A. Data Pasien
Nama : Tomi Mulyati
Jenis Kelamin : laki-laki, 22 tahun
Pekerjaan : sapam
No. Rekam medik :
Elemen Gigi : 46
B. Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Subjektif
1. CC :Pasien datang dengan keluhan gigi belakang bawah kanan yang terasa sakit
2. PI : pasein merasa gigi tersebut berlubang sejak 6 bulan yang lalu. Gigi tersebut sering
terasa gilu saat tengah malam.
3. PDH : Pasien belum pernah kedokter gigi sebelumnya
4. PMH : pasien tidak memiliki riwayat penyakit, pasien tidak pernah dirawat dirumah
sakit dan tidak ada riwayat alergi makanan ataupun obat-obatan.
5. FH : Ayah: tidak pernah dirawat di rumah sakit , tidak ada riwayat penyakit sistemik
Ibu pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, tidak pernah dirawat di rumah
sakit
6. SH : pasien adalah seorang sapam dirumah dinas DPRD
C. Pemeriksaan Objektif
Sondasi (+)
Perkusi (- )
Palpasi (-)
Termal (-)
Tes tekan (+) terasa sakit saat menggigit
Tes mobility (- )
No Alat Bahan
1 Diagnostik set Cotton roll
2 Bur diamond Cotton pellet
3 Jarum miller Paper point
4 Jarum ekstirpasi CHKM
5 Spuit Paste sealer
6 File Eugenol
7 Plugger Gutapercha
8 Lentulo Naocl dan H2O2
9 Endometer Bahan tambalan sementara
10 Glass lab Kapas steril
11 Semen spatel GIC lining
12 Semen stopper TKF
13 Lampu spritus
G. Prosedur Kerja
- Informed concent
- Rontgen foto panoramik
Rontgent foto
Rontgent foto
Tentukan panjang kerja dengan pengukuran panjang mahkota klinis dengan
mahkota pada rontgen foto serta panjang gigi pada foto.
= 21 mm x11mm= 19 mm
12
keterangan :
a = panjang gigi pada rontgen foto
b = panjang mahkota klinis
c = panjang mahkota pada rontgen foto
Akar Mesial
Panjang gigi : 19 mm
Panjang kerja : 18 mm
Akar Distal
Panjang gigi : 17 mm
Panjang kerja : 16 mm
H. Prosedur Kerja
Kunjungan I
1. Ekskavasi kavitas
2. Bersihkan dan keringkan kavitas
3. Aplikasikan bahan Devitec pada cotton pellet dan diletakkan didasar kavitas
untuk devitalisasi pulpa
4. Tutup dengan tambalan sementara
Kunjungan III
1. Kunjungan kedua dilakukan 7 hari setelah kunjungan pertama
2. Cek perkusi
3. Bongkar tambalan sementara dengan bur diamond
4. Keluarkan cotton pellet yang diberi uap ChKM pada kunjungan sebelumnya dari
kamar pulpa
5. Irigasi dengan NaOCl dan H2O2
6. Keringkan dengan paper point
7. Selanjutnya aplikasikan medikamen uap TKF dengan cara menempatkan TKF
pada cotton pellet dan diletakkan didasar kamar pulpa
8. Tutup dengan cotton pellet kering
9. Tutup kembali dengan caviton
Kunjungan IV
1. Kunjungan ketiga dilakukan 7 hari setelah kunjungan kedua
2. Cek perkusi
3. Bongkar tambalan sementara dengan bur diamond
4. Keluarkan cotton pellet dan cotton pellet yang diberi uap TKF pada kunjungan
sebelumnya dari kamar pulpa
5. Irigasi dengan NaOCl dan H2O2
6. Keringkan dengan paper point
7. Selanjutnya aplikasikan medikamen uap ChKM dengan cara menempatkan ChKM
pada cotton pellet dan diletakkan didasar kamar pulpa
8. Tutup dengan cotton pellet kering
9. Tutup kembali dengan caviton
Kunjungan V
1. Cek perkusi
2. Bongkar tambalan sementara
3. Keluarkan cotton pellet dan cotton pellet yang diberi uap ChKM pada kunjungan
sebelumnya dari kamar pulpa
4. Irigasi dengan NaOCl dan H2O2
5. Keringkan dengan paper point sampai benar-benar kering dengan mengecek paper
point terakhir.
6. Cek apakah paper point sudah berbau obat atau belum. Jika yang tericum obat,
berarti saluran akar sudah steril dan bisa dilakukan obturasi
7. Cek nomor file terakhir yang digunakan, apakah masih bisa masuk atau tidak
8. Irigasi dengan NaOCl dan H2O2
9. Keringkan dengan paper point sampai benar-benar kering dengan mengecek paper
point terakhir.
10. Masukkan paper point atau gutta perca ukuran MAC sebagai trial sebelum
obturasi.
11. Lakukan rontgen foto
12. Jika telah pas lakukan obturasi
13. Aduk pasta sealer (endometason yang dicampur dengan eugenol diatas glass lab),
dengan konsistensi yang tidak terlalu cair
14. Aplikasikan pasta sealer pada dinding saluran akar dengan menggunakan lentulo
15. Persiapkan gutta perca. Gutta percha pertama yang digunakan sesuai dengan
ukuran dan panjang MAC. Sebelum aplikasi, oleskan dulu gutta percha dengan
pasta sealer.
16. Sebagai gutta percha aksesoris, digunakan guttap dengan ukuran setengah nomor
dibawah ukuran MAC. Setiap guttap yang akan dimasukan ke dalam saluran akar
terlebih dahulu harus diolesi dengan pasta sealer untuk menutupi bagian-bagian
kecil yang kosong.
17. Setiap guttap yang masuk pada saluran akar harus ditekan dengan spreader kearah
samping sampai padat untuk mendapatkan ruangan bagi guttap aksesoris. Teknik
ini dinamakan Kondensasi Lateral
18. Setelah terisi penuh, padatkan guttap dengan cara menekan dengan menggunakan
plugger
19. Kelebihan guttap dipotong dengan plugger yang dipanaskan dengan lampu
spiritus.
20. Buang seluruh kelebihan gutap sampai orifis. Jangan sampai masih tersisa guttap
pada kamar pulpa, karena dapat mempengaruhi warna gigi
21. Tutup dengan cotton pellet kering dan caviton
22. Lakukan rontgen foto kembali untuk melihat obturasi hermetis atau tidak
23. Jika hasil rontgen menunjukan obturasi yang hermetis, buka tambalan sementara
dan cotton pellet dibuang
24. Beri lining diatas guttap atau kamar pulpa dan lakukan penambalan
Kunjungan VI
1. Dilakukan 1 minggu setelah obturasi
2. Cek kembali perkusi
3. Lakukan rontgen foto kembali sebagai rontgen control
Kunjungan VII
Dilakukan beberapa minggu setelah kunjungan keenam sebagai perencanaan
perawatan pasca endodonti.