Anda di halaman 1dari 17

Diskusi Endodontik

Perawatan Saluran Akar


Pembimbing: drg. Nia Wijayanti, Sp. KG
Della Zerlina (20194020032)
Rizqi Alifna (
INDIKASI PSA KONTRAINDIKASI PSA

1. Gigi dengan kelainan jaringan pulpa 1. Gigi yang tidak dapat direstorasi secara
berupa pulpitis ireversibel, nekrosis pulpa, direct atau indirect,
atau kelainan jaringan periapikal yang 2. Jaringan penyangga periodentum tidak
merupakan kasus endodontik cukup baik,
2. Gigi tanpa kelainan jaringan pulpa atau 3. Gigi yang letaknya tidak strategis, saluran
jaringan periapikal, tapi memerlukan akar yang tidak dapat dipreparasi
perawatan endodontik untuk kebutuhan 4. Perawatan bedah periapeks
restorasi berupa pasak
3. Gigi dengan resopsi minimal pada akar
Bahan yang digunakan
Irigasi Dressing atau Medikamen Obturasi Saluran Akar
1. Saline, Hidrogen Eugenol, ChKM, Cresopen, Solid (silver point), semisolid
Perokside (H202), Sodium CaOH,Formokresol,dll material (Gutta perca), type
Hipoklorit (NaOCl), EDTA, Syarat bahan dressing/ paste (Zinc oxide-eugenol) +
Clorhexidine 0,12%. sterilisasi : sealer ( Zinx oxide eugenol
Syarat bahan irigasi : ● Tidak mengiritasi jaringan based, resin based, dll)
● Dapat membunuh periapikal Syarat bahan obturasi :
mikroorganisme ● Mempunyai efek antimikroba ● Mudah dimasukan kedalam
● Mampu melarutkan sisa yang lama saluran akar
jaringan pulpa maupun sisa ● Tidak mengganggu ● Tidak shrinkage
jaringan organik pada perbaikan/ penyembuhan ● Tahan terhadap
saluran akar jaringan periapikal kelembapan
● Tidak merusak jaringan ● Tidak menodai struktur gigi ● Radiopak
dentin, tidak mengiritasi ● Steril dan dapat dihilangkan
jaringan periapikal dengan mudah
Tahapan Rencana Perwatan
1. Pembukaan akses
2. Pembuangan & pembersihan
3. jaringan nekrosis saluran akar
4. Pengukuran panjang kerja
5. Pembentukan saluran akar
6. Sterilisasi saluran akar
7. Obturasi
Pembukaan Akses & Pembuangan Jar Nekrosis
1. Anasthesi infiltrasi untuk mengurangi rasa sakit ketika preparasi
2. Seluruh jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin
dipreparasi menggunakan bur bulat
3. Pembukaan akses menggunakan bur bulat tegak lurus dengan aksis
gigi hingga perforasi kamar pulpa, outline form narrow-ovoid
4. Lebarkan kavitas menggunakan bur fissur hingga berbentuk divergen
ke arah incisal
5. Pengambilan jaringan pulpa menggunakan ekscavator sampai orifis
6. Eksplorasi dengan barbed broach
7. Ekstirpasi dengan barbed broach yang dimasukkan hingga 2/3
panjang saluran akar kemudian diputar 1800 searah jarum jam dan
ditarik keluar
8. Irigasi dengan NaOCL 2.5% hingga bersih dan EDTA
Pengukuran Panjang Kerja
• Panjang kerja adalah jarak dari titik referensi pada bagian mahkota gigi sampai titik yang
teridentifikasi pada bagian apikal akar. Titik referensi merupakan titik pada bagian insisal/oklusal
yang dapat terfiksasi dengan baik.
Observasi Langsung Electronic Apex Locator Metode Perbandingan
1. Ukur panjang gigi pada 1. Pilih ukuran file yang sesuai
radiograf, misal : X dengan saluran akar
2. Panjang kerja (PK) perkiraan : X – 2. Masukkan file sebagian, kemudian
1 mm jepit pangkal file dengan penjepit CLT = The correct lenght of the tooth (panjang
3. Masukkan file sesuai PK file EAL gigi yang sebenarnya/dicari)
perkiraan kemudian 3. Gerakkan file maju mundur
ALT = The apparent length of the tooth on X ray
pengambilan foto radiograf perlahan mendekati ujung apeks, film (panjang gigi pada rontgen foto)
Ketentuan : posisi file akan terlihat pada layar
▪ Bila panjang file tepat pada ujung unit KLI = The known length of the instrument of the
apikal, maka PK perkiraan dikurangi 4. Ulangi gerakan tsb hingga tooth (panjang alat sesuai yang diukur)
1 mm mendapat posisi dan panjang ALI = The apparent length of the instrument on
▪Bila jarak ujung file dengan ujung yang benar, jika hasilnya sama the X ray film (panjang alat pada rontgen foto)
apikal >1mm atau terjadi perforasi, catat sebagai PK sebenarnya
maka pengukuran PK diulangi Panjang kerja = CLT - 1 s/d 1,5 mm
Preparasi Saluran Akar (Step Back)
Preparasi 1/3 apikal Preparasi Badan Saluran Akar
Preparasi dimulai dengan menentukan IAF Preparasi dimulai dengan menentukan MAF
dengan nomor file yang pas dan bisa masuk ke Preparasi dilakukan dengan gerakan pull stroke
saluran akar sesuai PK hingga 3 nomor file diatas MAF
File digerakkan dengan cara pull stroke Setiap kenaikan nomor, PK dikurangi 1 mm dan
Lakukan irigasi dengan 2cc NaOCL 2.% setiap lakukan irigasi serta rekapitulasi menggunakan
pergantian nomor file (min 3 nomor diatas IAF) nomor file MAF
Lakukan rekapitulasi menggunakan nomor file Lakukan penghalusan dinding saluran akar
sebelumnya dengan headstrome nomor
Pelebaran diakhiri bila dirasa sudah cukup bersih file sesuai MAF/lebih besar dari MAF dengan
(white dentin) gerakan circumferential
Saluran akar dikeringkan dengan paper point Keringkan saluran akar dengan paper point
• Ilustrasi : Diketahui PK adalah 20 mm, dengan K-file IAF adalah no 20,
maka preparasi biomekaniknya adalah sbb :
Sterilisasi Saluran Akar (Dressing)
• Teteskan bahan dressing pada butiran kaps kecil, kemudian peras
• Balut butiran kapas tersebut dengan kapas membuat bulatan baru
• yang lebih besar
• Masukkan kapas ke dalam kamar pulpa
• Tutup kamar pulpa dengan tumpatan sementara fletcher
Macam Bahan Dressing
1. Eugenol : Merupakan essence minyak cengkeh, dapat menghalangi
impuls syaraf interdental, biasa digunakan pasca pulpektomi. Memiliki
sifat antibakteri dan dapat mengendalikan rasa nyeri namun dapat
menyebabkan resorpsi interna, kematian sel, dan menghambat respirasi
sel. Masa aktif 3 hari.
2. ChKM : Memiliki spektrum antibakteri luas dan efektif terhadap jamur,
efek iritasi kecil, dan dapat mengurangi rasa sakit. Biasa digunakan pada
kasus gigi permanen muda. Memiliki masa aktif 1 hari
3. Cresophen : Pemakaian terutama pada gigi dengan permulaan
periodontitis apikalis akut (overinstrumentasi). Efektif 3-5 hari.
4. TKF : Bersifat merangsang jaringan periapikal dan menyebabkan gigi
menjadi nekrosis. Efektif 3-5 hari.
5. Cresatin : Mempunyai sifat antiseptik yang kecil dan dapat
mengurangi rasa sakit. Sifat terhadap jaringan vital baik, biasa
digunakan pasca pulpektomi.
6. CaOH : Direkomendasikan pada keadaan belum selesai cleaning and
shapping, gigi simptomatik, kunjungan tertunda (>5 hari), ada
infeksi periapikal
7. Formokresol : Membantu mematikan jaringan pulpa, digunakan
dalam konsentrasi rendah karena menimbulkan nekrosis dan
inflamasi persisten thd jaringan vital.
8. Glutaraldehide : Merupakan desinfektan kuat dan fiksatif, digunakan
dalam konsentrasi rendah 2%.
Sterilisasi Saluran Akar (Tes Bakteri)
• Bersihkan tumpatan sementara dan bahan dressing yang berada di
dalam akar gigi
• Masukkan paper point dalam saluran akar, perhatikan apakah paper
point basah/kering dan berbau/tidak
• Rendam paper point ke dalam perhidrol (gelembung menandakan
test bakteri positif)
• Irigasi saluran akar dengan NaOCL 2,5%
• Ulangi kembali prosedur tes bakteri
• Lakukan dressing jika saluran akar belum steril
• Jika tes bakteri negatif maka langsung dilakukan obturasi
Syarat Obturasi
• Gigi asimptomatik
• Saluran akar dalam keadaan kering
• Tidak ada sinus tract
• Tidak berbau
• Tumpatan sementara telah dibersihkan

Obturasi atau pengisian saluran akar dilakukan secara hermetis,


hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya eksudat dari periapikal
ke saluran akar, mencegah infeksi berulang, dan membantu dalam
penyembuhan jaringan
Obturasi dengan teknik lateral kondensasi

• Lebih disarankan daripada metode


single cone, karena kebanyakan gigi
memiliki saluran akar yang lebar
• Diperlukan additional auxiliary cone
• Kondensasi lateral diantara cone utama
dapat efektif mengisi bentuk saluran
akar yang irreguler
Tahapan Obturasi
1. Pemilihan ukuran gutta perca master cone: MAC = MAF atau MAC = 1
nomor di atas MAF dgn PK MAF (Wajib mencoba nomor selanjutnya, apabila
tidak masuk berarti MAC sesuai dengan nomor sebelumnya
2. Lapisi lentulo menggunakan bahan sealer (endometason), menggunakan
lowspeed contra angle di masukkan dan diputar dengan Gerakan Tarik
3. Guttap/ MAC yang sudah diolesi sealer di masukan ke dalam saluran akar
dan di lakukan kondensasi lateral menggunakan spreader
4. Potong guttap menggunakan eskavator yg telah dipanaskan sampai di
bawah orifis.
5. Lining menggunakan SIK setebal 1mm pada kamar pulpa.
6. Kavitas ditumpat sementara
7. Evaluasi obturasi dengan rontgent: Jika dalam 1 bulan asimptomatik maka
dapat dilakukan restorasi
Kontrol pasca PSA
• PEMERIKSAAN SUBJEKTIF :
Anamnesa kepada pasien apakah terdapat keluhan pasca dilakukan
obturasi
• PEMERIKSAAN OBJEKTIF :
Perkusi dan Palpasi
• RONTGEN :
Apabila obturasi sudah hermetis, maka dapat dilakukan restorasi
permanen

Anda mungkin juga menyukai