BLOK 15
REHABILITATIF 2
PEMBANTU DEKAN 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
KOORDINATOR BLOK 15
PSPDG
Page 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
POHON TOPIK
DAFTAR PUSTAKA
METODE PEMBELAJARAN
EVALUASI
:
:
:
:
:
:
:
Hal
3
2
5
6
7
8
10
MODUL 1
16
MODUL 2
17
MODUL 3
18
MODUL 4
19
MODUL 5
20
MODUL 6
21
LAMPIRAN
Page 3
BLOK 15
REHABILITATIF 2
I.
PENDAHULUAN
IV
11.1
11.2
C4, P3,A3
C4, P3, A3
12
12
C4, P4, A4
13
13.1
13.2
13.4
13.5
13.6
13.7
13.9
C4, P5, A4
C4, P5, A4
C4, P5, A4
C4, P5, A4
C4, P5, A4
C4, P5, A4
C4, P5, A4
ILMU
TERINTEGRASI
Psikologi
Konservasi
Periodontologi
Bedah mulut
Prostodonsia
Dental material
Oral medicine
Page 4
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN BLOK
Setelah mengikuti pembelajaran pada blok 15, diharapkan mahasiswa mereka memiliki
tatanan berfikir yang solid dalam memilih tindakan perawatan yang sesuai dengan indikasi pada
gigitiruan sebagian lepasan dan gigitiruan cekat, mengetahui cara pembuatan masing-masing
jenis gigitiruan, tahap pemasangan, serta evaluasi pasca pemasangan pada tiap-tiap gigitiruan.
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar gigitiruan sebagian lepasan (GTSL)
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan GTSL
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pemasangan, pemeliharaan serta kegagalan GTSL
4. Mahasiswa mampu menjelaskan gigitiruan cekat (GTC)
5. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur klinis dan laboratoris pembuatan GTC
6. Mahasiswa mampu menjelaskan pemasangan dan evaluasi GTC
POHON TOPIK
REHABILITATIF 2
PEMERIKSAAN, PERAWATAN
PENDAHULUAN,
PENEGAKAN DIAGNOSA
DAN RENCANA PERAWATAN
PROSEDUR KLINIS
PROSEDUR
LABORATORIS
PEMASANGAN
EVALUASI KEBERHASILAN
DAN KEGAGALAN
Page 6
DAFTAR PUSTAKA
1. Carr AB, McGivney GP, Brown DT: Mc Cracken Removable partial prosthodontics.
3rd edition, St. Louis, 2005, Mosby.
2. Johnson DL, Stratton RJ: Fundamentals of removable prosthodontics, Illinois, 1980,
Quintessence Books.
3. Phoenix RD, Cagna DR, DeFreest CF: Stewarts clinical removable partial
prosthodontics, 3rd edition, Illinois, 2003, Quintessence Books.
4. Grant AA, Johnson W: An introduction to removable denture prosthetics, New York,
1983, Churchill Livingstone.
5. Krol AJ, Jacobson TE, Finzen FC: Removable partial denture design, Outline
syllabus, 4th edition, California, 1990, Indent.
6. Hickey JC, Zarb GA, Bolender CL: Bouchers prosthodontic treatment for edentulous
patients, 9th edition, St Louis, 1985, Mosby.
7. Smith BGN: Dental crowns and bridges: design and preparation, Illinois, 1986, Year
Book Medical Publishers, Inc.
8. Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J: Contemporary fixed prosthodontics, 4 th edition,
St Louis, 2006, Mosby.
9. Kayser AF, Plasmans P, Snoek PA. Geligi Yang Rusak Dan Perawatannya Dengan
Mahkota Dan Jembatan. Cetakan 1, 1984, Binacipta
Page 7
METODA PEMBELAJARAN
A. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Tutorial.
Prinsip dan Cara Belajar Berdasarkan Masalah (PBL) Dengan
Menggunakan Metoda Tujuh Langkah (Seven Jumps)
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah
(Seven Jumps) dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama
mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi
kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi
adalah: Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang ingin
diketahui?
Langkah 1. Mengklarifikasi
terminologi
yang
tidak
diketahui
dan
mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan
interpretasi.
Langkah 2. Menentukan masalah.
Langkah 3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan
prior knowledge.
Langkah 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen
permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masingmasing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi.
Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran.
Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.
Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika
berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus
menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.
2. Aktivitas di Laboratorium Keterampilan (Skills Lab)
Keterampilan psikomotor (keterampilan klinik, anamnesis, penyuluhan, dll) yang
harus dikuasai akan dipelajari di laboratorium keterampilan (skills lab).
Mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan
ini.
3. Praktikum
Kegiatan
yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman tentang teori.
4. Diskusi pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk menyamakan dan membandingkan proses
pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur
yang salah. Tidak akan ada struktur yang kaku untuk diskusi kelas dan tidak
dimaksudkan sebagai kuliah. Kelompok mengemukakan persoalan, dan fasilitator
atau panel akan mengarahkan diskusi dan menjawab pertanyaan anda. Kegiatan
ini diadakan satu kali seminggu dan dihadiri oleh pakar yang terkait. Untuk
memulai diskusi, kelompok akan ditanya untuk melihat adanya kemajuan
pembelajaran.
5. Kuliah pakar
Dibandingkan dengan kurikulum kedokteran gigi konvensional, jumlah
kuliah dalam kurikulum PBL berkurang agar terdapat waktu ekstra untuk belajar
mandiri. Kuliah diatur menurut topik blok. Agar penggunaan kuliah efektif,
dianjurkan agar anda mempersiapkan daftar pertanyaan yang tidak bisa dijawab
dalam diskusi kelompok. Kuliah dalam kurikulum PBL semestinya digunakan
untuk mengklarifikasi dan mengkonfirmasi masalah pembelajaran yang telah
ditentukan dan dengan demikian terjadi secara interaktif.
Rehabilitatif 2 Edisi pertama
Page 8
Page 9
EVALUASI
NO
1
2
3
KOMPONEN
Penilaian Tutorial
Ujian Skills Lab
Ujian Tulis ( MCQ, PAQ)
BOBOT
20%
20%
60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skill lab/praktikum harus mengikuti
persyaratan berikut:
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skill lab 100%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
d. Minimal kehadiran dalam kegiatan kuliah pengantar 80%
e. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90%
2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk
ujian remedial satu kali pada akhir semester dengan nilai maksimal remedial 65.
Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok.
3. Apabila tidak lulus ujian skill lab mahasiswa mendapat kesempatan remedial satu
kali di akhir blok, jika masih gagal mahasiswa yang bersangkutan harus
mengulang blok.
4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas
Andalas tahun 2006
Nilai angka
90-100
85-89
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
40-49
<40
Nilai Mutu
A+
A
AB+
B
BC+
C
CD
E
Angka Mutu
4.00
3.75
3.50
3.25
3.00
2.75
2.25
2.00
1.75
1.00
0.00
KOMPONEN
Modul 1
Modul 2
Modul 3
Modul 4
Modul 5
Modul 6
Sebutan Mutu
Sangat cemerlang
Cemerlang
Hampir cemerlang
Sangat baik
Baik
Hampir baik
Lebih dari cukup
Cukup
Hampir cukup
Kurang
Gagal
PRESENTASE (%)
16,7
16,7
16,7
16,7
16,7
16,7
Page 10
JADWAL BLOK 15
REHABILITATIF II
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
MINGGU
KE
JAM
SENIN
20-1210
SELASA
21-1210
08.00 10.00
RABU
22-1210
KAMIS
23-1210
JUMAT
24-1110
10.00 12.00
SL 1B
SL 1A
SL 2B
SL 3A
SL 2A
SL 3B
KP 1.4
KP 1.5
CUTI
BERSAMA
NATAL 2010
13.00 13.50
KP 1.1
TUTORIAL
K.P 1.6
K.P 1.7
TUTORIAL
14.00 14.50
KP 1.2
15.00 - 15.50
KP 1.3
SENIN
27-1210
SELASA
28-1210
RABU
29-1210
KAMIS
30-1210
JUMAT
31-1210
SL 5B
SL 5A
SL 4B
KP 2.1
KP 2.2
SL4A
KP 2.3
SL 6B
SL 6A
KP 2.4
KP 2.5
KP 2.6
16.00 - 16.50
MINGGU
KE
JAM
II
08.00 10.00
10.00 12.00
13.00 13.50
14.00 14.50
15.00 - 15.50
16.00 - 16.50
MINGGU
KE
JAM
III
08.00 10.00
10.00 12.00
13.00 13.50
14.00 14.50
15.00 - 15.50
16.00 - 16.50
MINGGU
KE
JAM
IV
08.00 10.00
10.00 12.00
13.00 13.50
14.00 14.50
15.00 - 15.50
16.00 - 16.50
MINGGU
KE
JAM
TUTORIAL
SENIN
3-1-11
SELASA
4-1-11
SL 7B
KP 3.1
KP 3.2
SL 7A
KP 3.3
TUTORIAL
SENIN
10-1-11
SELASA
11-1-11
SL 10B
KP 4.1
KP 4.2
SL 10A
KP 4.3
SENIN
17-1-11
TUTORIAL
SELASA
18-1-11
08.00 10.00
10.00 12.00
SL 13B
SL 13A
13.00 13.50
KP 5.1
KP 5.3
14.00 14.50
KP 5.2
15.00 - 15.50
TUTORIAL
Pleno
RABU
5-1-11
KAMIS
6-1-11
JUMAT
7-1-11
SL 8B
SL 8A
SL 9A
SL 9B
KP 3.4
KP 3.5
TUTORIAL
RABU
12-1-11
KAMIS
13-1-11
JUMAT
15-1-11
SL 11B
SL 11A
SL 12B
SL 12A
KP 4.4
KP 4.5
TUTORIAL
RABU
19-1-11
KAMIS
20-1-11
JUMAT
21-1-11
SL 14B
SL 14A
SL 15A
Pleno
Pleno
SL 15B
KP 5.4
TUTORIAL
TUTORIAL
Pleno
16.00 - 16.50
MINGGU
KE
VI
MINGGU
KE
VII
JAM
08.00 10.00
10.00 12.00
13.00 13.50
14.00 14.50
15.00 - 15.50
16.00 - 16.50
JAM
13.00-15.00
SENIN
24-1-11
SELASA
25-1-11
SL 16B
KP 6.1
KP 6.2
SL 16A
KP 6.3
SENIN
31-1-11
RABU
26-1-11
KAMIS
27-1-11
JUMAT
28-1-11
SL 17B
SL 17A
UJIAN SL
UJIAN SL
KP 6.4
TUTORIAL
TUTORIAL
SELASA
1-2-11
Pleno
RABU
2-2-11
Ujian I
KAMIS
3-2-11
JUMAT
4-2-11
Ujian II
Page 11
Keterangan :
KP`1. X
Skills Lab X
Praktikum X
Tempat Kegiatan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tutorial
Kuliah pengantar
Skills Lab
Diskusi Pleno
Tempat ujian tulis
Praktikum
Page 12
KODE
TOPIK KULIAH
DOSEN
KP
Modul 1 (Dasar-dasar gigitiruan sebagian lepasan (GTSL))
1
KP 1.1
KP 1.2
KP 1.3
KP 1.4
KP 1.5
Pengantar Blok 15
Aspek psikologis, anatomi dan fisiologi
dalam GTSL
Komponen-komponen GTSL dan gigi
tiruan kerangka logam (GTKL)
Penentuan diagnosa, perawatan
pendahuluan dan rencana perawatan
pada pembuatan GTSL
Prinsip-prinsip biomekanik 1
5
6
KP. 1.6
KP 1.7
Prinsip-prinsip biomekanik 2
Pertimbangan desain komponen
KP 2.1
KP 2.2
9
10
KP 2.3
KP 2.4
11
KP 2.5
Penyusunan anasir
12
KP 2.6
Gigitiruan imidiate
Drg. Murniwati,
MPPM
Drg. Nelvi Yohana
Drg. Susi. MKM
Drg. Bambang
Ristiono, MMR
Drg. Hariadi
Mangkuto, SpBM
Drg. Sri Ramayanti
KP 3.1
KP 3.2
KP 3.3
16
KP 3.4
17
KP 3.5
Pemasangan GTSL
Pemeliharaan gigitiruan
Permasalahan distribusi tekanan pada
GTSL berujung bebas dan
penanggulangannya
Kegagalan-kegagalan pada insersi dan
penanggulangannya
Reparasi protesa
KP 4.1
19
KP 4.2
20
KP 4.3
21
KP 4.4
KP 4.5
Drg. Murniwati,
MPPM
Drg. Ivony Fitria
22
Page 13
KP 5.1
23
KP 5.2
24
KP 5.3
25
KP 5.4
KP 6.1
KP 6.2
27
28
KP 6.3
29
KP 6.4
Drg. Murniwati,
MPPM
Drg. Kosno
Suprianto
DAFTAR TUTOR
NO
1.
2.
3.
4.
5.
NAMA
Drg. Hartini S
Drg. Bambang Ristionono, MMR
Drg. Hidayati, MKM
Drg. Febrian MKM
Drg. Ellis Eka Ramadian
KELOMPOK
1
2
3
4
5
RUANG
ABC
ABC
ABC
ABC
ABC
NAMA
Drg. Hidayati, MKM
Drg. Kosno Suprianto
Drg. Ellis Eka Ramadian
Drg. Febrian, MKM
Drg. Susi, MKM
Drg. Nelvi Yohana
KELOMPOK
RUANG
Skillslab PSPDG
A
Skillslab PSPDG
B
Page 14
Hari /
Tanggal
Jam
Moderator
Narasumber
Jumat /
31-12-2010
13.30-15.00
Drg. Didin K,
SpOrt
Jumat /
13.30-15.00
31 - 12- 2010
Drg. Didin K,
SpOrt
Jumat /
7 1 - 2011
13.30-15.00
1. drg. Susi,MKM
2. drg. Hidayati, MKM
3. drg. Ellis Eka Ramadian
4. drg. Kosno Suprianto
5. drg. Dedi Sumantri
Jumat /
14 1 - 2011
13.30-15.00
Jumat /
13.30-15.00
21 1 - 2011
Drg. Hidayati,
MKM
Jumat /
28 1 - 2011
13.30-15.00
Page 15
MODUL 1
DASAR-DASAR GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)
SKENARIO 1
Kenapa Saya Harus Pakai Gigi Palsu?!
Ny Tesa (40 tahun) datang ke Klinik Gigi Senyum Sehat untuk mencabut sisa akar
giginya. Dokter gigi memeriksa Ny Tesa dan dari pemeriksaan diketahui bahwa Ny Tesa
telah kehilangan beberapa gigi, yaitu 16, 15, 26, 27, 37, 36, 35, dan 45 serta terdapat
radiks pada gigi 24 dan 47. Gingiva pada regio anterior mandibula terlihat oedematous
dengan kalkulus supra dan subgingival serta oral hygiene pasien yang buruk.
Dokter gigi menyarankan Ny Tesa untuk membuat protesa. Ny Tesa ragu
memakai gigi tiruan karena teringat pengalaman temannya yang giginya justru menjadi
goyang setelah menggunakan gigi tiruan serta gusi di bawah gigi tiruannya sakit sewaktu
gigi tiruan dipakai untuk mengunyah. Ternyata gigi tiruan tersebut dibuat oleh tukang
gigi keliling. Dokter gigi menjelaskan alternatif protesa untuk Ny Tesa, yaitu gigi tiruan
sebagian lepasan konvensional dari akrilik dengan cangkolan kawat atau gigi tiruan
kerangka logam dengan basis dan cangkolan dari logam tuang. Ny Tesa masih tetap ragu
dan meminta penjelasan yang lengkap dari dokter gigi. Bagaimana Saudara menjelaskan
pentingnya menggunakan protesa kepada Ny Tesa?
Page 16
MODUL 2
PEMBUATAN GTSL
SKENARIO 2
Ups, Giginya Jatuh Pak!
Arik, mahasiswa co-ass FKG Universitas Andalan, sedang mengerjakan GTSL
untuk Pak Dayat (45 tahun), pasiennya di Departemen Prostodonsia. Pak Dayat
sebelumnya pernah memakai gigi tiruan imidiate (GTI) pada regio anterior maksila
selama dua tahun. Gigi tiruannya sekarang sudah longgar karena resorpsi linggir alveolus
dan sering terjatuh sewaktu Pak Dayat tertawa serta mengganggu fonetik. Gigi yang
masih ada adalah gigi 17, 16, 15, 14, 13, 24, 25, 37, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, dan 45,
dengan gigi 24 dan 37 mengalami mesial drifting.
Pak Dayat meminta agar warna anasir gigi tiruannya yang baru disesuaikan
dengan warna gigi aslinya. Pak Dayat memperlhatkan fotonya sebelum memakai GTI dan
terlihat bahwa susunan gigi pada GTI Pak Dayat terlihat lebih protrusif daripada
seharusnya. Bagaimana Saudara menjelaskan tentang desain dan pembuatan GTSL?
Page 17
MODUL 3
PEMASANGAN, PEMELIHARAAN SERTA KEGAGALAN GTSL
SKENARIO 3
Korban Tukang Gigi
Bu Rodiah (47 tahun) datang ke Klinik Gigi Percaya Diri untuk memperbaiki gigi
tiruan rahang bawahnya yang patah karena terjatuh sewaktu sedang dibersihkan. Dari
anamnese diketahui bahwa protesa baru dibuat sebulan yang lalu oleh tukang gigi. Gigi
tiruan tersebut ternyata tidak memiliki cangkolan pada gigi 44, sedangkan pada gigi 36
terdapat cangkolan yang tidak memiliki okusal rest. Gigi yang masih ada adalah 36, 35,
34, 33, 32, 31, 41, 42, 43 dan 44. Sewaktu pemasangan pertama Bu Rodiah sudah merasa
sakit saat mengunyah makanan di regio kiri bawah, namun sudah tiga kali diperbaiki ke
tukang gigi tersebut, sakitnya tidak hilang juga.
Dokter gigi menyarankan Bu Rodiah untuk membuat GTSL baru, karena anasir
gigi tiruan yang dipakainya sekarang sudah habis di-grinding oleh tukang gigi tersebut.
Dokter gigi juga menyatakan bahwa reparasi gigi tiruan yang patah tidak akan membantu
karena gigi tiruan sudah tidak berfungsi optimal lagi.
Bagaimana Saudara menjelaskan kondisi gigi tiruan Bu Rodiah dan bagaimana
cara menanggulanginya?
Page 18
MODUL 4
GIGI TIRUAN CEKAT
SKENARIO 4
Namaku Bento
Bento (30 tahun) datang ke Klinik Gigi Senyum Lebar, ingin dibuatkan gigi palsu
karena gigi rahang atas bagian depan ada yang ompong dan berlubang sehingga
mengganggu penampilan dan bicara. Pada anamnesa diketahui bahwa Bento pernah
terjatuh dari motor karena kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan giginya ada yang
lepas serta patah, tetapi Bento tidak ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya karena
takut mendengar bunyi mesin bor dokter gigi.
Pada pemeriksaan intraoral diketahui bahwa gigi 21 fraktur klas II, 22 avulsi dan
gigi 23 karies profunda hingga mengalami diskolorisasi. Bento ingin dibuatkan gigi palsu
hanya pada daerah yang ompong saja, karena menganggap giginya yang patah maupun
karies tidak menimbulkan keluhan. Dokter gigi menyarankan untuk dibuat bridge
konvensional dengan pontik untuk menggantikan gigi 22 serta abutment pada gigi 21 dan
23. Bento menanyakan prosedur kerjanya dan terkejut karena dalam salah satu tahapan
kerja ternyata kedua giginya tersebut harus dibur yang merupakan hal yang sangat
ditakuti Bento. Bento menanyakan apakah ada alternatif perawatan lain selain bridge
konvensional yang disarankan dokter gigi.
Bagaimana Saudara menjelaskan perawatan gigi Bento?
Page 19
MODUL 5
Prosedur klinis dan laboratoris pembuatan GTC
SKENARIO 5
Duet Maut Christina dan Britney
Christina dan Britney, mahasiswa kedokteran gigi, sedang mengerjakan pasien
kasus di Departemen Prostodonsia. Pasien mereka, Mister Pontik (40 tahun), akan
dibuatkan gigitiruan cekat pada gigi anterior dengan bahan metal keramik.
Tahap yang sedang dikerjakan adalah preparasi. Setelah preparasi selesai,
Christina dan Britney menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pencetakan
fisiologis. Sebelum Mister Pontik pulang, Christina dan Britney menyiapkan shade guide
3 dimensi untuk menentukan warna gigi tiruan cekat Mister Pontik dengan nilai chroma,
value dan hue yang sesuai. Mister Pontik bertanya apakah giginya bisa langsung selesai
pada hari itu juga. Christina dan Britney kemudian menjelaskan tahap-tahap pekerjaan
laboratoris yang masih harus dilakukan, sehingga gigi palsu Mister Pontik baru bisa
selesai sekitar satu minggu lagi.
Bagaimana Saudara menjelaskan proses pembuatan gigi tiruan cekat Mister
Pontik?
Page 20
MODUL 6
Pemasangan dan evaluasi GTC
Skenario 6
Jembatan Goyang
Abud (37 tahun), datang ke praktek drg. Suleman dengan keluhan gigi tiruan
cekat yang dipakainya terasa tidak nyaman. Saat ini, Abud memakai bridge cantilever
dengan pontik pada gigi 25 dan gigi 24 sebagai abutment yang baru dipasang sekitar
enam bulan yang lalu. Dari pemeriksaan diketahui bahwa retainer bridge tersebut
longgar, sehingga drg Suleman memutuskan untuk membuka bridge tersebut dengan
crown remover.
Setelah dibongkar, ternyata ada bagian yang tidak terisi semen serta fraktur pada
konektor bridge. Pada bagian oklusal juga terlihat lapisan porselen pada bridge sudah
pecah. Drg Suleman menyarankan sebaiknya dilakukan pembuatan bridge yang baru
yang disertai dengan penambahan abutment, yaitu gigi 26. Abud setuju dengan saran drg
Suleman dan meminta agar perawatan giginya dilakukan secepatnya.
Bagaimana Saudara menjelaskan perawatan yang akan dilakukan pada Abud?
Page 21
Lampiran 1
:
:
:
:
:
:
:
3. Tutor
4. Instruktur Skills lab Gigi
5. Dosen Kuliah Pengantar
: 5 (lima) orang
: 6 (enam) orang
: 12 (dua belas) orang
B. Sarana
a. Ruang tutorial
b. Ruang skills lab gigi
c. Ruang kuliah
: 5 (lima) ruang
: 1 (satu) ruang
: 1 (satu) ruang
Page 22
Lampiran 2 :
TUGAS TUTOR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Tugas dan Kewajiban Tutor.
1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL
2. Menerima dan menguasai konsep PBL
3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik
4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi
5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi,
dan diterima oleh mahasiswa
6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung
7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa
8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal
yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa
agar kelak menjadi dokter yang baik
9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswa dan mampu menjaga rahasia
10. Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang
kepercayaan, sahabat dan penasehat
11. Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan
12. Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan
13. Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh
mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,
14. Berfikir konstruktif, memiliki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara
bijaksana
Tutor Harus Memiliki:
1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok
2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas
3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa: konsep yang berkembang di anggota
kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya
4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan
munculnya problem solving
5. Menyadari diri sendiri: apakah tutor menghambat atau mendorong proses kognitif
mahasiswa?
6. Mengevaluasi secara teratur: apakah para mahasiswa puas dengan proses yang
sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan
7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal
prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok
8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif
9. Membina kepemimpinan kelompok
10. Mengamati adanya masalah perilaku (mahasiswa dominan, diam, dsb) dan
memecahkannya
11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang
sedang berjalan
12. Memperhatikan efisiensi waktu
Tutor Tidak Boleh:
1.
Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutors Guide kepada
mahasiswa, karena perlakuan demikian akan membahayakan proses belajar
mengajar dalam Metode PBL.
2.
Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci kunci dalam tutorial agar
proses tutorial dapat selesai dengan cepat.
Page 23
Page 24