Anda di halaman 1dari 4

TELAAH KASUS PULPEKTOMI PADA GIGI DESIDUI

Nama :
No BP :

A. Data Pasien
Nama : Maritza Laura
Jenis Kelamin : perempuan
Usia : 6 tahun
Alamat : Air Hakim
No. Rekam Medik : 00523
Elemen Gigi : 84
B. Pemeriksaan Subjektif
1. Chief Complain
Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan bawah berlubang dan ingin
ditambal.

2. Present Illness
Gigi tersebut telah berlubang sejak lama, pasien dulu mengeluhkan sakit spontan
hingga mengganggu saat tidur malam. Dan sekarang tidak lagi Tidak pernah di obati
sebelumnya.

3. Post Dental History


Pasien pernah pernah ke klinik gigi untuk menambal gigi

4. Post Medical History


Pasien tidak dicurigai adanya kelainan sistemik

5. Family History
Orang tua pasien tidak dicurigai adanya kelainan sitemik

6. Social History
Pasien seorang siswa anak sd

C. Pemeriksaan Objektif
Elemen gigi : karies profunda pada gigi 84
Sondasi (+)
Perkusi (-)
Palpasi (-)
Termal ( -)

D. Pemeriksaan Radiografis
Pada gigi 8.4 tidak terdapat gambaran radiolusen pada bagian periapikal, ini
menandakan tidak adanya lesi periapikal. Belum terjadi resorpsi akar.

E. Diagnosis
Nekrose pulpa pada gigi 8.4
F. Rencana perawatan
1. Pulpektomi
2. Restorasi pasca endodonti : SSC
G. Prognosis
Baik, tidak terdapat fraktur horizontal maupun vertikal pada akar gigi dan dari
rontgen benih gigi permanen masih jauh untuk erupsi. Pasien kooperatif untuk datang
berulang dan oral hygine pasien cukup baik

H. Penatalaksanaan

Alat Bahan

Diagnostic set Paper Point

Bur Set Cotton Roll

Endometer Cotton Pelet

Jarum Miller Spuit

Jarum Ekstirpasi Chorhexidine diglukonat 2%

File Kapas, alkohol

Plastis instrument ChKM

Spuit irigasi Vitapex

Semen spatle Caviton

Glass lab

Foto rontgen digunakan untuk melihat kondisi gigi dan menghitung panjang kerja.

Panjang gigi sebenarnya : pjg gigi pada RO foto X panjang mahkota klinis

Pnjg mahkota pada RO foto

Panjang gigi : mesial : mm

Distal : mm
Panjang kerja = 2/3 panjang gigi sebenarnya untuk mencegah terjadinya perforasi
foramen apikal dan merusak benih gigi permanen.

Panjang kerja : mesial : mm

Distal : mm

Kunjungan Ke I
1. isolasi daerah kerja
2. Preparasi kamar pulpa
a. Outline form, akses preparasi dari oklusal dengan menggunakan bur bulat
b. Buang semua jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin
c. Buka kamar pulpa dan buang atap kamar pulpa dengan bur bulat
d. Haluskan dinding kavitas dengan bur silindris
e. Buang isi kamar pulpa dengan ekscavator
f. Cari orifis dengan jarum miller (smooth broach)
g. Semua tahapan preparasi kamar pulpa akan mempengaruhi preparasi pada saluran
akar. Irigasi sesering mungkin dengan chlorheksidine.
h. Preparasi kamar pulpa selesai.
3. Preparasi saluran akar
a. Pasang stoper sesuai panjang kerja
b. Pakai alat yang terkecil terlebih dahulu (jarum miller) untuk mengetahui arah dan
keadaan saluran akar
c. Gunakan jarum ekstirpasi untuk mengeluarkan isi pulpa dari kamar pulpa dan
saluran akar dengan diputar 360 derajat kemudian ditarik keluar.
d. Irigasi sesering mungkin setiap pergantian alat dengan clorheksidin. Jangan
menyemprotkan udara kedalam kavitas karena akan mendorong debris keapeks
e. Preparasi saluran akar dengan file. Mulai dari ukuran 6 dan diakhiri no 20. Pada
gigi sulung, preparasi dilakukan hanya untuk mengangkat jaringan pulpa dan
menghaluskan dinding saluran akar, bukan memperluar saluran akar.
f. Irigasi dengan clorheksidin, keringkan dengan cotton pellet dan paper point
4. Sterilisasi saluran akar
a. Keringkan saluran akar dengan paper point
b. Basahi cotton pellet yang ukurannya kira-kira 1/3 kamar pulpa dengan ChKM,
keringkan dengan cotton roll, karena yang diperlukan hanya uap ChKM
c. Letakan cotton pellet pada kamar pulpa, tutup dengan kapas kering
d. Tutup dengan tambalan sementara
e. Cek oklusi dengan articulating paper

Kunjungan Ke II
1. Bongkar tambalan sementara
2. Keluarkan kapas kering dan cotton pellet
3. Periksa apakah dari kavitas sudah tercium bau obat, hal tersebut menandakan
bahwa saluran akar sudah bersih dan steril dan dapat dilakukan obturasi. Jika
belum periksa kembali saluran akar dan lakukan sterilisasi dengan ChKM
4. Jika sudah, irigasi saluran akar dengan chorheksidin
5. Keringkan dengan paper point
6. Lakukan obturasi dengan vitapex yang langsung dimasukan kedalam saluran akar
dengan spuit yang telah disediakan pabrik, lakukan obturasi hingga orifis sampai
pada 1/3 kamar pulpa
7. Tutup dengan cotton pelet kering dan steril
8. Tutup dengan tambalan sementara
9. Cek oklusi dengan articulating paper
10. Lakukan poto rontgen untuk melihat hasil obturasi

Kunjungan Ke III
1. Cek hasil obturasi sudah hermetis melalui rontgen foto
2. Tanyakan apakah ada keluhan dari pasien, lakukan tes perkusi, palpasi
3. Jika tidak ada keluhan, bongkar tambalan sementara
4. Lakukan restorasi akhir dengan SSC

Kunjungan Ke IV
1. Kunjungan keempat dilakukan 1 minggu setelah obturasi.
2. Cek kembali perkusi.
3. Lakukan rontgen foto kembali sebagai rontgen control.

Anda mungkin juga menyukai