Anda di halaman 1dari 10

TELAAH KASUS

Gigi Tiruan Jembatan

OLEH :

Leilyani Sari Z

1210342025

DOSEN PEMBIMBING :

drg. Hidayati MKM

DEPARTEMEN PROSTODONSIA
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS
2017
REKAM MEDIK KASUS PROSTODONSIA

Nama Operator : Leilyansari


Nama Pasien : Afridayanti
Umur : 52 tahun
Alamat : Aur Duri, air mati padang
No RM : 0005676

Pemeriksaan Subjektif

CC : Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan anterior depan yang tidak bisa buka pasang
PI : Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan pada gigi depan atasi untuk memulihkan fungsi
estetiknya. Gigi pasien sudah banyak yang copot karena terdapat lubang besar sebelumnya dan
sekarang pasien ingin dibuatkan gigi tiruan sebagian dan gigi tiruan cekat untuk gigi depan
PDH : Pasien menyikat gigi 2 kali sehari pada pagi hari, dan sebelum tidur malam hari. Pasien
tidak memakai obat kumur. Pasien pernah berobat ke RSGMP UNAND untuk pembersihan
karang gigi dan pencabutan.
FH : Ayah pasien memiliki riwayat TB dan pernah dirawat di rumah sakit.
Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi dan strok dan pernah dirawat di rumah sakit.
SH : Pasien merupakan seorang pegawai negri.
PMH : Pasien memiliki riwayat maag, kolerterol tinggi dan asam urat. Pasien rutin kontrol ke
rumah sakit setiap 6 bulan.
Pemeriksaan Objektif
Foto Intraoral
 Sebab kehilangan / kerusakan gigi : gigi berlubang besar, gigi goyang dan benturan.
 Pencabutan terakhir :
Atas : depan kanan
Bawah :-
 Pemakaian gigi tiruan : sudah pernah memakai gtsl RA
 Tujuan pembuatan gigi tiruan : pengunyahan dan estetik

PEMERIKSAAN KLINIS
Ekstra Oral
 Muka : Oval
 Profil : Cembung
 Pupil : sama tinggi
 Tragus : sama tinggi
 Hidung : simetris, pernapasan melalui hidung lancar
 Rima oris : normal
 Bibir atas : normal, simetris
 Bibir bwh : normal, simetris

PEMERIKSAAN KLINIS
 Kelenjer getah bening :
Submandibularis kanan : tidak sakit dan tidak teraba
Submandibularis kiri : tidak sakit dan tidak teraba
Sublingualis : tidak sakit dan tidak teraba
 Sendi rahang
Kiri : tidak bunyi
Kanan : tidak bunyi
 Buka mulut : normal
 Kelainan lain : tidak ada
Intra Oral
Pemeriksaan umum
 Higiene mulut : baik
 Kalkulus : tidak ada
 Stain : tidak ada
 Saliva :
 Kuantitas : normal
 Konsistensi : normal
 Lidah :
 Posisi wright : kelas II
 Ukuran: normal
 Mobilitas : normal
 Refleks muntah : rendah
 Mukosa mulut : normal
 Oklusi : ada, tidak stabil
• Vestibulum
Posterior kiri Posterior kanan Anterior
• Rahang atas sedang sedang sedang
• Rahang bawah sedang sedang sedang

Frenulum
 Labialis superior : sedang
 Labialis inferior : sedang
 Bukalis RA kiri : sedang
 Bukalis RA kanan : sedang
 Bukalis RB kiri : sedang
 Bukalis RB kanan : sedang
Lingualis : sedang
Palatum
Bentuk :U
Kedalaman : dalam
Torus palatinus : tidak ada
Alveolar Tubercle
Kiri : Kecil
Kanan : Kecil
Undercut : RA RB
 Kiri : tidak ada tidak ada
 Kanan : tidak ada tidak ada
Bentuk Lengkung oval segitiga
Ruang Retromilohioid
 Kiri : sedang
 Kanan : sedang
Dasar Mulut : normal
Lain- lain :
Torus mandibula : tidak ada
Sikap mental : fisiologis

KUMPULAN DATA UTAMA

Pasien datang dengan keluhan ingin dibuatkan gigi tiruan depan agar estetik baik. Pasien sudah
pernah menggunakan gtsl. Pasien ingin memperbaiki estetik. Pasien dalam kondisi sehat dan
tidak ada penyakit sistemik dan tidak ada riwayat penyakit sistemik pada keluarga pasien.

DIAGNOSA
 RA :Edentulous 12
RENCANA PERAWATAN
Gigi Tiruan Jembatan
• RA : 11, 13 crown and bridge
Perawatan pra prostodontik :
 Scalling
 Extraksi gigi radik ‘
 Tambalan gigi 22

TAHAPAN PERAWATAN

Kunjungan 1
1. Pencetakan Anatomis
2. Pembuatan model kerja
3. Tanam di basis segitujuh
4. Desain : gigi penyangga di gigi 1.3, 11
Rencana perawatan dengan bahan cron akrilik
5. preparasi gigi penyanga pada model terlebih dahulu
6. chek hasil preparasi
7. buat gigi tiruan jembatan sementara mengunakan head cure akrilik karna pasien
kemungkinan mempunyai riwayat burxisem ringan
8. selanjutnta pereparasi gigi penyangga pada pasien

Kunjungan II : Preparasi gigi penyangga


Tahap-tahap preparasi :
Tahap-tahap preparasi :
1. Jelaskan semua prosedur kerja yang akan dilakukan kepada pasien dan buatlah informed
consent
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk preparasi
Alat:
• Diagnostic set
• bur fissure panjang
• bur silindris panjang
• bur flame
• bur silindris dengan ujung torpedo
• sendok cetak
• spuit 1 cc
• rubber bowl dan spatula
` Bahan:
• alginate
• gips biru
• pehacain
3. lakukan anestesi infiltrasi pada gigi yang akan dilakukan preparasi
1. Pengambilan dinding-dinding proksimal
 Pemotongan dimulai pada marginal ridge di insisal ke servikal. pembuangan proksimal
sebesar 0,7-1 mm
 Bidang mesial-distal dibuat sedikit mengerucut ke arah insisal dan lingual dengan sudut
2-6’
 Tujuan:
 menyejajarkan bidang mesial-distal
 menyediakan tempat untuk bahan mahkota
 membuat jalan bagi bur untuk membulatkan sudut-sudut
 membuat akhiran
2. Pengurangan permukaan insisal
 menghasilkan ruangan antara gigi atas dan gigi bawah
 pinggiran pinggiran insisal dengan batu roda/bur silindris,/bur fisur
 membuat bentuk ysng tegsk lurus terhadap garis daya dari gigi lawan
 membuat sudut 45’
 pengurangan permukaan insisal sebanyak 1,5-2 mm
3. Pengurangan permukaan lingual dan labial
 permukaan labial dikurangi dengan bur silindris/batu roda bulat
 permukaan lingual dikurangi dengan bur flame/batu roda kecil agar tepi membulat
 pengurangan labial sebanyak 0,5-0,75 mm
4. Pembulatan sudut-sudut dan pembentukan akhiran servikal
Setelah preparasi lakukan pencetakan menggunakan elastomer
lakukan pencetakan rahang antagonis menggunakan alginate
batasi gigi yang dipreparasi dipotong pada sendok cetak dan di cetak dengan elastomer
Cor dengan gips kuning
Penentuan warna gigi dengan shade guide di depan pasien
Pengiriman ke laboratorium
Hasil cetakan dengan elastomer dikirim ke lab untuk dibuatkan crown dan bridge gigi 1.2
dengan gigi penyangga pada 1.3 dan 11
Pemasangan mahkota sementara
- mahkota sementara yang sudah di buat lalu di paskan dengan gigi yang sudah di
preparasi
- apabila mahkota sudah pas dengan gigi yang di preparasi maka lakukan penyemenan
sementara dengan ZOE

Kunjungan III
Try in coping logam
• pemeriksaan adaptasi dan ketepatan pinggir , cek dengan menggunakan sonde apakah
over extenstion atau under extention
• pemeriksaan terhadap gingiva apakah memucat atau tidak
• pemeriksaan oklusi menggunakan artikulating paper untuk melihat traumatik oklusi

Kunjungan IV
Try in gigi tiruan crown vital dengan menggunakan bahan sementasi sementara
• Bila hasil lab sudah siap lakukan try in crown vital sebelum sementing

Hal yang dilakukan saat try in:


a. Periksa adaptasi (final rest position)
b. Periksa titik kontak dengan dental floss  dimasukkan melalui interdental
diantara retainer dengan gigi tetangga
c. Pemeriksaan akhiran pontik dengan kaca mulut  gusi dibawah pontik tidak
tertekan atau gusi tidak pucat
d. Pemeriksaan tepi restorasi dengan menggunakan sonde pada permukaan gusi 
tidak boleh ada sela atau menekan gusi
e. Pemeriksaan oklusi dengan menggunakan artikulating paper pasien diinstruksikan
melakukan oklusi sentrik untu melihat prematur kontak
f. Artikulasi dengan meminta pasien untuk melakukan gerakan protrusif occlusal
interference

• Bila sudah pas lakukan sementing menggunakan fletcher

• Bersihkan sisa fletcher pada gigi

• Periksa oklusi pasien


• Finishing

• Pro: kontrol 1 minggu

Kunjungan V
Kontrol 1 minggu :
- Tanyakan Apakah pasien mengalami keluhan atau tidak prematur kontak, gusi berdarah
- Keadaan jaringan lunak

- OH pasien

- Oklusi

- Jika tidak ada keluhan, Lakukan sementasi permanen dengan menggunkan GIC
luting.

- Bersihkan Sisa GIC luting pada gigi

- Periksa oklusi kembali

- Finishing

- Pro : kontrol 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai