Anda di halaman 1dari 17

PERAWATAN SALURAN

AKAR TUNGGAL

ENDAH TRI WAHYUNI - 2017.07.2.0107

DPJP : Diana Soesilo, drg., Sp. KG


KASUS
Pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke klinik Konservasi Gigi RSGM Prof. Soedomo
FKG UGM untuk memeriksakan gigi depan kiri atas yang berubah warna dan tidak enak
dipandang. Gigi tersebut sudah pernah dilakukan perawatan sekitar 3 tahun yang lalu.
dan setelah itu gigi berangsur berubah warna. Pasien ingin giginya kembali ke warna
semula. Saat pemeriksaan gigi tidak terasa sakit

Jurnal :
file:///C:/Users/USER/Downloads/31958-74982-1-SM%20(1).pdf
Riwayat Dental
GIGI YANG DIR AWAT : 2 1
KEL UHAN UTAMA

Gigi depan kiri atas

RIWAYAT GIGI TE R LIB AT

Gigi depan kiri atas berlubang sejak 3 tahun lalu, pernah ditumpat dan sekarang berubah
warna. Pernah terasa linu spontan di malam hari ketika tidur tetapi sekarang tidak ada
rasa sakit sama sekali pada gigi tersebut. pasien ingin giginya dirawat untuk
memperbaiki penampilannya.
Pemeriksaan Obyektif 
PEMERIKSAAN EO = TAK

PEMERIKSAAN IO
Gigi 21 karies profunda
Gigi perforasi oleh karena karies
Perkusi (-)
Druk (-)
Gingiva sekitar gigi normal

TES VITALITAS
VITALITAS GIGI (-)
Pemeriksaan Penunjang

Akar normal, bentuk saluran akar lurus


Ruang pulpa / saluran akar terbuka oleh karena karies
Gambaran karies yang telah mencapai pulpa.
Pada daerah periapikal tidak dijumpai daerah radiolusensi
Tidak terdapat pelebaran ligamen periodontal
Diagnosis
2 1 NE KR OSIS PUL PA

Diagnosis Periapikal
TAK
RENCANA PERAWATAN

E NDODONTIK R E STORASI TE TAP


Perawatan Saluran Akar Tunggal Pasak dan Mahkota
(Step Back)

PENGISIAN SALUR AN AKAR BAHAN R E STOR ASI


Porcelain Fused to Metal
Teknik Kondensasi Lateral
PROGNOSIS
Baik, dengan pertimbangan sisa jaringan keras gigi masih banyak
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
ALAT B AHAN
• Alat diagnostik • Cotton roll dan Cotton pallate
• Bur untuk cavity entrance (endo • Bahan irigasi
acces, bur bulat, bur fi ssure) • Bahan pengisian
• Jarum Miller • Masker dan Handscoun
• Jarum ekstirpasi • Basis ZnPo4
• Lentulo • Gutta percha
• File tipe K no. 15-40, panjang 21
mm & 25 mm
• File tipe K no. 45-80, panjang 21
mm & 25 m
• Alat irigasi
• Semen spatula
• .Spreader
Tahapan Kerja
• AC CE SS OPE NING

Pembuka jalan masuk saluran akar melalui preparasi koronal endodonti yang
memungkinkan akses ke orifi ce saluran akar tanpa halangan, memberikan akses
lurus langsung menuju foramen apikal
2 . C AR A AC C E SS OPE NING

Dilakukan pembukaan akses dimulai pada area tengah (pada 1/3 tengah gigi)
sekitar 2 mm dari cingulum ke arah insisal pembukaan akses kavitas
menggunakan Endoaccess bur (Dentsply). Arahkan bur tegak lurus permukaan
palatal untuk menembus enamel. Setelah enamel ditembus, arahkan bur menjadi
paralel / sejajar
2. EKSTIRPASI
Menggunakan jarum ekstirpasi dengan gerakan push dan pull. Saluran akar
diirigasi menggunakan NaOCL 2,5% dan keringkan dengan paper point steril

3. PENGUKURAN PANJANG KERJA


Kemudian dilakukan pengukuran panjang kerja menggunakan foto radiografis
dan apex locator diperoleh panjang kerja 26,5 mm. Selanjutnya dilakukan
eksplorasi dan negosiasi saluran akar menggunakan K-File #10.
4. PREPARASI SALURAN AKAR
Teknik step - back , yaitu teknik preparasi saluran akar pada saluran akar bengkok dan
sempit pada daerah 1/3 apikal. Pada teknik ini tidak dapat digunakan jarum reamer karena
saluran akar bengkok sehingga preparasi saluran akar harus dengan pull and push motion ,
tidak dapat dengan gerakan memutar. Tujuan preparasi saluran akar dengan teknik step-back
adalah untuk mencegah terjadinya salah arah serta untuk mempertahankan bentuk apikal.

TAHAPAN PREPARASI SALURAN AKAR TEKNIK STEP BACK


1. File dimasukkan ke saluran akar sesuai panjang kerja kemudian dilakukan gerakan pull
and push motion .Setelah mendapatkan panjang kerja dilanjutkan dengan penentuan Initial
Apical File (file terbesar yang dapat masuk ke dalam saluran akar sesuai panjang kerja
sebelum akar dipreparasi) didapatkan Initial Apical File dengan K fi le#35. Preparasi apikal
diawal dengan file #35 sampai dengan fi le #55 sebagai Master Apical File (MAF) dengan
panjang kerja 26,5 mm
2. Setiap penggantian fi le yang lebih besar, direkapitulasi menggunakan fi le dengan
ukuran satu nomor sebelumnya Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyumbatan saluran akar oleh serbuk dentin yang terasah. Setiap pergantian fi le
saluran akar diirigasi menggunakan NaOCl 2,5% dan EDTA 17%

3. Tahap kedua adalah dimulai dari fi le #55 panjang kerja 26,5 mm sampai #80
panjang kerja 23,5 mmtiap pergantian fi le yang lebih besar panjang kerja dikurangi
1 mm dan direkapitulasi menggunakan fi le #55 panjang kerja 26,5 mm. Setelah
preparasi badan saluran akar selesai dilakukan coronal fl aring menggunakan fi le
headstroem #80 panjang kerja 13 mm dan fi nishing saluran akar dengan fi le #55
panjang kerja 26,5 mm dengan gerakan sirkumferensial. Setiap pergantian fi le
dilakukan irigasi menggunakan NaOCl 2,5%, EDTA 17% dan terakhir menggunakan
klorheksidin diglukonat 2% dengan cara digenangi selama 30 detik kemudian
saluran akar dikeringkan dengan paper point steril.
4. PENGISIAN SALURAN AKAR
Teknik pengisian saluran akar dengan kondensasi lateral
• Ulasi dinding saluran akar dengan pasta saluran akar menggunakan jarum lentulo. - Guttap
percha utama yang telah diolesi pasta saluran akar dimasukkan ke dalam saluran akar
sampai menunjukkan initial fit yang baik di daerah apikal. kemudian guta perca utama #55
dengan panjang kerja 26,5 mm dimasukkan setelah sepertiga apikalnya diolesi dengan
sealer
• Spreader dimasukkan sampai 2mm dari panjang kerja, disela dinding saluran akar dan
guttap percha, ditekan kearah lateral untuk memberikan tempat bagi guttap percha
tambahan.
• Selanjutnya guttap percha tambahan dimasukkan dan ditekan lagi kearah lateral dengan
menggunakan spreader tadi sampai saluran akar penuh dan padat
• G u t t a p p e r c h a dipotong 1-2 mm dibawah dasar ruang pulpa (sebatas orifi ce) dengan
ekskavator yang ujungnya telah dipanaskan diatas api bunsen brander sampai membara.
Pilih diameter ekskavator yang dapat dengan mudah masuk kedalam kavitas ruang pulpa.
• Tekan guttap percha dengan plugger sampai ± 1 mm di bawah orifi ce
5. TRIAL GUTTAP
• Mencoba guttap percha, pilih guttap sesuai dengan MAF, beri tanda sesuai panjang kerja
kemudian masukkan ke dalam saluran akar. Di cek apakah initial fi tnya sudah baik
• Guttap percha yang dipilih diberi tanda dengan pensil tinta sesuai dengan panjang kerja,
kemudian dengan menggunakan pinset dimasukkan kedalam saluran akar sebatas tanda yang
telah dibuat tadi. Diperiksa apakah guttap percha telah sesuai panjang dan diameternya
dengan mencoba menariknya keluar dengan menggunakan pinset, apakah sudah menunjukkan
initial fi t di daerah apikal yang baik.
3. Foto trial guttap

6. STERILISASI RUANG PULPA


Menggunakan lentulo spiral, fi le dan paper point -> harus masuk sampai ujung saluran akar
hingga orifi ce
Kontrol setelah 1 minggu, keluarkan CaOH dengan irigasi NaOCl

2. Ganti obat sterilisasi, cek saluran akar apakah ada eksudat / tidak

Dikatakan steril apabila :

a. Anamnesis tidak ada keluhan

b. perkusi (-) , druk (-), TS baik, jaringan gingiva normal


5. BASIS
Basis dengan menggunakan ZnPO4 kemudian ditutup dengan tumpatan sementara

KONTROL PENGISIAN
a. Anamnesis : tidak ada keluhan rasa sakit pada pasien
b. IO : jaringan sekitar normal, kegoyangan (-), perkusi (-), bite test (-), basis masih bagus
c. Indikasi pasak dan crown
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai