Anda di halaman 1dari 18

FILOSOFI OF CARING

A. PENDAHULUAN

Pelayanan   keperawatan   memegang   peranan   penting   dalam   pelayanan   kesehatan   .

Perawatan   sebagai   ujung   tombak   bidang   kesehatan   harus   mengaplilaksaikan    konsep   ­ 

konsep  keperawatan  yang  telah di  bangun  oleh  pakar –pakar   keperawatan .  Oleh  karena 

itu filosofi –filosofi   saling   keterkaitan   dengan   yang   lainnya   yang dapat   dijadikan   sebagai 

landasan   keperawatan.   Yang   komprehensif.  Peleyanan  asuhan   keperawatan   yang   holistik 

meliputi   biopsikososial   dan    spiritual..   Pakar   –pakar   teori   keperawatan   mempunyai

kontribusi   besar dalam   pengembangan   teori   keperawatan . Antara lain teori   filosofi   caring 

oleh Karing Mari  Martinsen, Jean Waston,  Katie  Erikson.
Sebagai   seorang   perawat   harus   dapat   memahami   masalah   yang   dihadapi   oleh   klien,

selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan

kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal

yang   tercermin   dalam   perilaku   caring   atau   kasih   sayang.   Caring   yang   berhubungan   atau

menekankan   rasa   empati,   refleksi,   keterbukaan   dankemurahan   hati   dan   kepercayaan.   Pada

pelaksanaan   asuhan   keperawatan   di   masyarakat   saling   terkait   satu   sama   lainnya,   karena

pelayanan   yang   diberikan   haruslah   bersifat   komprehensif   dan   berkesinambungan   karena

kebutuhan   tiap   individu   berbeda   satu   samalainnya,   maka   perawat   haruslah   bersikap   sesuai

dengan kebutuhan pasien saat itu
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis topik permasalahan yang ingin

di kaji adalah mengenai   bagaimana  filosofi of caring dari berbagai teori – teori Keperawatan dalam

aplikasi pelayanan keperawatan.

B. TINJAUAN TEORI 
1. Konsep  Caring
a. Definisi

Caring   adalah   fenomena   universal   yang   mempengaruhi   cara   manusia   berpikir,   merasa   dan

mempunyai hubungan dengan sesama. (Potter&Perry, 2009).

Benner   dan   Wrubel   (1989)   dalam   potter   &   Perry   (2009),   mengatakan   ;”Caring   membuat

kemungkinan”.   Perhatian   seseorang   terhadap   orang   lain,   kejadian   atau   sesuatu   memberikan

motivasi   dan   petunjuk   kepada   individu   untuk   peduli.   Caring   sebagai   struktur   mempunyai

implikasi praktis untuk mengubah praktek keperawatan (Boykin,et al.2003).

Caring sebagai bentuk dasar praktek keperawatan dimana perawat membantu klien pulih dari

sakitnya,   memberikan   penjelasan   tentang   penyakitnya,   dan   mengelola   atau   membangaun

kembali   hubungan.   Caring   membantu   perawat   mengenali   intervensi   yang   baik,   dan

kemungkinan menjadi perhatian dan petunjuk untuk memberikan caring nantinya.

b. Caring dalam Praktek Keperawatan 

Saat   perawat   berurusan   dengan   kesehatan   dan   penyakit   dan   penyakit   dalam   prakteknya,

kemapuan mereka dalam pelayanan semakin berkembang. Sikap keperawatan yang berhubungan

dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, dan selalu mendengarkan klien. Perawat

melakukan caring dengan menggunakan pendekatan pelayanan dalam setiap pertemuan dengan

klien.

1) Kehadiran

Kehadiran   adalah   suatu   pertemuan   orang   dengan   orang   yang   merupakan   sarana   untuk   lebih

mendekatkan   dan   menyampaikan   manfaat   caring.   Fredriksson   (1999)   menjelaskan   bahwa

kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” tidak hanya berarti kehadiran secara fisik,

tetapi juga termasik komunikasi dan pengertian. Hubungan interpersonal dari istilah “ada di”

sepertinya bergantung pada fakta kalau perawat sangat memperhatikan klien (Cohen,et.,al,1994).

Jenis kehadiran merupakan sesuatu yang ditawarkan perawat kepada klien dengan maksud untuk
mendapatkan   dukungan,   kenyamanan,   dorongan,   mengurangi   intensitas   perasaan   yang   tidak

diinginkan, atau untuk menenangkan hati (Fareed,1996; Pederson,1993).

2) Sentuhan 

Sentuhan akan membawa perawat dan klien   kedalam suatu hubungan. Sentuhan dapat berupa

kontak dan non­kontak (Frdikkson, 1999). Sentuhan kontak seperti kontak langsung kulit dengan

kulit, sedangkan sentuhan non kontak adalah kontak mata. Sulit utnuk membedakan keduanya.

Keduanya digambarkan dalam tiga kategori : sentuhan berorientasi tugas, sentuhan pelayanan,

sentuhan perlindungan (Frdrikkson,1999)  

3)  Mendengarkan 

Caring melibatkan interaksi interpersonal dan bukan sekedar percakapan resiprokal antara dua

orang.   Dalam   suatu   hubungan   pelayanan   perawat   membangun   kepercayaan,   membuka   topic

pembicaraan,   dan   mendengarkan   apa   yang   klien   katakana.   Mendengarkan   merupakan   kunci

karena hal itu menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan termasuk

“mengerti”   apa   yang   klien   katakana,   dengan   memahami   dan   mengerti   maksud   klien   serta

memberikan respon balik terhadap lawan bicaranya (Kemper,1992)

4) Memahami Klien 

Salah satu proses caring yang dikembangkan swanson adalah memahami klein. Konsep tersebut

terdiri atas pemahaman perawat terhadap klien tertentu dan pemilihan intervensi berikutnya.

2. Teori Caring

a. Teori Watson

Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses,

fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi

seni   dan   kemanusiaa.   Transpersonal   Caring   mengakui   kesatuan   dalam   hidup   dan   hubungan­
hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik – dari individu, pada orang lain,

pada masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada alam semseta (Watson, 2004).

Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari sebuah exisestensial

philosophy,   ia   memandang   sebagai   dasar   spiritual,   baginya   caring   adalah   ideal   moral   dari

keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan

penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring

sebagai   esensi   dari   keperawatan   berarti   juga   pertanggungjawaban   hubungan   antara   perawat­

klien,   dimana   perawat   membantu   partisipsi   klien,   membantu   memperoleh   pengetahuan   dan

meningkatkan kesehatan.

Teori human caring yang dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975­1979, hanya berkisar

pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan focus

terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah “factors” terlalu stagnant terhadap

sensibilitasnya   di   masa   kini.   Ia   pun   kemudian   menawarkan   suatu   konsep   yang   lebih   sesuai

dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical caritas”

dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide­ide dan arah perkembangan

teorinya (Watson, 2004).

“Theory   of   Human   Caring” (Watson),   mempertegas   jenis   hubungan   dan   transaksi   yang

diperlukan  antara  pemberi  dan  penerima  asuhan  untuk meningkatkan  dan melindungi  pasien

sebagai   manusia   yang   mempengaruhi   kesanggupan   pasien   untuk   sembuh. Watson

mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring merupakan

perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan

pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan

praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan

maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap

suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu

memahami  setiap  respon  yang  berbeda  dari   klien   terhadap   penderitaan  yang   dialaminya dan
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang

maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal

yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring

melalui  perhatian,  intervensi  untuk  mempertahankan  kesehatan  klien  dan energi  positif  yang

diberikan   pada   klien.   Watson   juga   berpendapat   bahwa   caring   meliputi   komitmen   untuk

memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya,

perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam

praktik keperawatan.

1) Paradigma Keperawatan Menurut Watson

 Keperawatan

Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal caring untuk

membantu   manusia   mencapai   keharmonisan   pikiran,jiwa   dan   raga   yang   menimbulkan

selfknowlegde,  self­control,   self­care,  dan  selfhealing.

 Klien

Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga,

yang   membutuhkan   banuan   terhadap   pengambilan   keputusan   tentang   kondisi   sehat­sakitnya

untuk meningkatkan harmonisasi, self­control, pilihan dan selfdetermination.

 Kesehatan

Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan

orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
 Lingkungan

Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.

2) Asumsi Dasar Science of Caring

Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring.

Watson meyakini  bahwa  jiwa  seseorang  tidak  dapat  dibatasi  oleh  ruang  dan  waktu. Watson

menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:

 Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya

secara interpersonal

 Caring  terdiri   dari  carative   factors  yang   menghasilkan   kepuasan

terhadap kebutuhan manusia    tertentu

 Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan

keluarga

 Respon  caring  menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini,

tetapi juga menerima akan jadi apa dia kemudian

 Lingkungan  caring  adalah   sesuatu   yang   menawarkan   perkembangan

dari  potensi   yang  ada,   dan  di  saat   yang  sama   membiarkan  sesorang

untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu

 Caring lebih “healthogenic” daripada curing.

 raktek caring merupakan sentral bagi keperawatan
3) Faktor Carative dalam Caring

Original   carative   factors  kemudian   dikembangkan   oleh   Watson   menjadi  clinical  caritas

processes yang menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Watson,2004), yaitu:

 Menerapkan   perilaku   yang   penuh   kasih   sayang   dan   kebaikan   dan

ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring.

 Hadir   dengan   sepenuhnya,   dan   mewujudkan   dan   mempertahankan

sistem  keperacayaan  yang  dalam  dan dunia  kehidupan  subjektif  dari

dirinya dan orang dirawat.

 Memberikan   perhatian   terhadap   praktek   praktek   spiritual   dan

transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya.

 Mengembangkan   dan   mempertahakan   suatu   hubungan   caring   yang

sebenarnya,   yang   saling   bantu   dan   saling   percaya.   Hadir   untuk

menampung dan mendukung ekspresi perasaan positf dan negative.

4) Perilaku Caring

Daftar dimensi caring (Caring DimensionsnInventory = CDI) yang didesain oleh Watson dan

Lea (1997) merupakan instrumen yang dikembangkan untuk meneliti perilaku perawat (perilaku

caring). Daftar dimensi caring tersebut antara lain:

 CDI 1. Membantu klien dalam ADL.

 CDI 2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien.
 CDI 3. Merasa bersalah /menyesal kepada klien

 CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai individu

 CDI 5. Menjelaskan prosedur klinik

 CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja dengan klien

 CDI 7. Duduk dengan klien

 CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien

 CDI 9. Melaporkan kondisi klien kepada perawat senior

 CDI 10. Bersama klien selama prosedur klinik

 CDI 11. Bersikap manis dengan klien

 CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan dengan perawat lain untuk klien

 CDI 13. Mendengarkan klien

 CDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenai klien

 CDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspek self care

 CDI 16. Melakukan sharing mengenai masalah pribadi dengan klien

 CDI 17. Memberikan informasi mengenai klien

 CDI 18. Mengukur tanda vital klien

 CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien sebelum kebutuhan pribadi
 CDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedur klinik

 CDI 21. Melibatkan klien dalam perawatan

 CDI 22. Memberikan jaminan mengenai prosedur klinik

 CDI 23. Memberikan privacy kepada klien

 CDI 24. Bersikap gembira dengan klien

 CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepada klien

5) Proses Keperawatan Dalam Teori Caring

Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah­langkah yang sama

dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah

dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut

sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses

keperawatan)

 Pengkajian

Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari liteRiskare

yang   dapat   diterapkan,   melibatkan   pengetahuan   konseptual   untuk   pembentukan   dan

konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan

pengkajian juga meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan masalah

Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:

Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan

nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
Lower   order   needs   (psychophysical   needs)  yaitu   kebutuhan   untuk   berfungsi,   meliputi

kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.

Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan

akan penghargaan dan beraffiliasi.

Higher   order   needs   (intrapersonalinterpersonal   needs),   yaitu   kebutuhan   untuk  aktualisasi

diri.

 Perencanaan

Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable­variabel akan diteliti atau diukur,

meliputi suatu pendekatan  konseptual  atau design  untuk memecahan  masalah yang mengacu

pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada

siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan

 Implementasi

Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data

 Evaluasi

Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari intervensi

berdasarkan   data   serta   meliputi  interpretasi   hasil,  tingkat   dimana   suatu   tujuan   yang   positif

tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan

b. Teori Kari Marie Martinsen

Teori Kari Marie Martinsen mengutamakan fokus pada caring termasuk didalamnya bagaimana
merawat dan peduli pada orang lain (Tomey & Alligood, 2006). Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam
caring menurut Kari Marie Martinsen yaitu: caring harus berkaitan dengan hubungan, praktik dan moral.

1) Konsep Dasar Dan Definisi


 Perawatan

Perawatan adalah suatu bentuk yang bukan hanya sekedar nilai dasar keperawatan,tetapi juga

merupakan nilai dasar hidup kita. Perawatan ialah perkembangan positif individu ke arah yang

lebih baik. Perawatan berbentuk trinitas, terdiri dari hubungan, praktik, dan moral yang terjadi

secara simultan. Perawatan mempunyai arah untuk menuju situasi orang lain. Dalam konteks

professional, perawatan memerlukan pendidikan dan latihan. Tanpa pengetahuan professional,

hubungan   dengan   pasien   akan   berubah   menjadi   sentimental.   Tanpa   perwakilan,   tidak  ada

kelalaian, dan tidak sentimental merupakan ekspresi dari perawatan..

 Penilaian professional

Penilaian   profesional   menunjukkan   kualitas   suatu   hubungan   yang   sebenarnya.   Hal   ini bisa

dicapai melalui latihan menilai secara profesional baik dalam praktik maupun kehidupan sehari­

hari berdasarkan observasi klinis kita. Penilaian profesional tidak hanya dilatih dengan melihat,

mendengar dan menyentuh secara klinis, tetapi juga perlu dilatih bagaimana melihat, mendengar,

dan menyentuh secara klinis dengan  cara yang baik dan benar.Pasien memberikan kesan yang

berbeda­beda   pada   kita   (perawat)   karena   persepsis  eseorang   memiliki   analog   dengan   variasi

karakter yang ditimbulkannya dan bergantung pada situasi tertentu. Satu hal yang perlu diingat

dan direnungkan adalah adanya hubungan antara kesan dengan situasi, pengetahuan profesional

yang   dimiliki,dan   pengalaman   sebelumnya.   Kebijaksanaan   menunjukkan   pengetahuan

professional melalui kepekaan alami dan bahasa sehari­hari.         

 Praktik Moral

Ditemukan Dalam Perawatan  Praktik moral dapat terjadi bila empati dan refleksi ditampilkan

secara bersama­sama saat bekerja sehingga
caring dapat diekspresikan dalam  tindakan keperawatan. Moral itu ada dalam situasi nyata yang

harus diperhitungkan. Tindakan kita perlu dipertanggungjawabkan, yang didasarkan pada empati

dan refleksi

 Person Oriented Professional  

Person   Oriented   Professional mempunyai   makna   bahwa   perawat   sebagai   tenaga profesional

memandang pasien sebagai orang yang menderita dan harus dilindung iintegritasnya. Hal ini

memberikan tantangan bagi profesional untuk meningkatkan kompetensi dirinya dalam menjalin

hubungan yang saling menguntungkan dan bersifat manusiawi dengan tujuan untuk melindungi

dan   merawat   pasien.   Selain   itu, profesionalisme   berbasis   individu   juga   berbicara   tentang

pemahaman   terhadap   posisi   masing­masing   pihak   dimana   pihak   satu   membutuhkan   pihak

lainnya, dan menempatkan pasien sebagai fokus dari caring.

 Ungkapan hidup tertinggi

Ungkapan hidup tertinggi adalah keterbukaan, kemurahan hati, kepercayaan, harapan,dan cinta.

Hal ini merupakan fenomena yang dapat kita terima seperti kita menerima waktu, ruang, udara,

air, dan makanan. Tanpanya hidup menjadi kacau, dan caring  tidak dapat dilaksanakan

 Area yang tak dapat disentuh

Ungkapan ini menunjukkan bahwa ada area­area yang tidak boleh kita masuk kedalammnya.

Terdapat   batasan   yang   harus   kita   hormati.   Dalam   caring   area   yang   tidak   tersentuh   adalah

kesatuan, yang merupakan lawan dari keterbukaan. Keterbukaan dan area yang tak sersentuh

merupakan suatu hal yang kontradiktif dalam caring.
 Vokasi

Vokasi   adalah   suatu   kebutuhan   hidup   yang   membuat   manusia   merasa   sempurna   dalam

berhubungan dan merawat (peduli) terhadap orang lain.

 Mata Hati
Hati bicara tentang eksistensi individu, derita orang lain dan situasi yang ada didalamnya. Mata

hati   berhubungan   dengan   perhatian   yang   didasarkan   pada   hubungan   resiprokal   yang   saling

memahami.

 The Registering Eye
The Registering Eye objektifitas dan perspektif dari pengamat. Hal itu berkaitan dengan mencari

koneksi, sistematisasi, peringkat, klasifikasi, dan menempatkan dalam sistem. The registering

eye merupakan aliansi antara ilmu pengetahuan alam modern, teknologi, dan industrialisasi. Jika

seorang pasien dan  seorang profesional menggunakan tatapan ini secara sepihak, kasih sayang

akan keluar dari situasi tersebut, dan kemauan untuk hidup berkurang
2) Asumsi Dasar Terkait Empat Fenomena Dalam Keperawatan

 Keperawatan

Asumsi   dasar philosophical   caring   termasuk   dalam   hal   praktik   keperawatandimana   perawat

memberikan   asuhan   keperawatan   merawat   dan   peduli   pada   oranglain.   Hal   yang   harus

diperhatikan   ketika   melakukan   caring   ke   pasien   yaitu   :   caring berkaitan   dengan   hubungan,

praktik, dan moral. Caring dapat  di  praktikkan dalam kasus  nyata dimana caring melibatkan

setidaknya dua orang atau lebih yang saling berinteraksi. Caring yang berkaitan dengan moral

dapat diartikan sebagai situasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan didasarkan pada evaluasi

tindakan keperawatan
 Manusia

Menurut   Martinsen   (1975),   manusia   tidak   dapat   dipisahkan   dari   lingkungan  sosial   dan

komunitasnya.   Martinsen   berpendapat   bahwa   terdapat   hubungan   yang paralel   antara   manusia

dengan   tubuhnya.   Sebagai   tubuh,   manusia   berhubungan  dengan   diri   sendiri,   orang   lain,   dan

dunia, sedangkan manusia adalah tubuh itu sendiri dimana sebagai tubuh, manusia mempunyai

persepsi dan pemahaman. Tubuh terdiri dari jasmani dan jiwa

 Kesehatan

Kesehatan adalah refleksi dari kondisi organisme, selain itu juga merupakan ekspresi  tingkat

kompetensi dalam pengobatan. Dampak yang membahayakan dari pengobatan dan pelayanan

yang tidak adekuat bagi orang yang menderita penyakit kronis menyebabkan Martinsen kembali

berpikir ke konsep konservatif yaitu sehat secara ideal

 Manusia

Manusia selalu berada dalam situasi yang berbeda dari satu tempat ke tempatyang lain dan dalam

ruang yang satu ke ruang yang lain (berada dalam tempat dan ruang khusus). Dilihat dari dimensi

ruang terdapat waktu, ambience dan kekuatan.Martinsen menyatakan bahwa waktu, arsitektur,

dan pengetahuan dapat bekerja  terhadap ambience suatu dimensi ruang. Arsitektur, hubungan

dengan   orang   lain,   penggunaan   obyek,   kata­kata,   pengetahuan,   keberadaan   kita   di   dalam

ruangan,  semuanya   tersusun   teisi    dalam   ruang   dan   situasi.   Manusia   masuk   dalam   ruang

universal, ruang alami, tetapi melalui penciptaan ruang budaya. Kita membangun rumah dengan

ruangan­ruangan dan aktivitas pelayanan kesehatan menempatiruangan yang berbeda.

c. Teori Caring menurut Katie Erickson


1) Caritas

Mengandung maknacinta dan kemurahan hati, merupakan motif dasar dari ilmu caring, artinya

bahwa   keyakinan,   harapan   dan   cinta   dicapai   dengan   perantaraan   caring   melalui  tindakan

pemeliharaan, pelaksanaan dan pembelajaran

2) Caring Communion

Mengandung   konteks   pengertian   dari   caring   dan   menjadi   struktur   yang   menentukan   realitas

caring,   yang   terdiri   dari   intensitas   dan   vitalitas   yaitu   kehangatan,   keakraban,   ketenangan,

ketanggapan,   kejujuran   dan   toleransi.   Caring   comunion   adalah   apa   yang   menyatukan   dan

mengikat individu/manusia tersebut sehingga membuat caring itu berarti
3) Tindakan caring
Merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatu yang kurang spesial menjadi sangat special 
4) Etika Caritative Caring
Etika   caring   menitik   beratkan   pada   hubungan   dasar   antara   pasien   dan   perawat,   dimana   saat

perawat menemui pasien memenuhi batasan­batasan etika yang jelas. Sikap yang ditampakkan

dilakukan melalui pendekatan­ pendekatan yaitu tanpa ada prasangka dan tetap melihat manusia

sebagai makhluk yang bermartabat. 
5) Martabat
Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis martabat,

yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif dipengaruhi/dapat

diperoleh dari budaya.
6) Menerima panggilan/undangan/invitasi
Perawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan atau

undangan dari pasien/keluarga sendiri.
7) Penderitaan
a) Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan.
b) Penderitaan yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami penderitaan karena
kondisi sakitnya tersebut.
c) Penderitaan yang dihubungkan dengan perawatan, dimana kadang pasien mengalami penderitaan akibat
pada saat diberi tindakan perawatan, kurang dipertimbangkan masalah martabat pasien, kurangnya
keramahan petugas, adanya kesalahan tindakan, dan terapi latihan yang menyiksa.
8) Penderitaan manusia
Keadaan   yang   digambarkan   oleh   pasien   saat   dia   mengalami   sakit   dimana   pada   saat   itu   ia

memikul penderitaan
9) Rekonsiliasi
Merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang menderita ingin memastikan
penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan untuk mencapai rekonsoliasi/kedamaian
10) Budaya caring
Merupakan   konsep   dimana   Erikson   menggunakan   lingkungan   berdasar   pada   elemen   budaya

sebagai tradisi, ritual dan nilai­nilai dasar. Budaya yang berbeda memiliki dasar perubahan nilai

etos.  Bila suatu  comunion  muncul  berdasarkan etos, budaya  menjadi lebih menarik.  Budaya

caring   menunjukkan   sikap   tanggap   terhadap   manusia,   martabat   dan   kesuciannya   dalam

membentuk tujuan communion

C. PENUTUP 

A. Simpulan 
Setelah dilakukan telaah dari teori maka dengan ini penulis menyimpulkan beberapa hal :

 Human   caring   dalam   keperawatan   bukan   hanya   sebuah   emosi,perhatian,

sikap,  atau  keinginan  berbuat  baik.  Caring  mengandung   arti  suatu  respon

personal
 Caring adalah suatu proses manusia inter subjektif dan merupakan standar terbaik

dari moral keperawatanCaring dapat secara efektifmeningkatkan kesehatan dan

pertumbuhan individu dan keluarga
 Respon   Caring   menerima   seseorang   tidak   hanya   sebagaimana   mereka

sekarang, tetapi jugabagaimana nantinya.
 Lingkungan   yang    caring   menawarkan   perkembangan   potensial   sementara

memperkenankan seseorang untuk memilih tindakan yang terbaik untuk diri

pada waktu yang telah ditentukan
 Peristiwa caring mencakup tindakan dan pilihan oleh perawat dan klien  . Jika

peristiwa   caring   adalah   transpersonal,   batasan   keterbukaan   meluas,   juga

kapasitas manusia.
 Krakteristik yang paling abstrak dari orang yang caring adalah bahwa orang

itu   sedemikian   berespon   terhadap   orang   lain   sebagai   individu   yang

unik,merasakan   apa   yang   dirasakan   oleh   orang   lain,   dan   menempatkan

seseorang berbeda dari orang lain.
 Human   caring   mencakup   nilai,   keinginan   dan   komitmen   untuk   merawat,

pengetahuan tindakan caring dan konsekuensi
 Standar terbaik dan nilai caring adalah suatu titik mula, pendirian dan sikap

yang akan menjadi keinginan , maksud, komitmen dan penilaian secara sadar

yang muncul dengan sendirinya dalam tindakan konkret.

B. Saran
              Sebagai   seorang   perawat   sebaiknya   dilandaskan   pada   konsep   caring,   karena   Caring

merupakan   konsep   yang   penting   pada   praktek   keperawatan   profesional   dan

mengidentifikasikanya sebagai nilai inti yang mencakup   altruisme,otonomi, martabat manusia,

integritas dan keadilan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

George, Julia B. (1995). Nursing theories: the base for professional nursing practice, 4th edition.

Connecticut: Apleton & Lange
Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan ed. 7. Jakatra : Salemba Medika

Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring.

Watson J. (2003). Love and caring : Ethics of face and hand An Invitation to return to the Heart

and soul of nursing and Our Deep Humanity. Nurs Adm Q

Kathleen koenig Blais (2007 )Professional Nursing Practice : concepts and Perspectives ed 4

,EGC

Anda mungkin juga menyukai