Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS PERIODONSIA

Fiber Composites as a Method of Treatment Splinting Tooth Mobility in


Chronic Periodontitis

RYSKI DEA CITRA


ANINDITA
2017.07.20.144
ANAMNESIS

Wanita 52 tahun datang ke tempat departemen periodonsia Rumah Sakit Ubuntu dengan keluhan gigi
rahang bawah goyang sejak tiga bulan yang lalu, gigi rahang bawah ini sangat sakit saat digunakan
untuk mengunyah atau menggigit, sehingga mengganggu kenyamanan. Disamping gusi mudah berdarah
dan permukaan gigi terasa kasar. Hasil pemeriksaan ekstra oral tidak ada kelainan dan pada pemeriksaan
intra oral ditemukan keadaan peradangan terhadap gusi, diikuti dengan resesi pada rongga mulut.
Hampir pada semua wilayah, kedalaman poket tidak lebih dari 4 mm, ketidakstabilan dua derajat pada
gigi 41, 31, 32 dan kebersihan mulut. Jadi diagnosanya diatur ke periodontitis kronis generalized dengan
prognosis baik.
PENDAHULUAN

Mobilitas gigi adalah penyakit periodontal disertai hilangnya perlekatan dan kerusakan tulang
infraboni maupun supraboni. Penyebab mobilitas gigi terdiri beberapa faktor seperti trauma, akumulasi
plak dan tekanan oklusal yang berlebihan. Kasus mobilitas gigi mengakibatkan pada ketidakstabilan
oklusal, gangguan pengunyahan dan gangguan kualitas hidup, dengan demikian terdorong untuk
melakukan perawatan.
Salah satu cara untuk mengontrol terjadi mobilitas gigi yaitu dengan perawatan splinting.
Perawatan splinting adalah suatu perawatan periodontal yang mengalami mobilitas gigi. Perawatan
splinting memiliki manfaat selain menstabilkan gigi juga digunakan untuk melindungi pulpa serta
perawatan splinting mencegah pergerakan pada gigi penyangga.
PENDAHULUAN

Pemeriksaan mobilitas dapat dilakukan dengan menekan salah satu sisi gigi yang
bersangkutan dengan alat atau ujung jari dengan jari lainnya terletak pada sisi yang
berseberangan dan gigi tetangganya yang digunakan sebagai titik pedoman. Derajat mobilitas
gigi dikelompokkan sebagai berikut:
a. Grade 1 : Hanya dirasakan
b. Grade 2 : Mudah dirasakan, pergeseran labiolingual 1 mm
c. Grade 3 : Pergeseran labiolingual lebih dari 1 mm, mobilitas gigi ke atas dan ke bawah
(aksial)
PEMBAHASAN

Splint adalah alat yang digunakan untuk imobilisasi atau menstabilisasi bagian gigi yang
terkena trauma atau penyakit. Apabila jaringan periodontal rusak akibat penyakit, gigi
dapat di splint untuk mendistribusikan daya oklusal sehingga daya tersebut tidak melebihi
kapasitas yang bisa diterima struktur pendukung.
TUJUAN SPLINTING
Tujuan dari splinting adalah :
1. Sandaran terbentuk pada jaringan periodonsium, membantu perbaikan akibat
trauma
2. Mengurangi mobilitas secara cepat dan diharapkan secara permanen
3. Beban yang diterima oleh salah satu gigi dapat disalurkan ke beberapa gigi
lainnya.
4. Kontak proksimal stabil dan mencegah impaksi makanan
5. Mencegah migrasi gigi
Pita Fiber Reinforced

Keunggulan pita Fiber Reinforced, yaitu :


- Suatu fiber dan jalinan yang berkekuatan tinggi sebagai hasil dari pita reinforcement
yang kuat dan tahan lama
- Mudah berikatan
- Jalinan silang, rangkaian jalinan yang terkunci (tidak terurai Ketika dipotong;
mempertahankan bentuknya)
- Berwarna netral
- Mudah dimanipulasi karena tidak terdapat fiber memori
- Biokompatibel
- Pilihan tersedia dari Panjang 1, 2, 3, 4 dan 9mm
- Telah terbukti secara klinis
FIBER REINFORCED

Gambar 1. Ribbond Fiber Reinforcement Gambar 2. Pita merk lain

Terdapat beberapa pilihan untuk pita reinforcement (gambar 1&2). Pita fiber resin reinforced merupakan rangkaian
jalinan serat polyethylene lock stitched, dimana serat polyethylene tersebut sangat kuat dan membantu dalam
ketahanan splint. Selain itu, pita fiber resin reinforced lebih tipis dan memiliki modulus elastisitas yang lebih
tinggi.
TAHAPAN SPLINTING

Gambar 2. Bagian lingual yang telah di preparasi, setelah itu etsa lalu
Gambar 1. Keadaan gigi anterior rahang di bonding, kemudian dipasang fiber.
bawah bagian facial dan lingual.
TAHAPAN SPLINTING

Gambar 3 & 4. Pemasangan fiber komposit selesai, splinting dan oklusi diperiksa dengan articulating paper
dan dipulas
TAHAPAN SPLINTING

Gambar 5. Pada kasus gigi posterior, fiber ditempatkan pada oklusal, tetapi juga dapat ditempatkan pada
permukaan labial seperti dalam kasus ini yang melibatkan karies disto-labial
PROSEDUR SPLINTING

Teknik Splinting Menggunakan Pita Fiber Resin Reinforced:


 
1. Potong pita dengan instrumen pemotong 
2. Untuk mencegah kontaminasi pada daerah interproksimal diletakkan waxed
dental floss
3. Etsa asam, aplikasi resin bonding ke gigi, kelebihan resin dibuang dan dicuring.
Aplikasikan hanya di tempat yang ingin dibonding.
4. Aplikasikan komposit ke gigi 
5. Pita dilumuri dengan resin bonding dan buang kelebihan resin.
6. Dorong pita melewati komposit sehingga pita berada dekat dengan gigi,
kemudian curing.
Keuntungan splinting periodontal pada kasus ini dengan menggunakan
fiber-resin komposit :
(a) mudah diaplikasikan dengan preparasi gigi yang minimal
(b) biaya yang rendah sampai menengan jika dibandingkan dengan
stabilisasi dengan mahkota dan bridge
(c) reversibel: mudah dilepas ketika splint tidak lagi diperlukan
(d) mudah diperbaiki jika terdapat kesalahan saat bonding ulang atau
aplikasi bahan baru
(e) mendukung perawatan yang lebih agresif yang dilakuka pada gigi
geligi dengan prognosis yang diragukan berdasarkan stabilisasi
jangka Panjang
(f) nilai estetik yang tinggi
(g) mudah dibersihkan sendiri oleh pasien dirumah sehari-hari
KESIMPULAN

Pada kasus ini dipaparkan sebuah teknik inovatif menggunakan pita material splinting yang tipis, mudah
berikatan untuk dental resin reinforced. Dengan mengkombinasikan adhesif kimiawi dan karakteristik estetik
dari resin komposit dengan kekuatan tambahan dari perlakuan plasma, modulus yang tinggi, reinforced ribbon,
dokter gigi dapat memberikan pasien restorasi dan splint yang akan tahan terhadap tekanan pengunyahan dan
oklusi. Restorasi yang resisten terhadap fraktur ini akan lebih tahan lama daripada material splinting alternatif
di masa lalu.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai