Anda di halaman 1dari 63

PERENCANAAN KEBUTUHAN

DAN PEMELIHARAAN
FASILITAS
ATAU PERALATAN

Eni Widiastuti

1
Produk Rumah Sakit

Jasa Pelayanan
Proses Produksi: Segala
Medik/Rumah Sakit:
kegiatan dan upaya
Suatu jasa yang tidak mempersiapkan sumber:
dapat diukur (Intangibel) SDM dan SDNM agar
berupa jasa pelayanan setiap saat dalam
medik Kesiapan sumberdaya kondisi memadai untuk
manusia (SDM) dan memenuhi kebutuhan
pelanggan, baik internal
sumberdaya non manusia
maupun eksternal.
(SDNM) yang diperlukan
untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan

2
Proses Produksi
• SDM
• Non SDM:
• Logistik
• Uang
• Peralatan
Proses • Jasa
• Perlengkapan
• Metode Output
• Teknologi
• Produksi
Produk
Input
Sasaran
Produk

Tujuan
3
Mutu

Yang harus
Tingkat kesiapa dipuaskan:
faktor produksi yang Pasien
memenuhi kebutuhan SDM RS
pasien dan SD RS Pemasok
Lainnya. Relasi
Masyarakat

4
Mutu
Hal-hal yang • Imbalan
• Pengembangan ketrampilan
memuaskan • Pengakuan dan penghargaan

karyawan:
• Fasilitas/jaminan kesehatan

Hal-hal yang • Tepat janji


• Tagihan tepat bayar
memuaskan • Administrasi lancar

pemasok:

Hal-hal yang •

Cepat
Tepat

memuaskan •

Teknologi
Nyaman

pasien: • Terjangkau (tarif, waktu dan jarak)

5
Manajemen Logistik
Rumah Sakit
MANAJEMEN LEADERSHIP
• Manajemen adalah SENI
• Problem solver
memperoleh hasil melalui
berbagai kegiatan yang • Decision Maker
dilakukan oleh orang lain • Leader

Manajerial
skill

TUJUAN
Human skill
Technical skill
6
PROPORSI KEBUTUHAN KEMAMPUAN
MENURUT TINGKATAN MANAJERIAL
Managerial Skill
MS HS TS

TOP

MIDDLE

LOWER

WORKER

Technical Skill
7
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
LOGISTIK
 Perencanaan
 Penganggaran
 Pengadaan
 Penyimpanan
 Penyaluran (distribusi)
 Penghapusan
 Pengendalian

8
SIKLUS LOGISTIK
PERENCANAAN

PENGHAPUSAN PENGANGGARAN

PEMANFAATAN PENGENDALIAN

PENDISTRIBUSIAN PENGADAAN

PENYIMPANAN

9
PERENCANAAN

Perencanaa: Proses untuk merumuskan sasaran dan


menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan

Perencanaan Logistik:Merencanakan pemenuhan


kebutuhan logistik, yg pelaksanaannya dilakukan semua
calon pemakai (user), kemudian diajukan sesuai dgn alur
yang berlaku di masing-masing organisasi

Perencanaa, Farmasi:Proses kegiatan seleksi perbekalan


farmasi sesuai dengan kebutuhan dan menghindari
terjadinya kekosongan perbekalan farmasi.

10
PERENCANAAN Top manajer →
perencanaan kebijakan:
-Master program
-Alokasi dana logistik
-Prosedur pengadaan

Planning for non programmed


Top management decisions

Middle/ low Planning for programmed


management Decisions (routine)

Middle/low manajer →
perencanaan sifatnya rutin :
-Kebutuhan operasional
-Kegiatan operasional
-Jabaran kebutuhan untuk
masing-masing unit/
departemen, periode bulanan
s.d. harian 11
PERENCANAAN
Penentuan kebutuhan yang perlu dipertimbangkan:
 Berdasarkan pemakaian yang lalu
 Perkiraan dengan menggunakan
› Swot analysis
› Statistik
› Epidemiologi (tren penyakit, informasi catatan
medik)
 Sisa persediaan
 Slow moving, fast moving
 Rekomendasi dari komite medis
 Prioritas berdasarkan VEN
› Vital → life saving
› Esensial → kausal pada sumber penyakit
› Non esesnsial → penunjang

12
PERENCANAAN
Tahapan perencanaan logistik ↔ bisa jwb:
 Apa yang dibutuhkan
 Dimana dibutuhkan
 Kapan dibutuhkan
 Jumlah yang dibutuhkan
 Biaya/ anggaran yang harus dipersiapkan
 Siapa yg mengurus barang tsb, yg
menggunakan, yg bertanggung jawab
 Mengapa diperlukan barang tsb
 Bagaimana cara pengadaannya

13
Contoh: Tahapan Prosedur Perencanaan Kebutuhan Obat dan
barang farmasi

RUANGAN
USER Kepala Instalasi Pengendali
RUANGAN Instalasi farmasi Program
USER
Daftar usulan
Pengendali
Anggaran

Pengendali
Pembeliaan
Penyimpanan
Gudang Farmasi Panitia Supplier
Penerimaan Rekanan
14
Menghitung Perkiraan Kebutuhan

Pemakaian nyata/tahun=Stok awal+penerimaan-sisa


stok-jml hilang/rusak/kedaluarsa

Pemakaian/tahun=jml obat dikeluarkan + perkiraan


kebutuhan pd saat kosong selama setahun

Perkiraan kebutuhan tahun depan: dengan menghitung


perkiraan kenaikan pengunjung

15
Kebutuhan selama lead Time (waktu tunggu):
Pemakaian rata-rata perbulan x lamanya waktu
tunggu (dalam bulan)

Stok pengamanan (safety stock): berdasarkan


statistik dimasa lalu, nilainya harus lebih besar dari
kebutuhan selama lead time

Kebutuhan obat yang diprogramkan untuk tahun


depan=(pemakaian selama setahun+kebutuhan selama
lead time + kebutuhan stok pengaman)

Sesuaikan dengan alokasi dana/anggaran


16
Latihan soal

1. Hitung perkiraan kebutuhan hand rub


di Ruangan Rawat Inap untuk tahun
depan. Jika selama setahun dikeluarkan
sebanyak 1000 L dan terjadi
kekosongan selama 2 (dua) bulan.
Kenaikan pengunjung diperkirakan
untuk tahun depan 10%. Hitung
perkiraan kebutuhan tahun depan.

17
 Pemakaian nyata rata-rata perbulan
1000/10=100L
 Perkiraan kebutuhan selama kosong 2 x 100=
200L
 Jadi perkiraan kebutuhan setahun
1000+200=1200L
 Perkiraan kebutuhan tahun depandengan
menghitung perkiraan kenaikan pengunjung
10%1200+(10%x1200)=1320L + safety
stoke
18
PENGANGGARAN

-Perencanaan -Penganggaran
-Perencanaan -Pendanaan
+ penentuan
kebutuhan

 Fungsi penganggaran:
semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan
perincian kebutuhan dalam suatu skala standar
tertentu, yaitu skala mata uang dan jumlah biaya.
19
PENGANGGARAN

Yang perlu diperhatikan


Penjadualan:
menyusun anggaran:

Anggaran jangka Peraturan-peraturan yang


panjang terkait
Anggaran jangka Perkembangan politik,
menengah ekonomi, sosial & teknologi
Anggaran jangka Hal-hal lain yg berhubungan
pendek dengan anggaran.
Pengaturan anggaran : misal
sumber biaya pendapatan
banyak → pengaturan logistik
?

20
PENGANGGARAN
Organisasi penyusun anggaran:
PEMBAGIAN ORANG TUGAS

Komite Organisasi ad hok → Memberikan arahan, telaahan


Anggaran Direksi & negosiasi
Memberi persetujuan usulan
anggaran

Penyusun Organisasi operasional: Penyusunan usulan anggaran


Anggaran Manajer Unit Yan Medis
Manajer Unit Penunjang
Medis
Manajer Penunjang
Umum
Bagian Organisasi organik: sub Penyediaan metode, teknik
Anggaran bagian anggaran analisis, data dan informasi
yang dibutuhkan dlm proses 21
Sumber Anggaran Rumah Sakit

Rumah Sakit Pemerintah Rumah Sakit Swasta

• Dana subsidi: • Dana subsidi


• Bappenas • Yayasan
• Departemen kesehatan • Donatur
• Pemda • Penerimaan rumah sakit
• Penerimaan rumah sakit • Dana pihak ketiga

Biaya alokasi:
-SDM
-Bahan langsung (logistik)
-Pemeliharaan
-Investasi 22
PENGANGGARAN 40-50%
Keseluruhan
Anggaran RS

Alokasi anggaran Logistik

• Obat-obatan dan bahan farmasi


• Alat tulis kantor
• Cetakan
• Alat rumah tangga
• Bahan makanan
• Alat kebersihan
• Suku cadang
23
DIAGRAM ANGGARAN LOGISTIK
PERENCANAAN KEBUTUHAN

PERSEDIAAN AKHIR

JUMLAH YANG HARUS DIBELI

PERSEDIAAN
MINIMAL PRAKIRAAN HARGA

ANGGARAN PEMBELIAN REALISASI BIAYA

VARIANCE
24
PENGADAAN
 Fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk
merealisasikan kebutuhan yang telah
ditetapkan/ disetujui dalam fungsi
sebelumnya
 Caranya :
› Purchasing (membeli)
› Leasing (menyewa)
› Meminjam
› Hibah/ pemberian
› Menukaran
› Produce (membuat)
› Repair (memperbaiki)

25
PENGADAAN
 Langkah-langkah:
› Pilih metode pengadaan
› Pilih pemasok dan siapkan dokumen kontrak
› Pantau status pemesanan
› Penerimaan dan pemeriksaan
 Pengadaan barang/ jasa barang pemerintah
→ anggaran pemerintah: pelelangan umum,
terbatas, pemilihan langsung dan pengadaan
langsung
› Keppres 16 thn 1984
› Keppres 17 thn 1990
› Keppres 18 thn 1992
› Keppres 80 thn 2003
› Perpres 54 thn 2010
› Perpres 4 thn 2015

26
Tahap Pelaksanaan Tender
1. Menetapkan kebutuhan (jenis, Jumlah, Spesifikasi)

2. Menyusun dokumen tender

3. Pemberitahuan (Iklan di mass media)

4. Pemasokan dan pembukaan dokumen penawaran

5. Evaluasi Penawaran (administrasi dan teknis)

6. Pengusulan dan penentuan pemenang

7. Masa sanggah

8. Penunjukan pemenang

9. Pengaturan kontak

10. Pelaksanaan kontak


27
PENYIMPANAN

 Penyimpanan merupakan suatu kegiatan &


usaha untuk melakukan pengelolaan
barang persediaan/ inventory di tempat
penyimpanan.
 Gunanya:
› Kualitas barang dapat dipertahankan
› Barang terhindar dari kerusakan
fisik
› Pencarian barang mudah dan cepat
› Barang aman dari pencurian

28
PENYIMPANAN

 Langkah-langkah:
 Perencanaan ruang penyimpanan
 Perencanaan & pengoperasian alat
pengatur barang
 Penyelenggaraan prosedur
penyimpanan
 Pengamanan

29
PENYIMPANAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan
 Lokasi  Desain
 Aksesibilitas – Kemudahan bergerak
 Utilitas Pemadam kebakaran
 Komunikasi - Kemudahan
 Bebas banjir perawatan
 Mampu menampung – Sirkulasi udara
barang yang • Jenis barang
disimpan
• Prosedur penyimpanan
 Keamanan
• Pemakaian alat bantu
 Sirkulasi udara

30
PENYIMPANAN

 Pengelompokkan barang yang disimpan:


 Kelompok pelayanan
 Kondisi yang diperlukan untuk menjaga kualitas
→ ruang pendingin
 Ukuran berat
 Ukuran volume
 Fast atau slow moving
 Abjad
 Fifo (first in-first out)

31
PENYIMPANAN

Tempat:
 Di User (cash box)
 Di Depot
 Gudang pembantu
 Gudang Kecil
 Di Gudang Besar
 Gudang Utama

32
PENDISTRIBUSIAN

 Pendistribusian harus sesuai dengan :


 Permintaan
 Tepat waktu
 Tepat jumlah
 Spesifikasi
 Mendapat persetujuan pihak berwenang
↔ perencanaan (pengeluaran barang). Utk
RS pemerintah : Bendaharawan barang
 Mekanisme pengeluaran sesuai prinsip
FIFO

33
Contoh Bentuk Pendistribusian:
1. Konvensional

RAWAT JALAN
GUDANG RAWAT INAP
BEDAH PUSAT
RAWAT DARURAT
2. Desentralisasi

DEPO RJ ---------------- RAWAT JALAN


DEPO RI ----------------- RAWAT INAP
GUDANG
DEPO BP ---------------- BEDAH PUSAT
DEPO RD --------------- RAWAT DARURAT

34
PENGHAPUSAN

 Penghapusan adalah kegiatan untuk


menghilangkan dari daftar inventaris
bahan/ barang.
 Barang yang dihapus → sudah lewat
batas
 Rusak
 Hilang Sesuai dengan peraturan yg
Berlaku di RS baik swasta
 Kadaluarsa Maupun pemerintah

35
PENGHAPUSAN

 Prosedur penghapusan:
 Bentuk : Berita acara penghapusan
Pelaporan
 Caranya:
 Dimusnahkan: dibakar atau ditanam
 Pemanfaatan kembali (recycling)
 Penjualan/ lelang → RS pemerintah : ke
kas negara
 Hibah

36
PENGAWASAN ATAU PENGENDALIAN

 Pengendalian adalah sistem pengawasan


dari hasil laporan, penilaian, pemantauan
dan pemeriksaan terhadap langkah-
langkah manajemen logistik yang sedang &
telah berlangsung.
 Tujuannya:
 Terarah
Sesuai perencanaan → efisiensi
 terkendali dan efektif

37
PENGAWASAN ATAU PENGENDALIAN

 Landasan hukum pengawasan:


 Keppres No. 16 tahun 1974
 Berbagai peraturan per UU
 ICW
 Peraturan-peraturan pengurusan
barang sesuai dengan kebijakan yang
berlaku di RS

38
BIAYA-BIAYA DALAM PERSEDIAAN
1. Biaya pemesanan (ordering cost,
procurement cost)
biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan kegiatan pemesanan bahan/
barang, sejak dari penempatan pemesanan
sampai tersedianya barang di gudang.
Antara lain :
- biaya administrasi
- biaya pemilihan vendor/ pemasok
- biaya pengangkutan & bongkar muat
- biaya penerimaan
- biaya pemeriksaan barang

39
BIAYA-BIAYA DALAM PERSEDIAAN
2. Biaya penyimpanan (holding cost, carrying
cost)
biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan
dengan diadakannya persediaan barang yg
dinyatakan dlm persentase harga barang
atau dalam bentuk rupiah per unit barang.
Antara lain :
- biaya gudang/ sewa gudang
- administrasi pergudangan
- gaji pelaksana pergudangan, upah buruh
- biaya listrik
- biaya kerusakan, kehilangan, penyusutan
barang selama dalam penyimpanan

40
BIAYA-BIAYA DALAM PERSEDIAAN
3. Biaya kekurangan persediaan (shortage
cost, stock out cost)
biaya yang timbul sebagai akibat tidak
tersedianya barang pada waktu
diperlukan. Antara lain :
- biaya terhentinya produksi karena tidak
ada
bahan/ menganggur
- biaya administrasi tambahan
- biaya tertundanya penerimaan
keuntungan
- biaya pengadaan darurat, supaya
konsumen
tidak kecewa

41
PERHITUNGAN BIAYA
1. Buffer stock
Buffer stock/ persediaan penyangga/
persediaan minimum/ stock
pengamanan, diperlukan untuk
menghindari terjadinya kekosongan
karena ketidakpastian pemakaian.
- Vital  20% pemakaian yang lalu
- Essensial  10% pemakaian yg lalu
- Non essensial  0-5% pemakaian yg
lalu

42
PERHITUNGAN BIAYA
2. Kebutuhan/ Permintaan/ pemesanan
(demand)
d = D/ Q x S
Keterangan :
d = biaya kebutuhan/ permintaan /
pemesanan
D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
Q = jumlah pemesanan (unit/ pesanan)
S = biaya pemesanan (rupiah / pesanan)

43
PERHITUNGAN BIAYA
3. Penyimpanan
h = Q/ 2 x H
Keterangan :
h = biaya penyimpanan (% thd nilai
barang)
Q = jumlah pemesanan (unit/ pesanan)
H = holding cost (biaya penyimpanan)
per unit per year (rupiah/ unit/ tahun)

44
PERHITUNGAN BIAYA
4. Economic order quantity (EOQ)  jumlah pesanan
ekonomis dalam penerapannya harus
memperhatikan asumsi-asumsi ini:
- barang yang disimpan dan dipesan hanya satu
macam
- kebutuhan/ permintaan barang adalah konstan
& diketahui
- biaya pemesanan & biaya penyimpanan konstan
& diketahui
- barang yg dipesan diterima dlm suatu saat tertentu
- harga barang tetap dan tidak tergantung dari
jumlah yang dibeli (tidak ada potongan kuantitas)
- waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan

45
PERHITUNGAN BIAYA
 EOQ terjadi bila biaya pemesanan =
biaya penyimpanan, maka: DS + QH
Q 2
2 DS = QH2
D = jml keb. barang (unit/ thn)
Q = 2 DS
2
S = biaya pemesanan (rupiah/
H pesanan
Q* = 2 DS Q = jumlah pesanan (unit/pesanan)
H H = biaya penyimpanan (rupiah/
unit/tahun)

46
PERHITUNGAN BIAYA
5. Total cost (total biaya persediaan)
TC = (D/Q) S + (QH)/2 + PD
Keterangan :
TC = total cost= total biaya persediaan (rupiah/thn)
D = jumlah permintaan/ kebutuhan barang per tahun
(unit/ thn)
Q = jumlah setiap kali pesan (unit/ pesanan)
S = ordering or set-up cost per order or per set-up (biaya
pemesanan (rupiah/pesanan)
H = h x C = holding cost (biaya penyimpanan) per unit per
year (rupiah/ unit/ tahun)
P = harga/ price per unit
C = harga barang (rupiah/ unit)
h = biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang)
47
PERHITUNGAN BIAYA
6. Optimum order size
Q* =  (2SD) / IP 
Keterangan :
Q* = jumlah optimum setiap kali pesan
S = ongkos pesan atau set up cost
setiap kali pesan (rupiah/ pesanan)
D = jumlah permintaan/ kebutuhan
barang pertahun (unit/ thn)
IP = holding cost ( pengganti, karena
harga per unit berubah sesuai
dengan discount yang ditawarkan)

48
PERHITUNGAN BIAYA
7. Frekuensi pesanan ekonomis
F = D/Q
Keterangan :
F = Frekuensi pesanan ekonomis
(kali/tahun)
D = jumlah permintaan/ kebutuhan
barang
per tahun (unit/ thn)
Q = jumlah setiap kali pesan (unit/
pesanan)

49
PERHITUNGAN BIAYA

8. Jangka waktu antar tiap pesanan (hari)

T = jumlah hari kerja per tahun


frekuensi pesanan

50
 Rumah Sakit Tipe B di Wilayah Jakarta Timur mempunyai 10 ruang rawat inap.Rumah sakit
tersebut menerapkan 7 jam kerja perhari bagi karyawannya. Dan dalam setahun terdapat
20 hari libur nasional diluar hari minggu. setiap pasien yang dirawat membutuhkan toples
obat. Jumlah pasien yang dirawat selama setahun 1200 pasien.Biaya pesanan toples
sebanyak Rp.25.000 konstan setiap kali pesan. Harga toples Rp.5000/ bh.
 Rumah Sakit Tipe B di Wilayah Jakarta Timur mempunyai 10 ruang rawat inap. Rumah sakit
tersebut menerapkan 7 jam kerja perhari bagi karyawannya. Dan dalam setahun terdapat
20 hari libur nasional diluar hari minggu. Dalam penerapan patien safety setiap pasien
yang dirawat wajib diberikan gelang identitas. Jumlah pasien yang dirawat selama setahun
22.500 pasien membutukhan 225 box gelang identitas(1 box isi 100bh). Biaya pesanan
gelang sebanyak Rp.25.000 konstan setiap kali pesan. Harga gelang identitas
Rp.150.000/box.
Pertanyaan:
 Hitung jumlah EOQ dan total biaya persediaan
 Frekwensi pesanan pertahun
 Jangka waktu tiap pesanan
 Biaya kebutuhan perhari

51
Pengelolaan Barang Inventaris
Rumah Sakit
 Adalah suatu tatanan yang harus tertib
administrasi yang bertujuan untuk
penghematan keuangan, penghitungan
kekayaan dan mutu pengendalian Rumah
Sakit.

52
 Pengelolaan barang milik/ kekeyaan negara
adalah suatu rangkaian kegiatan yang meliputi:
 Perencanaan
 Penganggaran
 Pengadaan
 Penyimpanan dan penyaluran
 Penggunaan dan pemeliharaan
 Penghapusan
dalam rangka pengawasan/pengendalian inventaris
terhadap barang/ kekayaan milik negara.

53
 Klasifikasi Barang Milik/Kekayaan Negara
 Barang Tidak bergeraktanah, bangunan,
instalasi.
 Barang bergerak
 Barang persediaan masih di gudang dan belum
diguanakan
 Hewan

54
 Sistem pengelolaan
a. Inventarisasi
 Peraturan mentri dan cara-cara penyusunan daftar
inventaris
 Departemen/Lembaga Non Departemen Wajib
 Menyelenggaraan penataan barang dalam pengurusan
 Menyimpan dokumen secara lengkap dan teratur
menyangkut barang milik/ kekayaan negara
 Menyusun daftar inventaris yang berbeda di bawah
pengurusannya untuk posisi 1 April tahun berjalan.

55
 b. Peraturan pergudangan dan penyaluran
 Azaz Pergudangan
1. Tersedia barang sesuai kebutuhan
2. Dapat dipertahankan nilai guna barang disimpan
3. Menggunakan sistem FIFO (Firs In Firs Out)
4. Terjamin keamanan barang yang disimpan
5. Bentuk bahan dan fasilitas gudang sesuai dengan
fungsinya
Azaz Penyaluran
1. Ketepatan barang dalam hal jumlah dan mutu
2. Ketepatan pengguna
3. Ketepatan waktu penyampaian
4. Ketepanan nilai barang

56
 Penghapusan: pengeluaran barang dari daftar
inventaris .
 Tujuan:
 Membebaskan bendahara barang dari peretanggung
jawaban administrasi
 Mencegah akibat-akibat yang ditimbulkan seperti:
 Biaya pemeliharaan yang lebih besar
 Tertimbunnya barang-barang yang tidak digunakan lagi
Barang/ kekayaan milik negara dapat dihapus karena:
Pertimbangan teknis dan ekonomis tidak ada manfaatnya
atau tidak dapat dimanfaatkanlagi
Hilang karena pencurian
Kedaluwarsa.

57
 Dasar Hukum
 Uun No 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara
 UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaarn
Negara
 Permenkeu no 24 tahun 2005 tentang standar
Akuntansi Pemerintah
 PP no 6 Tahun2006 tentang pengelolaan barang
milik negara/ daerah
 Permen Keu No 97/PMK.05/2007 Tentang
Penggolongan dan Kondifikasi Barang Milik
Negara

58
 Organisasi
 Pembina umum: Presiden secara fungsional
dilakukan oleh menteri keuangan, yang
selanjutnya dilimpahkan kepada direktur Jenderal
moneter
 Pembina barang Inventarisasi menteri
 Penguasa barang inventaris
 Semua eselon I
 Kakanwil (pembantu penguasaan)
 Unit Pengurusan Barang: Kantor/ satuan kerja
59
 Unit pengurusan barang: Kantor/ satuan kerja
 Penaggung jawab pengawasan barang: Kepala kantor
 Bendahara materiil/ barang yaitu: Orang yang karena
negara ditugasi menerima, menyimpan dan
mengeluarkan barang atas printah kuasa barang. Pada
umumnya bendahara materiil adalah penguasan
gudang.

60
 Tujuan Penataan Usaha barang
 Tertib administrasi barang
 Penghematan keuangan negara
 Perhitungan kekayaan negara
 Memudahkan pengendalian barang

61
 Pembukuan, Pencatatan dan Pelaporan
 Buku induk barang inventaris (BIBI)
 Kantor inventari barang (KIB)
 Kartu Inventaris Barang (KIB)
 Buku mutasi barang (BMB)
 Buku memori
 Laporan mutasi barang
 Laporan tahunan inventaris

62
63

Anda mungkin juga menyukai