Anda di halaman 1dari 163

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A. B


DI PUSKESMAS BAUMATA
TAHUN 2022

OLEH :

KARMI SISILIA TIUMATE


NIM. 144102619

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
TAHUN 2022

i
LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A. B


DI PUSKESMAS BAUMATA
KOTA KUPANG
TAHUN 2022

DiajukanuntukmemenuhipenilaianmatakuliahLaporanTugasAkhir

Disusunoleh:

KARMI SISILIA TIUMATE


NIM. 144102619

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MARANATHA KUPANG
TAHUN 2022

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A. B


DI PUSKESMAS BAUMATA
TAHUN 2022

Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan penguji

PEMBIMBING

ROSLIN E. M. SORMIN, SST.,M.Kes


NIDN : 0811037803

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A. B.


DI PUSKESMAS BAUMATA
KABUPATEN KUPANG
TAHUN 2022

Laporan kasus ini telah diujikan pada tanggal,……April 2022

Penguji I Penguji II

Matilda Bupu Ria, S.ST., M.Kes., M.K.M Roslin E. M. Sormin, SST.,M.Kes


NIDK : 0819039002 NIDN : 0811037803

Mengesahkan

KetuaSTIKesMaranathaKupang Ketua Prodi D-III Kebidanan

Ns. Stefanus M. Kiik.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom Roslin E. M. Sormin, SST,,M.Kes


NIDN:0828058401 NIDN : 0811037803

ii
STIKesMaranathaKupang
NamaPenulis : Karmi sisilia Tiumate
Judul :ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF PADA NY. A.B
DI PUSKESMAS BAUMATA KABUPATEN KUPANG
TAHUN 2022
Jumlah BAB & Halaman : V/144

GAMBARAN KASUS
Bidan merupakan ujung tombak untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Bayi salah satu upayanya dengan memberikan asuhan kebidanan secara
komperhensif. Tujuannya adalah untuk dapat memberikan asuhan kebidanan
secara komprehensif. Asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan merupakan
asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh mulai dari hamil,bersalin
nifas dan bayi baru lahir.
Kehamilan
Kasus yang diambil di Puskesmas Baumata dari tanggal 17 Januari 2022 sampai
dengan tanggal 09 Maret 2022, Ny. A.B G2 P1 A0 AH1 Umur 32 Tahun.
Persalinan
Tanggal 29 Januari 2022 Jam 01.00 Wita, Ny.A.B datang dengan keluhan mules-
mules hasil pemeriksaan Ny. A. B G2 P1 A0 AH1 UK 40 minggu, partus kala I
fase aktif keadaan ibu dan janin baik. Tanggal 29 Januari 2022, Jam 12.25 Wita
partus kala II bayi lahir spontan dengan letak belakang kepala, berat badan 3.300
gram, panjan badan 45 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm, lingkar
perut 30 cm, bayi tidak cacat dan tidak ada kelainan. Tanggal 29 januari 2022 jam
12.40 Wita Ny. A. B P2 A0 AH2, partus kala III keadaan ibu dan janin baik,
plasenta lahir dengan spontan lengkap. Tanggal 29 januari 2022, Jam 14.25 Ny.
A.B P2 A0 AH2 partus kala IV, keadaan ibu dan janin baik.
KN dan KF
Tanggal 29 januari 2022 jam 19.00 WITA dilakukan kunjungan di klinik Ny. A.
B. P2 A0 AH2 nifas 6 Jam, keadaan ibu baik, bayi umur 6 Jam, keadaan ibu dan
bayi baik dan sehat. Tanggal 04 Februari 2022 Jam 15.00 WITA dilakukan
kunjungan rumah kedua, Ny.A.B. P2 A0 AH2 nifas hari ke-6 keadaan ibu baik,
bayi umur 6 hari keadaan bayi sehat. Tanggal 26 Febuari 2022 jam 15.30 WITA
dilakukan lagi kunjungan rumah ketiga bayi umur 28 hari keadaan bayi baik dan
tanggal 04 Maret 2022 kunjungan rumah ketiga nifas hari ke-34 hari keadaan ibu
baik.
Pustaka :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
bimbingan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan tugas akhir dalam bentuk studi kasus ini dengan baik.
Laporan tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program studi D III Kebidanan STIKes Maranatha Kupang dengan
judul “Asuhan Kebidanan Komperhensif Pada Ny. A.B di Puskesmas Baumata,
Kabupaten Kota Kupang Tahun 2022”dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini mengalami
banyak kesulitan, namun hal ini dapat teratasi berkat kerja keras serta bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Penulis sungguh menyadari bahwa penulisan
laporan tugas akhir dalam bentuk studi kasus ini masih jauh dari aspek
kesempurnaan, karenanya kritik dan saran serta tanggapan yang sifatnya
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
penulisan laporan studi kasus ini.
Dengan terselesainya laporan tugas akhir ini, penulis mengucapkan rasa
hormat dan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, saran, dan motivasi
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara fisik,
material,maupun sumbangan berupa pikiran, terutama kepada :
1. Stefanus M. Kiik.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku Ketua STIKes Maranatha
Kupang
2. Roslin E.M. Sormin, SST., M.Kes selaku Ketua Prodi D III Kebidanan
STIKes Maranatha Kupang sekaligus dosen pembimbing yang telah
memberikan masukan untuk penyempurnaan studi kasus ini.
3. Kepala Ruangan Puskesmas baumata beserta staf yang telah memberikan izin
dan bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan studi kasus ini.
4. Matilda Bupu Ria,S.ST, M.Kes., M.K.M Selaku dosen penguji yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti ujian.
5. Pasien Ny.A.B bersama keluarga yang telah bersedia menjadi pasien penulis
dalam laporan tugas akhir ini.
6. Dosen STIKes Maranatha Kupang yang telah berjasa kepada penulis dalam
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan selama mengikuti pendidikan.
7. Yang saya cintai Bapak Marthinus Tiumate dan Mama Yane Tiumate, dan
semua keluarga, membesarkan, membina dan mendukung saya hingga saat ini
dan yang dengan sabar telah mendukung saya baik moral maupun material.
8. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2019 Prodi DIII kebidanan
STIKes Maranatha Kupang yang juga telah memberikan dukungan
bagipenulis berupa saran dan masukan dalam menyelesaikan laporan tugas
akhir ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa Laporan Tugas Akhirini, masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharap saran dan kritik yang sifatnya
membangun sebagai masukan dalam perbaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca semua, Amin.

Kupang,…. April 2022


Penulis

(Karmi Sisilia Tiumate)


DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL SPESIFIKASI
LEMBARAN PERSETUJUAN
LEMBARAN PENGESAHAN
GAMBARAN KASUS………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A.LatarBelakang.............................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................ 3
1.TujuanUmum........................................................................................ 3
2.TujuanKhusus....................................................................................... 3
C. Waktu dan tempat pengambilan kasus..................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................. 5
A.Antenatal Care........................................................................................... 5
B. Persalinan dan bayi baru lahir (BBL) umur 1 jam..................................... 28
C. Bayi.............................................................................................................60
D.Nifas........................................................................................................... 63
BAB III PERKEMBANGAN KASUS............................................................. 75
A.Kehamilan.................................................................................................. 75
B. Persalinan................................................................................................... 87
C. BayiBaruLahir............................................................................................103
D.Nifas........................................................................................................... 125
BAB IV PEMBAHASAN KASUS.................................................................. 140
A.Antenatal Care........................................................................................... 140
B. Intranatal Care........................................................................................... 144
C. BayiBaruLahir........................................................................................... 147
D.Post Natal Care.......................................................................................... 149
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 153
A.Kesimpulan................................................................................................ 153
B. Saran.......................................................................................................... 155
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 157
LAMPIRAN KEGIATAN KUNJUNGAN CONTINUITY OF CARE
LAMPIRAN KONSULTASI
LAMPIRAN REVISI
LAMPIRAN DAFTAR TABEL
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asuhan kebidanan komprehensif merupakan pelayanan kesehatan

utama yang di berikan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru

lahir. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam

jiwanya. Maka dari itu setiap ibu hamil memerlukan asuhan kebidanan

selama masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir (Dwi, 2017).

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2017, angka

kematian ibu (AKI), menjadi salah satu indicator penting dari derajat

kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal

dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus isidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa menghitung lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup (WHO,

2017).

Berdasarkan SUPAS (survey penduduk antara sensus) tahun 2015

bahwa AKI di indonesia adalah 305/100.000 kelahiran hidup, dengan

penyebab hipertensi obstetric, komplikasi non obstetric, infeksi dan penyebab

lainya. Demikian juga AKB di Indonesia menurut SDKI, 2017 yaitu 24/1000

kelahiran hidup dengan penyebab kematian adalah asfiksia, infeksi, dan BBL.

Tujuan utama SDKI 2017 adalah menyediakan estimasi terbaru indicator

demografi dan kesehatan. Target responden SDKI 2017 adalah wanita umur

1
2

15-19 tahun pria/wanita hidup bersama umur 15-54 tahun dan remaja pria

berstatus belum kawin 15-24 tahun. Survey ini dilaksanakan di 34 provinsi

diseluruh Indonesia menghimpun informasi mengenai latar belakang,social

ekonomi, fertilisasi, kontrasepsi, kehamilan dan pemeriksaan sesudah

melahirkan, imunisasi anak, kesehatan dan gizi anak, perkawinan dan kegiatan

social, preferensi fertilitas, HIV/AIDS dan isu kesehatan lainnya.

Untuk Provinsi NTT berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan tahun

2019 jumlah kasus kematian ibu di NTT sebanyak 98 kasus dengan penyebab

komplikasi non obstetric 42,74%, perdarahan 38,71%, hipertensi dalam

kehamilan 10,04%, infeksi 5,56%. Sedangkan jumlah kematian bayi di NTT

adalah 826 kasus dengan penyebab lain lain 34,46%, BBLR 22,08%, asfiksia

18,57%, pneumonia 7,18%, kelainan bawaan 5,37% , infeksi lain 2,92%.

(Profil Kesehatan Provinsi NTT, 2019).

Data yang diperoleh di Puskesmas Baumata jumlah ibu yang melakukan

kunjungan ANC sebanyak 389 orang. ANC yang teratur difasilitas kesehatan

dapat mencegah tejadinya komplikasi pada ibu hamil maupun janin dalam

kandungan. Asuhan yang berkesinambungan bidan di tuntut untuk mampu

mendeteksi dini tanda dan gejala komplikasi kehamilan.

(Profil Puskesmas baumata 2019).

Berdasarkan kasus yang di peroleh di Puskesmas baumata Tahun 2019

jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja berjumlah 467, jumlah sasaran

ibu bersalin 466, jumlah sasaran ibu nifas 466, jumlah sasaran bayi sebanyak

638, jumlah salin nakes sebanyak 303, jumlah KF 1-3 sebanyak 466, jumlah KN

1-3 sebanyak 701.


3

Salah satu program untuk penurunan AKI dan AKB adalah program

perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, perencanaan stiker ini

dapat meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam

merencanakan persalinan yang aman program ini juga meningkatkan

persiapan menghadapi komplikasi pada saat kehamilan. Selain program P4K

Provinsi NTT juga memiliki salah satu program revolusi KIA yaitu semua

persalinan harus di tolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih di fasilitas

kesehatan yang memadai.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis sebagai mahasiswa Diploma

III kebidanan tertarik untuk melakukan “Asuhan Kebidanan Komprehensif

pada Ny. A.B. G2 P1 A0 AH1 Usia Kehamilan 40 Minggu Janin tunggal

Hidup Intra uterin Persentase Kepala di puskesmas Baumata”.

B. TUJUAN

Meliputi :

1. Tujuan Umum

Mampumelakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. A.B

di Puskesmas Baumata Periode. 17 Januari 2022 s/d 09 Maret 2022

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melaksanakan pengkajian subyektif dan obyektif pada Ny. A.B

dalam masa hamil, bersalin, nifas dan pada bayi baru lahir di

Puskesmas Baumata Periode. 17 Januari 2022 s/d 09 Maret Tahun 2022

b. Dapat menganalisa masalsah, diagnosa kebidanan pada Ny. A.B dalam

masa ibu hamil, bersalin, nifas dan pada bayi baru lahir di Puskesmas

Baumata. 17 Januari s/d 09 Maret Tahun 2022


4

c. Dapat melaksanakan evaluasi kebidanan pada Ny. A.B dalam masa

hamil, bersalin, nifas dan pada bayi baru lahir di Puskesmas Baumata

Periode 17 Januari s/d 09 Maret 2022.

d. Dapat melakukan pendokumentasian dengan metode SOAPpada Ny.

A.B dalam masa hamil, bersalin, nifas dan pada bayi baru lahir di

Puskesmas Baumata Periode. 17 Januari s/d 09 Maret Tahun 2022.

C. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMBILAN KASUS

Pengambilan kasus dilakukan di Puskesmas Baumata dengan menerapkan

asuhan kebidanan yang dimulai tanggal :

1. Tanggal 19-01-2022 : Pemeriksaan kehamilan pertama

2. Tanggal 26-01-2022 : Pemeriksaan kehamilan kedua

3. Tanggal 29-01-2022 : Pertolongan persalinan

4. Tanggal 29-01-2022 : Kunjungannifas 6 jam s/d 48 jam dan KN 1

5. Tanggal 04-02-2022 : Kunjunganrumah pertama, nifas hari ke 4–28 dan

KN 2

6. Tanggal 26-02-2022 : Kunjunganrumah kedua, nifas hari ke 29–42 dan

KN 3

7. Tanggal 04-03-2022 : Kenjungan rumah ketiga, nifas hari ke 34


5

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. ANTENATAL CARE

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah sebuah proses yang di mulai dari tahap konsepsi

sampai lahirnya janin.lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40

minggu) di hitung dari hari pertama haid terakhir (widatiningsih & Dewi,

2017).

Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi dan

implantasi.kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu

bila di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi (Wilyani,2015).

Berdasarkan di atas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu

proses yang di awali dengan penyatuan spermatozoa dengan

ovum(fertilisasi) dan di lanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi

yang berkisar 40 minggu

2. AdaptasiPerubahan FisiologiKehamilan Trimester IIIAntara lain:

Menurut Walyani (2015), perubahan Fisiologi yang di alami wanita

selama hamil yaitu:

a) SistemReproduksi dan Mamae

(1) Uterus

Pembesar uterus awal kehamilan di sebabkan oleh peningkatan

vaskularisasi,vasodilatasi,hyperplasia dan hipertropi pada


6

moimetrium dan perkembangan endometrium yang menjadi

deciduas di sebabkan karna efek estrogen dan progesterone yang di

hasilkan oleh corpus luteum.berat uterus naik secara luar biasa dari

30 sampai 50 gram menjadi ± 1000 gram pada akhir kehamilan.

Pada akhir kehamilan uterus akkan terus membeesar dalam

ronggapelvis,dan sering perkembangannya uterus akan menyentuh

dinding abdomen mendorong usus ke samping danke atas,terus

tumbuh hingga menyentuh hati.

(2) ServiksUteri dan Vagina

Progesteron menyebabkan sel-sel endoserviks mensekresi

mucus yang kental,yang menutupi serviks di keknal dengan mucus

plucg.serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak pda

perabaan di sebut tanda goodell.

Dinding vagina mengalami perubahan pada trimester III untuk

mempersiapkan persalinan yaitu dengan menggendongnya jaringan

ikat,hipertropi sel otot polos.perubahan ini menyebabkan

bertambah panjangnya dinding vagina

(3) Fungsi Hormon dan Ovarium

Setelah implanntasi, villi chorionice akan

mengeluarkanhormone HCG guna mempertahankan produksi

estrogen dan progesterone corpus luteum sampai plasenta terbentuk

sempurna yaitu 16 minggu.selanjutnya plasenta akan menggantikan

fungsi corpus luteum memproduksi estrogen dan progesterone.

Tingginya estrogen dan progesterone selama kehamilan menekan


7

produksi FSH dan LH sehingga tidak menjadi maturasi folikel dan

ovulasi berhenti.

Hormon relaksi pada akhir kehamilan akan merelaksasikan

jaringan ikkat terutama sendi sarroiliakan dan pelunakan serviks

pada saat persalinan

(4) Perubahan pada Mamae

Perubahan pada ibu hamil yaitu payudara mmenjaid lebih

besar,dan areola mamae semakin hitam karna

hipergimentasi.gandulaMontgomery makin tampak menonjol di

permukaan areola mamae dan pada kehamilan 12 minggu ke atas

dari putting susu keluar colustrum.

b) SistemEndokrin

Kopus luteum dalam ovarium pada minggu pertama menghasil

estrogen dan progesteron, yang dalam stadium ini memiliki fungsi

utama untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah

pelepasan serta pembebasan desidua tersebut. Sel-sel trofoblast

menghasilkan hormon korionik gonadotropin yang akan

mempertahankan korpus luteum sampai plasenta berkembang penuh

dan mengambil alih produks estrogen dan progesteron dari korpus

luteum.Estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

fetus, pertumbuhan payudara, retensi air dan natrium, pelepasan

hormon hipofise. Sementara itu, progesteron memengaruhi tubuh ibu

melalui relaksasi otot polos, relaksasi jaringan ikat, kenaikan suhu,

pengembangan duktus laktiferus dan alveoli, perubahan sekretorik


8

dalam payudara. Plasenta menghasilkan dua hormon spesifik lainnya,

yaitu hormon laktogenik dan relaksin. Hormon laktogenik eningkatkan

pertumbuhan, menstimulasi perkembangan payudara dan mempunyai

peranan yang penting dalam metabolisme lemak maternal, sedangkan

hormon relaxin memberikan efek relaksan khususnya pada jaringan

ikat.Sekresi kelenjar hipofisis menurun dan selanjutkanakan

meningkatkan sekresi semua kelenjar endokrin (kelenjar tiroid,

paratiroid, adrenal). Prolaktin meningkat secara berangsur-angsur

menjelang akhir kehamilan namun fungsi prolaktin dalam memicu

laktasi disupresi sampai plasenta dilahirkan dan kadar

estrogenmenurun.

c). Sistem Kekebalan

Imunisasi sebagai salah satu cara preventif untuk mencegah

penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus diberikan

secara terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar

sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus

mata rantai penularan. Pada hakikatnya, kekebalan tubuh dapat

memiliki secara aktif maupun pasif Keduanya dapat diperoleh secara

alami Maupun buatan Kekebalan pasif yang didapatkan secara alami

adalah kekebalan yang didapatkan secara transplasenta, yaitu antibodi

yang diberikan ibu kandung secara pasif melalui plasenta kepada janin

yang di kandungannya.Semua bayi yang dilahirkan memiliki sedikit

atau banyak antibodi dari ibu kandungnya.

Kekebalan pasifbuatanadalahpemberianantibodiyangsudahdisiapkandan
9

dimasukkankedalam tubuh anak seperti pada bayi baru lahir dari ibu

yang mempunyai HbsAg.

d). SistemPerkemihan

Progesteron dengan efek relaksan pada serabut-serabut otot polos

menyebabkan terjadinya dilatasi, pemanjangan, dan penekukan ureter

Penumpukan urine terjadi dalam ureter bagian bawah dan penurunan

tonus kandung kemih dapat menimbulkan pengosongan kandung kemih

yang tidak tuntas sehingga sering terjadi pielonefritis.

Ketidakmampuan untuk mengendalikan aliran urine, khususnya

akibat desakan yang ditimbulkan oleh peningkatan tekanan intra

abdomen dapat terjadi menjelang akhir kehamilan. Keadaan ini

disebabkan oleh penurunan tonus otot pada dasar pangrgul (akibat

progesteron) dan peningkatan tekanan akibat penambahan isi uterus.

Akibat perubahan ini pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung

kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul

sering kencing Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila

uterus gravidus keluar dari rongga panggul.Pada akhir kehamilan, bila

kepala janin turun ke PAP, keluhan sering kencing akan timbul kembali

karena kandung kemih mulai tertekan. Di samping sering kencing

terdapat pula poliuria. Poliuria disebabkan oleh adanya peningkatan

sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi di glomerulus

juga meningkat sampai Reabsorbsi di tubulus tidak berubah,sehingga

lebih banyak dapat dikeluarkan urea, glukosa, asam amino, asam folik

dalam kehamilan.
10

a. SistemPencernaan

Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek ( nause

sebagai akibat hormon estrogen yang meningkat dan peningkatan kadar

HCG dalam darah, tonus otot traktus digestivus menurun sehunmotilitas

juga berkurang yang merupakan akibat dari jumlah progesteron yang

besar dan menurunnya kadar montalin, suatu peptida hormon yang

diketahui mempunyai efek perangsangan otot-otot polos. Makan lebih

lama dalam lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama berada

dalam usus. Hal ini baik untuk reabsorpsi akan tetapi menimbulkan

obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita

hamil. Dijumpai pada bulan- bulan pertama kehamilan gejala muntah

lemesis), yang biasanya terjadi pada pagi hari dikenal dengan

morningsickness. Nausea (mual) atau vomitus (muntah) yang terjadi

pada awal bulan kehamilan sering dijumpai dan biasanya ringan.

Penyebab yang pasti belum diketahui tetapi kemungkinan besar

keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon. Jika

berlangsung melebihi 14 minggu atau bila terjadi hiperemesis, maka

morning sickness ini dianggap sebagai keadaan abnormal dan

memerlukan tindakan aktif.Pada bagian mulut terjadi hiperemi pada

gusi, berongga, dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah

karena pengaruh dari kadarestrogen yang meningkat yang menyebabka

peningkatan vaskularisasi selektif dan proliferasi jaringan ikat. Tidak

ada peningkatan saliva namun wanita mengeluhkan ptialisme kelebihan

saliva). Perasaan ini diduga akibat wanita secara tidak sadar jarang
11

menelan saat mual. Pembengkakan gusi fokal dan sangat vaskuler yang

disebut epulis kehamilan. Hemoroid cukup sering pada kehamilan,

kelainan ini sebagian besar disebabkan oleh konstipasi dan naiknya

tekanan vena di bawah uteri Refleks asam lambung (heartburn)

disebabkan oleh regurgitasi isi lambung esophagus bagian bawah.

Progesteron menyebabkan relaksasi sfingter kardiak pada lambung dan

mengurangi motilitas lambung sehat memperlambat pengosongan

lambung. Heartburn biasanya hanya terjadi pada satu atau dua bulan

terakhir kehamilan.

e). SistemMuskuloskeletal

Lordosis progresif merupakan gambaran karakteristik pada

kehamilan normal. Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang

membesar. Lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada

tungkai bawah Mobilitas sendi sacroiliaka, sacrocoksigealdan sendi

pubis bertambah besar dan karena ini menyebabkan tidak nyaman pada

dinding bagian bawah, khususnya pada akhirkehamilan.

Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat

gaya tarik bumi dan garis bentuk tubuh lengkung tulang belakang akan

berubah bentuk untuk mengimbang pembesaran abdomen dan

menjelang akhirkehamilan banyak wanita yang memperhatikan postur

tubuh yang khas(lordosis). Demikian juga jaringan ikat pada persendian

panggul akan melunak dalam mempersiapkanpersalinan.


12

f).SistemKardiovaskuler

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya

sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-

pembuluh darah yang membesar pula, mumu dan alat lain yang

memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan Volume plasma

puteramulya mengatur pada saat usia kehamilan 10 min. Peribahastata

volume maternal berkisar antara 20%-100% selain itu pada

minulloutput akan meningkat dan perubahan terjadi pertandre Pada

akhir trimester I terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran terta

bertambahnya cardiac output. Pada usia kehamilan 16 mgg, menjadi

model. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik

kembali sebelum aterm. Perubahan auskultasi mengiring perubahan

ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung

menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama

masahamil. Selama kehamilan jumlah leukosit akan meningkat

bertaranta 5000- 12000 dan mencapai puncaknya pada sat awalan dan

masa nifas berkisar 14000-15000. Penyebab peeningkatan ini belum

diketahui.Respons yang sama diketahui terjadi selama dan setelah

melaku latihan yang berat. Distribusi tipe sel juga akan mengalami

perubahPadatrimester ke-3, terjadi peningkatan jumlah granulosit dan

limfosit dan secara bersamaan limfosit dan monosit.

g) SistemIntegume

Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanismenyeb

abkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen


13

selama masa kehamilan Perubahan yang umum terjadi adalahpeningkat

an ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi,

pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat

dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas. Jaringan

elastis kulit mudah pecah, menyebabkan striaegravidarum.Akibat

peningkatan kadar hormon estrogen dan progesterone, kadar MSH pun

meningkat, terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi

karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis.

Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba,

areola mamae, papilla mammae, linea nigra, pipi (chloasma

gravidarum), setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan

menghilang.Pada multipara selain striae, kemerahan itu sering kali

ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari

striae sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit di garis

pertengahan perut akan berubah menjadi hitam kecokelatan yang

disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang muncul dalam ukuran yang

variasi, pada

wajah dan leher yang disebut dengan chloasma ataumelasmagravidaru

m. Selainitu,diaeroladan daerah genetalia juga akan terlihat pigmentasi

yang berlebihan,pigmentasi yang berlebihan biasanyaakan hilang

setelah persalinan.

h). Metabolisme

Sistem metabolisme adalah istilah untuk menunjukkan perubah-perubahan

kimawi yang terjadi di dalam tubuh untuk pelaksana untuk pelaksanaan


14

berbagai fungsi vitalnya. Dengan terjadinya kehamilan,

metabolismetubuh mengalami perubahan yang mendasar, di mana

kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan

memberi ASI.Pada wanita hamil basal metabolicrate (BMR) meningkat

hinge 15% - 20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. BMR

kembali setelah hari ke 5 atau ke-6 postpartum. Peningkatan BMR

mencerminkan kebutuhan oksigen pada janin, plasenta, uterus serta

meningkatkan konsumsi oksigen akibat peningkatan kerja jantung ibu

pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan

letih setelah melakukan aktivitas ringan Dengan terjadinya kehamilan,

metabolisme mengalami perubahan yang mendasar, tinggi untuk

pertumbuhan janin dan persiapan memberi ASI.

i) Berat Badan dan Indeks MasaTubuh

Berat badan wanita hamil akan mengalami kenaikan sekitar 6,5-16,5 kg

Kenaikan berat badan terlalu banyak ditemukan pada kasus preeklampsi

dan eklampsi. Kenaikan berat badan ini disebabkan oleh janin, uri, air

ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, protein dan

retrensiurine. Indeks Massa Tubuh (BodyMass Index, BMI)

mengidentifikasi jumlah jaringanadiposa berdasarkan hubungan tinggi

badan terhadap berat badan dan digunakanuntuk menentukan berat

badan wanita.

j). SistemPernafasan

Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respons

terhadappercepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen


15

jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu

cara untuk membuang karbon dioksida. Peningkatan kadar estrogen

menyebabkan ligamentum pada kerangka iga berelaksasi sehingga

ekspansi rongga dadameningkat.

Wanita hamil bernapas lebih dalam tetapi frekuensi

napasnya hanya sedikit meningkat. Penigkatan pernapasan yang

berhubungan dengan frekuensi napas normal menyebabkan peningkatan

volume napas satu menit sekitar 26%. Peningkatan volume napas satu

menit hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsentrasi karbon

dioks di alveoli menurun. Selain itu pada kehamilan terjadi juga perub

sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan Di sam samping itu

terjadi desakan rahim yang membesar pada umur kehamilan kehamilan

32 minggu sebagai kompensasi terjadi desakan rahim dan kebutuhan

rahim dan kebutuhan Oz yangmeningkat.

3. Perubahan Adaptasi Psikologis Salama Hamil

a) Trimester I (Periode penyesuaian terhadap kehamilan)

Pada awal kehamilan sering muncul perasaan ambivalen dimna ibu

hamil merasa ragu terhadap kenyataan bahwa dirinya hamil.ambivalen

dapat terjadi sekali pun kehamilan ini di rencanakan dan sangat di

harapkan.gambaran respon terhadap ambivalen ini yaitu selam beberapa

minggu awla kehamilan apakah ibu hamil atawu tidak serta

menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan kehamilannya

(Widatiningsih & Dewi,2017).


16

b) Trimester II ( Periode sehat)

Trimester ini ibu merasa lebih stabil kesanggupan mengatur diri

lebih baik,kondisi ibu lebih mmenyenakan,ibu mulai terbiasa deengan

perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu bessar sehingga beluum

menimbulkan ketidak nyamanan.ibu sudah mulai menerima dan mengerti

tentang kehamilannya.secara kongnitif,pada trimester II ibu cenderung

membutuhkan informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan

bayinya serta perawatan kehamilanya,(Widatiningsih & Dewi,2017).

c). Trimester III (Periode menunggu dan waspada)

Trimester ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran

bayinya.kadang-kadang ibu merasa kwatir bahwa bayinya akan lahir

sewaktu-waktu ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan

timbuknya tanda dan gejala akan terjadi peprsalinan.respon terhadap

peprubahan gambaran diriinya yaitu ibu merasa dirinya aneh dan jelek

(Widatiningsih & Dewi,2017).

Ibu mulai merasa sedih karna akan berpisah dengan bayinya dan

kehilangan perhatian khusus yang di terima selama hamil. pada trimester

inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan yang lebih dari suami,

keluarga dan bidan. Trimester ini adalahsaat persiapan aktif untuk

kelahiran bayi dan menjadi orang tua (Widatiningsihh & Dewi,2017).


17

4. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Trimester III antar lain:

a. Pengkajian

1) Subjektif

Yaitu data yang dapat diperoleh dari keluhan-keluhan yang

disampaikan pasien. Contohnya; ibu mengatakan mual dan muntah, ibu

mengatakan sudah tidak haid lagi 2 bulan yang lalu, ibu mengatakan

pusing, ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah,

Biodata mencakup identitas pasien yaitu :

a) Nama : Yang jelas dan lengkap bila perlu ditulis

nama panggilan sehari-hari

b) Umur : Dicatat dalam tahun berguna

mengantisipasidiagnosa masalah kesehatan

dan tindakan yang dilakukan

c) Agama : Tanyakanuntukkemungkinan

pengaruhnyaterhadap kebiasaan kesehatan

pasien dan mempermudah pendekatan

didalam melaksanakan asuhan kebidanan

d) Suku/bangsa : Berpengaruh pada adat istiadat atau

4 kebiasan sehari-hari

e) Pendidikan : Ditanyakan untuk mengetahui tingkat

5 intelektualnya, juga tingkat pengetahuan

sikap perilaku kesehatan seseorang


18

f) Pekerjaan : Gunanya untuk mengetahui dan mengukur

tingkat sosial ekonominya, karena ini juga

berpengaruh dalam gizi pasien tersebut

g) Alamat : Ditanyakan untuk maksud

7 mempermudahhubunganbila dipelukan

keadaan mendesakdengandiketahui alamat

bidan dapat mengetahui tempat tinggal

pasien dan lingkungannya

h) Keluhan utama : Ibu mengatakan telah haid 7 – 9 bulan,

8 pernah atau tidak pernah keguguran, jumlah

anak yang hidup, serta jumlah kelahiran

i) Riwayat Menstruasi : Untuk mengetahui faal alat reproduksi

yang meliputi usia saat menarche, siklus

haid, lamanya haid, sifat darah dan nyeri

yang terjadi pada saat haid

j) Riwayat Perkawinan : Yang perlu dikaji adalah berapa kali

menikah, status menikah syah atau tidak,

karena tanpa status yang jelas akan

berkaitan dengan psikologis

k) Riwayat Kehamilan : Ditanyakan apakah ada gangguan yang

1 yang Lalu sangat selama kehamilan, selama hamil

melakukan pemeriksaan dimana


19

l) Riwayat : Untuk mengetahui sejak kapan pergerakan

KehamilanSekarang anak dirasakan, keluhan yang dialami saat

hamil, imunisasi TT berapa kali dan

therapi yang didapatkan

m)Riwayat Keluarga : Untuk mengetahui apakah pasien pernah

1 Berencana mengikuti KB dengan kontrasepsi jenis

apa, berapa lama, adakah keluhan selama

menggunakan kontrasepsi dan alasan

berhenti dari KB.

n) Riwayat Kesehatan : Data ini diperlukan untuk dapat

1 Keluarga mengetahuikemunkinan adanya pengaruh

penyakit keluarga terhadap kesehatan

pasien dan janinnya, yaitu apabila ada

penyakit keluarga yang menyertai

o) Keadaan Psikososial : Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga

1 terhadap kehamilannya. Wanita mengalami

perubahan emosi/psikologis selama masa

kehamilan

p) Riwayat Pola Nutrisi : Menggambarkan tentang pola makan,

1 frekuensi,jenis makanan dan minumandan

keluhan

q) Riwayat Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu

1 kebiasaan buang air besar dan buang air


20

kecil, meliputi frekuensi, warna, bau dan

keluhan

r) Pola Istirahat : Menggambarkan pola istirahat dan tidur

1 pasien, berapa jam pasien tidur, dan

keluhan yang dialami pasien saat istirahat

s) Riwayat Kebersihan : Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu

Diri menjaga kebersihan tubuh terutama pada

daerah genitalia, karena

pada masakehamilanterjadi peningkatan

pH vagina.

Data subjektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat. Tanda

gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami

atau keluarga (identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat

perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB,

penyakit sekarang, riwayat penyakit keluarga, riwayat psikososial,

pola hidup)

2) Objektif (data yang diobservasi)

Adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan pada pasien,

pemeriksaan tersebut adalah pemeriksaan umum, kebidanan dan

pemeriksaan penunjang.

a) Pemeriksaan fisik umum : Keadaan umum pasien ditunjukkan dengan

kesadaran,postur tubuh, gerakan tubuh dan ekspresi wajah.


21

b) Pengukuran Tanda-Tanda Vital : suhu (36,50C – 37,50C), nadi (80-

90x/menit), tekanan darah (110/70-120/80 mmHg), ini dapat

menentukan adanya gangguan kesehatan dalam tubuh pasien.

c) Pemeriksaan inspeksi, meliputi :

(2) Kepala : Kepala apakah ada benjolan, ketombe atau tidak.

Rambut apakah mudah rontok, warna merah,

kusam dan kering atau tidak.

(4) Wajah : Perhatikan ekspresi muka, observasi kulit muka

apakah ada pucat atau edema dan cloasma atau

tidak.

(5) Mata : Observasi warna keadaan konjuntiva dan sclera.

(6) Hidung : Apakah ada polip dan sekret.

(7) Telinga : Apakah simetris dan ada serumen.

(8) Leher : Apakah ada benjolan abnormal dan pembesaran

kelenjar.

(9) Dada : Bentuknya, apakah ada benjolan abnormal,

apakah puting susu menonjol atau tidak, adakah

hyperpigmentasi dan pengeluaran colostrum.

(10) Abdome : Apakah membesar sesuai masa kehamilan dan

n apakah ada luka bekas operasi, strie dan linea

nigra.

: Ekstremitas atas dan bawah apakah ada oedema,

(11) Ekstremi varices dan pucat.

tas
22

: Apakah ada kelainan, pengeluaran cairan

(12) Genitaia abnormaldari jalan lahir.

d) Pemeriksaan palpasi meliputi :

(1) Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan, tinggi fundus

uteri, dan bagian apa yang terdapat pada fundus.

Pada Trimester III usia kehamilan:

1) 7 bulan : 3 jari atas pusat

2) 8 bulan : ½ pusat – PX

3) 9 bulan : 3 jari bawah PX

(2) Leopold II : Untuk menentukan letak punggung janin sebelah

kanan atau kiri dan bagian terkecil janin, jika

teraba keras, datar dan memanjang seperti papan

(punggung).

(3) Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian

bawah (jika kepala maka teraba bulat, melenting

dan keras), bokong (bulat, lunak, melenting) dan

apakah bagian bawah janin ini sudah atau belum

terpegang oleh pintu atas panggul.

(4) Leopold IV : Untuk menentukan apa yang menjadi bagian

bawah dan berapa masuknya bagian bawah

kedalam rongga panggul.

e) Pemeriksn Auskultasi
23

Apakah DJJ terdengar atau tidak, frekuensi, jelas dan teratur atau tidak

dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu. DJJ normal 120-160

x/menit

f) Pemeriksaan Perkusi

Tungkai refleks atau tidak.

g) Pemeriksaan penunjang :

(1) Pemeriksaan darah :

(a) Hb: Untuk mengetahui apakah ibu kekurangan

darah(Anemia).kadar Hb normal 11gr% -12 gr%.

(b) Golongan darah : Tes golongan darah untuk mempersiapkan

donor bagiibu hamil bila diperlukan.

(c) Hepatitis B (HbsAg) : Hasil pemeriksaan positif atau negatif.

(2) Pemeriksaan Ultrasonografi(USG)

Dilakukan atau tidak di lakukan sesuai indikasi.

b. AnalisaMasalah (diagnosa kebidanan)

Menginterpretasikan data secara fisik kedalam rumusan dignosa dan

masalah kebidanan. Kata masalah dan diagnosa digunakan kedua-duanya

dan mempunyai pengertian yang berbeda-beda.

Misalnya G P A AH UK 28-42 minggu, Tunggal/Gemeli, Hidup,

Presentasi Kepala/Sungsang/Melintang, Intra Uterine.

c. Antisipasi Masalah Potensial

Dari kumpulan masalah dan diagnosa, identifikasi faktor-faktor potensial

yang memerlukan antsipasi segera, tindakan pencegahan jika


24

memungkinkan atau waspada sambil menunggu

mempersiapkanpelayanansegala sesuatu yang mungkin terjadi.

d. Tindakan Segera

Proses manajemen kebidanan dilakukan secara terus menerus selama

klien dalam perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasilkan data

baru segera dinilai. Beberapa data menunjukkan adanya suatu situasi

yang menutut tindakan segera selagi menunggu instruksi dari dokter

seperti prolapsus tali pusat dan perdarahan post partum. Situasi lain yang

bukan merupakan keadaan darurat tetapi boleh memerlukan konsultasi

dokter atau manajemen kolaborasi.

e. Perencanaan

Dikembangkan berdasarkan intervensi saat sekarang dan antisipasi

diagnosa  dan problem serta meliputi data-data tambahan setelah data

dasar. Rencana tindakan komprehensif bukan hanya meliputi kondisi

klien serta hubungannya degan masalah yang dialami klien, akan tetapi

meliputi antisipasi dengan bimbingan terhadap klien serta konseling, bila

perlu mengenai ekonomi, agama, budaya ataupun masalah psikologis.

Rencana tindakan harus disetujui klien. Oleh sebab itu harus didiskusikan

dengan klien, semua tindakan yang diambil berdasarkan rasional yang

relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan harus

dianalisa secara teoritis.

f. Penatalaksanaan

Melaksanakan rencana tindakan secara efisien dan menjamin rasa aman

klien. Implementasi dapat dikerjakan seluruhnya oleh bidan ataupun


25

bekerjasama dengan tim kesehatan lain. Jika seorang bidan tidak

melakukan tindakan sendiri, maka ia menerima tanggung jawab

mengurus pelaksanaannya. Dalam situasi dimana bidan melakukan

tindakan kolaborasi dengan seorang dokter dan masih tetap terlibat

didalam penatalaksanaan perawatan secara menyeluruh bagi klien.

Asuhan yang diberikan yaknimelakukan asuhan kebidanan dengan

standar 10 T untuk pelayanan Antenatal Care menurut(Kemenkes RI,

2015) yaitu:

1) Timbang berat badan dan pengukuran Tinggi Badan.

Bandingkan berat badan sebelum hamil, catat jumlah kg berat

badan beberapa minggu sejak kunjungan terakhir, catat pola

perkembangan berat badan. Pada pemeriksaan kehamilan pertama,

perhatikan apakah berat badan ibu sesuai dengan tinggi badan ibu dan

usia kehamilan. Berat badan ibu hamil bertambah 0,5 kg perminggu

atau 6,5 kg sampai 16,5 kg selama kehamila. Menurut Widatiningsih

& Dewi (2017) peningkatan berat badan kurang dari 0,5 kg

perminggu, perhatikan apakah ada malnutrisi. Awasi adanya

pertumbuhan janin terhambat, insufisiensi plasenta, kemungkinan

kelahiran prematur. Bila peningkatan berat badan lebih dari 0,5 kg

perminggu, perhatikan adanya diabetes melitus, kehamilan ganda,

hidramion dan makrosomia.Tinggi badan normal untuk ibu hamil

adalah >145 cm, jika tinggi badan ibu kurang dari 145 cm maka resiko

panggul sempit.

2) Ukur tekanan Darah


26

Mengukur tekanan darah dilakukan pada saat pertama kali

mencatat riwayat klien sebagai data dasar. Pada saat setiap

pemeriksaan antenataldan selama persalinan. Tekanan darah normal

120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan

140/90 mmHg, ada resiko hiperteni (tekanan darah tinggi).

3) Nilai Status Gizi

Lila normal untuk ibu hamil adalah 23,5 cm bila < dari 23,5

menunjukan ibu hamil menderita kurang energi kronis (KEK) dan

beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

4) Ukur Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri berguna untuk melihat

pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan dengan

menggunakan pita ukur jika pengukuran dilakukan dengan cara yang

benar yaitu dengan mengukur jarak antara fundus dan simfisis pubis.

5) Menentukan presentasi janin dan penghitungan DJJ

Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala

belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada

masalah lain. Bila DJJ < 120 kali/menit atau > 160 kali/menit

menunjukan adanya tanda gawat janin.

6) Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Dilakukan oleh petugas kesehatan untuk mencegah penyakit

tetanus pada ibu dan bayi.

7) Pemberian Tablet Tambah Darah


27

Dimulai dengan memberikan 1 tablet sehari sesegera mungkin

setelah rasa mual hilang. Setiap ibu hamil minimal mendapat 90 tablet

selama kehamilannya. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg

(zat besi 60 mg) dan asam folat 0,5 mg.

8) Tes Laboratorium

Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah

(Anemia). Menurut Widatiningsih & Dewi,(2017).kadar Hb normal

11gr% -12 gr%.

a) Tes pemeriksaan urine (air kencing).

b) Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti malaria,

HIV, Sifilis dan lain- lain.

9) Temu wicara atau konseling.

Mencakup tentang komunikasi, imformasi dan edukasi yang dilakukan

oleh bidan kepada ibu hamil yang bertujuan untuk memberikan

pelayanan antenatal berkualitas untuk mendeteksi dini komplikasi

kehamilan. Tenaga kesehatan memberikan penjelasan perawatan

kehamilan, pencegaan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi

menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif,

keluarga berencana dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan

secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.

10) Tata laksana atau mendapatkan pengobatan

Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.

g. Evaluasi
28

Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan asuhan yang diberikan kepada klien. Pada tahap evaluasi ini

bidan harus melakukan pengamatan dan observasi terhadap masalah yang

dihadapi oleh klien, apakah masalah diatasi seluruhnya, sebagian telah

dipecahkan atau mungkin timbul masalah baru.

h. Dokumentasi

Pendokumentasian mulai dari pengkajian sampai Evaluasi.Sebagai bukti

bahwa telah melakukan tindakan sesuai dengan apa yang sudah di

rencanakan.

B. PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR (BBL) UMUR 1 JAM

1. Persalinan

a. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah rangkaiaan peristiwa keluarnya bayi yang sudah

cukup berada dalam rahim ibunya dengan disusul oleh keluarnya plasenta

dan selaput janin dari tubuh ibu (Fitriana dan Nurwiyandani, 2018 ).

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan denga presentasi

belakang kepalayang berlangsung selama 18 jam produk konsepsi

dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat

yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja dalam keharmonisan

untuk melahirkan bayi (Walyani dan Purwoastuti, 2016).

Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan

aterm (bukan premature dan postmatur), mempunyai onset yang spontan

(tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat
29

awitannya, mempunyai janin tunggal dengan presentase puncak kepala,

terlaksana tanpa bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi, plasenta

lahir normal (Walyani dan Purwoastuti, 2016 ).

b. Tanda-tanda Persalinan (Walyani dan Purwoastuti, 2016) yaitu :

1) Adanya kontraksi rahim

Secara umum, tanda awal bahwa ibu hamil untuk melahirkanadalah :

mengejangnya rahim atau dikenal dengan istilahkontraksi. Kontraksi

tersebut berirama, teratur dan involuter, umumnya kontraksi bertujuan

untuk menyiapkan mulut lahir untuk membesar dan meningkatkan

aliran darah didalam plasenta.

Setiap kontraksi uterus memiliki 3 fase yaitu :

1) Increment : Ketika intensitas terbentuk.

2) Acme : Puncak atau maimum.

3) Decement : Ketika otot relaksasi.

2) Keluarnya lendir bercampur darah

Lendir disekresi sebagai hasi proliferasi kelenjar lendir servik pada

awal kehamilan. Lendir mulanya menyumbat leher rahim, sumbata

yang tebal pada mulut rahim terlepas, sehingga menyebabkan keluarnya

lendir yang berwarna kemerahan bercampur darah dan terdorong keluar

oleh kontraksi yang membuka mulut rahim yang menandakan bahwa

mulut rahim menjadi lunak dan membuka. Lendir inilah yang dimaksud

sebagai bloody slim.

3) Keluarnya air-air (ketuban)


30

Proses penting menjalin persalinan adalah pecahnya air ketuban. Jika

ketuban yang menjadi tempat perlindungan bayi sudah pecah, maka

sudah saatnya bayi harus keluar. Bila ibu hamil merasakan ada cairan

yang merembes keluar dari vaginadan keluarnya tidak dapat ditahan

lagi, tetapi tidak disertai mulas atau tanpa sakit, merupakan tanda

ketuban pecah dini, yakni ketuban pecah sebelum terdapat tanda-tanda

persalinan, sesudah itu akan terasa sakit karena ada kemungkinan

kontraksi. Normalnya air ketuban ialah cairan yang bersih, jernih dan

tidak berbau.

4) Pembukaan serviks

Penipisan mendahului dilatasi servik, pertama-tama aktivitas uterus

dimulai untuk mencapai penipisan, setelah penipisan kemudian aktifitas

uterus menghasilkan dilatasi serviks yang cepat. Membukanya leher

rahim sebagai respon terhadap kontraksi yang berkembang. Tanda ini

tidak dirasa pasien tetapi dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan (Fitrianadan Nurwiyandani,

2018 ) antara lain :

1) Power(Kekuatan)

Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang

mendorong janin keluar dalam persalinan ialah : his, kotraksi otot-otot

perut, kontraksi diagfragma dan aksi dari ligamen dengan kerja sama

yang baik dan sempurnya.

2) Passanger (Penumpang)
31

Faktor yang berpengaruh terhadap persalinan selain faktor

janin,meliputi, sikap janin, letak janin, presentase janin, bagian

terbawah,

serta posisi janin, juga ada plasenta dan air ketuban.

3) Passage (Jalan lahir)

Passage adalah Jalan lahir atau biasa disebut dengan panggul ibu.

Passage memiliki dua bagian yaitu bagian keras dan bagian lunak.

d. Tahapan Persalinan

Proses persalinan ini terdiri dari 4 kala (Fitriana dan Nuwiyandani, 2018)

yaitu :

1) Kala I atau kala pembukaan

Tahap ini dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan

serviks menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan maka

kala I dibagi menjadi sebagai berikut :

a) Fase laten

Fase laten adalah fase pembukaan yang sangat lambat dari 0-3 cm

yang membutuhkan waktu 8 jam

b) Fase aktif

Fase aktif adalah fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi

lagi menjadi berikut :

(1). Fase akselerasi (fase percepatan).

Fase dilatasi maksimal.

(2). Fase dekelerasi (kurangnya kecepatan).

2) Kala II
32

Pengeluaran tahap persalinan kala II ini dimulai dari pembukaan

lengkap sampai lahirnya bayi.

3) Kala III

Tahap persalinan kala III ini dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan

lahirnya plasenta

4) Kala IV

Masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam klinik, atas pertimbangan-

pertimbangan prakris masi diakui adanya kala IV persalinan meskipun

masa setelah plasenta lahir adalah masa dimulainya masa nifas

(puerperium), mengingat pada masa ini sering timbul perdarahan.

e. Macam-macam Persalinan

1) Menurut cara persalinan

a) Partus spontan

Proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu

sendiri tanpa bantuan alat serta tidak melukai ibu dan bayi dan

umumnya berlangsung 24 jam.

b) Partus buatan adalah persalinan yang dibantu tenaga dari luar

seperti sectio caesaria, vacum extractie, forceps.


33

c) Partus anjuran adalah persalinan yang tidak di mulai dengan

sendirinya tetapi baru dimulai setelah pengobatan misalnya

pemecahan ketuban, pemberian pitocin (prostagalandin) / induksi.

2) Menurut umur kehamilan

a) Abortus adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup.

BB janin < 500 gram, umur kehamilan 20 minggu.

b) Partus immaturus adalah pengeluaran buah kehamilan antara 20-28

minggu dengan berat janin antara 500-999 gram.

c) Partus prematurus adalah persalinan dengan umur kehamilan 28-36

minggu dengan berat badan janin antara 1000-2499 gram.

d) Partus maturus atau aterm (cukup bulan) adalah persalinan dengan

umur kehamilan 36-42 minggu dengan BB janin 2500-4000 gram

e) Partus postmaturus/ serotinus adalah persalinan dengan umur

kehamilan lebih dari 43 minggu.

f) Partus presipitus adalah persalinan yang berlangsung cepat dalam

keadaan/ tempat dimana saja.

f. Evidence Based

Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara

berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan,

eklamsia, sepsis dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah.

Melalui upaya pencegahan yang efektif,beberapa negara berkembang dan

hampir semua negara maju,berhasil menurunkan angka kesakitan dan

kematian ibu ke tingkat yang sangat rendah.


34

Asuhan kesehatan ibu selama dua dasawarsa terakhir terfokus pada :

1) Keluarga Berencana

Membantu para ibu dan suaminya merencanakan kehamilan yang

diinginkan.

2) Asuhan antenatal terfokus

Memantau perkembangan kehamilan mengenali gejala dan tanda

baahaya menyiapkan persalina dan kesediaan menghadapi komplikasi

3) Asuhan pasca keguguran

Menatalaksanakan gawat darurat keguguran dan komplikasinya serta

tanggap terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.

4) Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan komplikasi.

5) Kajian dan bukti ilmiah menunjukan bahwa asuhaan persalinan bersih,

aman dan tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk

mencegah terjadinya kesakitan dan kematian.

6) Penatalaksanaan

Komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelah persalinan.

Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu

diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan

komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas,

pengenalan jenis komplikasi dan ketersediaan sarana pertolongan

menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang

umumnya akan selalu berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat

terjadinya. Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih


35

dan aman serta mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan

pergeseran paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian

menangani komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi.Persalinan

bersih dan aman serta pencegahan komplikasi selamadan pasca

persalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kematian ibu

dan bayi baru lahir.

g. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan (Fitriana 2018)

Asuhan kebidanan pada ibu bersalin merupakan asuhan yang

diberikan Bidan pada ibu bersalin. Bidanmelakukan observasi pada ibu

bersalin yakni pada Kala I, Kala II, Kala III dan Kala IV.

1) Subjektif

Data yang diambil dari pasien/keluarga. Contohnya; ibu mengatakan

merasa nyeri pada perut bagian bawah menjalar ke pinggang di sertai

keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, sejak kapan ibu mulai

merasakan tanda persalinan, HPHT dan riwayat persalinan yang lalu

2) Objektif

Data objektif di dapatkan dari pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik

dan pemeriksaan penunjang.

a) Pemeriksaan umum

Pemeriksaan umum mencakup keadaan umum (menilai keadaan

umum ibu lemah atau tidak) kesadaran: composmentis (sadar


36

penuh dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan di

sekelilingnya), ekspresi wajah (ceria atau gelisah).

Tanda-Tanda Vital meliputi :

(1). Suhu normal yaitu 36,5ºC-37ºC, jika lebih dari 38ºC maka

kemungkinan infeksi.

(2). TD normal ibu hamil 110/70 mmHg-120/80 mmHg. Dikatakan

tinggi bila lebih dari 140-90 mmHg

(3). Nadi : dalam keadaan santai, denyut nadi normal sekitar 60-

80x/menit

(4). Pernapasan normal 16-20x/menit

(5). berat Berat Badan sebelum hamil dan BB saat hamil.kenaikan

badan normal pada ibu hamil 9-12 kg.

(6). Lila : di periksa pada tangan kiri, normalnya 23,5 cm jika

kurang dari 23,5 cm merupakan indikator status gizi kurang.

(7). Tinggi badan : normalnya > 145 cm, jika < 145 cm beresiko

tinggi seperti panggul sempit.

b) Pemeriksaan fisik

(1). Inspeksi

(a) Kepala : Kepala: apakah ada benjolan atau tidak,

apakah ada ketombe atau tidak.

Rambut: apakah mudah rontok, warnanya

merah, dan kering atau tidak.

(b) Wajah : Perhatikan ekspresi wajah apakah bahagia,

cemas, marah atau gelisah. Apakah oedema,


37

pucat atau tidak.

Mata: apakah konjungtiva pucat atau tidak,

sklera apakah putih normal atau tidak.

Mulut dan gigi: apakah bersih ada sariawan

atau tidak dan ada caries pada gigi atau tidak.

Apakah lidah tampak pucat atau tidak.

(c) Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar tyroid,

pembesaran kelenjar limfe dan pembendugan

vena jugularis atau tidak.

(d) Dada : Apakah bentuk simetris atau tidak, keadaan

putting susu menonjol atau tidak, pengeluaran

ASI atau colostrum dan apakah ada massa

atau tumor.

(e) Abdomen : Membesar sesuai umur kehamilan,striae

lividae dan striae albikans pada primi dan

luka bekas operasi atau tidak pada multi.

(f) Genetalia : Vulva: apakah ada varices, oedema atau

tidak. Vagina: apakah ada pengeluaran lendir

dan darah serta cairan ketuban yang

merembes warna putih keruh atau tidak.

(g)Anus : Ada hemoroid atau tidak

(h)Ekstremitas Atas: apakah oedema, pucat pada telapak

tangan jari tangan dan ujung kuku atau tidak


38

Bawah: apakah Oedema, varices, pucat pada

telapak kaki dan ujung kuku kaki atau tidak.

(2). Palpasi

a) Leopold I : Usia kehamilan :

7 bulan : 3 jari atas pusat

8 bulan : ½ pusat – PX

9 bulan : 3 jari bawah PX

b) Leopold II : Menentukan dimana letak punggung janin

(kanan atau kiri, teraba datar, keras, seperti

papan) dan letak bagian-bagian terkecil janin.

c) Leopold III : Menentukan apakah yang terdapat di bagian

bawah dan apakah bagian terbawah janin

sudah atau belum terpegang oleh pintu atas

panggul. Kepala (keras, bulat, melenting),

bokong (bulat, lunak, melenting).

d) Leopold IV : Divergen sudah masuk PAP berapa masuknya

bagian terbawah ke dalam rongga panggul,

dengan gambar V / V

(3). Auskultasi

Apakah DJJ terdengar atau tidak, frekuensi, jelas dan teratur

atau tidak dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu. DJJ normal

120-160 x/menit.

(4). Perkusi

Tungkai refleks atau tidak.


39

c) Pemeriksaan dalam

Hasil pemeriksaan dalam sesuai dengan keadaan pasien dan

kemajuan persalinan meliputi :

(1). Keadaan vulva : Tidak ada oedema, tidak ada massa, tidak

ada varises,

(2). Vagina : Ada pengeluaran lendir, darah dan air

ketuban.

(3). Porsio : Tebal lunak, tipis lunak, tidak teraba.

(4). Kantong : Ketuban positif atau negatif.

ketuban : Pembukaan dimulai dari 1-10 cm.

(5). Pembukaan : Proses penurunan kepala dalam tahapan

(6). Kepala persalinan yaitu hodge I-IV

d) Pemeriksaan Darah :

(1). Hemoglobin (Hb) : Hb normal adalah 11-12 g/dl

(2). Malaria (DDR) : Hasil pemeriksaan negatif atau positif

(3). Hepatitis B (HbsAg) : Hasil pemeriksaan positif atau negatif

e) Pemeriksaan Penunjang yaitu

Ultrasonografi(USG) : Dilakukan atau tidak dilakukan sesuai

indikasi.

3) Analisa

G P A AHUK 37-40 minggu, Tunggal/Gemeli, Hidup, Presentasi

Kepala/Sungsang/Melintang intra uterine, Inpartu kala I Fase laten/aktif

– kala IV.

4) Penatalaksanaan
40

Menurut (Widatiningsih & Dewi, 2017). prosedur Asuhan

Persalinan Normal normal 60 langkah antara lain :

a) Mengenali tanda dan gejala kala II

(1). Mendengarkan dan melihat adanya tanda-tanda persalinan kala

dua. Ibu merasa dorongan kuat untuk meneran, ibu merasakan

tekanan yang semakin meningkat pada rektum/vaginanya,

perineum menonjol,vulva vagina dan singfester ani membuka.

b) Menyiapkan pertolongan persalinan

(2). Memastikan perlengkapan peralatan,bahan dan obat-obatan

esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksanaan

komplikasi ibu dan BBL. Untuk asfiksia tempat datar,keras,2 kain

dan 1 handuk bersih dan kering,lampu sorot 60 watt dengan jarak

60cm daribuh bayi. Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat

resusitasi serta ganjal bahu bayi,menyiapkan oksitosin 10 unit dan

alat suntik steril sekali pakai dalam partus set.

(3). Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.

(4). Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah

siku.Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang

mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali

pakai/pribadi yang bersih.

(5). Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk

semuapemeriksaan dalam.
41

(6). Masukan oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan

memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi/steril.

c) Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik

(7). Membersihkan vulva, perineum, menyekanya dengan hati-hati

dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa

yang sudah dibasahi air desinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut

vagina, perineum dan anus terkontaminasi oleh kotoran

ibu,membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari

depan kebelakang.Membuang kapas atau kasa yang

terkontaminasi kedalam wadah yang benar,mengganti sarung

tangan jika terkontaminasi.

(8). Dengan menggunakan teknik antiseptik,melakukan pemeriksaan

dalam untuk memstikan bahwa serviks sudah lengkap,bila selaput

ketuban belum pecah,sedangkan pembukaan sudah lengkap

lakukan amniotomi.

(9). Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan

tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam

larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan

terbalik serta merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10

menit,mencuci tangan.

(10). Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir untuk memastikan

bahwa DJJ dalam keadaan baik dan semua hasil-hasil penilaian

serta asuhan lainnya di catat pada partograf.


42

d) Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan

meneran

(11). Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin

baik. Membantu ibu dalam posisi yang nyaman sesuai

keinginannya, menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk

meneran. Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan

ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan

mendokumentasikan temuan-temuan,menjelaskan kepada anggota

bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semngat

kepada ibu saat ibu mulai meneran.

(12). Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu meneran.

(13). Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada

dorongan untuk meneran.Bimbing ibu agar dapat meneran secara

benar dan efektif.Dukung dan beri semangat pada saat meneran

dan perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai.Bantu ibu

mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya.Anjurkan ibu

untuk istirahat diantara kontraksi.Anjurkan keluarga untuk

memberi semangat pada ibu. Berikan cukup asupan

cairan.Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.Segera rujuk

bila bayi tidak lahir setelah 2 jam meneran (primigravida) atau 1

jam meneran (multigravida).

(14). Anjurkan pada ibu untuk berjalan,berjongkok atau

mengambilposisi yang nyaman.Jika ibu belum merasa ada

dorongan untuk meneran dalam 60 menit.


43

(15). Letakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut

ibu,jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-

6cm.

(16). Letakan kain bersih yang diletakan 1/3 bagian di bawah bokong

ibu.

(17). Buka tutup partus set dan perhatikan kembali perlengkapan alat

dan bahan.

(18). Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

e) Persiapan pertolongan kelahiran bayi

(19). Setelah tampak kepala bayi diameter 5-6cm membuka vulva

maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain

bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk

menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.Anjurkan

ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan

dangkal.Dengan lembut,menyeka muka,mulut dan hidung bayi

dengan kain atau kasa yang bersih.

(20). Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan

yang sesuai jika hal itu terjadi dan segera lanjutkan proses

kelahiran bayi.

(21). Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar

secara spontan.
44

(22). Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara

biparietal. Menganjurkan ibu meneran saat kontraksi berikutnya

dengan lembut menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga

bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan

lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan

bahu posterior.

(23). Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala

bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum tangan,

membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan

tersebut.Mengendalikan kelahiran dan tangan bayi saat melewati

perineum,gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh

bayi saat dilahirkan.

(24). Setelah tubuh dan tangan lahir, menelusurkan tangan yang ada di

atas dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat

punggung dan kaki lahir memegang kedua mata kaki bayidengan

hati-hati membantu kelahiran bayi.

f) Penanganan bayi baru lahir

(25). Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik),apakah bayi

menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan,apakah bayi bergerak

kesulitan.Jika bayi tidak bernafas,tidak menangis lakukan

resusitasi, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan

posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali

pusat terlalu pendek,meletakkan bayi di tempat yang

memungkinkan).
45

(26). Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan

biarkan kontak kulit ibu dan bayi.Lakukan penyuntikan

oksitosin/IM

(27). Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari pusat

bayi.Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah

ibu dan memasang klem kedua 2cm dari klem pertama (ke arah

ibu).

(28). Memegang tali pusat dengan satu tangan,melindungi bayi dari

gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem tersebut.

(29). Mengeringkan bayi,mengganti handuk yang basahdan

menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan

kering, menutupi bagian kepala,membiarkan tali pusat

terbuka.Jika bayi mengalami kesulitan bernapas,ambil tindakan

yang sesuai

(30). Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk

memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI.

g) Oksitosin

(31). Meletakkan kain yang bersih dan kering,Melakukan palpasi

abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua

(32). Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik

(33). Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi,berikan suntikan

oksitosin 10 unit Imdi gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian

luar,setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.

h) Penegangan tali pusat terkendali


46

(34). Memindahkan klem pada tali pusat

(35). Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu,tepat di

atas tulang pubisdan menggunakan tangan ini untuk melakukan

palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus.Memegang tali pusat

dan klem dengan tangan yang lain

(36). Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan

penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan

lembut.Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian

bawah uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan

hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri.Jika

plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,hentikan penegangan tali

pusat dan menunggu hingga kontraksi berikut mulai.Jika uterus

tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga

untuk melakukan rangsangan puting susu.

i) Mengeluarkan plasenta

(37). Setelah plasenta terlepas,meminta ibu untuk meneran sambil

menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah

atas,mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan

berlawanan arah pada uterus.Jika tali pusat bertambah

panjang,pindahkan klem hingga berjarak 5-10cm dari vulva.Jika

plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat

selama 15 menit: mengulangi pemberian oksitosin 10 unit

IM,menilai kandung kemih dan dilakukan katerisasi kandung

kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu. Meminta


47

keluarga untuk mnyiapkan rujukan.Melakukan penegangan tali

pusat selama 15 menit berikutnya,merujuk ibu jika plasenta tidak

lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi

(38). Jika plasenta terlihat di introitus vagina,melanjutkan kelahiran

plasenta dengan menggunakan kedua tangan.Memegang plasenta

dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga

selaput ketuban terpilin.Dengan lembut perlahan melahirkan

selaput ketuban tersebut.Jika selaput ketuban robek,memakai

sarung tangan disenfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa

vagina daan serviks ibu dengan seksama menggunakan jari-jari

tangan atau klem atau forseps disenfeksi tingkat tinggi atau steril

untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal.

j) Pemijatan Uterus

(39). Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,lakukan masase

uterus,meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan

masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus

berkontraksi (fundus menjadi keras).

k) Menilai Perdarahan

(40). Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu

maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa

plasenta dan selaput ketuban lengkap dan utuh.Meletakkan

plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.Jika uterus

tidak berkontraksi setelah melakukan masase selama 15 detik

mengambil tindakan yang sesuai.


48

(41). Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan

segera menjahit laserasi yang mengalaami perdarahan aktif.

l) Melakukan Prosedur Pascapersalinan

(42). Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan

baik

(43). Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke

dalam larutan klorin 0,5%, membilas kedua tangan yang masih

bersarung tangan tersebut dengan air disenfeksi tingkat tinggi dan

mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering

(44). Menempatkan klem tali pusat disenfeksi tingkat tinggi atau steril

atau mengikatkan tali disenfeksi tingkat tinggi dengan simpul

mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat

(45). Mengikat satu lagi simpul di bagian pusat yang bersebrangan

dengan simpul mati yang pertama

(46). Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan

clorin 0,5%

(47). Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.

Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kering

(48). Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI

(49). Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan

pervaginam

(a) 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan

(b) Setiap 15 menit pada 1 menit pertama pasca persalinan

(c) Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan


49

(d) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,laksanakan

perawatan yang sesuai untuk menatalaksana antonia uteri

(e) Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan,lakukan

penjahitan dengan anestesia lokal dan menggunakan teknik

yang sesuai.

(50). Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase

uterus dan memeriksa kontaraksi uterus

(51). Mengevaluasi kehilangan darah

(52). Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaaan kandung kemih

setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalina dan setiap

30 menit selama jam kedua pasca persalinan. Memeriksa

temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama

pascapersalinan.Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan

yang tidak normal.

m)Kebersihan dan Keamanan

(53). Menempatkan semua peralatan di dalam larutan clorin 0,5%

untuk didekontaminasi (10 menit).Mencuci dan membilas

peralatan setelah dekontaminasi

(54). Membuang bahan- bahan yang terkontamiinasi ke dalam tempat

sampah yang sesuai.

(55). Membersihkan ibu dengan menggunakan air disenfeksi tingkat

tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah.

Membantu ibu memakai pakian yang bersih dan kering


50

(56). Memastikan bahwa ibu nyaman. Memebantu ibu memberikan

ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman

dan makanan yang diinginkan.

(57). Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan

dengan larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih.

(58). Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin

0,5%,membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya

dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

(59). Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir

n) Dokumentasi

(60). Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang).

(a) Pengertian partograf

Partograf adalah alat bantu yang digunakan untuk mencatat hasil

observasi dan pemeriksaan fisik ibu dalam proses persalinan serta

merupakan alat utama dalam pengambilan keputusan klinik

khususnya pada persalinan kala satu.Widatiningsih & Dewi(2017).

Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan persalinan

dan membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan

dalam penatalaksanaan.

(b) Tujuan dari partografyaitu :

1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam.


51

2) Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.

Dengan demikian, juga dapat melakukan deteksi secara dini

setiap kemungkinan terjadinya partus lama. Jika digunakan

secara tepat dan konsisten, maka partograf akan membantu

penolong persalinan untuk:

a) Mencatat kemajuan persalinan.

b) Mencatat kondisi ibu dan janinnya.

c) Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan

kelahiran.

d) Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini

mengidentifikasi adanya penyulit.

e) Menggunakan informasi yang ada untuk membuat

keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu

(c) Bagian-bagian partograf

1) Kemajuan persalinan

a) Pembukaan serviks

b) Turunya bagian terendah dan kepala janin

c) Kontraksi uterus.

2) Kondisi janin

a) Denyut jantung

b) Warna dan volume air ketuban

c) Moulase kepala

3) Kondisi ibu

a) Tekanan darah, nadi, suhu tubuh, pernafasan


52

b) Volume urin

c) Obat dan cairan.

2. BBL umur 1 jam

a. Bayi baru lahir

Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim

sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar

dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini terjadi

pematangan organ hampir pada semua sistem. Sedangkan beberapa

pendapat mengatakan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir

dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir

2500 gram sampai 4000 gram (Widia Sofiah Ilmiah, 2015).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi

belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan

37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000

gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan.Widatiningsih & Dewi

(2017)

Rukiyah, 2013 juga mengatakan bahwa bayi baru lahir normal

adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina

tanpa memakai alat, pada usia kehamilan 37 minggu sampai dengan 42

minggu dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar> 7 dan tanpa

cacat bawaa

1) Ciri-ciri Bayi Baru Lahir


53

Menurut Dewi(2014:2) ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah

sebagai berikut :

a) Lahir aterm37-40 minggu

b) Berat badan antara 2.500-4.000 gram

c) Panjang badan 48 – 52 cm

d) Lingkar dada 30 – 38 cm

e) Lingkar kepala 33 – 35 cm

f) Lingkar lengan 11-12 cm

g) Frekuensi denyut jantung 120-160x/ menit

h) Frekuensi pernapasan± 40-60x/ menit

i) Suhu normal bayi 36,5-37,50C

j) Nilai APGAR >7

k) Genetalia:

(1) Perempuan : Vagina dan uretra yang berlubang, serta labia

mayora menutupi labia minora.

(2) Laki-laki : Testis turun pada skrotum, penis berlubang.

l) Sistem Reflex : Reflex mengedip, reflex reflex moro, reflex sucking

(menghisap dan menelan), reflex grasping (menggenggam), reflex

walking dan stapping, reflex tonic neck, reflex babinsky.

m) Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar 24 jam pertama,

mekonium berwarna hitam kecoklatan.

2) Tanda-tanda bayi baru lahir normal

TANDA NILAI
0 1 2
Warna kulit Pucat/biru Tubuh merah, Seluruh tubuh
54

seluruh badan eksktermitas biru kemerahan


Denyut Jantung Tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit
Tonos Otot Tidak ada Ekstremitas sedikit Gerkan aktif
fleksi
Aktivitas Tidak ada Sedikit gerak Langsung menangis
Pernapasan Tiidak ada Lemah /tidak teratur Menangis
Dewi, (2013:2-3)

Penggunaan Apgar Score bayi baru lahir ada 3 golongan,

a) Nilai 1-3 asfiksia berat

b) Nilai 4-6 asfiksia sedang

c) Nilai 7-10 normal

b. Evidence Based

Evidence based midwifery didirikan oleh RCM dalam rangka untuk

membantu mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk

pertumbuhan tuguh bidan berorientasi akademis. Dalam melakukan asuhan

kebidanan bayi baru lahir yang berdasarkan evidence based kita dapat

melakukan tindakan yang diterapkan dengan mengikuti perkembangan

dalam bidang kesehatan yang diantaranya meliputi:

1) Baby Friendly

Baby friendly atau baby friendly intiviate (inisasi sayang bayi)

adalah suatu prakarsa internasional yang didirikan oleh WHO/UNICEF

pada tahun 1991 untuk mempromosikan, melindungi dan mendukung

inisiasi dan kelanjutan menyusui.

Pelaksanaan  Baby Friendly dapat dilakukan sebagai berikut:

a) Memulai memberikan ASI secara dini dan eksklusif yaitu pemberian

ASI dimulai segera setelah bayi lahir, maksimal setengah jam pertama

setelah persalinan.
55

b) Melakukan pemotongan tali pusat. Pemotongan tali pusat dilakukan

dengan adanya penundaan selama 3 menit.

c) Melakukan perawatan tali pusat. Perawatan tali pusat dilakukan

dengan cara :

(1) Membiarkan tali pusat kering sendiri

(2) Metode kasa kering

(3) Metode kasa alkohol 70%

d) Metode antiseptik dan kasa kering (Dewi 2013:2-30)

e) Melakukan bounding attachment

Merupakan suatu ikatan yang terjadi antara orang tua dan bayi baru

lahir yang meliputi pemberian kasih sayang, pencurahan perhatian

yang saling tarik menarik. Keberhasilan dalam hubungan ikatan batin

antara seorang bayi dan ibunya dapat mempengaruhi hubungan

sepanjang masa dengan memberikan respon sensual antara ibu dan

bayi pada kontak awal kelahiran (Dewi 2013)

2). Regulasi Suhu BBL dengan kontak kulit ke kulit

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga

akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam

rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini

menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit pada lingkungan yang

dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha

utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Kontak

kulit bayi dengan ibu dengan perawatan metode kangguru dapat

mepertahankan suhu bayi dan mencegah bayi kedinginan/hipotermi.


56

Keuntungan cara perawatan bayi dengan metode ini selain bisa

memberikan kehangatan, bayi juga akan lebih sering menetek, banyak

tidurtidak rewel dan kenaikan berat badan bayi lebih cepat. Ibu pun akan

merasa lebih dekat dengan bayi, bahkan ibu bisa tetap beraktivitas sambil

menggendong bayinya.

3)Pemotongan Tali Pusat

Berdasarkan evidence based, pemotongan tali pusat lebih baik

ditunda karena sangat tidak menguntungkan baik bagi bayi maupun bagi

ibunya. Mengingat fenomena yang terjadi di Indonesia antara lain

tingginya angka morbiditas ataupun mortalitas pada bayi salah satunya

yang disebabkan karena Asfiksia Hyperbillirubinemia/ icterik

neonatorum, selain itu juga meningkatnya dengan tajam kejadian autis

pada anak-anak di Indonesia tahun ke tahun tanpa tahu pemicu

penyebabnya. Ternyata salah satu asumsi sementara atas kasus fenomena

di atas adalah karena adanya ICC (Imediettly Cord Clamping) di langkah

APN yaitu pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir

4) Perawatan Tali Pusat

Saat bayi dilahirkan, tali pusar yang menghubungkannya dan

plasenta ibunya akan dipotong meski tidak semuanya. Tali pusar yang

melekat di perut bayi, akan disisakan beberapa senti. Sisanya ini akan

dibiarkan hingga pelan-pelan menyusut dan mengering, lalu terlepas

dengan sendirinya. Agar tidak menimbulkan infeksi, sisa potongan tadi

harus dirawat dengan benar(Dewi2013)

5) Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi


57

Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah rangsangan

yang dilakukan sejak bayi baru lahir yang dilakukan setiap hari untuk

merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan perabaan,

pembauan, dan pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak

kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi serta

merangsang perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita.

Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus menerus, bervariasi dengan

suasana bermain dan kasih sayang akan memicu kecerdasan anak (Dewi,

2013).

Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan

bayi atau balita setiap hari, terus-menerus, bervariasi dan disesuaikan

dengan umur perkembangan kemampuannya. Stimulasi juga harus

dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara

pengasuh dan bayi. Jangan memberikan stimulasi yang terburu-buru dan

tidak memperhatikan minat atau keinginan bayi, atau bayi sedang

mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering

marah, bosan, sebal, maka tanpa disadari pengasuh justru memberikan

rangsangan emosional yang negatif. Karena pada prinsipnya semua

ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh merupakan stimulasi yang

direkam, diingat dan akan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bagi

bayi.

c. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Umur 1 jam


58

Dewi (2013:124)mengatakan bahwa asuhan kebidanan pada bayi baru

lahir merupakan asuhan yang diberikan Bidan pada bayi baru lahir.pada bayi

baru lahir bidan memotong tali pusat, memandikan, mengobservasi ada

tidaknya gangguan pada pernafasan dan memakaikan pakaian dan memedong

bayi dengan kain.

1) Subjektif

Data yang diambil dari keluarga atau pasien. Contohnya; ibu mengatakan

telah melahirkan bayinya 1 jam yang lalu secara normal/operasi dengan

jenis kelamin perempuan/laki-laki pada tanggal ....dan jam ... WITA. Bayi

dalam keadaan sehat/tidak sehat.

2) Objektif

a) Pemeriksaan umum

Yang perlu diperhatikan dalam kondisi umum,antara lain keadaan

umum,kesadaran,keaktifan dan kulit. Observasi warna kulit bayi dalam

hubungannya dengan perubahan aktifitas, posisi dan temperatur. Pada

umumnya bayi akan memerah jika dia menangis, penurunan temperatur

dapat meningkatkan derajat sianosis karena vasokontriksi.

b) Pemeriksaan fisik

(1) Kepala : Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil,

sutura,moulase,caput succedaneum, cephal

hematome, hidrosepalus.

(2) Mata : Ukuran, bentuk (strabismus, pelebaranefikantus),

kesimetrisan, bengkak pada kelopak mata,

perdarahansubkonjungtiva.
59

(3) Telinga : Kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan

kepala serta adanya gangguan pendengaran.

(4) Hidung : Bentuk hidung, pola pernafasan, kebersihan.

(5) Mulut : Bentuk simetris/tidak, mukosa mulut kering/basah,

lidah, palatum, bercak putih pada gusi, refleks

menghisap, ada labio/palatoskisis.

(6) Leher : Bentuk simetris/tidak, adakah pembengkakan

danbenjolan, kelainan tiroid.

(7) Dada : Bentuk dan kelainan ada atau tidak, putting susu,

gangguan pernafasan, auskultasi bunyi jantung dan

pernafasan.

(8) Abdomen : Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis,

perdarahan tali pusat, dinding perut dan adanya

benjolan, gastroskisis, omfalokel,bentuk

simetris/tidak, palpasi hati, ginjal.

(9) Genetalia : Kelamin laki-laki: panjang penis, penis sudah turun

dalam skorotum, urifisium uretra diujung penis

(fimosis, hipospadia/epispadia).

Kelamin perempuan: labia mayora, labia minora,

orifisium vagina, orifisium uretra, sekret dan lain-

lain.

(10) Anus : Berlubang/tidak, posisi, fungsi sfingter ani,

adanyaatresia ani.
60

(11) Ekstremitas : Gerakan, bentuk simetris/tidak, jumlah jari

(sindaktili, polidaktili).

3) Analisa

Bayi Baru Lahir umur 1 jam

4) Penatalaksanaan

a) Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit ibunya segera

setelah lahir selama kurang lebih 1 jam. Bayi harus menggunakan naluri

alamiahnya untuk melakukan IMD.

b) Melakukan pencegahan infeksi mata

Pencegahan infeksi tersebut menggunakan antibiotika Eritromisin 1%.

Salep antibiotika harus tepat diberikan pada waktu satu jam setelah

kelahiran.

c) Melakukan pemberian vitamin K

Pemberian Vit K diberikan secara injeksi IM setelah kontak kulit ke kulit

dan bayi selesai menyusu untukmencegah perdarahan BBL akibat

defisiensi vitamin K yang dialami sebagian BBL.

d) Melakukan pencegahan kehilangan panas

BBL dapat mengalami kehilangan panas tubuhnya melalui proses

konduksi, konveksi, evaporasi dan radiasi. Segera setelah bayi lahir

upayakan untuk mencegah hilangnya panas dari tubuh bayi, hal ini dapat

dilakukan dengan cara mengeringkan tubuh bayi, selimuti bayi terutama

bagian kepala dengan kain yang kering, jangan mandikan bayi sebelum
61

suhu tubuhnya stabil yaitu 6 jam setelah bayi lahir, lingkungan yang

hangat

e) Melakukan manajemen laktasi

Memberikan ASI dini akan membina ikatan emosional dan kehangatan

ibu dan bayi. Manajemen laktasi meliputi masa antenatal, segera setelah

bayi lahir, masa neonatal dan masa menyusui selanjutnya.

b. BAYI

Bayi umur 1 jam sampai dengan 40 hari.

1) Pengertian

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi

belakang kepala melalui vagina tanpa melalui alat, pada usia kehamilan

genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat badan 2500 –

4000 gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Dewi, 2013)

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang

sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus

dapat melakukan penyesuaian diri dan kehidupan intrauterin kehidupan

ekstrauterin. Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir dengan berat lahir

antara 2500-4000 gram pada usia kehamilan 37-42 minggu (Dewi, 2013)

2) Tanda-Tanda Yang Harus Diwaspadai Pada BBL

a) Pernapasan : Sulit atau lebih dari 60x/menit

b) Kehangatan : Terlalu panas (>38◦c) atau terlalu dingin (<36◦C)

c) Warna : Kuning (Terutama pada 24 jam pertama) biruatau

pucat, memar.
62

d) Pemberian makan : Hisapanlemah,mengantuk berlebihanbanyak

muntah.
e) Tali Pusat : Merah, bengkak, keluar cairan bau busuk,berdarah

f) Infeksi : Suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan atau

nana, bau busuk, pernapasan sulit.

g) Tinja/Kemih : Tidak berkemih dalam 24 jam, tinjak lembek, sering

hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.

h) Aktivitas : Menggigil atautangis tidak biasa, sangat mudah

tersinggung, lemah, mudah mengantuk, lunglai, kejang,

kejang halus, tidak bias tenang, menangis terus-menerus.

3) Perubahan yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir

a) Perubahan metabolisme karbohidrat dalam waktu 2 jam setelah lahir

bayi akan terjadi penurunan kadar gula darah untuk menambah energi

pada jam pertama setelah bayi diambil dari metabolisme asam lemak.

b) Perubahan suhu tubuh

Ketika bayi baru lahir, bayi berada dalam satu lingkungan yang lebih

rendah dari suhu didalam rahim ibu, akibatnya metabolisme jaringan

meningkat dan kebutuhan O2 juga.

c) Perubahan pernapasan

Selama dalam uterus janin mendapatkan O2 dari plasenta, setelah lahir

melalui paru-paru bayi.

d) Perubahan sirkulasi
63

Dengan berkembangnya paru, tekanan O2 meningkat CO2 menurun

mengakibatkan resistensi pembuluh darah sehingga aliran darah

meningkat hal ini menyebabkan darah dalam uterus pulmonalis

mengalir ke paru dan duktus arteriesus menutup.

4) Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir oleh bidan/perawat/

dokterdilaksanakan minimal 3 kali, antara lain:

a) Pertama pada 6 jam – 48 jam setelah lahir

b) Kedua pada hari ke 3 – 7 setelah lahir.

c) Ketiga pada hari ke 8 – 28 setelah lahir.

5) Analisa

Neonatus cukup bulan 1-40 hari.

6) Penatalaksanaan

a) KN1 (6-48 jam): Melakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan

fisik,menilai tali pusat apakah ada tanda-tanda infeksi dan tanda ikterus.

Berikan konseling tanda bahaya BBL, pentingnya kontak kulit untuk

menjaga kehangatan bayi, pemberian asi ekslusif, perawatan tali

pusat,imunisasi Hb0 dan kunjungan ulang.

b) KN 2 (3-7 hari):Melakukan pemeriksaan umum,pemeriksaanp

fisik,menjaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering, menjaga

kebersihan bayi, berikan konseling tanda bahaya BBL, menjaga suhu

tubuh bayi,pemberian ASI setiap 2 jam pada bayi, pemberian asi

ekslusif, perawatan tali pusat,imunisasi dan kunjungan ulang.


64

c) KN3 (8-28 hari): Melakukan pemeriksaan umum, pemeriksaanp fisik,

menjaga kehangatan bayi, berikan konseling tanda bahaya BBL,

pentingnya kontak kulit, pemberian asi ekslusif, perawatan tali

pusat,imunisasi dan kunjungan ulang.

C. KONSEP DASAR MASA NIFAS (Puerperium).

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai

pemulihan kembali alat-alat reproduksi seperti keadaan semula sebelum

hamil yang berlangsung 6 minggu atau 40 hari (Nurwiandany, 2018).

Masa nifas dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu pasca nifas, masa nifas

dini dan masa nifas lanjut yang masing-masing memiliki ciri khas tertentu.

Pasca nifas adalah masa setelah persalinan sampai 24 jam sesudahnya (0-24

jam setelah persalinan), masa nifas dini adalah masa permulaan nifas yaitu 1

hari sesudah melahirkan sampai 7 hari lamanya (1 minggu pertama), masa

nifas lanjut adalah 1 minggu sesudah melahirkan sampai dengan 6 minggu

setelah melahirkan ( Dewi, 2013).

1. Adaptasi Psikologi Ibu Masa Nifas ( Dewi 2013)

Reva Rubin membagi adaptasi psikologi ibu masa nifas menjadi 3

periode yaitu:

a. Periode taking in (fokus pada diri sendiri)

Masa ini terjadi 1-3 hari pasca-persalinan, ibu umumnya akan bersikap

pasif dan sangat tergantung pada dirinya (trauma), perhatiannya tertuju

pada kekhawatiran akan tubuhnya. Ia akan mengulang-ulang bercerita


65

tentang persalinannya. Kelelahannya membuat ibu perlu cukup istirahat

untuk mengurangi gangguan kesehatan akibat kurang istirahat.

Peningkatan nutrisi dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan dan

penyembuhan luka serta persiapan proses laktasi aktif.

b. Periode taking on (fokus pada bayi)

Masa ini terjadi 3-10 hari pasca-persalinan, ibu menjadi khawatir akan

kemampuannya merawat bayi dan menerima tanggungjawbnya sebagai

ibu dalam merawat bayinya. Ibu berupaya untuk menguasai ketrampilan

perawatan bayi misalnya menggendong, memandikan bayi. Pada masa

ini biasanya perasaan sangat sensitif sehingga mudah tersinggung.

Tahap ini merupakan waktu yang tepat bagi bidan untuk memberikan

bimbingan/ penyuluhan cara merawat diri dan bayinya sehingga

tumbuh rasa percaya diri.

c. Periode letting go (mengambil alih tugas sebagai ibu tanpa bantuan

tenaga kesehatan)Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke

rumah. Periode ini pun sangat berpengaruh terhadap waktu dan

perhatian yang diberikan oleh keluarga. Fase ini merupakan fase

menerima tanggungjawab akan peran barunya yang berlangsung 10 hari

setelah melahirkan. Ibu mengambil langsung tanggungjawab dalam

merawat bayinya dan ia harus beradaptasi dengan segala kebutuhan

bayi yang sangat tergantung padanya. Depresi postpartum umumnya

terjadi pada periode ini.

2. Perubahan Fisik Masa Nifas (Walyani, Endang, 2015)

a. Sistem reproduksi
66

1) Uterus

Ukuran uterus mengecil kembali (setelah 2 hari pasca persalinan,

setinggi umbilicus, setelah 4 minggu masuk panggul, setelah 2

minggu kembali pada ukuran sebelum hamil).

2) Lochea

Pengeluaran lochea biasanya berakhir dalam waktu 3 minggu sampai

6 minggu. Lochea berasal dari pengelupasan decidua.

Adapun macam-macam lochea yaitu:

a) Lochea rubra (cruenta) : berwarna merah tua berisi darah dari

perobekan / luka pada plasenta dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-

sel decidua (yakni selaput tenar rahim dalam keadaan hamil),

verniks caseosa (yakni palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit

atau semacam noda dan sel-sel epitel yang menyelimuti kulit

bayi), lanugo (yakni bulu halus pada anak yang baru lahir),

mekonium (yakni isi usus janin cukup bulan yang terdiri atas

getah kelenjar usus dan air ketuban berwarna hijau) selama 3 hari

postpartum.

b) Lochea sanguinolenta : berwarna kecoklatan berisi darah dan

lendir, hari ke 4-7 postpartum.

c) Lochea serosa : berwarna kuning, berisi cairan lebih sedikit darah

dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan

laserasi plasenta, hari ke 8-14 postpartum.


67

d) Lochea alba : cairan putih berisi leukosit, berisi selaput lendir

serviks dan serabut jaringan yang mati setelah 2 minggu sampai 6

minggu postpartum.

Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah

berbau busuk( Walyani, 2017).

e) Lochea stasis : lochea tidak lancar keluarnya atau tertahan.

3) Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan-

perubahan yang terdapat pada serviks adalah bentuk serviks akan

membuka seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri

yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak

berkontraksi sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan

serviks uteri terbentuk semacam cincin. Warna serviks sendiri merah

kehitaman karena penuh pembuluh darah. Beberapa hari setelah

persalinan, ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir-

pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam

persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1

jari saja dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas dari

canalis cervikalis. pada serviks terbentuk sel-sel otot baru yang

mengakibatkan serviks memanjang seperti celah. Karena

hyperpalpasi dan retraksi dari serviks, robekan serviks menjadi

sembuh, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.

4) Vulva/ vagina
68

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan

yang sangat besar selama proses persalinan dan dalam beberapa hari

pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam

keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada

keadaan sebelum hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-

angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih

menonjol.

5) Perineum

Segera setelah melahirkan perineum menjadi kendur karena

sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju.

Pada hari ke 5 postpartum, perineum sudah mendapatkan kembali

sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur daripada

keadaan sebelum melahirkan.

6) Payudara

Perubahan yang terjadi pada payudara yaitu payudara

menjadi besar dank eras sebagai tanda dimulainya proses laktasi,

kolostrum sudah ada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada hari

ke-2 atau hari ke-3 setelah persalinan, penurunan kadar progesteron

secara tepat dengan peningkatan hormon prolaktin setelah

persalinan.

b. Sistem pencernaan

Biasanya ibu akan mengalami keadaan konstipasi setelah persalinan.

Hal ini disebabkan karena pada waktu persalinan, alat pencernaan

mengalami tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong,


69

pengeluaran cairan berlebihan pada waktu persalinan, kurangnya

asupan dan makanan serta kurangnya aktivitas tubuh. Selain konstipasi,

ibu juga mengalami anoreksia akibat penurunan dari sekresi kelenjar

pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi, serta penurunan

kebutuhan kalori yang menyebabkan kurang nafsu makan.

c. Sistem kardiovaskuler

Denyut jantung, volume dan curah jantung meningkat segera setelah

melahirkan karena terhentinya aliran darah ke plasenta yang

menyebabkan beban jantung meningkat yang dapat diatasi dengan

haemokonsentrasi sampai volume darah kembali normal dan pembuluh

darah kembali ke ukuran semula.

1) Volume darah

Perubahan pada volume darah tergantung pada beberapa variabel.

Kehilangan darah mengakibatkan perubahan volume darah tetapi

hanya terbatas pada volume darah total. Kemudian perubahan cairan

tubuh normal mengakibatkan suatu penurunan yang lambat pada

volume darah. Dalam 2 sampai 3 minggu setelah persalinan volume

darah seringkali menurun sampai pada nilai sebelum kehamilan.

2) Cardiac output

Cardiac output terus meningkat selama kala I dankala II persalinan.

Puncaknya selama masa nifas dengan tidak memperhatikan tipe

persalinan dan penggunaan anastesi. Cardiac output tetap tinggi


70

dalam beberapa waktu sampai 48 jam postpartum.Cardiac output

akan kembali pada keadaan semula seperti sebelum hamil dalam 2

sampai 3 minggu.

d. Sistem hematologi

Hari pertama masa nifas kadar fibrinogen dan plasma sedikit menurun

tetapi darah lebih kental dengan peningkatan viskositas sehingga

meningkatkan pembekuan darah. hematokrit dan haemoglobin

meningkat pada hari ke 3-7 setelah persalinan dan akan kembali normal

seperti sebelum hamil pada 4-5 minggu postpartum. Leukosit

meningkat dapat mencapai 15.000/mm3 selama persalinan dan tetap

tinggi dalam beberapa hari postpartum.

e. Sistem perkemihan

Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama hal ini disebabkan

karena terdapat spasme sfingter dan odema kandung kemih sesudah

bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis

selama persalinan berlangsung.

f. Sistem endokrin

Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam postpartum.

Progesterone turun pada hari ke 3 postpartum. Hormon plasenta

menurun dengan cepat setelah persalinan HCG menurun dengan cepat

dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 postpartum dan

sebagai onset pemenuhan mamae pada hari ke-3 postpartum. Prolaktin

darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun


71

dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi

folikuler pada minggu ke-3 dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.

g. Sistem musculoskeletal

Ambulasi pada umunnya dimulai 4-8 jam postpartum. Ambulasi dini

sangat membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses

involusi.

h. Sistem integument

Penurunan melanin umumnya setelah persalinan menyebabkan

berkurangnya hyperpigmentasi kulit. Perubahan pembuluh darah yang

tampak pada kulit karena kehamilan dan akan menghilang pada saat

estrogen menurun.

i. Perubahan tanda-tanda vital (Fitriana, 2018)

1) Suhu badan

Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu tubuh mungkin naik sedikit,

antara 37,2ᴼc-37,5ᴼc. Disebabkan karena ikutan aktivitas payudara.

Bila naik mencapai 38ᴼc pada hari kedua sampai hari-hari

berikutnya, harus diwaspadai infeksi nifas.

2) Denyut nadi

Denyut nadi ibu akan melabat sampai sekitar 60 kali per menityakni

pada waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat

penuh. Ini terjadi terutama pada minggu pertama post partum.

3) Tekanan Darah

Tekanan darah <140/90 mmHg. Tekanan darah bisa meningkat dari

pra persalinan pada 1-3 hari post partum.


72

4) Respirasi

Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Tidak lain

karena ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisis istirahat.

Bila ada respirasi cepat postr partum mungkin karena ikutan tanda-

tanda

3. Laktasi dan Menyusui

Dalam proses laktasi yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang

timbul akibat perangsangan putting susu oleh hisapan bayiMenurut (Dewi,

2013)

a. Refleks prolaktin

Pada waktu bayi mengisap payudara ibu, ibu menerima rangsangan

neurohormonal pada putting dan areola, rangsangan ini melalui nervus

vagus diteruskan ke hypophysa lalu ke lobus anterior, lobus anterior

akan mengeluarkan hormon prolaktin yang masuk melalui peredaran

darah sampai pada kelenjar-kelenjar pembuat ASI dan merangsang

untuk memproduksi ASI.

b. Refleks let down

Refleks ini mengakibatkan memancarnya ASI keluar, isapan bayi

akan merangsang putting susu dan areola yang dikirim lobus posterior

melalui nervus vagus, dari glandula pituitary posterior dikeluarkan

hormon oxytosin kedalam peredaran darah yang menyebabkan adanya

kontraksi ini maka ASI akan terperas kearah ampula.

3. Adaptasi Masa Nifas(Dewi, 2013)

a) Nifas Dini
73

Nifas dini yaitu kepulihan saat ibu telah diperbolehkan berdiri dan

berjalan-jalan,dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari

(Marmi,2011).

b) Nifas Lanjut

Nifas lanjut, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan kembali sehat

sempurna, terutama jika selama hamil atau sewaktu persalinan timbul

komplikasi. Waktu untuk mencapai kondisi sehat sempurna dapat

berminggu-minggu, bulanan atau tahun (Marmi,2011).

1. Tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah

Kunjungan rumah postpartum dilakukan sebagai suatu tindakan untuk

pemeriksaan postpartum lanjutan. Kunjungan rumah direncanakan

untuk bekerja sama dengan keluarga dan dijadwalkan berdasarkan

kebutuhan. Kunjungan bisa dilakukan sejak 24 jam setelah pulang.

Paling sedikit empat kali dilakukan kunjungan masa nifas untuk

menilai status ibu dan bayi baru lahirjuga untuk mencegah,

mendeteksi dan menangani masalah–masalah yang terjadi(Dewi,2013)

Kunjungan masa nifas (Walyani dan Purwoastuti, 2017 )

1. Kunjungan Pertama, 6-8 Jam setelah persalinan bertujuan untuk:

(1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

(2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan : rujuk bila

perdarahan berlanjut.

(3) Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota

keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri.
74

(4) Pemberian ASI awal.

(5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

(6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.

(7) Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal

dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah

kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

2. Kunjungan kedua 6 hari setelah persalinan bertujuan untuk :

a) Memastikan Involusi uterus berjalan normal : uterus

berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan

abnormal, tidak ada bau.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan

abnormal.

c) Ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.

d) Memastikan bayi menyusui dengan baik dan tidak

memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,

tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-

hari.

3. Kunjungan ketiga, 2 minggu setelah persalinan bertujuan untuk:

(sama dengan kunjungan 6 hari setelah persalinan).

1. Kunjungan keempat, 6 minggu setelah persalinan bertujuan

untuk:

(1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu

atau bayi alami.


75

(2) Memberikan konseling untuk KB secara dini.

BABIII

PERKEMBANGAN KASUS

A. ASUHAN KEBIDANANPADA NY.A. B G2 P1A0 AH1 UK 40 MINGGU

JANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA INTRA UTERIN

Kunjungan Kehamilan Pertama :


76

Tangga 19 Januari 2022 Jam : 09 .00 WITA

Identitas

Klien Suami

Nama : Ny A .B Nama : Tn.F.N

Umur : 32 Tahun Umur : 32 Tahun

Agama : Kristen Katolik Agama : Kristen Katolik

Pendidikan : S1 Pendidikan : SLTP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tenaga Mekanik

Penghasilan :- Penghasilan : Rp.2.000.000

Alamat : Baumata Timur Alamat : Baumata Timur

1. Data Subjektif

a. Keluhan utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

b. Riwayat haid

HPHT 24April 2021, lamanya 4-5 hari, banyaknya 3-4 kali ganti

pembalut/hari, siklus 28 hari. Tafsiran persalinan tanggal 29-01-2022

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan melahirkan anak pertama pada tanggal 13 maret 2018


75
di Puskesam Baumata, jenis kelamin perempuan BB 2500 gram, PB 49

cm keadaan bayinya sehat

c. Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan pernah menggunakan KB Suntik 3 bulan, lamanya 2

tahun efek samping, penambahan berat badan, hait tidak lancar, dan

tidak teratur, alasan berhenti ibu ingin mempunyai anak.


77

d. Riwayat penyakit yang sedang di derita

Ibu mengatakan tidak ada penyakit yang di derita, penyakit yang lalu

dan penyakit keluarga.

e. Riwayat dan kebiasaan sehari-hari

1) Pola makanan

Jenis makanan pokok : Nasi, jagung,umbi-umbian

Frekuensi makan : 3-5x/hari porsi sedang

Nafsu makan : Baik

Lauk-pauk : Sayur , tahu, tempe, ikan,daging

Buah – buahan : Pisang, pepaya

Minum air : 8-12 gelas/hari

Keluhan : Tidak ada

2) Kebersihan diri

Mandi : 2x/hari

Sikat gigi : 2x/hari

Keramas rambut : 2-3x/minggu

Ganti pakaian dalam : Setiap kali habis mandi/bila basah

Ganti pakaian luar : Setiap kali habis mandi/bila basah

Perawatan payudara : Setiap kali mandi

3) Pola eliminasi

BAK

Frekuensi : 5-6x/hari

Warna : Jernih, kadang kuning

Bau : Khas amoniak


78

Keluhan : Tidak ada

BAB :

Frekuensi : 1x/hari

Warna : Kuning

Bau : Khas Feses

Konsistensi : Lembek

Keluhan : Tidak ada

f. Kondisi psikososial

1) Respon ibu dan suami terhadap kehamilan yaitu ibu dan suami

serta keluarga sangat menginginkan kehamilan ini.

2) Dukungan dari keluarga yaitu keluarga mendukung ibu dengan

selalu menemani ibu memeriksakan kehamilannya.

3) Jenis kelamin yang diharapkan yaitu ibu serta suami mengatakan

laki-laki atau perempuan sama saja yang penting lahir dengan

selamat dan sehat.

4) Pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu suami dan istri.

g. Riwayat kehamilan sekarang

1) ANC

TM I : 2X di Puskesmas Baumata

Keluhan : Mual,muntah.

Terapi : Antasida, B12, B6

TM II : 1X , di Puskesmas Baumata

Keluhan : Nyeri pada pinggang

Terapi : SF, Vitamin C, Kalk, B complex


79

TM III : 3X , di Puskesmas Baumata

Keluhan : Nyeri perut bagian bawah

Terapi : SF, Vit C,Kalk

2) Imunisasi TT didapatkan sebanyak 2 kali

3) Pergerakan janin dirassakan pertama kali yaitu pada usia

kehamilan 5 bulan (20 minggu)

4) Pergerakan janin yang dirasakan dalam 24 jam terakhir yaitu

sebanyak ± 10 kali.

h. P4K, terdiri dari :

1) Persiapan tempat persalinan yaitu ibu mengatakan ingin

melahirkan di fasilistas kesehatan yaitu Puskesmas Baumata.

2) Penolong persalinan yaitu bidan.

3) Biaya sudah disiapkan oleh suami dan anggota keluarga

lainnya dan asuransi BPJS.

4) Donor darah sudah disiapkan, yaitu suami dan 1 anggota

keluarga.

5) Emergency dan rujukan keluarga bersedia merujuk ibu ke

fasilitas kesehatan yang memadai jika ada komplikasi.

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Bentuk tubuh : Lordosis


80

4) Ekspresi wajah : Ceria

5) Tanda-tanda vital

TD : 110/80 mmHg Suhu :36,50C

Nadi : 80x/menit RR : 22x/menit

6) TB : 160 cm

7) BB sebelum hamil : 50 kg BB saat hamil : 60 kg

8) Lila :27 cm

9) TP : 29 Januari 2022

b. Pemeriksaan Obstetri

1. Palpasi

a) Leopold I :Tfu 3jari di bawah px, pada fundus teraba bulat

lunak dan tidak melenting( Bokong)

b) Leopold II :Pada sisi kiri perut ibu teraba datar,memanjang

dan keras sepertipapan (Punggung) dan pada

sisi kanan perut ibu teraba bagianterkecil janin

c) LeopoldIII : Dibagian terendah perut ibu terabakeras,

bulat,melenting (letak kepala)

d) Leopold IV : Bagian terendah janin yaitukepala sudah masuk

PAP (Divergen).

e) Mc Donald : 31 cm,

f) TBJJ : 31-12 x 155=2.945 gram

1) Auskultasi : DJJ : 138x/menit (+ teratur)

2) Perkusi : Refleks Patella ka/ki positif

3) Ekstremitas
81

Atas : Tidak ada oedema

Bawah : Tidak ada oedema dan varises

c. Pemeriksaan Penunjang

Tanggal : 12 januari 2022 Jam: 09.00 Wita

Laboratorium :

1) Darah

a) HB : 12 gram%

b) Golongan darah : O

2) Urine

a) Reduksi : negatif

b) Protein : negatif

c) USG : Dilakukan.

3. Analisa

Diagnosa Kebidanan

G2 P1 A0AH1 UK 40minggu Janin Tunggal Hidup presentasi kepala Intra

Uterin.

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 19-01-2022 jam : 09.00 WITA

a. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu

baik : tanda tanda vital dalam batas normal yaituTD:110/80

mmHg,Nadi:80x/menit,Suhu:36,50C, RR:22x/menit, Sudah

dilakukan dan ibu menerima hasil pemeriksaan.

b. Melakukan pemeriksaan obstetrik palpasi Leopold yaitu :


82

Leopold I : TFU 3 jari di bawah px, teraba lunak, bulat

dan tidak melenting (Bokong).

Leopold II : Padasisi kiri perut ibu teraba datar,

memanjang dan keras seperti papan

(punggung) dan pada sisi kanan perut ibu

teraba bagian ekstremitas.

Leopold III : Pada perut bagian bawah rahim teraba bulat,

keras,dan sudah tidak goyang (kepala).

Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP

(Divergen).

Mc Donald 31 cm, TBBJ 31-12 x 155

=2.945gram.

c. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang

yaitu nasi, sayuran berwarna hijau, tahu, tempe, ikan, daging, telur,

buah-buahan dan kacang-kacangan;Ibu menerima anjuran untuk

mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yaitu nasi, sayuran

berwarna hijau, tahu, tempe, ikan, daging, telur, buah-buahan dan

kacang-kacangan.

d. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan asupan cairan yaitu minum

air putih 8-10 gelas/ hari; Ibu menerima anjuran yaitu minum air putih

8-10 gelas/ hari; Ibu menerima anjuran yang di berikan.

e. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang hari

tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur 7-8 jam; Ibu menerima
83

tentang anjuran yang di berikan dan bersedia untuk istirahat yang

cukup yaitu siang hari tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur 7-8

jam.

f. Memberitahu ibu pantangan selama hamil yaitu minuman beralkohol,

merokok, mengurangi kerja berat karena akan mempengaruhi

kesehatan ibu dan janin; Ibu mengerti dengan penjelasan yang

disampaikan dan bersedia umtuk selama hamil tidak.minuman

beralkohol, merokok, mengurangi kerja berat karena akan

mempengaruhi kesehatan ibu dan janin

g. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

trimester III yaitu perdarahan tiba-tiba dari jalan lahir, nyeri perut

yang hebat, tekanan darah tinggi, bengkak di wajah, tangan dan kaki,

sakit kepala yang hebat disertai penglihatan kabur, demam tinggi,

keputihan banyak dan berbau, pergerakan janin kurang dirasakan,

ketuban pecah sebelum waktunya. Memberitahukan ibu untuk segera

menghubungi bidan dan memeriksakan diri jika mengalami hal

tersebut; Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan ibu dapat

menyebut kembali beberapa tanda bahaya pada trimester III yaitu

perdarahan tiba-tiba dari jalan lahir, nyeri perut yang hebat, tekanan

darah tinggi, bengkak di wajah, tangan dan kaki, sakit kepala yang

hebat disertai penglihatan kabur, demam tinggi, keputihan banyak dan

berbau, pergerakan janin kurang dirasakan, ketuban pecah sebelum

waktunya. Memberitahu ibu untuk segera menghubungi bidan dan

memeriksakan diri jika mengalami hal tersebut


84

h. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu nyeri

pada pinggang menjalar ke perut bagian bawah, serta keluar lendir dan

darah dari jalan lahir; Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

dan ibu bisa menyebut kembali

i. Mengingatkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang sesuai

jadwal dari puskesmas; Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan

ulang sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dari puskesmas.

Kunjungan Kehamilan Kedua

Tanggal : 26 Januari 2022, Jam 11: 40.Wita

1. Data Subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Bentuk tubuh : Lordosis

4) Ekspresi wajah : Ceria

5) Berat badan : 60 kg

6) Tanda-tanda vital

Suhu : 36°C RR:20x/menit

TD : 110/90 mmHg Nadi:80x/menit

b. Pemeriksaan Obstetri

a) Leopold I :  TFU 3 jari di bawah px, teraba bulat,


85

lunak, tidak melenting (Bokong).

b) Leopold II : Pada sisi perut kiri teraba datar

Memanjang dan keras Seperti

Papan (punggung janin) dan pada sisi perut

Kanan teraba bagian terkecil

janin (ektermitas)

c) Leopold III : Bagian terendah teraba bulat, keras

Dan meleng (kepala).

d) Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP

(Divergen).

e) Mc Donald : 31 cm.

f) TBBJJ : 31-12 x 155=2.945 gram

.DJJ 138x/menit, teratur, punctum maksimum satu tempat di sebelah

kiri di samping pusat.Pada vulva tidak ada oedema, tidak ada

varices, tidak ada kondiloma, tidak ada pengeluaran pervaginam,

tidak ada haemoroid.

3. Analisa

Diagnosa Kebidanan

G2P1A0 Ah1 UK40 mingguJanin Tunggal, Hidup,Presentasi Kepala, intra

uterin.

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 26 Januari2022, jam : 11.40 Wita


86

a) Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa TTV

dalam batas normal yaitu TD:110/90 mmHg, Nadi:80x/menit,

Suhu360C,Pernapasan:20x/menit, DJJ (+) teratur  frekuensi 138x

/menit.

ibu menerima hasil pemeriksaan dan merasa senang dengan hasil

pemeriksaan

b) Menganjurka ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang

yaitu nasi, sayuran berwarna hijau, tahu, tempe,

ikan, daging, telur, buah-buahan dan kacang-kacangan, serta

mengingatkan ibu untuk rutin mengkonsumsi obat yang

diberikan;Ibu mengerti dan sudah melakukan selama ini yaitu

mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbangyaitu nasi, sayuran

berwarna hijau, tahu, tempe,

ikan, daging, telur, buah-buahan dan kacang-kacangan, serta

mengingatkan ibu untuk rutin mengkonsumsi obat yang diberikan

c) Menganjurkan kembali kepada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu

siang hari tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur paling sedikit

6-7 jam; Ibu menerimaanjuran yang di berikan yaitu istrahat yang

cukup yaitu siang hari tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur

paling sedikit 6-7 jam.

d) Menganjurkan kepada ibu untuk selalu menjaga kebersihan dirinya

yaitu mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah BAB dan

BAK, menyikat gigi secara benar dan teratur yaitu 2x/hari,

merawat payudara, keramas rambut 2-3 kali/ minggu, ganti pakaian


87

dalam 2-3 kali/ hari atau jika basah; Ibu mengerti dan dapat

menyebutkan kembali tentang cara menjaga kebersihan yaitu

menjaga kebersihan dirinya yaitu mencuci tangan sebelum dan

setelah makan, setelah BAB dan BAK, menyikat gigi secara benar

dan teratur yaitu 2x/hari, merawat payudara, keramas rambut 2-3

kali/ minggu, ganti pakaian dalam 2-3 kali/ hari atau jika basah

e) Menjelaskan kepada ibu pantangan selama hamil yaitu minuman

beralkohol, merokok, mengurangi kerja berat. Ibu mengerti dan

dapat menyebutkan kembali tentang pantangan selama hamil yaitu

minuman beralkohol, merokok, mengurangi kerja berat.

f) Menjelaskan kembali kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya

kehamilan trimester III yaitu perdarahan tiba-tiba dari jalan lahir,

nyeri perut yang hebat, tekanan darah tinggi, bengkak di wajah,

tangan dan kaki, sakit kepala yang hebat disertai penglihatan kabur,

demam tinggi, keputihan banyak dan berbau, pergerakan janin

kurang dirasakan, ketuban keluar sebelum waktunya;

Mengingatkan kepada ibu untuk segera menghubungi bidan dan

memeriksakan diri jika mengalami hal tersebut. Ibu mengerti

dengan penjelasan yang diberikan dan ibu dapat menyebutkan

kembali beberapa tanda bahaya pada trimester IIIyaitu perdarahan

tiba-tiba dari jalan lahir, nyeri perut yang hebat, tekanan darah

tinggi, bengkak di wajah, tangan dan kaki, sakit kepala yang hebat

disertai penglihatan kabur, demam tinggi, keputihan banyak dan


88

berbau, pergerakan janin kurang dirasakan, ketuban keluar sebelum

waktunya;

g) Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu nyeri

pada pinggang menjalar ke perut bagian bawah, serta keluar lendir

dan darah dari jalan lahir; Ibu mengerti dengan penjelasan yang

diberikan dan ibu bisa menyebut kembali tanda-tanda

persalinanyaitu nyeri pada pinggang menjalar ke perut bagian

bawah, serta keluar lendir dan darah dari jalan lahir.

h) Mengingatkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang

sesuai jadwal dari puskesmas; Ibu mengerti dan akan melakukan

kunjungan ulang sesuai dengan jadwal yg sudah ditetapkan dari

puskesmas.

B. ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.A.B. G2P2 A0 AH1 UK 40 MINGGU

JANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA INTRA UTERIN

1. Kala I Persalinan, tanggal29 Januari 2022, Jam: 01.00 Wita

a. Subjektif
89

Ibu mengatakan hamil anak ke-dua, ibu merasa nyeri pada pinggang

menjalar ke perut bagian bawah, keluar lendir bercampur darah dari

jalan lahir sejak 28 Januari pukul: 23.00 WITA

b. Objektif

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Ekspresi wajah : Merintih kesakitan

4) Tanda-tanda vital

Suhu : 36,50CRR:20x/menit

Nadi : 80x/menit TD: 100/80mmHg

5) BB, sebelum hamil : 50kgSaat hamil : 60 kg

6) Pemeriksaan Fisik Obstetrik

a) Inspeksi

Mata: Konjungtiva merah muda, sclera putih.

Dada: Payudara simetris tidak ada benjolan,pengeluaran

ASI(+),terdapat hyperpigmentasi pada areola

mamae.

Abdomen: Membesar sesuai usia kehamilan, ada linea nigra

tidak ada luka bekas operasi.

Ekstermitas : Atas: tidak oedema, tidak pucat pada telapak

tangan dan ujung kuku.

Bawah: tidak oedema, varises, tidak pucat pada

telapak kaki dan ujung kuku.


90

b) Palpasi

1) Leopold I : Tfu 3 jari di bawah px,pada bagianfundus

teraba lunak, bulat, dan tidak melenting

(Bokong)

2) Leopold II : Padasisiperut kiri ibuterabaDatar,

memanjangdankerassepert papan (punggung

janin)dan padasisi perut kiri ibuterababagian

terkecil janin (ekstrimitas).

3) Leopold III :Bagian terendah teraba bulat,keras dan

melenting (kepala).

4) Leopold IV :Kepala sudah masuk PAP (Divergen).

5) Mc Donald : 31 cm.

6)TBBJ : 31-12 x 155 = 2.945 gram

1) Auskultasi

DJJ terdengar jelas dan teratur pada sisi kiri bawah perut

ibu dengan frekuensi 140x/menit.

Kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 35

detik.

7) Hasil pemeriksaan dalam (VT)

Tanggal : 29 januari 2022, Jam : 01.00 Wita

a) Vulva / vagina:tidak oedema, tidak ada kelainan, keluar

cairan lendir bercampur darah

b) Portio tipis lunak


91

c) Pembukaan 5-6 cm

d) Kantong ketuban utuh (+)

e) Presentasi kepala

f) Ubun-ubun kecil kanan depan.

g) Penurunan kepala Hodge II-III

c. Analisa

G2 P1 A0 AH1 UK 40 minggu, Janin Tunggal Hidup Intra

UterinPresentasi Kepala dengan Inpartu kala I fase aktif

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 29 Januari 2022, Jam : 01.00 Wita


1) Menganjurkan kepada ibu untuk tidur miring kiri dengan kaki kiri

diluruskan dan kaki kanan di tekuk untuk melancarkan aliran

oksigen dari Ibu ke janin; Ibu menerima anjuran yang diberikan

dan Ibu tidur dengan posisi miring ke kiri.

2) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila ibu tidak

merasakan sakit agar ibu mempunyai tenaga dan tidak mudah

kelelahan pada saat proses persalinan; Ibu mengerti dan menerima

anjuran yang diberikan serta akan makan dan minum apabila Ibu

haus dan lapar.

3) Memberikan dukungan moral dan mental pada ibu dengan cara

mendengarkan setiap keluhan ibu, memotivasi ibu agar ibu

bersemangat dalam menghadapi proses persalinan; Ibu menerima


92

dukungan yang diberikan dan ibu tampak siap menghadapi proses

persalinan.

4) Mengajarkan kepada ibu cara relaksasi yaitu dengan cara menarik

nafas dalam lewat hidung dan keluarkan lewat mulut saat ada

kontraksi; Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu

dapat melakukanya saat ada kontraksi.

5) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat proses

persalinan meliputi:

a) Saff I :

(1) Partus set steril berisi:½ kohor 1 buah, penjepit tali pusat

2 buah,gunting tali pusat, klem tali pusat, kassa.

(2) Pita cm dan oxytocin 4 ampul.

(3) Spuit 3 ml dan 5 ml 2 buah.

(4) Obat-obatan dalam tempat.

(5) Klorin dan air DTT

b) Saff II.

(1) Heating set berisi pinset anatomi 1 buah, pinset sirurgis

1 buah,gunting benang 1 buah,DVT steril, jarum obat 1

buah, sarung tangan, kassa secukupnya.

(2) Benang dalam tempatnya.

(3) Lidocain 2% 2 ampul.

(4) Tempat plasenta di lapisi plastic warna hitam.

(5) Tensi meter dan stetoskop, nierbeken.

c) Saff III.
93

(1) Keranjang berisi kain ibu: handuk,alas perut ibu guna

meletakkan bayi, kain sokong perenium, kain untuk

ganti handuk, waslap untuk dekontaminasi, celana

dalam pasang pembalut, kain panjang, pakian bayi topi,

baju, kaos tangan dan kaki.

(2) APD celemek, topi spatu boot, kacamata, dan masker.

(3) Perlengkapan di bawah tempat tidur ibu: ember berisi

air klorin 0,5% dan tempat untuk dekontaminasi alat-

alat bekas pakai dan sarung tangan, air DTT untuk

membersihkan ibu, tempat plasenta, tempat pakian

kotor, tempat sampah medis, Semua alat sudah tersedia

dan siap pakai.

6) Mengobservasi kemajuan persalinan meliputi DJJ, TTV ibu,

kontraksi, pemeriksaan dalam (VT) 29 Januari, 05.00 Wita VT:

v/v: tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan 8-9 cm,

penurunan kepala pada hodge III-IV, DJJ 140x/menit, kantong

ketuban (+), tidak ada penyusupan, TTV (TD:100/80 mmHg,

N:84x/menit, S:36,5 ºc, RR:20x/menit). His 5 kali dalam 10 menit

dengan durasi 40-45 detik

2.Kala II Persalinan, tanggal : 29 januari 2022, Jam:10.00 Wita

a. Data Subjektif

1) Ibu merasa nyeri perut bertambah dan semakin kuat.


94

2) Ibu merasakan dorongan yang kuat untuk meneran saat timbul

kontraksi.

3) Ibu merasa ingin BAB.

b. Objektif

Ibu nampak kesakitan, keadaan umum baik,

kesadaran composmentis.

1) Tanda-tanda vital :

TD : 100/80 mmHg. Suhu : 37°c .

Nadi : 84x/menit. RR : 20x/menit

2) Kontraksi uterus 5kali dalam 10 menit, durasi 40-45 detik.

3) DJJ 140x/menit.

4) Hasil pemeriksaan dalam (VT) tanggal 29 Januari, Jam:10.00

Wita yaitu:

a) Vulva/vagina tidak oedema, tidak ada kelainan, keluar

cairan lendir bercampur darah

b) Portio tidak teraba.

c) Pembukaan lengkap (10 cm).

d) Ketuban pecah (+).

e) Presentasi kepala.

f) Ubun-ubun kecil kanan depan.

g) Penurunan kepala Hodge IV

c. Analisa

G2 P1 A0 AH1 UK 40 dengan Kala II Fase aktif JaninTunggal,Hidup,

Presentasi Kepala.
95

d. Penatalaksanaan

1) Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obat esensial siap

digunakan untuk menolong persalinan; Alat dan bahan sudah

lengkap.

2) Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus

cairan ;Sudah memakai celemek.

3) Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang di pakai, cuci

tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir, kemudian

keringkan tangan dengan tissue atau handuk bersih ;Sudah

melepaskan perhiasan dan sudah mencuci tangan.

4) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk

pemeriksaan dalam ; Sudah dilakukan.

5) Mengambil spuit 3 cc dan mengisap oxitosin 10 IU kemudian

masukan kedalam partus set (gunakan tangan yang memakai sarung

tangan DTT/steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasipada alat

suntik) ; Sudah dilakukan.

6) Membersihkan vulva dan perenium, menyekanya dengan hati-hati

dari depan kebelakang menggunakan kassa yang telah di basahi air

DT ; Sudah dilakukan.

7) Melakukan pemeriksaan dalam.pada pukul 10.00 Wita Pembukaan

lengkap (10 cm); Sudah dilakukan.

8) Periksa DJJ setelah kontraksi uterus mereda (relaksasi) untuk

memastikan DJJ masih dalam batas normal (120-160 kali/rmenit),

Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal,


96

Mendokumentasi hasil-hasil periksa dalam,DJJ, semua temuan dan

asuhan yang diberikan dalam partograf ; Sudah dilakukan dan DJJ

dalam batas normal yaitu 140x/menit.

9) Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin

baik, kemudian bantu ibu menemukan posisi yang nyaman yang

sesuai keinginan ibu, Sudah memberitahukan dan ibu sudah

menemukan posisi yang nyaman yaitu posisi litotomi.

10) Membimbing ibu untuk meneran di saat ibu ingin meneran., Sudah

melakukan bimbingan meneran pada ibu.

11) Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang aman jika ibu

belum ingin meneran dalam 60 menit, anjurkan ibu untuk meneran

pada puncak-puncak kontraksi tersebut dan beristirahat di saat tidak

ada kontraksi ; Sudah dilakukan.

12) Jika kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6cm, letakkan

handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi, Sudah

dilakukan.

13) Meletakkan kain bersih yang di lipat 1/3 bagian, dibawah bokong

ibu ; Sudah meletakkan kain bersih di bawah bokong ibu.

14) Membuka partus set dan periksa kembali kelengkapan alat dan

bahan ; Sudah di lakukan peralatan lengkap dan siap pakai.

15) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan untuk menolong

kelahiran bayi ; Sudah memakai sarung tangan DTT pada kedua

tangan.
97

16) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi

perenium dengan satu tangan yang di lapisi kain yang dilipat 1/3,

letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang

lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan

kepala bayi keluar perlahan-lahan, menganjurkan ibu untuk

meneran perlahan-lahan atau bernapas cepat dan dangkal saat

kepala lahir.Dengan lembut menyeka muka, mulutdan hidung bayi

dengan kain atau kassa yang bersih, Sudah dilakukan.

17) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai

jika ada lilitan tali pusatdan kemudian meneruskan segera proses

kelahiran bayi ; Sudah dilakukan dan tidak ada lilitan tali pusat.

18) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara

spontan;Kepala sudah melakukan putaran paksi luar.

19) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua

tangan di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk

meneran saat kontraksi berikutnya. Muncul dibawah arkus pubis

dan kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan kearah luar

untuk melahirkan bahu posterior ; Sudah di lakukan.

20) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai dari

kepala bayi yang berada dibagian bawah kearah perenium,

membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ketangan tersebut.

Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati

perenium, gunakan lengan bagian bawah untuk menyanggah tubuh

bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas)


98

untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya

lahir ; Sudah dilakukan dan bahu bayi sudah lahir.

21) Menelusurkantangan yang ada di atas (anterior) dan punggung

kearah kaki bayi untuk menyanggah saat punggung dan kaki lahir,

memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu

kelahiran bayi ; Sudah dilakukan.Pukul 12.25 wita bayi lahir

spontan, bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan,tonus otot

kuat, pergerakan aktif. Jenis kelamin prempuan.

22) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik)

a) Apakah bayi menangis kuat dan bernapas tanpa kesulitan?

b) Apakah bayi bergerak aktif sudah melakukan penilaian yaitu

bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan,tonus otot

kuat,pergerakan aktif.

23) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,kepala,bagian tubuh

lainya tanpa membersihkan verniks,ganti handuk basah dengan

kain yang keringpastikan bayi dalam posisi dan kondisi aman di

atas perut bawah ibu, Sudah dilakukan dan bayi dalam keadaan

nyaman.

24) Melakukanpenjepitan tali pusat dengan klem kira-kira 2-3 cm dari

pusat bayi gunakan telunjuk dan jari tengah, tangan yang

lainuntuk mendorong isi tali pusat kearah ibu dan klem tali pusat

pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama, Sudah dilakukan dan

sudah menjepit tali pusat.


99

25) Melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat ;Sudah

melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat.

26) Meletakkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu dan

bayi, luruskan dada bayi sehingga dada bayi menempel di dada

ibunya. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu

dengan posisi lebih rendah dari putting susu atau areola mamae

ibu. Selimuti bayi dan ibu dengan kain yang kering dan hangat,

pasang topi di kepala bayi, biarkan bayi melakukan kontak kulit

di dada ibu paling sedikit 1 jam. Sebagian besar bayi akan

berhasil melakukan IMD dalam waktu 30 – 60 menit. Menyusui

untuk pertama kali akan berlangsung selama 10 – 15 menit bayi

cukup menyusui satu payudara, Biarkan bayi berada di dada ibu

selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusui ; Sudah

dilakukan dan bayi sudah dilakukan IMD.

3.Kala III Persalinan, tanggal: 29 januari 2022, Jam: 12.25 Wita

a. Subjektif

1) Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya.

2) Ibu mengatakan perutnya terasa mules.

b. Objektif

1) Kontraksi uterus baik,uterus teraba keras dan bundar.

2) Tali pusat bertambah panjang, keluar darah secara tiba-tiba

dari jalan lahir.

3) Tinggi fundus uteri setinggi pusat.


100

c. Analisa

P2A0AH2dengan kalaIII.

d. Penatalaksanaan

1) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan bahwa hanya ada

satu bayi yang lahir (hamil tunggal) ; Sudah di lakukan dan bayi

tunggal.

2) Memberitahu ibu bahwa ia akan di lakukan suntikan oksitosin agar

uterus berkontraksi dengan baik, Sudah memberitahukan ibu.

3) Melakukan penyuntikkan oksitosin 10 unit(IM) di 1/3 distal lateral

paha(lakukan aspirasi sebelum suntik oksitosin) setelah 2 menit

bayi lahir ; Sudah dilakukan.

4) Memindahkan klem tali pusat jarak 5 – 10 cm dari vulva; Sudah

dilakukan.

5) Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas

symphisis) untuk mendeteksi kontraksi, tangan lain memegang

klem untuk meregangkan tali pusat ; Sudah dilakukan.

6) Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah bawah

sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang atas

(Dorsol kranial) secara hati-hati (untuk mencegah invorsia uteri)

jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik hentikan penegangan

tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikut dan ulangi kembali

proses.Jika uterus tidak segera berkontraksi minta ibu, suami,

keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu ; Sudah

dilakukan.
101

7) Melakukan penekanan bagian bawah dinding didepan uterus kearah

dorsal dan diikuti pergeseran tali pusat kearah distal maka

lanjutkan kearah kronial hingga plasenta dapat di lakukan ; Sudah

dilakukan.

8) Menganjurkan ibu untuk sedikit meneran tapi tali pusat hanya

ditegangkan (jangan ditarik secara kuat terutama jika tidak ada

kontraksi) ; Sudah dilakukan.

9) Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem hingga berjarak

sekitar 5–10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta ; Sudah dilakukan.

10) Membantu melahirkan plasenta Saat plasenta muncul di introutus

vagina, menerima plasenta dengan kedua tangan pegang dan putar

plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian membantu

melahirkan plasenta seluruhnya ; Sudah dilakukan.

Plasenta lahir lengkap tanggal 29 januari 2022 jam 12.40 Wita dan

sudah ditempatkan pada wadah plasenta.

4.Kala IV Persalinan, tanggal : 29 Januari 2022, jam: 14.25 Wita

a. Subjektif

1) Ibu merasa senang telah melahirkan bayi dan plasentanya.

2) Ibu merasa lelah dan ingin istrahat

b. Objektif

1) Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 12.40 Wita

Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD:

100/60 mmHg, N: 80x/menit, RR: 20x/Menit, S:37⁰C.


102

2) TFU setinggi pusat.

3) Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar.

4) Perdarahan±50 cc.

c. Analisa

P2 A0AH2dengan kala IV.

d. Penatalaksanaan

1) Memeriksa kedua sisi plasenta (maternal-tetal) pastikan telah

dilahirkan lengkap masukan plasenta kedalam kantong plastik,

atau tempat khusus; Sudah dilakukan dan plasenta lahir

lengkap.

2) Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan

perenium, lakukan penjahitan bila terjadi laserasi derajat 1 dan

2;Ada laserasi derajat II dan sudah dilakukan penjahitan.

3) Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam; Sudah dilakukan dan uterus

berkontraksi dengan baik.

4) Memastikan kandung kemih kosong; Sudah di lakukan dan

kandung kemih kosong.

5) Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan

kedalam klorin 0,5% bersihkan darah dan cairan tubuh dan

bilas di air DTT tanpa melepas sarung tangan kemudian

keringkan dengan handuk bersih ; Sudah dilakukan.

6) Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus

dan menilai kontraksi ; Sudah dilakukan.


103

7) Memeriksa TTV dan pastikan keadaan umum ibu baik ; Sudah

dilakukan.

8) Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah ; Sudah di

lakukan, perdarahan ±50 cc.

9) Memantau keadaan bayi dan pastikan bayi bernapas dengan

baik (40–60x/menit). Jika bayi sulit bernapas atau merintih,

retraksi diresusitasi dan segera rujuk kerumah sakit. Jika bayi

napas telalu cepat atau sesak napas segera rujuk kerumah sakit.

Jika kaki teraba dingin pastikan ruangan hangat ibu dan bayi

dalam satu selimut; Sudah dilakukan.

10) Setelah 1jam IMD melakukan pengukuran antropometri pada

bayi yaitu BB: 3.300 gram, PB: 52 cm, LK: 35 cm, LD: 34 cm,

LP: 33cm dan memberikan salep mata dan suntik Vit K 1 ml di

paha kiri bayidan HB0 0.5 ml di paha kanan bayi, Sudah

dilakukan.

11) Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan

klorin 0,5% untuk dekontaminasi 10 menit cuci dan bilas

peralatan setelah didekontaminasi ; Sudah di lakukan .

12) Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat

sampahyang sesuai ; Sudah dilakukan.

13) Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan

menggunakan air DTT, bersihkan cairan ketuban, lendir, darah

diranjang atau disekitar ibu berbaring bantu ibu memakai

pakaian yang bersih dan kering ; Sudah dilakukan.


104

14) Memastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI

kepada bayinya, anjurkan ibu atau keluarga untuk memberi

makan dan minum yang diinginkan ibu ; Sudah dilakukan.

15) Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin

0,5%; Sudah dilakukan.

16) Mencelupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan

kedalam larutan klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan dalam

keadaan terbalik dan rendam selama 10 menit ; Sudah

dilakukan.

17) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir

kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk yang

bersih dan kering; Sudah dilakukan.

18) Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan

direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit ; Sudah

dilakukan.

19) Mencuci kedua tangan dengan air mengalir kemudian

keringkan dengan tissue atau handuk bersih dan kering ; Sudah

dilakukan.

20) Melengkapi partograf ; Sudah dilakukan.

C. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

1. BBL. Tanggal :29 Januari 2022,Jam : 13.25 Wita

a. Subjektif

1) Identitas Bayi
105

Nama Bayi : Bayi Ny. A.B

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Lahir : 29 Januari 2022

Jam : 12.25 WITA

Anak ke : II (Dua)

2) Riwayat Antenatal

Ibu mengatakan selama hamil ibu melakukan pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Baumata sebanyak6 kali.

3) Riwayat Intranatal

Lahir tanggal 29 januari 2022, pukul 12.25 Wita.Usia kehamilan

cukupbulan (40 minggu), melahirkan secara spontan pervaginam.

Lamanya persalinan :

a) Kala 1 : 10 jam

b) Kala II : 2,40 jam

c) Kala III : 15 menit

d) Kala IV : Sampai 2 jam postpartum

e) Keadaan saat lahir: Bayi lahir hidup, langsung menangis,

bernapas spontan, tonus otot baik, kulit kemerahan

f) Tempat dan penolong persalinan : Persalinan ditolong oleh

bidan di Klinik bersalin baumata

b. Data objektif
106

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composimentis

2) Pemeriksaan Antropometri

PB : 45 cm LD: 32 cm

LK : 33 cm LP: 30 cm

3) Pemeriksaan Fisik

a) Kepala : Tidak ada caput succedaneum, chepal hematom

dan tidak ada hydrosephalus.

b) Mata : Simetris, tidak ada tanda infeksi

c) Hidung : Tidak ada cuping hidung

d) Mulut : Bibirlembab, tidak ada stomatitis

e) Dada : Tidak ada tarikan dada

f) Abdomen : Tidak kembung, tali pusat masih basah, tidak

berdarah, tidak berbau, tidak ada tanda-tanda

infeksi.

g) Genetalia : Testis sudah masuk dalam skotum, ada lubang

uretra

h) Ekstremitas atas dan bawah :Simetris,tidak terdapat adaktil,

polidaktil atau sindaktil,jari-jari

lengkap,ekstremitas tidak kebiruan,tidak ada

ikterus.

i) Refleks

Morro : (+) Bayi Ubah posisi dengan tiba-tiba/terkejut


107

Rotting : (+) Menoleh bila ada sentuhan pipi

Sucking : (+) Apabilah Telapak tangan disentuh, bayi

langsung menggenggam.

Swallowing : (+) Bayi dapat mengisap ASI dengan kuat

Babynski : (+) Refleks kaki menendang

Tonic neck : (+) Kepala bisa mengadah

4) Eliminasi

BAB

Frekuensi :1x

Warna :Coklat kehitaman

Belum BAK

c. Analisa masalah/ Diagnosa kebidanan

Bayi Baru Lahir Normalumur 1 jam.

d. Penatalaksanaan

1) Mengimformasikan hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum baik,

suhu:36,50C, RR:50x/menit, HR:135x/menit, BB : 3.300 gram;

Pemeriksaan sudah dilakukan dan ibu sudah mengetahui keadaan

bayinya.

2) Memberikan salep mata Chloramphenicol-1%, suntikan vit- K dan

suntikan HB0 setelah 1 jam penyuntikan vit- K.

Salep mata dan vit- K telah di berikan dan tunggu 1 jam lagi untuk

pemberian HB0.
108

3) Menjelaskan pada ibu cara merawat tali pusat bayiyaitu tidak

menaruh apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali pusat

basah. Jika basah, keringkan dengan kain bersih dan biarkan

terbuka agar tali pusat cepat mengering; Ibu sudah mengerti dengan

penjelasan yang diberikan dan mau merawat tal pusat bayinya.

4) Menganjurkan ibu untuk memberiksn ASI pertama yang keluar

berwarna kuning (colostrums) yangada pada hari ke 1-3 setelah

bayi lahir karena mengandung zat kekebalan tubuh untuk

mencegah terjadinya penyakit; Ibu sudah mengerti dan bersedia

untuk memberikan ASI pertama pada bayinya.

5) Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya yaitu setiap 2

jam sekali atau setiap kali bayi mau; Ibu menerima anjuran yang

diberikan dan akan sering menyusui bayinya

6) Mengajarkan ibu untuk menyendawakan bayinya setelah diberi

ASI yaitu dengan cara tepuk pelan punggung bayi hingga bayi

mengeluarkan sendawa;Sudah dilakukan dan ibu langsung

mempraktikkannya.

7) Menjelaskan tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti bayi malas

atau tidak mau menyusu, panas tinggi, icterus (kuning), kulit

kebiruan, bernafas megap-megap, tali pusat berdarah, bernanah,

bau dan kemerahan serta kejang; Ibu mengerti dan dapat

menyebutkan kembali tanda bahaya pada bayi baru lahir


109

1. KN ITanggal: 29 Januari 2022, jam : 18.30 Wita

a. Subjektif

1) Identitas Bayi

Nama Bayi : Bayi NY.A.B

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Lahir : 29 Januari 2022

Jam : 12.25 WITA

Anak ke : II (Dua)

2) Riwayat Antenatal

Ibu mengatakan selama hamil ibu melakukan pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Baumata sebanyak 6 kali.

3) Riwayat Intranatal

Lahir tanggal 29 Januari 2022, pukul 12.25 Wita.Usia kehamilan

cukup bulan (40 minggu), melahirkan secara spontan pervaginam.

Lamanya persalinan :

a) Kala 1 : 10 jam

b) Kala II : 2,40 menit

c) Kala III : 15 menit

d) Kala IV : Sampai 2 jam postpartum

e) Keadaan saat lahir : Bayi lahir hidup, langsung menangis,

bernapas spontan, tonus otot baik, kulit kemerahan.

f) Tempat dan penolong persalinan : Persalinan ditolong oleh

bidan di Klinik Bersalin Baumata


110

b. Data objektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composimentis

c) Tanda-tanda vital

Suhu : 36,50C RR : 50x/menit

BB : 3.300 gram HR : 135x/menit

2) Pemeriksaan Antropometri

PB : 45 cm LD : 32cm

LK : 33 cm LP : 30 cm

3) Pemeriksaan Fisik

a) Kepala : Tidakada caput succedaneum, chepal

hematom

b) Mata : Simetris, tidak ada tanda infeksi

c) Hidung : Tidak ada cuping hidung

d) Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis

e) Dada : Tidak ada tarikan dada

f) Abdomen : Tidak kembung, tali pusat masih basah,

tidak berdarah, tidak berbau, tidak ada

tanda-tandainfeksi.

g) Ekstremitas atas dan bawah :Simetris,tidak terdapat adaktil,

polidaktil atau sindaktil,jari-jari

lengkap,ekstremitas tidak kebiruan,tidak

ada ikterus.
111

h) Refleks

Morro : (+) Ubah posisi dengan tiba-tiba/terkejut

Rotting : (+) Menoleh bila ada sentuhan pipi

Sucking : (+) Telapak tangan disentuh, bayi langsung

menggenggam

Swallowing : (+) Isapan ASI kuat

Babynski : (+) Refleks kaki menendang

Tonic neck : (+) Kepala bisa mengadah

4) Eliminasi

BAB : Frekuensi : 1X

Warna : Coklat kehitaman

BAK : Frekuensi : 2X

Warna : Jernih

c. Analisa masalah/Diagnosa kebidanan

Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Umur 6 jam.


118

d. Penatalaksanaan

1) Memberitahukan kepada ibu bahwa akan di lakukan pemeriksaan

pada bayinya;Ibu bersedia untuk di lakukan pemeriksaan pada

bayinya.

2) Menjelaskan kembali pada ibu cara merawat tali pusat bayiyaitu

tidak menaruh apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali pusat

basah. Jika basah, keringkan dengan kain bersih dan biarkan terbuka

agar tali pusat cepat mengering; Ibu sudah mengerti dengan

penjelasan yang diberikan dan mau merawat tali pusat bayinya.

3) Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya yaitu setiap 2 jam

sekali atau setiap kali bayi mau; Ibu menerima anjuran yg diberikan

dan akan sering menyusui bayinya.

4) Memastikan pada ibu bahwa bayinya mendapatkan ASI cukup tanpa

diberikan pendamping ASI seperti air putih, madu, teh, sari buah

atau susu formula; Ibu mengerti dengan penjelasan yang

disampaikan dan akan selalu memberikan bayinya ASI saja.

5) Menganjurkan ibu menjaga kehangatan bayi dengan cara,jangan

membiarkan bayi bersentuhan langsung dengan benda dingin

misalnya lantai atau tangan yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat

jendela atau kipas angin.Segera keringkan bayi saat mandi atau saat

bayi basah untuk mengurangi penguapan dan menjaga lingkungan

sekitar bayi hangat; Ibu mengerti dengan penjelasan dan ibu bisa

menjelaskan kembali penjelasan yang di berikan.


119

6) Menjelaskan kembali tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti

bayi malas atau tidak mau menyusu, panas tinggi, icterus

(kuning), kulit kebiruan,bernafas megap-megap, tali pusat

berdarah, bernanah, bau dan kemerahan serta kejang; Ibu

menfgerti dan dapat menyebutkan kembali tanda bahaya pada

bayi baru lahir.

2. KN IITanggal : 04 Febuari 2022 , Jam : 15.00 Wita

a. Subjektif

Ibu mengatakan telah melahirkan anak yang yang ke-dua pada

tanggal 29 januari 2022, pukul 12.25 Wita, jenis kelamin laki-laki.

Usia kehamilan cukup bulan (40 minggu), melahirkan secara normal.

b. Data objektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composimentis

c) Tanda-tanda vital

Suhu : 36,50C RR : 45x/menit

BB :3700 gramHR: 110x/menit

PB : 51,5 cm
120

2) Pemeriksaan Fisik

a) Kepala : Tidak adacaputsuccedaneum,chepal

hematom

b) Mata : Simetris, tidak ada tanda infeksi

c) Hidung : Tidak ada cuping hidung

d) Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis

e) Dada : Tidak ada tarikan dada

f) Abdomen : Tidak kembung, tali pusat masih basah,

tidak berdarah, tidak berbau, tidak ada

tanda-tanda infeksi.

g) Ekstremitas atas dan bawah :Simetris,tidak terdapat adaktil,

polidaktil atau sindaktil,ekstremitas tidak

kebiruan,tidak ada ikterus.

h) Refleks

Morro : (+) Ubah posisi dengan tiba-tiba/terkejut

Rotting : (+) Menoleh bila ada sentuhan pipi

Sucking : (+) Telapak tangan disentuh, bayi langsung

menggenggam

Swallowing : (+) Isapan ASI kuat

Babynski : (+) Refleks kaki menendang

Tonic neck : (+) Kepala bisa mengadah


121

3) Eliminasi

BAB : Frekuensi : 3-4x/hari

Warna : Kuning

Konsistensi : Cair

BAK

Frekuensi : 6-7x/

Warna : Jernih

c. Analisa masalah/Diagnosa kebidanan

Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Umur 6 hari

d. Penatalaksanaan

1) Menginformasikan hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum baik,

suhu:36,50C, RR:45x/menit, HR:110x/menit; Pemeriksaan sudah

dilakukan dan ibu sudah mengetahui keadaan bayinya.

2) Menjelaskan kembali pada ibu cara merawat tali pusat bayiyaitu

tidak menaruh apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali

pusat basah. Jika basah, keringkan dengan kain bersih dan biarkan

terbuka agar tali pusat cepat mengering; Ibu sudah mengerti

dengan penjelasan yang diberikan dan mau merawat tal pusat

bayinya.

3) Menganjurkan kembali pada ibu untuk sering menyusui bayinya

yaitu setiap 2 jam sekali atau setiap kali bayi mau; Ibu menerima

anjuran yg diberikan dan akan sering menyusui bayinya.

4) Memastikan pada ibu bahwa bayinya mendapatkan ASI cukup

tanpa diberikan pendamping ASI seperti air putih, madu, teh, sari
122

buah atau susu formula; Ibu mengerti dengan penjelasan yang

disampaikan dan akan selalu memberikan bayinya ASI saja.

5) Menganjurkan ibu menjaga kehangatan bayi dengan cara,jangan

membiarkan bayi bersentuhan langsung dengan benda dingin

misalnya lantai atau tangan yang dingin.Jangan letakkan bayi

dekat jendela atau kipas angin.Segera keringkan bayi saat mandi

atau saat bayi basah untuk mengurangi penguapan dan menjaga

lingkungan sekitar bayi hangat; Ibu mengerti dengan penjelasan

dan ibu bisa menjelaskan kembali penjelasan yang di berikan.

6) Menjelaskan kembali tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti

bayi malas atau tidak mau menyusu, panas tinggi, icterus

(kuning), kulit kebiruan, bernafas megap-megap, tali pusat

berdarah, bernanah, bau dan kemerahan serta kejang; Ibu

mengerti dan dapat menyebutkan kembali tanda bahaya pada

bayi baru lahir.

7) Menganjurkan ibu membawa bayinya ke puskesmas atau

posyandu untuk mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 yang

akan melindungi bayi ibu dari penyakit TBC dan lumpuh, Ibu

menerima anjuran yang diberikan dan akan segera membawa

bayinya ke posyandu atau puskesmas untuk mendapatkan

imunisasi.
123

3. KN III Tanggal : 26 Febuari 2022, Jam :15.00 WITA

a. Subjektif

Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke-duanya pada tanggal 29

januari 2022, pukul 12.25 Wita,jenis kelamin laki-laki. Usia

kehamilan cukup bulan( 40 minggu), melahirkan secara normal.

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composimentis

c) Tanda-tanda vital

Suhu : 36,60C RR: 40x/menit

BB : 3700 gram HR: 132x/menit

PB : 51,5 cm

2) Pemeriksaan Fisik

a) Kepala : Tidak ada caput succedaneum, chepal hematom

b) Mata : Simetris, tidak ada tanda infeksi

c) Hidung : Tidak ada cuping hidung

d) Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis

e) Dada : Tidak ada tarikan dada

f) Abdomen: Tidak kembung, tali pusat sudah terlepas, tidak ada

tanda-tanda infeksi
124

g) Ekstremitas atas dan bawah :Simetris,tidak terdapat

adaktil,polidaktil atau sindaktil,ekstremitas tidak

kebiruan,tidak ada ikterus.

3) Eliminasi

BAB : Frekuensi : 3-4x/hari

Warna : Kuning

BAK : Frekuensi : 6-8x/hari

Warna :jernih

c. Analisa masalah/Diagnosa kebidanan

Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Umur 28 hari.

d. Penatalaksanaan

1) Mengimformasikan hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum baik,

suhu:370C, RR:40x/menit, HR:132x/menit; Pemeriksaan sudah

dilakukan dan ibu sudah mengetahui keadaan bayinya.

2) Menjelaskan kembali pada ibu cara merawat tali pusat bayiyaitu

tidak menaruh apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali pusat

basah. Jika basah, keringkan dengan kain bersih dan biarkan terbuka

agar tali pusat cepat mengering; Ibu sudah mengerti dengan

penjelasan yang diberikan dan mau merawat tal pusat bayinya.

3) Menganjurkan kembali pada ibu untuk sering menyusui bayinya

yaitu setiap 2 jam sekali atau setiap kali bayi mau; Ibu menerima

anjuran yg diberikan dan akan sering menyusui bayinya.

4) Memastikan pada ibu bahwa bayinya mendapatkan ASI cukup tanpa

diberikan pendamping ASI seperti air putih, madu, teh, sari buah
125

atau susu formula; Ibu mengerti dengan penjelasan yang

disampaikan dan akan selalu memberikan bayinya ASI saja.

5) Menganjurkan ibu menjaga kehangatan bayi dengan cara,jangan

membiarkan bayi bersentuhan langsung dengan benda dingin

misalnya lantai atau tangan yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat

jendela atau kipas angin.Segera keringkan bayi saat mandi atau saat

bayi basah untuk mengurangi penguapan dan menjaga lingkungan

sekitar bayi hangat; Ibu mengerti dengan penjelasan dan ibu bisa

menjelaskan kembali penjelasan yang di berikan.

6) Menjelaskan kembali tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti

bayi malas atau tidak mau menyusu, panas tinggi, icterus (kuning),

kulit kebiruan, bernafas megap-megap, talipusat berdarah, bernanah,

bau dan kemerahan serta kejang ; Ibu mengerti dan dapat

menyebutkan kembali tanda bahaya pada bayi baru lahir.

7) Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke Puskesmas untuk

dimunisasi. Imunisasi dapat memberikan kekebalan pada bayi

terhadap penyakit; Ibu bersedia membawa bayinya ke Puskesmas

untuk mendapatkan imunisasi.

D. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

1. KF I Tanggal:29 januari 2022, Jam:19.00 Wita

a. Subjektif

Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke-dua pada 6 jam

yang lalu, jenis kelamin laki-laki. Saat ini ibu mengeluh nyeri pada luka
126

jahitandan masih merasa mules pada perut bagian bawah. Ibu sudah

bisa tidur miring danduduk di tempat. Ibu mengatakan masih keluar

darah dari jalan lahir sedikit, sudah ganti pembalut 2 kali.

b. Objektif

1) Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) Ekspresi wajah : Gelisah

d) Tanda-tanda vital

TD : 100/60 mmHg Suhu : 36,50C

RR : 20x/menit Nadi : 80x/menit

2) Pemeriksaan fisik obstetri

a) Kepala : Tidak ada benjolan, tidak ada ketombe.

b) Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih.

c) Hidung : Tidak ada polip.

d) Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi tidak ada caries.

e) Tenggorokan : Warna merah muda, tidak ada pembesaran tonsil.

f) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada

pembendungan vena jugularis.

g) Dada : Mamae keras, putting susu menonjol, areolaada

hiperpigmentasi, laktasi (+) dilihat daribayi

menyusu dengan baik.


127

h) Abdomen : Dindingperut normal, involusi uterus baik,TFU

2jari di bawah pusat, uterusmembundardan keras,

kontraksi baik, kandung kemih kosong.

i) Vulva/Vagina : Lochea rubra, warna merah, banyaknya2x ganti

pembalut, tidak ada tanda-, tidak ada tanda

infeksi.

j) Ekstremitas atas dan bawah :Simetris,tidak oedema dan tidak ada

varices.

k) Anus : Tidak ada haemoroid.

c. Analisa

P2 A0 AH2, Post partum 6 jam

d. Penatalaksanaan

1) Memberitahukan kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan;

Ibu bersedia dilakukan pemeriksaan.

2) Melakukan pemeriksaan keadaan umum ibu dan TTV, yaitu keadaan

umum baik, kesadaran composmentis,TD:100/60 MmHg,

nadi:80x/menit, suhu:36,5°C, RR:20x/menit;Hasil pemeriksaan

sudah disampaikan kepada ibu dan ibu sudah mengerti.

3) Melakukan pemeriksaan Obstetrik (inspeksi dan palpasi) pada ibu

yaitu, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, uterus keras dan

membundar, kandung kemih kosong, genetalia : perinium terdapat

luka jahitan, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada haemoroid,

lochea rubra, perdarahan ± 40 cc, ektremitas atas/bawah: tidak


128

oedema, tidak ada varices ; Hasil pemeriksaan sudah disampaikan

kepada ibu dan ibu sudah mengerti.

4) Memberitahu ibu penyebab keluhan yang dirasakan ibu adalah hal

yang fisiologis dialami ibu nifas. Rasa mules yang ibu rasakan

diakibatkan dari kontraksi uterus untuk mencegah perdarahan, juga

nyeripada luka jahitan yang dialami ibu akan segera menghilang jika

ibu teratur minum obat dan mobilisasi dini ; Ibu sudah mengerti

dengan penjelasan yang diberikan.

5) Menganjurkan ibu untuk mobilisasi secara dini untuk mempercepat

pemulihan ibu dengan cara miring kiri miring kanan, bangun duduk,

berdiri dan jalan perlahan-lahan ; Ibu mengerti dan bersedia

melakukannya.

6) Mengajarkan ibu cara menjaga kebersihan diri terutama daerah

genetalia yaitu mandi 2x sehari, selalu mencuci daerah genetalia

setelah BAK dan BAB dengan cara cebok bersih dari arah depan ke

belakang dan selalu ganti celana dalam jika merasa sudah

lembab.Pembalut harus selalu diganti setiap merasa sudah penuh ;

Ibu sudah mengerti dan dapat mengulangnya kembali.

7) Memberikan ibu KIE tentang cara menyusui yang benar yaitu ibu

duduk atau tiduran / berbaring dengan santai, perah sedikit

kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah puting dan sekitarnya,

bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi perut bayi

menempel ke perut ibu, dagu bayi menempel ke payudara ibu,

telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, mulut bayi
129

terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar puting susu, berikan ASI

dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara yang

lain, pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum

kosong tadi ; Ibu mengerti dan dapat mengulang kembali cara

menyusui yang benar serta bersedia melakukannya.

8) Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas

seperti: kontraksi uterus yang lemah sehingga dapat menyebabkan

perdarahan, infeksipada payudara seperti payudara bengkak, merah,

keluar nanah dan nyeri tekan pada payudara, keluar cairan berbau

dari jalan lahir, demam tinggi, nyeri ulu hati sakit kepaladan depresi

pada ibu, apabila terdapat salah satu segera menghubungi petugas

kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan penanganan ; Ibu

mengerti dan dapat menyebutkan kembali tanda bahaya masa nifas.

2. KF II

Tanggal 04 Februari 2022, Jam 15.00 Wita

a. Subjektif

Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke dua pada

tanggal 29 Januari 2022, Jam 12.25 WITA, jenis kelamin

perempuan.Ibu mengatakan saat ini nyeri pada luka jahitan sudah

berkurang. Ibu sudah bisa duduk, berdiri bahkan berjalan sendiri.

Ibu mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir sedikit, warna

merah kecoklatan.
130

b. Objektif

1) Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) Ekspresi wajah : Ceria

d) Tanda-tanda vital

TD : 100/60 mmHg Suhu : 36,50C

RR : 20x/menit Nadi : 80x/menit

2) Pemeriksaan fisik obstetri

a) Kepala : Tidak ada benjolan, tidak ada ketombe.

b) Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih.

c) Hidung : Tidak ada polip.

d) Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi tidak ada caries.

e) Tenggorokan : Warna. merah muda, tidak ada pembesaran

tonsil.

f) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjarthyroid, tidak


ada pembendungan vena jugularis.
g) Dada : Mamae keras, putting susu menonjol, areola ada

hiperpigmentasi, laktasi (+) dilihat dari bayi

menyusu dengan baik.

h) Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, Tinggi fundus

Uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik,

kandung kemih kosong.


131

i) Vulva/Vagina : Lochea sangunulenta, warna merah kuning

kecoklatan, banyaknya 2x ganti pembalut, tidak

ada tanda infeksi.

j) Ekstremitas atas dan bawah : Tidak ada oedema, tidak


adavarices.Anus: Tidak ada haemoroid.
c. Analisa

P2 A0 AH2, post partum 6 hari.

d. Penatalaksanaan

1) Memberitahukan kepada ibu bahwa akan dilakukan

pemeriksaan; Ibu bersedia untuk dilakukan pemeriksan.

2) Melakukan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital kepada ibu yaitu :

TD:110/60 mmHg, N:80x/menit, S:36,5ºC,RR:20x/menit; Sudah

dilakukan dan Ibu menerima hasil pemeriksaan.

3) Melakukan pemeriksaan obstetrik (inspeksi dan palpasi) pada

ibu yaitu, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, uterus

keras dan membundar, kandung kemih kosong, genetalia : tidak

ada tanda-tanda infeksi, tidak ada haemoroid, lochea

sangurulenta,warna merah kecoklatan, ektremitas atas/bawah:

tidak oedema, tidak ada varices; Hasil pemeriksaan sudah

disampaikan kepada ibu dan ibu sudah mengerti.

4) Mengingatkan kembali pada ibu cara menjaga kebersihan diri

terutama daerah genetalia yaitu mandi 2x sehari, selalu mencuci

daerah genetalia setelah BAK dan BAB dengan cara cebok

bersih dari arah depan ke belakang dan selalu ganti celana dalam
132

jika merasa sudah lembab. Pembalut harus selalu diganti setiap

merasa sudah penuh; Ibu sudah mengerti dan sudah

melakukannya selama ini.

5) Mengingatkan kembali pada ibu tentang cara menyusui yang

benar yaitu ibu duduk atau tiduran/berbaring dengan santai,

perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah

puting dan sekitarnya, bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan

posisi perut bayi menempel ke perut ibu, dagu bayi menempel

ke payudara ibu, telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis

lurus, mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar

puting susu, berikan ASI dari satu payudara sampai kosong

sebelum pindah ke payudara yang lain, pemberian ASI

berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi; Ibu

sudah mengerti dan sudah melakukannya selama ini.

6) Menjelaskan kembali kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya

masa nifas seperti: kontraksi uterus yang lemah sehingga dapat

menyebabkan perdarahan, infeksipada payudara seperti

payudara bengkak, merah, keluar nanah dan nyeri tekan pada

payudara, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam tinggi,

nyeri ulu hati, sakit kepala,dan depresi pada ibu, apabila terdapat

salah satu segera menghubungi petugas kesehatan terdekat untuk

segera mendapatkan penanganan; Ibu mengerti dan dapat

menyebutkan kembali tanda bahaya masa nifas.


133

7) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur yaitu

siang ± 1-2 jam dan malam 7-8 jam; Ibu mengertidengan

penjelasan dan ibu dapat mengulang kembali apa yang di

anjurkan dan bersedia untuk istrahat yang cukup dan teratur.

8) Menganjurkan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi

seimbang seperti nasi,sayuranhijau,buah-buahan kacang-

kacangan,telur,tempe,ikan,daging dan minum air putih ±8-10

gelas/hari serta minum susu±1-2 gelas/hari (jika ada) agar dapat

membantu produksi asi berfungsi dan untuk menambah energi

ibu selama menyusui; Ibu mengerti dan dapat mengulangnya

kembali

3. KF III

Tanggal 26 Febuari 2022, Jam 15.00 Wita

a. Subjektif

Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke-dua pada tanggal

29 Januari 2022 Jam 12.25 Wita, jenis kelamin laki-laki. Ibu

megatakan saat ini nyeri pada luka jahitan sudah tidak dirasakan. Ibu

mengatakan masih keluar cairan dari jalan lahir sedikit, wana putih.

b. Objektif

1) Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum: Baik

b) Kesadaran: Composmentis
134

c) Ekspresi wajah: Ceria

d) Tanda-tanda vital

TD : 110/90 mmHg Suhu : 36,80C

RR : 20x/menit Nadi : 80x/menit

2) Pemeriksaan fisik obstetri

a) Kepala : Tidak ada benjolan, tidak ada ketombe.

b) Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih.

c) Hidung : Tidak ada polip.

d) Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi tidak ada caries.

e) Tenggorokan : Warna merah muda, tidak ada pembesaran

tonsil.

f) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,

tidakada pembendungan vena jugularis.

g) Dada : Mamae keras, putting susu menonjol,areola

ada hiperpigmentasi, laktasi (+) dilihat dari

bayi menyusu dengan baik.

h) Abdomen : Dinding perut normal, involusi uterus baik,

TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.

i) Vulva/Vagina : Lochea serosa, warna kekuningan,

banyaknya1x ganti pembalut, tidak ada tanda

infeksi.

j) Ekstremitas atas dan bawah : Tidak ada oedema, tidak ada

varices.

k) Anus : Tidak ada haemoroid.


135

c.. Analisa

P2 A0 AH2, Post partum 28 hari.

d. Penatalaksanaan

1) Memberitahukan kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan, Ibu

bersedia untuk dilakukan pemeriksan.

2) Melakukan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital kepada ibu

yaitu :TD:110/90 mmHg, N:80x/menit, S:36,8ºC,RR:20x/menit;

Sudah dilakukan dan ibu menerima hasil pemeriksaan.

3) Melakukan pemerksaan Obstetrik (inspeksi dan palpasi) pada ibu

yaitu: TFU tidak teraba, kandung kemih kosong, genetalia : tidak ada

tanda-tanda infeksi, tidak ada haemoroid, lochea serosa, warna putih,

ektremitas atas/bawah: tidak oedema, tidak ada varices; Hasil

pemeriksaan sudah disampaikan kepada ibu dan ibu sudah mengerti.

4) Memberikan kembali ibu KIE tentang cara menyusui yang benar yaitu

ibu duduk atau tiduran/berbaring dengan santai, perah sedikit

kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah puting dan sekitarnya,

bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi perut bayi menempel

ke perut ibu, dagu bayi menempel ke payudara ibu, telinga dan lengan

bayi berada dalam satu garis lurus, mulut bayi terbuka lebar menutupi

daerah gelap sekitar puting susu, berikan ASI dari satu payudara

sampai kosong sebelum pindah ke payudara yang lain, pemberian ASI

berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi; Ibu mengerti

dan bersedia melakukannya.


136

5) Mengingatkan kembali kepada ibu untuk selalu menjaga kebersihan

dirinya yaitu mandi minimal 2x sehari,ganti pakaian,celana dalam,

segera mengganti pembalut 2-3 kali sehari atau jika terasa penuh serta

menjaga daerah vagina dengan cara cebok dengan air bersih dari arah

depan kebelakang agar tidak terjadi infeksi; Ibu menerima anjuran

yang diberikan dan bersedia untuk menjaga kebersihan dirinya.

6) Menganjurkan kembali ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur

yaitu siang ± 1-2 jam dan malam 7-8 jam; Ibu mengertidengan

penjelasan dan ibu dapat mengulang kembali apa yang di anjurkan dan

bersedia untuk istrahat yang cukup dan teratur.

7) Mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya masa

nifas seperti: kontraksi uterus yang lemah sehingga dapat

menyebabkan perdarahan, infeksipada payudara seperti payudara

bengkak, merah, keluar nanah dan nyeri tekan pada payudara, keluar

cairan berbau dari jalan lahir, demam tinggi, nyeri ulu hati, sakit

kepala,dan depresi pada ibu, apabila terdapat salah satu segera

menghubungi petugas kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan

penanganan; Ibu mengerti dan akan segera ke fasilitas kesehatan

terdekat apabila terdapat salah satu.

8) Menjelaskan kepada ibu tentang macam-macam KB dan efek samping

KB; Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat mengulang

beberapa macam-macam KB dan efek samping.


137

4. KF IV

Tanggal 04 Maret 2022, Jam 15.30 WITA

a. Subjektif

Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke-dua pada tanggal

29 Januari 2022 Jam 12.25 Wita, jenis kelamin laki-laki. Ibu

mengatakan saat ini nyeri pada luka jahitan sudah tidak dirasakan. Ibu

mengatakan masih keluar cairan dari jalan lahir sedikit, wana putih.

b. ObjektiPemeriksaan umum

e) Keadaan umum : Baik

f) Kesadaran : Composmentis

g) Ekspresi wajah : Ceria

h) Tanda-tanda vital

TD : 120/90 mmHg Suhu : 36,80C

RR : 18x/menit Nadi : 75x/menit

i) Pemeriksaan fisik obstetri

l) Kepala : Tidak ada benjolan, tidak ada ketombe.

m)Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih.

n) Hidung : Tidak ada polip.

o) Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi tidak ada caries.

p) Tenggorokan : Warna merah muda, tidak ada pembesaran

tonsil.

q) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,

tidakada pembendungan vena jugularis.


138

r) Dada : Mamae keras, putting susu menonjol,areola

ada hiperpigmentasi, laktasi (+) dilihat dari

bayi menyusu dengan baik.

s) Abdomen : Dinding perut normal, involusi uterus baik,

TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.

t) Vulva/Vagina : Lochea alba, warna putih, Banyaknya1x

ganti pembalut, tidak ada tanda infeksi.

u) Ekstremitas atas dan bawah : Tidak ada oedema, tidak ada

varices.

v) Anus : Tidak ada haemoroid.

c. Analisa

P2 A0 AH2, Post partum 34 hari.

d. Penatalaksanaan

1) Memberitahukan kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan,

Ibu bersedia untuk dilakukan pemeriksan.

2) Melakukan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital kepada ibu

yaitu :120/90 mmHg, N:75x/menit, S:36,8ºC,RR:20x/menit; Sudah

dilakukan dan ibu menerima hasil pemeriksaan.

3) Melakukan pemeriksaan Obstetrik (inspeksi dan palpasi) pada ibu

yaitu: TFU tidak teraba, kandung kemih kosong, genetalia : tidak

ada tanda-tanda infeksi, tidak ada haemoroid, lochea serosa, warna

putih, ektremitas atas/bawah: tidak oedema, tidak ada varices; Hasil

pemeriksaan sudah disampaikan kepada ibu dan ibu sudah mengerti.


139

4) Memberikan kembali ibu KIE tentang cara menyusui yang benar

yaitu ibu duduk atau tiduran/berbaring dengan santai, perah sedikit

kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah puting dan sekitarnya,

bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi perut bayi

menempel ke perut ibu, dagu bayi menempel ke payudara ibu,

telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, mulut bayi

terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar puting susu, berikan ASI

dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara yang

lain, pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum

kosong tadi; Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

5) Mengingatkan kembali kepada ibu untuk selalu menjaga kebersihan

dirinya yaitu mandi minimal 2x sehari,ganti pakaian,celana dalam,

segera mengganti pembalut 2-3 kali sehari atau jika terasa penuh

serta menjaga daerah vagina dengan cara cebok dengan air bersih

dari arah depan kebelakang agar tidak terjadi infeksi; Ibu menerima

anjuran yang diberikan dan bersedia untuk menjaga kebersihan

dirinya.

6) Menganjurkan kembali ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur

yaitu siang ± 1-2 jam dan malam 7-8 jam; Ibu mengertidengan

penjelasan dan ibu dapat mengulang kembali apa yang di anjurkan

dan bersedia untuk istrahat yang cukup dan teratur.

7) Mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya masa

nifas seperti: kontraksi uterus yang lemah sehingga dapat

menyebabkan perdarahan, infeksipada payudara seperti payudara


140

bengkak, merah, keluar nanah dan nyeri tekan pada payudara, keluar

cairan berbau dari jalan lahir, demam tinggi, nyeri ulu hati, sakit

kepala,dan depresi pada ibu, apabila terdapat salah satu segera

menghubungi petugas kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan

penanganan; Ibu mengerti dan akan segera ke fasilitas kesehatan

terdekat apabila terdapat salah satu.

Menjelaskan kepada ibu tentang macam-macam KB dan efek

samping KB; Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat

mengulang beberapa macam-macam KB dan efek sampingnya


141

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Pada BAB ini penulis membandingkan hasil asuhan dengan tinjauan

teori yang ada pada BAB II dan dianalisa faktor pendukung maupun faktor

penghambat sehingga hasil asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak

sesuai.

Dalam studi kasus ini penulis akan membahas tentang asuhan

kebidanan yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru

lahir yang dilaksanakan dari usia kehamilan Trimester III yaitu 40 minggu

usia kehamilan sampai dengan 6 minggu postpartum yang dimulai dari

tanggal 17 Januari 2022 – 09 Maret 2022 di Puskesmas Baumata

Kabupaten Kupang.

A. ANTE NATAL CARE

Pada kasus Ny A.B GII PI A0 AHI hamil minggu, janin tunggal hidup,

presentasi kepala, intra uterine, mendapat pemeriksaan kehamilan

padatrimester III sebanyak 3 kali. Asuhan kebidanan yang diberikan pada

Ny.A.B berstandar 10 T.

1. Timbang Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan

Kenaikan berat badan ibu hamil bertambah 0,5 kg perminggu atau 6,5

kgsampai 16 kg selama kehamilan.Pertambahan berat badan Ny. A.B

selama kehamilan mengalami kenaikan 6 kg. Ny.A.B mengalami

kenaikan berat badan dalam batas yang normal dengan rekomendasi

kenaikan beratbadan yang dibutuhkan selama kehamilan 6,5-16,5 kg


142

(Manuaba, 2015) sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek.

Tinggi badan Ny.A.B yaitu 160 cm dan


140 masih dalam batas normal. Tinggi

badan normal untuk ibu hamil adalah >145 cm, jika tinggi badan ibu

kurang dari 145 cm maka resiko panggul sempit (Suryati, 2015).

2. Ukur Tekanan Darah

Setiap kali periksa kehamilan tekanan darah Ny.A.B berkisar antara

100/70 sampai 120/80 mmHg. Tekanan darah pada Ny. A.B dalam batas

normal dengan rekomendasi tekanan darah normal 120/80 mmHg, bila

tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor

resiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan (Kemenkes RI,

2015).

3. Nilai Status Gizi

Lila normal untuk ibu hamil adalah 23,5 cm bila < dari 23,5 menunjukan

ibu hamil menderita kurang energi kronis (KEK) dan beresiko melahirkan

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Pengukuran Lila pada Ny. A.B

dilakukan pada kunjungan petama kehamilan yaitu 25, cm. Oleh sebab itu,

penilaian dalam pengukuran Lila pada Ny.A.B masih dalam batas normal

(Kemenkes RI, 2015).

4. Ukur Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri berguna untuk melihat pertumbuhan janin

apakah sesuai dengan usia kehamilan dengan menggunakan pita ukur jika

pengukuran dilakukan dengan cara yang benar yaitu dengan mengukur

jarak antara fundus dan simfisis pubis.Pengukuran TFU padaNy. A.B


143

saatkunjungan pertama 31 cm dengan TBBJ 2.945 gram dengan UK 40

minggu (Kemenkes RI, 2015).

5. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)

Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum

masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain.

Bila DJJ < 120 kali/menit atau > 160 kali/menit menunjukan adanya tanda

gawat janin.Setiap kali pemeriksaan letak janin dan DJJ yang dilakukan

pada Ny.A..B selama kunjungan kehamilan yaitu letak janin dengan posisi

terendah kepala dan DJJ 138 kali/menit

6. Penetuan Status Imunisasi TT

Dilakukuan oleh petugas kesehatan untuk mencegah penyakit tetanus pada

ibu dan Ny. A.B sudah mendapatkan imunisasi TT 2 kali yaitu pada pada

saat caten dan TM II (Kemenkes RI, 2015).

7. Pemberian Tablet Tambah Darah

Dimulai dengan memberikan 1 tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa

mual hilang. Setiap ibu hamil minimal mendapat 90 tablet selama

kehamilannya. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60

mg) dan asam folat 0,5 mg. Ny. A..B mendapatkan tablet besi sebanyak 90

tablet. Ibu minum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual

(Kemenkes RI, 2015)

8. Pemeriksaan Laboratorium

Ny.A.B sudah dilakukan tes Laboratorium dan didapatkan dari buku KIA

seperti: pemeriksaan golongan darah O, pemeriksaan HB 12gram%

pemeriksaan protein urine tidak di lakukan. Dan dari ke tiga poin tersebut
144

di atas yang artinnya dari tes golongan darah untuk mempersiapkan

pendonor bagi ibu hamil bila diperlukan, tes hemoglobin untuk

mengetahui apakah ibu kekurangan darah (anemia) dan pemeriksaan urin,

tidak dilakukan. (Kemenkes RI, 2015).

9. Temu Wicara atauKonseling

Mencakup tentang komunikasi, imformasi dan edukasi yang dilakukan

oleh bidan kepada ibu hamil yang bertujuan untuk memberikan pelayanan

antenatal berkualitas untuk mendeteksi dini komplikasi kehamilan. Tenaga

kesehatan memberikan penjelasan perawatan kehamilan, pencegahan

kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas,

perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, keluarga berencana dan

imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat

kunjungan ibu hamil pada Ny. A.B (Kemenkes RI, 2015).

10. Tata Laksana atau Penanganan Khusus

Pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. A.B tidak di temukan kelainan.

masa hamil Ny. A.B berjalan normal dan tidak membutuhkan penangan

khusus. Setiap kelainan yang di temukan pada ibu hamil, harus ditangani

sesuai standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak

dapat ditangani di rujuk sesuai dengan sistim rujukan. (Kemenkes RI,

2015).

Berdasarkan kajian pada kasus Ny.A.B dan kajian teori tidak terdapat

kesenjangan karena pada kehamilan trimester III ibu melakukan

pemeriksaan kehamilan sebanyak 6 kali dan asuhan yang diberikan pada

Ny.A.B meliputi 10 T. Hal ini sesuai dengan kajian teori bahwa pada
145

trimester III ibu hamil melakukan pemeriksaan 6 kali dan mendapat

asuhan 10 T.

B. INTRANATAL CARE

Pada kasus Ny. A.B G2 P1 A0 AH2 Hamil 40 minggu, Janin Tunggal,

hidup, Presentasi Kepala, Intra Uteridengan inpartu kala I fase aktif. Hasil

pemeriksaan subjektif :ibu mengatakan hamil anak ke dua, ibu merasa nyeri

pada pinggang menjalar ke perut bagian bawah, keluar lendir bercampur

darah dari jalan lahir tanggal 28 januari sejak pukul 23.00 Wita pemeriksaan

Objektif : dilakukan pemeriksaan umum dan fisik pada tanggal 29 Januari

jam 01.00 dalam batas normal, pemeriksaan dalam hasilnya vulva vagina

tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan 5-6 cm, selaput ketuban

utuh, presentasi kepala, penurunan Hodge II-III posisi UK kanan depan dan

molase tidak ada. Telah mendapat asuhan kebidanan meliputi,

menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, mengobservasikan kemajuan

persalinan sesuai denganpartograf, memberi intake yang cukup, mengajarkan

teknik relaksasi dan pengaturan napas saat timbul kontraksi, menganjurkan

ibu untuk tidur miring ke kiri, menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri

dalam persalinan, memberi support dan motifasi pada ibu.

Menurut Desi Warnaliza (2016) bahwa intra care dibedakan menjadi 4

fase antara lain :

Tanggal 29 Januari 2022, Jam 01.00 Wita Kala I dimulai sejak

kontraksi teratur sampai pembukaan lengkap. Pada primigravida lamanya 10 -

12 jam dan pada multigravida 7 - 8 jam. Asuhan kebidanan yang diberikan

meliputi, menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, mengobservasikan


146

kemajuan persalinan sesuai dengan partograf, memberi intake yang cukup,

mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturan napas saat timbul kontraksi,

menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri, menjelaskan pada ibu tentang

penyebab nyeri dalam persalinan, memberi support dan motifasi pada ibu.

Kala II Tanggal 29 Januari jam 10.00 Wita, terhitung sejak pembukaan

lengkap sampai lahirnya bayi. Primigravida lamanya 2 jam, sedangkan

multigravida 1 jam. Asuhan kebidanan yang diberikan meliputi, melihat tanda

dan gejala kala II, memastikan kelengkapan alat dan bahan pertolongan

persalinan, meminta bantuan keluarga untuk mengiapkan posisi ibu,

memimpin meneran saat ada dorongan yang kuat untuk meneran, memakai

handscoon steril, menyokong perineum saat kepala bayi membuka vulva 5-6

cm dengan tangan kanan dan menahan puncak kepala dengan tangan kiri,

memeriksa adanya lilitan tali pusat, menunggu kepala melakukan putaran

paksi luar, melahirkan bayi dengan cara kedua tangan diletakan secara

biparietal pada kepala bayi lalu menarik kepala kearah bawah untuk

melahirkan bahu depan dan menarik kepala ke atas untuk melahirkan bahu

belakang, kemudian melahirkan bayi secara sangga susur, menilai bayi segera

setelah lahir, mengeringkan dan menyelimuti bayi dengan kain bersih dan

kering, memeriksa fundus uteri memastikan janin tunggal, dan perdarahan ±

100 cc

Kala III, Tanggal 29 januari, jam 12.40 disebut waktu pelepasan dan

pengeluaran ari-ari/plasenta. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan

dengan memperhatikan tanda- tanda seperti uterus menjadi bulat, uterus

terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim, tali pusat
147

bertambah panjang, terjadi perdarahan. Asuhan yang diberikan meliputi,

memberitahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin, menyuntikkan oksitosin 10

IU secara IM pada 1/3 paha atas bagian kiri, menjepit tali pusat dengan

klempertama ± 3 cm dari perut bayi, danmemasang klem kedua ± 2 cm dari

klem pertama, memotong tali pusat dan mengikatnya dengan pengikat tali

pusat yang steril, mengganti kain pembungkus bayi dengan kain bersih dan

kering, melakukan IMD, memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak

5-6 cm dari vulva, meletakan tangan kiri di atas simphisis dan kanan

memegang tali pusat, menunggu uterus berkontraksi kemudian melakukan

peregangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan, sementara tangan kiri

melakukan tekanan pada uterus secara dorsocranial, jemput plasenta dengan

kedua tangan, putar plasenta searah jarum jam sampai plasenta dan selaput

ketuban lahir, melakukan masase uterus, memeriksakan robekan jalan lahir.

Kala IV, Tanggal 29 Januari, Jam 14.25 Wita, dimulai dari keluarnya

plasenta sampai 2 jam postpartum. Asuhan yang diberikan meliputi,

melakukan masase uterus, memeriksa robekan jalan lahir, membersihkan ibu

dari sisa darah dan air ketuban, memeriksa kontraksi uterus, merendam alat

dalam larutan clorin 0,5%, membersihkan sarung tangan, membersihkan

secara terbalik dan membuangnya dalam tempat sampah, mengobservasi

Tanda-tanda vital, mengajarkan ibu dan keluarga cara masase fundus uteri,

memberikan dehidrasi pada ibu, mendekontaminasi tempat persalinan,

mencuci tangan, follow up; melanjutkan TTV, TFU, kontraksi uterus,

kandung kemih, perdarahan setiap 15 menit pada satu jam pertama dan 30

menit pada jam kedua, mensterilkan alat.


148

Berdasarkan kajian pada kasus Ny.A.B dan kajian teori tidak terdapat

kesenjangan karena telah mendapat asuhan pertolongan persalinan secara

normal dan sesuai langkah prosedur.

C. BAYI BARU LAHIR

Pada kasus bayi Ny.A.B hasil pengkajian subjektif : ibu mengatakan

senang dan lega karena sudah melahirkan bayinya dengan selamat.

Pemeriksaan Objektif; keadaan umum baik, TTV: suhu 37°C, HR

135x/menit, pernapasan 45 x/menit. Antropometri ; BB 3.300 gram, PB 45

cm, LK 33 cm, LD 32 cm, LP 30 cm, tali pusat bersih, masih basah, tidak ada

tanda-tanda infeksi.

Kunjungan neonatus pertama dilakukan pada Tanggal 29 januari 2022

jam, 18.30 Wita umur 6 jam dengan asuhan kebidanan meliputi:

memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu yang telah dilakukan pada

bayinya, menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi dengan kain

kering serta mengganti popok bayi yang basah dengan yang baru,

menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin setelah 24

jam,apabila bayi tertidur bangunkan bayi, memberitahukan pada ibu tentang

tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu : bayi kuning setelah 24 jam

pertama dan di temukan pada umur 14 hari atau lebih, infeksi tali pusat yaitu :

tali pusat berbau, merah, dan terdapat nanah, serta sianosis.

Kunjungan neonatus kedua di lakukan pada Tanggal 04 febuari 2022,

Jam 15.00 Wita umur 6 hari post partum dengan hasil pemeriksaan,

subyektif : ibu mengatakan bayinya menyusu kuat, tidak rewel, BAK


149

5-6x/hari, BAB 2-3x/hari. Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Pemeriksaan

Obyektif : keadaan umum baik, tangis bayi kuat, tonus otot kuat, tanda-tanda

vital, S : 36,50C, HR : 136x/menit, RR : 40x/menit,tali pusat layu, bersih,

tidak ada tanda-tanda infeksi. Asuhan kebidanan yang di berikan meliputi :

memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah di lakukan

pada bayinya bahwa keadaan bayinya sehat, memberitahukan kepada ibu

untuk memberi ASI sesering mungkin ASI Eklusif, menjelaskan tentang

tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru lahir antara lain: tidak

mau menyusu, bayi kuning, kejang-kejang, tali pusat bau, bayi rewel,

menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi

dengan kain dan memakai topi serta ganti pakaian basah dengan yang kering.

Kunjungan neonatus ketiga dilakukan pada Tanggal 26 Febuari 2022,

Jam 15.00 Wita, umur 28 hari post partum dengan hasil pemeriksaan data

subjektif : Ibu mengatakan bayi menyusu kuat, tidak rewel, tali pusat bayi

sudah lepas. BAK 6-7x/hari, warna kuning jernih dan BAB 3-4x/hari, warna

kuning, konsistensi lunak. Data Objektif : keadaan umum baik, tangis bayi

kuat, tonus otot kuat, tanda-tanda vital, S : 37 0C, HR : 132x/menit, RR ;

46x/menit. Asuhan kebidanan yang di berikan meliputi: memberitahukan

kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah di lakukan pada bayinya,

bahwa keadaan bayinya sehat, memberitahukan kepada ibu untuk

memberikan ASI sesering mungkin dan ASI Eksklusif, mengingatkan

kembali kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi

baru lahir, mengingatkan kembali pada ibu untuk kunjungan ulang satu bulan

kedepan untuk penimbangan bayi dan imunisasi di Puskesmas.


150

Program pemerintah bahwa pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir

sampai umur 28 hari masa neonatus mendapat pelayanan neonatal 3 kali

yaitu pada umur 6 jam - 48 jam setelah lahir, kunjungan kedua 3 - 7 hari

setelah lahir dan kunjungan ketiga 8 - 28 hari setelah lahir. Asuhan kebidanan

yang di berikan meliputi memandikan bayi setelah 6 jam, menjaga bayi tetap

hangat, merawat tali pusat dan pemberian ASI secara esklusif (Kemenkes RI,

2015).

Berdasarkan kasus Ny. A.B.dan kajian teori tidak terdapat kesenjangaan

karena telah mendapatkan asuhan sesuai dengan program pemerintah.

D. POST NATAL CARE

Pada kasus Ny.A.B P2 A0 AH2 Post Partum Normal, kunjungan nifas

pertama (KF 1) dilakukan pada Tanggal 29 januari 2022,jam 19.00 WITA, 6

Jam post partum dengan hasil pemeriksaan, data subjektif: Ibu mengatakan

telah melahirkan anaknya yang pertama pada 6 jam yang lalu, jenis kelamin

laki-laki. Saat ini ibu mengeluh nyeri pada luka jahitan dan masih merasa

mules pada perut bagian bawah. Ibu sudah bisa tidur miring danduduk di

tempat. Data Objektif :keadaan umum baik, kesadaran composmentis,

TD :100/60 mmHg, suhu :36,5ºC, nadi :80x/m, RR : 20x/m, payudara mamae

membesar, areola hiperpygmentasi, colostrum ka/ki (+/+), puting susu

menonjol keluar, dinding perut teraba keras, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari

dibawah pusat, vulva/vagina : lochea rubra, banyaknya 2-3 x ganti softex,

tidak ada varises. Asuhan kebidanan yang di berikan meliputi:

memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan umum dan


151

pemeriksaan fisik obtetrik, memberitahukan ibu penyebab keluhan yang

dirasakan ibu adalah hal yang normal di alami ibu nifas. Rasa mules di

akibatkan dari kontraksi uterus untuk mencegah terjadinya perdarahan serta

nyeri yang ibu rasakan pada luka jahit akan segera memulih, menganjurkan

ibu untuk mobilisasi dini untuk mempercepat proses pemulihan,

menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, memberitahukan kepada ibu

tanda bahaya masa nifas yaitu: perdarahan, sakit kepala yang hebat, nyeri

uluh hati, bengkak pada kaki dan tangan serta kejang-kejang, infeksi pada

payudara dan luka perineum, menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

tubuhnya yaitu mandi 2x/hari, ganti pakaian dalam, segera mengganti

pembalut 2-3x/hari, serta menjaga kebersihan daerah vagina dengan cara

mencebok dengan air bersih, menganjurkan ibu untuk meminum obat sesuai

aturan.

Kunjungan nifas kedua pada tanggal 04 Febuari 2022 Jjam 15.00 Wita,

dilakukan pada hari ke 6 dengan hasil pemeriksaan data subjektif : Ibu

mengatakan saat ini nyeri pada luka jahitan sudah berkurang. Ibu sudah bisa

duduk, berdiri bahkan berjalan sendiri. Ibu mengatakan masih keluar darah

dari jalan lahir sedikit, warna merah kecoklatan. data objektif : keadaan

umum baik, kesadaran : composmentis, TD : 100/60 mmHg, suhu : 36,5ºc

nadi ; 80x/m, RR : 20x/m, abdomen : kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di

bawah pusat, lochea sanguiolenta warna merah kecoklatan, masih memakai

pembalut, tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Asuhan kebidanan yang di

berikan meliputi: memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan

umum dan pemeriksaan fisik obtetrik, menganjurkan ibu untuk menyusui


152

bayi sesering mungkin dan memberikan ASI Eksklusif, menganjurkan ibu

untuk menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi dengan kain yang

bersih dan kering, mengganti kain atau popok bayi setiap kali basah,

mengingatkan ibu ksembali tentang tanda bahaya masa nifas, mengingatkan

ibu untuk menjaga kebersihan tubuhnya, ganti pakaian dalam, segera

mengganti pembalut 2-3x/hari, serta menjaga kebersihan daerah vagina

dengan cara membersihkan dengan air bersih, menganjurkan ibu untuk

melakukan kontrol ulang serta segera memlih alat kontrasepsi setelah 40 hari.

Kunjungan nifas ketiga (KF 3) dilakukan pada tanggal 26 februari 2022,

Jam 15.30 Wita, hari ke 28 dengan hasil pemeriksaan data Subjektif : Ibu

mengatakan saat ini nyeri pada luka jahitan sudah tidak dirasakan. Data

objektif : keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD: 110/90

mmHg, Suhu : 36,8ºc, Nadi : 80x/m, RR : 20x/m, payudara : pengeluaran ASI

lancar Abdomen TFU tidak teraba lagi, kandung kemih kosong,lochea alba,

masih memakai pembalut, tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Asuhan

kebidanan yang diberikan meliputi: memberitahukan kepada ibu tentang hasil

pemeriksaan umum dan fisik. Lochea alba, tidak terdapat tanda-tanda infeksi,

mengingatkan kembali ibu untuk tetap menyusui bayi sesering mungkin dan

memberikan ASI Eksklusif, mengingatkan kembali ibu untuk tetap menjaga

kebersihan diri, menganjurkan ibu untuk segera menggunakan alat

kontrasepsi, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur.

Kunjungan nifas ke empat (KF 4) dilakukan pada tanggal 04 maret 2022,

Jam 15.30 Wita, hari ke 34 dengan hasil pemeriksaan data Subjektif : Ibu

mengatakan saat ini nyeri pada luka jahitan sudah tidak dirasakan. Data
153

objektif: keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD: 110/90 mmHg,

Suhu : 36,8ºc, Nadi : 80x/m, RR : 20x/m, payudara : pengeluaran ASI lancar

Abdomen TFU tidak teraba lagi, kandung kemih kosong,lochea alba, masih

memakai pembalut, tidak terdapat tanda-tanda infeksi.Asuhan kebidanan

yang diberikan meliputi: memberitahukan kepada ibu tentang hasil

pemeriksaan umum dan fisik. Lochea alba, tidak terdapat tanda-tanda infeksi,

mengingatkan kembali ibu untuk tetap menyusui bayi sesering mungkin dan

memberikan ASI Eksklusif, mengingatkan kembali ibu untuk tetap menjaga

kebersihan diri, menganjurkan ibu untuk segera menggunakan alat

kontrasepsi, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur.

Program pemerintah bahwa pelayanan kesehatan pada ibu dalam masa

nifas yaitu mulai 6 jam sampai 42 hari dengan mendapat kunjungan untuk

pelayanan nifas sebanyak 3 kali yaitu pada saat 6 jam - 3 hari setelah

melahirkan, kunjungan kedua 4 - 28 hari setelah melahirkan dan kunjungan

ketiga 29 - 42 hari setelah melahirkan. Asuhan yang diberikan meliputi

pemeriksaan keadaan umum dan tanda-tanda vital, lochea, kontraksi rahim,

tanda infeksi, memberikan nasehat mengkonsumsi makanan bergizi

seimbang, memperhatikan asupan cairan, menjaga kebersihan diri dan

kebersihan genitalia, mengajarkan cara menyusui yang baik dan benar serta

memberikan ASI secara esklusif, mengajarkan cara perawatan bayi yang

benar, menjelaskan tanda bahaya masa nifas, menjelaskan tentang

KB(Kemenkes RI, 2015).

Berdasarkan kasus Ny. A.B kajian teori tidak terdapat kesenjangan

karena telah melakukan asuhan sesuai dengan program pemerintahan.


154

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan asuhankebidanan secara komprehensif dan

pendokumentasian secara SOAP pada Ny.A.B dari kehamilan,

persalinan,nifas, BBL dan neonatus. Maka penulis mengambil kesimpulan

bahwa :

1. Pengkajian data subjektif dan data objektif

Pada Kunjungan ANC pertama dan kedua Ny.A.B Pengkajian data

subjektif dan objektif telah dilakukan dan ditemukan kesenjangan

kunjungan yaitu pada Ny.A.B kehamilan trimester tiga minimal asuhan

antenatal care sebanyak tiga kali yaitu dua kali oleh bidan dan satu kali

oleh dokter untuk dilakukan tindak lanjut atau penanganan rujukan. Tetapi

pada Ny.A.B kunjungan ANC oleh dokter tidak dilakukan karena bidan

belum berkolaborasi dengan dokter.

Kunjungan ibu Bersalin,BBL, Neonatus,dan Nifas telah dilakukan

pengkajian data subyektif dan obyektif dan tidak ada kesenjangan atau

masalah pada pengkajian data subyektif dan obyektif.

2. Analisa data/Assesment

Pada kunjungan ANC, ibu Bersalin, BBL, Neonatus dan Nifas Ny.A.B

penulis mampu membuat analisa data/assessment sesuai dengan hasil

pengkajian data subyektif dan obyektif sebagai berikut.


155

a. GII P1 A0 AHII UK 40 minggu, janin tunggal, hidup, presentasi kepala,

intra uterine, keadaan ibu dan janin baik.

b. GII P1 A0 AHII UK 40 minggu, janin tunggal hidup, presentasi kepala,

inpartu kala I Fase aktif.

c. Bayi baru lahir 1 jam

c. Neonatus cukup bulan umur 6 jam - 28 hari

d. Nifas normal 6 jam – 42 hari

3. Penatalaksanaan

Pada kunjunganANC pertama dan kedua Ny.A.B penatalaksanaan

telah dilakukan sesuai dengan ANC Standar atau sesuai program

pemerintah yaitu ANC Standar. Pada kehamilan trimester tiga untuk kasus

Ny. A.B asuhan yang diberikan Menurut ANC Standar sebanyak 7 T yaitu:

: Penimbangan berat badan,Pengukuran tekanan darah,,Pengukuran tinggi

Rahim,Penentuan Letak janin,Pemberian tablet tambah darah,Tata laksana

atau mendapatkan pengobatan, dan Konseling.

Pada kunjungan ibu bersalin Ny.A.B asuhan yang diberikan yaitu

Asuhan sayang ibu, pemantauan dengan partograf dan asuhan persalinan

normal dengan 60 langkah APN.

Pada kunjungan Bayi baru lahir pada By Ny.A.B asuhan yang

diberikan yaitu pada tanggal 29 Januari 2022, Jam 18.30 Wita, asuhannya

berupa pemeriksaan antropometri, pemberian IMD, Pemberian Vitamin K,

Pemberian salep mata, perawatan tali pusat, Regulasi suhu bayi baru lahir

dengan kontak kulit dan kulit, manajemen laktasi dan hasil

pemeriksaannya normal.
156

Pada kunjungan neonatus telah dilakukan asuhan sebanyak tiga kali.

Kunjungan Neonatus pertama, kedua dan ketiga Asuhan yang diberikan

sesuai dengan kebutuhan By. Ny.A.B dan tidak terdapat masalah atau

kesenjangan pada pemberian asuhan.

Pada kunjungan nifas telah dilakukan kunjungan sebanyak empat

kali. Asuhan yang diberikan pada kunjungan nifas pertama ( KF1), kedua

(KF2), ketiga (KF3) dan keempat (KF4) telah diberikan sesuai dengan

kebutuhan Ny. A.B dan tidak terdapat masalah atau kesenjangan pada

asuhan.

4. Melakukan pendokumentasian SOAP

Penulis telah melaksanakan asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP

mulai dari Hamil UK 40 Minggu, Bersalin, BBL 1 jam , Neonatus 6 jam -

28 hari dan Nifas sampai hari 6 jam- 42hari.

B. SARAN

1. Bagi PuskesmasBaumata

Asuhan yang diberikan pada klien sudah cukup baik dan dapat

memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan

kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai dengan

teori dari mulai kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Keberhasilan suatu asuhan yang diberikan tidak terlepas dari

dukungan Institusi Pendidikan diharapkan adanya suatu sarana klinik yang


157

mendukung kegiatan asuhan Komprehensif dapat dilakukan sesuai dengan

kebutuhan klien

3. Bagi Profesi Kebidanan

a. Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan penjelasan pada

setiap ibu hamil, bersalin, nifas juga pada bayi tentang apa saja yang

harus diketahui tentang keadaan ibu dan bayinya dengan jelas

sehingga apabila terdapat tanda-tanda bahaya bisa cepat ditangani’

b. Perlu adanya komunikasi yang edukatif antara tenaga kesehatan dan

pasien agar dapat menciptakan suasana yang harmonis dan dapat

meningkatkan pelayanan kebidanan terutama dalam pelayanan

kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.

4. Bagi masyarakat pada umumnya

Agar pasien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan keadaan

kehamilannya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin dan

nyaman karena mendapat gambaran tentang pentingnya pengawasan

pada saat hamil, bersalin, BBL dan nifas dengan melakukan pemeriksaan

rutin difasilitas kesehatan.


158
159

DAFTARPUSTAKAS

Walyani & Purwoastuti.2017.Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Cendekia


Press.

Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anggraini, Dkk. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Jogjakarta :Nuhamedika

Widatiningsih & Dewi,2017. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Astuti, Puji Hutari. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu . Yogyakarta;Rohima
Press.

Bandiyah, S.2009. Kehamilan Persalinan Gangguan Kehamilan. Yogyakarta :


Nuha Medika

Depkes RI. 2009. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Jaringan Nasional


Pelatihan Kesehatan Reproduksi

Depkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan No.938/Menkes/SK/VIII/2007.


Tentang Standar Asuhan Kebidanan. Jakarta

Dewi Sartika/2010-32-049/FIKES/UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Dinkes Kota Kupang. 2019. Profil Kesehatan Kota Kupang. Kupang

Erawati, Ambar Dewi. 2011. Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakarta :


EGC

Fitriani. 2018. Asuhan Kebidanan Persalinan.Yogyakarta: Nuha Medika

Friedman, Marilyn M. 2010. Buku ajar keperawatan keluarga : Riset, Teori dan
Praktek. Jakarta : EGC

Walyani 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba


Medika.

Handayani, Sri. 2011. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :


Pustaka Rihama

Hidayat,Asri & Sujiyatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta :


Nuha Medika
160

IBI Pusat,2015. Pelayanan Keluarga Berencana. Jogjakarta :Nuhamedika

Kemenkes RI. 2015. Profil KesehatanIndonesia Tahun 2014. Jakarta:


Kementerian Kesehatan.

Kemenkes RI. 2019. Profil KesehatanIndonesia Tahun 2019. Jakarta:


Kementerian Kesehatan.

Kriebs dan Gegor. 2010. Buku SakuAsuhan Kebidanan Varney. Jakarta : EGC.

Kusumawati,Dkk. 2014. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta :


EGC

Lailiyana, Dkk 2012. 2011. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta : EGC

Manuaba. 2009. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan . EGC : Jakarta

Dewi. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Dewi. 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka


Pelajar

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : ECG

Nugroho, Dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Yogyakarta :Nuha
Medika

Nurasiah. 2014. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. Bandung: PT Refika


Aditama

Notoadmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Pantikawati, Dkk. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha


Medika.

Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka

Prawirohadjo. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka


161

Rochjati, P., 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Pusat Safe Mother Hood-
Lab/SMF Obgyn RSU Dr. Sutomo/Fakultas Kedokteran UNAIR
Surabaya.

Romauli, Suryati. 2011. Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.


Yogyakarta : Nuha Medika

Rukiah, dkk.2011 Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: CV Trans Media


Rukiah, Ai Yeyeh. Dkk. 2009. Asuhan kebidanan II Persalinan Jakarta : Cv Trans
Info Media

Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Saleha,Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba


Medika.

Saifuddin, Dkk. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Pt. Nbina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Setyorini. 2013. Belajar tentang Persalinan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Setiadi,2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Sumarah, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Andi Offest

Sukarni dan Margareth.2019.Kehamilan, persalinan dan Nifas. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC

Tambunan, Eviana. 2011. Panduan Pemeriksaan Fisik Bagi Mahasiswa


Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika

Varney Helen, Dkk. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta : Buku Kedokteran ECG.

Anda mungkin juga menyukai