Anda di halaman 1dari 5

TELAAH KASUS

Tanggal

No. RM

: 000100

Nama Pasien

: Kemal Setiawan Emdi

Umur

: 8 th

Pekerjaan

: Pelajar

Alamat

: Jl. Perak

Nama Operator : Utari Novhadi


Preseptor

HASIL PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Subjektif
- Keluhan utama (CC)
Pasien datang dengan keluhan gigi geraham bawah kiri berlubang dan gusi sekitar gigi
-

bengkak
Riwayat perjalanan penyakit (PI)
Gigi tersebut berlubang sudah sejak lama. Gigi terasa sakit kira-kira 3 minggu yang lalu.
Gusi di sekitar gigi tersebut bengkak dan tidak nyaman ketika mengunyah.
Riwayat kesehatan oral (PDH)
Pasien pernah ke dokter gigi untuk menambal giginya
Riwayat kesehatan keluarga (FH)
Ayah dan ibu pasien sehat dan tidak menderita kelainan sistemik
Riwayat kehidupan pribadi / sosial (SH)
Pasien adalah seorang pelajar SD
Riwayat kesehatan utama (PMH)
Pasien sehat dan tidak memiliki kelainan sistemik

2. Pemeriksaan Objektif
- Elemen Gigi
- Sondasi (-)
- Perkusi (+)
- Palpasi (-)
- Tekan (-)
-Termal / Kloretil (-)
3. Odontogram

: 74

4. Diagnosa : Nekrose pulpa


5. Rencana Perawatan
:
- Pro rontgen periapikal
- Trepanasi
- Pulpektomi gigi 74
- Restorasi akhir
- Dental Health Education (DHE)
- Kontrol
6. Prognosa
: Baik, struktur gigi masih bagus dan pasien kooperatif

PROSEDUR PERAWATAN
1. Alat & Bahan yang dibutuhkan
Alat :
- Diagnostic set
- Penggaris atau Sliding Caliper
- Bur set
- Jarum Miller (smooth broach)
- Jarum Ekstirpasi (barbed broach)
- K-File
- Spuit
- Lampu spiritus
- Glass lab
- Ash 49

Bahan :
- Cotton roll
- Cotton pellet
- Kapas
- Alkohol
- Chlorhexidin
- ChKM
- Paper point
- Caviton
- Fletcher
- Eugenol
- Semen fosfat

- Articulating paper

2. Prosedur perawatan
Kunjungan 1
1
2
3
4

Informed Consent
Pemeriksaan pasien
Trepanasi
Rontgen foto
Foto rontgen digunakan untuk melihat kondisi gigi dan menghitung panjang kerja.
Panjang gigi sebenarnya = a x b
c
Keterangan : a = panjang gigi pada rontgen foto
b = panjang mahkota klinis
c = panjang mahkota pada rontgen foto

Kunjungan 2
a. Preparasi kamar pulpa
1. Isolasi daerah kerja
2. Atap kamar pulpa dibuka dengan menggunakan round bur sejajar sumbu gigi dari
3.
4.
5.
6.
7.

arah oklusal
Preparasi kavitas dan buang semua atap kamar pulpa menggunakan round bur
Dinding kavitas dihaluskan dengan menggunakan bur fissure atau bur silindris
Isi kamar pulpa dihilangkan dengan menggunakan ekskavator
Mencari orifis dengan menggunakan jarum miller (smooth broach)
Irigasi dengan menggunakan chlorhexidine setiap pergantian instrumen. Irigasi

dilakukan dengan menggunakan spuit secara perlahan ke dalam saluran akar.


b. Panjang kerja
Panjang kerja yang digunakan untuk preparasi saluran akar adalah 2/3 dari panjang gigi
sebenarnya
c. Preparasi saluran akar
1. Pasang stop sepanjang panjang kerja
2. Gunakan file berukuran kecil untuk mengetahui arah saluran akar
3. Gunakan jarum ekstirpasi untuk mengeluarkan isi pulpa dari kamar dan saluran akar.
Jarum ekstirpasi diputar >360 derajat supaya pulpa melilit dan kemudian ditarik
keluar

4. Irigasi setiap pergantian alat dengan chlorhexidine. Irigasi dengan menggunakan spuit
untuk irigasi secara perlahan. Jangan menyemprotkan larutan irigasi melewati apeks.
Jangan menyemprotkan udara ke dalam kavitas karena dapat mendorong debris ke
apeks
5. Haluskan dinding saluran akar dengan menggunakan file yang sesuai dengan
diameter dan panjang saluran akar kemudian irigasi saluran akar
6. Setelah saluran akar dihaluskan dengan menggunakan file, dilanjutkan dengan
sterilisasi dan medikamen saluran akar

d. Sterilisasi saluran akar


1 Keringkan saluran akar dengan paper point
2 Basahi cotton pellet yang ukurannya kira-kira 1/3 kamar pulpa dengan obat saluran
akar (ChKM) keringkan dengan menekan pada cotton roll, karena yang diperlukan
3
4
5
6

adalah uap dari ChKM


Letakkan cotton pellet pada kamar pulpa, tutup dengan kapas kering
Tutup dengan caviton (tambalan sementara)
Cek oklusi dengan menggunakan articulating paper
Kunjungan berikutnya 7 hari setelah perawatan

Kunjungan 3
1
2
3
4
5
6

Isolasi daerah kerja


Bongkar tambalan sementara
Keluarkan kapas kering dan bahan medikamen
Irigasi saluran akar dengan chlorhexidine
Keringkan saluran akar dengan paper point
Jika pada saluran akar tercium bau obat, maka obturasi dapat dilakukan, karena bau obat
menandakan bahwa saluran akar sudah steril dari bakteri. Jika belum, periksa kembali

7
8

saluran akar dan lakukan penggantian bahan medikamen kembali


Irigasi saluran akar dengan chlorhexidine
Keringkan saluran akar dengan paper point. Ulangi sampai saluran akar kering, dan

terakhir gunakan paper point yang ukurannya kecil untuk mencapai daerah apeks
9 Aplikasikan bahan obturasi pada saluran akar
10 Tutup kavitas dengan lining dan caviton, lakukan foto rontgen untuk melihat apakah
obturasi sudah hermetis
11 Jika dari hasil rongten sudah terlihat hermetis, caviton dapat dibongkar dan digantikan
dengan bahan restorasi akhir

12 Pro kontrol

Anda mungkin juga menyukai