Anda di halaman 1dari 18

Dental Side Teaching (DST)

PULPEKTOMI GIGI SULUNG


Rilly Sylvester
13014103056

Tutor : drg. Yakobus Yanni


• IDENTITAS
No. RM : D.14443
Nama Pasien : Vieney Dompis
Umur : 7 tahun
 
• KASUS
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang berdomisili
di paal 2, datang atas saran dan motivasi operator datang ke
RSGM Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas
Sam Ratulangi untuk merawat gigi sebelah kiri belakang
bawah yang berlubang. Gigi tersebut mulai berlubang
sekitar + 6 bulan yang lalu, terasa sakit sejak + 2 bulan yang
lalu, namun saat ini gigi sudah tidak sakit lagi.
• Tanggal : 13 januari 2017
• Gigi yang dirawat : Gigi 74

• Riwayat kesehatan penderita yang perlu


diperhatikan :
Riwayat penyakit menular : t.a.k
Riwayat penyakit yang diidap : t.a.k
Riwayat alergi obat-obatan : t.a.k
• Keluhan Utama
Gigi belakang bawah sebelah kiri yang berlubang.

• Riwayat Gigi Terlibat


Gigi terlibat sudah pernah terasa sakit sekitar + 2 bulan lalu
tetapi sekarang sudah tidak sakit lagi, dan tidak sedang dalam
perawatan/pemberian obat

• Rasa sakit : Tidak ada


• Karies : mencapai pulpa
• Gingiva : Normal
• Tes Vitalitas : Tes Termal (+), perkusi (-),palpasi (-), tekanan (-)
• Terdapat fistel
 
• Diagnosis Klinik : Nekrosis Parsial
• Rencana Perawatan : Pulpektomi gigi sulung
• Prognosis : Baik, karena tidak
terdapat lesi periapikal, gigi tidak goyang,
tidak ada resorpsi akar, akar gigi tidak fraktur
dan pasien sehat serta koperatif.
Gambaran klinis Gambaran radiografi

• Akar : Normal
• Ruang Pulpa, Saluran Akar : Normal
• Daerah Periapikal : Normal
Alat dan Bahan
- Masker, handscoen, celemek - Dappen glass
pasien. - Paper point
- Alat diagnostik dan nierbekken - Kapas + alkohol 70%
- Contra angle handpiece (low - Cotton roll dan cotton pellet
speed) - Aquades
- Mata bur low speed (round, - Caviton
fissure, inverted, bur poles) - H2O2 3%
- Bite block - GIC Tipe II
- K-File no. 15-35 - ChKM
- Jarum eksterpasi - Cresophene
- Spatula semen - ZnOE
- Plastic filling instrument - Articulating paper
- Semen stopper

- Glass lab
Tahap Perawatan
Pengisian kartu status

• Anamnesa dan pengisian kartu status bagian.


• Pemeriksaan klinis : Perkusi (-), Palpasi (-), Sondasi
(-) thermal (+)
• Jaringan karies dibersihkan dengan menggunakan
excavator
• Pengambilan foto rontgen diagnosa
• Foto intraoral keadaan gigi sebelum perawatan
Tahap Perawatan
Kunjungan Pertama

• Isolasi gigi dengan menggunakan kapas dan saliva ejector dan


jaga keberadaannya selama perawatan
• Karies diangkat dengan ekskavitas atau bur dengan kecepatan
rendah
• Dilakukan pembukaan atap pulpa, dinding kavitas dibuat lebih
terbuka agar memudahkan instrumentasi kedalam saluran
akar
• Pilih ukuran eksterpasi dan ukuran file yang sesuai panjang
kerja.
Tahap Perawatan
•Kunjungan
  Pertama

Perbandingan untuk memperoleh panjang saluran


akar sebenarnya, dengan rumus :

Lebar mahkota gigi sebenarnya : 8 mm


Lebar mahkota gigi pada foto ronsen : 9.4 mm
 
Akar mesial (x) → Panjang  
Akar distal (x) → Panjang
gigi pada foto : 14.5 mm gigi pada foto : 12.9 mm

12.3 mm – 12mm – 11 mm

panjang kerja akar distal panjang kerja akar mesial


adalah 12 – 1 = 11 mm adalah 11-1= 10 mm
• Lanjutkan dengan persiapan saluran akar yakni pembersihan
jaringan nekrotik dengan file. Mengeluarkan jaringan nekrotik
dengan file endodontik, mulai dengan file ukuran no. 15 dan
diakhiri dengan no. 35. Setiap prosedur pembersihan jaringan
nekrotik diikuti dengan irigasi. Irigasi saluran akar dengan bahan
H2O2 3% dan aquades yang dipakai secara bergantian
kemudian dikeringkan dengan gulungan kapas kecil dan paper
point.

• Ruang pulpa diisi dengan cotton pellet yang telah dibasahi


dengan ChKM, kemudian ditutup dengan tumpatan sementara
(zinc phosphate cement)

• Minta pasien untuk kembali 5-7 hari kemudian


Kunjungan kedua

• Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll dan


saliva ejector.
• Cek apakah ada keluhan dari pasien atau tidak
(kontrol gejala).
• Saluran akar diirigasi kembali menggunakan H2O2
3% dan aquades secara bergantian kemudian
dikeringkan menggunakan paperpoint.
• Mengganti bahan obat sterilisasi (rotation of
medication) dengan cresophene. Ditutup kembali
dengan tumpatan sementara.
• Minta pasien untuk kembali 5-7 hari kemudian.
Kunjungan ketiga

• Isolasi daerah kerja.


• Kontrol gejala kembali, jika tidak ada keluhan dari
pasien maupun gigi yang sedang dirawat.
• Saluran akar diirigasi kembali menggunakan H2O2
3% dan aquades secara bergantian kemudian
dikeringkan menggunakan paperpoint.
Kunjungan ketiga

• Saluran akar diisi dengan bahan pengisi yaitu


pasta zinc oxide eugenol ZnOE, konsistensi agak
padat dengan plastik filling instrument ditekan-
tekan dengan semen stopper. Untuk mengetahui
apakah pengisian saluran akar sudah baik,
digunakan radiografi.
• Ditutup kembali dengan tumpatan Zinc Fosfat
Cement. Minta pasien untuk kembali 3-5 hari
kemudian.
Kunjungan keempat

• Kontrol pasca obturasi


• Cek apakah ada keluhan dari pasien atau tidak
(pemeriksaan subjektif dan objektif).
• Bila tidak ada keluhan, tumpatan sementara
dibongkar kemudian dibersihkan dengan cotton
pellet yang telah dibasahi dengan alkohol.
• Penumpatan permanen menggunakan bahan GIC
• Cek oklusi dengan articulating paper.
Kontrol

• Evaluasi klinis dilakukan 1 minggu setelah


perawatan dan dilanjutkan dengan evaluasi setiap
6 bulan. Diperiksa apakah ada tanda-tanda
keradangan pada jaringan penyangga di sekitar
gigi, derajat kegoyangan, respon terhadap perkusi
dan tekanan.
• Evaluasi radiografis dilakukan antara 12-18 bulan
setelah perawatan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai