Anda di halaman 1dari 4

TELAAH KASUS

Restorasi Stainless Steel Crown (SSC) pada Gigi 75


Pasca Perawatan Pulpotomi

Nama : Addina Ainul Haq


Bp : 1010342005
Preseptor : drg. Deli Mona, Sp.KG

A. Data Pasien
Nama Pasien : Rahmat Nabel Putra
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 8 Tahun
No. RM : 3162
Alamat : Jl. Minahasa No.4
Elemen Gigi : 75

B. Pemeriksaan Subjektif
Chief Complain
Pasien datang dengan keluhan gigi berlubang di bagian geraham belakang. Dan ingin
ditambal.
Present Illness
Pasien megetahui adanya gigi berlubang sejak ±8 bulan yang lalu. Pasien tidak
melakukan pengobatan pada gigi tersebut. Gigi tersebut pernah sakit dulu dan sudah
tidak sakit lagi sekarang.
Past Dental History
Pasien belum pernah ke dokter gigi sebelumnya
Past Medical History
Pasien tidak dicurigai adanya riwayat penyakit sistemik
Family History
Orang tua pasien tidak dicurigai adanya riwayat penyakit sistemik
Social History
Pasien adalah seorang siswa SD

C. Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan gigi 75
Sondasi (-)
Thermal (-)
Perkusi (-)
Palpasi (-)
Mobility (-)
Pra-Pulpotomi
Pasca Pulpotomi

D. Diagnosa : Gigi non vital post perawatan pulpotomi

E. Restorasi Indirect : Stainless Steel Crown (SSC)

F. Prognosis : Baik, karena masih banyak struktur gigi yang tersisa, tidak terdapat
fraktur horizontal maupun vertikal pada akar gigi. Pasien koperatif dan oral hygine
cukup baik.

G. Alat dan Bahan :


Alat :
Diganostik set
Bur diamond set
Glass lab
Semen spatula
Stone bur
Sliding Caliper
Tang Paruh Burung
Bahan :
Cotton roll
Semen polikarboksilat
Cotton pellet
SSC

H. Prosedur kerja
1. Tahap Preparasi SSC :
a. Pengukuran materi gigi
Sebelum di preparasi, ukur jarak mesiodistal dengan kaliper, pengukuran ini
bertujuan untuk memilih besarnya ssc yang akan dipakai.
b. Pembuangan jaringan karies jika masih ada.
Dengan round bur putaran rendah atau dengan menggunakan ekskavator. Jika
gigi post perawatan endo, rapikan dinding kavitas dan bulatkan bagian sudut
yang runcing
c. Mengurangi permukaan oklusal.
Fissure yang dalam pada permukaan oklusal diambil sampai kedalaman 1-1,5
mm dengan tappered diamond bur.

d. Mengurangi permukaan proksimal.


Sebelum melakukan preparasi, lindungi gigi tetangga dengan matriks band.
Tempatkan bur tapered diamond berkontak dengan gigi pada embrasure bukal
atau lingual dengan posisi sudut 20 derajat dari vertikal dan ujungnya pada
margin gingival. Preparasi dilakukan dengan gerakan bukolingual mengikuti
kontur proksimal gigi. Untuk mengurangi resiko kerusakan pada gigi tetangga
akibat posisi bur yang miring maka dilakukan slicing dari arah lingual ke arah
bukal baru dari arah olusal ke gingival.

e. Mengurangi permukaan bukal dan lingual


Dengan tappered bur , permukaan bukal dan lingual dikurangi sedikit sampai
ke gingival, margin dengan kedalaman lebih kurang 1-1,5 mm. Bulatkan
sudut-sudut antara 2 permukaan.

2. Tahap Pemasangan SSC


a. Pemilihan ukuran SSC.
Pilih SSC sesuai jarak mesiodistal gigi susu sebelum dipreparasi. Ukuran
crown yang dipilih harus cukup besar untuk disisipkan diantara gigi dibawah
gingival margin dan sedikit bisa di restorasi.
b. Pemotongan SSC.
Tentukan kelebihan ssc, lalu buang dengan stone bur atau potong dengan
gunting.

c. Pembentukan SSC.
Pembentukan ssc memerlukan tang khusus. Tempatkan tang dengan paruh
cembung sebelah dalam dan paruh cekung sebelah luar mahkota yang akan
dibentuk. Bagian bukal dan lingual serta servikal dibentuk sesuai kontur gigi.
d. Penghalusan SSC
Penghalusan merupakan langkah terakhir dan penting jika SSC telah sesuai.
Permukaan kasar akan mengiritasi gingiva dan memudahkan penumpukan
plak. Untuk tindakan ini daerah margin SSC diasah ke arah gigi supaya
pinggirnya tidak mengiritasi gingiva, kemudian pinggir dihaluskan dan
dilicinkan dengan stone bur atau rubber whell.

e. Pemasangan SSC.
Lakukan isolasi daerah kerja dengan cotton roll, siapkan SSC. Pasang saliva
ejector agar gigi tetap kering. Gunakan adhesive semen seperti semen
polikarboksilat yang diaduk sampai konsistensi seperti krim, lalu alirkan ke
dinding sebelah dalam SSC sehingga hampir penuh. Pasang SSC dari arah
lingual ke bukal, tekan dengan jari sampai posisi yang tepat lalu pasien di
instruksikan menggigit dengan wooden blade yang diletakan diatas gigi
tersebut.

Kunjungan selanjutnya : kontrol 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai