yang ditemukan
Megaetahui dan memahami kebijakan dan perencanaan program sesuai denga
masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat

III.1.3 Analisis Masalah


Pada tabel berikut disajikan berbagai masalah yang ada pada Program UKM Esensial yang
ada di Puskesmas Sengkol, yaitu program Promosi Kesehatan, Program Perbaikan
Gizi Masyarakat, Program Kesehatan Lingkungan, Program KIA/KB, dan Pelayanan
dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data tahunan dari masing-masing
program yang dicantumkan di profil puskesmas Sengkol tahun 2022.

1. Program Promosi Kesehatan

17
Sebagaimana tercantum dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dan, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung
kebijakan public yang berwawasan kesehatan.
Pada grafik di bawah ini merupakan kegiatan Program Promosi Kesehatan
yang rutin dijalankan oleh Puskesmas Sengkol.
Grafik 1. Cakupan Program Promosi Kesehatan tahun 2022

CAKUPAN PROG. PROMKES TH 2022


114

80 85 86
47 52

12
12 0

TARGET CAPAIAN

Sumber data : Profil Puskesmas Sengkol 2022

Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa capaian paling tinggi pada program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Sengkol adalah program Penyuluhan PHBS Keluarga
yaitu 114. Dan capaian paling rendah adalah Penyuluhan PHBS di Sekolah yaitu 47. Hal

18
ini karena pada saat itu PPKM belum resmi dicabut, jadi kegiatan di sekolah masih
dibatasi secara optimal.

2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat


Jenis kegiatan Program Perbaikan Gizi di wilayah kerja Puskesmas Sengkol
yang telah dilaksanakan dan hasil pencapaiannya pada tahun 2022 adalah sebagai
berikut :
Tabel 5. Cakupan Program Perbaikan Gizi Masayarakat di Puskesmas Sengkol

No. Nama Program Target Capaian

1. D/S (Tingkat Partisipasi Masyarakat) 90 % 93.1 %

2. Pemberian Kapsul Vit A pada Balita 100 % 97.5 %

3. Distribusi tablet Fe pada Ibu Hamil Fe 90 % 92.59 %

4. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif 80 % 81.3%

5. Jumlah Balita Stunting <14 % 21.6 %

6. Jumlah Balita Status Gizi Kurang <7.5 1.88 %


%

Sumber data : Profil Puskesmas Sengkol tahun 2022

Cakupan Program pada program perbaikan gizi masyarakat pada tahun


2022 dapat disimpulkan capaian paling tinggi adalah pada Pemberian kapsul
Vitamin pada Balita sebesar 97.5 % dan capaian yang tidak memenuhi target
adalah Jumlah Balita Stunting sebesar 21.6 %.

3. Program KIA/KB
Pelayanan kesehatan Ibu Hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan. Dalam upaya
pencapaian MDGs dari tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan
kesehatan ibu diprioritaskan yaitu menurunkan angka kematian ibu. Untuk

19
menurunkan angka kematian ibu diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan
kehamilan, kelahiran dan nifas.
Tabel 6. Program KIA/KB di Puskesmas Sengkol

No. Nama Program Target Sasaran

1. Sasaran Ibu Hamil 100 % 102.37 %


K1

2. Sasaran Ibu Hamil 100 % 92.59 %


K4

3. Kasus Berat Bayi <3 % 5,09 %


Lahir Redah
(BBLR)

4. KB Aktif 6935 6908 (99,61 %)

5. KB Pasca Salin 273 22 (4,39 %)

6. Ibu Hamil <13 % 21.54 %


Kekurangan Energi
Kronis (KEK)

7. Ibu hamil Anemia <39 % 11.26 %

Sumber data : Profil Puskesmas Sengkol tahun 2022


Capaian tertinggi pada program KIA/KB adalah Sasaran ibu Hamil K1 sebesar
102.37 %dari 100% dari target yang harus dicapai. Sedangkan capaian yang terendah
yaitu pada kasus ibu hamil KEK sebesar 21.54 % dari target yang seharusnya du
bawah 13 %.
4. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Berdasarkan Permenkes Nomor 5 tahun 2022, Direktorat Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan dibidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Tabel 7. Program P2P Puskesmas Sengkol tahun 2022

20
No. Nama Program Target Kasus Persentase %

Kasus Hipertensi 2226 450 20.21 %


1.

2. Kasus TBC (Tuberculosis) 819 78 9.5 %

3. Kasus Diare 1310 217 16.56 %

4. Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) 0 3

5. Kasus DM (Diabetes Militus ) 9530 487 5.11%

6. Pneumonia 281 11 3.91 %

7. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 4392 1767 40.23 %

Sumber data : Profil Puskesmas Sengkol tahun 2022

Capaian pada Program Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) di


Puskesmas Sengkol rata-rata masih belum mencapai target. Sehingga perlu dilakukan
upaya peningkatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak
menular, meningkatakan deteksi dini dan respon cepat terhadap penanggulangan KLB,
meningkatkan perilaku sehat dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
menemukan dan mengobati penderita penyakit menular sedini mungkin agar tidak meluas
atau menimbulkan wabah.
5. Program Kesehatan Lingkungan
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh factor lingkungan disamping perilaku
dan pelayanan kesehatan. Upaya penyehatan dilakukan untuk mewujudkan mutu
lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam
penyediaan air bersih dan sanitasi di sarana pemeliharaan dan pengawasan kualitas
lingkungan. Upaya penyehatan lingkungan dilaksanakan dengan lebih diarahkan pada
penningkatan kualitas lingkungan yaitu melalui kegiatan bersifat promotif, preventif
Tabel 8. Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Sengkol tahun 2022

No. Nama Program Target Capaian

21
1. Rumah sehat per desa 100% 83,18%

2. Kualitas penyelenggara air minum 100% 100%

3. Sanitasi layak / jamban sehat 100% 100%

4. Tempat pengelolaan makanan (TPM) 100% 71,23%


memenuhi syarat

5. Tempat-tempat umum memenuhi syarat 100% 89,66%

Sumber data: profil kesehatan Puskesmas Sengkol 2022


Capaian tertinggi pada program kesehatan lingkungan yaitu sanitasi layak /
jamban sehat yaitu 100% dari 100% target yang harusnya dicapai, Sedangkan capaian
terendah yaitu tempat pengelolaan makanan (TPM) memenuhi syarat yaitu 71,23% dari
100%.

III.1.4 Identifikasi Masalah


Dari analisis data di atas didapatkan 5 masalah dari masing-masing program yang perlu
untuk ditindak lanjuti, yaitu: penyuluhan PHBS di sekolah, ibu hamil KEK, DBD,
hipertensi dan BBLR.

Tabel.9 Identifikasi Masalah


No. Nama Program Target Capaian
1. Penyuluhan PHBS Di Sekolah 85 47
2. Ibu Hamil KEK <13% 21,54%
3. DBD 0 3 kasus
4. Hipertensi 2226 480 kasus
5. BBLR <3% 5,09%
Sumber data : Puskesmas Sengkol tahun 2022

Dari ke 5 program UKM Esensial yang ada di Puskesmas Sengkol kami


melakukan listing masalah dan memilih masing-masing satu dari setiap program yang
masih belum mencapai target dan nantinya akan kami tidak lanjuti ke prioritas masalah.

22
III.1.5 Prioritas Masalah
Dari 5 aspek yang telah diidentifikasi , perlu kemudian untuk menentukan seuah prioritas
masalah yang akan menjadi focus utama untuk dibuatkan intervensi dalam hal ini
metode yang digunakan adalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

USG adalah metode yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas masalah
yang harus diselesaikan yaitu dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan
perkembangan masalah dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Masalah yang
memilikitotal skor tertinggi merupakan prioritas masalah USG memiliki pengertian
sebagai berikut

1. Urgency, seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan


waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebakan isu tadi
2. Seriousness, Seriousness merupakan tingkat keseriusan dari suatu masalah
dengan melihat dampak masalah terhdap produktivitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak. Seberapa serius isu
tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akubat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulka isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain.
3. Growth, tingkat perkembangan masalah yaitu seberapa kemungkinan-
kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan
masalah penyebab isu semakin memburuk kalau dibiarkan. Dalam
mengidentifkasi masalah, ada beberapa hasil yang perlu diperhatikan seperti
kemampuan sumber daya manusia, tenaga, teknologi, dan lain-lain. Untuk itu,
dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak hingga yang
tidak terlalu mendesak.

Tabel. 10 Matriks pemecahan masalah dengan metode USG (urgency, seriousness, growth)
No Masalah U S G Total Rangking
.
1. Penyuluhan PHBS Di Sekolah 2 3 4 9 V
2. Ibu Hamil KEK 4 4 4 12 III

23
3. DBD 3 4 4 11 IV
4. Hipertensi 5 5 5 15 I
5. BBLR 4 5 4 14 II
Keterangan :

5= Sangat Besar
4= Besar
3= Sedang
2= Kecil
1= Sangat Kecil

Dari tabel diatas kami menggunakan skor dari 1-5 ,sehingga dapat diamil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Kasus hipertensi menempati rangkin pertama dengan skor tertinggi 15 setelah


dilakukan penilaian dengan menggunakan metode USG
2. Kasus BBLR menempati rangkin kedua dengan jumlah sko r 14 setelah dilakukan
penilaian dengan menggunakan metode USG
3. Kasus ibu hmil KEK menempati rangking ketiga dengan jumlah skor 12 setelah
dilakukan penilaian dengan menggunakan metode USG
4. Kasus DBD menempati rangking keempat dengan jumlah skor 11 setelah dilakukan
penilaian dengan menggunakan metode USG
5. Kemudian untuk masalah terakir atau dengan urutan kelima yaitu penyuluhan PHBD
di sekolah menempati rangking kelima dengan jumlah skor 9 setelah dilakukan
penilaian menggunakan metode USG

Dari data diatas, hipertensi menjadi masalah utama yang akan dibahas dalam PBL tahap
ini, dikarenakan capaian tidak memenuhi target .

24
III.1.6 Rencana Tindak Lanjut (RTL)/Rencana Intervensi
Rencana Tindak lanjut (RTL) adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan

oleh peserta pelatihan setelah kegiatan pelatihan selesai, yang dibuat spesifik dan

realistis.

Berdasarkan dari hasil identifikasi masalah sampai dengan prioritas masalah di


wilayah kerja Puskesmas Sengkol, maka tahap intervensi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut antara lain dengan melakukan upaya preventif yaitu:
1. Penyuluhan Hipertensi
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat mengenai penyakit hipertensi, dengan memberikan materi, yaitu ; 1)
Penyebab hipertensi, 2) tanda dan gejala hipertensi, 3) pencegahan hipertensi, 4)
penanggulangan hipertensi, dan 5) pengobatan hipertensi.
2. Pemeriksaan Tekanan Darah
Melakukan pemeriksaan tekanan darah kepada masyarakat yang berisiko
mengalami tekanan darah tinggi, dengan menggunakan alat tensi meter dan
mencatat hasil Tekanan Darah Sistolik (TDS) dan Tekanan Darah Diastolik
(TDS). Manfaat mengukur tekanan darah rutin selanjutnya adalah untuk
mengurangi risiko stroke, jantung , hingga gagal ginjal, sejumlah penyakit yang
muncul karena tekanan darah tinggi.
3. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemberian makanan tambahan kepada masyarakat seperti bubur kacang
hijau. Kacang hijau dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Kacang ini
mengandung potassium, magnesium, dan serat yang baik. Penelitian telah
mengaitkan tiap-tiap nutrisi ini dengan risiko tekanan darah tinggi yang secara
signifikan lebih rendah.

25
26
III.2 Pelaksanaan

III.2.1 Rencana Tindak Lanjut


Penangg Indikator
Uraian Tujuan Sasar Wak Medi Anggar
Tempat ung Keberhasi
Kegiatan Kegiatan an tu a an
Jawab lan
Penyuluh Untuk Warga Bula Di Desa Mahasisw Leafl 500.000 90 %
an meningkat dewas n Tansang a et Masyaraka
Hipertens kan a di Mei - Ansang, t mampu
i pengetahu RT.03 Juni Kecamat memahami
an dan 2023 an Pujut, cara
pemahama Sengkol. pencegaha
n n
masyaraka hipertensi
t mengenai
pencegaha
n
hipertensi
Pemeriks Mengukur 90 %
aan tekanan tekanan
Tekanan darah darah
Darah secara masyarakat
rutin untuk dibatas
mengurang normal
i risiko
terjadinya
hipertensi
Pemberia Untuk 90 %
n memberika masyarakat
Makanan n terpenuhi
Tambaha tambahan kebutuhan
n (PMT) nutrisi nutrisinya

III.2.2 Rencana Anggaran Biaya


Rencana Anggaran Biaya (RAB) yaitu perhitungan terkait seberapa besar biaya yang

dibutuhkan untuk baha, upah, serta biaya lain yang berkaitan dengan pelaksaan kegiatan

tertentu.

No. Uraian Qty Harga Jumlah

1 Print Leaflet 20 lembar Rp 1.000 Rp 20.000

27
2 Konsumsi (jajan kotak) 40 kotak Rp 7.500 Rp 300.000

3 PMT (bubur kacang hijau) 40 cup Rp 70.000 Rp 70.000

4 Cup 2 pak Rp 37.500 Rp 75.000

5 Biaya Print & Jilid 1 Rp 35.000 Rp 35.000

TOTAL Rp 500.000

III.3 Pembahasan
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini dapat dilihat dari dua tolak ukur sebagai

berikut :

1. Respons positif dari peserta sosialisasi

Respon peserta penyuluhan diukur melalui observasi selama sosialisasi berlangsung dan

dengan mengadakan diskusi yang menyangkut kesan, saran, kritik dan usulan penyuluhan.

2. Meningkatkan pemahaman peserta penyuluhan mengenai hipertensi dan bagaimana menjaga

Kesehatan, bagaimana pencegahan dan komplikasi yang ditimbulkan, dengan memberikan

materi melalui media leaflet yang disertai dengan gambar yang dapat menunjang kemampuan

peserta penyuluhan agar dapat memahami dengan mudah terkait materi yang diberikan

Penyuluhan ini diberikan berupa pemberian materi dan diskusi mengenai pencegahan

hipertensi dapat diselenggarakan dengan lancar. Kegiatan penyuluhan mendapat sambutan

yang sangat baik. Selama pelaksanaan kegiatan ini mulai tahap persiapan sampai

pelaksanaannya, dapat disampaikan temuan-temuan yang diperoleh dilapangan yakni sebagai

berikut :

28
a. Antusiasme dari aparat desa yaitu kader serta masyarakat desa di Desa Tansang

Ansang, Kecamatan Pujut, Sengkol, Lombok Tengah. sangat tinggi, menyambut

dengan baik dalam kegiatan penyuluhan. Pihak kader berharap kegiatan

penyuluhan ini bisa dilaksanakan secara regular dan berkala di tahun-tahun

berikutnya.

b. Materi penyuluhan yang diberikan sangat sesuai dengan keadaan warga di desa

Tansang Ansang, Kecamatan Pujut, Sengkol, Lombok Tengah. yaitu masih

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai konsumsi buah-buahan untuk

mencegah hipertensi dan masih menganggap bahwa hanya buah-buahan mahal

saja yang bisa menurunkan tekanan darah. Materi ini benar-benar memberikan

edukasi terkait bagaiamana cara mencegah hipertensi dan mengatur pola pikir,

sehingga terhindar dari bibit-bibit penyakit yang tidak diinginkan.

c. Situasi dan kondisi penyuluhan sangatlah kondusif dan memberikan

kenyamanan bagi peserta.

d. Potensi dan kemampuan tingkat pemahaman peserta terlihat baik, terbukti dari

proses tanya jawab yang berlangsung pada saat pemberian materi.

e. Kegiatan penyuluhan oleh peserta dinilai sangat bermanfaat sehingga mereka

mengharapkan ada kegiatan lanjutan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka

kegiatan penyuluhan ini perlu terus dilakukan mengingat pentingnya untuk

berperilaku hidup sehat sehingga dapat meningkatkan derajat Kesehatan

masayarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi bahwa sebagian besar masyarakat memiliki
Riwayat hipertensi dan tekanan darah mencapai 140/90 mmHg, serta sudah mendapatkan obat
yang diberikan dari puskesmas.

Berikut hasil pemeriksaan tekanan darah

29
Kunjungan 1

No
Nama Tekanan Darah
.
1 Noviana 130
2 Sukerti 110
3 Dini Aminarti 110
4 Dewi Purwana 130
5 Suciani 100
6 Hj. Murni 140
7 Jumatrip 110
8 Minalam 120
9 Novi Minawartini 130
10 Nurlaela 120
11 Sinuman 140
12 Nurhayati 120
13 Laila Hidayati 110
14 Iq. Galih 140
15 Iq. Mika 110
16 Iq. Aziz 100
17 Amaq Galih 140

Kunjungan 2

No
Nama Tekanan Darah
.
1 Noviana 120
2 Sukerti
3 Dini Aminarti 120
4 Dewi Purwana 120
5 Suciani 110
6 Hj. Murni
7 Jumatrip 100
8 Minalam 100
9 Novi Minawartini 90
10 Nurlela 110
11 Sinuman 110
12 Nurhayati 110
13 Laila Hidayati
14 Iq. Galih 120
15 Iq. Mika
16 Iq. Aziz 100
17 Amaq Galih 120

30
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Dari berbagai rangkaian kegiatan di atas, mulaidari proses identifikasi masalah, Analisis
terhadap masalah, kemudian menentukan prioritas masalah, serta membuat rencana tindak lanjut
atau intervensi di dapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data di
wilayah kerja Puskesmas Sengkol
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah serta membuatlisting masalah yang ada dari 5
program UKM esensial Puskesmas Sengkol
3. Dimana Hipertensi menjadi masalah utama yang akan dibahas dalam PBL tahun ini.
4. Mahasiswa mampu membuat rencana tindak lanjut (RTL) antara lain, melakukan penyuluhan
tentang Hipertensi, penyuluhan terkait PHBS, Memeriksa tekanan darah secara teratur dan
olahraga/ senam hipertensi.

IV.2 Saran
1. Bagi Akademik
Adapun dalam kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) ini, diharapkan pada
tahapan kegiatan Pembekalan lebih dioptimalkan, sehingga mahasiswa menerima informasi
dengan transparan terkait gambaran PBL I, sehingga pelaksanaan PBL selanjutnya dapat
berjalan dengan lebih baik.
2. Bagi Mahasiswa :
Dalam melaksanakan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) mahasiswa diharapakan
memperhatikan keaktifan untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
serta mampu melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab.
3. Bagi Puskesmas Sengkol :
Diharapkan adanya upaya promotif dan preventif yang lebih massif lagi, berkaitan
dengan Hipertensi baik dalam meningkatkan dan mengembangkan metode promosi
kesehatan, konsultasi,serta meningkatkan koordinasi petugas di lapangan dengan
programmer guna menurunkan angka hipertensi.

31
Daftar Pustaka

Swarjana, I Ketut. (2017). ILMU KESEHATAN MASYARAKAT – Konsep, Strategi dan Praktik.
Yogyakarta: ANDI

Hipertensi – Tekanan Darah Tinggi – P2PTM. (2019). Diakses pada tanggal 23 April 2023 dari
https://p2ptm.kemkes.go.id

Hubungan perilaku hidup sehat dengan status kesehatan. (2018). Diakses pada tanggal 23 April
2023 dari https://e-journal.unair.ac.id

Cegah Hipertensi, Kenali Gejala dan Bagaimana Mengatasinya. (2019). Diakses pada tanggal 23
April 2023 dari https://promkes.kemkes.go.id/cegah-hipertensi-kenali-gejala-dan-
bagaimana-mengatasinya

Metode USG untuk Prioritas Masalah. (2018). Diakses pada tanggal 23 April 2023 dari
https://www.mitrakesmas.com/2018/12/metode-usg-untuk-prioritas-masalah.html

Permenkes Terbaru Tahun 2019 Tentang Puskesmas. (2022). Diakses pada tangal 7 Februari
2023 dari http://www.indonesian-publichealth.com/permenkes-terbaru-tahun-2019-
tentang-puskesmas/

32
Lampiran

33
Pengukuran Pengukuran
Tinggi Berat

Sosialisasi pada Ibu Nifas Sosialisasi DBD dan


Pembagian Bubuk ABATE

34
Pembagian Pengisian
PMT pada Buku

Konsultasi Sosialisasi
dengan PHBS Di
Sekolah
35

Anda mungkin juga menyukai